Oleh
AUZHIA ANNISA
NPM 20756062
Oleh
AUZHIA ANNISA
NPM 20756062
BANDAR LAMPUNG
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua Jurusan
Ekonomi dan Bisnis
Arif Makhsun.,S.E.,M.Ak.
NIP. 197503102006041002
iii
Tanggal Ujian :
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
1. Tim Penguji
Penguji I : Refdi Akmal, S.Pd., M.Pd ( )
Penguji II : Helidatasa Utami, S.Pd., M.Pd ( )
2. Ketua Jurusan
Ekonomi Dan Bisnis
Arif Makhsun.,S.E.,M.Ak.
NIP. 197503102006041002
Tanggal Ujian:
v
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANDU WISATA
DI MUSEUM TEKSTIL JAKARTA
Oleh
Auzhia Annisa
NPM 20756062
RINGKASAN
vii
RIWAYAT HIDUP
viii
MOTTO
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul “Standar Operasional
Prosedur Pemandu Wisata di Museum Tekstil Jakarta”. dengan baik. Penulis melaksanakan
laporan Tugas Akhir ini di Politeknik Negeri Lampung yang dilaksanakan pada bulan
Februari sampai Juli 2023 berdasarkan data dari Museum Tekstil Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini banyak
mendapatkan bantuan dari beberapa pihak, baik berupa bimbingan, saran, petunjuk nasihat
serta informasi yang penulis butuhkan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas
Akhir sesuai dengan harapan penulis. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih:
1. Dr. Ir. Sarono, M.Si selaku Direktur Politeknik Negeri Lampung yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk memperdalam ilmu di Politeknik Negeri
Lampung.
2. Arif Makhsun, SE M.S.Ak selaku Ketua Jurusan Ekonomi dan Bisnis yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk memperdalam ilmu di Jurusan Ekonomi
dan Bisnis Program Studi Perjalanan Wisata.
3. Eksa Ridwansyah, S.E.,M.Buss.,Ak.,CA. selaku Ketua Program Studi Perjalanan
Wisata yang telah memberikan izin untuk melakukan praktik kerja lapangan
sesuai dengan yang penulis harapkan.
4. Yusep Windhu A. Wibowo, S.Pd, M.Pd. dan Meyliana Astriyanka, S.Hut., M.Si.
selaku dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan pengarahan,
bimbingan, nasehat, dan motivasi dalam penyusunan laporan Tugas Akhir.
5. Refdi Akmal, S.Pd., M.Pd. selaku penguji I yang telah memberikan pengarahan,
nasehat dan motivasi selama kuliah di Politeknik Negeri Lampung.
6. Bapak/Ibu dosen dan staf Program Studi Perjalanan Wisata yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis selama menempuh Pendidikan di
Politeknik Negeri Lampung.
x
7. Kak Sasa, Kak Ayu, Bu Yeni, Kak Dinda, Kak Ovan dan seluruh karyawan
Museum Tekstil Jakarta yang telah membantu dalam kegiatan Praktik Kerja
Lapang serta penvarian data-data dalam penyusunan laporan Tugas Akhir
8. Kedua orang tuaku, Ayahku Ariadi dan mamaku Hasnawati yang telah
membesarkanku, mendidik dan tidak pernah lelah memberi dukungan dan materi.
9. Cici Jihan dan adikku Pathan Riaz yang selalu memberi dukungan berupa
motivasi dan semangat dalam pengerjaan laporan Tugas Akhir
10. Segentar Alam dan ekluarga yang selalu memberi dukungan semangat, support,
dan perhatian selama menempuh pendidikan dan selama berlangsungnya
embuatan Tugas Akhir ini
11. Teman-teman Mahasiswa Perjalanan Wisata Kelas 20C yang telah memberikan
dukungan serta pengalaman selama 3 Tahun Bersama menempuh Pendidikan.
12. Seluruh pihak yang terlibat membantu penulis dalam penyusunan laporan tugas
akhir
Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan serta
jauh dari kata sempurna. Kritik dan Saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi kesuksesan penulis selanjutnya semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan selanjutnya.
Penulis
Auzhia Annisa
xi
DAFTAR ISI
Table of Contents
Oleh.................................................................................................................................1
BANDAR LAMPUNG..................................................................................................1
2023.................................................................................................................................1
AUZHIA ANNISA.........................................................................................................2
NPM 20756062......................................................................................................................2
BANDAR LAMPUNG..................................................................................................2
2023.................................................................................................................................2
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................................5
1. Tim Penguji.....................................................................................................................5
Tanggal Ujian:........................................................................................................................5
Oleh........................................................................................................................................6
RINGKASAN........................................................................................................................6
RIWAYAT HIDUP................................................................................................................7
MOTTO..........................................................................................................................8
KATA PENGANTAR...................................................................................................9
DAFTAR ISI........................................................................................................................11
Gambar Halaman.............................................................................................................14
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................15
I. PENDAHULUAN.........................................................................................................16
xii
I.1 Latar Belakang..............................................................................................................16
I.2 Tujuan...........................................................................................................................18
I.4 Kontribusi......................................................................................................................21
2.2 Museum.........................................................................................................................24
xiii
.............................................37
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................49
5.2 Saran..............................................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................50
LAMPIRAN.........................................................................................................................53
Lampiran 4. Dokumentasi...................................................................................................58
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xvi
I. PENDAHULUAN
18
wisatawan dalam melakukan aktivitas atau kunjungannya. Pekerjaan yang
dilakukan oleh pemandu wisata di museum harus sesuai dengan prosedur yang
sudah berlaku. Standar Operasional Prosedur yang digunakan bertujuan agar
perjalanan yang dilakukan sesuai dengan itinerary dan informasi tentang
sejarah dan koleksi tersampaikan dengan baik kepada wisatawan. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, penulis menemukan bahwa masih belum
sepenuhnya dijalankan dan belum adanya Standar Operasional Prosedur
secara tertulis yang dilakukan Pemandu Wisata di Museum Tekstil Jakarta,
sehingga belum terealisasikan dengan maksimal sesuai dengan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Pariwisata Bidang
Kepemanduan Museum (SKKNI). Standar Operasional Prosedur yang
terdapat di Museum Tekstil hanya ada (1) Standar Operasional Prosedur
Penerimaan Pengunjung Museum Rombongan, (2) Standar Operasional
Prosedur Penerimaan Pengunjung Museum Perorangan. Menurut Sailendra
(2015) Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang
digunakan untuk memastikan kegiatan operasinal organisasi atau perusahaan
berjalan dengan lancar. Adanya Standar Operasional Prosedur akan menjamin
pelayanan yang diberikan oleh pemandu wisata ini berjalan efektif untuk
kualitas pelayanan publik serta akan terlihat lebih profesional, cepat, dan
penyampaian informasi tentang koleksi tersampaikan dengan jelas kepada
wisatawan.
Dari penjelasan latar belakang tersebut maka penulis tertarik membahas
mengenai masalah di atas dengan judul ”Standar Operasional Prosedur
Pemandu Wisata di Museum Tekstil Jakarta”
I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan Tugas Akhir ini yaitu :
1. Menjelaskan tentang Museum Tekstil Jakarta
2. Menjelaskan Standar Operasional Prosedur pemandu wisata yang sudah
dijalankan Museum Tekstil Jakarta.
19
I.3 Kerangka Pemikiran
Masalah :
Belum terdapat Standar
Operasional Prosedur untuk
Pemandu Wisata secara
tertulis di Museum Tekstil
Jakarta
Solusi :
Membuat Standar
Operasional Prosedur untuk
Pemandu Wisata sesuai
dengan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Bidang
Kepemanduan Museum
Gambar 1. Kerangka pemikiran mengenai Standar Operasional Prosedur pemandu wisata
di Museum Tekstil Jakarta.
20
Museum Tekstil Jakarta merupakan daya tarik wisata budaya yang
menyajikan gedung gedung dengan desain ciri khas seperti bangunan ala
zaman penjajahan sekitar abad ke-19. Museum Tekstil Jakarta ini sendiri
memiliki banyak gedung dengan koleksi - koleksi yang berbeda setiap
gedungnya seperti Gedung utama yang setiap bulan atau 3 bulan dilakukan
pergantian koleksi seperti Batik, Tenun, pewarna alam, dan lain - lain, lalu ada
Galeri Batik yang terdapat koleksi Batik dari seluruh Indonesia mulai dari
Sabang sampai Merauke, lalu ada Taman Pewarna Alam adalah taman yang
menanam tanaman yang dapat memberi warna secara alami, selanjutnya ada
Gedung Wastra yang menampilkan alat serta mesin tenun, yang terakhir ada
Pendopo Batik adalah tempat untuk wisatawan melakukan workshop atau
membuat batik sendiri mulai dari awal pembuatan hingga akhir. Banyaknya
gedung di Museum Tekstil dan banyak nya koleksi Museum Tekstil Jakarta
membuat wisatawan yang ingin mempelajari lebih dalam tentang tekstil dari
Indonesia membutuhkan jasa pemandu wisata yang sudah di sediakan oleh
pihak pengelola Museum Tekstil. Pemandu wisata sebagai jasa pendamping
serta memberikan informasi yang dibutuhkan wisatawan saat melakukan
perjalanan atau kegiatan wisata. Proses kepemanduan wisata dimulai pada saat
wisatawan datang hingga beranjak pulang dari Museum Tekstil Jakarta.
Pemandu wisata memiliki peran penting dalam memberikan informasi terkait
pemberian informasi koleksi kepada wisatawan, mengarahkan perjalanan
sesuai itinerary, serta menunjukan aksi saat ada kunjungan, maka dari itu
pemandu wisata harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang
berlaku agar meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan dan minimnya
informasi yang didapat oleh wisatawan. Selain itu Standar Operasional
Prosedur merupakan sebuah kebutuhan sebagai standarisasi yang dilakukan
dalam menyelesaikan pekerjaan dan membantu dengan efektif. Dimana SOP
ini merupakan beberapa kumpulan peraturan yang dibuat untuk mempermudah
sesuai kebutuhan pemandu wisata, dan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-
masing.
21
I.4 Kontribusi
Laporan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Penulis
Menambah pengetahuan, memperluas wawasan, dan menerapkan ilmu yang
didapat selama kuliah.
2. Pembaca
Memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca mengenai peran
pemandu wisata.
3. Museum Tekstil Jakarta
Sebagai bahan masukan dan saran untuk membantu pengembangan kualitas
pelayanan pemandu wisata.
4. Politeknik Negeri Lampung
Sebagai sumber informasi dan referensi untuk kegiatan akademik di Politeknik
Negeri Lampung.
22
II. TINJAUAN PUSTAKA
23
menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik dengan budaya Indonesia.
2. Masyarakat (traditions). Masyarakat di Indonesia terkenal akan keramahannya
dalam menyambut wisatawan yang datang berkunjung untuk berwisata. Bahkan
tidak jarang masyarakat lokal dengan konsep desa wisatanya mengenalkan
budaya daerah tersebut kepada para wisatawan.
3. Kerajinan tangan (handicraft). Di beberapa daerah biasanya memiliki kerajinan
tangan khas yang dibuat langsung oleh masyarakat sekitar. Hal tersebut
dilakukan agar masyarakat lokal merasakan langsung manfaat ekonomi dari
kunjungan wisatawan.
4. Makanan dan kebiasaan makan (foods and eating habits). Makanan khas
daerah masuk ke dalam unsur kebudayaan dalam pariwisata berbasis budaya
ini. Makanan dan kebiasaan makan yang unik inilah yang membuat wisatawan
tertarik untuk datang berkunjung ke berbagai destinasi wisata yang ada di
Indonesia.
5. Musik dan kesenian (art and music). Musik dan kesenian yang beragam
merupakan salah satu hal yang menjadi daya tarik wisatawan untuk datang
berkunjung. Bahkan wisatawan mancanegara sangat tertarik dengan musik dan
kesenian dari Indonesia, hingga tidak jarang mereka mempelajarinya.
6. Sejarah suatu tempat (history of the region). Sejarah juga merupakan salah satu
unsur kebudayaan yang menjadi daya tarik untuk wisatawan datang
berkunjung.
7. Cara Kerja dan Teknolgi (work and technology). Begitu pula dengan
sebelumnya, cara kerja dan teknologi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi
wisatawan untuk berkunjung.
8. Agama (religion). Di Indonesia terdapat berbagai macam agama yang dianut
oleh masyarakat. Secara resmi Indonesia mengakui 6 agama diantaranya Islam,
Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Keberagaman dan rasa
toleransi antar umat beragama inilah yang menarik wisatawan asing untuk
datang berkunjung.
9. Bentuk dan karakteristik arsitektur di daerah wisata (architectural
characteristic in the area). Arsitektur dari rumah adat yang ada di berbagai
24
daerah di Indonesia berhasil memukau wisatawan untuk datang berkunjung.
Salah satu contohnya ialah arsitektur rumah adat Lampung yang Bernama
Nuwo Sesat yang unik dan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke
Lampung.
10. Tata cara berpakaian penduduk setempat (dress and clothes). Pakaian adat yang
beragam juga menjadi penarik perhatian wisatawan untuk datang berkunjung.
11. Sistem pendidikan (educational system). Sistem pendidikan juga masuk ke
dalam salah satu unsur kebudayaan yang menarik kunjungan wisatawan.
12. Aktivitas pada waktu senggang (leisure activities). Uniknya kegiatan yang
dilakukan oleh masyarakat lokal pada waktu senggang, juga menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan.
2.2 Museum
Museum berasal dari kata latin “Mouseion”, yaitu kuil untuk sembilan
Dewa Muze, anak-anak Dewa Zeus yang tugas utamanya adalah menghibur .
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 1995, museum adalah
lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan
benda bukti materil hasil budaya manusia, alam dan lingkungannya guna
menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Jadi
secara garis beras Museum memiliki peranan aktif sebagai cagar atau tempat
perlindungan dan pelestarian budaya.
Sebagai tempat pelestarian atau tempat perlindungan museum harus
sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah,
yaitu:
1. Tempat Penyimpanan, Museum biasanya menjadi tempat penyimpanan yang
meliputi keguatan
a. Pengumpulan barang untuk menjadi koleksi melalui hibah, imbalan jasa,
titipan atau hasil kegiatan lain sesuai ketentuan peraturan perundangaan
yang berlaku
b. Pencatatan koleksi ke dalam buku registrasi dan inventarisasi
c. Sistem penomoran koleksi
25
d. Penataan koleksi di dalam ruang atau gedung pameran maupun di luar
ruangan pameran dan ruangan gudang koleksi bagi koleksi pada kondisi
tertentu.
2. Kegiatan Perawatan, di museum kegiatan perawatan meliputi kegiatan untuk
mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi yang dilakukan oleh tenaga
ahli. Perawatan tersebut dapat dilakukan baik didalam maupun diluar ruangan.
Untuk mencegah kerusakan koleksi dapat dibuat duplikat dan dijaga
keasliannya agar koleksi tersebut tetap dapat dimanfaatkan sebagai sumber
rinformasi yang lengkap.
3. Kegiatan Pengamanan, di museum kegiatan pengamanan meliputi kegiatan
perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau kerusakan yang
disebabkan oleh faktor alam dan ulah manusia. Untuk melakukan kegiatan
pengamanan, pengelola museum melakukan beberapa upaya, diantaranya
melengkapi sarana dan prasarana pengamanan, mengatur tata tertib pengunjung
seperti koleksi yang dipamerkan tidak boleh disentuh dan tidak boleh difoto
menggunakan cahaya, dan menyediakan tenaga pengawas atau keamanan
museum.
26
memiliki selera humor, memiliki pengetahuan yang luas dalam hal sosial,
budaya, ekonomi, bisnis, politik dan lain-lain.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa peran pemandu wisata
adalah hak dan kewajiban seseorang dalam memberikan informasi terkait daya
tarik wisata, memimpin atau mengarahkan perjalanan, serta menentukan
tindakan saat tur. Pemandu wisata memiliki peran penting saat wisatawan
melakukan perjalanan atau kegiatan wisata. Sebuah perjalanan sangat
membutuhkan peran pemandu wisata agar wisatawan yang sangat ingin
mengetahui tentang banyak hal terhadap wisata atau daya tarik yang mereka
datangi mendapat banyak informasi terkait wisata atau daya tarik tersebut.
27
a. Payroll Guide. Bekerja tetap di suatu perusahaan perjalanan.
b. Part timer/Free lance Guide. Bekerja pada suatu perusahaan perjalanan
serta tidak terikat oleh perusahaan perjalanan tertentu.
c. Member of guide Association. Berstatus sebagai peserta dari suatu
asosiasi pramuwisata.
d. Government Officials. Pegawai pemerintah yang bertugas untuk
memberikan informasi kepada tamu tentang suatu aktivitas, objek, atau
suatu wilayah tertentu.
e. Company Guide. Karyawan sebuah perusahaan yang bertugas
memberikan penjelasan kepada tamu tentang aktivitas atau objek
perusahaan.
28
Pada intinya adalah fungsi pemandu wisata yaitu sebagai pembimbing
wisatawan dari sebelum datangnya wisatawan atau pra-tour, saat tour, dan
saat tour berakhir atau post tour.
Pra-tour adalah kegiatan yang dilakukan sebelum saat tour
berlangsung, kegiatan pra-tour biasanya meliputi kegiatan penerimaan
reservasi, pembuatan itinerary, dan penyambutan tamu.
On-tour adalah kegiatan yang dipandu oleh Tour Leader atau Tour
Guide yang sudah disediakan untuk pemberian informasi saat tour
berlangsung agar sesuai dengan itinerary yang tersedia.
Post-tour adalah kegiatan setelah berakhirnya tour berlangsung,
kegiatan post-tour biasanya meliputi pengantaran wisatawan, pemberian gift
atau souvenir, dan proses administrasi.
Jadi kegiatan Pra-Tour, On-Tour, dan Post-Tour dalam menangani
wisatawan yang sedang berkunjung untuk memudahkan perjalanan agar
itinerary sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku.
32
III. METODE PELAKSANAAN
34
3. Menyajikan data dalam bentuk uraian dan kalimat langsung agar
mempermudah untuk menjelaskan hasil penelitian ini.
4. Membuat kesimpulan dari data yang telah diperoleh untuk disusun dalam
bentuk kalimat.
1.
35
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
36
4.2.2 Lokasi Perusahaan
Museum Tekstil Jakarta Beralamat di Jl. Aipda Ks Tubun No.2-4,
Tanah Abang, Petamburan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10260. Museum
Tekstil bersebelahan lansgung dengan pusat perbelanjaan tekstil terbesar di
Asia Tenggara yaitu Pusat Perbelanjaan Tanah Abang
Tujuan dari bekerja dalam lingkungan sosial yang berbeda agar agar
tidak terjadi salah paham antar budaya asing maka dari itu Museum Tekstil
sudah melakukan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor
Pariwisata Bidang Kepemanduan Museum Tahun (2009) poin kedua.
39
menggunakan sarung tangan saat proses pewarnaan, dan memberikan
informasi lokasi serta jalan menuju gedung pameran.
40
Berdasarkan observasi yang sudah dilakukan pihak Museum Tekstil sudah
Mengembangkan dan Memutakhirkan Pengetahuan Kebudayaan dan
Kepariwisataan seperti mencari tahu tentang adat dan istiadat atau budaya
asal kain atau koleksi dan untuk apa kain atau koleksi tersebut digunakan
atau biasanya digunakan untuk apa kain atau koleksi tersebut.
41
4.2.1.7 Menyajikan Informasi tentang Koleksi dan Tata Pameran
Museum
Penerapan Standar Operasional Prosedur yang dilakukan oleh
Museum Tekstil Jakarta yaitu salah satunya Mengembangkan Pengetahuan
Tentang Koleksi dan Tata Pameran Museum. Berdasarkan observasi yang
sudah dilakukan pihak Museum Tekstil pemandu wisata sudah Menyajikan
Informasi tentang Koleksi dan Tata Pameran Museum seperti menyiapkan
informasi koleksi dan tata pameran untuk disampaikan kepada
pengunjung, menyajikan informasi koleksi dan tata pameran kepada
pengunjung, dan berinteraksi dengan pengunjung.
42
berkunjung ke Museum Tekstil maka dari itu Museum Tekstil sudah
melakukan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor
Pariwisata Bidang Kepemanduan Museum Tahun (2009) poin kedelapan.
43
wisatawan. maka dari itu Museum Tekstil sudah melakukan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Pariwisata Bidang
Kepemanduan Museum Tahun (2009) poin kesepuluh.
44
menyiapkan diri maka dari itu Museum Tekstil sudah melakukan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Pariwisata Bidang
Kepemanduan Museum Tahun (2009) poin kedua belas.
47
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Berdasarkan hasil, pembahasan, dan kesimpulan yang telah dipaparkan,
maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Pemandu wisata dapat membuat berkas atau dokumen pribadi selama
kegiatan kepemanduan baik saat memandu wisatawan domestik maupun
mancanegara sebagai alat untuk evaluasi agar semua kegiatan kepemanduan
berjalan dengan efektif dan baik kedepannya.
2. Pihak Museum Tekstil dapat membuat Standar Operasional Prosedur (SOP)
secara tertulis sesuai dengan panduan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Sektor Pariwisata Bidang Kepemanduan Museum Tahun (2009)
agar pemandu wisata memiliki dasar untuk memandu wisatawan saat
berkunjung baik wisatawan domestic maupun wisatawan mancanegara serta
pemandu wisata mendapatkan hasil kerja yang memuaskan tanpa adanya
kejadian yang tidak terduga.
49
DAFTAR PUSTAKA
50
Murdijati, dkk. 2017. Profil Struktur, Bumbu, dan Bahan Dalam Kuliner
Indonesia. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
51
LAMPIRAN
52
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara
53
Lampiran 2. Transkip Wawancara
54
6. Potensi wisata kuliner di Banyak potensi nya seperti
bandarlampung? Kedai Kopi, Rumah makan yang
ada makanan khas nya salah
satunya
Cikwo Resto & Café.
55
Cikwo Café&
Resto.
-Makanan
selingan/snack
yaitu Enggak dan
Kue Cucur bisa di
temukan diCikwo
Café & Resto.
-Makanan sajian
khusus yaitu
Segubal dan
Kue Tatyang
bisa di temukan
saat
acara tayuhan (pesta
adat).
56
Lampiran 4. Dokumentasi
Gambar 4. Ibu Anti sebagai salah satu pemandu wisata di Museum Tekstil
Gambar 5. Pak Edi sebagai salah satu pemandu wisata di Museum Tekstil
57