Anda di halaman 1dari 7

Nama : Isyfalana Noor Islam

Prodi : D-IV Kesehatan Lingkungan

Tema : Udara

PENCEMARAN UDARA DI KOTA MAKASSAR

A. PENDAHULUAN

Pencemaran lingkungan merupakan salah satu masalah penting yang


sedang dihadapi oleh dunia dan Indonesia saat ini, dimana permasalahan
ini dari tahun ke tahun semakin meningkat sejalan dengan peningkatan
pembangunan dan jumlah penduduk serta tingkat urbanisasi terutama di
kota-kota besar. Salah satu permasalahan lingkungan di kota-kota besar di
Indonesia saat ini adalah pencemaran udara terutama dari sumber gas
buang kendaraan bermotor, kegiatan industri, transportasi, pembakaran
sampah serta kegiatan rumah tangga. Kementrian Negara Lingkungan
Hidup secara khusus memantau 11 kota besar dengan kualitas udara
mengkhawatirkan, termasuk Makassar, kota-kota lainnya yaitu Jakarta,
Surabaya, Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Bogor, Denpasar,
Bandung dan Malang.
Peningkatan populasi kendaraan secara cepat dan tingkat aktivitas
rumah tangga dan industri serta berbagai aktivitas masyarakat di Kota
Makassar telah menimbulkan peningkatan pencemaran udara di Kota
Makassar.Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun
dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri,
kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar kini
kering dan kotor. Hal ini bila tidak segera ditanggulangi, perubahan
tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, kehidupan hewan serta
tumbuhan.Pertumbuhan pembangunan seperti industri, transportasi, dan
lain-lain di samping memberikan dampak positif namun di sisi lain akan
memberikan dampak negatif dimana salah satunya berupa pencemaran
udara dan kebisingan baik yang terjadi didalam ruangan (indoor) maupun
di luar ruangan (outdoor) yang dapat membahayakan kesehatan manusia
dan terjadinya penularan penyakit.
Peningkatan populasi kendaraan bermotor yang semakin cepat dewasa
ini di Kota Makassarsemakin meningkatkan emisis kendaraan di jalan-
jalan. Jumlah populasisepeda motor yang beroperasi di Kota Makassar
berdasarkan data dari Ditlantas Polda Sulawesi Selatan tahun 2011adalah
sebesar 791.198 8 (82,32%), meningkat secara signifikan dari jumlah
360.122 unit (75,80%) pada tahun 2008 (Sulsel dalam Angka, 2012).

Dari perspektif ekologi, perilaku manusia yang beradaptasi dengan


proses akan menjadi jenuh apabila adaptasi tersebut dilakukan dengan
terus menerus atau sering, sehingga, orang yang dalam kehidupan sehari-
harinya mengalami gangguan udara dari transportasi dan mengalami
kejenuhan dapat menimbulkan stress dan depresi (kajian ini terjadi pada
behaviour-nya).
Karena apa yang adaptif dan bukan adaptif, bagi mereka, adalah
cenderung pada perubahan perilaku kolektif dari masyarakatnya. Hal ini
dapat ditunjukkan, tingkat stress dan depresi penduduk di kota-kota besar
seperti Jakarta tergolong tinggi. Manusia sebagai faktor yang menentukan
keberlanjutannya lingkungan yang ada di sekitarnya, menjadi tidak
berdaya, karena, pengrusakan lingkungan terjadi dan dilakukan oleh
segelintir orang yang tidak bertanggung-jawab.

B. PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang dirilis Badan Lingkungan Hidup Daerah
(BLHD) Sulsel, indeks pencemaran udara di Sulsel mencapai 87,83
persen. Angka ini sangat dipengaruhi oleh kegiatan transportasi maupun
industri di Sulsel.
Kepala BLHD Sulsel, Hasbi Nur mengatakan, peningkatan pencemaran
udara di Sulsel merupakan dampak dari peningkatan jumlah kendaraan
dan aktivitas industri yang banyak berpusat di perkotaan. Ia menilai, hal
itulah yang memberi kontribusi yang besar terhadap pencemaran udara di
Sulsel.

Bukan hanya dari transportasi saja, namun pencemaran udara di


Makassar juga terjadi karena musim kemarau. Musim kemarau yang
melanda sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam beberapa
bulan terakhir juga menimbulkan berbagai dampak buruk, baik bagi
manusia maupun lingkungan. Kondisi udara di Sulsel mengalami
perubahan pada musim kemarau kali ini. Hal itu disampaikan Kepala
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Sulsel, Andi Hasbi Nur. Namun
menurut dia, perubahan dianggap belum ekstrem dan kondisi udara disebut
masih normal.

