Anda di halaman 1dari 3

Modul 1

Teorema Pythagoras
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII
Materi Pertemuan : Pembuktian Teorema Pythagoras
Periode Tanggal : 22 Januari 2021
Guru : Ulfa Kirana Safitri, S.Pd.

Tugas:
1. Pelajari materi teorema Pythagoras di bawah ini.
 Pengertian Pythagoras
 Pythagoras adalah seorang ahli Matematika Yunani,beliau yakin bahwa matematika menyimpan
semua rahasia alam semesta dan percaya bahwa beberapa angka memiliki keajaiban. Beliau diingat
karena rumus sederhana dalam geometri tentang ketiga sisi dalam segitiga siku-siku. Rumus itu di
kenal sebagai teorema Pythagoras.
 Pembuktian Teorema Pythagoras
Kalian pasti tidak asing lagi dengan rumus a2 + b2 = c2. Itu adalah rumus dari teorema Pythagoras.
Kurang lebih 2500 tahun yang lalu seorang filsuf  yunani bernama Pythagoras menemukan fakta
menarik tentang segitiga. Beliau menyatakan dalam sebuah segitiga siku-siku (salah satu sudutnya 90
derajat), kuadrat sisi miringnya akan sama dengan jumlah kuadrat dari 2 sisi yang lain. Untuk
pembuktian, simak gambar berikut ini:
• Jika kita punya sebuah segitiga siku-siku dengan sisi a, b, dan c
akan berlaku:

a2 + b2 = c2

• dalam teorema yang dikemukakan oleh Pythagoras, sisi c atau sisi miring
disebut dengan hipotenusa
• Jika kuadrat merupakan luasan persegi, maka berlaku luasan persegi dari panjang sisi a + luasan
persegi dari panjang sisi b = luasan panjang dari sisi c. Luasan ini akan kita gunakan untuk
membuktikan rumus teorema Pythagoras, simak gambar berikut:

dengan melihat gambar di


samping,
maka:

 Teorema Pythagoras
 Pythagoras menyatakan bahwa : “Untuk setiap segitiga siku-siku berlaku kuadrat panjang sisi
miring (Hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi siku-sikunya.”
 Jika c adalah panjang sisi miring/hipotenusa segitiga, a dan b adalah panjang sisi siku-siku.
Berdasarkan teorema Pythagoras di atas maka diperoleh hubungan:
c 2 = a 2 + b2
 Dalil pythagoras di atas dapat diturunkan menjadi:
a2 = c2 – b2
b2 = c2 – a2
Contoh 1:
Segitiga ABC siku-siku di titik A ,diketahui Panjang AB = 3 cm dan AC = 4
C cm,hitunglah panjang BC.
Penyelesaian:
BC2 = AB2 + AC2 c2 = a 2 + b2
b c BC2 = 32 + 42 c2 = 32 + 42
BC2 = 9 + 16 = 25 ATAU c2 = 9 + 16 = 25
BC = √25 = 5 c = √25 = 5

A a B Jadi panjang BC = 5 cm Jadi panjang c = 5 cm

Contoh 2 :

Perhatikan gambar trapezium di bawah ini, panjang BC adalah … cm.

Untuk menyelesaikan masalah di atas, terlebih dahulu kita buat garis dari titik C yang tegak lurus
dengan garis AB. Misalkan titik potong dengan garis AB adalah E, maka terbentuk segitiga siku-siku
BCE sehingga berlaku teorema Pythagoras, panjang BE = panjang AB – panjang AE.
Panjang AE = Panjang garis DC = 25 cm, maka:
BE = AB – AE
BE = 33 – 25
BE = 8
Jadi, Panjang BE = 8 cm.
Panjang CE = panjang DA = 15 cm.
Perhatikan segitiga BEC siku-siku di E.
BC2 = CE2 – BE2
BC2 = 152 – 82
BC2 = 225 + 64
BC2 = 289
BC = √289 = 17
Jadi, Panjang BC adalah 17 cm.
 Menghitung Panjang sisi segitiga siku-siku

CATATAN: KERJAKAN DI KERTAS, DIKUMPULKAN KE SEKOLAH


HANYA KERTAS BERISI TUGASNYA SAJA.

Anda mungkin juga menyukai