Anda di halaman 1dari 10

STUDI FARMAKOGNOSTIK SIMPLISIA DAUN DAN KULIT

BATANG TANDUI (Mangifera rufocostata Rosterm.) ASAL BARABAI


KALIMANTAN SELATAN
Muhammad Ghazali Rachman
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru. Jl. Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat Kel.
Sungai Besar Banjarbaru 70714.
Email : rachmanghazali546@gmail.com

ABSTRAK
Indonesia kaya akan hasil alam yang digunakan sebagai obat, baik dari tumbuhan maupun
hewan. Salah satu kekayaan alam Indonesia yang secara ilmiah memiliki khasiat adalah dari
genus mangifera. Salah satu jenis dari genus mangifera yang belum dilakukan penelitian
secara ilmiah namun secara empiris digunakan sebagai obat antidiabetes adalah Tandui (M.
rufocostata Rosterm.). Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran farmakognostik secara
kualitatif dan kuantitatif bagian daun dan kulit batang Tandui (M. rufocostata Rosterm.). Uji
secara kualitatif meliputi pemeriksaan morfologi, anatomi dan organoleptik serta menentukan
identifikasi senyawa kimia yang terkandung dalam daun dan kulit batang Tandui (M.
rufocostata Rosterm.) melalui uji reaksi dan profil kromatografi lapis tipis (KLT). Uji secara
kuantitatif meliputi penetapan susut pengeringan, kadar air, kadar abu total, kadar abu tidak
larut asam, kadar abu larut air, kadar sari larut air, dan kadar sari larut etanol. Uji identifikasi
kimia pada daun menunjukkan hasil positif terhadap tannin, fenol, flavonoid dan steroid.
Sedangkan pada kulit batang Tandui (M. rufocostata Rosterm.) menunjukkan hasil positif
terhadap lignin, tannin, fenol, flavonoid dan steroid. Uji secara kuantitatif daun dan kulit
batang Tandui (M. rufocostata Rosterm.) secara berturut-turut yaitu, susut pengeringan
9,83;7%, kadar air 9,44;7,88%, kadar abu total 7,44;6,55%, kadar abu tidak larut dalam asam
1,1;0,89%, kadar abu larut air 1,33;0,78%, kadar sari larut air 25%;69,67%, kadar sari larut
etanol 55;30%.
Kata Kunci : studi farmakognostik, Tandui, Mangifera rufocostata Rosterm.

ABSTRACT
Indonesia hae many natural products used as a medicine, both from plants and animals.
One of Indonesia's natural products that is scientifically beneficial is the genus of mangifera.
One type of mangifera genus that has not been scientifically but empirically used as an
antidiabetic drug is Tandui (M. rufocostata Rosterm.). This study aims to obtain qualitative
and quantitative pharmacognostic features of Tandui (M. rufocostata Rosterm.) leaf and
cortex section. Qualitative tests include morphological examination, anatomy and
organoleptics and determine the identification of chemical compounds contained in Tandui
(M. rufocostata Rosterm.) leaf and cortex by reaction test and thin layer chromatography
(TLC). The quantitative test includes determination of drying shrinkage, moisture content,
total ash content, acid soluble ash content, water soluble ash content, water soluble extract,
and ethanol soluble concentration. Chemical identification tests on the leaves showed
positive results on tannins, phenols, flavonoids and steroids. As for the cortex of Tandui (M.
rufocostata Rosterm.) showed positive results on lignin, tannin, phenol, flavonoids and
steroids. Quantitative test of leaf and cortex of Tandui (M. rufocostata Rosterm.)
respectively, driying shrinkage 9,83,7%, water content 9,44,7,88%, total ash content 7,44,6,
55%, ash content insoluble in acid 1.1, 0,89%, water soluble ash level 1.33, 0,78%, water
soluble content 25%, 69,67%, ethanol soluble concentration 55; 30 %.
Keyword : Pharmakognostic study, Tandui, Mangifera rufocostata Rosterm.
LATAR BELAKANG

Indonesia kaya akan hasil alam yang digunakan sebagai obat, baik dari tumbuhan maupun
hewan. Salah satu kekayaan alam Indonesia yang secara ilmiah memiliki khasiat adalah dari
genus mangifera. Salah satu jenis dari genus mangifera yang belum dilakukan penelitian
secara ilmiah namun secara empiris digunakan sebagai obat antidiabetes adalah Tandui (M.
rufocostata Rosterm.). Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran farmakognostik secara
kualitatif dan kuantitatif bagian daun dan kulit batang Tandui (M. rufocostata Rosterm.)
sehingga memberi informasi mengenai karakteristik farmakognostik dari tumbuhan Tandui
(M. rufocostata Rosterm.) serta dapat digunakan sebagai landasan ilmiah untuk penelitian-
penelitian selanjutnya salah satunya sebagai acuan penetapan standarisasi tumbuhan Tandui
(M. rufocostata Rosterm.).

