KELAS : 2C
NIM : 4443210075
Mengapa negara Rusia dan NATO bermusuhan adalah Sejarah buruk di era Uni Soviet juga yang
membuat Rusia kini masih 'alergi' dengan NATO. Soviet sempat membentuk aliansi militer blok Timur,
Pakta Warsawa. Namun setelah negara komunis itu runtuh, aliansi itu juga bubar. NATO kini dianggap
sebagai aliansi yang secara inheren anti-Rusia. Semua pembicaraan tentang strategi blok ini dianggap
menargetkan Moskow. Ketakutan ini tercermin dalam strategi militer terbaru Rusia, yang menempatkan
NATO sebagai bahaya teratas. Mereka menentang setiap kerjasama, termasuk proyek bersama di
Afghanistan dengan aliansi, yang dipandang sebagai alat agresi imperialis AS dan ekspansi militer.
Melihat dari peristiwa perang ini banyak sekali dampak yang ditimbulkan secara global seperti : Krisis
Gas Alam untuk benua Eropa dikarenakan Sebagian besar negara Eropa mengimpor Gas Alam dari Rusia,
Krisis BBM secara Global melihat Rusia merupakan salah satu penghasil minyak bumi terbesar, Krisis
komoditas Pangan seperti Minyak Goreng Mentah dan turunannya) untuk negara Indonesia dan negara
yang mengimpor Kelapa Sawit dari Indonesia salah satunya India dengan melihat salah satu negara
penghasil Kelapa Sawit terbesar No. 1 di dunia adalah Indonesia dengan meliaht neraca perdagangan
global Kelapa Sawit menembus harga ± 7000 RUPIAH/KG sehingga membuat pelaku usaha Kelapa sawit
Indonesia mengekspor Kelapa Sawit melebihi yang telah ditetapkan undang – undang sehingga membuat
kebutuhan Dalam Negeri tidak mencukupi sehingga aktivitas Manusia yang sangat membutuhkan miyak
Goreng menjadi terganggu kemudian Krisis Minyak biji bunga Matahari untuk negara Eropa dan Sebagian
negara benua Eropa melihat Ukraina adalah salah satu penghasil Minyak Biji Bunga Matahari terbesar di
dunia sehingga negara kesulitan untuk mencari minyak bunga matahari maupun penggantinya dan masih
banyak lagi.
Dengan pelbagai dampak yang dihasilkan dari perang ini sungguh banyak salah satunya HAM. Dengan
adanya perang ini banyak orang yang kehilangan tempat mereka baik dari pihak Ukraina maupun Rusia.
Melihat pelbagai kebijakan Pemerintah untuk bertahan dari besarnya dampak yang ditimbulkan oleh
Perang ini seperti : Kebijakan untuk menahan inflasi, seperti menaikkan subsidi pemerintah, dapat
menekan neraca fiskal yang sudah lemah, tekanan harga pangan Asia harus dikurangi dengan
produksi lokal dan lebih mengandalkan beras daripada gandum, dan masih banyak lagi. Dampak nya
pun tidak main – main seperti : Kesenjangan sosial, Kelaparan, Kehilangan tempat tinggal,
individualisme, low healthy care, bahkan kematian. Diharapkan semoga konflik yang terjadi antara 2
negara bekas Uni Soviet ini bisa berhenti dan bisa damai seperti dahulu kala.