Anda di halaman 1dari 88

PENGELOLAAN ATRAKSI DAN PENGUNJUNG DALAM

MENINGKATKAN KEPUASAN WISATAWAN DI TAMAN PINTAR,


YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR

Oleh:

FITRI WAHYUNI

17/410897/SV/12824

PROGRAM STUDI DIPLOMA PARIWISATA


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
HALAMAN JUDUL
PENGELOLAAN ATRAKSI DAN PENGUNJUNG
DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN
WISATAWAN DI TAMAN PINTAR,
YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh
Gelar Ahli madya Pariwisata

Oleh :

FITRI WAHYUNI
17/410897/SV/12824

PROGRAM STUDI DIPLOMA PARIWISATA


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020

i
PERNYATAAN

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : Fitri Wahyuni

NIM : 17/410897/SV/12824

Judul Tugas Akhir : Pengelolaan Atraksi dan Pengunjung Dalam Meningkatkan

Kepuasan Wisatawan di Taman Pintar, Yogyakarta

Tugas Akhir ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing dan disajikan oleh ketua

Program Studi Diploma Pariwisata Sekolah Vokasi Univeritas Gadjah Mada

Yogyakarta.

Mengetahui,

Ketua Prodi Diploma III Kepariwisataan Pembimbing

Carlos Iban, S.S., M.Sc. Tuti Elfrida, S. Ant., M.A.


NIKA. 11119861120170612 NIKA. 111198608201701201

iii
HALAMAN PENGESAHAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA


SEKOLAH VOKASI
DEPARTEMEN BAHASA, SENI DAN MANAJEMEN BUDAYA
Sekip Unit 1, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55281
Telp: (0274) 589 750 | Fax: (0274) 589 750 | Email: dbsmb.sv@ugm.ac.id

SURAT KETERANGAN
Nomor : 763/UN1/SV.2/AKM/PK/2020

Ketua Departemen Bahasa Seni dan Manajemen Budaya Sekolah Vokasi


Universitas Gadjah Mada menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini :

Nama : Fitri Wahyuni


NIM : 17/140897/SV/12824
Program Studi : Pariwisata
Departemen : Bahasa Seni dan Manajemen Budaya SV UGM
Judul Karya Akhir : Pengelolaan Atraksi dan Pengunjung dalam
Meningkatkan Kepuasan Wisatawan di
Taman Pintar, Yogyakarta
Tanggal Ujian : 25 Juli 2020
Pembimbing : Tuti Elfrida, S. Ant., M.A.
Penguji : Anik Nuryani, S.S., M.Sc.

Telah mendapatkan persetujuan dari para pembimbing dan penguji Tugas Akhir
sehingga dinyatakan telah menyelesaikan revisi final pada tanggal 2 Juli 2020.
Surat keterangan ini dibuat dan berlaku pada masa tanggap darurat covid 19 dan
dapat dipergunakan sebagai pengganti lembar pengesahan dan persetujuan karya
tulis akhir sebagai syarat yudisium atau wisuda pada program Vokasi.

Demikian surat keterangan ini dikeluarkan untuk dipergunakan sebagai mana


mestinya.

Ketua Departemen

Dr. Endang Soelistiyowati, M.Pd.


NIP. 197710312015042002
iv
INTISARI

Taman Pintar Yogyakarta merupakan objek wisata berbasis sains dan


teknologi. Demi meningkatkan jumlah wisatawan Taman Pintar Yogyakarta selalu
berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan selalu berinovasi terhadap atraksi.
Hal tersebut penting dilakukan agar wisatawan merasa puas setelah bermain di
Taman Pintar Yogyakarta. Oleh karena itu, tugas akhir ini akan membahas mengenai
pengelolaan atraksi dan wisatawan yaitu untuk meningkatkan kepuasan wisatawan di
Taman Pintar Yogyakarta.
Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui atraksi yang dirasa belum cukup
memberikan kepuasan bagi wisatawan serta pengelolaan yang dilakukan Taman
Pintar Yogyakarta terhadap atraksi demi meningkatkan kepuasan wisatawan. Metode
penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data
berupa observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Hasil Tugas Akhir ini
menunjukan bahwa Taman Pintar Yogyakarta memiliki beberapa atraksi yang belum
dapat memuaskan wisatawan namun pelayanan yang diberikan Taman Pintar
Yogyakarta ternyata sudah cukup baik, walaupun masih terdapat keluhan dari
wisatawan. Dalam mengatasi hal tersebut Taman Pintar Yogyakarta dapat
mengatasinya dengan rutin melakukan Survei Kepuasan Masyarakat.

Kata kunci: atraksi, pelayanan, wisatawan, kepuasan, Taman Pintar Yogyakarta

v
ABSTRACT

Taman Pintar Yogyakarta is a tourist attraction based on science and


technology. For the sake of increasing the number of visitors Taman Pintar
Yogyakarta always seeks to improve the quality of servants and always
innovates on attractions. This is important so that visitors feel satisfied after
playing in Taman Pintar Yogyakarta. Therefore, this thesis will discuss the
management of attractions and visitors, namely to increase tourist
satisfaction in Taman Pintar Yogyakarta.

This Final Project the attractions that are felt not enough to provide
satisfaction for visitors and the management of Taman Pintar Yogyakarta to
the attractions in order to increase visitor satisfaction. This research method
uses qualitative research with data collection techniques in the form of
observation, struktured interviews and documentation. The results of this
Final Project indicate that Taman Pintar Yogyakarta has several attractions
that have not been able to satisfy visitors, but the services provided by Taman
Pintar Yogyakarta are apparently quite good, although there are still
complaints from visitors. In overcoming this problem, Taman Pintar
Yogyakarta can overcome it by routinely conducting a Community
Satisfaction Survey.

Keyword: attraction, service, visitors, satisfaction, Taman Pintar of Yogyakarta

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ALLAH S.W.T yang telah memberikan rahmat dan

nikmat sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

Tugas Akhir ini berjudul “Pengelolaan Atraksi dan Pengunjung Dalam Meningkatkan

Kepuasan Wisatawan di Taman Pintar Yogyakarta”. Tugas Akhir ini dibuat sebagai

syarat kelulusan agar penulis mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md).

Tugas Akhir ini mengkaji mengenai pengelolan Taman Pintar Yogyakarta terhadap

atraksi dalam meningkatkan kepauasan wisatawan. Hasil Tugas Akhir ini

menunjukan bahwa dalam mengelola atraksinya Taman Pintar Yogyakarta telah

membentuk Tim Teknisi dimana Tim ini bertugas untuk mengelola dan

mengembangkan atraksi yang ada di Taman Pintar Yogyakarta. Taman Pintar

Yogyakarta juga melakukan Survei Kepuasan Masyarakat atau yang disingkat SKM

dimana data dari survei tersebut akan diolah dan dijadikan sebagai acuan

pengembangan Taman Pintar Yogyakarta.

Tak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada semua yang telah

memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini dengan baik. Ucapan terimakasih tersebut penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr selaku

Caretaker Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta.

2. Ibu Dr. Endang Soelistyowati, S.Pd.,M.Pd selaku Ketua

xiv
Departemen Bahasa, Seni, dan Managemen Budaya Sekolah

Vokasi Universitas Gadjah Mada.

3. Bapak Carlos Iban, S.S.,M.Sc. Selaku Ketua Program Studi

Diploma Kepariwisataan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

4. Ibu Tuti Elfrida, S. Ant.,M.A. selaku pembimbing yang selalu

memberikan dukungan, motivasi, dan masukan mengenai Tugas

Akhir saya sehingga saya dapat menyelesaikannya dengan baik.

5. Bapak Pitaya, S.E.T., MSc., selaku pembimbingakademik yang

selalu membimbing, memperhatikan dan memberikan motivasi

selama memasuki bangku perkuliahan.

6. Seluruh dosen pengajar Program Studi Diploma Pariwisata

Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada yang telah

memberikan ilmu selama diperkuliahan.

7. Seluruh Staf Program Studi Diploma Pariwisata Universitas

Gadjah Mada.

8. Taman Pintar Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan

bagi saya untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan

pengalaman-pengalaman yang luar biasa selama PKL.

9. Seluruh staf Taman Pintar Yogyakarta yang telah memberikan

ilmu dan menjadi keluarga baru untuk saya selama saya PKL di

Taman Pintar Yogyakarta

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari tulisan ini. Oleh karena itu,
xv
penulis membuka selebar-lebarnya kritikan dan saran dari para pembaca sekalian

agar Tugas Akhir ini menjadi sempurna. Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat

memberikan manfaat bagi pembaca dan adik-adik tingkat di Diploma Pariwisata

Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sekaligus sebagai referensi

untuk penulisan Tugas Akhir berikutnya.

