Anda di halaman 1dari 23

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny/Tn R DENGAN DIAGNOSA NYERI AKUT
DI RUANG SOKA RSUD KAB.TANGERANG

Tgl/Jam MRS : 02 Maret 2015


Tanggal/Jam Pengkajian : 04 Maret 2015
Metode Pengkajian : Auto Anamsesis
Diagnosa Medis : Post Laparatomi e.c Apendisitis Perforasi
No. Registrasi : 266614

A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp.Gintung 10/02 Sukadiri,Tangerang
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan swasta
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.Z
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 52 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Kp.Gintung 10/02 Sukadiri,Tangerang
Hubungan dengan Klien : Ayah
I. RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
Nyeri pada perut pada perut bagian tengan pada luka bekas operasi
B. Riwayat Pengkajian Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 04 Maret 2015 tepatnya pada jam
19.00 WIB pasien mengatakan nyeri pada bagian sekitar luka operasi (abdomen
tengah) dengan skala nyeri 7 (0 – 10). Nyeri semakin terasa saat pasien bergerak.
Nyeri yang dirasakan seperti di tusuk-tusuk dan mengatakan terasa sangat perih.
Nyeri datang hilang timbul secara terus-menerus.
P : Nyeri semakin terasa saat pasien bergerak
Q : Nyeri yang dirasakan seperti di tusuk-tusuk
R : sekitar luka operasi (abdomen tengah)
S : skala nyeri 7 (0 – 10)
T : Nyeri datang hilang timbul secara terus-menerus
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pernah menderita penyakit maag kronis sampai dirawat di
Puskesmas. Memiliki kebiasaan merokok dan minum kopi setiap hari.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa di dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit yang sama dengannya serta tidak memiliki penyakit keturunan seperti
diabetes millitus, hipertensi, asma, penyakit jantung maupun kanker.
Genogram :

Ayah Ibu

Keterangan:
= Laki-laki = Tinggal dalam satu rumah
= Perempuan = Pasien
= Hubungan Perkawinan

II. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON


1. Pola Persepsi Dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan cemas dengan penyakit yang dideritanya, karena sebelumnya
pasien belum pernah di operasi serta nyeri yang dirasakan seperti di tusuk-tusuk dan
sangat perih membuatnya tampak gelisah.

2. Pola Aktifitas dan Latihan ( Kegiatan Sehari-hari)


Sebelum Sakit : Pasien mengatakan jarang berolahraga
Selama Sakit : Program Bedrest pasca operasi
3. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Lamanya Tidur 5-6 jam sehari, Sering begadang
Selama Sakit : Lamanya Tidur siang 2 jam dan pada malam hari sekitar± 5 jam
sehari
1) Kualitas dan kuantitas tidur
Pasien mengatakan Kualitas tidurnya cukup tidak mengganggu dan tidak
menyebabkan masalah namun akibat nyeri yang dirasakan membuat pasien
tidak dapat tidur pulas
2) Gangguan tidur
Pasien mengatakan tidak pernah tidur pulas karena nyeri yang dirasa
4. Pola nutrisi metabolik
a. Pengkajian Nutrisi (ABCD)
A. ( Antropometri ) :
BB : 53 Kg
TB : 162 cm
Indeks Masa Tubuh : 20,23 (Ideal=18,5-25,5)
B. (Biomechanical ) :
Jenis pemeriksaan Hasil Keterangan hasil
Haemoglobin 12,6 Tidak normal
Hemotokrit 36 Tidak normal
Trombosit 218 Normal
Albumin 3,2 Tidak Normal
Globulin 2,1 Normal
Protein 5,3 Tidak normal

C. (Clinical Sign) : Peninggkatan suhu,dan kulit wajah nampak


nampak kemerahan
D. (Diet) : diit bubur saring
b. Pola Nutrisi
Sebelum Sakit
1) Frekuensi : 2 x sehari Namun tidak teratur
2) Jenis : Bervariasi
3) Porsi : Sedang
4) Keluhan : Tidak ada keluhan

Sakit Selama
1) Frekuensi : 3xsehari
2) Jenis : bubur
3) Porsi : sedang
4) Keluhan : Tidak Ada Keluhan
5. Pola Eliminasi
a. BAB
Sebelum Sakit
1) Frekuensi BAB : 1 x sehari
2) Konsistensi : padat
3) Warna : cokelat
4) Keluhan Dan Kesulitan BAB : tidak ada keluhan BAB
5) Penggunaan Obat Pencahar : tidak menggunakan obat pencahar
Selama Sakit : pasiem belum Bab dan juga flatus semenjak
b. BAK
Sebelum Sakit
1) Frekuensi BAK : 4-6 x sehari
2) Jumlah Urine : 1.200 ml
3) Warna : bening
4) Keluhan/ Kesulitan BAK : Tidak ada keluhan& Kesulitan BAK

Selama Sakit
1) Frekuensi BAK : 3 x sejak post operasi
2) Jumlah Urine : ± 800 cc
3) Warna : kekuningan pekat
4) Keluhan/ Kesulitan BAK : Tidak ada keluhan& Kesulitan BAK

ANALISIS KESEIMBANGAN CAIRAN SELAMA PERAWATAN


Intake Output Analisis
a. Minuman 1.500 cc a. Urine 800 cc Intake : 2.000 cc
b. Infus Rl 500 cc b. IWL 530 cc Output : 1.130 cc
Total : 2.000 cc Total : 1.130 cc Balance :870 cc

6. Pola kognitif dan perceptual


a. Nyeri (Kualitas : nyeri seperti di tusuk-tusuk , insentitas : nyeri hebat , durasi
:hilang timbul, skala : 7)
b. Fungsi panca indra (penglihatan, pendengaran, pengecapan, penghidu, perasa)
fungsi panca indra pasien masih berfungsi dengan baik dan tidak menggunakan
alat bantu apapun
c. Kemampuan membaca : dapat membaca dengan baik
7. Pola konsep diri
a. Harga diri
Pasien mengatakan seorang karyawan swasta di pabrik yang dikenal banyak
orang karna memiliki banyak teman dan memiliki kekasih yang sudah
merencanakan akan menikah dalam beberapa bulan kedepan.
b. Ideal diri
Pasien mengatakan seharusnya jika tidak sakit, pasien dapat bekerja mencari
uang, dapat berkumpul dengan orangtua, teman, sahabat dan kekasih. Dan
seharusnya dapat menjalankan kewajiban menunaikan ibadah sholat 5 waktu
yang saat ini tidak dapat pasien lakukan.
c. Identitas diri
Pasien mengatakan mengenal dengan baik dirinya sendiri dari baik dan buruk
atau kemampuan yang ada pada dirinya.
d. Gambaran diri
Pasien mengatakan bersyukur dengan kondisi tubuh yang ada pada dirinya,
mengatakan tidak masalah dengan bekas operasinya nanti yang penting dapat
pulih dan sembuh seperti sedia kala saat sebelum sakit.
e. Peran
Pasien mengatakan saat ini sebagai anak sedang berusaha membahagiakan
kedua orangtua, bekerja mencari uang untuk membantu orangtua dan
mengumpulkan uang untuk persiapan pernikahan dalam waktu dekat namun
terhambat karna penyakit yang dideritanya.
8. Pola koping
a. Masalah utama selama masuk RS ( keuangan, dll)
Pasien mengatakan tidak bisa beraktfitas atau bekerja untuk sementara waktu
sehingga penghasilannya sedikit berkurang
b. Kehilangan/ perubahan yang terjadi sebelumnya
Pasien mengatakan Tidak bisa beraktifitas seperti biasanya
c. Pandangan terhadap masa depan
Pasien percaya bahwa tubuhnya akan segera pulih
d. Koping makanisme yang digunakan saat terjadi masalah
Pasien selalu berdoa akan kesembuhannya

9. Pola seksual reproduksi (Pasien laki-laki)


a. Masalah menstruasi
b. Pepsmear terakhir
c. Perawatan payudara setiap bulan
d. Alat kontrasepsi yang digunakan
e. Apakah ada kesukaran dalam berhubungan seksual
f. Apakah penyakit sekarang kmengganggu fungsi seksual

10. Pola peran hubungan


a. Pola pasien dalam keluarga dan masyarakat
Hubungan dan pola interaksi pasien dengan keluarga sangat baik, ibu dan ayah
pasien selalu bergantian menemani pasien, ada beberapa teman pasien yang
datang untuk menjenguk dan pasien berinteraksi serta berhubungan dengan
sesama pasien lain yang berada satu ruangan dengannya dengan baik.
b. Apakah klien punya teman dekat
Pasien memiliki teman dekat karena ada beberapa teman pasien yang datang
untuk menjenguk
c. Siapa yang dipercaya untuk membantu klien jika ada kesulitan
keluarga khususnya orang tua pasien
d. Apakah klien ikut dalam kegiatan masyarakat? Bagaimana keterlibatan klien
Pasien mengatakan sering ikut dalam kegiatan bermasyarakat seperti karang
taruna
11. Pola nilai dan kepercayaan
a. Agama
Pasien beragama islam, pasien mengatakan merasa cemas dan takut
penyakitnya akan memburuk dan terjadi sesuatu setelah di operasi, ketika nyeri
datang pasien selalu berdoa dan istigfar.
b. Ibadah
Selama di rawat di RSU pasien mengatakan tidak melaksanakan ibadah sholat
5 waktu dan hanya berdoa saja.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : baik/ cukup/ lemah
a. Kesadaran : compos mentis (Baik)
b. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan Darah : 110/70 mmHg
2) Nadi
- Frekuensi : 85x/menit
- Irama : reguler
- Kekuatan : normal
3) Pernafasan
- Frekuensi : 22x/menit
- Irama : reguler
4) Suhu : 38,3oC
2. Pernafasan Head To Toe
a. Kepala
a. Bentuk dan ukuran kepala : normal
b. Pertumbuhan rambut : normal, rambut berwarna hitam namun rambut nampak
kotor dan tercium bau tidak sedap
c. Kulit kepala : kulit nampak kusam, tidak ada nyeri tekan pada kepala, hanya
mengatakan terasa pusing atau sakit kepala
b. Muka
1) Mata
a) Kebersihan : baik
b) Fungsi penglihatan : baik
c) Palpebral : tidak ada nyeri tekan
d) Konjungtiva : anemis
e) Sclera : tidak ikterik
f) Pupil : reflex pada pupil baik
g) Diameter ki/ka : Simetris
h) Reflek Terhadap Cahaya : baik
i) Pengunaan alat bantu penglihatan : pasien tidak menggunakan alat bantu
pengelihatan
2) Hidung
a) Fungsi penciuman : baik
b) Sekret : tidak ada
c) Nyeri sinus : tidak ada
d) Polip :tidak ada polip
e) Napas Cuping Hidung : tidak ada cuping hidung
3) Mulut
a) Kemampuan bicara : baik
b) Keadaan bibir : mukosa bibir tampak kering dan pecah-pecah
c) Selaput mukrosa : kering
d) Warna lidah : putih/lidah Nampak kotor
e) Keadaan gigi :karies pada gigi molar dextra ke dua
f) Bau nafas : holitosis
g) Dahak : tidak ada dahak
4) Gigi
a) Jumalah : 32
b) Kebersihan : kurang bersih
c) Masalah : karies pada gigi molar dextra ke dua
5) Telinga
a) Fungsi pendengaran : baik
b) Bentuk : simetris
c) Kebersiha : bersih
d) Serumen : tidak ada serumen pada telinga pasien
e) Nyeri Telinga : tidak ada

c. Leher
1) Bentuk : simetris
2) Pembesaran tyroid : tidak ada pembesaran
3) Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran
4) Nyeri waktu menelan : tidak ada nyeri telan
5) JVP : tidak ada pembesaran
d. Dada (Thorax)
1) Paru-paru
 Inspeksi : bentuk dada simetris, pengembangan dada simetris
 Palpasi :perbandingan antara inspirasi dan ekspirasi normal,
tidak menggunakan otot bantu pernafasan, tidak ada nyeri tekan saat di palpasi
 Perkusi : Suara paru terperkusi sonor
 Auskultasi :bunyi nafas vesikuler,,bunyi nafas
vesikuler,wheezing (-)/(-),ronchi (-)/(-)
2) Jantung
 Inspeksi : Pada jantung, apeks terdapat diantara ICS 4 - ICS 5
sebelah lateral batas kiri sternum
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan saat di palpasi
 Perkusi : bunyi jantung saat di perkusi pekak.
 Auskultasi : bunyi jantung normal yakni S1 dan S2 (lub dub),
gallop/murmur (-)/(-)
e. Abdomen
 Inspeksi : abdomen Nampak buncit,distensi abdomen, ), terdapat
luka post operasi laparotomi pada perut bagian tengah mulai dari bawah
umbilikus ke hipogastrium sepanjang 8 cm, terbungkus balutan yang nampak
bersih
 Aukultus :bising usus tidak terkaji(pasien mengeluh nyeri saat
perutnya di sentuh)
 Palpasi : terdapat nyeri tanpa dipalpasi
f. Genetalia :
Bentuk penis normal, tidak nampak lesi pada sekitar daerah genital, bentuk skrotum
normal, tidak ada nyeri tekan dan tidak nampak pembesaran pada testis.
g. Anus dan rectum :
normal
h. Ekstremitas
1) Atas
 Kekuatan otot kanan dan kiri : baik
 ROM kanan dan kiri : kurang aktif
 Perubahan bentuk tulang : tidak ada perubahan bentuk tulang
 Pergerakan sendi bahu : normal
 Perabaan Akral : akral teraba panas
 Pitting edema : tidak ada pitting edema
 Terpasang infus : terpasang infus RL di tangan kiri
2) Bawah
 Kekuatan otot kanan dan kiri : baik
 ROM kanan dan kiri : kurang aktif
 Perubahan bentuk tulang n : normal
 Varises : tidak ada varises
 Perabaan Akral : akral teraba panas
 Pitting edema : tidak ada pitting edema
i. Intergumen : Kulit normal, tidak ada lesi di kulit pasien,
turgor kulit buruk, kulit nampak berkeringat berlebihan atau diaporesis dan kulit
wajah memerah

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal pemeriksaan: Rabu,04 maret 2015
Jenis Nilai Satuan Hasil Keterangan Hasil
pemeriksaan Norma
l
Haemogblin 13.2- g/dl 12,6 Tidak normal
17,3
Leukosit 3,8- 103/µ 12,6 Tidak normal
10,6
Hemotokrit 40-52 % 36 Tidak normal
Trombosit 150- 103/µ 218 Normal
440
Protein 6-8 g/dl 5,3 Tidak normal
Albumin 3,4-4,6 g/dl 3,2 Tidak normal
Globulin 1,5-3 g/dl 2,1 Normal
Natrium 135- mEq/L 128 Tidak normal
147
Kalium 3,5-5 mEq/L 3,57 Normal
Chloride 96-105 mEq/L 91 Tidak normal

V. TERAPI MEDIS
Hari /Tanggal Jenis Terapi Dosis Golongan Fungsi
&
Kandung
an
Rabu/04/03/2015 Cairan IV :
-Metronidazole 3x250 mg Antibiotic -mengobati infeksi
-omeperazol 2x20 mg PPIs -mengurangi kadar
asam lambung
-keterolac 3x20 mg OAINS -meredakan
peradangan dan
nyeri
Obat Peroral :
paracetamol 4x500 mg Analgesic -obat penurun panas
& dan pereda nyeri
antipiretik

VI. DATA FOKUS


Data Subjektif Data Objektif
- Klien mengatakan nyeri P : Nyeri semakin terasa saat pasien
seperti ditusuk-tusuk dan bergerak
perih pada luka post Q : Nyeri yang dirasakan seperti di
operasi tusuk-tusuk
R : sekitar luka operasi (abdomen
tengah)
S : skala nyeri 7 (0 – 10)
T : Nyeri datang hilang timbul secara
terus-menerus
- Klien mengatakan tidak Klien tampak lemas
nafsu makan
- Klien mengatakan Klien tampak pucat
badanya panas Suhu tubuh klien 38,3oC

VII. ANALISA DATA

NO Data Etiologi Masalah


.
1. DS: Klien mengatakan nyeri seperti Agen cidera fisik Nyeri akut
ditusuk-tusuk dan perih pada luka (luka insisipost
post operasi. operasi
apendektomi)
DO: Wajah klien tampak meringis
menahan nyeri
2. DS: klien mengatakan tidak nafsu Peningkatan Defisit Nutrisi
makan kebutuhan
DO: klien tampak lemas metabolisme
3. DS: klien mengatakan badannya Proses penyakit Hipertermia
panas
DO: wajah klien tampak pucat
Suhu tubuh klien 38,3oC

VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


NO. Diagnosa Keperawatan
IX. INTERVENSI ASUHAN
1. Nyeri akut b/d Agen cidera fisik (luka insisipost operasi apendektomi) KEPERAWATAN

2. Defisit Nutrisi b/d peningkatan kebutuhan metabolisme t/d serum albumin turun
NO Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
. Hasil
3. Hipertermia b/d proses penyakit t/d suhu tubuh diatas nilai normal
1. 04/03/2015 Nyeri akut b/d Agen cidera Setelah dilakukan 1. kaji TTV
fisik (luka insisipost operasi tindakan keperawatan 2. kaji skala nyeri
apendektomi) 3x24 jam nyeri 3. kaji respon nyeri non verbal
berkurang 4. kaji pengetahuan dan keyakinan
KH: tentang nyeri
1. Keluhan 5. berikan posisi yang nyaman
nyeri(4) 6. berikan teknik nonfarmakologis untuk
 :cukup menurun mengurangi rasa nyeri (Hipnotis, napas
2. Gelisah(4) dalam,dll)
 :cukup menurun 7. kolaborasi dengan dokter untuk
pemberin analgetik

2. 04/03/2015 Defisit Nutrisi b/d Setelah dilakukan 1. Identifikasi status nutrisi


peningkatan kebutuhan tindakan keperawatan 2. Monitor asupan makanan
metabolisme t/d serum 3x24 jam keadekuatan 3. Monitor berat badan
albumin turun asupan nutrisi untuk 4. Sajikan makanan secara menarik
memenuhi kebutuhan dan suhu tubuh yang sesuai
metabolisme 5. Ajarkan diet yang di programkan
membaik: 6. Kolaborasi pemberian medikasi
1. serum sebelum makan
albumin(4)
 : meningkat
2. Kekuatan otot
mengunyah (4)
 : meningkat
3. Nyeri
abdomen(4)
 :cukup menurun

3. 04/03/2015 Hipertermia b/d proses Setelah dilakukan 1. Monitori suhu tubuh


penyakit t/d suhu tubuh tindakan keperawatan 2. Sediakan lingkungan yang dingin
diatas nilai normal 3x24 jam suhu tubuh 3. Anjurkan klien untuk banyak minum
membaik: 4. Anjurkan tirah baring
1. Kulit merah (1) 5. Kolaborasi pemberian cairan dan
 : menurun elektrolit intravena
2. Pucat (1)
 : menurun

X. IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN


NO. Tanggal Implementasi Respon Paraf

1. 04/03/2015 1. mengkaji TTV 1. TTV:


2. mengkaji skala nyeri TD: 110/70 MmHg
3. mengkaji respon nyeri non verbal RR: 22x/menit
4. mengkaji pengetahuan dan N :84x/menit
keyakinan tentang nyeri S : 38,3oC
5. memberikan posisi yang nyaman 2. Nyeri pasien skala 5
6. mengajarkan klien nafas dalam P : Nyeri berkurang saat pasien
7. berkolaborasi dengan dokter untuk bergerak
pemberin analgetik Q : Nyeri yang dirasakan seperti
di tusuk-tusuk sudah berkurang
R : sekitar luka operasi (abdomen
tengah) masih terasa sedikit nyeri
S : skala nyeri 5 (0 – 10)
T : Nyeri hilang timbul

3. Wajah pasien tampak tenang


4. Pasien tampak nyaman
5. Pasien mengatakan nyeri
sedikit berkurang
6. Pemberian obat :analgesic
05/03/2015 1. mengkaji TTV 1. TTV:
2. mengkaji skala nyeri TD: 110/70 MmHg
3. mengkaji respon nyeri non verbal RR: 22x/menit
4. memberikan posisi yang nyaman N :84x/menit
5. mengajarkan klien nafas dalam S : 37,3oC
berkolaborasi dengan dokter untuk 2. Nyeri pasien skala 4
pemberin analgetik P : Nyeri berkurang saat pasien
bergerak
Q : Nyeri yang dirasakan seperti
di tusuk-tusuk sudah semakin
berkurang
R : sekitar luka operasi (abdomen
tengah) sudah tidak terlalu nyeri
S : skala nyeri 4 (0 – 10)
T : Nyeri tidak sering muncul

3. Wajah pasien tampak tenang


4. Pasien mengatakan nyeri
berkurang

06/03/2015 1. mengkaji TTV 5. TTV:


2. mengkaji skala nyeri TD: 110/70 MmHg
3. mengkaji respon nyeri non verbal RR: 22x/menit
4. memberikan posisi yang nyaman N :84x/menit
5. mengajarkan klien nafas dalam S : 36,3oC
berkolaborasi dengan dokter untuk 6. Nyeri pasien skala 3
pemberin analgetik P : sudah tidak nyeri saat pasien
bergerak
Q : Nyeri yang dirasakan seperti
di tusuk-tusuk sudah hilang
R : sekitar luka operasi (abdomen
tengah) sudah hilang
S : skala nyeri 3(0 – 10)
T : Nyeri hilang

7. Wajah pasien tampak tenang


8. Pasien mengatakan sudah
tidak nyeri

2. 04/03/2015 1. Mengindentifikasi status nutrisi 1. Status nutrisi pasien sedikit


2. Memonitori asupan makanan membaik
3. Memonitori berat badan 2. Pasien tampak mau makan
4. menyajikan makanan secara tapi sedikit
menarik dan suhu tubuh yang sesuai 3. Berat badan pasien stabil
5. Mengajarkan diet yang di BB: 52 Kg
programkan 4. Pasien merapkan diet bubur
6. Berkolaborasi pemberian medikasi saring
sebelum makan(pemberian obat 5. Pasien dapat makan setelah
nyeri) diberikan obat nyeri
05/03/2015 1. Mengindentifikasi status nutrisi 1. Status nutrisi pasien mulai
2. Memonitori asupan makanan membaik
3. Memonitori berat badan 2. Pasien tampak mau makan
4. menyajikan makanan secara 3. Berat badan pasien stabil
menarik dan suhu tubuh yang sesuai BB: 52 Kg
5. Mengajarkan diet yang di 4. Pasien merapkan diet bubur
programkan saring
6. Berkolaborasi pemberian medikasi 5. Pasien dapat makan setelah
sebelum makan(pemberian obat diberikan obat nyeri
nyeri)
06/03/2015 1. Mengindentifikasi status nutrisi 1. Status nutrisi pasien sangat
2. Memonitori asupan makanan membaik
3. Memonitori berat badan 2. Pasien tampak menghabiskan
4. menyajikan makanan secara makanannya
menarik dan suhu tubuh yang sesuai 3. Berat badan pasien stabil
5. Mengajarkan diet yang di BB: 53 Kg
programkan 4. Pasien merapkan diet bubur
saring

3. 04/03/2015 1. Memonitori suhu tubuh 1. Suhu tubuh pasien


2. Menyediakan lingkungan yang S: 37,3oC
dingin 2. Pasien tampak lebih membaik
3. Menganjurkan klien untuk banyak 3. Pasien minum 4 gelas sehari
minum 4. Pasien mengatakan merasa
4. Menganjurkan tirah baring lebih baik setelah tirah baring
5. Berkolaborasi pemberian cairan dan 5. Suhu pasien sedikit menurun
elektrolit intravena setelah diberikan cairan
elektrolit Intravena
05/02/2015 1. Memonitori suhu tubuh 1. Suhu tubuh pasien
2. Menyediakan lingkungan yang S: 37,3oC
dingin 2. Pasien tampak lebih membaik
3. Menganjurkan klien untuk banyak 3. Pasien minum 4 gelas sehari
minum 4. Pasien mengatakan merasa
4. Menganjurkan tirah baring lebih baik setelah tirah baring
5. Berkolaborasi pemberian cairan dan Suhu pasien sedikit menurun
elektrolit intravena setelah diberikan cairan
elektrolit Intravena
06/02/2015 1. Memonitori suhu tubuh 1. Suhu tubuh pasien
2. Menyediakan lingkungan yang S: 36,3oC
dingin 2. Pasien tampak lebih membaik
3. Menganjurkan klien untuk banyak 3. Pasien minum 8 gelas sehari
minum 4. Pasien mengatakan merasa
4. Menganjurkan tirah baring lebih baik setelah tirah baring
XI. EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal Dx Perkembangan (SOAP) Paraf

07/03/201 1 S : Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri


5 O : pasien terlihat sudah membaik
A: Masalah teratasi
P : Intervensi Dilhentikan

07/03/201 2 S : Pasien mengatakan nafsu makan membaik


5 O : pasien terlihat menghabiskan makananya
A: Masalah teratasi
P : Intervensi Dilhentikan

07/03/201 3 S : Pasien mengatakan panasnya berkurang


5 O : suhu tubuh pasien kembali normal
A: Masalah teratasi
P : Intervensi Dilhentikan

Anda mungkin juga menyukai