Toxoplasma gondii adalah organisme eukariotik atau bersel tunggal yang
termasuk ke dalam kelompok parasit protozoa. T. gondii dapat melakukan metabolisme anaerobik sehingga disebut fakultatif anaerob. T. gondii termasuk ke dalam subkelas koksidia, parasit intraseluler yang menginfeksi saluran pencernaan. T. gondii dapat menginfeksi unggas, sapi, maupun manusia (zoonosis). Bentuk infektif dari T. gondii adalah takizoit atau ookista, bentuk penyebab penyakitnya adalah kista bradizoit atau takizoit, dan bentuk diagnostiknnya dapat ditemukan takizoit atau ookista. Terdapat tiga rute penularan dari T. gondii yaitu melalui makanan, kontak langsung feses hewan tertular, atau secara kongenital. Penyakit akibat T. gondii dapat bersifat akut dan kronis. Pada kasus akut dapat menimbulkan gejala seperti demam, sakit kepala, myalgia, limphadenitisa dan fatigue. Sedangkan bentuk kronisnya dapat menimbulkan gejala seperti hepatitis, encephalomyelitis, myocarditis, chorioretinitis, dan kebutaan. Pada kasus kongenital dapat menyebabkan kejadian stillbirth dan beberapa penyakit pada kandungan seperti encephalitis, microcephalic, intracranial calcification, hydrocephalus, psychomotor or mental deficits, jaundice, pneumonia, diare, hypothermia dan kebutaan. Diagnosa dari T. gondii dapat dilakukan dengan uji serologis. Uji serologis tersebut antara lain Sabin-feldman dye test, indirect immunofluorencence, indirect hemmaglutination, complement fixation, dan direct agglutination. Pada kasus kongenital uji serologi tidak dapat dilakukan maksimal karena antibodi IgG maternal mungkin saja masih terdapat dalam tubuh pasien. Yang terkahir mungkin dapat dilakukan adalah biopsi spesimen dari limfonodus, otak, myocardium atau lavage bronchoalveoular. Pengobatan yang dapat dilakukan dengan menggunakan sulfadiazine dikombinasikan dengan pyrimethamine. Bisa juga menggunakan Klindamisin peroral atau melalui suntikan. Untuk mengontrol penyakit sebab T. gondii dapat dilakukan dengan cara menghindari untuk memakan daging yang kurang dimasak, mencuci tangan sehabis menangani daging mentah atau kontak dengan feses hewan.