Anda di halaman 1dari 13

Tugas Makalah Keperawatan Paliatif

ETIKA DALAM PERAWATAN PALIATIF

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. A A Istri Revaliana Pradnyandari (1932130


06)
2. Dewa Ayu Made Febriari (1932130
09)
3. I Gusti Ayu Made Indri Amanda (1932130
14)
4. I Pande Nyoman Widyawati (1932130
18)
5. Ni Komang Bunga Triska Yuniari (1932130
27)
6. Ni Komang Devi Arianti (1932130
28)
7. Rai Angga Putra Gunawan (1932130
51)

KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

STIKES WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
menambah wawasan tentang “Diagnostik Terapi Dm Dan Komplikasi” bagi para
pembaca dan juga bagi penyusun.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ni Wayan Trisnadewi


S.Kep.,M.Kes selaku dosen mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 25Februari 2021

Penyusun
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Perawatan paliatif adalah pendekatan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang
mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderitaan terhadap rasa sakit
dan memberikan dukungan fisik, psikososial dan spiritual yang dimulai sejak
tegaknya diagnosa hingga akhir kehidupan pasien. Menurut American Cancer
Society, perawatan paliatif adalah perawatan untuk dewasa dan anak dengan
penyakit serius yang berfokus mengurangi penderitaan dan meningkatkan
kualitas hidup pasien serta keluarga, tetapi tidak dimaksud untuk
menyembuhkan penyakit. Perawatan paliatif dapat diberikan kepada semua
usia dan semua stadium panyakit dengan mengurangi gejala, nyeri, dan stress
dan diberikan bersama dengan pengobatan kuratif. Perawatan paliatif ini
ditujukan untuk orang yang menghadapi penyakit yang belum dapat
disembuhkan seperti penyakit kanker, penyakit degeneratif, penyakit paru
obstruktif kronis, cystic fibrosis, stroke, parkinson, gagal jantung/heart
failure, penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/AIDS.
Data kasus paliatif berdasarkan prevalensi WHO tahun 2011 menunjukkan
bahwa dari 29 miliar kasus paliatif sebanyak 20,4 miliar kasus membutuhkan
pelayanan paliatif. Pelaksanaan perawatan paliatif di Eropa mulai digalakkan
sejak tahun 2005, walaupun saat itu sebagian rumah sakit di Eropa tidak
memiliki tim paliatif rumah sakit. Pelaksana perawatan paliatif kemudian
dilakukan sendiri oleh klinisi yang sudah mengikuti pelatihan. Penerapan
perawatan paliatif tersebut dilaporkan dapat meningkatkan mutu perawatan
akhir hayat pasien dan memberi keuntungan bagi pasien, keluarga dan klinisi.
Perawatan paliatif di Indonesia sudah berkembang sejak tahun 1992 dan
kebijakan perawatan paliatif telah diatur dalam Surat Keputusan (SK) Menteri
Kesehatan RI No. 812, tertanggal 19 Juli 2007. SK tersebut merupakan suatu
instruksi resmi yang diberikan kepada seluruh institusi pelayanan kesehatan
di Indonesia untuk mengembangkan layanan perawatan paliatif di tempat
masing-masing.

B. Rumusan Masalah
1. Apa prinsip-prinsip legal dan etis keperawatan paliatif?
2. Apa yang dimaksud aplikasi aspek legal dalam keperawatan paliatif?
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip legal dan etis keperawatan paliatif
4. Untuk mengetahui aplikasi aspek legal dalam keperawatan paliatif
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ETIKA DALAM PERAWATAN PALIATIF


Perawatan paliatif adalah adalah kesehatan terpadu yang aktif
dan menyeluruh, degan pendekatan multidisiplin yang terintregrasi.
Tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang
umurnya, meningkatkan kualitas hidup nya,juga memberikan support
kepada keluarganya. Meski pada akhirnya
pasien meninggal, sebelum meninggal sudah siap secara psikologis dan
spiritual.
Etik adalah Kesepakatan tentang praktik moral, keyakinan, sistem
nilai standar perilaku individu dan atau kelompok tentang penilaian
terhadap apa yang benar dan apa yang salah, mana yang baik dan
mana yang buruk, apa yang merupakan kejahatan, apa yang
dikehendaki dan apa yang ditolak.
Etika Keperawatan adalah Kesepakatan / peraturan tentang
penerapan nilai moral dan keputusan keputusan yang ditetapkan
untuk profesi keperawatan
(Wikipedia,2008).

B. DASAR HUKUM KEPERAWATAN PALIATIF

Dasar hukum keperawatan paliatif diantanya meliputi :


1. Aspek Medikolegal dalam perawatan paliatif ( Kep. Menkes NOMOR
:812/Menkes/SK/VII/2007)
a) Persetujuan tindakan medis/infomed consent untuk pasien
paliatif.
Pasien harus memahami pengertian, tujuan dan pelaksanaan
perawatan paliatif.
b) Resusitasi/Tidak resisutasi pada pasien paliatif.
Keputusan dilakukan atau tidak dilakukan tindakan resusitasi
dapat dibuat oleh pasien yang kompeten atau oleh Tim
perawatan paliatif. Informasi tentang hal ini sebaiknya telah di
informasikan pada saat pasien memasuki
atau memulai
perawatan paliatif.

c) Perawat pasien
paliatif ICU
Pada dasarnya perawatan paliatif pasien di ICU mengikuti
ketentuan umum yang berlaku
d) Masalah medikolegal lainnya pada perawatan pasien paliatif.
Tindakan yang bersifat kedokteran harus dkerjakan oleh tenaga
medis, tetapi dengan pertimbangan yang mempertimbangkan
keselamatan pasien tindakan tindakan tertentu dapat
didelegasikan kepada tenaga kesehatan yang terlatih.
2. Medikolegal Euthanasia
Euthanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk
memperpanjang hidup seseorang pasien atau sengaja melakukan sesuatu
untuk memperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien, dan
ini dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri.

C. KAJIAN ETIK TENTANG PERAWATAN PALIATIF

1. Prinsip Dasar Dari Perawatan Paliatif


Perawatan paliatif terkait dengan sluruh bidang perawatan mulai
dari medis, perawatan, psikologis sosial, budaya dan spiritual,
sehingga secara praktis, prinsip dasar perawatan paliatif dapat
dipersamakan dengan prinsip pada praktek medis yang baik.
Prinsip dasar perawatan paliatif : ( Rasjidi,2010 )
a) Sikap peduli terhadap pasien
Termasuk sensifitas dan empati. Perlu dipertmbangkan segala
aspek dari penderitaan pasien, bukan hanya masalah kesehatan.
Pendekatan yang dilakukan tidak boleh bersifat menghakimi
.Faktor karakteristik, kepandaian, suku, agama, atau faktor
induvidal lainnya tidak boleh mempengaruhi perawatan.
b) Menganggap pasien sebagai seorang individu.
Setiap pasien adalah unik. Meskipun memiliki penyakit
ataupun gejala-gejala yang sama, namun tidak ada satu
pasienpun yang sama persis dengan pasien lainnya.
Keunikan inilah yang harus inilah yang harus
dipertimbangkan dalam merencanakan perawatan paliatif
untuk tiap individu.
c) Pertimbangan kebudayaan
Faktor etnis, ras, agama, dan faktor budaya lainnya bisa
jadi mempengaruhi penderitaan pasien. Perbedaan ini
harus diperhatikan dalam perencanaan perawatan .
d) Persetujuan
Persetujuan dari pasien adalah mutlak diperlukan sebelum
perawatan dimulai atau diakhiri. Pasien yang telah diberi
informasi dan setuju dengan perawatan yang akan
diberikan akan lebih patuh mengikuti segala usaha
perawatan.
e) Memilih tempat dilakukannya perawatan
Untuk menentukan tempat perawatan, baik pasien dan
keluarganya harus ikut serta dalam diskusi ini. Pasien
dengan penyakit terminal sebisa mungkin diberi perawatan
di rumah.
f) Komunikasi
Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien maupun
dengan keluarga adalah hal yang sangat penting dan
mendasr dalam pelaksanaan perawatan paliatif.
g) Aspek klinis : perawatan yang sesuai
Semua perawatan paliatif harus sesuai dengan stadium dan
prognosis dari penyakit yang diderita pasien .hal ini
penting karena karena pemberian pareawatan yang tidak
sesuai, baik itu lebih maupun kurang, hanya akan
menambah penderitaan pasien. Pemberian perawatn yang
berlebihan beresiko untuk memberikan harapan palsu
kepada pasien. Hal ini berhubungan dengan masalah etika
yang akan dibahas kemudian. Perawatan yang diberikan
hanya karena dokter merasa harus melakukan sesuatu
meskipun itu sia sia adalah tidak etis.
h) Perawatan komprehensif dan terkoordinasi dari berbagai
bidang profesi perawtan palitif memberikan perawtan yang
bersifat holistik dan intergratif sehingga dibutuhkan
sebuah tim yang mencakup keseluruhan aspek hidup
pasien serta koordinasi yang baik dari masing masing
anggota tim tersebut untuk memberikan hasil yang
maksimal kepada pasien dan keluarga .
i) Kualitas perawatan yang sebaik mungkin
Perawtan medis secara konsisten, terkoordinasi dan
berkelanjutan. Perawatn medis yang konsisten akan
mengurangi kemungkinan terjadinya perubahan kondisi
yang tidak terduga, dimana hal ini akan sangat
mengganggu baik pasien maupun keluarga.
j) Perwatan yang berkelanjutan.
Pemberian perawtan simtomatis dan suportif dari
awal hingga akhir merupakan dasr tujuan dari parawtan
paliatf. Masalah yang sering terjadi adalah pasien
dipindahkan dari satu tempat ketempat lain sehingga
sulit untuk mempertahankan komunitas perawatan .
k) Mencegah terjadinya kegawatan
Perawatan paliatif yang baik mencakup perencanaan teliti
untuk mencegah terjadinya kegawatan fisik dan emosional
yang mungkin terjadi dalam perjalanan penyakit. Pasien
dan keluarga harus diberitahukan sebelumnya mengenai
masalah yang sering terjadi dan membentuk
rencana untuk meminimalisasi stress fisik dan emosional.
l) Bantuan kepada sang perawat
Keluarga pasien dengan penyakit lanjut sering kali rentan
terhadap stress fisik dan emosianal terutama apabila pasien
dirawat di rumah sehingga perlu diberikan perhatian
khusus kepada mereka, mengingat keberhasilan dari
perawatan paliatif tergantung dari pemberi perawatan.
m) Pemeriksaan ulang
Perlu dilakukan pemeriksaan mengenai kondisi pasien
secara terus menerus mengingat pasien dengan penyakit
lanjut karena kondisinya akan cenderung dari waktu ke
waktu.

2. Prinsip –prisip Etik


a. Autonomy (otonomi )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berpikir logis dan mampu membuat
keputusan sendiri.prinsip otonomi merupakan bentuk
respek terhadap seseorang atau dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.
b. Non maleficienci (tidak merugikan )
Prinsip ini berati tidak menimbulkan bahya / cedera fisik
dan psikologis pada klien. Prinsip tidak merugikan,
bahwa kita berkwaiban jika melakukan suatu tindakan
agar jangan sampai merugikan orang lain.
c. Veracity ( kejujuran )
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran .Nilai
ini diperlikan oleh pemberi layanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setiap pasien dan untuk
menyakinkan bahwa pasien sangat mengerti.
d. Beneficienec ( berbuat baik )
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang yang
baik. Kebaikan memerlukan pencegahan dari kesalahan
atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan
dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang
lain.Terkadang dalam situsi pelayanan kesehatan, terjadi
konflikantara prinsip ini dengan otonomi.
e. Justice ( keadilan )
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan
adil terhadap orang lain yang enjunjung prinsip–prinsip
moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan
dalam praktek profesional ketika tim perawatan paliatif
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum,standar
praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan.
f. Kerahasiaaan ( Confidentiality )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa
informasi tentang pasien harus dijaga privasinya. Apa yang
terdapat dalam dokumen catatan kesehatan pasien hanya
boleh dibacadalam rangka pengobatan pasien. Tak ada satu
orangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali
diijinkan oleh pasien dengan bukti pesetujuannya.
g. Akuntabilitas (accountability )
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti
bahwa tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan
dapat digunakan untuk menilai orang lai
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kehidupan pasien dan keuarganya dalam menghadapi masalah masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa, dengan mencegah dan
meringankan penderitaan melalui identifikasi awal serta terapi dan masalah lain,
fisik, psikososial dan spirittual. Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap
prilaku yang dapat dipertanggungjawabkan , didalam etik terdapat nilai nilai moral
yang merupakan dasar dari perilaku manusia ( niat ).
Yang terpenting adalah rambu -rambu etika , moral maupun hukum yang tegas
tentang euthanasia, agar terdapat kejelasan.

B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam mengikuti
proses pembelajaran dan dapat meningkatkan pelayanan perawatan pasien paliatif
baik di instansi rumah sakit maupun di pelayanan lanjutan atau home care,serta
menerapkan prinsip etik perawatan paliatif berdasarkan hukum perawatan paliatif.
DAFTAR PUSTAKA

1. Achadiat. Chritiono M, 2007, Dinamika Etika & Hukum Kedokteran dalam


Tantangan Zaman, ECG, Jakarta
2. Asshiddiqie. Jimly, 2005, Demokrasi Dan Hak Asasi Manusia, Ketua
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan Guru Besar Hukum Tata
Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
3. Guwandi, 2000, Bioethics & Biolaw, Faultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.
4. Komalawati. D. Veronica, 1989, Hukum dan Etika dalam Praktek Dokter,
Pustaka Harapan, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai