Anda di halaman 1dari 90

Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &

Universitas Terbuka (UT) Palembang

hasil di coret
==========
_________

hari, tanggal, tahun


tempat, jam
link zoom

i|Laporan Webinar Nasio nal


Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang

HALAMAN PENGESAHAN

Nama Kegiatan : Webinar Nasional


Lokasi : Virtual Meeting Zoom
Waktu : 08.00-12.45 wib
Pelaksana : Forwida Sumsel dan UT. Palembang
Total Biaya :
Sumber Dana :

Palembang, Februari 2021


Mengetahui,
Ketua Panitia Sekretaris

Rody Herawan, S.E., M.M. Suryati, S.H., M.H.

Menyetujui,

Ketua Umum Forwida Direktur UT Palembang

Dr. Ir. Diah Kusuma Pratiwi, M.T. Dr. Meita Istianda, S.IP., M.Si.

dek gambarnyo tambahi, jgn gunung jempol bae,


embek yang di brosur, minta soft copynyo ke UT

ii | L a p o r a n W e b i n a r N a s i o n a l
Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang

UCAPAN TERIMA KASIH DAN PENGHARGAAN

1. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan


2. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan
3. Kesultanan Palembang Darussalam
4. Bank Rakyat Indonesia Cabang A.Rivai
5. P.T. Pos Indonesia Regional III (Persero)
6. Palembang Ekspress
7. Ikatan Jurai Besemah
8. Ikatan Arsitek Landscape Indonesia (IALI)

iii | L a p o r a n W e b i n a r N a s i o n a l
Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang

turunke 2 cm
Kata Sambutan
Ketua Panitia Webinar Nasional enjuk gambar dek Rodinyo

Assalamualaikum wr wb:

Yang kami hormati dan kami muliakan


Bpk H Herman Deru Gubernur Sumatera Selatan
YM Sultan Mahmud Badaruddin IV RM Fauwaz Diradja, SH, M Kn
di enter
Yang kami hormati Bpk / ibu Narasumber Yth Bpk Restu Gunawan
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Bpk
EkoSulistyo Sejarawan, Bpk DR Dadang Hikmah Purnama, M Hum
selaku Antropolog UNSRI, Bpk Shine Pintor Siolemba Patiro, ST,MM
perencana Pariwisata Dosen FE UT,

Yang kami hormati Kepala Dinas Pariwisata Budpar Sumsel Bpk


Aufa Syahrizal, Sp, MSc
Yang kami hormati Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Bpk Drs H Riza
Fahlevi, MM
Yang kami hormati Direktur UT Palembang DR.Meita Istianda, S Ip,
M Si,
Yang kami hormati ibu DR Diah Kusuma Pratiwi MT Ketum Forwida
Sumsel,
Yang kami hormati Pinca BRI Kapten A Rivai ,

Serta yang kami hormati dan kami muliakan peserta WEBINAR,


tamu undangan, hadirin yang berbahagia….

Alhamdulillah :

Bersantai kito jingok angso


di rawa-rawa Angso berenang di rawo-rawo
Angso berenanglestarikeh
Kalu kito idak lesatrikeh budayo
Ilang sudah identitas Bangsa ilang sudah identitas bangso

Tema Webinar :
Menggali Potensi Kearifan Lokal dan Penyelematan Cagar
Budaya Menuju Indonesia Maju tahun 2045.

iv | L a p o r a n W e b i n a r N a s i o n a l
Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang

Penyelenggara adalah Forwida dan UT Palembang…

Peserta yang sudah daftar adalag 786 dari berbagai daerah di


Nusantara, bakhkan dari negeri Belanda, Malaysia, Brunai dan
Singapore,
Webinar terbuka dan Free/Gratis
Serta dapat sertifikat

Terimo kasih, dgn sponsorship: BRI, PT Pos, IALI , DPP Jurai


Besemah, media patner Palembang Express, Harian Berita Pagi baik
offline maupun online, serta tidak lupa pihak Universitas Terbuka
Palembang sendiri sebagai tuan rumah…dengan semua fasilitasnyo,
yang refresentatif.
Demikian sambutan kami, lebih kurang mohon maaf, billahi taufik
walhidayah
Wasalamualaikum wrwb…..

v|Laporan Webinar Nasional


Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang

turunke 2 cm
Kata Sambutan
Direktur Universitas Terbuka Palembang

Ysh. Gubernur Provinsi Sumatera Selatan


Ysh. Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan
Kemendikbud,
Ysh. Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Pemprov. Sumsel.
Ysh. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov. Sumsel
YM Sultan Mahmud Badarudin IV
Ysh. Ketua Umum Forum Pariwisata dan Budaya Sumsel
Ysh. Ketua Panitia Webinar, para narasumber, Moderator,
serta para peserta webinar.

Assalamualaikum Wr.Wb.

Merupakan kehormatan tersendiri bagi kami Universitas


Terbuka Palembang menjadi bagian dari Forum Pariwisata dan
Budaya Sumatera Selatan (FORWIDA). Forum yang berisi berbagai
unsur, dari akademisi, berbagai praktisi yg concern terhadap
kebudayaan, arkeolog, antropolog, sejarawan, sampai stakeholders
daerah. Dalam forum dan webinar ini memperlihatkan persepsi
yang sama terhadap keinginan kita untuk mewujudkan nilai-nilai
kearifan lokal yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia, dan
juga sebagai bagian dari pembentukan karakter bangsa itu sendiri.
Forwida dengan tujuan mulia, memajukan pariwisata dan
budaya khususnya di Sumsel, seiring dengan visi UT melalui
pendidikan pariwisata. Universitas Terbuka sudah memiliki
Program Studi S1 Pariwisata. Melalui kurikulum dalam Prodi S1
Pariwisata tersebut, selain diharapkan dapat menghasilkan insan-
insan yang profesional dalam mengelola dan mengembangkan
pariwisata, tetapi juga menghasilkan insan yang peduli pada
kelestarian budaya dan mampu menerapkan nilai humaniora yang
sesuai dengan bidang keahliannya.
Webinar dengan tema Menggali Kearifan Lokal dan
Penyelamatan Cagar Budaya Menuju Indonesia Maju Tahun 2045,
menjadi pintu masuk bagi Forwida dan Universitas Terbuka
Palembang mendukung program-program pemerintah untuk

vi | L a p o r a n W e b i n a r N a s i o n a l
Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang
turunke 2 cm
menjadikan masyarakat Sumsel semakin peduli pada nilai-nilai
kearifan lokal, dan memiliki tanggung jawab social untuk
menyelamatan cagar budaya. Demikian, semoga kerjasama ini
senantias terjalin erat demi kemajuan bangsa.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Palembang,
Kamis, 11 Februari 2021

vii | L a p o r a n W e b i n a r N a s i o n a l
Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang

turunke 2 cm
Kata Sambutan
Ketua Umum FORWIDA Sumsel
turunke 2 cm

uji dan Syukur dipanjatkan


kehaderat Allah SWT Yang
Maha Mulia, Yang Maha Agung,
Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang atas nikmat dan
RahmatNya yang tiada berhingga ini
sehingga kita telah berhasil
melaksanakan Webinar dengan
thema: Menggali Potensi Kearifan
Lokal dan Penyelamatan Cagar
Budaya Untuk Menuju Indonesia
Maju Tahun 2045 pada tanggal 11
Februari 2021 bertempat di Universitas Terbuka Palembang.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan amat terimakasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
terlibat atas dukungan yang sangat besar sehingga Webinar ini
dapat dilaksanakan dengan sukses.
Ucapan terimakasih tersebut terutama disampaikan kepada:
bapak Aufa Syahrizal Sarkomi SP, M.Sc., (kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Prov. Sumatera Selatan), bapak Drs. H. Riza Pahlevi,
MM. (Kapala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan), ibu Dr.
Meita Istianda, SIP., MSi (Direktur Universitas Terbuka Palembang),
Para Nara Sumber: bapak Dr. Dr. Restu Gunawan, M. Hum, bapak
Eko Sulistyo, bapak Dr. Dadang Hikmah Purnama, M.Hum, Yang
Mulia Sultan Mahmud Badarrudin IV Jaya Wikrama, bapak Dr. Shine
Pintor Siolemba Patiro, ST., MM. dan Moderator Dr. L.R Susanti, M.Hum
Ucapan terimakasih dan penghargaan yang sangat besar
disampaikan kepada panitia yang telah bekerja keras sehingga
kegiatan Webinar ini dapat dilaksanakan dengan lancar dan diikuti
oleh peserta dari manca negara. Namun kata pepatah, tak ada
gading yang tak retak, maka atas kekurangan disana-sini, saya
sebagai Ketua Umum FORWIDA menyampaikan permohonan maaf,
akan kami evaluasi untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Selanjutnya kami menyampaikan amat terimakasih kepada
Universitas Terbuka Palembang yang telah sangat mendukung

viii | L a p o r a n W e b i n a r N a s i o n a l
Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang
turunke 2 cm
dengan menyediakan tempat dan fasilitas ICT yang sangat mumpuni
sehingga Webinar ini mampu disiarkan hingga keluar negeri.
Kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada para sponsor yang telah sangat membantu dalam
penyelenggaraan acara Webinar ini. Oleh karena itu izinkan kami
mengucapkan terimakasih kepada:
• PT Pos Indonesia
• Bank BRI Cabang Palembang
• Jurai Basemah
• Ikatan Arsitek dan lanskap Indonesia (IALI) Prov. Sum Sel.

Bapak-ibu Sekalian…
Menyongsong era Indonesia Maju Tahun 2045, FORWIDA ingin
menyumbangkan pikiran yang sangat penting dalam usaha
mempertahankan karakter bangsa Indonesia yang berbudi luhur
sebagai usaha menghadapi derasnya informasi di era digitalisasi
dimana budaya asing dapat masuk dengan mudah dan dikuatirkan
akan berpengaruh negatif terhadap kebudayaan asli Indonesia.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah Seminar Nasional dengan
thema: Menggali Potensi Kearifan Lokal dan Penyelamatan
Cagar Budaya Untuk Menuju Indonesia Maju Tahun 2045.
Diharapkan melalui Webinar ini, masyarakat terutama siswa
sekolah Pendidikan Dasar, dan anak-anak muda mulai
memperhatikan dan bangga akan Kearifan Lokal sebagai kekayaan
budaya kita sendiri dan yang akan menambah rasa bangga sebagai
Bangsa Indonesia yang berbudi luhur. Namun dalam usaha untuk
membangkitkan kebanggaan terhadap kebudayaan kita tersebut,
maka peninggalan sejarah dalam bentuk cagar budaya harus
diperhatikan dan dirawat dengan baik.
Kita akui bahwa banyak benda-benda dan tempat-tempat
bersejarah yang belum diakui sebagai cagar budaya, sedangkan yang
sudah diakui sebagai cagar budaya pun memerlukan perhatian dari
kita semua agar kekayaan budaya kita tersebut tidak rusak oleh
lingkungan dan waktu sehingga tetap dapat di jadikan bahan
pelajaran dan warisan untuk wisata budaya bagi anak-anak muda
dan masyarakat pada umumnya untuk lebih mencintai budaya asli
bangsa Indonesia.
dicoret ===========
Demikianlah, peran serta bapak ibu para peserta Webinar
secara interaktif sangat membantu dalam merumuskan usulan dan
rekomendasi kepada bapak/Ibu yang duduk menjadi rakyat dan
kepada pemerintah sebagai pembuat kebijakan dalam usaha

ix | L a p o r a n W e b i n a r N a s i o n a l
Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang
turunke 2 cm
Menggali Potensi Kearifan Lokal dan Penyelamatan Cagar Budaya
Untuk Menyongsong Indonesia Maju Tahun 2045.
Demikianlah, Wabillah hi Taufiq wal hidayah, wassalamualaikum
Wr. Wb

Palembang. 11 Februari 2021


Ttd
Dr. Ir. Diah Kusuma Pratiwi, MT

x|Laporan Webinar Nasional


Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii
UCAPAN TERIMAKASIH KEPADA SPONSOR............................... iii
SAMBUTAN KETUA PANITIA WEBINAR ...................................... iv
SAMBUTAN DIREKTUR UT. PALEMBANG ................................... v
SAMBUTAN KETUA UMUM FORWIDA .......................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................


1.1 Latar Belakang Kegiatan .....................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan ...........................................................
BAB II. LAPORAN KEGIATAN...........................................................
2.1 Bentuk Kegiatan .....................................................................................
2.2 Pelaksanaan Kegiatan ..........................................................................
2.3 Peserta Kegiatan ....................................................................................
2.4 Hasil Kegiatan .........................................................................................
2.5 Evaluasi Kegiatan...................................................................................
BAB III. PENUTUP ...............................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................
3.2 Saran ...........................................................................................................

xi | L a p o r a n W e b i n a r N a s i o n a l
Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kegiatan


Dalam menyongsong era Indonesia Maju Tahun 2045,
Organisasi Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) ingin
menyumbangkan pikiran yang sangat penting dalam usaha
mempertahankan karakter bangsa Indonesia yang berbudi luhur
sebagai usaha menghadapi derasnya informasi di era digital dimana
budaya asing dapat masuk dengan mudah dan dikhawatirkan akan
berpengaruh negatif terhadap kebudayaan asli Indonesia.
Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu kegiatan yang telah
dilakukan oleh Forwida adalah Seminar Nasional (Webinar) yang
dilaksanakan bekerjasama dengan Universitas Terbuka Palembang
dengan tema: “Menggali Potensi Kearifan Lokal dan
Penyelamatan Cagar Budaya Untuk Menuju Indonesia Maju
Tahun 2045”.

1.2. Maksud dan Tujuan Kegiatan


Maksud dan tujuan diadakannya kegiatan webinar yang
diadakan oleh Forwida dan Universitas Terbuka Palembang adalah
sebagai berikut:
1. Untuk dapat menggali dan mengenali potensi kearifan lokal
khususnya di Sumatera Selatan.
2. Untuk dapat melakukan penyelamatan terkait kearifan lokal
yang telah berkembang.

1|Laporan Webinar Nasional


Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang
turunke 2 cm
3. Untuk dapat melakukan optimalisasi potensi kearifan lokal
dalam rangka menuju Indonesia Maju Tahun 2045.
4. agar benda-benda, tempat-tempat bersejarah di perhatikan dan dirawat
sebagai cagar budaya agar tidak mudah rusak oleh waktu
5. cagar budaya dan benda-benda bersejarah dilindungi untuk tidak digusur
dan tidak diganggu oleh penduduk maupun orang-orang yang usil dan tidak
mengerti pentingnya untuk menghargai sejarah dan cagarbudaya

2|Laporan Webinar Nasional


Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang

turunke lagi 1 cm
BAB II
LAPORAN KEGIATAN

2.1 Bentuk Kegiatan


Webinar ini yang diadakan oleh Forwida bekerjasama dengan
UT-Palembang mengangkat Tema “Menggali Potensi Kearifan
Lokal dan Penyelamatan Cagar Budaya Untuk Menuju
Indonesia Maju Tahun 2045”. Kegiatan webinar ini dilaksanakan
dengan format seminar pada umumnya namun dilaksanakan secara
virtual dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting.

2.2 Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan webinar ini dilaksanakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 11 Februari 2021
Waktu : 08.00 – 12.45 wib
Narasumber : 1. Aufa Syahrizal, SP., M.Sc.
2. Dr. Restu Gunawan, M.Hum.
3. Eko Sulistyo
4. Raden Muhammad Fauwaz Diradja, S.H.,
M.Kn. (Sultan Mahmud Badaruddin IV)
5. Dr. Dadang Hikmah Purnama, M. Hum.
6. Dr. Shine Pintor Siolemba Patiro, S.T., M.M.
Sponsorship : 1. Bank Rakyat Indonesia Cabang A.Rivai
2. P.T. Pos Indonesia Regional
3. Palembang Ekspress
4. Ikatan Jurai Besemah

3|Laporan Webinar Nasional


Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang

5. Ikatan Arsitek Landscape Indonesia (IALI)

2.3 Jadwal Kegiatan


Adapun terkait jadwal kegiatan webinar secara rinci dapat
dilihat melalui ringkasan acara pada tabel berikut :

4|Laporan Webinar Nasional


Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang

2.4 Peserta Webinar


Peserta webinar dari berbagai profesi, antara lain: Dosen,
Guru, Mahasiswa, Pegawai Negeri Sipil (PNS), Aktivis, serta
masyarakat umum. Peserta berasal dari beberapa provinsi bahkan

5|Laporan Webinar Nasional


Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang
turunke 2 cm
ada yang dari Malaysia dan Belanda. Jumlah peserta yang mendaftar
sebanyak 812 peserta.

2.5 Hasil Kegiatan


Hasil dari kegiatan ini akan dirumuskan dan hasilnya akan
menjadi rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan
dan disampaikan
dan Pemerintah Kabupaten dan Kota di Sumatera Selatan kepada
terkait DPRD dan
potensi kearifan lokal dan penyelamatan cagar budaya DPD
untukProv Sumsel,
kabupaten, kota
menuju Indonesia Maju Tahun 2045 terutama di Provinsi Sumatra
Selatan. Secara umum rekomendasi yang dapat diberikan dari acara
ini antara lain adalah pelestarian lokasi-lokasi penting khususnya di
Sumatera Selatan antara lain :
1. Bukit Siguntang
2. Pasar Cinde
3. Benteng Kuto Besak (BKB)
4. Situs Gua Harimau 5. Makam-makam kuno dan makam raja-raja Kerajaan
sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darusalam
Selain itu, perlu adanya implementasi kearifan lokal secara
lebih spesifik dan menyeluruh dalam rangka pelestarian. (Secara
lebih rinci dijelaskan dalam Lampiran).

2.6 Evaluasi Kegiatan


Secara umum, proses evaluasi merupakan rangkaian proses
penyempurnaan sebuah kegiatan. Proses webinar yang
diselenggarakan oleh Forwida Sumsel dan Universitas Terbuka (UT)
Palembang juga melaksanakan evaluasi melalui pemberian
kuesioner secara online pada saat acara berlangsung. Hasil dari
jawaban peserta kemudian dianalisis serta dinarasikan sebagai
bentuk umpan balik pelaksanaan kegiatan. Secara umum, peserta

6|Laporan Webinar Nasional


Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang

puas akan pelaksanaan kegiatan dan ingin agar kegiatan serupa


dapat dilaksanakan kembali dengan tema-tema yang lebih beragam.
(uraian rinci terkait evaluasi dapat dilihat pada Lampiran)

7|Laporan Webinar Nasional


Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Secara umum, pasca selesainya kegiatan webinar yang
dilaksanakan antara FORWIDA Sumatera Selatan dengan
Universitas Terbuka (UT) Palembang maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Secara umum pelaksanaan webinar telah berlangsung cukup
baik walaupun masih terdapat kekurangan pada beberapa teknis
kegiatan.
2. Antusias peserta sangat tinggi terkait pelaksanaan webinar yang
dapat dilihat dari banyaknya jumlah pendaftar (812 peserta).
3. Kearifan lokal dan cagar budaya merupakan modal bagi
ketahanan bangsa, karena didalamnya mengandung unsur pokok
bagi penguatan karakter dan identitas serta menjadi potensi
sumber investasi/ekonomi sehingga sesuai dengan visi
Indonesia Maju 2045.
turun ke 3 spasi
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan terkait acara ini antara lain:
1. Perlu kiranya penguatan semua elemen dalam rangka menjaga
dan melestarikan kearifan lokal dan cagar budaya khususnya di
Sumatera Selatan.
2. Webinar ataupun acara sejenis perlu ditingkatkan baik
kuantitas maupun kualitas demi menjaga memori dan
kelestarian dari kearifan lokal khususnya di Sumatera Selatan.

8|Laporan Webinar Nasional


Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan &
Universitas Terbuka (UT) Palembang

LAMPIRAN

1. Rundown Acara Webinar


2. Notulen Acara Webinar
3. Biodata Narasumber
4. Materi Narasumber
5. Dokumentasi Kegiatan
6. Sertifikat Peserta
7. Sertifikat Panitia
8. Sertifikat Narasumber
9. Evaluasi Kegiatan Webinat Webinar

9|Laporan Webinar Nasional


PANDUAN KEGIATAN WEBINAR FORWIDA – UT PALEMBANG

Thema : Menggali Potensi Kearifan Lokal dan Penyelamatan CagarBudaya


Untuk Menuju Indonesia Maju Tahun 2045
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Februari 2021
Waktu : 8.00 s/d 12.30 WIB
Penyelenggara : FORWIDA dan Universitas Terbuka Palembang
Tempat : Zoom Meeting

Waktu Acara PIC Keterangan


Pembukaan Hadir/Offline di R.Vicon UT
MC Tim ICT UT: 3 orang MC
===
MC. naikke
Moderator.
08.00 – 08.05 Ketua Umum Forwida, Ketua
Panitia Seminar, Sekrt Forwida
2 orang, Pembaca Doa,
Direktur UT Plbg, wartawan 2
orang.
08.05 – 08.10 Menyanyikan Lagu Seluruh peserta yg hadir
Indonesia Raya. offline, dan yang online (dari
kediaman masing-masing).
08.10 – 08.15 Sambutan Ketua Panitia Offline dari R.Vicon UT
(Rodi Herawan, SE.,M.M.) Palembang
(masing-masing 5 menit).
08.15 – 08.25 Sambutan Direktur Univ.
Terbuka Palembang (Dr.
Meita Istianda, S.Ip.,
M.Si.)

08.25 – 08.30 Sambutan Ketua Umum


FORWIDA (Dr. Ir. Diah
Kusuma Pratiwi, MT.)
08.30 – 08.40 Sambutan Gubernur Online dari Kantor Gubernur
Prov. Sumatera Selatan di wakili oleh Sekretaris DisBudPar
sekalian membuka acara (10-15 menit)
08.40 – 08.45 Doa (H. Rustam Effendi) Dipimpin offline dari R.Vicon
UT Palembang

08.45 – 08.55 Penandatanganan MoU Offline


antara FORWIDA dan Ketua Umum FORWIDA dan
Universitas Terbuka Direktur UT Palembang
Palembang
08.55– 09.00 Foto Bersama Offline dan Online, Tim UT
09.00 – 9.15 Keynote Speaker Moderator memandu secara
tentang Potensi Dr. LR. Retno offline dari R.Vicon UT
Kearifan Lokal dan Susanti, Palembang.
Penyelamatan Cagar M.Hum
Budaya Narasumber online dari
Kepala Dinas kediaman/kantor Narasumber.
Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi
Sumatera Selatan
9.15 – 9.45 Narasumber 1: Dr. Moderator memandu secara
Restu Gunawan, offline dari R.Vicon UT
M.Hum Palembang.
Direktur
Pengembangan dan Narasumber online dari
Pemanfaatan kediaman/kantor Narasumber.
Kebudayaan

9.45 – 10.15 Narasumber 2: Eko Moderator memandu secara


Sulistyo, Sejarahwan offline dari R.Vicon UT
Dewan Komisaris Palembang.
PT. PLN (Persero)
Narasumber online dari
kediaman/kantor Narasumber.
10.15 – 10.45 Narasumber 3: Bapak Moderator memandu secara
Dr. Dadang Hikmah offline dari R.Vicon UT
Purnama, M.Hum Palembang.
Ketua Program Studi
S2 Sosiologi Narasumber online dari
Fakultas Ilmu Sosial kediaman/kantor Narasumber.
dan Ilmu Politik
Universitas Sriwijaya
10.45 – 11.15 Narasumber 4: Sultan Moderator memandu secara
Mahmud Badaruddin offline dari R.Vicon UT
IV Palembang.
YM. Raden
Muhammad Fauwaz Narasumber online dari
Diradja, SH., M.Kn kediaman/kantor Narasumber.
Budayawan
11.15 – 11.45 Narasumber 5: Dr. Moderator memandu secara
Shine Pintor Siolemba offline dari R.Vicon UT
Patiro, ST., MM. Palembang.
Dosen Fakultas
Ekonomi Universitas Narasumber online dari
Terbuka kediaman/kantor Narasumber.
11.45 - 12.25 Diskusi dan tanya Dipandu Moderator
jawab Sesi I Disimpulkan Moderator
12.25 – 12.30 Penutupan MC Acara selesai.
NOTULEN WEBINAR FORWIDA BERSAMA UNIV. TERBUKA PALEMBANG

“MENGGALI POTENSI KEARIFAN LOKAL DAN PENYELAMATAN CAGAR


BUDAYA MENUJU INDONESIA MAJU 2045”

Kamis, 11 Februari 2021

Moderator : Dr. L.R. Retno Susanti, M.Hum.

Kearifan lokal dan cagar budaya merupakan potensi yang tak pernah habis untuk menjadi
investasi bagi kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan Visi Indonesia Maju 2045, maka
potensi kearifan lokal dan cagar budaya yang kita miliki merupakan modal bagi ketahanan
bangsa karena di dalamnya mengandung unsur pokok bagi penguatan karakter dan identitas,
serta potensi sumber investasi/ekonomi yang akan terus terbarukan.
Narasumber 1 : Dr. Restu Gunawan, M.Hum. (Direktur Pengembangan & Pemanfaatan
Kebudayaan)
Tema : Desa Kemajuan Kebudayaan.
Kesimpulan : Keberadaan benda-benda sejarah dan budaya yang unik dapat menentukan
keberhasilan pembangunan pariwisata di suatu daerah. Namun, dalam
pengembangan infrastruktur pariwisata, penting untuk tidak merusak bentuk
sejarah wilayah tersebut. Setiap objek wisata yang diciptakan kembali harus
sesuai dengan cirri dan tradisi nasional dan sekaligus memiliki bentuk yang
unik. Penciptaan sejarah harus mendorong penyelamatan monument budaya
dan sejarah paling berharga sebagai kompleks arsitektur, lanskap, dan budaya
yang lengkap.
Kekayaan dan keragaman budaya yang beraneka ragam harus dibudayakan
space
dan dikembangkan, misalnya; wayang, berbagaicandi, pantun dan pencak
silat harus dikenalkan dan disosialisasikan di sekolah atau mungkin masuk
dalam kurikulum sekolah, disamping disosialisasikan kepada masyarakat.
Seperti di Sumatera Selatan ada beberapa kebudayaan local, yang harus
selalu dilestarikan dan dikembangkan, seperti; Dul Muluk, Songket, Tari
====== ===== kuliner
Genting, Rumah Ulu, Rejung dan beraneka macam makanan.
tari Gending Sriwijaya
Yang jadi permasalahan; setelah benda-benda nasional dikenal oleh
Rumah Limas masyarakat baik local, nasional maupun internasional, maka mau diapakan ?
Pakaian adat pengantin
atau dalam arti apakah cukup sebatas dikenalkan saja atau perlu
dimanfaatkan dan dikembangkan ?
Jadi perlu kita ketahui bahwa desa bukan hanya sekesdar lumbung pangan,
tetapi juga sebagai “Lumbung Budaya”.

Narasumber 2 : Sultan Mahmud Badaruddin IV (YM. Raden Muhammad Fauwaz


Diradja, SH., M.Kn) (Budayawan)
Tema : Warisan Budaya Sebagai Pembentuk Karakter Menuju Indonesia Maju 2045
Kesimpulan : Sebenarnya yang ada dari dulu memang sudah sangat berkembang, tetapi
saat ini budaya itu sudah dianggap kuno.
Kebudayaan itu ada yang berwujud dan tidak berwujud, di mana kedua-
duanya harus tetap dipertahankan dan dikembangkan.
Sebagai contoh kebudayaan yang ada di kota Palembang, kebudayaan
berwujud adalah; Mesjid Agung, Bukit Seguntang, BKB, Rumah Limas, dll.
Sedangkan kebudayaan tidak berwujud adalah; Bahasa Palembang, Syair,
Seni membuat songket, Upacara Adat, Tulisan Arab Melayu, dll. Semua
kekayaan budaya tersebut harus dijaga, dipertahankan dan dikembangkan
sehingga tetap dikenal dari generasi ke generasi selanjutnya.
Sebenarnya budaya melayu saat ini berasal dari Ulu Melayu dan Seguntang.
Pelestarian Peninggalan Budaya dapat dilakukan dengan upaya
merevitalisasi bangunan bersejarah yang berada di jantung pusat Kota
Palembang, seperti Benteng Kuto Besak, sehingga semua golongan
Masyarakat bisa masuk untuk mengenal sejarah budaya perjuangan bangsa.
Akibat dari Pelestarian Budaya, maka;
 Terbentuknya karakter yang baik dan berdayaguna
 Timbul rasa cinta tanah air dan bela Negara
 Terawatnya benda-benda peninggalan leluhur
 Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, baik dari sektor Kunjungan
Parawisata, Penjualan Hasil Cendera mata Kebudayaan, Kuliner
 Meningkatkan Kesejahteraan pecinta budaya di Palembang

Narasumber 3 : Dr. Dadang Himah Purnama, M.Hum. (Ketua Prodi. S2 Sosiologi FISIP
Universitas Sriwijaya)
Tema : Menggagas Pengembangan Kearifan Lokal dalam Pembangunan
Berkelanjutan
Kesimpulan : Kearifan lokal, merupakan pengetahuan budaya dalam struktur social, harus
hidup dalam kehidupan masyarakat selain itu harus ada dalam kehidupan
ekonomi.
Pengembangan kearipan lokal dalam pembangunan berkelanjutan perlu
adanya pembangunan yang partisipatif, universal, emansipatif, dan menjaga
keharmonisan lingkungan-sosial-ekonomi, dinamis dan fleksibel dengan
situasi global.
Terbukanya kesempatan bagi setiap daerah untuk dapat membangun dan
mengembangkan budayanya masing-masing menurut karakteristik
lingkungan-sosial ekonomi dalam ruang kultural yang ada, tanpa mengurangi
budaya nasional.
Sinergi kearifan lokal dan nilai-nilai modernisasi yang mendorong kepada
pembangunan berkelanjutan dengan saling menghormati dan saling
mengakui. Nilai-nilai kearifan lokal dijadikan motor penggerak
pembangunan berkelanjutan melalui reaktualisasi, revitalisasi, dan
transformasi budaya.
Narasumber 4 : Dr. Shine Pintor Siolemba Patiro, ST., M.M. ( Dosen FE Universitas
Terbuka Palembang).
Tema : Re- Thinking Marketing Strategy Destinasi Pariwisata Indonesia Berbasis
Kearifan Lokal Pasca Pandemi Covid-19
Kesimpulan : Pedoman pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal yang diadaptasi
dari Chuaybamrung (2011) adalah;
 Menganalisis informasi dasar dalam konteks lokal seperti penduduk,
pekerjaan, pendapatan, pendidikan.
 Menganalisis komunitas dan masyarakat di daerah yang akan
dikembangkan dengan evaluasi berdasarkan: (1) Unit sosial: menganalisis
masyarakat dan status serta peran masing-masing komponen. (2)
Kelembagaan atau organisasi kemasyarakatan: menganalisis lembaga atau
organisasi kemasyarakatan di daerah itu beserta potensi yang dimiliki setiap
organisasi.
 Menganalisis kearifan/sumberdaya lokal dan situasinya di kawasan yang
akan dikembangkan untuk melihat kearifan/ sumberdaya lokal yang tersedia
dan situasinya,
 Menganalisis masalah dan potensi daerah untuk melihat kelemahan,
kekuatan, peluang dan ancaman untuk memahami daerah yang bermasalah
dan potensi daerah tersebut untuk menyelesaikan masalah tersebut.
 Menganalisis peluang pengembangan kawasan yang akan dikembangkan
untuk melihat peluang yang tersedia untuk pengembangan, kearifan /
sumber daya lokal yang harus dikembangkan dan teknik yang harus
digunakan untuk pembangunan yang akan datang.
Perlu adanya Kerja sama pemerintah dan swasta dalam menyediakan produk
dan layanan yang tepat di saat yang tepat, kemudian Keterlibatan antar
pemangku kepentingan, dan bagaimana Pemasaran (pariwisata lokal;
perlindungan ekologis; peningkatan infrastruktur; reformasi penerbangan)

Narasumber 5 : Eko Sulistyo [Sejarahwan dan Komisaris PT. PLN (Persero)]


Tema : Warisan Sejarah Budaya Sebagai Pendorong Pembangunan Pariwisata dan
Pemulihan Ekonomi Daerah

Kesimpulan : Keberhasilan pembangunan pariwisata tidak hanya bergantung pada basis


material , tetapi juga pada keunikan warisan sejarah dan budaya. Banyak
daerah dengan wilayah sejarah yang unik di Inndonesia, seperti peninggalan
candi, kerajaan, monumen, rumah adat da arsitektur lainnya, termasuk
warisan kuliner dan lain-lain. Mereka seharusnya tidak tetap menjadi formasi
yang kaku.
Bentuk-bentuk tradisional dari aktivitas yang secara historis telah
membentuk wilayah-wilayah ini perlu dipadukan menjadi potensi dan aset
kegiatan pariwisata.
Keberadaan benda-benda sejarah dan budaya yang unik dapat menentukan
keberhasilan pembangunan pariwisata di suatu daerah. Namun, dalam
pengembangan infrastruktur pariwisata, penting untuk tidak merusak bentuk
sejarah wilayah tersebut.
Setiap objek wisata yang diciptakan kembali harus sesuai dengan ciri dan
tradisi nasional dan sekaligus memiliki bentuk yang unik. Penciptaan sejarah
harus mendorong penyelamatan monumen budaya dan sejarah paling
berharga sebagai kompleks arsitektur, lanskap, dan budaya yang lengkap.
BIODATA

I. IDENTITAS DIRI

1.1 Nama Lengkap Dr. Dadang Hikmah Purnama, M.Hum.


1.2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
1.3 N I P /N I D N 196507121993031003 / 0012076502
1.4 Tempat lahir/tanggal lahir Bandung 12 Juli 1965
1.5 Alamat Rumah Sultan M. Mansyur Griya Mutiara Siguntang No. 4
Palembang 30139
1.8 Alamat Kantor Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Sriwijaya Jl.
Palembang – Prabumulih Km. 32 Indralaya Ogan Ilir
1.9 Alamat e-mail dadanghikmahpurnama@unsri.ac.id
1.10 Pengalaman Pekerjaan Dosen FISIP Universitas 1993 – sekarang
Sriwijaya
Koordinator Program Studi 2019 - sekarang
Magister Sosiologi
Ketua Jurusan Sosiologi 2014 – Maret 2018
Kepala Pusat Penelitian Sosial
2013 – 2014
Budaya dan Kependudukan
Kepala Pusat Penelitian Sosial
2009 – 2013
Budaya
Ketua Laboratorium Sosiologi 2008 – 2010

II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI


Program S1 S2 S3
Nama Perguruan Universitas Universitas Gadjah Universitas
Tinggi Padjadjaran Mada Yogyakarta Padjadajaran
Bidang Ilmu Antropologi Antropologi Ilmu
Sosial/Antropologi
Tahun Lulus 1992 2000 2008

III. PENGALAMAN PENELITIAN

Tahun Judul Penelitian


2020 Lanskap Budaya Arsitektur Vernakular Rumah Limas Palembang
Model Struktural Perkawinan Etnik Besemah
2019
di Pagaralam
Model Afiliasi Berbasis Pembelajaran Sosial Pada Remaja Nomophobia di Kota
2018
Palembang
Analisis Potensi Pengembangan Wisata Alam, Buatan, dan Ciptaan di
2017
Kabupaten Musi Banyuasin

V. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal


(tidak termasuk makalah seminar/prosiding, artikel di surat kabar)

No Tahun Judul Penerbit/Jurnal


Social Alienation of Students in Atlantis Press
1 2021 Palembang

1
Household Livelihood Strategy Jurnal Sylva Lestari 9 (1), 45-63
Based on Capital Assets in Fire-
2 2021 Prone Areas, Ogan Komering Ilir
Regency, South Sumatra

Tingkat Kontrol Sosial Unternal Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial 6 (2),
Mahasiswa terhada Perilaku 242-257, Tahun 2020.
3 2020 Cyberbullying di Media Sosial
(AZ Asmawati, DH Purnama, W
Waspodo)
Pemanfaatan Lingkungan oleh Siddhayatra, Volume 24, Issue 1, Pages
Masyarakat Pendukung Situs di 61-81, Tahun 2019
4 2019
Belitung Bagia Selatan

The tradional architecture of International Journal of Engineering and


palembang limas house Advanced Technology
evaluation of physical proportion
5 2019 of Palembang limas house with
three Bengkilas in Seberang Ulu
Palembang

6 2018 Identification of Land Adequacy Indonesian Journal of Environmental


for Green Open Space Management and Sustainability, Volume 2,
Development area of Tanjung Issue 3, Pages 94-97, Tahun 2018
Barangan on the condition of land
properties in Palembang
Jurnal INFORMASI Volume 47. Nomor 2.
Digital Literacy Among Sriwijaya Desember 2017 ISSINSS(pN) 0126-0650 ISSN
7 2017
University Lectures (e) 2502-3837 (terindeks DOAJ)
https://journal.uny.ac.id/
The Impact of The Private Oil-
Palm Plantation Development Journal of Tropical Life Science Universitas
8 2016 Policy to The Indigenous People’s Sriwijaya. Accepted July/Septeber 2016
Life in Jambi Province (penulis (terakreditasi B dan terindeks DOAJ)
keempat)

Palembang, 10 Februari 2021

Dr. Dadang Hikmah Purnama, M.Hum.

2
BIODATA :

Lahir di Kendal, 30-3-1968. Menamatkan Sarjana Sastra Jurusan Sejarah sebagai


lulusan terbaik pada Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret 1994. Pernah menjadi
Deputi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (2014-2015).
Menjabat Komisaris PT. Danareksa (2015-2020). Saat ini menjadi Komisaris di PT.
PLN (Persero) sejak Oktober 2020. Selama mahasiswa aktif di pergerakan mahasiswa
dan pers mahasiswa. Tahun 2003-2008, menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum
(KPUD) Kota Surakarta. Sebelumnya, 1997-1999 aktif sebagai Koordinator Komite
Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jawa Tengah dan KIPP Solo. Belajar monitoring
pemilu di National Monitoring for Fair and Free Election (NAMFREL), Philipina 1999.
Tahun 2000 belajar politik dan perencanaan anggaran di Institute for Popular
Democratic (IPD) dan Institute for Politic Governance (IPG), di Philipina. Tahun 2001
mendirikan Konsorsium Monitoring dan Pemberdayaan Institusi Publik (KOMPIP) dan
menjadi direktur sampai 2003. Sebelumnya pernah menjadi Direktur Penelitian dan
Pengembangan Informasi di Gita Pertiwi Ecological Studies Project (1995-2000).
Menulis buku, Bengawan Solo Riwayatmu Kini (Surakarta: Gita Pertiwi, 1997);
Perubahan Sistem Pemilu dan Good Governance (Surakarta: Kompip-Ford Foundation,
2005); Jokoway, Cara Memahami Kepemimpinan Jokowi (Jakarta: Kantor Staf
Presiden, 2017); Jokowi dan Trisakti (Jakarta: Kantor Staf Presiden, 2017);
Konservatisme Politik Anti Jokowi (Jakarta: Moca Media, 2019); Jokoway, Jalan
Kepemimpinan Jokowi (Jakarta: Moca Media, 2019). Aktif menjadi pembicara dan
menulis di Kompas, Kontan, Bisnis Indonesia, Media Indonesia, Koran Sindo, Koran
Tempo, dan Suara Pembaharuan.
BIODATA

Nama : Aufa Syahrizal, SP. M,Sc


Tempat/ Tanggal Lahir : Baturaja, 14 Agustus 1964
Jabatan : Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Sumatera Selatan
Pangkat/Gol. : Pembina Utama Madya / (IV/d)
Alamat : Perumahan Bukit Sejahterah Blok EC no.5 Poligon Palembang
Kantor : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
No. Telp/Hp : 0812 7899 7866
Instansi : Pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan
Email : aufasyah14@gmail.com
Pendidikan Terakhir : S2 (Magister Tourism)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap (dengan gelar) : Dr. Shine Pintor Siolemba Patiro
Tempat dan Tanggal Lahir : Palu/11 Mei 1977
Jenis Kelamin : Laki-laki
Golongan/ Pangkat : Penata/III C
Jabatan Fungsional Akademik : Lektor
Bidang Ilmu : Manajemen Pemasaran
Bidang Kepakaran : Perilaku Konsumen
Nama Institusi/Instansi : Universitas Terbuka (FEKON)
Alamat Institusi/Instans : Pd. Cabe Raya, Pd. Cabe Udik, Kec. Ciputat, Kota
Tangerang Selatan, Banten 15418
Telp/ Faks : (021) 7490941
Alamat Rumah : Jalan Merica Nomor 1. Pondok cabe udik, Kec. Ciputat,
Kota Tangerang Selatan, Banten 15418

Telp/ HP : 082190062494
Alamat e-mail : batikpakuan@gmail.com/shinepintor@ecampus.ut.ac.id

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI


Tahun Lulus Program Perguruan Tinggi Jurusan/ Program
Pendidikan Studi
2000 S1 STT TELKOM Bandung Teknik Industri
2004 S2 Universitas Padjadjaran Manajemen Pemasaran
2016 S3 Universitas Gadjah Mada Manajemen Pemasaran
KARYA ILMIAH
A. Karya Ilmiah Publikasi (Jurnal/Prosiding)
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2006 Persepsi Konsumen Terhadap Tanggung Jawab Prosiding Seminar Nasional
Sosial Perusahaan Melalui Iklan Pilantropi Dan Temu Ilmiah Nasional:
Etika Dan Persaingan Bisnis,
Program Magister Manajemen
Universitas Padjadjaran
2007 Pengaruh Customer Relationship Management Jurnal Bisnis, Manajemen &
terhadap Brand Loyality Pengguna Produk Merk Ekonomi Vol 8 No. 3,
“Britama” Studi Kasus pada PT Bank Rakyat Universitas Widyatama hal.
Indonesia 1207-1226.

2013 Sikap, Niat, Dan Nilai Yang Dianut Para Binaragawan Proceeding Doctoral
Indonesia Terhadap Penggunaan Anabolic Colloquium And Conference:
Androgenic Steroid: Sebuah Pendekatan Mixed Ethically Sustainable
Method Business Practice And Green
Economy, Program Magister
Sains Dan Doktor Fakultas
Ekonomika Dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada.
2013 Norms Beliefs, Attitude, and Fitness Mania Knowledge Prosiding Seminar Nasional:
In Consuming Amino 2000 Supplement: A Preliminary Sustainable Competitive
Study Advantage-3, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jenderal
Sudirman
2013 Acceptance and Actual Use of" Facebook": The Role ASEAN/Asian Academic
Social Identity and Altruism as Antecedent Society International
Conference Proceeding
Series
2014 Predicting Intention to Purchase Counterfeit Products: International Research
Extending The Theory of Planned Behavior Journal of Business Studies,
Vol. 7, No. 2, pp. 109-120.
2014 Keadilan Pelayanan Yang Dirasakan Para Pelanggan Prosiding Seminar Nasional
Rumah Makan Padang Sederhana di DKI Jakarta Call for Papers: Business in
serta Pengaruhnya Pada Emosi dan Niat Berperilaku Society Towards Asian Era,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2015 The Role of Service Recovery Strategies to Improve Indonesian Journal of
Customer Value Against Customer Attitude Formation: Economic and Business, Vol.
Perspective of The Hotel Customers in Central 5, No. 1, hal. 40-65.
Sulawesi
2015 Identification of Main Issues Affecting The Growth of Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 19,
Graduates’ Small and Medium Enterprises (SMEs) in No. 1, hal. 1-14.
Yogyakarta
2015 Purchase Intention toward Pirated Software: ExtendedTransaksi Jurnal Bisnis,
Theory of Planned Behavior Ekonomi, dan Sosial, Vol. 7,
No. 2, hal. 43-60
2015 The Intention of Young Entrepreneur on Proposing A Prosiding Seminar Nasional:
Loan to Bank in The Purpose of Developing Business: Sustainable Competitive
A Development of Planned Behavior Theory Advantage-5, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jenderal
Sudirman
2016 Extended Theory of Planned Behavior as Model of Journal of Indonesian
Anabolic Androgenic Steroid Use by Indonesian Economy and Business, Vol.
Bodybuilders 31, No. 1, pp. 102-126
2016 The Theory of Planned Behavior, Past Behavior, DeReMa (Development
Situational Factors, and Self Identity Factors Drive Research of Management)
Indonesian Enterpreneurs to be Indebtedness Jurnal Manajemen, Vol. 11,
No. 1, hal. 46-66.
2017 Model Sikap Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Jurnal Aparatur Kementerian
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Energi dan Sumber Daya
terhadap Penggunaan Aplikasi SKP On Line Mineral, Vol 1, No. 2, hal 79-
97
2018 Perceived Fairness, Emotions, and Intention of Fast Gadjah Mada International
Food Chain Restaurants Customers in Indonesia Journal of Business Vol. 20,
No. 2, pp. 229-252
2018 Public Service Motivation Measurement: A Test for Conference Proceedings:
Perry’s Proposed Scale in Indonesia Towards Dynamic
Governance and Sustainable
Development, The 1st
International Conference on
Governance, Public
Administration, and Social
Science, National Institute of
Public Administration School
of Administration (STIA LAN
Jakarta)
2018 Model of Organizational Justice Perception of Civil Conference Proceedings:
Servants Employees in South and Central Sulawesi Towards Dynamic
Province on Positive Emotion and Its Impact on Job Governance and Sustainable
Satisfaction Development, The 1st
International Conference on
Governance, Public
Administration, and Social
Science, National Institute of
Public Administration School
of Administration (STIA LAN
Jakarta)
2019 Organizational justice perception of Indonesia civil Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
servants, does it matter? Vol. 21, No. 2, 333 - 360
2019 Faktor-faktor Psikologis Penentu Niat Ibu-ibu Rumah MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen
Tangga Di Indonesia Untuk Membeli Produk 9 (1), 88-108
Tiruan/palsu
2020 Does Service Quality in Education and Training Journal on Efficiency and
Process Matters? Study of Government’s Human Responsibility in Education
Resource Agencies in Indonesia and Science 13 (1), 41-55
2020 The Effect of Leadership and Organizational Justice in
2nd International Seminar on
Predicting Positive Emotion of Indonesian Civil Business, Economics, Social
Servants Science and Technology
(ISBEST 2019)
2020 Transformational Leadership, Trust, and Motivation 2nd International Seminar on
(Study of Government’s Human Resource Agencies in Business, Economics, Social
Indonesia) Science and Technology
(ISBEST 2019)
2020 Service Quality of Human Resouces Development The 3rd International Seminar
Agency (HRDA), an Insight from Facilitators' On Business, Economics,
Emotional Intelligence Social Sciences and
Technology (ISBEST)
2020 The Tremendous Effect of Scarcity Promotion on The 3rd International
Consumer Aggressivity: An Experimental Study Research Conference on
Business and Econpmics
2020 Panic Buying Behaviour Model During COVID-19 The 5th International
Pandemic in Indonesia: The Social Cognition Theory Conference on Accounting,
Perspective Management, and Economics
2021 Emotional Intelligence and Service Quality of Jurnal Sosiohumaniora, Vol.
Facilitator’s Indonesia Human Resources 23, No. 2 (In Press)
Development Agency
2021 Perancangan Smart Hydroponics Berbasis Rusberry Jurnal Pengkajian dan
PI 3 Penerapan Teknik
Informatika, Vol. 14, No. 2 (In
Press)

KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara Panitia/Peserta
/Pembicara
2006 Seminar Nasional Dan Temu Ilmiah Universitas Pemalakah
Nasional: Etika Dan Persaingan Bisnis Padjadjaran
2012 The 4th Indonesia International Conference Universitas Ciputra Pemalakah
On Innovation, Entrepreneurship, And
Small Business: Developing And
Collaborating In Innovation And
Entrepreneurship To Pursue Asean
Emerging Market
2013 Colloquium And Conference: Ethically Program Magister Pemalakah
Sustainable Business Practice And Green Sains Dan Doktor
Economy Fakultas Ekonomika
Dan Bisnis
Universitas Gadjah
Mada.

2013 Seminar Nasional: Sustainable Competitive Fakultas Ekonomi Pemalakah


Advantage-3 dan Bisnis
Universitas Jenderal
Sudirman
2014 Seminar Nasional Call for Papers: Fakultas Ekonomi Pemalakah
Business in Society Towards Asian Era dan Bisnis
Universitas Sebelas
Maret Surakarta
2015 Seminar Nasional: Sustainable Competitive Fakultas Ekonomi Pemalakah
Advantage-5 dan Bisnis
Universitas Jenderal
Sudirman
2018 The 1st International Conference on STIA LAN Jakarta Pemalakah
Governance, Public Administration, and
Social Science
2019 2nd International Seminar on Business, Fakultas Ekonomi Pemalakah
Economics, Social Science and Universitas Terbuka
Technology (ISBEST 2019)
2019 2nd International Seminar on Business, Fakultas Ekonomi Pemalakah
Economics, Social Science and Universitas Terbuka
Technology (ISBEST 2019)
2020 The 3rd International Seminar On Fakultas Ekonomi Pemalakah
Business, Economics, Social Sciences and Universitas Terbuka
Technology (ISBEST)
2020 The 3rd International Research Conference Fakultas Ekonomika Pemalakah
on Business and Econpmics dan Bisnis
Universitas
Diponegoro
2020 The 5th International Conference on Fakultas Ekonomi Pemalakah
Accounting, Management, and Economics dan Bisnis
Universitas
Hasanuddin

Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Daftar Riwayat Hidup ini adalah benar dan
apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.

Tangerang Selatan, 11 Januari 2021

(Dr. Shine Pintor S Patiro)


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Raden Muhammad Fauwaz


Diradja, S.H., M.Kn.
Gelar : Sultan Mahmud Badaruddin IV
Jaya Wikrama Fauwaz Diradja
07 September 2017
Tempat Tgl Lahir : Sumedang 20 Desember 1981
Alamat Rumah : Istana Adat Kesultanan
Palembang Darussalam
Jl. Sultan Muhammad Mansyur
Nomor 776, 32 Ilir, Palembang
30134
Telepon Selular : +62 812 783 97007
e-mail : fauwaz_diradja@yahoo.com
Agama : Islam
Istri : Msy. Siti Fatemah S.H., M.Kn.
Ratu Agung Siti Fatemah
Anak : 1. Raden Muhammad Ghozi Diradja (Pangeran
Sanjaya)
2. Raden Muhammad Husein Diradja
3. Raden Muhammad Izzat Diradja
4. Raden Ayu Jasmin Khairunisa

PENDIDIKAN FORMAL
2004 – 2007 Universitas Padjadjaran Bandung
Program Pascasarjana Magister Kenotariatan
1999 – 2003 Universitas Sriwijaya Palembang
Fakultas Hukum Program Studi Hukum Internasional
1996 – 1999 SMU Negeri 8 Bandung
1993 – 1996 SMP Negeri 13 Bandung
1987 – 1993 SD Negeri Nilem III Bandung
KEGIATAN DAN ORGANISASI

- KESULTANAN PALEMBANG DARUSSALAM


2017 S/D SEKARANG
SULTAN MAHMUD BADARUDDIN IV JAYA WIKRAMA FAUWAZ
DIRADJA
- FORUM SILATURAHMI KERATON NUSANTARA
2017 s/d Sekarang
Pengurus Pusat Sebagai Kepala Bidang Hukum
Pengurus Wilayah Sebagai Ketua TPHD FSKN Wilayah Sumatera
Selatan
- ANGKATAN MUDA PEMUDA KESULTANAN PALEMBANG
DARUSSALAM
Pembina
- DOSEN LUAR BIASA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
- FORUM WISATA DAERAH SUMATERA SELATAN
Penasihat
- NOTARIS- PPAT KOTA PALEMBANG

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-


benarnya, dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Palembang, 24 Oktober 2019

R.M. Fauwaz Diradja, S.H., M.Kn.


23/02/2021

PPT nya di urut sesuai dengan urutan narasumber di jadwal acara

MENGGAGAS PENGEMBANGAN KEARIFAN LOKAL


DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

DADANG HIKMAH PURNAMA


PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI FISIP UNSRI

Disampaikan dalam Webinar


Menggali Potensi Kearifan Lokal dan Penyelamatan
Cagar Budaya Menuju Indonesia Maju Tahun 2045
Palembang, 11 Februari 2021

MATERI PAPARAN

• Visi Indonesia Maju 20145


• Kebudayaan sebagai Salah Satu Pilar
Pengembangan SDM dan Penguasaan Iptek
• Kearifan Lokal sebagai Pengetahuan Budaya
• Pembangunan Berkelanjutan
• Pengembangan Kearifan Lokal dalam
Pembangunan Berkelanjutan

1
23/02/2021

VISI INDONESIA MAJU 2045


Pembangunan SDM serta Penguasaan
Sumber: mediautama.co.id Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan


Sumber: http://dinajournals.blogspot.com

Pemerataan Pembangunan
sumber: lampungvisual.com

Ketahanan Nasional dan Tata Kelola


Kepemerintahan http://ict.smkn1bawang.sch.id

PEMBANGUNAN SDM DAN PENGUASAAN IPTEK

Sumber: Bahan Orasi Ilmiah Menteri PPN/Kepala Bappenas, FEB-UI 2017

2
23/02/2021

KEBUDAYAAN SEBAGAI SALAH SATU PILAR


PENGEMBANGAN SDM DAN PENGUASAAN IPTEK

Sumber: Bahan Orasi Ilmiah Menteri PPN/Kepala Bappenas, FEB-UI 2017

KEARIFAN LOKAL SEBAGAI PENGETAHUAN BUDAYA

• Kearifan lokal sebagai pengetahuan budaya


dalam struktur sosial (Arafah, 2002) atau
indigenous knowledge yang bersifat empirik
dan pragmatis (Santosa, 2015) dalam
mengatasi permasalahan (Ahimsa-Putra,
2007).
• mempertebal kohesi sosial (Haba, dalam
sumber: dokumen pribadi Abdullah, 2008: 7).
• dalam kehidupan komunitas ekologi (Keraf,
2002), yang harmoni antara manusia dan
lingkungan.

3
23/02/2021

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

• Pembangunan yang memenuhi


kebutuhan masa kini tanpa
mengurangi kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri
(the Brundtland Commission,1987).
• Fokus pada kesejahteraan
ekonomi berkelanjutan, keadilan
sosial, dan pelestarian lingkungan.

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS)


• Kesepakatan SDGs pada Sidang
Umum PBB ke-70 September
2015 di New York.
• Diresmikan pada tahun 2015 di
Rio De Janeiro, Brasil.
• Memperlakukan prinsip-prinsip
pembangunan universal,
integratif, dan inklusif.
• Pelaksanaan pembangunan
harus memberi manfaat untuk
semua (No One Will Be Left
Behind)

4
23/02/2021

PENGEMBANGAN KEARIFAN LOKAL DALAM


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
• Pembangunan yang partisipatif,
universal, emansipatif, dan menjaga
keharmonisan lingkungan-sosial-
ekonomi.
sumber: desasanda1.wordpress.com
• Dinamis dan fleksibel dengan situasi
global.
• Setiap daerah memiliki kesempatan
untuk dapat membangun menurut
karakteristik lingkungan-sosial-ekonomi
sumber: siagabencana.com dalam ruang kultural masing-masing.

• Sinergi kearifan lokal dan nilai-nilai


modernisasi yang mendorong kepada
pembangunan berkelanjutan dengan saling
menghormati dan saling mengakui.
• Nilai-nilai kearifan lokal dijadikan motor
penggerak pembangunan berkelanjutan
melalui reaktualisasi, revitalisasi, dan sumber: rahmatrobbi.wordpress.com
transformasi budaya.

5
23/02/2021

TANTANGAN

• Dikotomi antara tradisional dan


modern.
• Terjadi hubungan yang dominatif
dan proses penjinakan.
• Tradisi lebih dilihat sebagai
masalah untuk dipecahkan.
• Dekontekstualisasi nilai-nilai
kearifan lokal (Briggs, 2005).

6
WARISAN SEJARAH BUDAYA
SEBAGAI PENDORONG PEMBANGUNAN PARIWISATA
DAN PEMULIHAN EKONOMI DAERAH

EKO SULISTYO
[Sejarawan dan Komisaris PT. PLN (Persero)]

Warisan sejarah dan budaya memainkan peran besar dalam


pengembangan pariwisata sebuah negara. Penggunaan warisan sejarah dan
budaya menjadi salah satu peluang nyata untuk pemulihan ekonomi, sosial
dan budaya. Benda cagar budaya dan sejarah, menjadi aset penting daerah,
menghasilkan keuntungan dan mempengaruhi perkembangan ekonominya.
Warisan sejarah dan budaya memainkan peran besar dalam
lingkungan sosial -- menyediakan lowongan pekerjaan. Menghidupkan
kembali nilai-nilai budaya lokal, mengembangkan kreativitas dan tradisi -
warisan sejarah dan budaya mendorong peningkatan budaya lokal.
Pariwisata Modern
Pariwisata modern dicirikan oleh keragaman bentuk, jenis dan
versinya. Bentuk pariwisata terhubung dengan pelintasan batas negara. Oleh
karena itu mereka menentukan pariwisata nasional (yaitu perjalanan dalam
negeri) dan pariwisata internasional (perjalanan dengan tujuan wisata ke
negara lain). Wisata budaya adalah kekayaan budaya dalam keasliannya
melalui perjalanan dan tamasya. Ini dapat dianggap sebagai sistem yang
memberikan semua kesempatan untuk mengenal sejarah, budaya, adat
istiadat, kekayaan budaya dan agama negara ini.
Basis pariwisata budaya adalah kapasitas sejarah dan budaya
negara termasuk semua lingkungan sosial budaya dengan tradisi dan adat
istiadat, ciri-ciri rumah tangga dan kegiatan ekonomi.
Warisan sejarah dan budaya memainkan peran besar dalam
pengembangan pariwisata. Juga menjadi salah satu peluang nyata untuk
pemulihan ekonomi. Warisan sejarah dan budaya juga meningkatkan daya
tarik daerah, mendorong pengembangan layanan kota, infrastruktur,
organisasi budaya.
Kapasitas budaya dan sejarah
Sepanjang sejarah umat manusia, orang bertukar pengalaman
budaya, ide, nilai, dan barang melalui seni, perdagangan, dan migrasi.
Ekspresi budaya orang selalu menimbulkan minat. Keingintahuan seorang
turis terhadap berbagai penjuru dunia merupakan salah satu pendorong
terkuat motif turis. Objek-objek yang dikunjungi wisatawan,
mempromosikan pengayaan spiritual dan perluasan pandangan.
Potensi sejarah dan budaya negara merupakan salah satu faktor
utama pariwisata, karena: (1) Pentingnya keterlibatan wisatawan sebagai
pengenalan terhadap warisan sejarah dan budaya adalah insentif motif
wisata terkuat; (2) Benda cagar budaya dan sejarah masyarakat merupakan
aset penting kota modern yang dapat menghasilkan keuntungan dan
berpengaruh signifikan terhadap perkembangan ekonominya; (3) Ini sangat
penting dalam lingkungan sosial, dan mendistribusikan arus turis secara
merata di wilayah tersebut.
(4) Menciptakan citra kawasan yang menguntungkan, "branding"
warisan sejarah dan budaya yang digunakan sebagai alat yang efektif untuk
mengadopsi kepemimpinan di arena wisata; (5) Dan akhirnya, pusat budaya
dan sejarah tidak hanya mendatangkan pendapatan bagi daerah tersebut,
tetapi juga memberikan dasar bagi penduduk setempat untuk bangga akan
warisan unik dan memberikan kesempatan untuk berbagi dengan
wisatawan.
Terlepas dari kenyataan bahwa hampir semua informasi dapat
diterima dari edisi cetak, online maupun lewat media sosial, "Sebuah
gambar bernilai seribu kata". Kapasitas budaya daerah diekspresikan dalam
warisan sejarahnya. Keberadaan benda-benda sejarah yang unik dapat
menentukan keberhasilan pembangunan pariwisata di wilayah tersebut.
Pengenalan akan benda-benda sejarah dan budaya adalah pendorong
terkuat motif turis. Pariwisata sejarah dan budaya juga mendorong
perluasan sumber daya untuk keterlibatan wisatawan.
Berkat biaya turis, uang tambahan datang ke ekonomi daetah.
Meningkatnya jumlah wisatawan di suatu daerah tidak diragukan lagi
menyebabkan peningkatan produksi suatu produk wisata, penciptaan pasar
konsumen yang aktif di pusat wisata dan tumbuhnya daya tarik investasi
industri pariwisata lokal. Peningkatan volume produksi dan penjualan suatu
produk wisata, mungkin dengan permintaan di antara wisatawan, mengarah
pada penciptaan objek baru industri pariwisata (hotel, perusahaan katering,
kegiatan rekreasi dan hiburan), hingga modernisasi dan peningkatan
efisiensi produksi dari objek yang ada.
Prasarana wisata dan supra struktur (titik sambungan transportasi,
utilitas umum). Peningkatan jumlah usaha industri pariwisata lokal akan
menuntut peningkatan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan di bidang
pariwisata yang menciptakan kesempatan kerja bagi banyak perempuan dan
pemuda.
Keberhasilan pembangunan pariwisata tidak hanya bergantung
pada basis material, tetapi juga pada keunikan warisan sejarah dan budaya.
Banyak daerah dengan wilayah sejarah yang unik di Inndonesia, seperti
peninggalan candi, kerajaan, monumen, rumah adat da arsitektur lainnya,
termasuk warisan kuliner dan lain-lain. Mereka seharusnya tidak tetap
menjadi formasi yang kaku. Bentuk-bentuk tradisional dari aktivitas yang
secara historis telah membentuk wilayah-wilayah ini perlu dipadukan
menjadi potensi dan aset kegiatan pariwisata.
Keberadaan benda-benda sejarah dan budaya yang unik dapat
menentukan keberhasilan pembangunan pariwisata di suatu daerah.
Namun, dalam pengembangan infrastruktur pariwisata, penting untuk tidak
merusak bentuk sejarah wilayah tersebut. Setiap objek wisata yang
diciptakan kembali harus sesuai dengan ciri dan tradisi nasional dan
sekaligus memiliki bentuk yang unik. Penciptaan sejarah harus mendorong
penyelamatan monumen budaya dan sejarah paling berharga sebagai
kompleks arsitektur, lanskap, dan budaya yang lengkap.

***
23/02/2021

DESA PEMAJUAN
KEBUDAYAAN

DIREKTORAT PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN


KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Latar Belakang

PENGETAHUAN
TRADISI LISAN MANUSKRIP ADAT ISTIADAT RITUS TRADISIONAL

10 OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN

TEKNOLOGI PERMAINAN OLAHRAGA


TRADISIONAL SENI BAHASA RAKYAT TRADISIONAL

1
23/02/2021

Kekayaan dan Keragaman Kebudayaan Indonesia

66.946 23.989 21.406 19.113


Warisan Budaya Benda Warisan Budaya Tak benda Lembaga Kebudayaan Infrastruktur Kebudayaan

Sumber: Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) per Agustus 2019

WARISAN BUDAYA WARISAN BUDAYA MEMORY OF THE WORLD


UNESCO
TAKBENDA DUNIA DUNIA
UNESCO UNESCO

1.Wayang - 7 November 2003 1. Candi Prambanan (1991) 1. The Dutch East Indian
2.9 Genre Tari Bali; 02 2. Candi Borobudur (1991) Company (VOC) (2003)
Desember 2015 3. Situs Manusia Purbakala 2. I La Galigo (2013
3.Batik - 2 Oktober 2009 Sangiran (1996) 3. Babad Diponegoro (2013)
4.Keris - 25 November 2005 4. Penambangan Ombilin 4. Negarakertagama (2013)
5.Noken Papua; 04 Desember Sawahlunto (2019) 5. Asian-African Conference
2012 5. Subak Bali (2012) (2015)
6.Angklung - 16 November 6. Cerita Rakyat Panji ((2017)

2
23/02/2021

NO DIMENSI NILAI
1 EKONOMI BUDAYA 30,55
2 PENDIDIKAN 69,67
3 KETAHANAN BUDAYA 72,84
4 WARISAN BUDAYA 41,11
5 EKSPRESI BUDAYA 36,57
6 BUDAYA LITERASI 55,03
7 GENDER 54,97

3
23/02/2021

WARISAN BUDAYA NASIONAL SUMATERA


1. DUL MULUK SELATAN
2. SONGKET PALEMBANG
3. TARI GENDING SRIWIJAYA 4. TEMBANG BATANGHARI 9
5. GURITAN BASEMAH 6 RUMAH ULU
7 LIMAS PALEMBANG 8 PEMPEK
9 KUE LAPAN JAM 10 RUMAH BASEMAH
11 SENJANG 12 ANDE-ANDE
13 REJUNG SUMSEL 14 WARAHAN SUMSEL
15 BIDAR

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU)

Situs Gua Harimau adalah komplek pemakaman purba


terbesar di Asia Tenggara. Beberapa kerangka manusia
berusia ±3.500 sampai 2.000 tahun yang lalu dikuburkan
di gua ini. Pada dinding gua juga ditemukan seni cadas
yang menggambarkan motif garis-garis lengkung vertikal
dan horizontal yang dibentuk menyerupai anyaman yang
diduga terkait dengan ritual pada masa lalu.

4
23/02/2021

 UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan disahkan Pemerintah sebagai


acuan legal-formal pertama untuk mengelola kekayaan budaya di Indonesia. Istilah
“pemajuan kebudayaan” terdapat dalam UUD 1945 dalam Pasal 32, yaitu
“Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia”. Perubahan amandemen
UUD 1945 pada awal masa reformasi, pemajuan kebudayaan tetap menjadi
prioritas.. Pasal 32 UUD 1945 dikembangkan menjadi, “Negara memajukan
kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya.”
 Pemajuan Kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan
kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui pelindungan,
pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.

10

5
23/02/2021

 Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia

11

Pengaturan Desa Bertujuan:

1.memberikan pengakuan dan penghormatan atas Desa yang sudah ada dengan keberagamannya
sebelum dan sesudah terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2.memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desa dalam sistem ketatanegaraan
Republik Indonesia demi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia;
3.melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat Desa;
4.mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa untuk pengembangan potensi dan
Aset Desa guna kesejahteraan bersama;
5.membentuk Pemerintahan Desa yang profesional, efisien dan efektif, terbuka, serta bertanggung
jawab;
6.meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa guna mempercepat perwujudan
kesejahteraan umum;
7.meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa guna mewujudkan masyarakat Desa yang
mampu memelihara kesatuan sosial sebagai bagian dari ketahanan nasional;
8.memajukan perekonomian masyarakat Desa serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional;
dan
9.memperkuat masyarakat Desa sebagai subjek pembangunan.
12

6
23/02/2021

 Pemajuan Kebudayaan Desa merupakan bagian dari kesejarahan Desa. Desa


menciptakan kebudayaannya dengan bersumber dari tradisi yang diwariskan
generasi sebelumya.
 Pemajuan Kebudayaan Desa selalu berkaitan dengan tradisi yang terikat kuat di
dalam identitas budaya setiap Desa. Sekaligus pula, Pemajuan Kebudayaan Desa
merupakan upaya mengantisipasi perubahan kondisi kebudayaan Desa pada masa
depan.
 Hasil akhir pembangunan Desa adalah lahirnya masyarakat Desa yang
berkepribadian secara budaya, berdikari secara ekonomi, serta berdaulat secara
politik.
 Pemajuan Kebudayaan Desa adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan
kontribusi budaya Desa di tengah peradaban Indonesia melalui pelindungan,
pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.

13

 Desa adalah “lumbung budaya”, tempat dimana pelindungan, pengembangan dan


pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan berada. UU Pemajuan Kebudayaan
menggariskan empat langkah strategis dalam memajukan kebudayaan:
pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan.
A. Pelindungan
a. Inventarisasi OPK Desa. Tiap desa mempunyai keunikan dan ciri khas, yang
terbangun dari keseluruhan eko-sistem kehidupan dan budaya. Untuk itu, pertama-
pertama langkah inventarisasi Objek Kebudayaan Desa melalui upaya pencatatan dan
pendokumentasian, penetapan, serta pemuktahiran data
b. Pengamanan
c. Pemeliharaan
d. Penyelamatan
e. Publikasi

14

7
23/02/2021

B. Pengembangan

a. Penyebarluasan
b. Pengkajian
c. Pengayaan Keragaman

Misalnya dengan melakukan kegiatan:


 Menyusun narasi atau sejarah kebudayaan lokal. Contoh: sejarah tari saman dan asal usul
tradisi ngaben.
 Mengikutsertakan kebudayaan lokal dalam pameran dan ekshibisi secara luas agar lebih
dikenal oleh masyarakat diluar lingkungan desa bersangkutan
 Mengembangkan suatu kebudayaan lokal. Contoh: kreasi tari tradisional agar lebih digemari
generasi muda.
 Membuat kurikulum atau muatan lokal berbasis kebudayaan setempat.

15

C. Pemanfaatan
Secara umum ada tiga kebutuhan yang dilayani melalui pemanfaatan Objek
Pemajuan Kebudayaan:
 Pertama, membangun karakter masyarakat dan ketahanan budaya Desa.
Lingkupnya ada pada kehidupan bersama warga Desa
 Kedua, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa. Lingkupnya ada pada daya
dan ketangguhan ekonomi Desa
 Ketiga, untuk meningkatkan peran aktif dan pengaruh Indonesia dalam hubungan
internasional. Lingkupnya ada pada posisi Indonesia sebagai bagian dari warga
dunia dan relasinya dengan kebudayaan-kebudayaan bangsa lain.

16

8
23/02/2021

 menjadikan kerja-kerja budaya menjadi bagian dari kegiatan


penyelenggaraan Desa. Daya hidup Desa terletak pada kebiasaan, adat-istiadat
dan tradisi. Pembaharuan Desa bersandar pada penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern. Revolusi Perdesaan mempercepat perubahan kebudayaan yang
dikendalikan secara sadar melalui cara-cara penyesuaian diri secara terus-
menerus antara pola hidup tradisional dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Produk kebudayaan Desa yang tradisional, melalui bantuan tekonoligi
modern, secara terus-menerus ditingkatkan fungsinya agar menjadi fungsional
sebagai alat-alat penyelenggaraan hidup.

17

Langkah strategis pemajuan kebudayaan Desa dalam konteks implementasi Undang-Undang


Desa adalah menjadikan pembangunan Desa sebagai media kerja-kerja kebudayaan. Kerangka
kerjanya adalah sebagai berikut:
 Identifikasi Sejarah Desa
 Penyusunan Almanak Desa Sejarah Desa dituliskan dalam bentuk Almanak Desa. Almanak
Desa merupakan gambaran utuh tentang Desa sebagai Lumbung Budaya Desa.
 Penyebaran Informasi tentang Almanak Desa. Seluruh Warga Desa harus mengetahui isi
dokumen sejarah Desa dan/atau Almanak Desa agar mereka memiliki informasi yang
mencukupi untuk ikut terlibat dalam penyusunan arah kebijakan perencanaan pembangunan
Desa sebagai Lumbung Budaya Desa.
 Perbincangan Warga. Warga Desa menyelenggarakan beragam forum perbincangan atau
forum diskusi terpumpun untuk membahas dokumen sejarah Desa dan/atau Almanak Desa
maupun rencana pembangunan Desa sebagai Lumbung Budaya Desa.
 Pekan Gotong Royong Kebudayaan Desa. Desa menyelenggarakan pekan gotong royong
kebudayaan Desa untuk merawat dan memelihara beragam Objek Pemajuan Kebudayaan Desa.
Pekan Gotong Royong Kebudayaan Desa diselenggarakan secara partisipatif dengan
mengutamakan keswadayaan dan kegotongroyongan.
 Musyawarah Kebudayaan Desa. Musyawarah Kebudayaan Desa diselenggarakan untuk
membahas dan menyepakati Arah Kebijakan Perencanaan Pembangunan Desa. Hasil
kesepakatan yang diperoleh dalam musyawarah kebudayaan Desa ini merupakan penentu arah
Pemajuan Kebudayaan Desa.
 Pelaksanaan Pemajuan Kebudayaan Desa. Berdasarkan rumusan Arah Kebijakan
Perencanaan Pembangunan Desa yang memuat desain Lumbung Budaya Desa, disusunlah
berbagai kegiatan Pemajuan Kebudayaan Desa yang diuraikan dan dijabarkan ke dalam
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa), Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKPDesa), serta Angaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa). 18

9
23/02/2021

19

PERUBAHAN PARADIGMA
1.KEBUDAYAAN ADALAH BIAYA --- KEBUDAYAAN
INVESTASI
2.KEBUDAYAAN ADALAH KESENIAN --- KESENIAN BAGIAN
DARI KEBUDAYAAN
3.KEBUDAYAAN ADALAH MASA LALU (HANYA PERLU
DILESTARIKAN) – KEBUDAYAAN ADALAH MASA LALU;
MASA KINI DAN MASA DEPAN –
4.DEFENSIF --- OFENSIF MENYERANG

10
23/02/2021

TERIMA KASIH
desabudaya.kemdikbud.go.id

11
23/02/2021

WEBINAR
M E N G GA L I P O T E N S I K E A R I FAN L O K A L DA N
P E N Y E L AM ATA N C AGA R BU DAYA M E N U J U
I N D O N E S I A M A J U 2 04 5

Visi Indonesia Maju 2045

Visi Indonesia 2045 atau


Wawasan Indonesia 2045 adalah sebuah
gagasan ideal bagi Indonesia untuk
menjadi negara berdaulat, maju adil dan
makmur. Tahun 2045 Indonesia bertepatan
dengan usia 100 tahun kemerdekaan RI.

1
23/02/2021

Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah cara dan praktik
yang dikembangkan oleh sekelompok
masyarakat yang berasal dari pemahaman
mendalam mereka akan lingkungan
setempat yang terbentuk dari tinggal di
tempat tersebut secara turun-menurun.
Kearifan lokal muncul dari dalam
masyarakat sendiri, disebarluaskan secara
non-formal, dan dimiliki secara kolektif oleh
masyarakat yang bersangkutan.

(Eko Meinarno, dkk, Manusia dalam


Kebudayaan dan Masyarakat , 2015)

Potensi Kearifan Lokal

Kearifan lokal diwariskan secara turun-


temurun menggunakan Bahasa Ibu (bahasa
daerah ybs,) sehingga melekat dalam tradisi
lisan masyarakat dan pengetahuan
tradisional.

Sumsel memiliki banyak bahasa ibu dan


memiliki kekayaan tradisi lisan dan
pengetahuan tradisional yang sangat
beragam (cerita puyang, petatah-petitih,
sastra tutur, pengetahuan tradisional
tentang tekstil, kuliner, dll).

2
23/02/2021

Contoh Kearifan Lokal

 Kearifan lokal muncul dalam karya-karya masyarakat,


seperti songket, baik teknologi, ragam hias, tradisi
pemakaian, dll.
 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam,
seperti pengetahuan tentang fermentasi tradisional, teknik
menangkap ikan, dll.

Cagar Budaya
- Landasan dasar: UU No. 11 Th. 2010
- Merupakan warisan aktivitas budaya;
- Berupa benda nyata berusia > 50 th;
- Punya arti penting/khusus bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan;
- Memiliki nilai bagi penguatan pribadi bangsa
- Wujud: artefak, fitur, ekofak, dan situs.

3
23/02/2021

Yang harus dilakukan


sesuai UU Cagar Budaya

 Perlindungan:
 (1) penyelamatan, (2) pengamanan, (3)
zonasi, (4) pemeliharaan, (5) pemugaran
 Pengembangan:
 (1) Penelitian, (2) revitalisasi, (3) adaptasi.

 Pemanfaatan:
 (1) agama, (2) sosial, (3) pendidikan, (4) ilmu
pengetahuan, (5) teknologi, (6) kebudayaan,
(7) pariwisata.

Potensi Cagar Budaya Sumsel


• Prasejarah:
– Manusia Purba (Gua Harimau)
– Tradisi Megalitikum (Situs-situs arca megalitik di Lahat,
Pagaralam, Muaraenim, OKU Selatan).
• Sriwijaya: beberapa situr seperti TPKS, Bukit Siguntang,
Talang Tuo, Telaga Batu, Bumiayu, Situs Tingkip, dll. Juga
artefak-artefak penting seperti prasasti, arca dan atribut
keagamaan, dll.
• Kesultanan Palembang Darussalam (BKB, Masjid Agung,
dll.)
• Kolonial (BKB, Goa Jepang, dll.)
• Kemerdekaan: Jembatan Ampera,
Cinde, dll.

4
23/02/2021

Ketahanan Budaya

• Kearifan lokal dan cagar budaya merupakan potensi yang


tak pernah habis untuk menjadi investasi bagi
kesejahteraan masyarakat.
• Sesuai dengan Visi Indonesia Maju 2045, maka potensi
kearifan lokal dan cagar budaya yang kita miliki
merupakan modal bagi ketahanan bangsa karena di
dalamnya mengandung unsur pokok bagi penguatan
karakter dan identitas, serta potensi sumber
investasi/ekonomi yang akan terus terbarukan.

Dalam prediksi, Menkeu, Sri Mulyani, pada


tahun 2045 jumlah penduduk RI mencapai
309 juta jiwa. Sebanyak 52% merupakan
penduduk dengan usia produktif.
Sedangkan 75% penduduk akan tinggal di
perkotaan, dan 80% masyarakat
berpenghasilan menengah.

Ia melanjutkan, di tahun itu juga Indonesia


akan menjadi negara dengan ekonomi
terbesar ke-4 atau ke-5 di dunia dengan
pendapatan mencapai US$23.199 per
kapitanya.

5
23/02/2021

• UU No. 11/2010 dan UU No,5/2017 tentang Pemajuan


Kebudayaan berorientasi pada Kesejahteraan Rakyat.
• Kearifan Lokal dan Cagar Budaya perlu dikelola secara
benar dan baik agar dapat bermanfaat bagi
kesejahteraan masyarakat, agar dapat menunjang Visi
Indonesia Maju 2045.
• Perlu ada kekhususan lembaga pengelolaan kebudayaan
agar lebih fokus di pusat dan tingkat provinsi, khususnya
di Sumsel yang berpotensi budaya sangat besar.

 Ketahanan Budaya juga sangat bergantung pada sejauh


mana kebudayaan atau potensi budaya itu dapat
memberikan pengaruh bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
 Perlu menggali potensi kearifan lokal dan upaya
pelestarian cagar budaya sehinga dapat menjadi potensi
sekaligus sebagai sumber inspirasi dalam melahirkan
kreativitas baru yang memiliki daya saing yang kuat.

6
23/02/2021

Penutup

• Marilah bersama-sama memajukan kebudayaan, mulai


dari melakukan pelindungan, pemanfaatan, hingga
mengembangkannya menjadi aset yang berharga dan
bermanfat bagi kesejahteraan masyarakat.
• Kebudayaan itu bersifat rapuh, jangan terlambat
melestarikannya, jika tidak, kita akan kehilangan
investasi besar yang akan selalu terbarukan seiring
dengan perubahan zaman itu sendiri.

7
23/02/2021

RE-THINKING MARKETING
STRATEGY DESTINASI
PARIWISATA INDONESIA
BERBASIS KEARIFAN
LOKAL PASCA PANDEMI
COVID-19

Hello!
Shine pintor Siolemba patiro
Dosen Prodi Pariwisata UT
shinepintor@ecampus.ut.ac.id
082190062494

1
23/02/2021

Pendahuluan
Pandemi Covid-19 menyebabkan 4,4% dari PDB, 6,9% lapangan
pariwisata internasional turun kerja, 21,5% dari ekspor jasa di
sekitar 80% pada tahun 2020 negara-negara OECD secara rata- Wallpaperlist.com
(Stacey, 2020). rata (dan 6,5% dari ekspor global
UNWTO menyatakan 70%-80% menurut Organisasi Perdagangan
pariwisata internasional turun. Dunia/WTO) (Barkas et al.,
2020).
pendapatan ekspor dari pariwisata
beberapa negara yang tergabung dalam OECD, pariwisata merupakan
internasional hilang sebesar
pendorong utama kegiatan ekonomi, seperti Prancis (7,4% dari PDB),
delapan kali lipat dibandingkan
Yunani (6,8% dari PDB), Islandia (8,6% dari PDB), Meksiko (8,7%
tahun 2009 (Alonso et al., 2020).
dari PDB), Portugal (8% dari PDB) dan Spanyol (11,8% dari PDB)
(Stacey, 2020)
3

sektor akomodasi dan layanan makanan secara global


menyediakan lapangan kerja bagi 144 juta pekerja, dimana
sekitar 30% di antaranya dipekerjakan di bisnis pariwisata
kecil dengan 2–9 karyawan (International Labour
Organization, 2020).
WTTC memperkirakan bahwa terdapat 174 juta pekerjaan
yang berisiko secara global pada tahun 2020 (Turner, 2020)
Pusat Penelitian Bersama Komisi Eropa memperkirakan 6,6
- 11,7 juta pekerjaan dalam bisnis kegiatan pariwisata
berisiko mengalami pengurangan jam kerja atau kerugian
Gagadribowo.blogspot.com
permanen pada tahun 2020, antara 3,2% dan 5,6% dari total
populasi aktif di Uni Eropa (Marques et al., 2020).

2
23/02/2021

Januari–Juli 2020, jumlah kunjungan mencapai 3,25 juta


kunjungan atau turun sebesar 64,64 persen dibandingkan jumlah
FINALLY IT REACHES kunjungan wisman pada periode yang sama di tahun 2019 yang
INDONESIA berjumlah 9,18 juta kunjungan (Badan Pusat Statistik, 2020).

Lewat pelabuhan udara (Juli 2020) turun sebesar 99,59


persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada
bulan yang sama di tahun 2019. lewat Pelabuhan darat
(Juli 2020) turun 180, 87 ribu atau 41,47 persen
dibanding tahun 2019, yaitu 105,86 ribu kunjungan
(BPS, 2020)

lewat Pelabuhan laut, (Juli 2020) turun 83,99 persen


dibandingkan dengan Juli 2019, yaitu dari 311,43 ribu
kunjungan menjadi 49,86 ribu kunjungan (Badan Pusat
Statistik, 2020).
Republika.co.id

Dampak terburuk
Cnbcindonesia.com

⬡ Turunnya devisa negara 14,5-15,8 miliar dolar AS


(Komarudin, 2020)
⬡ Naiknya jumlah pengangguran 9,77 Juta (7,7%) (Sandi,
2020)
Cnbcindonesia.com

3
23/02/2021

Bangkitnya
Pariwisata
Indonesia Pemulihan
Berbasis pariwisata
Upaya
Tourism re-thinking
Kearifan berkelanjutan
Lokal

pemerintah saat
ini

Pariwisata Hijau Promosi transisi digital

marketing mix (Judd, 1987) and it’s development


terkait pariwisata yang berbasis kearifan lokal
Product
Price
Place
Promotion
People 👉
Physical evidence
Planning
Program
Triptrus.com

4
23/02/2021

Manfaat penerapan marketing


strategy berbasis kearifan lokal
⬡ Menciptakan lapangan kerja dan bisnis
⬡ Meningkatkan penerimaan pajak
⬡ Diversifikasi komunitas lokal
⬡ Menciptakan peluang kemitraan
⬡ Menarik pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan
pelestarian
⬡ Meningkatkan pendapatan dari daya tarik bersejarah
⬡ Melestarikan investasi lokal dalam sumber daya bersejarah
⬡ Membangun kebanggaan masyarakat terhadap warisan Dakota.net

Creative Economy

Peningkatan Kearifan Lokal Untuk


pengembangan Kreatif
Pongpit dan Nantasuwan (2002)
⬡ Konservasi

⬡ Restorasi

⬡ Adaptasi

⬡ Penemuan

Jabar.tribunnews.com

10

5
23/02/2021

Discovery Launch Stagnan/Decline Rejuvenation

de Albuquerque dan Mc Elroy (1992)


11

Berdasarkan Gambar Life Cycle tersebut, Indonesia


berada di posisi Stagnan/Decline serta rejuvenation

Stagnan/decline
upgrading; diversifikasi pasar; penggunaan kendali mutu
Rejuvenation
branding nasional dan pariwisata berkualitas, upgrading (ceruk pemasaran, diversifikasi
pasar dan produk, pengembangan sumber daya manusia). Pengembangan jaringan
didorong melalui kebijakan publik, kerjasama antar sektor publik dan swasta, serta aliansi
strategis nasional dan internasional. Perencanaan jangka panjang dan manajemen strategis

12

6
23/02/2021

Lakukan 5R (Martinez et al (2020)


• Reasses, Menilai kembali penawaran dan proposisi nilai produk
pariwisata sehubungan dengan perkembangan preferensi,
kebutuhan, dan perhatian wisatawan
• Reassure, Yakinkan wisatawan tentang keamanan perjalanan ke
tujuan pariwisata melalui upaya dalam mengatasi masalah
kesehatan konsumen
• Raise, Tingkatkan kesadaran untuk menarik minat konsumen dan
menginspirasi mereka untuk bepergian
• Remove, Hapus hambatan yang mengubah konsumen menjadi
wisatawan dengan alasan untuk bepergian saat ini
• Revive, Menghidupkan ekonomi lokal dengan memaksimalkan efek
dari aktivitas perjalanan yang dilakukan wisatawan di destinasi

13

Kerja sama pemerintah dan swasta dalam menyediakan


produk dan layanan yang tepat di saat yang tepat

Keterlibatan antar pemangku kepentingan

Pemasaran (pariwisata lokal; perlindungan ekologis;


peningkatan infrastruktur; reformasi penerbangan)

14

7
23/02/2021

Pedoman Pengembangan Pariwisata berbasis kearifan


lokal yang diadaptasi dari Chuaybamrung (2011)
1. Menganalisis informasi dasar dalam konteks lokal seperti
penduduk, pekerjaan, pendapatan, pendidikan
2. Menganalisis komunitas dan masyarakat di daerah yang akan
dikembangkan dengan evaluasi berdasarkan: (1) Unit sosial:
menganalisis masyarakat dan status serta peran masing-masing
komponen. (2) Kelembagaan atau organisasi kemasyarakatan:
menganalisis lembaga atau organisasi kemasyarakatan di daerah
itu beserta potensi yang dimiliki setiap organisasi
3. Menganalisis kearifan / sumberdaya lokal dan situasinya di
kawasan yang akan dikembangkan untuk melihat kearifan /
sumberdaya lokal yang tersedia dan situasi nya
4. Menganalisis masalah dan potensi daerah untuk melihat
kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman untuk memahami
daerah yang bermasalah dan potensi daerah tersebut untuk
menyelesaikan masalah tersebut
5. Menganalisis peluang pengembangan kawasan yang akan
dikembangkan untuk melihat peluang yang tersedia untuk
pengembangan, kearifan / sumber daya lokal yang harus
Republika.co.id
dikembangkan dan teknik yang harus digunakan untuk
pembangunan yang akan datang

15

STRATEGI REASSES
(product; price; place; REASSURE
promotion; people; RAISE
physical evidence; REMOVED
planning; program) REVIVE

Access
Culture and Tradition
Marketing PENINGKATAN
Natural Resources PARIWISATA YANG
Research and Planning BERBASIS KEARIFAN
Safety and security LOKAL
Tourism Product Development
Workforce Development

BERHASIL
BANGKITNYA
PARIWISATA
INDONESIA

16

8
23/02/2021

Thanks!
Go See All The Beauty in The
World, Learn, Grow, Discover
www.travellingbuzz.com

17

9
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN WEBINAR
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN WEBINAR
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN WEBINAR
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN WEBINAR
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN WEBINAR
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN WEBINAR
Panitia
Narasumber
EVALUASI KEGIATAN WEBINAR
“Menggali Potensi Kearifan Lokal dan Usaha Penyelamatan Cagar Budaya
untuk Menuju Indonesia Maju Tahun 2045”
Palembang, 11 Februari 2021

Evaluasi merupakan bentuk refleksi yang dilakukan terhadap sebuah kegiatan


dengan tujuan melihat bagaimana sebuah kegiatan berjalan dan hal apa yang perlu
dibenahi serta ditingkatkan dari kegiatan tersebut. Kegiatan webinar yang
dilaksanakan oleh Forum Pariwisata dan Budaya (FORWIDA) Sumatera Selatan
bekerja sama dengan Universitas Terbuka (UT) Palembang secara umum telah
berjalan baik. Namun evaluasi tetap harus dilaksanakan agar kegiatan selanjutnya
dapat berjalan lebih baik. Proses evaluasi dalam webinar ini dilakukan dengan
memberikan sejumlah pertanyaan kepada peserta webinar melalui media google
formulir. Topik pertanyaan mulai dari proses pendaftaran, bagaimana kegiatan
berlangsung hingga saran dari peserta terkait kegiatan selanjutnya. Untuk
memudahkan panitia dalam mengklasifikasikan respon dari peserta, panitia
menggunakan skala liniear dengan memberikan skor 1 sampai 5 dengan penjelasan
bahwa skor 1 untuk “sangat tidak setuju” dan skor 5 untuk “sangat setuju”. Adapun
jumlah peserta yang mengisi formulir evaluasi adalah 173 orang dari 321 orang
yang mengikuti webinar.
Adapun deskripsi dari masing-masing pertanyaan akan kami jelaskan sebagai
berikut :
1. Proses Pendaftaran.
Proses pendaftaran webinar dilakukan melalui google formulir dengan alamat
https://bit.ly/webinar_forwida. Selama proses pendaftaran, panitia tidak banyak
menemukan permasalahan ataupun protes dari peserta. Hal ini karena peserta
langsung mendapatkan balasan berupa informasi mengenai webinar setelah
melakukan proses registrasi melalui email masing-masing. Hal ini juga terlihat dari
gambaran survey, dimana sejumlah 150 orang (86,7%) menyatakan sangat mudah
dalam melakukan proses pendaftaran serta 19 orang (11%) yang menyatakan
mudah, dan hanya 4 orang (2,4%) yang menyatakan sulit melakukan pendaftaran.
Secara rinci, dapat dilihat melalui diagram batang pada gambar 1 berikut :
Gambar 1. Diagram Kemudahan Proses Pendaftaran

2. Kemudahan Mendapatkan Informasi Melalui Narahubung


Pada kegiatan webinar ini, narahubung kegiatan diserahkan kepada 2 (dua)
orang yakni Suryati, M.H dan Mustika Diana, S.I.Pust., M.A. Secara umum tidak
terdapat kendala dalam hal menghubungi narahubung. Selain itu, informasi yang
ingin didapat juga dirasakan sangat jelas oleh peserta. Hal ini terlihat dari hasil
survey, sebagaimana terlihat pada diagram berikut :

Pada diagram, terlihat bahwa sekitar 160 orang peserta (92,5%) menyatakan
mudah menghubungi narahubung serta mendapatkan informasi, 11 orang (6,4%)
menyatakan cukup mudah menghubungi narahubung dan hanya 2 orang (1,2%)
yang menyatakan susah menghubungi narahubung serta mendapatkan informasi.
3. Kemudahan Mendapatkan Informasi Melalui Link URL
Terkait pendaftaran, absensi dan sertifikat secara umum memang pihak
panitia telah menyediakan URL atau link berupa form yang dibuat melalui google
form. Melalui formulir ini proses pendaftaran dapat langsung direspon melalui email
masing-masing peserta. Selain itu, sertifikat juga langsung masuk ke email masing-
masing peserta ketika selesai melakukan absensi. Hal ini juga tergambar dalam hasil
pertanyaan survey evaluasi seperti diagram berikut :

Dalam diagram tersebut terlihat bahwa sekitar 161 orang peserta (93,1%)
merasa mudah mendapatkan informasi melalui link terkait pendaftaran, absensi
dan sertifikat. Sekitar 11 orang (6,4%) merasa cukup mudah dan hanya 1 orang
(0,6%) yang merasa sulit mendapatkan informasi melalui link url.
4. Kelengkapan Informasi Tertuang Dalam Poster
Poster webinar disiapkan atas diskusi bersama pihak Forwida dengan
Universitas Terbuka (UT) Palembang yang kemudian dituangkan dalam bentuk
visual oleh Tim ITC UT Palembang. Secara umum semua informasi dasar terkait
pelaksanaan webinar telah dapat ditemukan dalam poster tersebut. Hal ini juga
terlihat dari hasil evaluasi peserta dimana sejumlah 164 orang (94,8%) menyatakan
informasi dalam poster sudah lengkap, sejumlah 7 orang (4%) menyatakan cukup
lengkap dan hanya 2 orang (1,2%) yang menyatakan kurang lengkap. Hal ini dapat
dilihat dalam diagram berikut :
5. Korelasi Materi dan Pengetahuan Peserta
Secara umum memang tidak dapat dilakukan pengukuran secara pasti
mengenai korelasi antara materi yang disampaikan dengan pengetahuan peserta.
Namun secara umum, hal ini tergambar dari hasil survey evaluasi kegiatan, dimana
sebanyak 169 peserta (91,7%) menyatakan bahwa materi yang disampaikan
meningkatkan pengetahuan mereka. Sebanyak 3 peserta (1,7%) menyatakan cukup
meningkatkan pengetahuan dan hanya 1 peserta (0,6%) yang menyatakan materi
tidak meningkatkan pengetahuan mereka. Hal ini secara detail dapat dilihat pada
diagram berikut :

6. Durasi Pemamparan Materi


Kegiatan webinar secara keseluruhan dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB
sampai pukul 12.00 WIB. Apabila dirinci, untuk pemaparan materi hanya
mendapatkan waktu sekitar 20-30 menit masing-masing narasumber. Tentu waktu
tersebut dapat dikategorikan kurang memadai untuk memaparkan materi yang
begitu padat. Namun hal tersebut, kurang menjadi permasalahan, karena merujuk
dari hasil survey evaluasi, dapat dilihat sekitar 159 orang (91,9%) menyatakan
bahwa durasi pemaparan sudah sesuai. Sebanyak 12 orang (6,9%) menyatakan
sudah cukup sesuai dan hanya 2 orang (1,2%) yang menyatakan belum sesuai.

7. Kepuasan Peserta Terhadap Acara Webinar


Merujuk pada hasil-hasil spesifik masing-masing kategori yang diukur, maka
secara umum penyelenggaraan webinar tergolong baik walaupun masih terdapat
kendala teknis terkait jaringan internet, suara pembicara, sertifikat yang belum
sampai pada email peserta dan lain-lain. Walaupun secara umum, jika dilihat dari
hasil survey, sebanyak 169 orang (97,7%) menyatakan bahwa merekan puas
dengan penyelenggaraan webinar, sejumlah 3 orang (1,7%) menyatakan cukup
puas, dan hanya 1 orang (0,6%) yang menyatakan tidak puas dengan
penyelenggaraan webinar. Hal ini secara rinci juga tergambar dari diagram batang
berikut :
Tentu penyelenggaraan yang baik tidak luput dari kritik dan saran dalam
rangka peningkatan kualitas acara berikutnya. Rata-rata peserta menyatakan
penyelenggaraan webinar sudah berlangsung baik, secara acara, narasumber dan
lain-lain. Saran dari para peserta agar acara sejenis dapat diselenggarakan kembali,
tentu dengan tema yang lebih beragam misalnya, ekonomi, lingkungan hidup,
sejarah yang tentunya tetap dikaitkan dengan pariwisata dan budaya sesuai konsen
dari organisasi penyelenggara.
ok

Anda mungkin juga menyukai