Hasbi mengemukakan, debu halus kasar tersebut tetap menimbulkan


dampak negatif akibat dari kemarau panjang ini. Khususnya dari segi
kesehatan. Dari segi kesehatan, itu akan menyebabkan penyakit di
pernapasan. Bisa juga ke mata iritasi. Selain itu, juga penyakit kulit. Kasus
kebakaran serta pencemaran udara dari debu terjadi di sejumlah wilayah.
Di Kabupaten Gowa, jumlah kasus kebakaran menunjukkan tren
peningkatan. Sedangkan warga Kabupaten Maros mengeluhkan debu yang
diduga akibat aktivitas tambang.
Puluhan warga Kabupaten Maros di tiga desa menggelar aksi unjuk
rasa di depan pintu masuk pabrik PT Bosowa Semen, kemarin. Warga
memblokade akses masuk ke pabrik dengan membakar ban.Koordinator
aksi, Rustam Sahabu mengatakan, aksi yang dilakukan oleh warga ini
merupakan bentuk kemarahan warga yang selama ini diperlakukan tidak
manusiawi oleh pihak Bosowa. Selama 20 tahun beroperasi di Maros,
perusahaan tersebut dituding tidak bertanggungjawab atas kerusakan
lingkungan dan pencemaran udara di wilayah itu.
  Polusi udara menimbulkan berbagai dampak negatif baik pada
manusia, makhluk hidup lain maupun lingkungan. Apa saja dampak yang
ditimbulkan akibat polusi udara? berikut ini beberapa efek polusi udara
antara lain:
 Masalah kesehatan manusia
 Pemanasan global
 Hujan asam
 Eutrofikasi Efek negatif pada satwa liar
 Penipisan lapisan ozon

Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing akibat polusi udara:

1. Masalah kesehatan
 Efek polusi udara mengkhawatirkan sebab
memengaruhi pernafasan, jantung bahkan menyebabkan
kanker pada tubuh manusia. Anak-anak di daerah yang
terpapar polutan udara dapat menderita pneumonia dan
asma.
2. Pemanasan global
 Dampak langsung polusi udara adalah perubahan
langsung yang dialami seluruh dunia karena pemanasan
global. Meningkatnya suhu di seluruh dunia,
meningkatkan permukaan laut dan menyebabkan
pencairan es di daerah yang lebih dingin dan gunung es.
Akibatnya terjadi perpindahan bahkan hilangnya habitat
bagi sebagian spesies hewan. Spesies tanaman di
daratan maupun perairan juga ikut terkena dampak
khususnya terhadap perubahan suhu.
3. Hujan asam
 Gas berbahaya seperti Nitrogen Oksida dan Sulfur
Oksida dilepaskan ke atmosfer selama pembakaran
bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara.
Saat hujan, tetesan air bergabung dengan polutan udara
ini menjadi asam dan kemudian jatuh ke tanah dalam
bentuk hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan
kerusakan besar pada manusia, hewan dan tanaman.
Eutrofikasi
4. Eutrofikasi
 kondisi di mana sejumlah besar nitrogen dalam
beberapa polutan bahan kimia berkembang di
permukaan laut. Akibatnya, muncul ganggang yang
berdampak buruk pada spesies ikan, tanaman dan
hewan.
5. Efek negatif pada satwa liar
 Sama seperti manusia, hewan juga terkena dampak
buruk akibat polusi udara. Bahan kimia beracun di
udara memaksa spesies satwa liar pindah ke tempat
baru. Polutan beracun mengendap di atas permukaan air
dan juga dapat memengaruhi hewan laut. Penipisan
lapisan ozon Ozon ada di stratosfer bumi dan berfungsi
melindungi manusia dari sinar ultraviolet (UV) yang
berbahaya. Lapisan ozon yang menipis berakibat
tembusnya sinar UV ke bumi dan menyebabkan
masalah kulit dan mata.
Dampak kekeringan di Indonesia dan solusinya perlu diperhatikan
tidak hanya oleh pemerintah saja namun juga masyarakat. Sehingga
masyarakat dan pemerintah bahu membahu mengatasi kekeringan yang
sedang terjadi di Indonesia. Berikut ini adalah solusi yang bisa digunakan
untuk mengatasi kekeringan:

 Membangun atau melakukan rehabilitasi terhadap jaringan


irigasi.
 Pembuatan waduk buatan di beberapa daerah.
 Memelihara dan melakukan rehabilitasi terhadap konservasi
lahan maupun air.
 Melakukan sosialisasi untuk penghematan air.
 Reboisasi hutan dan penghijauan di area pemukiman warga
maupun di jalan besar.
C. PENUTUP
Adapun kesimpulan dari artikel ini bahwa untuk memperoleh kehidupan
yang sehat sangat ditentukan oleh lingkungan dimana kita berada serta
dorongan dalam diri kita sendiri untuk tetap berperilaku hidup yang sehat.
Dorongan untuk berperilaku hidup yang sehat dapat diperoleh melalui
pengetahuan dan interaksi dari setiap individu terhadap lingkungannya.
Pengetahuan tentang kesehatan akan memberikan kesadaran dan
partisipasi bagi setiap orang untuk tetap memelihara dan menjaga dan
mempertahankan kondisi lingkungan yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.cendananews.com/2017/09/polusi-udara-di-makassar-perlu-
perhatian-khusus.html
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/11545
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/11545/t233.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
https://ojs.unm.ac.id/JSdPF/article/view/946/220
https://dlh.semarangkota.go.id/3-dampak-kekeringan-di-indonesia-dan-
solusinya/
https://makassar.sindonews.com/berita/30538/1/dampak-kemarau-di-
sulsel-picu-pencemaran-udara-dan-kebakaran
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/17/140000269/pencemaran-
udara-dampak-dan-solusi

Anda mungkin juga menyukai