Disusun Oleh :
20200510053
HI
2022
ABSTRACT
The war or conflict that occurred in Ukraine between Russia and Ukraine became a very hot discussion
because the incident was so sudden and was predicted to be the trigger for the third world war at that
time. Although the problem of this conflict has actually been around for quite a while, the invasion from
Russia has finally just been carried out. The problem of this conflict has never been separated from the
other two big countries, namely China and the United States. These two countries have a relationship
with the conflict that occurred, and will always be dragged down by whatever the outcome and impact of
this conflict. As we have read, China and Russia have close relations, while in this issue of conflict the
United States also supports Ukraine. On the other hand, China's relationship with the United States is
also not as good as it appears on camera. We will discuss about Russia's relationship with China which
ultimately dragged China's name in this conflict issue and about China's position in this conflict and its
affairs and relations with the United States. The paper is done using data and information collection
methods and is expected to support the writing of the paper.
ABSTRAK
Perang atau konflik yang terjadi di Ukraina antara Rusia-Ukraina menjadi pembicaraan yang
sangat panas dikarenakan kejadiannya yang begitu mendadak dan sempat digadang-gadang
menjadi pencetus perang dunia ke tiga pada saat itu. Walaupun masalah konflik ini
sesungguhnya sudah dari cukup lama namun invansi dari Rusia akhirnya baru saja dilakukan.
Masalah dari konflik ini tidak pernah terlepas dari dua negara besar lainnya yaitu Cina dan
Amerika Serikat. Kedua negara ini memiliki hubungan dengan konflik yang terjadi, dan akan
selalu terseret dengan apapun hasil dan dampak dari konflik ini. Seperti yang kita pernah baca
Cina dan Rusia memiliki hubungan yang dekat, sedangkan dalam masalah konflik ini Amerika
Serikat juga mendukung Ukraina. Dibalik itu hubungan Cina dengan Amerika Serikat juga
tidak sebaik yang ada didepan kamera. Kita akan membahas mengenai hubungan Rusia
dengan Cina yang akhirnya menyeret nama Cina dalam masalah konflik ini dan mengenai
posisi Cina dalam konflik ini dan urusan serta hubungannya dengan Amerika Serikat. Paper
dikerjakan dengan metode pengumpulan data dan informasi serta diharapkan dapat
mendukung penulisan paper.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik yang terjadi antara Russia dengan Ukraina yang kembali memanas dengan setelah
Russia yang mengalokasikan perlatan perangnya dan personel militer di area perbatasan
Ukraina dalam jumlah yang tidak wajar dapat dibilang atau disebut merupakan konflik
baru namun merupakan salah satu bagian dari sisa perang dingin yang masih terus
bertahan di beberapa negara hingga saat ini walaupun banyak yang menyatakan bahwa
perang dingin sudah usai sejak runtuhnya tembok Berlin lalu bubarnya Uni Soviet namun
dapat dilihat jelas bahwa konflik ini masih berbau perang dingin dengan ikut campurnya
beberapa negara lawan dan sekutu dalam masalah ini. Konflik dalam suatu daerah tentu
akan sangat mempengaruhi semua kawasan ditambah jika kawasan konflik adalah kawasan
yang sebelumnya menjadi tempat penting dari beberapa negara. Mengakibatkan suatu
konflik menjadi urusan dari seluruh kawasan di dunia. Konflik yang terjadi di Ukraina
menjadi masalah ke beberapa negara disekitarnya dan negara yang bahkan jauh dari tempat
konflik. Seperti Eropa yang akhirnya menanggung beberapa masalah seperti bahan
makanan yang naik harga, pasokkan listrik dari Rusia dapat berhenti kapan saja, masalah
naiknya harga gandum, dan minyak, bahkan kapal pengangkut minyak milik Indonesia
dari Rusia dicegat oleh beberapa kelompok dilautan dengan maksud agar tidak ada lagi
yang dapat mendukung Rusia. Namun, seperti yang kita ketahui Indonesia tidak
mendukung Rusia dan lebih bersifat netral tetapi tetap mendapat dampak. Lalu, bagaimana
dengan negara-negara yang memiliki ikatan cera langsung dengan negara terkait seperti
Cina dengan Rusia dan Amerika Serikat dengan Ukraina. Posisi apa yang akan diambil oleh
kedua negara tersebut mengenai konflik ini. Bahkan Cina dengan Amerika Serikat memiliki
2. Bagaimana posisi atau apa yang dilakukan cina pada konflik dari kedua negara ini?
C. Tujuan
Tujuan dari paper ini adalah: (1) Dapat mengenali lebih dalam bagaimana hubungan-
hubungan negara diluar negara konflik tersebut; (2) Hubungan Cina dalam konflik serta
pengaruh Amerika Serikat di dalamnya; (3) Posisi Cina dalam masalah Ukraina-Rusia.
BAB II
ISI
Ukraina untuk bergabung dengan NATO dan Eropa, dan Rusia merupakan negara yang
bertentangan dengan negara-negara di Eropa karena dianggap lebih pro terhadap barat.
Sedangkan wilayah Ukraina masih dianggap seperti serumpun dan masih dalam
kawasan Rusia, tentu jika Ukraina akhirnya resmi masuk kedalam NATO hal tersebut
Lalu seperti yang sudah kita ketahui bahwa NATO bekerja secara bersama-sama jika
suatu negara dari anggota mendapat serangan maka seluruh anggota dari negara lain
wajib mengirim bantuan, dan hal itu menjadi masalah tersendiri pula untuk Rusia.
Bagaimana dengan Amerika? Tentu mereka senang jika ada negara lawan yang secara
tidak langsung ingin memisahkan diri dari negara induknya dan memilih untuk masuk
kedalam circle pemerintahannya. Amerika yang bahkan ikut secara langsung dalam
segala bentuk perundingan mengenai masalah konflik ini selalu menyudutkan Rusia
dan dianggap sebagai pelanggaran HAM dan harus segera dihentikan, Amerika Serikat
secara penuh mendukung Ukraina dengan memberikan banyak sanksi kepada Rusia
bahkan dalam ranah internasional. Lalu bagaimana dengan Cina? Cina dan Rusia sudah
dekat dan memiliki hubungan baik sejak lama, dikarenakan memiliki system
pemerintahan yang sejalan dan sepaham. Cina menjadi salah satu negara yang paling
dalam sidang internsional yang dilakukan oleh PBB pada saat itu Cina abstain pada saat
pemungutan suara yang bertujuan untuk mengecam Rusia dan sanksi ekonomi yang
diberikan kepada negara tersebut. Rusia dan Amerika adalah musuh dari ketika perang
bahkan disebutkan perang dingin sudah berakhir pun mereka secara langsung tidak
dapat berjalan bersama, begitu pula dengan Cina yang merupakan saingan baru dalam
segala hal dan bidang Amerika Serikat dan Cina merupakan sahabat dekat Rusia.
Bahkan dalam konflik ini, Amerika memberikan peringatan kepada Cina untuk
tidak ikut campur dan menuduh pemerintahan Cina beberapa kali mengirimkan
bantuan militernya untuk Rusia. Namun, disisi lain Amerika Serikat juga secara terang-
Pemerintah Cina belum sama sekali memberikan pendapatnya secara resmi mereka
mengenai perang ini. Bahkan banyak pengamat yang percaya bahwa sesungguhnya
Cina sendiri pun tidak ingin adanya perang. Walaupun ia adalah sahabat dekat dari
Rusia namun tidak secara terang-terangan mengirim bantuan militer dan yang lainnya,
walaupun dari beberapa isu Cina tetap mengirimkan bantuanya untuk Rusia. Cina dan
Rusia merupakan mitra dagang selama bertahun-tahun lamanya dan menjadi kerjasam
Namun untuk kali ini Cina dianggap tidak akan gegabah ia mengetahui posisinya
saat ini sedang terjepit walaupun tidak secara langsung terlibat namun negara mereka
tetap akan disebut-sebut dalam konflik ini. Cina sedang berusaha untuk mengestabilkan
hubungan mereka dengan Amerika Serikat yang sempat memburuk akibat masalah
Taiwan. Jika Cina secara terang-terangan meberikan dukungan mereka kepada Rusia
tentunya hal tersebut dapat membuat suasana yang lebih buruk dan ketegangan dengan
Amerika Serikat. Cina juga memikirkan kembali jika mereka memberikan dukungan
yang besar mereka akan dimusuhi pula oleh mitra dagang terbesar kedua mereka yaitu
Eropa. Jadi dalam masalah ini Cina tidak mendukung Rusia dengan begitu saja namun
juga tidak melawan dengan begitu saja, sikap Cina lebih kearah netral terhadap
keduanya. Seperti yang dikatakan oleh juru biacara Kementrian Luar Negeri China
Zhao Lijian didalam sebuah konferensi pers posisi Cina saat ini dalam masalah konflik
Ukraina dengan Rusia adalah konsisten dan jelas dengan menjalani peran konstruktif
dan mempromosikan selalu mengenai perdamaian. Semua hal yang membuat segala
masalah semakin panas adalah sebuah disinformnasi yang dilakukan oleh Amerika
Serikat itu sendiri. Sangat penting untuk suatu negara dan semua pihak yang terlibat
untuk mendinginkan suasana dan jangan ada yang memperkeruh keadaan, sikap
KESIMPULAN
Dalam konflik ini terdapat konflik lain didalamnya bahkan bukan dari negara terkait
yang sedang melangsungkan perang secara langsung. Adanya Cina dan Amerika Serikat yang
ikut dalam masalah ini sedangkan Cina dengan Amerika sendiri memiliki masalah tersendiri,
tentu dalam masalah konflik di Ukraina ini dapat menjadi ajang mereka dalam saling
menjatuhkan. Ditambah dengan negara terkait perang masing-masing bersekutu dengan Cina
maupun Amerika Serikat membuat perang ini sesungguhnya makin panas. Namun, Cina tidak
ada niatan untuk melakukan perlawanan ataupun bantuan secara langsung kepada Rusia
karena hal itu juga dapat membahayakan negara sendiri sendiri. Cina tetap kekeh untuk
menyarankan jalan damai kepada Rusia dan Ukraina, dan selalu mengedepankan diplomatic.
Posisi Cina tidak dapat dikatakan sebagai pendukung Rusia namun tidak pula dapat dikatan
sebagai lawan dari Rusia, ia hanya ingin perang diakhiri dengan baik.
REFERENSI
Dongfeng Ren, “The Central Asia Policies of China, Russia and the USA, and the Shanghai
Cooperation
Dupont, Alan, “The US-China Cold War Has Already Started”, The Diplomat, 6 Juli 2020
Organization process: a view from China”, Stockholm: International Peace Reseach Institute, 2003.
Gladstone, Rick, “How the Cold War Between China and US is Intensifying”, New York Times, 22
Juli 2020.
Wilson, Patrick. “Theories and Approaches to International Politics: What are We Think?” New