Anda di halaman 1dari 13

UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI INFUSA DAUN SIRSAK TUA

(Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes PENYEBAB


JERAWAT

Ari Surya Pratama


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru. Jl. Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat
Kel. Sungai Besar Banjarbaru 70714.
Email : arisuryapratama66@gmail.com

ABSTRAK
Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang sering terjadi pada kaum remaja bahkan
dapat terjadi hingga dewasa. Salah satu bakteri yang umum menginfeksi jerawat adalah
bakteri Propionibacterium acnes. Beberapa bahan alam yang dapat digunakan untuk
mengobati jerawat adalah daun sirsak. Salah satu khasiat tanaman sirsak adalah sebagai zat
antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan golongan senyawa dan
konsentrasi efektif antibakteri infusa daun sirsak tua (Annona muricata L.) terhadap bakteri
P. acnes. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode
dilusi cair, dilusi padat, dan metode difusi sumuran. Metode ekstraksi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah infusa. Dalam pengolahan larutan uji infusa, penelitian ini menggunakan
konsentrasi bertingkat yaitu 1,56%, 3,12%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, 100%, dan 200%.
Hasil pada penelitian ini infusa daun sirsak tua mengandung senyawa golongan flavonoid,
saponin, dan tanin. Hasil dari uji dilusi diperoleh nilai MIC pada kosentrasi 25% dan nilai
MBC terdapat pada konsentrasi 100%. Pada uji difusi sumuran infusa daun sirsak tua dengan
konsentrasi 100% dan 200% memiliki aktivitas antibakteri kuat dan konsentrasi efektif atau
MEC infusa daun sirsak tua terdapat pada konsentrasi 100% dengan rata-rata diameter zona
hambat 11 mm termasuk dalam katergori kuat.

Kata Kunci : Jerawat, Sirsak (Annona muricata L.), Infusa, Bakteri Propionibacterium
acnes, Aktivitas antibakteri.
ABSTRACT

Acne is a skin disease that often occurs in adolescents and can even occur in adulthood. One
common bacterium that infects acne is Propionibacterium acnes. Some natural ingredients
that can be used to treat acne are soursop leaves. One of the properties of soursop plants is
as an antibacterial agent. This study aims to determine the content of compounds and
effective antibacterial concentrations of old soursop (Annona muricata L.) infusions on P.
acnes bacteria. This research is experimental laboratory using liquid dilution method, solid
dilution and well diffusion method. The extraction method used in this study is the infusion.
In the processing of infusion test solutions, this study used multilevel concentrations of
1.56%, 3.12%, 6.25%, 12.5%, 25%, 50%, 100%, and 200%. The results in this study infusion
of old soursop leaves contain flavonoid, saponin, and tannin class compounds. The results of
the dilution test obtained MIC values at a concentration of 25% and MBC values were found
at 100% concentration. In the diffusion test, the infusion of old soursop leaves with
concentrations of 100% and 200% has strong antibacterial activity and effective
concentration or MEC infusion of old soursop leaves is at a concentration of 100% with an
average diameter of 11 mm inhibition zone is included in the strong category.

Keywords : Acne, Soursop (Annona muricata L.), Infusa, Propionibacterium acnes Bacteria,
Acitivity of Antibacterial

LATAR BELAKANG

Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang dapat menimbulkan dampak

psikologis, sering terjadi pada kaum remaja, bahkan dapat terjadi hingga dewasa (Harper,

2007). Bakteri P. acnes menyebabkan jerawat dengan cara menghasilkan zat yang memecah

lemak di kulit menjadi asam lemak. Asam Lemak ini dapat mengakibatkan inflamasi jaringan

ketika berhubungan dengan sistem imun dan mendukung terjadinya pembentukan jerawat

(Brook et al., 2005). Sediaan antijerawat biasanya mengandung antibiotik yang bekerja

secara spesifik menghambat enzim atau mengikat reseptor, namun senyawa tersebut memiliki

efek samping. Disisi lain, tanaman sirsak mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin,

saponin, dan steroid yang dimana senyawa tersebut berhubungan erat dengan efek antibakteri

(Sambou et al., 2017).


