Anda di halaman 1dari 1

Hammambara Di Dzatulazha_072011233030_Anoted Bibliography_Week 9

John Fuh-sheng Hsieh, “Continuity and Change in the US-China-Taiwan Relations,”


Journal of Asian and African Studies, 2020, 55 (2): 187-200.

Dalam artikel yang ditulis oleh John Fuh, penulis memaparkan bahwa perselisihan yang sedang
terjadi antara kedua negara lintas selat atau tepatnya Tiongkok serta Taiwan dapat menimbulkan
dampak yang negatif bagi pihak atau negara lain yang bersangkutan. Terkait pendapat tersebut,
penulis berargumen bahwa hubungan yang dimiliki kedua negara tersebut dapat menjadi
pemantik konflik militer antarnegara yang serius pada ranah internasional. Argumentasi penulis
tersebut didukung oleh asumsi yang menyatakan bahwa dalam hubungan ini tidak hanya
Tiongkok serta Taiwan yang terlibat secara langsung, melainkan juga terdapat Amerika Serikat
diantaranya. Artikel yang ditulis oleh John Fuh telah berhasil menjelaskan dengan baik serta
komprehensif mengenai lintasan hubungan yang dimiliki oleh ketiga negara tersebut, akan tetapi
dalam artikel ini penulis belum dapat memaparkan asumsi terkait apa yang dapat dilakukan oleh
ranah internasional untuk meredakan tensi yang terjadi diantara Taiwan serta Tiongkok supaya
resiko terjadinya konflik internasional juga dapat diredakan. Sebagai penutup, saya setuju
dengan argumen penulis terkait bahayanya perselisihan yang terjadi diantara kedua negara
tersebut. Hal ini dikarenakan apabila dua negara hegemon berselisih tentu kondusivitas pada
tatanan internasional dapat terancam secara signifikan, tidak dapat dipungkiri juga bahwa
pengaruh yang dimiliki oleh Tiongkok serta AS dalam ranah internasional sangatlah massive.

Anda mungkin juga menyukai