Bekasi, 18 Juni 2020

Fitri Wahyuni

xvi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan Bismillahirrohmannirrohim penulis mempersembahkan Tugas

Akhir ini kepada:

1. Mama dan Ayah yang telah memberikan dukungan, Do’a, waktu

dan motivasi kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas

Akhir.

2. Teman-teman perkuliahan saya Novi, Yuni, Vivi, Inas, Alvira yang

telah memberikan canda tawa selama saya menempuh pendidikan di

bangku perkuliahan.

3. Kaka saya yang telah memberikan support, bantuan, dan menemani

saya selama saya mengerjakan Tugas Akhir.

4. Kepada Mba Nisa, Mba Khaisa , Mba Lina, Mba Puput, Mba Yuli,

Pak Nirwan, Mba Inna dan teman-teman yang lainnya yang tidak

dapat saya sebutkan satu-persatu karena selalu Memberikan

dukungan dan kegembiraan selama saya melakukan PKL di Taman

PintarYogyakarta

xvii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
PERNYATAAN..................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................iv
INTISARI............................................................................................................v
ABSTRACT........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR.....................................................................................xiv
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................xvii
DAFTAR ISI..................................................................................................xviii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................xix
DAFTAR TABEL.............................................................................................xv
BAB 1...................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH................................................................1
B. PERUMUSAN MASALAH............................................................................4
C. PERTANYAAN PENELITIAN......................................................................5
D. TUJUAN PENELITIAN.................................................................................5
E. MANFAAT PENELITIAN.............................................................................5
F. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................6
G. LANDASAN TEORI......................................................................................9
H. METODE PENELITIAN..............................................................................17
BAB II................................................................................................................24
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN..............................................................24
A.LETAK/ALAMAT.........................................................................................24
B.GAMBARAN UMUM...................................................................................24
C.LOGO TAMAN PINTAR YOGYAKARTA.................................................27
D.MASKOT TAMAN PINTAR YOGYAKARTA...........................................28
E.VISI DAN MISI TAMAN PINTARYOGYAKARTA..................................29
F.TUJUAN DAN MOTO TAMAN PINTAR YOGYAKARTA......................29
G.WAHANA TAMAN PINTAR YOGYAKARTA..........................................30
H. STRUKTUR ORGANISASI TAMAN PINTAR YOGYAKARTA............33
I. PENGHARGAAN YANG PERNAH DITERIMA TAMAN PINTAR
YOGYAKARTA................................................................................................34

xviii
BAB III..............................................................................................................36
PEMBAHASAN................................................................................................36
A. Atraksi di Taman Pintar Yogyakarta yang dirasa belum cukup memberi
kepuasan bagi wisatawan...................................................................................36
B. Pengelolaan Taman Pintar Terhadap Atraksi Demi Meningkatkan Kepuasan
Wisatawan..........................................................................................................40
Training..............................................................................................................52
BAB IV..............................................................................................................58
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................58
A. KESIMPULAN..............................................................................................58
B. SARAN..........................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................xix
LAMPIRAN....................................................................................................xxii

xix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Taman Pintar Yogyakarta.......................................................23

Gambar 2.2 Logo Taman Pintar

Yogyakarta......................................................26

Gambar 2.3 Maskot Taman Pintar Yogyakarta..................................................27

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Taman Pintar

Yogyakarta...............................32

Gambar 3.1 Zona Memorabili Taman Pintar Yogyakarta..................................37

Gambar 3.2 Pelatihan Etika Karyawan Taman Pintar........................................41

Gambar 3.3 Poster Pembukaan Taman Pintar Setiap Hari.................................43

Gambar 3.4 Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Antara BMKG dan

Pemerintah Kota

Yogyakarta...................................................................47

Gambar 3.5 Digita Aqarium Taman Pintar

Yogyakarta.....................................51

Gambar 3.6 Antrian Wisatawan Loket Tiket Taman Pintar Yogyakarta...........53

xx
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel Wahana Taman Pintar Yogyakarta..............................................34

Tabel 2 Tabel Distributsi Alat Peraga Yang Diingat Oleh Responden..............36

Tabel 3 Hasil Penilaian Responden Terhadap Kualitas Alat Peraga.................42

Tabel 4 Hasil Opini Wisatawan Terkait Kunjungan ke Taman Pintar

Menambah Pengetahuan Baru...........................................................................42

Table 5 Hasil Wisatawan Ingin Kembali ke Taman Pintar Lagi........................43

Tabel 6 tabel Total Wisatawan Taman Pintar tahun .........................................51

xv
BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG MASALAH

Yogyakarta merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan untuk

menghabiskan masa liburan. Kota yang dikenal akan eksotismenya ini memiliki

segudang objek wisata. Berbagai macam jenis wisata dapat ditemukan di kota ini.

Selain pesona budaya seperti bangunan kuno dan tempat suci (Istana Air Tamansari,

Keraton Yogyakarta, Keraton Pakualaman, Candi Prambanan), Yogyakarta memiliki

daya tarik lain yakni taman bermain atau theme park. Mengingat segudang objek

wisata yang dimiliki, maka Yogyakarta menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW)

utama di Indonesia, meski masih dibawah Pulau Bali. Menurut Badan Statistika

Yogyakarta (2019) Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke

Daerah Istimewa Yogyakarta melalui pintu masuk Adisutjipto pada Bulan Desember

2019 tercatat sebanyak 334.131 orang naik 6,26 persen dibandingkan pada bulan

November 2019, yaitu dari 9.218 kunjungan menjadi 9.795 kunjungan.

Yogyakarta selain dikenal akan keanekaragaman destinasi wisata juga dikenal

sebagai kota pelajar. Tidak hanya untuk bersenang-senang, beberapa wisatawan

datang ke Yogyakarta untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan. Wisata

edukasi pun menjadi potensi yang dikembangkan di Yogyakarta. Salah satu contoh

wisata edukasi yang ada di Yogyakarta adalah Taman Pintar Yogyakarta. Taman

Pintar Yogyakarta merupakan wisata edukasi berbasis sains. Banyak sekali fasilitas-

1
fasilitas yang berhubungan dengan sains seperti wahana permainan Zona Nuklir,

Taman Tematik, dan Demo Sains. Taman ini berfungsi untuk meningkatkan

pengetahuan anak-anak mengenai ilmu sains.

Taman Pintar Yogyakarta berlokasi di Jalan Panembahan Senopati No.1-3,

Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

55122. Nama Taman Pintar Yogyakarta sendiri memiliki makna yang berarti kawasan

bermain yang edukasi, kreatif dan menyenangkan. Taman Pintar Yogyakarta

diharapkan dapat membantu para siswa, mulai pra sekolah sampai sekolah menengah

dapat dengan leluasa memperdalam pemahaman soal materi-materi pelajaran yang

telah diterima di sekolah dan sekaligus berkreasi. Taman Pintar Yogyakarta sendiri

memiliki target pembangunan yang dapat memperkenalkan sains kepada siswa mulai

dari dini. Harapannya, kreatifitas anak didik dapat terus diasah, sehingga bangsa

Indonesia tidak hanya menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi juga

berusaha untuk dapat menciptakan teknologi sendiri.

Sejak resmi dibukanya, Taman Pintar Yogyakarta banyak dikunjungi

wisatawan. Jumlah wisatawan yang datang setiap tahunnya mengalami kenaikan.

Berdasarkan data Departemen Humas Taman Pintar Yogyakarta tahun 2020.

Jumlah wisatawan Taman Pintar Yogyakarta pada tahun 2016 mencapai 1.037.711

orang, dimana wisatawan tersebut mayoritas merupakan wisatawan lokal. Terdapat

juga wisatawan yang bersal dari taman kanak-kanak yang melakukan kunjungan

study tour di Taman Pintar Yogyakarta. Hal ini menyebabkan manajemen Taman

2
Pintar Yogyakarta perlu meningkatkan fasilitas agar wisatawan mendapatkan

kepuasan saat mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta. Demi tujuan tersebut,

manajemen Taman Pintar Yogyakarta melakukan berbagai renovasi baik perbaikan

terhadap wahana yang sudah rusak ataupun penambahan fasilitas bermain lainnya.

Taman Pintar Yogyakarta memiliki 9 area bermain yaitu Wahana Bahari, Sience

Theater, Area Bermain, Perpustakaan Taman Pintar Yogyakarta, Kampung

Kerajinan, Gedung Paud, Planetarium, Gedung Kotak dan Gedung Oval. Untuk

menghindari lonjakan wisatawan Taman Pintar Yogyakarta telah menyediakan

berbagai macam atraksi wisata agar wisatawan yang datang merasakan

kenyamanan saat berkunjung di tempat tesebut. Saat musim puncak, wisatawan

yang datang ke Taman Pintar Yogyakarta mengalami kenaikan yang pesat.

Beberapa wahana dan atraksi mengalami lonjakan wisatawan seperti di Zona

Teknologi Populer, Wahana Lalu Lintas, Wahana Bahari dan Wahana Gedung

Oval dan Kotak. Wahana-wahana tersebut mengalami lonjakan wisatawan saat

musim puncak yang menyebabkan terjadinya ketidak nyamanan wisatawan saat

mengunjungi zona dan wahaan tersebut, karena lonjakan wisaatawan menyebabkan

tidak semua wisatawan yang datang dapat merasakan semua permainan yang ada

akibat terdapatnya antrian. Selain itu terdapat juga atraksi yang sepi oleh

wisatawan. Zona yang mengalami sepi wisatawan hal ini mengartikan bahwa zona

tersebut kurang menarik dimata wisatawan. Menurut survei kepuasan wisatawan

pada tahun 2019 mengenai aspek alat peraga sebanayak 75,7% wisatawan menilai

kualitas alat peraga di Taman Pintar Yogyakarta dalam kondisi baik sedangkan

3
9,7% atau sekitar 97 wisatawan menganggap alat peraga di Taman Pintar

Yogyakarta dalam kondisi kurang baik. Hal ini perlu dilakukan penanganan yang

khusus terhadap zona tersebut karena jika tidak ditangani lambat laun atraksi

tersebut akan mati dan tidak dapat memberikan kepuasan kepada wisatawan.

Berangkat dari permasalahan tersebut, peneliti ingin mengetahui tentang

“Pengelolaan Atraksi dan Pengunjung Dalam Meningkatkan Kepuasan Wisatawan

Di Taman Pintar, Yogyakarta”.

B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang peneliti menguraikan beberapa permasalahan

yang terdapat di Taman Pintar Yogyakarta yaitu mengenai kepuasan wisatawan

terhadap wahana yang ada di Taman Pintar Yogyakarta dimana wisatawan

merasakan kurang puas saat mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta akibat lonjakan

wisatawan dibeberapa wahana dan atraksi. Dari survei mengenai kualitas alat peraga

terdapat 9,7% wisatawan menganggap kualitas alat peraga di Taman Pintar

Yogyakarta dalam kondisi kurang baik, melihat hal tersebut perlu dilakukan

penanggulangan terhadap atraksi yang ada, walaupun hasil survei tersebut

mengalami penurunan pada tahun sebelumnya yaitu sekitar 11,4% pada tahun 2018,

namun Taman Pintar tetap perlu melakukan penanganan secara khusus. Terdapat

juga wahana yang mengalami lonjakan wisatawan saat musim puncak. Lonjakan

wisatawan di musim puncak mengakibatkan terdapat beberapa wisatawan yang

merasa kurang puas saat mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta. Salah satunya

wahana permainan Virtual Reality dimana banyak wisatawan yang terkadang merasa

4
kecewa akibat tidak dapat merasakan wahana tersebut karena antrian yang terlalu

lama dan jam kerja yang terbatas. Selain itu terdapat juga Wahana Lalu Lintas

dimana apabila musim puncak wisatawan yang ingin menikmati permainan tersebut

harus mengantri lama, karena durasi wahana yang cukup lama untuk sekali bermain

yakni 10 menit dan juga ketersediaan alat yang terbatas dan juga Zona Memorabilia

yang sepi akan wisatawan karena wahana tersebut kurang menarik dimata

wisatawan.

C. PERTANYAAN PENELITIAN
Berdasarkan pemaparan tersebut ada beberapa pertanyaan yang muncul,

sebagai berikut:

1. Apa saja atraksi yang ada di Taman Pintar Yogyakarta yang


dirasa belum cukup memberi kepuasan bagi wisatawan?
2. Bagaimana pengelolaan Taman Pintar terhadap atraksi demi
meningkatkan kepuasan wisatawan?

D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah ditemukan

sebelumnya maka tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui atraksi yang ada di Taman Pintar Yogyakarta yang

dirasa belum cukup memberi kepuasan bagi wisatawan

2. Untuk mengetahui pengelolaan Taman Pintar Yogyakarta terhadap

atraksi demi meningkatkan kepuasan wisatawan

E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat diadakannya penelitian ini untuk:

5
1. Manfaat Teoritis

Bagi Taman Pintar Yogyakarta, penelitian dapat dijadikan acuan untuk

memperbaiki pengelolaan atraksi dan wisatawan agar wisatawan

mendapatkan kepuasan saat mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta.

Penelitian ini juga dapat dipakai sebagai referensi oleh destinasi wisata,

khususnya wisata buatan, dalam pengelolaan atraksi dan wisatawan.

 Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian

selanjutnya serta menambah wawasan dan kemampuan dalam

pengelolaan atraksi demi mengatasi permasalahan kepuasan wisatawan.

F. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka dalam penelitian ini berisikan karya ilmiah terdahulu yang

digunakan peneliti sebagai referensi yang berkaitan dengan topik penelitian

mengenai kepuasan wisatawan. Hal ini untuk mengetahui hubungan antar

pengelolaan atraksi dengan kepuasan wisatawan yang ada di Taman Pintar

Yogyakarta. Peneliti juga kan meneliti mengenai perbedaan penelitian terdahulu

dengan penelitian yang saat ini diteliti. Yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Waro (2018) membahas penelitian menegnai manajemen daya tarik

wisata religi dalam meningkatkan wisatawan di Makam Syekh Jumadil Kubro

Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan

menggunakan pendekatan manajemen. Metode pengumpulan data yang

digunakan adalah metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil

6
penelitian menunjukkan bahwa, manajemen daya tarik wisata religi di Makam

Syekh Jumadil Kubro Semarang sudah dijalankan dengan baik berdasarkan

fungsi-fungsi manajemen.

Ramadhan (2016) penelitian ini membahas mengenai pengaruh kualitas

pelayanan terhadap wisatawan dalam berwisata di Kampung Gajah. Metode dalam

penelitian ini menggunakan teknik analisis Regresi Linier Sederhana dengan alat

bantu SPSS. Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka,

observasi lapangan dan penyebaran kuesioner terhadap 150 responden. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kualitas pelayanan di Kampung

Gajah adalah cukup, sedangkan tingkat kepuasan wisatawan adalah tidak baik,

dikarenakan salah satu dimensi yaitu Bukti Fisik masuk ke dalam kategori

tidak baik.

Daly (2018) penelitian ini mengenai pengaruh wisata halal terhadap

kepuasan berkunjung wisatawan ke Kota Banda Aceh. menggunakan pendekatan

field research (penelitian lapangan), Data di analisa dengan uji validitas, uji

reabilitas, dan uji regresi sederhana (uji t) dengan menggunakan aplikasi

SPSS 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisata halal memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan yang berkunjung di

Kota Banda Aceh. Adapun tingkat persentase pengaruhnya dapat dilihat dari R

square adalah 58.4%, sedangkan sisanya 41.6% dipengaruhi oleh faktor lain.

Terdapat beberapa perbedaan antara penelitian yang digunakan peneliti

sebagai referensi dengan penelitian di Taman Pintar Yogyakarta ini. Perbedaan-

7
perbedaan tersebut meliputi:

1. Dari skripsi yang berjudul “Manajemen Daya Tarik Wisata Religi

dalam Meningkatkan Wisatawan di Makam Syekh Jumadil Kubro

Semarang” terdapat perbedaan dengan penelitian ini. Skripsi tersebut

bertujuan untuk meneliti bagaimana manajemen daya tarik wisata

religi di Makam Syekh Jumadil Kubro Semarang untuk meningkatkan

wisatawan serta faktor pendukung dan penghambat manajemen daya

tarik wisata religi dalam meningkatkan wisatawan di Makam Syekh

Jumadil Kubro Semarang. Sementara, di dalam penelitian ini peneliti

ingin meneliti mengenai manajemen pengelolaan wisatawan di Taman

Pintar Yogyakarta dan juga penyebab dari ketidakpuasan wisatawan

saat mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta. Jika referensi

sebelumnya meneliti mengenai wisata religi maka di dalam penelitian

ini peneliti akan meneliti wisata edukasi yaitu berupa taman bermain.

2. Dari Skripsi Ligiya Fitria Ramadhan yang berjudul “Pengaruh Kualitas

Pelayanan Terhadap Kepuasan Wisatawan Dalam Berwisata di

Kampung Gajah” terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian ini. Di

dalam skripsi tersebut dijelaskan bahwa penelitian bertujuan untuk

mengetahui tingkat kualitas pelayanan dan kepuasan wisatawan di

Kampung Gajah dan juga untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

kualitas pelayanan yang terdiri dari lima dimensi, yaitu Bukti Fisik,

8
Kendalaan, Daya Tanggap, Jaminan dan Kepastian, Kepedulian

terhadap kepuasan wisatawan di Kampung Gajah. Sementara itu

penelitian ini akan meneliti mengenai kepuasan wisatawan terhadap

atraksi yang ada di Taman Pintar Yogyakarta dan bagaiaman staf

mengelola atraksi tersebut sehingga wisatawan dapat merasa puas saat

bermain di sana.

3. Dari skripsi Fajar Peunoh Daly yang berjudul “Pengaruh Wisata Halal

Terhadap Kepuasan Berkunjung Wisatawan Ke Kota Banda Aceh”

skripis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh wisata

halal terhadap kepuasan wisatawan dan juga bagaimana kepuasan

wisatawan yang berkunjung di Kota Banda Aceh. Sementara, penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui bagaiaman pengelola Taman Pintar

Yogyakarta dalam meningkatkan kepuasan wisatawan terhadap atraksi

yang ada di sana.

Setelah melakukan pengamatan melalui beberapa referensi skripsi di atas,

menyatakan bahwa penelitian ini belum ada yang pernah melakukan penelitian

sebelumnya. Maka dari itu peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui

permasalah tersebut.

G. LANDASAN TEORI
1. Pengelolaan
Menurut Adisasmita (2011:22) Pengelolaan suatu kegiatan yang

mencakup fungsi-fungsi manajemen, untuk mencapai tujuan secara efektif

9
dan efisien. Sementara, dalam pengertian lainnya pengelolaan adalah suatu

kegiatan demi mencapai sasaran-sasaran tertentu dengan melibatkan orang

sebagai pelaksanaanya (Purwanto, 2009). Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) online, juga disebutkan bahwa pengelolaan adalah suatu

proses, cara, atau pengelolaan dalam melakukan suatu kegiatan tertentu

dengan menggerakan tenaga orang lain, atauproses yang membantu

merumuskan atau menyimpulkan kebijakan dan tujuan organisasi dalam

pelaksanaan kebijakan demi mencapai tujuan. Dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan adalah suatu kegiatan atau proses, pengorganisasian, pengarahan

berbagai usaha, perencanaan, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan

oleh individu ataupun suatu kelompok organisasi yang dikelola untuk

mencapai suatu tujuan bersama yang telah ditetapkan. Seperti yang dijelaskan

oleh Stephen P. Robbins dan Coulter Mary (2010:9) dimana fungsi

manajemen dipadatkan menjadi 4 buah fungsi antara lain:

1. Perencanaan (planning) mendefinisikan sebagi sasaran, strategi, dan

pengembangan rencana kerja untuk mengelola berbagai aktivitas.

2. Penataan (organizing) mendefinisikan mengelompokan hal yang harus

diselesaikan, bagaimana prosesnya, dan siapa yang mengerjakannya.

3. Kepemimpinan (leading) mendefinisikan memotivasi, memimpin, dan

tindakan lainya yang melibatkan interaksi dengan orang lain.

4. Pengendalian (controlling) mendefinisikan melakukan pengawasan

setiap aktifitas untuk memastikan segala sesuatunya terselesaikan

10
sesuai dengan rencana.

2. Theme Park

Theme Park adalah sebuat tempat yang dibuat dengan ide khusus yang

mencirikan seluruh tempat rekreasi tersebut Eric Extrada (2014). Sementara,

menurut Pengertian lainnya dapat didefinisikan Taman Hiburan Tematik

(Theme Park) merupakan suatu jenis taman yang memiliki tema khusus atau

karakteristik yang berbeda dengan jenis taman lainnya. Dimana

Karakteristik untuk setiap taman tidaklah sama dengan taman tematik

lainnya, karakteristik taman disesuaikan dengan tema taman yang

digunakan Putera Ramadhon (2008:9). Dari pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa theme park adalah suatu tempat bermain atau taman

bermain yang di design memiliki tema tertentu yang disesuakan pada tempat

atau taman sehingga memiliki karakteristik tersendiri atau tema tertentu

yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Untuk membangun sebuah

theme park yang dapat berkembang diperlukan beberapa perencanaan

terlebih dahulu agar theme park dapat berhasil. Raluca Catrinel Dridea

dan Gina Strutzen (2005: 636), tahapan-tahapan dalam membangun

sebuah theme park adalah:

 Lingkungan Umum: sebuah theme park harus memperhatikan

setiap fitur fisik dan layanan untuk mengisi kapasitas

tanggapan dari wisatawan.

 Lingkungan Ekonomi: diharapkan dengan adanya theme

11
park, hal ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

 Sosial dan Budaya: Theme park yang merupakan suatu industri

yang berdiri di tengah kehidupan tradisional harus selalu

memperhatikan setiap aspek masyarakat, sehingga masyarakat

sekitar tidak terbawa pengaruh buruk akibat kehadiran sebuah

theme park.

 Transportasi: merupakan hal penting yang

harus diperhatikan dalam membangun sebuah theme park. Hal

ini agar wisatawan mudah untuk mencapai atraksi tersebut.

 Infrastruktur: Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam unsur

infrastrukturadalah tersedianya air bersih, listrik, limbah

pembuangan dan telekomunikasi.

 Fasilitas yang ditawarkan: demi menunjang kepuasan

wisatawan perlu adanya fasilitas penunjang tersebut seperti

akomodasi, toko souvenir dan asilitas wisata lainnya.

 Lingkungan kelembagaan: dalam membangun suatu atraksi

elemen kelembagaan harus diperhatikan baik dari tingkat

nasional maupun lokal, hal ini untuk mengatur berbagai

persyaratan perundang-undangan pengembangan pariwisata.

 Pengembangan Theme Park: theme park harus melakukan

pengembangan dan pembaharuan agar dapat bersaing dan tetap

hidup.

12
Clave dalam bukunya yang berjudul The Global Theme Park Industry,

mengatakan bahwa theme park memiliki 5 karakteristik khusus Clave

(2007:27). Berikut merupakan karakteristik theme park:

 Theme Park memiliki identitas tematik.

 Mengandung satu atau lebih daerah tematik.

 Diatur sebagai ruang tertutup atau dengan akses yang

dikendalikan.

 Memiliki beberapa wahana dan pertunjukkan untuk menciptakan

kunjungan yang berlangsung sekitar 5-7 jam.

 Mengelola proses produktifitas dan konsumen secara terpusat

3. Kepuasan

Menurut Kotler dan Keller (2009:138) kepuasan konsumen adalah

perasaan senang atau kecewa seseorang akibat membandingkan sebuah

produk dengan ekspektasi atau harapan mereka. Dalam pengertian lainnya

kepuasaan adalah susunan keadaan yang dirasakan oleh seseorang yang

didapatkan dari hasil membandingkan produk yang dirasa memiliki hubungan

dengan harapan orang tersebut Arifin dan Rahayu (2011). Sementara,

pengertian lainnya kepuasan adalah perasaaan senang atau kecewa seseorang

akibat membandingkan persepsinya terhadap kinerja sebuah produk Asmuji

(2012). Dapat disimpulkan kepuasan adalah suatu perasaan seseorang baik

13
senang atau kecewa yang timbul akibat membandingkan fungsi atau kinerja

sebuah produk yang dipersepsikan terhadap ekspektasi atau harapannya.

 Manfaat kepuasan

Beberapa manfaat kepuasan menurut Irine (2009: 61-62) adalah:

1. Kepuasan pelanggan merupakan sarana untuk menghadapi

kompetisi di masa yang akan datang.

2. Kepuasan pelanggan merupakan promosi terbaik.

3. Kepuasan pelanggan merupakan aset perusahaan terpenting.

4. Kepuasan pelanggan menjamin pertumbuhan dan perkembangan

perusahaan.

5. Pelanggan makin kritis dalam memilih produk.

6. Pelanggan puas akan datang kembali.\

7. Pelanggan yang puas mudah memberikan rekomendasi untuk

pelanggan lain.

 Metode mengukur kepuasan pelanggan

Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk mengukur dan

memantau kepuasan pelanggan (Irine, 2009:61-65), diantaranya:

1. Menyediakan kotak saran, hotline service, dan pelayanan lainnya

untuk memberikan kesempatan kepada pelanggan dalam

menyampaikan keluhan, saran, komentar, dan pendapat mereka.

2. Ghost shopping (pembelanja misterius) yaitu suatu metode yang

14
digunakan oleh perusahaan untuk memperkerjakan beberapa orang

yang berperan sebagai pelanggan atau pembeli suatu produk yang

kemudian melaporkan temuannya, sehingga temuan tersebut dapat

dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan

perusahaan.

3. Melakukan lost customer analysis yaitu suatu metode dimana

perusahaan menghubungi kembali pelanggan yang tidak lagi

membeli untuk mengetahui alasan mengapa hal itu terjadi dan

untuk mengetahui kebijakan yang akan digunakan perusahaan

sebagai perbaikan atau penyempurnaan.

4. Survei kepuasan pelanggan untuk mengetahui kepuasan pelanggan

para pemasar juga dapat melakukan berbagai penelitian atau

survei mengenai kepuasan pelanggan misalnya melalui kuesioner,

pos, telepon, ataupun wawancara langsung.

4. Wisatawan

Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke sebuah tempat

yang asing dan berada minimal 24 jam atau maksimal enam bulan di tempat

tersebut Soekadijo (1997). Wisatawan adalah pelaku dalam kegiatan wisata.

Berwisata dijadikan sebagai pengalaman manusia dalam menikmati,

mengantisipasi dan mengingatkan masa-masa didalam kehidupan Ismayanti,

(2010:3). Sementara di dalam pengertian lainnya wisatawan adalah kegiatan

15
seseorang yang melakukan perjalanan dari suatu tempat ke tempat lainnya

yang jauh dari rumahnya dan bukan dengan alasan untuk pulang atau bekerja.

(Kusumaningrum, 2009:17). Dapat disimpulkan dari pengertian diatas bahwa

wisatawan adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan baik oleh individu

atau kelompok orang yang dilakukan minimal selama 24 jam dan maksimal 6

bulan untuk mencari pengalaman ataupun mengingat sesuatu sekaligus

sebagai tempat merefleksikan diri. Sementara itu menurut Kusumaningrum

(2009:18) berdasarkan sifatnya, wisatawan dapat dikelompokkan sebagai

berikut:

 Wisatawan modern idealis yaitu wisatawan yang sangat

menaruh minat pada kebudayaan dari berbagai negara serta

menyukai eksplorasi alam secara individual.

 Wisatawan modern materialis yaitu wisatawan dengan

golongan yang menyukai keuntungan secara berkelompok.

 Wisatawan tradisional idealis yaitu wisatawan yang menyukai

kehidupan sosial budaya yang bersifat tradisional dan sangat

menghargai sentuhan alam yang tidak tercampur oleh arus

modernisasi.

 Wisatawan tradisional materialis yaitu wistawan yang

berpandangan konvensional atau umum dengan

mempertimbangkan keterjangkauan, kemurahan dan keamanan.

16
5. Atraksi

Menurut Pendit (2003) atraksi adalah segala sesuatu yang menarik dan

bernilai untuk dikunjungi dan dilihat. Sementara, Menurut pendapat Soekadijo

(2000:34) Atraksi wisata adalah hal-hal yang diharapkan dapat memenuhi

keperluan dalam berwisata. Atraksi wisata dikelompokkan menjadi dua, yaitu

atraksi alam dan atraksi budaya yang dikategorikan atraksi alam misalnya

kenampakan alam seperti hutan, binatang, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.

Atraksi budaya adalah segala sesuatu yang bersifat budaya seperti bangunan,

musik, tarian dan sebagainya. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa

Indonesia) online atraksi wisata adalah seni, kebudayaan, warisan sejarah,

tradisi, kekayaan alam, atau hiburan, yang dapat marik wisatawan di daerah

tujuan wisata. Dengan demikian, menurut peneliti, Atraksi merupakan segala

suatu yang memiliki kualitas yang merupakan daya tarik dari suatu objek

wisata yang digunakan untuk menarik wisatawan yang dikelompokan menjadi

dua kategori yaitu wisata alam dan wisata budaya.

H. METODE PENELITIAN

 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif menurut Moleong (2005:6) adalah

penelitian yang digunakan untuk memahami fenomena tentang apa saja

yang dialami oleh subjek atau pelaku di tempat penelitian mengenai

17
perilaku, rsepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara menyeluruh dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah. Mengingat penelitian ini mengenai

pengelolaan Taman Pintar mengenai kepuasan wisatawan maka dipilihlah

penelitian kualitatif karena nantinya penulis akan menganalisis hasil

penelitian terkait perilaku wisatawan melalui kata-kata atau deskripsi.

 Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksankan pada tanggak 4 Februari 2020 hingga

18 Juni 2020. Lokasi dari penelitian ini di Taman Pintar Yogyakarta yang

terletak di jalan Panembahan Senopati No.1-3, Ngupasan, Kecamatan

Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 5512 .

 Alat Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:148), instrumen penelitian atau alat

penelitianadalah suatu alat yang digunakan sebagai alat untuk mengukur

fenomena atau kejadian alam maupun sosial yang sedang diamati. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan alat penelitian:

1. Laptop

Laptop digunakan peneliti untuk mengerjakan tugas akhir,

khususnya mencari dan menyimpan data, serta menginput

data yang perlu dimasukan kedalam penelitian tugas akhir.

2. Buku tulis / notebook

18
Buku digunkan untuk mencatat hal-hal penting saat peneliti

melakukan pengamatan di area observasi, saat wawancara,

dan studi pustaka.

3. Kamera

Kamera digunakan untuk membuat dokumentasi sebuah data

dalam bentuk gambar saat penelitian berlangsung.

4. Alat tulis

Alat tulis digunakan untuk menulis atau mencatat sebuah data

pada saat melakukan observasi.

 Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai

berikut:

1. Observasi

Menurut Putro Eko Widoyoko (2014:46) observasi adalah

suatu kegiatan penelitian dimana peneliti melakukan

pengamatan dan pencatatan terhadap unsur-unsur yag

terlihat dalam suatu gejala pada objek penelitian.

Pengamatan dilakukan secara langsung oleh peneliti saat

melakukan Pratik Kerja Lapangan di Taman Pintar

Yogyakarta. Dalam hal ini peneliti akan melakukan Pratik

Kerja Lapangan dan secara langsung berkeliling mengamati

19
apa saja atraksi yag dirasa tidak memberikan dampak

kepuasan terhadap wisatawan.

2. Wawancara terstruktur

Menurut Esther Kuntjara (2006:68) wawancara terstruktur

adalah dimana peneliti telah menyiapkan pertanyaan-

pertanyaan yang akan diajukan kepada responden yang sudah

disiapkan pewawancara sebelumnya. Peneliti akan

memberikan pertanyaan pertanyaan kepada narasumber

untuk mendapatkan data-data yang akan digunakan pada

pembahasan. Wawancara terstruktur memudahkan peneliti

dalam mengumpulkan data-data yang ada di objek penelitian.

Dalam metode wawancara ini peneliti akan mewawancarai

staf dibagian Humas dan pengelolaan atraksi Taman Pintar

Yogyakarta. Data tersebut mengenai atraksi atau wahana

yang menarik banyak minat wisatawan serta bagaimana

Taman Pintar dalam mengelola setiap atraksi yang ada di

Taman Pintar.

3. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Suharsimi (2014:201) adalah suatu

metode dimana peneliti menyelidiki beda-benda tertulis seperti

buku, website, majalah dan notulen. Dokumentasi dilakukan

untuk melengkapi data yang tidak dapat didapatkan saat

20
melakukan wawancara ataupun metode lainnya.

Dokumentasi yang akan digunakan peneliti meliputi profil

Taman Pintar, foto atraksi yang ada di Taman Pintar, jurnal

atau skripsi sebagai referensi dalam penelitian dan kritik

saran yang di tulis oleh wisatawan mengenai Taman Pintar

Yogyakarta.

 Jenis Data

1. Data Primer

Data yang didapatkan secara langsung pada saat melaksanakan

Praktik Kerja Lapangan (PKL). Data primer yang akan

diambil adalah seluruh data untuk menjawab pertanyaan

penelitian, seperti pengamatan wisatawan terhadap atraksi

yang ada, kemudian juga menganalisis

2. Data Sekunder

Data yang didapatkan secara tidak langsung atau melalui

sumber lain seperti dari buku, jurnal, dokumen, website,

ataupun media lainnya. Data yang diambil di Taman Pintar

berupa profil yang didapatkan melalui situs website resmi

Taman Pintar.

 Analisis Data

Dalam melakukan analisis data peneliti menggunakan jenis analisis

21
deskriptif. Metode deskriptif aadalah metode yang bertujuan untuk

mendapatkan fakta secara cermat dan terpercaya mengenai fakta-fakta, sifat

dan hubungan dari kejadian yang diselidiki serta memaparkan permasalah

dan melakukan analisa yang didasarkan atas hasil pengamatan dari berbagai

kejadian” (Nazir, 2005:63) Sementara, menurut peneliti analisis deskiptif

yaitu suatu analisis yang berisikan rangkuman kata-kata baik tertulis

maupun lisan yang bersumber dari tingkah laku wisatawan dalam memakai

atraksi yang ada dan fasilitas yang tersedia untuk wisatawan. Mengingat

peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, maka analisis yang

digunakan analisis deskriptif

Adapun langkah yang digunakan peneliti dalam menganalisa data

yang telah diperoleh dari berbagai sumber tidak jauh berbeda dengan

langkah-langkah analisa data di atas, yaitu:

1. Mencatat dan mempelajari seluruh hasil data yang diperoleh

dari berbagai sumber, yaitu dari observasi, wawancara dan

dokumentasi

2. Mengumpulkan, memilah, mengselaraskan, membuat ikhtisar

dan mengklasifikasikan data sesuai dengan data yang

dibutuhkan untuk menjawab dari pertanyaan penelitian.

3. Dari data yang telah dipilih tersebut, kemudian peneliti

berpikir untuk mencari makna, hubungan, dan membuat

temuan umum terkait dengan pertanyaan penelitian

22
BAB II

23
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

A. LETAK/ALAMAT

A.

Gambar 2.1 Peta Taman Pintar Yogyakarta


sumber : Google Maps, diakses 17 April 2020

Taman Pintar Yogyakarta berlokasi di Jalan Panembahan Senopati No.1-3,

Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

55122. Kawasan Taman Pintar Yogyakarta berdekatan dengan jalan raya, objek

wisata, kawasan perbelanjaan Malioboro, Masjid, rumah makan, Hotel, Halte Trans

Jogja dan tempat lainnya. Hal tersebut membuat Taman Pintar Yogyakarta menjadi

tempat yang strategis dan mudah dijangkau

B. GAMBARAN UMUM

1. SEJARAH TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

Pada tahun 1990-an perkembangan teknologi mulai berkembangan

24
dengan pesat, terutama Teknologi Informasi, yang mengantarkan peradaban

manusia menuju era tanpa batas. Perkembangan sains ini adalah sesuatu

yang patut disyukuri dan dikembangkan. Perkembangan sains ini

memberikan kemudahan bagi perbaikan kualitas hidup manusia. Dalam

menerima kenyataan tersebut Pemerintah Kota Yogyakarta Menggagas

sebuah ide untuk membangun “Taman Pintar” yaitu taman berbasis sains

dan teknologi guna meningkatkan pengetahuan generasi muda dan

masyarakat sekitar. Objek wisata tersebut dinamai “Taman Pintar”

bertujuan untuk menarik para siswa baik mulai pra-sekolah dan menengah

untuk menambah pengetahuan mereka terhadap sains dan juga teknologi

dengan cara yang menyenangkan. Hal ini penting untuk mengasah

kemampuan mereka agar generasi muda Indonesia nantinya dapat bersaing

dengan pasar teknologi di dunia sehingga Indonesia tidak selalu dijajah

dengan berbagai macam teknologi dari luar sana.

Relokasi area pembangunan Taman Pintar pertama kali pada tahun

2004, dengan pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD

Barat serta PAUD Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20

Mei 2006 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo. Pembangunan Tahap II

adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak lantai I, yang

diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas,

Bambang Soedibyo, bersama Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta

dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

25
Pembangunan Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III, Tapak

Presiden dan Gedung Memorabilia. Dengan selesainya tahapan

pembangunan, Grand Opening Taman Pintar dilaksanakan pada tanggal 16

Desember 2008 yang diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang

Yudhoyono. Walaupaun pembangun berakhir pada tanggal 16 Desember

2008 tetapi Taman Pintar sendiri tidak pernah berhenti untuk selalu

melakukan relokasi pembangunan. Taman Pintar selalu uptudate dengan

hal-hal baru agar Taman Pintar tetap menjadi wisata edukasi yang selalu

mengikuti trend perkembangan zaman yang menyebabkan Taman Pintar

tetap hidup.

2. PROFIL TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

Taman Pintar Yogyakarat merupakan objek wisata berbasis ilmu

pengetahuan yang didirikan pada tahun 2004 yang dibawahi oleh pemerintah

kota Yogyakarta. Taman Pintar merupakan salah satu objek wisata berbasis

sains dan teknologi pertama yang ada di Yogyakarta. Yogyakarta yang

dinobatkan sebagai kota pelajar dan juga kota wisata memadupadankan kedua

hal tersebut kedalam objek wisata yang bernama Taman Pintar dimana Taman

Pintar sendiri memiliki unsur wisata dan juga edukasi. Hal ini dapat dilihat

dari filosofi dan juga alat peraga yang dimiliki oleh Taman Pintar.

Taman Pintar sendiri dibangun dengan tujuan untuk membangun

pengetahuan masyarakat mengenai sains dan teknologi. Pemerintah

Yogyakarta merasa hal tersebut penting untuk membangun mutu pendidikan

26
generasi muda saat ini. Untuk manarik minat wisatawan Taman Pintar

membuat suasana wisata sebagai tempat yang menyenangkan dan inovatif

dengan berbagai alat peraga yang seru dan unik. Selain itu setiap zona yang

dimiliki Taman Pintar dibuat menyenangkan dan aman dengan staf yang

ramah dan berpengalaman.

C. LOGO TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

Logo dari Taman Pintar adalah kembang api atau dalam Bahasa Jawa

disebut Mlethik yang berarti pintar. Kembang api dijadikan logo Taman Pintar

dikarenakan kembang api berfilosofi sesuatu yang menyenangkan, menghibur,

sesuai dengan visi dari Taman Pintar sebagai wahana ekspresi, apresiasi dan

kreasi sains dalam suasana yang menyenangkan. Gambar logo terlihat seperti

gambar yang seaskan-akan keluar, yang bermakna outward looking yang berarti

Gambar.2.2 Logo Taman Pintar Yogyakarta


sumber : Taman Pintar Yogykarat, diakses 17 April 2020

“selalu melihat keluar untuk terus belajar mengikuti dinamika perubahan

27
diluar dirinya”. Gambar Logo yang terlihat seperti matahari mengartikan bahwa

“menyinari sepanjang masa” yang berarti kepintaran akan selalu menyinari sepanjang

masa.

D. MASKOT TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

Mascot dari Taman Pintar adalah Burung Hantu. Burung Hantu merupakan

hewan melakukan aktivitas di malam hari, dengan kepekaan yang dimiliki oleh

burung tersebut memungkinkan Burung Hantu dapat mempelajari alam sekitar

dengan merasakan semua kejadian yang ada disekelilingnya. Burung Hantu sendiri

merupakan lambang dari ilmu pengetahuan. Maskot tersebut dinamai dengan

sebutan TEPI atau Teman Pintar. Sayap yang terbuka menggambarkan simbol

dalam. menyambut semua pelajar yang datang ke Taman Pintar. Mata yang lebar

mencerminkan semangat untuk belajar, sedangkan blangkon menggambarkan

identitas bahwa Taman Pintar berada di Yogyakarta. Tas yang terdapat di samping

TEPI melambangkan hal yang identi dengan para pelajar yang selalu membawa tas

saat kesekolah.

28
Gambar 2.3. Maskot Taman Pintar Yogyakarta
Sumber : Taman Pintar Yogyakarta,diakses 17 April 2020

E. VISI DAN MISI TAMAN PINTARYOGYAKARTA

Taman Pintar memiliki visi “Sebagai wahana ekspresi, apresiasi dan kreasi

sains yang terbaik se-Asia Tenggara dalam suasana yang menyenangkan”.

Sementara, Misinya meliputi:

 Pengembangan Sumber Daya Manusia dibidang sains dan

teknologi

 penyediaan alat peraga pembelajaran yang berkualitas

 menumbuh kembangakan minat anak generasi muda

terhadap sain melalui imajinasi, percobaan dan permainan

yang menyenangkan.

F. TUJUAN DAN MOTO TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

Dalam pengembangan destinasi wisata edukasi, Taman Pintar memiliki beberapa

tujuan, yakni:

29
 Menyediakan sarana pembelajaran sains bagi siswa yang

mendukung kurikulum pendidikan

 Memotivasi anak dan generasi muda untuk mencintai sains

 Membantu guru dalam mengembangkan pengajaran di bidang

sains

 Memberi alternatif wisata sains

Adapun moto yang selamai ni diusung yakni “Mencerdaskan dan Menyenangkan”

(dengan pendekatan Niteni, Niroake, Nambahi)”.

G. WAHANA TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

Taman Pintar Yogyakarta memiliki 9 Wahana dimana masing-masing

wahana selalu mengedepankan sisi edukasi dan permainan. Setiap wahana yang

ada di tama pintar selalu dipandu oleh pemandu yang ramah dan professional.

 Wahana Bahari

Wahanan Bahari merupakan wahana air yang dimiliki oleh

taman Pintar Yogyakarta. area permainan ini akan

membawa wisatawan mengelilingi miniature perairan

dengan kapal mini.

 Sains Theater

Science Theater merupakan ruangan yang terletak disebalah

perpustakaan Taman Pintar. Science Theater adalah gedung

audiovisual yang berkapasitas 50-60 orang. Gedung ini

30
digunakan untuk pemutaran film sains dan pertunjukan

demo sains akan tetapi tidak jarang ruangan ini digunakan

sebagai tempat seminar dan rapat staf.

 Playground

Playground merupakan area bermain yang terletak disekitar

area Taman Pintar. Area ini merupakan fasilitas gratis yang

dimiliki oleh taman pintar untuk wisatawan. Terdapat

beraneka permain seperti pipa bercerita, permainan putar,

dinding berdendang, jungkat jungkit, katrol, terowongan

pohon, air menari, koridor, Gong perdamaian, forum batu,

sepeda spectrum warna, dan tapak prestasi.

 Zona Perpustakaan Taman Pintar

Zona Perpustakaan Taman Pintar merupakan zona baca

yang di buat unik,luas, dan nyaman. Zona ini dikhususkan

untuk wisatawan yang ingin membaca atau mengerjakan

tugas. Terdapat akses wifi gratis khusus untuk wisatawan

perpustakaan. Selain itu, perpustakaan Taman Pintar

menyediakan beberapa komputer untuk mengakses

Ensiklotepi pengetahuan sains berbentuk film animasi.

 Kampung Kerajinan

Kampung Kerajinan merupakan area yang dapat

31
mengasah kreatifitas wisatawan. Terdapat 3 area di dalam

kampung kerajinan yaitu area membuat dan melukis

gerabah, area melukis kaos dan area membantik.

 Gedung Paud

Terdapat 2 Gedung PAUD Taman Pintar, PAUD Barat

dan PAUD Timur yang menawarkan alat peraga

Pendidikan interaktif yang dikhususkan untuk anak- anak

usia 3 hingga 7 tahun. Pada zona ini anak-anak akan

dikenalkan pada pengetahuan sains dan teknologi tanpa

meninggalkan konsep bermain. Wisatawan juga akan

dipandu oleh pemandu yang memahami konsep

perkembangan anak usia dini.

 Planetarum

Planetarium Taman Pintar merupakan wahana yang

menampilkan keindahan benda-benda langit pada siang hari

dan malam hari. Gedung ini menggunakan proyektor digital

untuk memperagakan benda-benda langit. Pertunjukan yang

diberikan merupakan kondisi alam kota Yogyakarta pada

saat itu. Semua diproyeksikan pada media kubah berbentuk

setengah lingkaran, dilengkapi dengan kursi penonton

bersandaran yang bisa direbahkan.

32
 Gedung Kotak

Gedung Kota merupakan area bermain yang paling banyak

dimasukin oleh wisatawan karena di dalam sana terdapat

banyak jenis alat peraga sains yang memang merupakan

wahana utama di Taman Pintar.

 Gedung Oval

Gedung Oval merupakan gedung utama di Taman Pintar,

Gedung Oval terhubung dengan Gedung Kotak. Di dalam

Gedung Oval banyak sekali alat peraga dan juga wahana

yang bertemakan teknologi dan sains. Wisatawan dapat

menikmati beragam jenis alat peraga didalam gedung tersebut.

H. STRUKTUR ORGANISASI TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Taman Pintar


Sumber: Taman Pintar Yogyakarta

Taman Pintar merupakan suatu wahana bermain yang dikelola langsung oleh Dinas

33
Pariwisata Kota Yogyakarta. Taman Pintar merupakan wahana yang bergerak dalam

bidang pendidikan sains dan teknologi. Dalam struktur organisasinya, Taman Pintar

dipimpin oleh Kepala Bidang yang membawahkan tiga seksi yaitu: Seksi

Penatausahaan (BLUD), Seksi Pelayanan dan Pengembangan, dan Seksi Humas,

Kerjasama, dan Pemasaran.

I. PENGHARGAAN YANG PERNAH DITERIMA TAMAN PINTAR

YOGYAKARTA

Dalam meningkatkan performa dan kualitas suatu perusahaan perlu dilakukan

apressiasi terhadap perusahaan tersebut. Pemberian penghargaan sangat diperlukan

kepada perusahaan sebagai wujud pengapresiasian bahwa perusahaan tersebut sudah

bekerja dengan baik. Taman Pintar Yogyakarta sebagai Atraksi wisata juga memiliki

beberapa penghargaan atas kerja keras sebagai wahana edukasi penghargaan tersebut

diantaranya:

1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

kantor– Kategori Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik,

Pengelolaan Taman Pintar kota Yogyakarta (Jakarta, 28 April 2014)

2. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif – Kategori Pengelolaan

Pemerintah Peringkat I , Asosiasi Toilet Bersih Indonesia

3. Penghargaan Bahasa Dan Sastra Indonesia 2016 Balai Bahasa Daerah

Istimewa Yogyakarta - Kategori Penggunaan Bahasa Indoensia

34
Terbaik Pada Media Luar Ruang (10 Oktober 20116)

4. KPAI – Kategori Kota Penyelenggaraan Taman Pintar Bermain

Ramah Anak, Pemerintah Kota Yogyakarta (21 Agustus 2015)

5. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia – kategori Wilayah Bebas Dari Korupsi

(WBK), Kantor Pengelolaan Taman pintar Kota Yogyakarta

Pemerintah Kota Yogyakarta (9 Desember 201

35
BAB III

PEMBAHASAN

A. Atraksi di Taman Pintar Yogyakarta yang dirasa belum cukup memberi


kepuasan bagi wisatawan
Atraksi wisata merupakan tempat yang dapat mendatangkan atau menarik

wisatawan untuk datang. Demi meningkatkan jumlah wisatawan, setiap atraksi

wisata diberbagai tempat selalu berupaya untuk meningkatkan fasilitas dan kualitas

pelayanan demi memberikan kepuasan terhadap wisatawan, tak terkecuali Taman

Pintar Yogykarta. Pengelola Taman Pintar Yogyakarta selalu berupaya untuk

berinovasi dan selalu mengikuti trend yang ada di masyarakat. Meski Taman Pintar

Yogyakarta selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas, hal

tersebut tidak menutupi kurangnya kepuasan wisatawan terhadap atraksi yang ada di

Taman Pintar Yogyaakrta. Menurut Analis Sumber Daya IPTEK Taman Pintar

Yogyakarta, dari data yang ada terdapat 1.273 alat peraga dan 54 zona.

Berikut merupakan table wahana dan zona di Taman Pintar Yogyakarta.

