Anda di halaman 1dari 3

A Evaluasi Kognitif Skill

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat !

1. Mawaris dalam ilmu Fiqh disebut dengan Ilmu Faraidh, apa artinya?
2. Setelah membaca dan memahami tentang mawaris bedakan pengertian antara harta
peninggalan dan harta waris !
3. apa saja yang perlu dilakukan sebelum harta warisan dibagikan?
4. Sebutkan syarat-syarat wasiat !
5. Sebutkan berapa jumlahnya ahli waris dari pihak laki-laki dan ahli waris dari pihak
perempuan?
6. Bila semua ahli waris dari pihak laki-laki dan perempuan ada semuanya, maka yang berhak
mendapatkan waris siapa saja?
7. Kapan harta waris dibagi menurut QS. An-Nisa’ {4}: 11?
8. Jelaskan pengertian Furudhul Muqaddarah !
9. Bagian warisan tertentu yaitu ¼, ½, 1/8, 1/3, 2/3 dan 1/6, siapa sajakah ahli waris yang
mendapat bagian ½ ?
10. Jelaskan perbedaan antara ashabah binnafsih, bil ghair dan ma’alghair serta berikan
contohnya !

Jawaban

1. Ilmu faraidh, yaitu ilmu yang membicarakan tentang pembagian harta peninggalan dari
seorang Muslim yang meninggal
2. Harta peninggalan adalah semua harta yang ditinggalkan oleh si mayyit. Seangkan harta
warisan adalah bagian harta peninggalan si mayyit setelah di bayar hutang, wasiat,
keperluan urus jenazah serta kebajiban yang lainnnya.
3. • Menyelesaikan urusan jenazah.
• Menyelesaikan hutang piutang almarhum, baik hutang kepada manusia atau hutang
kepada Allah SWT.
• Membayar biaya pengobatan/perwatan dan membayar pemakaman almarhum.
• Memenuhi wasiat sang mayit apabila semasa hidupnya pernah bernadzar.
• Memisahkan harta bawaan dan harta gono gini.
4. 1) Tidak boleh lebih dari 1/3, sesuai Hadits berikut:
Maksudnya boleh berwasiat 1/3 bagian, namun harus diingat 1/3 itu sudah banyak. Bahkan
lanjutan Hadits tersebut menjelaskan lebih baik meninggalkan keluarga yang kaya dan
berkecukupan, dibanding keluarga yang miskin sehingga menjadi beban orang lain.

2)Tidak boleh wasiat kepada ahli waris kecuali ahli waris yang lain ridha.
3) Tidak untuk maksiat

5. Jumlah keseluruhan ahli waris dari pihak laki-laki dan pihak perempuan adalah 25 ahli waris.
Dari pihak laki-laki berjumlah 15, sedangkan dari perempuan ada 10.

6. Anak laki-laki, Suami, Bapak, Anak perempuan ,Cucu perempuan dari anak laki-laki ,Ibu , Istri
,Saudara perempuan sekandung.

7. Berdasarkan surah an nisa ayat 11 harta warisan di bagi setelah memberikan bagian harta
wasiat dan membayar hutang-hutang si mayyit.
8. Yang dimaksud dengan FURUDHUL MUQADDARAH adalah para ahli waris yang besar bagiannya
dalam harta waris telah ditentukan langsung di dalam kitab suci Al-Quran. Besarnya bagian yang
didapatkan oleh Furudhul Muqaddarah menurut Al-Quran ini ada 6 yakni ½, 1/3, ¼, 1/6, 1/8, dan
2/3.

9. Suami, jika tidak memiliki anak

Anak perempuan tunggal

Anak perempuan dari anak laki laki

Saudara perempuan tunggal, jika sendiri dan tidak ada yang menghalangi

10 .

1. Ashabah binnafsi

Ashabah binnafsi ialah ahli waris yang menjadi menjadi ashabah karena dirinya sendiri. Contohnya
adalah:

a. anak laki laki

b. cucu laki laki dari anak laki laki ke bawah

c. bapak

d. Kakek (dari pihak bapak) ke atas

e. Saudara laki-laki kandung

f. saudara laki-laki sebapak

g. anak lki laki dari saudara laki-laki kandung

h. anak laki laki dari saudara laki-laki sebapak

i. saudara laki-laki Bapak kandung

j. Saudara laki-laki Bapak sebapak

k. anak laki-laki saudara laki-laki Bapak (paman/ua) kandung

l. anak laki-laki saudara laki-laki Bapak (Paman/ua) sebapak

m. anak laki-laki yang memerdekakan budak

2. Ashabah bil gair

Ashabah bil gair adalah ahli waris yang menjadi ashabah karena ditarik oleh ahli waris yang telah
menjadi ashabah. Apabila tidak ada ashabah maka ia tetap menjadi bagian sebagai ashabul furudh.
Contohnya:

a. Anak perempuan yang ditarik anak laki-laki

b. cucu perempuan yang ditarik cucu laki-laki

c. saudara perempuan kandung yang ditarik saudara laki-laki kandung


d. saudara perempuan sebapak yang di tarik saudara laki-laki sebapak

3. Ashabah maal gair

Ashabah maal gair adalah ahli waris yang menjadi ashabah karena bersama sma dengan ahli waris
lain yang bukan ashabah. Apbila ahli waris yang lain itu tidak ada, maka ia tetap mendapatkan bagian
sebagai ashabul furudh.

a. seorang saudara perempuan kandung atau lebih yang bersama sama dengan seorang anak
perempuan atau lebih, atau bersama sama dengan seorang cucu perempuan atau lebih

b. seorang saudara perempuan sebapak atau lebih yang bersama sma dengan seorang cucu
perempuan atau lebih

c. seorang saudara perempuan kandung atau lebih yang bersama sama dengan seorang anak
perempuan dan seorang cucu perempuan

Anda mungkin juga menyukai