Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan

Bangsa Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Penuh perjuangan dan


pengorbanan, namun pada akhirnya tetap berani Menyatakan diri sebagai negara dan negara
merdeka Dari Kolonialisme pada 17 Agustus 1945. Konsep bangsa Indonesia artinya Ernest-
Renan percaya bahwa negara tidak diartikan sebagai nenek Leluhur, tetapi bersatu atau teman
setia Bangsa atau lainnya adalah jiwa atau prinsip spiritual yang diciptakan oleh rasa
Pengorbanan yang mereka lakukan di masa lalu Bersedia berkorban untuk masa depan
generasi penerusnya (Zainul Ittihad Amin (2010).

Negara adalah organisasi antar kelompok atau beberapa kelompok manusia yang
bersama-sama mendiami suatu daerah yakin dengan mengakui keberadaan pemerintah yang
mengatur ketertiban ketertiban dan keamanan suatu kelompok atau kelompok manusia.
Negara juga bisa diartikan sebagai organisasi yang memiliki wilayah, rakyat, pemerintahan
yang berdaulat dan memiliki hak khusus, seperti hak koersif, hak monopoli, dan hak yang
mencakup semua untuk memastikan perlindungan, keamanan, keadilan dan pencapaian
tujuan bersama. Syarat berdirinya negara adalah memiliki tujuan, memiliki Dalam konstitusi,
ada pengakuan dari negara lain yang sama-sama dejure atau defacto.

Setelah berdirinya Bangsa dan Negara Indonesia, bukannya tanpa ada lebih banyak
ancaman, rintangan, gangguan, dan tantangan, bahkan sekarang Masyarakat Indonesia
menghadapi masalah yang semakin kompleks. Jika Dulu, perang yang dihadapi musuh-
musuhnya terlihat (nyata) dalam arti bersenjata Yang bisa dilihat mata, saat ini perang itu
berupa proxy war atau senjatanya bukan senjata nyata seperti, seperti kejahatan narkoba,
senjata biologis, kejahatan dunia maya. Perubahan dinamis dalam masyarakat dan derasnya
arus globalisasi juga bisa menimbulkan masalah bagi bangsa Indonesia.

Kursus pendidikan kewarganegaraan adalah sebuah pelajaran Mengganti prediksi


pendidikan yang mencerminkan apa yang terjadi Reposisi dan revitalisasi materi selama
proses pengajaran. pendidikan Kewarganegaraan, atau singkatnya kewarganegaraan, pada
dasarnya adalah pembelajaran Tentang orang Indonesia, belajarlah menjadi individu
Indonesia. Menurut undang-undang tanggal 20, 20 2003 Pendidikan kewarganegaraan
bertujuan untuk membentuk siswa Jadilah orang yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air.
A. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

Hakikat dari pendidikan kewarganegaraan adalah menyediakan siswa dengan


keterampilan dasar dan pengetahuan tentang hubungan Warga negara Indonesia bersama
negara dan sesama warga negara. Pendidikan kewarganegaraan adalah bagian dari
pembelajaran ia memiliki landasan filosofis dalam ontologi, epistemologi, dan aksiologi
(Karsadi, 2018). Secara ontologis, pendidikan kewarganegaraan bersifat objektif materi, yaitu
nilai, akhlak, dan tata krama. Dalam perspektif epistemologis, Pendidikan Kewarganegaraan
dipelajari dan didiskusikan melalui suatu pendekatan akademis dan ilmiah dengan penekanan
pada pelatihan jantung, inisiatif, dan cara berpikir dan merasa yang komprehensif, integratif,
dan holistik. Dalam perspektif aksiologis, keberadaan dan urgensi pendidikan
Kewarganegaraan adalah wahana untuk nilai, moral dan pendidikan pendidikan karakter
sehingga dapat menjadi sarana transformasi pendidikan karakter untuk menumbuhkan rasa
nasionalisme dan kesadaran nasional patriotik.

B. Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan

Warga negara Indonesia haruslah warga negara yang baik dan berpendidikan (cerdas
dan warga negara yang baik), maka harus tahu tentang Indonesia berkepribadian Indonesia,
memiliki rasa kebangsaan dan kebangsaan Indonesia Saya mencintai tanah air saya. Harus
memiliki ketrampilan sebagai mahasiswa kewarganegaraan dan kemampuan untuk
menerapkan pengetahuan, nilai dan Keterampilan ini dalam kehidupan sehari-hari memiliki
kepribadian stabil, kritis, rasional, etis, estetis dan dinamis, mereka memiliki pandangan yang
luas dan sikap demokrasi yang beradab. Hal ini akan mendukung mahasiswa untuk memiliki
kompetensi dasar, yaitu menjadi ilmuan yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air,
demokratis yang berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin,
dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan nilai-nilai
Pancasila (Sri Harini Driyatmi, 2012).

C. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan


Ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan meliputi segala aspek-aspek sebagai
berikut: Persatuan bangsa merupakan kombinasi yang sangat erat untuk mendeskripsikan
makna yang bergantung pada keragaman itu ada di Indonesia yang meliputi:

 Hidup rukun dalam keberagaman, cinta lingkungan hidup, kebanggaan sebagai


bangsa Indonesia, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam
pertahanan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
keterbukaan dan jaminan keadilan.
 Norma, hukum dan peraturan, termasuk: tatanan kehidupan keluarga, Peraturan
sekolah, norma yang berlaku untuk masyarakat, peraturan daerah, norma kehidupan
nasional dan Negara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan keadilan
Internasional.
 Hak asasi manusia, yang mana adalah hak yang bergantung pada manusia Karunia
Tuhan Yang Mahakuasa sejak lahir hingga dunia Bisa dihapuskan atau diganggu oleh
siapa saja. Termasuk: hak dan kewajiban Hak dan kewajiban anak, anggota
masyarakat, perangkat nasional dan Hak asasi manusia internasional, menghormati
dan melindungi hak asasi manusia.
 Globalisasi, yaitu proses yang melibatkan peristiwa, keputusan, dan aktivitas Berada
di suatu tempat di dunia Individu dan komunitas di daerah terpencil. Globalisasi
menggembirakan Perubahan telah terjadi di bidang-bidang berikut: globalisasi Di
lingkungan tersebut, pengaruh politik luar negeri Indonesia di era globalisasi
Globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan Nilai
globalisasi.

D. Implementasi Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Karakter Generasi


Muda Bangsa

Penerapan Pendidikan Kewaganegaraan masih kurang diterapkan secara baik, seperti


masih diterapkannya metode pembelajaran yang monoton yaitu metode ceramah oleh guru
dan itu membuat peserta didik sulit untuk memahami dan mencerna apa yang di sampaikan
oleh guru, Begitu juga berlaku dimata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan
kewarganegaraan memegang peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai dan tujuan pendidikan merupakan faktor struktural utama yang mempengaruhi
pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan jelas memberikan andil dalam
mendukung tujuan negara, mencapai tujuan dan fungsi pendidikan nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan karakter karena memuat muatan moral dan


nasionalisme. Sebagai alat untuk mengembangkan dan melindungi nilai-nilai luhur dan
akhlak bangsa Indonesia yang mengakar dalam budaya bangsa ini. Pendidikan
kewarganegaraan diharapkan dapat membawa jati diri kepada warga negara sejalan dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan
kewarganegaraan adalah salah satu barang yang membawa dan membangun karakter siswa
pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan berdasarkan kearifan lokal sesuai dengan bentukan
karakter siswa dengan cita-cita bangsa dan pancasila. Implementasi Pendidikan
Kewarganegaraan berbasis kearifan lokal untuk membangun karakter peserta didik memiliki
beberapa manfaat yang dapat diterima dan kemudian diterapkan secara langsung oleh peserta
didik maupun tenaga pendidik dalam konteks pendidikan.

Seperti: memberikan pengaruh positif kepada peserta didik dalam membangun


karakter generasi muda bangsa melalui nilai-nilai kearifan lokal, menumbuhkan rasa
kebangsaan dan cinta tanah air pada peserta didik, mencetak karakter peserta didik yang lebih
baik, Pendidikan Kewarganegaraan mampu membangun karakter generasi muda, salah
satunya Pendidikan Kewarganegaraan mampu mencetak karakter peserta didik yang lebih
baik yang mempunyai wawasan dan kesadaran bernegara, sikap atau perilaku cinta tanah air
serta dapat memahami terhadap budaya dan keadaan alam suatu lingkungan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai