Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. XIV, No. 4/II/Puslit/Februari/2022

ESKALASI KETEGANGAN RUSIA-UKRAINA


7 Sita Hidriyah

Abstrak
Ketegangan Rusia-Ukraina yang meningkat dewasa ini telah menyita perhatian
dunia. Ketegangan tersebut ditandai oleh pengerahan ratusan ribu tentara Rusia di
perbatasan Ukraina dan respons sejumlah negara anggota Organisasi Pertahanan
Atlantik Utara (NATO), termasuk Amerika Serikat (AS), terhadap langkah
Rusia tersebut. Kehadiran NATO, yang seolah menjadi ancaman bagi Rusia,
ikut mengambil peran dalam menimbulkan eskalasi ketegangan di perbatasan
Rusia-Ukraina. Tulisan ini menganalisis bagaimana sesungguhnya hubungan
Rusia-Ukraina serta latar belakang meningkatnya ketegangan di antara mereka,
dan reaksi internasional menanggapi situasi ini. Menjadi kewajiban masyarakat
internasional untuk terus mengupayakan penyelesaiannya secara damai, sehingga
kekhawatiran akan munculnya perang dunia baru tidak terjadi. Konflik yang terus
berlangsung, pada akhirnya akan merugikan banyak pihak, tidak saja negara-negara
Eropa, tetapi juga negara-negara di kawasan lainnya. Indonesia, sebagai bagian
dari masyarakat internasional dan dengan politik luar negerinya yang bebas aktif,
perlu ikut mengambil peran untuk mengupayakan solusi terbaik bagi penyelesaian
konflik Rusia-Ukraina.

Pendahuluan diplomasi telah dilakukan dan


Konflik Rusia-Ukraina belum memberikan solusi.
kembali memanas pada awal Dalam perspektif negara-
Februari 2022 setelah armada negara anggota NATO, eskalasi
tempur Rusia unjuk kekuatan di ketegangan yang terjadi dalam
perbatasan Ukraina, tepatnya di hubungan Rusia-Ukraina tidak
Belarus. Kekuatan Rusia yang dapat dilepaskan dari tindakan-
dikirim dalam jumlah cukup besar tindakan Rusia yang tidak hanya
itu diperkirakan dapat dijadikan memicu krisis di Ukraina sendiri,
PUSLIT BKD sebagai kekuatan untuk melakukan tetapi juga dalam hubungan Rusia
invasi ke Ukraina, dan menjadi dengan negara-negara Uni Eropa
penyebab terjadinya eskalasi dan AS yang tergabung dalam
ketegangan dalam hubungan NATO, yaitu aliansi negara-negara
Rusia-Ukraina, meskipun upaya Eropa, AS, dan Kanada di bidang
pertahanan. Tulisan ini membahas Ukraina pada tahun 2006. Rusia
bagaimana sesungguhnya merupakan produsen minyak serta
hubungan antara Rusia dan gas alam bagi banyak negara Eropa,
Ukraina serta latar belakang termasuk Ukraina. Ukraina sendiri
meningkatnya ketegangan di antara sangat mengandalkan pasokan
mereka, dan bagaimana reaksi gas dari Rusia dan menjadi jalur
internasional menanggapi situasi transit bagi pasokan gas dari Rusia
yang sedang terjadi. menuju Eropa. Dalam kerja sama
gas, pada 1 Januari 2006 terjadi
Hubungan Rusia-Ukraina penghentian pasokan gas dari Rusia
Rusia dan Ukraina memiliki akibat kenaikan harga. Hal ini
hubungan secara geopolitik yang terus berlanjut hingga perusahaan
bersinggungan. Secara geopolitik gas tersebut mengurangi jumlah
Ukraina berada di dua sisi, di pengiriman, dikarenakan
mana pro-Eropa berada di bagian ketidaksanggupan Ukraina dalam
membayar utang dan denda kepada
8
barat, sedangkan pro-Rusia berada
di bagian timur. Kedua negara Rusia. Akibat lainnya, ekspor gas ke
pernah menjadi bagian dari Uni Eropa menjadi terhambat.
Soviet, namun pasca-Uni Soviet
runtuh, Ukraina mendeklarasikan Ketegangan Hubungan Rusia-
kemerdekaan negaranya pada 24 Ukraina
Agustus 1991. Setelah Rusia dan Ketegangan hubungan Rusia
Ukraina berdiri sendiri menjadi dan Ukraina sesungguhnya sudah
negara merdeka, kedua negara terjadi sejak tahun 2014. Saat itu,
membangun hubungan diplomatik rakyat Ukraina yang memilih untuk
pada 14 Februari 1992 yang disusul lebih independen menggulingkan
dengan kesepakatan beragam presiden Viktor Yanukovych yang
perjanjian dan kerja sama pada pro-Rusia. Demonstrasi pro-Uni
tahun 1997. Eropa terjadi akibat penolakan
Seiring berjalannya terhadap kebijakan Viktor yang
waktu, hubungan bilateral lebih memilih berhubungan
kedua negara mengalami dagang dengan Rusia. Pelengseran
pasang surut, di antaranya Viktor menyebabkan konflik
pergantian kepemimpinan pada pemerintahan Ukraina
yang membawa Ukraina ke hingga terbagi menjadi dua
arah Barat yang mengakibatkan golongan, pro Uni-Eropa dan
mulai berkurangnya peran pro-Rusia. Pro-Rusia berasal
Rusia. Selain itu, Ukraina juga dari masyarakat serta politisi
memiliki keinginan untuk menjadi Crimea. Sayangnya, kepentingan
anggota Uni Eropa, dan dalam Rusia dalam menyelesaikan
perkembangannya kemudian konflik internal Ukraina menjadi
muncul keinginan dari pemimpin upaya pemanfaatan Rusia untuk
Ukraina pro-Eropa untuk menjadi mendapatkan wilayah Crimea.
anggota NATO. Letak Crimea yang strategis
Di bidang ekonomi, sengketa rupanya dimanfaatkan oleh Rusia
yang terkait pasokan gas juga untuk memperkuat pengaruhnya di
dialami dalam hubungan Rusia dan Kawasan Eropa Timur dan Tengah.
Pada akhirnya, parlemen Crimea dilakukan. Perserikatan Bangsa-
melakukan referendum saat krisis Bangsa (PBB) telah menyerukan
Crimea berakhir pada 16 Maret 2014 bahwa diplomasi serta dialog
dengan bergabung ke Rusia dan adalah cara terbaik dalam
melepaskan diri dari Ukraina. menyelesaikan konflik. Hal ini
Setelah krisis Crimea, penting dilakukan untuk mencegah
pasang surut hubungan Rusia- terjadinya babak baru “Perang
Ukraina masih terjadi hingga bulan Dingin” yang dapat berlangsung
Februari 2022. Krisis berawal dari antara Rusia dan AS. Jika perang
NATO yang tengah berupaya terjadi tentunya mengancam
mengekspansi keanggotaannya keselamatan banyak orang dan
ke Eropa Timur dengan menarik dampaknya sangat luas, tidak saja
Ukraina sebagai target. Hal ini di Eropa Timur. Implikasi seperti
dinilai oleh Rusia menjadi ancaman inilah yang dapat ditimbulkan dari
9 serta pelanggaran, dan sebagai
akibatnya, Presiden Putin tidak
konflik Rusia-Ukraina dari sekian
banyak akibat atau dampak lainnya.
membiarkan Ukraina lepas begitu Dampak lain, di antaranya
saja. Hal tersebut adalah sesuatu permintaan pemerintah asing
yang wajar bagi seorang presiden bagi warga negara untuk segera
Rusia yang tidak merelakan meninggalkan Ukraina. Kemudian
‘saudara seperjuangannya’ adanya sanksi keras yang telah
melepaskan diri. Oleh karena dipersiapkan oleh negara Eropa
itu, juru bicara Rusia membantah lainnya, dan konsekuensi ekonomi
tuduhan dari Barat bahwa yang bisa dialami kelompok
negaranya berencana menginvasi ekonomi Barat besar G-7 (tujuh
Ukraina dan beranggapan tuduhan negara maju dengan ekonomi
tersebut hanya upaya provokasi terbesar). Kelompok ini bahkan
demi meningkatkan ketegangan. sudah menyatakan kesiapannya
Namun sayangnya, tindakan untuk bertindak cepat dalam
Rusia ini sudah membawa mendukung ekonomi Ukraina.
dampak bagi negara pendiri Sanksi-sanksi yang diberikan
NATO. Dampaknya yaitu kepada Rusia ini semakin
tindakan AS dan Kanada yang menunjukkan jika Ukraina
merelokasi staf kedutaannya mendapat dukungan dari banyak
ke Kota Lviv yang berjarak 70 pihak. Oleh karenanya, Rusia
kilometer dari perbatasan Ukraina- setidaknya perlu berpikir kembali
Polandia. Kedua negara tersebut jika memang akan melakukan invasi
beserta Inggris secara jelas militer ke Ukraina.
telah menampakkan ketegasan
dukungannya terhadap kedaulatan Reaksi NATO dan
Ukraina. Dampak dukungan Internasional
inilah yang sepertinya menjadikan NATO secara tidak langsung
Rusia semakin tidak mempercayai memiliki kepentingan dengan
Ukraina. negara Ukraina. NATO yang
Di luar dari krisis kepercayaan merupakan organisasi aliansi
antara Rusia dan Ukraina, upaya pertahanan Uni Eropa membuka
penyelesaian konflik tetap perlu pintu bagi Ukraina untuk diizinkan
bergabung. Namun, hal itu NATO inilah yang dinilai
membuat posisi Ukraina berada mendapatkan reaksi internasional.
di ujung peperangan dengan Reaksi internasional
Rusia jika memilih bergabung atas ketegangan yang terjadi,
ke NATO. Dukungan terhadap termasuk dari negara-negara
Ukraina dapat dikatakan cukup kecil tadi, pada dasarnya tidak
besar setelah para pemimpin Eropa menginginkan adanya peperangan.
memiliki suara yang sama atas Itulah sebabnya banyak opini
Ukraina walaupun ada perbedaan bermunculan, jika perang terjadi
dalam dukungan yang ditawarkan. akan menimbulkan masalah bagi
Terlebih lagi, Presiden Ukraina masyarakat internasional, seperti
Volodymyr Zelensky menegaskan terhambatnya pasokan gas terutama
jika negaranya akan terus berusaha bagi Uni Eropa dan masalah lainnya
menjadi anggota NATO meskipun yang berkaitan dengan situasi
Rusia tersulut kemarahan. keamanan di Eropa. Jika invasi
oleh Rusia terjadi, hal tersebut
10
Ukraina terlihat percaya jika
dirinya memang harus mampu akan menimbulkan instabilitas bagi
bergerak di jalan yang sudah Eropa.
dipilih. Kepercayaan diri ini makin Oleh karenanya, sebelum
bertambah terutama setelah negara hal itu terjadi, saat inilah waktu
AS, Inggris, dan beberapa anggota yang tepat untuk menurunkan
NATO mengirimkan bantuan ke ketegangan, mengurangi
Ukraina berupa amunisi, rudal, pergerakan, dan menahan ancaman,
jet tempur, kapal perang serta alat termasuk menghentikan retorika
medis. Di sisi lain, Presiden Putin, yang bisa menyulut ketegangan.
yang merasa terancam dengan Yang harus dilakukan sekarang
tindakan negara-negara Barat adalah mencegah terjadinya
yang menggunakan NATO untuk peperangan, mengingat dampaknya
mengepung Rusia, menginginkan juga akan memengaruhi berbagai
aliansi tersebut menghentikan sektor seperti ekonomi, sosial,
kegiatan militernya di Eropa Timur. energi terutama dengan negara-
Rusia beranggapan, kegiatan negara tetangga dari Ukraina
NATO mendekati negara-negara dan Rusia antara lain Belarusia,
pecahan Uni Soviet merupakan Hungaria, dan Rumania.
ancaman. Bahkan, Putin sendiri
sudah menganggap AS melanggar Penutup
perjanjian yang dibuat sejak Konflik Rusia-Ukraina bisa
lama di mana NATO tidak akan saja dilihat sebagai persoalan
memperluas jangkauannya ke internal bagi kedua negara. Namun,
Eropa Timur. Sebaliknya, hal keberadaan Ukraina sebagai entitas
tersebut dibantah NATO dengan yang cukup penting di perbatasan
menyatakan bahwa sejumlah dengan Rusia, tidak saja memiliki
negara kecil yang berbatasan nilai strategis bagi Rusia, tetapi
dengan Rusia kini sudah bergabung juga bagi negara-negara Eropa
ke dalam NATO sebagai aliansi Barat, sehingga krisis Ukraina
pertahanan, di antaranya Estonia, pun mengundang kepentingan
Latvia, dan Lithuania. Pernyataan banyak pihak, termasuk AS yang
tergabung dalam NATO bersama ekonomi rakyat di masing-masing
negara-negara Uni Eropa. Krisis negara.
Rusia-Ukraina yang belum Oleh karena itu pula,
menemukan penyelesaianya parlemen sebagai representasi
hingga kini, setidaknya hingga rakyat perlu juga menyuarakan
Februari 2022, menimbulkan pentingnya penyelesaian damai
keprihatinan internasional dalam mengatasi krisis yang
mengingat perang atau konflik terjadi dalam hubungan Rusia dan
terbuka sangat berpotensi terjadi Ukraina. Berbagai pertemuan forum
jika para pihak yang berseteru antar-parlemen, terutama forum
tidak bisa mengendalikan diri lagi. antar-parlemen tingkat global,
Akhir episode dari krisis Rusia- sudah seharusnya menyuarakan
Ukraina ini belum bisa diprediksi dan mendorong pentinganya krisis
secara jelas, karena hasilnya yang terjadi di Ukraina diselesaikan
11 tetap bergantung dari upaya para
pemimpin, kesepakatan kedua
secara damai. Pertemuan forum
Antar-Parlemen Sedunia (Inter-
kubu, serta ego pertahanan masing- Parliamentary Union) ke-144 yang
masing yang dapat saja meledak akan diselenggarakan di Bali pada
hingga berakibat perang. Maret 2022, sudah seharusnya juga
Oleh karena itu, menjadi menyuarakan pentingnya krisis di
kewajiban masyarakat internasional Ukraina untuk diatasi, jika krisis
untuk terus mengupayakan tersebut belum berhasil dicapai
penyelesaiannya secara damai, solusi damainya.
melalui dialog dan pendekatan
diplomasi, sehingga kekhawatiran Referensi
akan munculnya perang dunia “Apa yang Dicari Vladimir Putin Di
baru tidak terjadi. Indonesia, Ukraina?”, Kompas, 13 Februari
sebagai bagian dari masyarakat 2022, hal. 20.
internasional dan dengan politik “Apa Itu NATO dan
luar negerinya yang bebas aktif, Masalahnya dengan Rusia-
perlu ikut mengambil peran untuk Ukraina?”, https://www.
mengupayakan solusi terbaik kompas.com/global/
bagi penyelesaian konflik Rusia- read/2022/01/29/090300570/
Ukraina. Karena konflik yang terus apa-itu-nato-dan-masalahnya-
berlangsung, pada akhirnya akan dengan-rusia-ukraina-
merugikan banyak pihak, tidak saja ?page=all, diakses 15 Februari
negara-negara Eropa, tetapi juga 2022.
negara-negara di kawasan lainnya. “Krisis Bereskalasi, Warga Asing
Hubungan negara-negara di dunia, Diminta Keluar Ukraina”,
termasuk Indonesia, dengan Rusia Kompas, 13 Februari 2022, hal.
dan Ukraina akan terganggu 3
karena perang yang berkecamuk “NATO-Rusia Sama-Sama Tambah
di kawasan Eropa Timur tersebut. Pasukan”, Kompas, 12 Februari
Hubungan yang terganggu tersebut 2022, hal. 4.
bisa mencakup kerja sama di bidang
ekonomi dan perdagangan yang
berkaitan dengan kepentingan
“Perang Bisa Meletus Kapan Saja, “Sejarah Hubungan Rusia
Ini Asal Mula Pertikaian dan Ukraina”, https://
Rusia dan Ukraina”, https:// www.kompas.com/stori/
internasional.kontan.co.id/ read/2022/01/31/100000979/
news/perang-bisa-meletus- sejarah-hubungan-rusia-dan-
kapan-saja-ini-asal-mula- ukraina?page=all, diakses 14
pertikaian-rusia-dan- Februari 2022.
ukraina?page=all, diakses 14 .
Februari 2022.
“Rusia Mulai Tarik Sebagian
Pasukan”, Media Indonesia, 16
Februari 2022, hal. 14.

12

Sita Hidriyah
sita.hidriyah@dpr.go.id

Sita Hidriyah, S.Pd.,M.Si., menyelesaikan pendidikan S1 Keguruan Ilmu Pendidikan Bahasa


Inggris dari Universitas Atmajaya Jakarta pada tahun 2005 dan pendidikan S2 Hubungan
Internasional dari FISIP Universitas Indonesia pada tahun 2008. Saat ini menjabat sebagai
Peneliti Muda bidang Hubungan Internasional pada Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR
RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan melalui jurnal dan buku antara
lain: "Upaya Pemerintah dan Kerjasama Luar Negeri Dalam Pengentasan Kemiskinan
Menuju Pembangunan Berkelanjutan" (2013), "Pengungsi Suriah dan Respons Internasional
dan Asian Parliamentary Assembly (APA)" (2016), dan "Tantangan Kerjasama Indonesia dan
Jepang Dalam Diplomasi Ekonomi " (2016).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai