Disusun oleh:
NIM : 2211416045
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan telah disahkan oleh pihak Museum Jawa Tengah
Ranggawarsita dan Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni,
hari :
tanggal : Juli 2021
Mengetahui, Mengetahui,
Ketua Jurusan Kepala Museum Jawa
Tengah Ranggawarsita
ii
SURAT PERNYATAAN
Ego Prabowo
NIM. 2211416045
Mengetahui,
iii
ABSTRAK
Prabowo, Ego. 2019. Penerapan Mata Kuliah Public Speaking Dalam Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib dipenuhi
dan pengalaman mahasiswa terhadap dunia kerja serta dapat menerapkan ilmu
bertujuan untuk menggalakan program dolan museum atau ajakan untuk lebih
menyusun laporan ini, penulis mendapatkan data-data yang berasal dari hasil
observasi langsung di lapangan serta kajian pustaka. Laporan ini berisi tentang
iv
Kata kunci: praktik kerja lapangan, public speaking, festival dolanan anak,
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
kerja lapangan dan disusun sebagai salah satu syarat dalam melaksanakan mata
kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris,
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Atas dukungan moral
dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
1. Bapak Widhiyanto, S.Pd., M.Pd., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan
2. Bapak Mohamad Ikhwan Rosyidi, S.S, M.A., selaku dosen pembimbing yang
3. Ibu Dra. Asih Widhiastuti, M.Si selaku Kepala Museum Jawa Tengah
v
Ranggawarsita, kepada pembimbing lapangan Bapak Nur Iman, SH., MSi selaku
kepala seksi pelayanan yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama
melaksanakan kegiatan PKL, kepada Bapak Giyanto Selaku staf pelayanan yang
senantiasa memberikan arahan pada penulis dalam hal administrasi pelayanan. Ibu
dalam bidang kearsipan pelayanan, Ibu Kustiyah selaku staf pelayanan yang
Mbak Ria, Mas Zaky dan Mas Nonda selaku para staff pelayanan bagian
memberikan arahan, pelajaran serta masukan kepada penulis menyangkut tata cara
menjadi pemandu yang baik dan benar, sehingga mampu menularkan ilmu yang
bermanfaat serta tambahan wawasan tidak hanya dalam bidang pemanduan namun
sempurna. Oleh karena itu, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dalam
Penulis
Ego Prabowo
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
ABSTRAK....................................................................................................... iv
PRAKATA....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
vii
2.4 Deskripsi Departemen Tempat Pelaksanaan PKL......................................17
BAB V PENUUP
5.1 Simpulan............................................................................................ 38
5.2 Saran.................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 39
LAMPIRAN.................................................................................................. 40
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Foto-Foto Kegiatan
x
BAB I
PENDAHULUAN
Museum
Ketika kita mendengar kata “museum”, yang sering terlintas dalam pikiran
kita adalah suatu tempat untuk menyimpan benda-benda kuno. Anggapan tersebut
tidak sepenuhnya disalahkan. Hal ini terjadi karena masih banyak orang yang
tidak mengetahui dengan benar tentang museum. Maka perlu adanya penjelasan
singkat dan jelas tentang museum. Museum dapat diartikan sebagai tempat
sebagai tempat dokumen historis yang didalamnya kita bisa mengetahui berbagai
macam benda. Dengan kata lain, museum terdiri dari benda-benda sejarah berupa
tulisan maupun alat-alat kehidupan manusia, misalnya gua atau rumah dengan
segala perlengkapannya.
adalah: sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani
pusat informasi dan pengukuhan berbagai nilai budaya yang berwujud konkrit
1
Seiring dengan perkembangan jaman, paradigma museum sedikit mulai
sebagai tempat untuk kumpulan ilmu pengetahuan baik dalam bentuk karya tulis
Oleh karenaitu perlu penjelasan dan publikasi di media yang ada. Dengan
akan tertarik dan akan semakin mengenal museum untuk dijadikan tempat proses
Tradisi museum pada mulanya terbatas pada bentuk penikmatan seni, budaya
dan pengetahuan. Selain itu juga digunakan sebagai aset kebanggaan. Tetapi di
2
penggerak pendidikan belum memanfaatkan museum sebagai media belajar untuk
insan permuseuman agar dapat lebih berperan. Museum lebih ditantang untuk
menjadi pusat kebudayaan yang pada gilirannya akan dapat dijadikan peletak
Karena tantangan yang dihadapi oleh museum itulah maka sebaiknya dari
dalam lembaga itu sendiri maupun tuntutan akan peran berat, sehingga dalam
laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini penulis mengangkat judul; “Penerapan
Mata Kuliah Public Speaking Dalam Kegiatan “Festival Dolanan Anak” Sebagai
Ranggawarsita”.
Sejarah Museum
lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan
untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi. Fungsi dari museum itu sendiri
3
berupa benda cagar budaya. Pengertian ini berasal dari Peraturan Pemerintah
permuseuman Jawa Tengah pada tahun 1975 dan diresmikan pada tangggal 5 juli
Museum terbesar dan terlengkap di Jawa Tengah yang memiliki koleksi sejarah,
desain bangunan bergaya klasik (joglo) Post-modernisme dan luas kurang lebih
secara nyata, mahasiswa dapat belajar untuk mengaplikasikan apa yang sudah ia
pelajari dalam kelas. Selain itu mata kuliah ini juga bertujuan untuk melatih
mental kerja mahasiswa untuk disiplin, efisien, tepat waktu, dan tanggap.
Sejalan dengan latar belakang program studi yang dimiliki oleh penulis,
laporan Praktik Kerja Lapangan ini berfokus pada proses penerapan kemampuan
proses persiapan program Belajar Bersama Museum yang telah dilakukan penulis
4
1.2 Tujuan dan Manfaat
Dalam bagian ini akan diterangkan (1) Tujuan dari kegiatan Praktik Kerja
Tujuan Praktik Kerja Lapangan pada dasarnya ada dua yaitu secara khusus
dan umum. Secara khusus, Praktik Kerja Lapangan harus dilakukan setiap
kerja.
fungsinya dari satu lembaga, dalam hal ini adalah Museum Jawa
Tengah Ranggawarsita.
sebuah lembaga kerja, yang dimaksudkan dalam hal ini adalah antara
Semarang.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh penulis dalam Praktik Kerja
5
1. Dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan
kerja.
lembaga kerja dalam hal ini antara Museum Jawa Tengah Ranggawarsita
Kerja Lapangan adalah setiap hari Senin sampai dengan Jumat dimulai pukul
07.00 WIB sampai dengan pukul 15.30 WIB. Sedangkan untuk hari Sabtu dan
6
Pelaksanaan metode ini dilakukan secara langsung, yaitu penulis ikut
Tujuan dari metode ini adalah agar peserta dapat merasakan secara
karyawan Museum Jawa Tengah Ranggawarsita pada umumnya dan seksi edukasi
tata cara kerja yang baik dan memperoleh keterangan-keterangan yang berkaitan
Metode ini dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa dapat lebih memahami
kondisi nyata dari tempat kerja dengan mengambil sumber-sumber dari beberapa
buku, laporan atau data-data pendukung lain yang ada di perpustakaan Museum
memuat Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat, Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Sistematika Laporan; (b) Bab II: Paparan Laporam yang memuat tentang Museum
7
Ranggawarsita Jawa Tengah secara menyeluruh dan penggambaran secara
deskriptif tentang Sejarah, struktur organisasi dan bidang kerja serta program-
Praktik Kerja Lapangan (PKL); (c) Bab III: Tinjauan Pustaka, bab ini menjelaskan
dasar teori yang digunakan untuk menyusun laporan; (d) Bab IV: Hasil dan
Uraian Kegiatan, pada bab ini memuat tentang pelaksanaan kegiatan secara
yang digunakan; (e) Bab V: Penutup, dalam bab ini memuat tentang kesimpulan
dari Laporan Praktik Kerja Lapangan dan saran penulis terhadap pelaksanaan
8
BAB II
secara bertahap oleh Proyek Rehabilitas dan Permuseuman Jawa Tengah, Kabid
Jawa Tengah.
Karena salah satu bangunan ruang pameran telah selesai maka pada tahun
1983 museum difungsikan secara umum oleh Gubernur Jawa Tengah (pada waktu
telah diresmikan sebagai UPT Kanwil Departemen Dikbud Provinsi Jawa Tengah
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan dengan SK
9
Logo Ranggawarsita sendiri tersusun dari beberapa komponen, mulai dari
susunan warna yang serasi dan bangunan yang kaya akan filosofi. Berikut ini
penulis akan menyebutkan arti dari tiap komponen yang terdapat didalam logo
Museum Ranggawarsita:
10
Sumber: https://pbs.twimg.com/profile_images/733110419691200512/59-
zpO9d.jpg
tengah museum Ranggawarsita memiliki Motto serta visi dan misi. Diantaranya
2.3.1 Motto
2.3.2 Visi
Membangun manusia dan lingkungan alam Jawa Tengah yang maju dan
2.3.3 Misi
pengalaman dan pengetahuan baru mengenai dunia pemanduan wisata bagi turis
11
sebagai bekal untuk terjun di dunia kerja nantinya. Selama PKL di Museum
Ranggawarsita, penulis mendapatkan tugas yang terbagi menjadi dua, yaitu tugas
tanda masuk -> Menerima kunjungan -> Panduan ke lokasi -> Pesan dan kesan.
a.) Ruang Pameran Museum Ranggawarsita dibuka setiap hari pukul 08.00 –
15.30.
b.) Pelayanan Kunjungan Kantor dapat diakses setiap Senin hingga Jumat
yang terbagi dalam 10 jenis, yaitu geologi, biologi, arkeologi, historika, filologi,
12
f.) Numismatika : 44.966 koleksi
- Gedung A1
- Gedung A2
- Gedung B1
- Gedung B2
- Gedung C1
- Gedung C2
- Gedung D1
- Gedung D2
- Ruang Emas
- Ruang Audiovisual 3D
Keterangan :
13
a.) Perpustakaan : Berfungsi untuk menyimpan koleksi buku tentang sejarah,
dll.
e.) Gedung Graha Amarthapura : gedung dengan kapasitas besar yabg dapat
i.) Parkir Area : Lahan parkir luas dan bebas biaya parkir yang bisa
j.) Kantin dan Pusat Oleh-oleh : Tersedia kantin, souvenir shop dan pusat
oleh-oleh.
Ranggawarsita.
14
dilaksanakan mencakup sekala nasional dan internasional. Program-program
yang ditujukan untuk pelajar Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah
sekolah yang sudah disetujui olehg kedua belah pihak. Para staf museum akan
museum dan konten atau isi dari museum itu sendiri. Kegiatan ini berlangsung
selama 1 hari. Para staf juga melakukan interaksi edukatif dengan para siswa
15
sekolah tersebut dengan mengadakan game Tanya jawab menyangkut hal-hal
yang telah dijelaskan oleh staf museum sebelumnya dan setelahnya kegiatan ini
ditutup dengan pemberian award atau hadiah kenang-kenangan untuk siswa yang
dengan 1 minggu mengusung salah satu tema dari koleksi yang ada di Museum
ini Museum akan memamerkan koleksi dari tema yang telah dipilih sebelumnya.
dengan pentas seni, kesenian daerah yang ada di Jawa Tengah, seperti pementasan
sebagai tanda dimulainya pameran ini. Acara ini juga di ramaikan dengan
mengundang semua elemen masyarakat, mulai dari turis domestik sampai turis
16
mancanegara. Museum Ranggawarsita juga mengundang staf dari Museum-
Ranggawarsita. Kegiatan ini memiliki sasaran pada anak anak usia sekolah
dengan tujuan agar mereka menjadi lebih tertarik untuk mengunjungi museum dan
mau lebih dalam mengenal isi dari museum itu sendiri, yang kaya akan nilai
sejarah dan nilai nudaya Indonesia. Kegiatan ini akan diawali dengan pembukaan
acara yang meliputi sambutan dari kepala museum dan kepala tiap seksi yang ada
berupa menyanyikan lagu nasional, tarian tradisional dan pidato dari duta
museum. Kegiatan ini tak lepas dari tujuannya yaitu mengenalkan museum pada
generasi muda. Oleh kare itu pihak museum menghadirkan pembicara dalam acara
Tengah. Untuk tahun ini pembicaranya adalah bapak Gubernur Jawa Tengah
17
yaitu bapak Ganjar Pranowo. Pak gubernur akan menyamppaikan materi yang
itu acara dilanjutkan dengan jamuan makan siang bersama bagi seluruh peserta
kegiatan dan acara diakhiri dengan tour keliling kota Semarang menggunakan bus
cerdas cermat museum, bagi pelajar se Jawa Tengah yang terbagi dalam 3 tingkat
yaitu Perlombaan Tingkat SD, SMP dan SMA/SMK. Soal soal yang diujikan
dalam perlombaan ini tentunya mengenai sejauh mana mereka mengenal museum
ini ditutup dengan pengumunan juara lomba cerdas cermat dan pemberian hadiah
berupa piala, piagam dan uang pembinaan oleh kepala Museum Ranggawarsita.
18
Gambar 2.7 Pameran Keliling
museum yang mengadakan acara tersebut. Acara ini biasanya akan dilangsungkan
selama 3 hari berturut-turut dan di temoat yang berbeda tiap tahunnya. Pada 2
Acara ini juga di adakan di tempat wisata daerah seperti Kota Lama dan Lawang
Sewu. Untuk acara pameran keliling di Museum dari luar daerah biasanya akan
ditutup dengan pengumuman pemenang dari tema yang diusung oleh tiap museum
yang dipamerkan pada acara tersebut. Pemenang akan menerima sertifikat serta
19
2.4.2.6 Pemilihan Duta Museum
dalam tentang budaya Indonesia, khususnya yang berada di Jawa Tengah. Dengan
Tengah yang pesertanya merupakan Pemuda dan Pemudi Jawa tengah yang
memiliki wawasan yang luas serta memiliki visis misi yang dapat memajukan
Ranggawarsita kepada masyarakat luas, dan harus aktif untuk ikut serta jika
sewaktu waktu Museum memiliki agenda atau event yang akan diselenggarakan
20
2.4.2.7 Pameran Bersama
Pameran ini juga merupakan pameran yang konsep/ temanya harus mengusung
salah satu Budaya atau Tema sejarah yang dimiliki oleh Museum Ranggawarsita.
Namun pameran yang satu ini memiliki perbedaan dari pameran yang lain,
agenda Pameran keliling dan Pameran Tematik. Jika Pameran Keliling merupkan
maka lain halnya dengan pameran Bersama. Disini pihak Museum Ranggawarsita
untuk memilih tema yang akan mereka pamerkan. Pameran ini dilaksanakan
21
selama 3 hari berturut turut dan diakhir acra pihak Museum akan mengumumkan
museum dengan pengunjung dan penyajian pameran yang paling menarik dan
Dolan Museum merupakan acara tiap tahun yang juga wajib diadakan di
Museum Ranggawarsita. Dalam acara ini pigak museum akan menggratiskan tiket
masuk museum untuk semua pengunjung dalam 1 hari. Acara ini biasanya
Rangkain acaranya adalah pemberian jasa pemanduan secara gratis pada peserta
acara yang telah mendaftar sebelumnya. Peserta akan diajak berkeliling museum
untuk mengenal segala macam koleksi yang ada di dalamnya. Setelah itu acar
mereka, contohnya adalah menampilkan pentas seni atau sarah sehan atau bisa
juga workshop dan pelatihan yang menyangkut komunitas. Komunitas yang ikut
serta dalam acara ini antara lain adalah : Komunitas Pranatacara, Pecinta Alam,
Kuda Lumping, Komunitas Tari Tradisional dan masih banyak lainnya. Acara
22
ditutup dengan pementasan wayang kulit dan pembagian bingkisan berupa
Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pelayan dan Seksi Pelestarian. Karena Merupakan
nantinya segala pendapatan yang diperoleh oleh museum mulai dari penjualan
pendapatan daerah.
23
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
mata kuliah yang penulis dapatkan di bangku perkuliahan terhadap dunia kerja.
kuliah Public Speaking dapat penulis terapkan untuk bekerja dalam Seksi atau
praktik komunikasi seperti pidato. Pada masa Yunani dan Roma kuno, Public
Speaking memainkan peran penting dalam bidang pendidikan dan kehidupan sipil.
Public Speaking bahkan telah dipelajari secara keilmuan jauh sebelum pada masa
“Public Speaking, as its name implies, is a way of making your ideas public−of
sharing them with other people and of influencing other people. Public Speaking
is a vital means of civic engagement. It is a way to express your ideas and to have
make a difference in something you care about very much”. Yang artinya adalah,
Public Speaking adalah cara untuk membuat ide di depan umum sekaligus
24
keterlibatan masyarakat. Ini adalah cara untuk mengekspresikan ide-ide dan
memiliki dampak pada isu yang penting di masyarakat. Berbicara di depan umum
dengan tujuan dan cara-cara tertentu. Karena materi situasinya sangat banyak
maka Public Speaking ini bisa beragam juga di tengah masyarakat. Contoh, ketika
seorang pejabat menyampaikan pidato di dalam suatu acara maka itu bisa disebut
tausyiah di hadapan jamaahnya, itu juga busa disebut dengan Public Speaking.
Beavin, and Jackson, 1967 dalam Devito (2015) menjelaskan: “Public Speaking
element in the Public Speaking process depends on and interact with all other
25
transaksional, sebuah proses dimana elemen-elemennya saling ketergantungan.
Setiap elemen dalam proses Public Speaking tergantung pada dan berinteraksi
hal ini karena hampir setiap kegiatan, identik dengan aktivitas yang mensyaratkan
pembicara utama atau pembawa acara. Dalam hal ini, keterampilan untuk dapat
dapat dimiliki seseorang dengan jalan berlatih dan terus mempraktikkan dalam
setiap kegiatan.
26
BAB IV
TENGAH RANGGAWARSITA
ada beberapa kegiatan yang penulis lakukan yang terbagi menjadi dua, yakni
Selanjutnya, berikut ini adalah rincian hasil kegiatan PKL yang telah
berikut:
Minggu I
Pada minggu pertama kegiatan pratik kerja lapangan diawali dengan perkenalan.
tersebut dilakukan oleh seluruh mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktek kerja
27
Ranggawarsita. Perkelanan tersebut dilaksanakan di ruang bundar Museum Jawa
saling mengenal satu sama lain dengan para staff yang ada di Museum Jawa
kelompok di beberapa bagian ataupun sub divisi yang ada di Museum Jawa
pengunjung baik pengunjung lokal maupun asing yang ada di Museum Jawa
seputar museum oleh Kepala Bagian Pelayanan yaitu Bapak Nur Iman. Beliau
hanya itu beliau juga mengajari kami tata cara memandu pengunjung yang baik
dan benar selama kegiatan praktik kerja lapangan. Dimulai dengan pembelian
seputar lingkungan museum dirasa cukup, kemudian penulis diajak oleh bapak
Nur Iman untuk mengikuti setiap kegiatan memandu dari bagian staff pelayanan,
tujuannya yaitu agar penulis bisa belajar tata cara menjadi pemandu yang baik
28
pemandu yang mandiri jika pemandu bagian staff pelayanan kekurangan tenaga
pemandu. Selain kegiatan dan tugas tersebut, bapak Nur Iman yang mana selaku
kegiatan praktik kerja lapangan berpesan agar penulis banyak membaca tentang
serta bekal agar berguna selama kegiatan menjadi pemandu pengunjung museum.
Minggu II
dengan minggu pertama. Yang mana pada minggu pertama kebanyakan kegiatan
penulis masih seputar pengenalan seputar lingkungan museum, tata cara melayani
tanpa didampingi oleh pemandu asli staff pelayanan. Hal ini dilakukan karena
pada minggu pertama sudah dirasa cukup untuk bekal penulis mempelajari,
pertama penulis di beri tugas untuk mempelajari serta menggali infromasi tentang
Museum Jawa Tengah beserta koleksi yang ada di dalamnya yang mana bersisi
banyak sekali informasi sejarah yang luar biasa. Pada minggu kedua penulis
maupun orang dewasa serta turis asing. Dalam memandu siswa-siswi TK, penulis
29
telah mempelajari dari mengamati kegiatan pemandu staff pelayanan yaitu siswa-
siswi TK dijelaskan tidak terlalu detail mengenai informasi koleksi yang ada di
mereka senang dan tidak bosan, biasanya kegiatan banyak lakukan dengan
permainan yang membuat mereka bahagia seperti permainan kereta api yang
pengunjung asing dari luar negeri yang mengunjungi museum bisa lebih mengerti
bahasa Indonesia kemudian informasi tersebut dikumpulkan dala satu file dan
diproses kedepannya.
Minggu III
Pada minggu ini penulis mendapatkan tugas yang hampir sama seperti pada
30
pada minggu ketiga. Penulis diberi kesempatan dan tugas untuk menerjemahkan
brosur-brosur serta pamflet informasi seputar koleksi dan budaya yang ada di
sesuai dengan latar belakang jurusan yang diambil penulis selama menjadi
mahasiswa yaitu bahasa Inggris. Tidak hanya menerjemahkan saja, penulis juga
diberi kesempatan untuk mengoreksi tata bahasanya juga, yang mana penulis
diberi terjemahan informasi bahasa Inggris dari pamflet dan brosur tahun lalu, dan
penulis diberi tugas untuk mengkoreksi terjamahan tersebut apakah dalam tata
bahasa dan susunannya sudah tepat atau belum. Selain mengoreksi, penulis juga
diberi kesempatan untuk memperbarui informasi tentang koleksi budaya yang ada
Minggu IV
Pada minggu keempat ini penulis mendapatkan tugas dan keseharian yang sama
seperti pada minggu kedua dan ketiga yaitu memandu pengunjung baik turis lokal
maupun asing untuk mengelilingi dan melihat koleksi yang ada di Museum Jawa
melakukain kegiatan lain diluar pemanduan seperti bersih-bersih koleksi yang ada
pagi setelah penulis melaksanakan apel pagi dan sarapan, kemudian dilanjutkan
kaca, sapu, pel dan kanebo untuk membersihkan kaca pelindung koleksi agar tidak
31
berdebu. Kegiatan ini telah dilakukan secara rutin setiap hari sejak minggu
memandu pengunjung juga didampingi oleh pemandu bagian staff pelayanan. Jika
pemandu bagian staff pelayanan sedang sibuk maka penulislah yang diberi
pengunjung berasal dari turis dalam negeri seperti dari daerah Solo, Jogjakarta
melaksanakan kegiatan study tour wisata dari sekolah mereka. Tentunya kegiatan
kepada mereka harus detail dan lengkap agar tidak terjadi kesalahpahaman
informasi dan ahrus sesuai dengan sejarah dan budaya yang ada di Indonesia dan
Minggu V
Pada minggu kelima kegiatan penulis selama melaksanakan kegiatan praktik kerja
tahunan yaitu “Festival Dolanan Anak”. Setelah kegiatan rapat koordinasi dirasa
minggu kelima ini rata-rata pengunjung museum adalah rombongan dari siswa-
32
siswi SD yang mana dalam sehari bisa mncapai dua hingga 5 rombongan dari SD
tenaga lebih terutama untuk mengawasi anak-anak kecil yang merupakan siswa-
secara langsung dan dibantu oleh rekan mahasiswa Sastra Inggris lain dalam
Minggu VI
mahasiswa lain serta bersama dengan beberapa pegawai museum masih sibuk-
Sehingga kegiatan penulis dalam minggu ini sedikit berbeda dengan biasanya,
barang yang akan di gunakan, menyapu, menata kursi, memasang banner, dan lain
selama kegiatan praktik kerja lapangan penulis tak lupa mengikuti kegiatan senam
pagi yang mana senam pagi selalu dilaksanakan dua minggu sekali selama hari
Jum’at, yang mana kegiatan sena pag diikuti oleh seluruh staff dan instansi serta
apel pagi. Setelah melaksanakan kegiatan apel pagi, penulis beserta teman
mengucapkan ucapan terima kasih kepada seluruh staff, instansi, serta pegawai
33
musem yang mana telah menerima dan memberikan kesempatan kepada penulis
ketika pelaksanaan dan sampai acara selesai. Serta penulis menggunakan teori
Pada saat proses ini, penulis melakukan banyak hal. Penulis akan
tersebut. Poin pertama (Why) adalah alasan mengapa kegiatan ini diadakan,
34
tahunan Museum Ranggawarsita, kegiatan “Festival Dolanan Anak” selain
diadakan dalam rangka Hari Museum Nasional pada tanggal 23 Oktober, juga
bertujuan agar masyarakat khususnya pelajar dapat mengenal semua hal yang
terdapat dalam Museum Jawa Tengah Ranggawarsita. Hal ini menunjukan bahwa
masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini. Selanjutnya, poin kedua (What)
mengenai apa bentuk kegiatan ini. “Festival Dolanan Anak” merupakan kegiatan
yang diadakan oleh peserta PKL yang ada di Museum Ranggawarsita. Kegiatan
yang ada di Jawa Tengah seperti penampilan Wayang Mini yang di dalangi oleh
para mahasiswa PKL, dan juga ada beberapa permainan tradisional, seperti
Dakon, Ular Naga, lompat karet, dan engklek. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1
hari yang diikuti oleh beberapa rombongan Siswa Sekolah Dasar yang berkunjung
pada hari pelaksanaan tersebut. Para Siswa Sekolah Dasar tersebut diajak untuk
mendapatkan hadiah dari pantia. Lalu, poin ke tiga adalah (Where) di mana
Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Untuk poin ke empat (When) terkait kapan dan
untuk poin ke lima adalah (Who) siapa pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
35
Yang terlibat dalam kegiatan “Festival Dolanan Anak” ini adalah seluruh element
Pada proses ini penulis melaksanakan apa yang sudah direncanakan pada
proses sebelumnya, sehingga tidak ada kendala yang berarti dalam melaksanakan
proses ini. Selama kegiatan ini berlangsung penulis melaksanakan kegiatan sesuai
rundown kegiatan yang sudah dibuat pada proses persiapan. Berikut akan penulis
panitia
makan)
Seperti yang terlihat pada beberapa rundown kegiatan diatas, para mahasiswa
PKL bertanggung jawab atas masing-masing jobdesc atau tugas yang telah
ditentukan. Mulai dari mempersiapkan segala alat yang dibutuhkan dan membuat
36
berbagai perlengkapan yang akan digunakan. Ketika ada pengunjung yang datang
penampilan wayang yang dibawakan oleh peserta PKL, lalu berkeliling museum
bersama. Pada saat pelaksanaan ada dua rombongan Siswa Sekolah Dasar yang
kegiatan yang telah di atur oleh panitia, seluruhnya melaksanakan beberapa pos
melaksanakan sesuai aturan dengan tertib. Diakhir permainan ada pos Belajar
Berbahasa Asing, yang terakhir para peserta berkumpul untuk belajar Bahasa
Inggris, Bahasa Prancis, Bahasa Mandarin dan Bahasa Jepang. Para peserta
diajarkan bahasa dasar, seperti cara menyapa dan cara berkenalan dan dialog
hadiah dan doorprize untuk peserta yang telah mengikuti serangkaian kegiatan
mendukung kemajuan pariwisata di Jawa Tengah. Selain itu, museum juga bisa
menambah devisa daerah, sehingga daerah bisa lebih maju. Museum juga
dan benda budaya Jawa Tengah yang berlokasi di Kota Semarang, Indonesia. Dan
ada beberapa acara yang sudah menjadi acara rutin di Ranggawarsita, seperti
Seminar, acara hari museum, acara ulang tahun museum Ranggawarsita dan
masih banyak lagi. Dari semua kegiatan yang diselenggarakan oleh Museum
37
Ranggawarsita, salah satunya adalah kegiatan “Festival Dolanan Anak” yang
mana dalam kegiatan tersebut, penulis menjadi ketua pelaksana “Festival Dolanan
Public Speaking yang bagus. Oleh karena itu, penulis menerapkan ilmu mata
kuliah Public Speaking dalam pelaksanaan kegiatan “Festival Dolanan Anak” agar
tersebut.
bukunya, Faridi (2017) menjelaskan bahwa siapa saja dapat menjadi public
speaker asal memperhatikan hal hal berikut; 1) dapat berbicara dengan jelas dan
sudah ada dalam diri seseorang (bawaan), namun merupakan keahlian, sehingga
menguasai seluruh konsepan acara serta mengenal seluruh elemen yang terlibat
dalam kegiatan tersebut agar dapat menjadi public speaker dengan tanpa kendala
38
Dari kegiatan tersebut, penulis menyadari bahwa Public Speaking menjadi
salah satu keahlian yang sangat penting untuk dikuasai dalam era ini, dimana
keahlian dijadikan tolak ukur seberapa nilai jual di setiap individu tersebut. Public
Speaking harus diajarkan sedari dini mulai dari bangku sekolah hingga
lingkungan.
39
BAB V
PENUTUP
5.1 Keimpulan
mendukung fungsi dan tujuan museum itu sendiri yaitu sebagai salah satu media
belajar dan pusat ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu yang semuanya
sebagai lembaga atau sarana pelestarian warisan budaya dan yang setelah
bagian Seksi Pelayanan dan Tata Pameran Museum Ranggawarsita dibantu oleh
seluruh staf museum dengan melibatkan para peserta yang terdiri dari peserta
didik, pengajar, pecinta seni, dan masyarakat umum serta instansi terkait lainnya
Museum Jawa Tengah Ranggawarsita untuk mewujudkan arti, tugas, dan fungsi
40
rekreasi, serta untuk mempertahankan keberadaan museum supaya tetap eksis di
tengah masyarakat modern saat ini dan yang tidak kalah penting adalah untuk
bekal renungan generasi muda terhadap perjuangan para pelopor dan pendiri
5.2. Saran
yang lebih baik lagi, sehingga masyarakat luas bisa lebih terkesan dan
internet.
kerjasama dengan Biro Perjalanan Wisata yang ada di Kota Semarang agar
41
4. Peningkatan mutu pelayanan kunjungan di Museum Jawa Tengah
dalam menjalankan tugas dan fungsinya agar berjalan dengan lebih baik.
42
Daftar Pustaka
43
Daftar Lampiran
44
45
Foto Kegiatan Pemanduan Siswa-Siswi SD sekitar Semarang
46
Foto Bersama Seluruh Mahasiswa PKL di Mueum Jawa Tengah Ranggawrsita
47
Foto Kegiatan “Festival Dolanan Anak”
48
49