TUJUAN
• Untuk memperoleh gambaran farmakognostik secara kualitatif meliputi: pemeriksaan morfologi,
anatomi dan organoleptik dari tumbuhan tandui serta menentukan golongan senyawa kimia yang
terkandung dalam kulit batang dan daun tandui melalui uji reaksi dan kromatografi lapis tipis (KLT).
• Untuk memperoleh gambaran farmakognostik secara kuantitatif meliputi: penetapan susut pengeringan,
bobot jenis, kadar abu, kadar abu tidak larut asam, kadar abu larut air, kadar sari larut air dan kadar sari
larut etanol yang terkandung dalam kulit batang dan daun tandui (M. ruficostata Rosterm.).

METODE PENELITIAN
Sampel Kulit
Sampel Daun
Batang

Pemeriksaan
Morfologi

Pengambilan
Sampel

Pemeriksaan
Pencucian
Anatomi Simplisia

Perajangan

Pemeriksaan
Simplisia Kering Organoleptik
Simplisia

Penyerbukan

Pengayakan
Identifikasi
Senyawa Kimia Serbuk Simplisia Uji Parameter Non
Serbuk Simplisia Kering Spesifik

Susut Kadar Kadar Kadar Sari Kadar Sari


Ekstraksi Pengeringan Air Abu Total Larut Etanol Larut Air

Kadar Kadar Abu Tidak


Serbuk Kulit Batang : Serbuk Daun :
Abu Total Larut Asam
Etanol 70% (1:3) Etanol 70% (1:3)

Ekstrak Kental

Pola Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Penyiapan Plat
KLT
Analisis Data

Optimasi
Eluen

Penjenuhan
Eluen

Penotolan dan
Identifikasi Bercak
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pemeriksaan morfologi daun dan kulit batang Tandui (M. rufocostata Rosterm.)

Bagian Tanaman Gambar Keterangan


Batang Batang berkayu (lignosus) dengan
arah tumbuh tegak lurus (erectus)
berbentuk bulat (teres) yang pada
permukaan batangnya
memperlihatkan bekas-bekas daun.
Jenis percabangan monopodial
dengan dahan (ramus) dan juga
ranting (ramulus). Kulit batang tebal
dengan tekstur keras dan kasar
dengan warna coklat tua hingga
kehitaman.

Daun Daun tunggal (folium simplex), daun


bertangkai, dengan bentuk jorong
memanjang (elliptico-oblongus).
Daun menyirip gasal atau menyirip
beranak gasal dengan tata letak
bersilang (folia decussata). Tangkai
berbentuk setengah lingkran beralur
dangkal. Ujung daun berbentuk
runcing (acutus). Pangkal daun
berbentuk runcing (acutus). Tulang
daun menyirip (penninervis). Tepi
daun bertepi rata (integer)
Hasil pemeriksaan anatomi daun dan kulit batang Tandui (M. rufocostata Rosterm.)

Pada daun Tandui segar diketahui adanya epidermis atas, palisade, jaringan bunga karang,

berkas pembuluh, epidermis bawah stomata tipe parasitic dan berkas pembuluh. Adapun

pada serbuk daun Tandui diketahui adanya Epidermis atas, Hablur Kristal oksalat

berbentuk pasir,

Pada kulit batang Tandui segar diketahui adanya epidermis, sel batu berbentuk bulat, dan

serabut. Adapun pada serbuk kulit batang Tandui diketahui adanya hablur kalsium oksalat

berbentuk prisma, serabut serta sel batu berbentuk bulat

Hasil pemeriksaan organoleptis daun dan kulit batang Tandui (M. rufocostata Rosterm.)

Daun segar memiliki warna hijau tua, bau khas dan rasa yang pahit. sedangkan dalam bentuk

simplisia memiliki warna coklat, tidak berbau dan rasa agak kelat.

Kulit Batang segar memiliki warna coklat kehitaman, tidak berbau dan rasa pahit sedangkan

dalam bentuk simplisa memiliki .warna coklat, tidak berbau dan rasa agak kelat.

Hasil uji reaksi simplisia daun dan kulit batang Tandui (M. rufocostata Rosterm.)

Berdasarkan uji identifikasi senyawa kimia daun Tandui mengandung tanin, fenol, flavonoid

dan saponin. Adapun uji identifikasi senyawa kimia kulit batang Tandui diketahui

mengandung lignin, tanin, fenol, flavonoid, dan saponin.


Hasil KLT ekstrak etanol daun dan kulit batang Tandui (M. rufocostata Rosterm.)

Pengamatan Daun Kulit Batang


(n-heksana:etil asetat / 6:4) (etil asetat : kloroform / 4:6 )
Noda Warna Rf Noda Warna Rf
λ = 254 1 TB 0,12 1 HK 0,18
2 TB 0,27 2 HK 0,27
3 TB 0,41 3 TB 0,32
4 TB 0,63 4 TB 0,5
5 TB 0,63
6 TB 0,78

λ = 366 1 TB 0,12 1 TB 0,63


2 TB 0,63
H2SO4 10% 1 CM 0,12 1 CM 0,18
2 CM 0,27 2 CM 0,27
3 TB 0,41 3 CM 0,32
4 TB 0,63 4 CM 0,5
5 TB 0,63
6 CM 0,78

Keteranagan : *)Noda disemprot dengan menggunakan H2SO4 10% dan dipanaskan di dalam oven pada suhu
105°C. H = Hijau, HM = Hijau Muda, HK = Hijau Kekuningan, CM = Coklat
Muda, TB = Tidak berwarna, λ = Panjang gelombang

Gambar 4. Kromatogram KLT daun Tandui Fase gerak = n-heksana : etil asetat (6:4), Fase Diam =
silika gel GF254 a. Deteksi dengan Visibel b. Deteksi dengan UV 254 nm b. Deteksi dengan
UV366 nm c. Disemprot H2SO4 dan dipanaskan
Gambar 5. Kromatogram KLT kulit batang Tandui Fase gerak = etil asetat : kloroform (4:6), Fase
Diam = silika gel GF254 a. Deteksi dengan Visibel b. Deteksi dengan UV 254 nm b. Deteksi
dengan UV366 nm c. Disemprot H2SO4 dan dipanaskan

Hasil uji Kuantitatif simplisia daun dan kulit batang Tandui (M. rufocostata Rosterm.)
Uji Kuantitatif Daun Kulit batang Ketetapan
(%) (%) Depkes RI 1995
(%)
Susust Pengeringan 9,83 7 < 10
Kadar Air 9,44 7,88 < 10
Kadar Abu Total 7,45 6,55 < 12
Kadar Abu Tidak 1,1 0,89 <2
Larut Asam
Kadar Abu Larut 1,33 0,78 <2
Asam
Kadar Sari Larut Air 25,33 69,67 > 10
Kadar Sari Larut 55 30,67 >7
Etanol

KESIMPULAN
1. Berdasarkan uji kualitatif daun Tandui memiliki warna hijau tua dengan tangkai bulat

ujung daun berbentuk runcing, pengkal daun berbentuk tumpul dan tulang menyirip.
Adapun kulit kayu Tandui berupa kulit tebal dengan tekstur keras dan kasar dengan warna

coklat kehitaman. Secara mikroskopik pada daun Tandui memiliki stomata tipe parasitik.

Selain itu pada serbuk juga memperlihatkan adanya epidermis atas, hablur kristal oksalat

berbentuk pasir,. Sedangkan pada kulit batang Tandui secara mikroskopik terdapat

epidermis, sel batu berbentuk bulat dan serabut. Selain itu pada serbuk juga

memperlihatkan adanya hablur kalsium oksalat berbentuk prisma, serabut serta sel batu

berbentuk bulat. Berdasarkan uji identifikasi senyawa kimia daun Tandui mengandung

tanin, fenol, flavonoid dan saponin. Adapun uji identifikasi senyawa kimia kulit batang

Tandui diketahui mengandung lignin, tanin, fenol, flavonoid, dan saponin.

2. Berdasarkan uji kuantitatif daun dan kulit batang Tandui berturut-turut yaitu, susut

pengeringan 9,83;7%, kadar air 9,44;7,88%, kadar abu total 7,44;6,55%, kadar abu tidak

larut dalam asam 1,1;0,89%, kadar abu larut air 1,33;0,78%, kadar sari larut air

25%;69,67%, kadar sari larut etanol 55;30%.

UCAPAN TERIMAKASIH
Kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam menyelesaikan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid VI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak


Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Direktorat
Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009. Farmakope Herbal Indionesia.


Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010. Farmakope Indonesia. Edisi IV.


Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Kementrian Riset Dan Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Universitas Lambung Mangkurat.
2017. Determinasi Tumbuhan Tandui (Mangifera Ruficostatata Rosterm.).
Laboratorium Dasar FMIPA Lambung Mangkurat.

Anda mungkin juga menyukai