Anda di halaman 1dari 2

ASSIGNMENT 2

RINGKASAN MATERI VIDEO PROTOZOAL ZOONOSIS

OLEH :

I NYOMAN SURYA TRI HARTAPUTERA

1809511040

KELAS : D

ZOONOSIS

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
RINGKASAN MATERI VIDEO
TOXOPLASMA GONDII

Toxoplasma gondii adalah organisme eukariotik atau bersel tunggal yang


termasuk ke dalam kelompok parasit protozoa. T. gondii dapat melakukan
metabolisme anaerobik sehingga disebut fakultatif anaerob. T. gondii termasuk ke
dalam subkelas koksidia, parasit intraseluler yang menginfeksi saluran pencernaan.
T. gondii dapat menginfeksi unggas, sapi, maupun manusia (zoonosis). Bentuk
infektif dari T. gondii adalah takizoit atau ookista, bentuk penyebab penyakitnya
adalah kista bradizoit atau takizoit, dan bentuk diagnostiknnya dapat ditemukan
takizoit atau ookista.
Terdapat tiga rute penularan dari T. gondii yaitu melalui makanan, kontak
langsung feses hewan tertular, atau secara kongenital. Penyakit akibat T. gondii
dapat bersifat akut dan kronis. Pada kasus akut dapat menimbulkan gejala seperti
demam, sakit kepala, myalgia, limphadenitisa dan fatigue. Sedangkan bentuk
kronisnya dapat menimbulkan gejala seperti hepatitis, encephalomyelitis,
myocarditis, chorioretinitis, dan kebutaan. Pada kasus kongenital dapat
menyebabkan kejadian stillbirth dan beberapa penyakit pada kandungan seperti
encephalitis, microcephalic, intracranial calcification, hydrocephalus, psychomotor
or mental deficits, jaundice, pneumonia, diare, hypothermia dan kebutaan.
Diagnosa dari T. gondii dapat dilakukan dengan uji serologis. Uji serologis
tersebut antara lain Sabin-feldman dye test, indirect immunofluorencence, indirect
hemmaglutination, complement fixation, dan direct agglutination. Pada kasus
kongenital uji serologi tidak dapat dilakukan maksimal karena antibodi IgG
maternal mungkin saja masih terdapat dalam tubuh pasien. Yang terkahir mungkin
dapat dilakukan adalah biopsi spesimen dari limfonodus, otak, myocardium atau
lavage bronchoalveoular.
Pengobatan yang dapat dilakukan dengan menggunakan sulfadiazine
dikombinasikan dengan pyrimethamine. Bisa juga menggunakan Klindamisin
peroral atau melalui suntikan. Untuk mengontrol penyakit sebab T. gondii dapat
dilakukan dengan cara menghindari untuk memakan daging yang kurang dimasak,
mencuci tangan sehabis menangani daging mentah atau kontak dengan feses hewan.

Anda mungkin juga menyukai