TUJUAN
• Mengetahui kandungan golongan senyawa aktif yang terdapat dalam infusa daun
sirsak tua (A. muricata L.)
• Mengetahui konsentrasi efektif dari infusa daun sirsak tua (A. muricata L.) yang
memberikan efek antibakteri terhadap bakteri P. acnes penyebab jerawat.
METODE PENELITIAN

Kerangka Konsep

Tanaman Sirsak

Determinasi

Hasil Determinasi

Daun Sirsak Tua


Ekstraksi dengan Aquadest

Infusa Daun Sirsak Tua

Skrining fitokimia Uji antibakteri

Flavonoid Uji Dilusi Cair Uji Difusi Sumuran

Alkaloid Infusa Daun - Kontrol Pelarut


Sirsak Tua Konsentrasi Kontrol Kontrol
- Kontrol Infusa infusa yang (+) (-)
Konsentrasi
Tanin
C1, C2, C3, C4, positif ada Klindam Aquades
- Kontrol Media
C5, C6, C7, C8 hambatan isin 2 µg steril
Saponin - Kontrol (+)
Nilai MIC
- Kontrol (-)
Hasil
Steroid
Uji Dilusi Padat
Analisis Data
Nilai MBC

Keterangan Kerangka Konsep :


C1 = Konsentrasi Infusa 200%
C5 = Konsentrasi Infusa 12,5%
C2 = Konsentrasi Infusa 100%
C6 = Konsentrasi Infusa 6,25%
C3 = Konsentrasi Infusa 50%
C7 = Konsentrasi Infusa 3,12%
C4 = Konsentrasi Infusa 25%
C8 = Konsentrasi Infusa 1,56%
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Skrining Fitokimia Infusa Daun Sirsak Tua (Annona muricata L.)

Identifikasi Pereaksi Hasil Keterangan Gambar


Senyawa

+ Reagen
Dragendorff
Alkaloid - Tidak
+ Reagen Mayer terjadi
perubahan
warna

Terbentuk
Flavonoid + Mg + HCl 2N + Endapan
Merah

Terbentuk
Busa Stabil
Saponin + H2O + HCl 2M + selama 10
menit
Terbentuk
Tanin + FeCl3 + warna hijau
kehitaman

Tidak
Steroid + Reagen - terbentuk
Lieberman warna hijau
Burchard

Keterangan : (+) Menunjukkan positif mengandung senyawa


(-) Menunjukkan negatif mengandung senyawa

Hasil Uji Antibakteri Infusa Daun Sirsak Tua (Annona muricata L.) Terhadap Bakteri

P. acnes Menggunakan Metode Dilusi Cair.

Keterangan : Konsentrasi 200%, 100%, 50%, dan 25%


Keterangan : Konsentrasi 12,5%, 6,25%, 3,12%, dan 1,56%

Keterangan : Perlakuan kontrol positif, Kontrol Bakteri, Kontrol Media,


Kontrol Pelarut dan Kontrol Ekstrak
Hasil pengamatan kekeruhan terhadap nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM)
Infusa Daun Sirsak Tua terhadap Bakteri P. acnes

No Tabung Konsentrasi Replikasi I Replikasi II Replikasi III


1 200% - - -
2 100% - - -
3 50% - - -
4 25% - - -
5 12,25% + + +
6 6,25% + + +
7 3,12% + + +
8 1,56% + + +
9 Kontrol (+) - - -
10 Kontrol B + + +
11 Kontrol M - - -
12 Kontrol P - - -
13 Kontrol E - - -
Keterangan : Tanda positif (+) : Menunjukan adanya pertumbuhan bakteri
Tanda negatif (-) : Menunjukan tidak ada pertumbuhan bakteri
Kontrol B : Bakteri
Kontrol M : Media
Kontrol P : Pelarut
Kontrol E : Infusa

Berdasarkan hasil dari uji dilusi cair dapat dilihat pada konsentrasi 1,56%, 3,12%,

6,25%, 12,25% menunjukkan hasil positif ditumbuhi oleh bakteri P. acnes dan pada

konsentrasi 25%, 50%, 100%, 200% menunjukkan hasil negatif. Maka dapat dinyatakan

batas nilai Minimum Inhibitor Concentration (MIC) dalam penelitian ini terdapat pada

konsentrasi 25%.
Hasil Uji Antibakteri Infusa Daun Sirsak Tua (Annona muricata L.) Terhadap Bakteri

P. acnes dengan Metode Dilusi Padat.

a. b.

c. d.

Keterangan : a. Infusa Konsentrasi 200%


b. Infusa Konsentrasi 100%
c. Infusa Konsentrasi 50%
d. Infusa Konsentrasi 25%

Kontrol Positif

Kontrol Pelarut Kontrol Bakteri

Kontrol Media Kontrol Infusa

Keterangan : Hasil Perlakuan Kontrol pada Metode Dilusi Padat


Hasil pengamatan nilai Minimum Bactericidal Concentration (MBC) Infusa
Daun Sirsak Tua terhadap Bakteri Propionibacterium acnes (Dilusi Padat).

