Anda di halaman 1dari 2

Draf resume jurnal

Jurnal utama
Judul Evaluasi Penggunaan Obat Anti Hipertensi
Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang
Menjalani Hemodialisis
Latar belakag Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan suatu penyakit yang
memiliki tinggak kesakitan dan kematian cukup banyak di
indonesia, setidaknya 230 pasien meninggal dari 1000 pasien.
Saat ini Terapi yang disarankan bagi pasien GGK adalah
dialisis, baik secara peritonium maupun hemodialisis yang
bertujuan menggantikan fungsi ginjal yang rusak, namun dibalik
manfaatnnya terapi ini juga memunculkan komplikasi yang
tentunya dapat mempengaruhi tingkat kesakitan pasien. Bagi
orang dengan hipertensi yang menjalani hemodialisa akan
berakibat pada perubahan tekanan darahnya, penggunaan obat
antihipertensi justru dapat menimbulkan hipertensi intradialitik
akibat hilangnya obat dalam tubuh pasien dan juga karena mesin
hemodialisa akan memicu terjadinya hipertensi. Maka dari itu
pasien yang menggunkan obat anti hipertensi yang mejalani
hemodialisis haruslah mendapat perhatian khusus dan
menejemen yang baik untuk mencegah efek samping yang tidak
di inginkan.
Metodologi Penelitian yang dilakukan di RS PKU muhammadyah
yogyakarta tersebut menggunakan data primer yang di dapat dari
hasil observasi pada rekam medis pasien, penelitian
restrospektive tersebut dilakukan pada tahun 2009-2010 pada
pasien hipertensi yang menjalani HD usia 15 – 75 tahun yang
menggunakan obat anti hipetensi baik laki laki maupun
perempuan, data yang didapat dianalisa dengan metode
deskriptive.
Hasil dan Penelitian tersebut memaparkan hasil penelitian berdasarkan
kesimpulan karakteristik pasien, pola penggunaan obat anti hipetensi, dan
rasionalitas penggunaan obat anti hipertensi yang melitputi
kesesuaian dosis, kesesuaian pasien dan efek samping obat. Obat
antihipertensi yang digunakan pasien adalah captoril,
furosemida, nifedipin, lisinopril, amlodipin, valsatran dan
clonidin. Seluruh obat tersebut memiliki efek samping yang
berbeda beda namun dalam penelitian yang di lakukan di RS
PKU yogya tersebut tidak semua pasien HD yang menggunakan
obat anti hiperensi mendapatkan efek samping, efek samping
bersebut berupa hipokalemia, batuk dan gangguna
gastrointertinal.
Jurnal pendukung
Judul
Latar belakag
Metodologi
Hasil dan .
kesimpulan

Jurnal pendukung
Judul
Latar belakag
Metodologi
Hasil dan .
kesimpulan
Jurnal pendukung
Judul
Latar belakag
Metodologi
Hasil dan .
kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai