ABSTRAK
Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang sering terjadi pada kaum remaja bahkan
dapat terjadi hingga dewasa. Salah satu bakteri yang umum menginfeksi jerawat adalah
bakteri Propionibacterium acnes. Beberapa bahan alam yang dapat digunakan untuk
mengobati jerawat adalah daun sirsak. Salah satu khasiat tanaman sirsak adalah sebagai zat
antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan golongan senyawa dan
konsentrasi efektif antibakteri infusa daun sirsak tua (Annona muricata L.) terhadap bakteri
P. acnes. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode
dilusi cair, dilusi padat, dan metode difusi sumuran. Metode ekstraksi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah infusa. Dalam pengolahan larutan uji infusa, penelitian ini menggunakan
konsentrasi bertingkat yaitu 1,56%, 3,12%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, 100%, dan 200%.
Hasil pada penelitian ini infusa daun sirsak tua mengandung senyawa golongan flavonoid,
saponin, dan tanin. Hasil dari uji dilusi diperoleh nilai MIC pada kosentrasi 25% dan nilai
MBC terdapat pada konsentrasi 100%. Pada uji difusi sumuran infusa daun sirsak tua dengan
konsentrasi 100% dan 200% memiliki aktivitas antibakteri kuat dan konsentrasi efektif atau
MEC infusa daun sirsak tua terdapat pada konsentrasi 100% dengan rata-rata diameter zona
hambat 11 mm termasuk dalam katergori kuat.
Kata Kunci : Jerawat, Sirsak (Annona muricata L.), Infusa, Bakteri Propionibacterium
acnes, Aktivitas antibakteri.
ABSTRACT
Acne is a skin disease that often occurs in adolescents and can even occur in adulthood. One
common bacterium that infects acne is Propionibacterium acnes. Some natural ingredients
that can be used to treat acne are soursop leaves. One of the properties of soursop plants is
as an antibacterial agent. This study aims to determine the content of compounds and
effective antibacterial concentrations of old soursop (Annona muricata L.) infusions on P.
acnes bacteria. This research is experimental laboratory using liquid dilution method, solid
dilution and well diffusion method. The extraction method used in this study is the infusion.
In the processing of infusion test solutions, this study used multilevel concentrations of
1.56%, 3.12%, 6.25%, 12.5%, 25%, 50%, 100%, and 200%. The results in this study infusion
of old soursop leaves contain flavonoid, saponin, and tannin class compounds. The results of
the dilution test obtained MIC values at a concentration of 25% and MBC values were found
at 100% concentration. In the diffusion test, the infusion of old soursop leaves with
concentrations of 100% and 200% has strong antibacterial activity and effective
concentration or MEC infusion of old soursop leaves is at a concentration of 100% with an
average diameter of 11 mm inhibition zone is included in the strong category.
Keywords : Acne, Soursop (Annona muricata L.), Infusa, Propionibacterium acnes Bacteria,
Acitivity of Antibacterial
LATAR BELAKANG
Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang dapat menimbulkan dampak
psikologis, sering terjadi pada kaum remaja, bahkan dapat terjadi hingga dewasa (Harper,
2007). Bakteri P. acnes menyebabkan jerawat dengan cara menghasilkan zat yang memecah
lemak di kulit menjadi asam lemak. Asam Lemak ini dapat mengakibatkan inflamasi jaringan
ketika berhubungan dengan sistem imun dan mendukung terjadinya pembentukan jerawat
(Brook et al., 2005). Sediaan antijerawat biasanya mengandung antibiotik yang bekerja
secara spesifik menghambat enzim atau mengikat reseptor, namun senyawa tersebut memiliki
efek samping. Disisi lain, tanaman sirsak mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin,
saponin, dan steroid yang dimana senyawa tersebut berhubungan erat dengan efek antibakteri
Kerangka Konsep
Tanaman Sirsak
Determinasi
Hasil Determinasi
+ Reagen
Dragendorff
Alkaloid - Tidak
+ Reagen Mayer terjadi
perubahan
warna
Terbentuk
Flavonoid + Mg + HCl 2N + Endapan
Merah
Terbentuk
Busa Stabil
Saponin + H2O + HCl 2M + selama 10
menit
Terbentuk
Tanin + FeCl3 + warna hijau
kehitaman
Tidak
Steroid + Reagen - terbentuk
Lieberman warna hijau
Burchard
Hasil Uji Antibakteri Infusa Daun Sirsak Tua (Annona muricata L.) Terhadap Bakteri
Berdasarkan hasil dari uji dilusi cair dapat dilihat pada konsentrasi 1,56%, 3,12%,
6,25%, 12,25% menunjukkan hasil positif ditumbuhi oleh bakteri P. acnes dan pada
konsentrasi 25%, 50%, 100%, 200% menunjukkan hasil negatif. Maka dapat dinyatakan
batas nilai Minimum Inhibitor Concentration (MIC) dalam penelitian ini terdapat pada
konsentrasi 25%.
Hasil Uji Antibakteri Infusa Daun Sirsak Tua (Annona muricata L.) Terhadap Bakteri
a. b.
c. d.
Kontrol Positif
pada konsentrasi 25% dan 50% menunjukkan hasil positif ditumbuhi oleh bakteri P. acnes
dan pada konsentrasi 100% dan 200% menunjukkan negatif. Maka dapat dinyatakan nilai
Minimum Bactericidal Concentration (MBC) infusa daun sirsak tua terdapat pada konsentrasi
100%.
Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Sirsak Tua (Annona muricata L.) terhadap
Berdasarkan pengujian sebelumnya dengan menggunakan dilusi cair dan dilusi padat
maka diperoleh 4 konsentrasi yang akan dilanjutkan menggunakan metode difusi sumuran
yaitu konsentrasi 25%, 50%, 100%, dan 200% serta menggunakan klindamisin sebagai
kontrol positif dan aquadest steril sebagai kontrol negatif.
21
20
20 19
Diameter Zona Hambat (mm)
15 14
12 12
11 11
10
10
8
7
6
5
0 0 0 0 0 0
0
200% 100% 50% 25% Kontrol (+) Kontrol (-)
Menurut Suryawiria (1978) dalam Saraswati (2015), aktivitas anti bakteri dapat
dikatergorikan berdasarkan diameter zona hambat, yaitu kategori lemah ≤ 5 mm, sedang 5
Rata – Rata Diameter Zona Hambat Tiap Konsentrasi Infusa Daun Sirsak Tua terhadap
Bakteri P.acnes
sekali. Pada konsentrasi 50% infusa daun sirsak termasuk dalam kategori sedang karena
memiliki diameter zona hambat rata-rata sebesar 7 mm. Pada konsentrasi 100% infusa daun
sirsak termasuk dalam kategori kuat karena memiliki diameter zona hambat rata-rata sebesar
11 mm. Pada konsentrasi 200% infusa daun sirsak juga termasuk dalam kategori kuat karena
Berdasarkan hasil penelitian infusa daun sirsak tua dengan konsentrasi 100% sudah
dapat dinyatakan konsentrasi efektif sebagai zat antibakteri, karena pada konsentrasi tersebut
diameter zona hambat yang diperoleh sudah termasuk dalam kategori kuat. Pada analisis
SPSS uji Mann-Whitney juga menunjukkan, pada kontrol positif klindamisin 2 µg tidak
dalam oleh infusa daun sirsak tua (Annona muricata L.) pada penelitian ini adalah
2. Konsentrasi efektif infusa daun sirsak tua (Annona muricata L.) dalam menghambat
UCAPAN TERIMAKASIH
Kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam menyelesaikan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Brooks, G.F., Janet, S.B., Stephen, A.M. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Salemba
Medika
Sambou, N.C., Wibowo, A.I., Taurhesia, S. 2017. Pengembangan Produk Sediaan Gel
Kombinasi Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) dengan Ekstrak
Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.) sebagai Antibakteri
Penyebab Jerawat (Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
epidermidis). PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. 6: 255-265.
Saraswati, N.F. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 96% Limbah Kulit Pisang
Kepok Kuning (Musa balbisiana) terhadap Bakteri Penyebab Jerawat
(Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, dan Propionibacterium
acnes. Skripsi. UIN Syarief Hidayatullah. Jakarta.