Konsentrasi Pertumbuhan Bakteri


200% -
100% -
50% +
25% +
Kontrol Positif -
Kontrol Bakteri +
Kontrol Media -
Kontrol Pelarut -
Kontrol Ekstrak -
Keterangan : Tanda positif (+) : Menunjukan adanya pertumbuhan bakteri
Tanda negatif (-) : Menunjukan tidak ada pertumbuhan bakteri
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil dari uji dilusi padat dapat dilihat

pada konsentrasi 25% dan 50% menunjukkan hasil positif ditumbuhi oleh bakteri P. acnes

dan pada konsentrasi 100% dan 200% menunjukkan negatif. Maka dapat dinyatakan nilai

Minimum Bactericidal Concentration (MBC) infusa daun sirsak tua terdapat pada konsentrasi

100%.
Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Sirsak Tua (Annona muricata L.) terhadap

bakteri P. acnes Dengan Metode Difusi Sumuran.

Berdasarkan pengujian sebelumnya dengan menggunakan dilusi cair dan dilusi padat
maka diperoleh 4 konsentrasi yang akan dilanjutkan menggunakan metode difusi sumuran
yaitu konsentrasi 25%, 50%, 100%, dan 200% serta menggunakan klindamisin sebagai
kontrol positif dan aquadest steril sebagai kontrol negatif.

Hasil Zona Hambat Infusa Daun Sirsak Tua terhadap Bakteri


P. acnes
25

21
20
20 19
Diameter Zona Hambat (mm)

15 14
12 12
11 11
10
10
8
7
6
5

0 0 0 0 0 0
0
200% 100% 50% 25% Kontrol (+) Kontrol (-)

Replikasi I Replikasi II Replikasi III

Keterangan : Hasil Uji Antibakteri dengan menggunakan Metode Difusi Sumuran.

Menurut Suryawiria (1978) dalam Saraswati (2015), aktivitas anti bakteri dapat

dikatergorikan berdasarkan diameter zona hambat, yaitu kategori lemah ≤ 5 mm, sedang 5

– 10 mm, kuat 10 – 20 mm, dan sangat kuat > 20 mm.

Rata – Rata Diameter Zona Hambat Tiap Konsentrasi Infusa Daun Sirsak Tua terhadap
Bakteri P.acnes

Konsentrasi Rata-rata (mm) ± Standar Deviasi Kategori


200% 12,33 ± 1.52 Kuat
100% 11 ± 1.00 Kuat
50% 7 ± 1.00 Sedang
25% 0±0 Tidak ada zona hambat
Kontrol Positif 20 ± 1.00 Intermediate (CLSI, 2014)
Kontrol Negatif 0±0 Tidak ada zona hambat
Infusa daun sirsak tua dengan konsentrasi 25% tidak menimbulkan zona hambat sama

sekali. Pada konsentrasi 50% infusa daun sirsak termasuk dalam kategori sedang karena

memiliki diameter zona hambat rata-rata sebesar 7 mm. Pada konsentrasi 100% infusa daun

sirsak termasuk dalam kategori kuat karena memiliki diameter zona hambat rata-rata sebesar

11 mm. Pada konsentrasi 200% infusa daun sirsak juga termasuk dalam kategori kuat karena

memiliki diameter zona hambat rata-rata sebesar 12,33 mm.

Berdasarkan hasil penelitian infusa daun sirsak tua dengan konsentrasi 100% sudah

dapat dinyatakan konsentrasi efektif sebagai zat antibakteri, karena pada konsentrasi tersebut

diameter zona hambat yang diperoleh sudah termasuk dalam kategori kuat. Pada analisis

SPSS uji Mann-Whitney juga menunjukkan, pada kontrol positif klindamisin 2 µg tidak

menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap konsentrasi 100% dan 200%.


KESIMPULAN
1. Kandungan golongan senyawa aktif yang berpotensi sebagai antibakteri yang terdapat

dalam oleh infusa daun sirsak tua (Annona muricata L.) pada penelitian ini adalah

Flavonoid, Saponin, dan Tanin.

2. Konsentrasi efektif infusa daun sirsak tua (Annona muricata L.) dalam menghambat

pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes adalah konsentrasi 100%, karena pada

konsentrasi tersebut sudah memenuhi kriteria kuat sebagai zat antibakteri.

UCAPAN TERIMAKASIH
Kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam menyelesaikan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Brooks, G.F., Janet, S.B., Stephen, A.M. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Salemba
Medika

Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI). 2014. Performance Standards


forantimicrobial Susceptibility Testing.

Harper, J.C. 2007. Acne Vulgaris. Birmington: Departement of Dermatology University of


Alabama.

Sambou, N.C., Wibowo, A.I., Taurhesia, S. 2017. Pengembangan Produk Sediaan Gel
Kombinasi Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) dengan Ekstrak
Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.) sebagai Antibakteri
Penyebab Jerawat (Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
epidermidis). PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. 6: 255-265.

Saraswati, N.F. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 96% Limbah Kulit Pisang
Kepok Kuning (Musa balbisiana) terhadap Bakteri Penyebab Jerawat
(Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, dan Propionibacterium
acnes. Skripsi. UIN Syarief Hidayatullah. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai