A. Latar Belakang
Berdasarkan data yang diperoleh dari ketua RT wilayah Wagir, diketahui bahwa ada
beberapa warga yang menderita penyakit sistem reproduksi khususnya pada wanita yaitu
kanker serviks (mulut rahim). Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena
penyakitkanker serviks ini merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi yang dapat
menyebabkan kematian pada wanita. Oleh karena itu, untuk mencegah semakin luasnya
penyakit kanker serviks ini, saya melakukan penyuluhan ini.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 30 menit, masyarakat dapat mengerti dan memahami
tentang pencegahan kanker serviks.
2. Tujuan Khusus
C. Sasaran
Sasaran pada promosi kesehatan ditujukan kepada masyarakat daerah Wagir khususnya para
ibu-ibu.
D. Materi (Terlampir)
E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
F. Media
1. LCD
2. Laptop
3. PPT
4. Leaflet
G. Jadwal Kegiatan
H. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan pendidikan kesehatan dengan
memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:
b. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Menyiapkan SAP
d) Menyiapkan tempat
e) Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
b) Pendidikan kesehatan dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu
menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
c) Pendidikan kesehatan dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya mampu
menjawab kurang dari 50 % dengan benar
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN
Penyakit sistem reproduksi pada wanita banyak macamnya, diantaranya adalah kanker
serviks, kanker ovarium, mioma uteri, KET, endometrium, myometrium, condiloma
accuminata, kanker payudara, dan lain-lain. Dari berbagai macam penyakit sistem reproduksi
tersebut, yang paling banyak dikenal oleh masyarakat dan sudah meluas ke seluruh dunia
adalah kanker serviks. Penyakit ini banyak ditakuti oleh kaum wanita dan kanker serviks ini
merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian nomer 1 pada wanita di seluruh
dunia. Oleh karena itu materi penyuluhan penyakit sistem reproduksi difokuskan pada
penyakit kanker serviks.
1. Pengertian
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah leher rahim sebagai akibat
dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di
sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997).
Kanker serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada serviks dimana terdapat
kelompok sel yang abnormal yang terbentuk oleh sel – sel jaringan yang tumbuh secara terus
menerus dan tidak terbatas.
2. Penyebab
Jenis kanker ini disebabkan oleh human pappilomavirus (HPV) pada 70% - 80% kasus. Pada
HPV tipe tertentu dapat menyebabkan kanker serviks yaitu HPV tipe 16 dan 18, sedangkan
untuk beberapa tipe lainnya hanya menyebabkan timbulnya kutil yang biasa tidak
membahayakan dan akan lenyap dengan sendirinya. Namun selain disebabkan oleh virus
HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau
pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama. Pemicu awal penyakit
ini beberapa diantaranya disebabkan dari kebiasan kita sendiri tapi karena tidak tahu apa yang
kita lakukan itu salah, misalnya:
a. Hubungan seksual di usia yang terlalu muda, berganti- ganti partner seks, atau
b. Seringnya mencuci vagina dengan antiseptik. Banyak antiseptik yang menyebabkan iritasi
pada leher rahim dan antiseptik juga bisa membunuh kuman baik di vagina yaitu Basillus
Doderlain penghasil asam laktat yang menjaga kelembaban daerah kewanitaan.
g. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) Merokok akan merangsang
terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR akan berpengaruh terhadap serviks
yaitu bermula dari adanya erosi di serviks yang kemudian menjadi infeksi yang berupa
radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks.
Ø Pendarahan vagina
Ø Kencing darah
Ø Kelelahan
Ø Kebiasaan merokok
5. Deteksi dini
a. IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) yaitu pemeriksaan leher rahim dengan cara
melihat langsung leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5%.
Bila setelah pulasan asam asetat 3-5% ada perubahan warna, yaitu tampak bercak putih, maka
maka indikasi terdapat lesi kanker.
b. Papsmear yaitu pemeriksaan dengan cara mengambil cairan di porsio (dalam leher rahim)
dan kemudian di fiksasi dengan alkohol 95% untuk di bawa ke laboratorium untuk di periksa
lebih lanjut menggunakan mikroskop.
a. Pencegahan
Pencegahan yang bisa di lakukan untuk mengihindari terkena kanker serviks, yaitu:
- Wanita usia di atas 25 tahun, telah menikah, dan sudah mempunyai anak perlu
melakukanpemeriksaan papsmear minimal setahun sekali atau menurut petunjuk dokter.
- Pilih kontrasepsi dengan metode barrier misalnya kondom, karena dapat memberi
perlindungan terhadap kanker serviks.
- Hindari hubungan seks pada usia muda dan jangan berganti-ganti pasangan seks.
- Dianjurkan untuk berperilaku sehat, seperti menjaga kebersihan alat kelamin dan tidak
merokok.
b. Pengobatan
Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal
mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah
diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:
2) Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit darisel-sel leher rahim,termasuk sel
yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk
memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh
ahli kandungan. Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker dan kanker
leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat
dilakukan adalah:
b) Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan
secara internal maupun eksterna