3.1 Tabel wahana Taman Pintar Yogyakarta


NO. WAHANA NO ZONA
1. GEDUNG OVAL 1. ZONA GENERATOR VAN DE GRAAF
1. GENERATOR PEDAL
2. ZONA CUACA, IKLIM DAN GEMPA
BUMI
3. TEROWONGAN ILUSI
4. AQUARIUM AIR TAWAR
5. DOME AREA
6. ZONA KEHIDUPAN PURBA
7. ZONA TATA SURYA
8.
2. GEDUNG KOTAK 1. ZONA TEKNOLOGI POPULER

36
2. ZONA AIR UNTUK KEBAIKAN HIDUP
3. LORONG ILUSI
5. ZONA TEPI TV
7. WAHANA JEJAK NUTRISI
ZONA DINO ADVENTURE DAN TEATER
6.
4D
7. ZONA SAHABAT PEMBERANI KPK
8. ZONA MEMORABILIA
9. ZONA INDONESIAKU
10. ZONA GALERI PUSTAKA
11. ZONA OLAHRAGA
12. ZONA NUKLIR
13. ZONA SNI
14. HAND ON SCIENCE
15. ZONA MENARA EIFFEL
16. ZONA KPU
17. ZONA PANAS BUMI GEOTHERMAL
3. PLANETARIUM 1. PLANETARIUM
2. OBSERVASI
4. GEDUNG PAUD BARAT 1. RUANG BERMAIN LEGO
2. PERPUSTAKAAN
3. SAINS DAN TEKNOLOGI
4. KOMPUTER KIDS
5. RUANG BERMAIN PROFESI
5. GEDUNG PAUD TIMUR 1. RUANG FLORA DAN FAUNA
2. RUANG OLAHRAGA
3. RUANG BERMAIN ALAT MUSIK
4. PANGGUNG PERTUNJUKAN
5. RUANG LAKTASI
6. KAMPUNG KERAJINAN 1. KREASI BATIK
2. KREASI GERABAH
3. LUKIS GERABAH
4. LUKIS KAOS
7. ZONA PERPUSTAKAAN DAN 1. PERPUSTAKAAN
SCIENCE THEATER 2. SCIENCE THEATER
8. PLAYGROUND 1. PIPA BERCERITA
2. PERMAINAN PUTARAN
3. DINDING BERDENDANG
4. JUNGKAT-JUNGKIT
5. KATROL
6. TEROWONGAN POHON
7. AIR MENARI

37
8. KORIDOR AIR
9. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
MATAHARI
10. GONG PERDAMAIAN
11. FORUM BATU
12. SEPEDA SPEKTRUM WARA
13. TAPAK PRESTASI
9. ZONA LALU LINTAS 1. ETIKA BERLALU LINTAS
2. KESELAMATAN BERKENDARA
10. WAHANA BAHARI 1. BAHARI
Sumber: Taman Pintar Yogyakarta, diakses 30 Mei 2020

Dari banyaknya atraksi yang ada di Taman Pintar Yogyakarta, terdapat atraksi yang

dianggap belum cukup memberikan kepuasan bagi wisatawan. Dari hasil wawancara

yang dilakukan oleh peneliti, atraksi yang dianggap belum cukup memberikan

kepuasan terhadap wisatawan adalah Zona Memorabilia hal ini dibuktikan dengan

hasil survei daya tarik alat peraga. Dari hasil survei tersebut Zona Memorabilia

tidak disebutkan sebagai atraksi yang diingat oleh wisatawan.

Tabel 3.2 Distributsi Alat Peraga yang Diingat Responden


NO ALAT PERAGA FREKUENSI
PALING DIINGAT PENYEBUTAN
1. Simulasi Gempa Bumi 153

2. Listrik Statis 125

3. Harpa 101

4. Sepeda Kyuh Rangka 77

Tubuh
5. Katrol 64

6. Planetarium 57

7. Organ Tubuh 55

8. Spektrum Warna 45

9. Dinosaurus 42

38
Tour/Advebture
10. Gamelan 37

11. Drum 25
Sumber: Taman Pintar Yogyakarta

Zona Memorabilia merupakan zona yang berisikan sejarah Indonesia, termasuk

kerajaan yang ada di Indonesia. Selain itu terdapat juga foto-foto Presiden

Indonesia dari masa kepemimpinan yang pertama hingga sekarang dan juga

terdapat foto-foto pahlawan Indonesia. Zona ini merupakan zona yang difungsikan

untuk mengenang dan belajar tentang sejarah Indonesia di masa lalu. Selain itu

terdapat juga monitor yang memberikan penjelasan mengenai sejarah presiden-

presiden Indonesia. Zona yang memberikan banyak edukasi ini sayangnya tidak

banyak diminati oleh wisatawan. Wisatawan yang datang kebanyakan hanya

melintas sesaat lalu pergi. Nampaknya wisatawan lebih menyukai zona yang

memiliki unsur entertainment atau menghibur.

Gambar 3.1 Zona Memorabilia Taman Pintar


Sumber: Taman Pintar Yogyakarta
B. Pengelolaan Taman Pintar Terhadap Atraksi Demi Meningkatkan Kepuasan
Wisatawan

1. Pengelolaan Atraksi

39
Demi pengelolaan atraksi yang lebih optimal, Taman Pintar selalu

berupaya untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

serta selalu mengevaluasi atraksi yang ada, termasuk selalu melakukan

perbaikan terhadap atraksi yang rusak. Setiap hari Petugas akan melakukan

evaluasi terhadap masing-masing alat peraga. Pengevaluasian tersebut

dilakukan untuk melihat kondisi setiap alat peraga ataupun atraski yang ada

agar selalu terkontrol dengan baik. Jika terdapat permasalah padaalat peraga

dan atraksi yang ada, maka akan dibahas pada rapat koordinasi internal yang

rutin dilakukan seminggu sekali.

 Pembentukan Tim

Terdapat Tim Teknisi yang ditugaskan untuk mengelola setiap

atraksi yang ada. Tim Teknisi bertugas untuk memberikan

perawatan pada atraksi yang ada di Taman Pintar. Selain itu, Tim

Teknisi juga ditugaskan untuk mengembangkan dan memperbarui

setiap alat peraga agar selalu prima. Jika terdapat atraksi yang

rusak, Tim Teknisi Taman Pintar diharapkan selalu sigap untuk

langsung memperbaiki alat tersebut. Namun, saat Tim Teknisi tidak

dapat memperbaiki alat tersebut, maka (dengan membuat surat

permohonan) urusan perbaikan alat akan dipindah tangankan ke

pihak ketiga, yakni mitra yang bekerjasama dengan Taman Pintar

dalam pengadaan alat tersebut

40
“Untuk alat peraga di PAUD, itu bekerjasama
dengan Sari Husada. Pihak sana tidak mengizinkan
Taman Pintar memperbaiki alat yang rusak sendiri,
harus dari mereka dan itu prosesnya sangat lama
dengan berbagai prosedur. Kalau untuk alat peraga
di Taman Pintar yang bisa diperbaiki sendiri,
perbaikan disesuaikan dengan kondisi wisatawan
dan anggaran perbaikan. Kalau alat yang
dibutuhkan sudah ada, pasti segera diperbaiki.
Kadang tiap alat peraga ada case-nya sendiri, entah
ada salah satu sparepart yang sudah tidak
diproduksi atau anggaran perbaikannya terlalu besar
jadi butuh alur pengajuan sendiri yang lama. Karena
Taman Pintar dibawah Pemkot Jogja, jadi
pengeluaran anggarannya nggak bisa asal, harus
sesuai prosedur” (Wawancara dengan Analis
Humas dan Protokol Taman Pintar Yogyakarta,
pada 1 Juni 2020)

Dalam wawancara tersebut dijelaskan bahwa setiap alat peraga yang

memiliki kerjasama dengan mitra lain proses perbaikannya akan

diajukan kepada mitra tersebut dan untuk alat peraga yang tidak

memiliki kerjasama dengan mitra lain proses perbaikanya akan

dilakukan sesegera mungkin sesuai dengan kondisi kerusakan yang

ada, namun jika tingkat kerusakan yang dimiliki cukup berat, maka

akan dibahas oleh staf Taman Pintar terlebih dahulu melalui rapat

koordinasi. Rapat tersebut diadakan satu Minggu sekali untuk

membahas permasalahan-permasalahan yang di Taman Pintar

Yogyakarta.

 Kerjasama

Taman Pintar juga bekerjasama dengan beberapa stakeholders

41
atau perusahaan lain dalam mengembangkan setiap atraksi.

Kerjasama yang dilakukan berupa konten zona, program layanan,

maupun alat peraga. Seperti kerjasama yang dilakukan Taman

Pintar Yogyakarta dengan BMKG (Badan Meteorologi dan

Klimatologi) dalam pengelolaan Zona Cuaca, Iklim, dan Gempa

Bumi. Kerjasama ini menghasilkan terbentuknya Zona Cuaca,

Iklim, dan Gempa Bumi yang dibuat untuk menambah

pengetahuan wisatawan mengenai cuaca, iklim, dan gempa bumi

di Indonesia. Selain itu, Taman Pintar Juga bekerjasama dengan

Sari Husada. Kerjasama tersebut berujung pada pengadaan Zona

Paud Barat dan Paud Timur. Dan juga setiap hari Minggu di Paud

Barat, pihak Sari Husada melakukan seminar mengenai

pengetahuan bagaiaman cara seorang Ibu dalam mengasuh anak

dengan baik.

Taman Pintar Yogyakarta juga bekerjasama dengan beberapa

universitas yaitu Taman Pintar Yogyakarat bekerjasama dengan

Universitas Gadjah Mada pada Fakutas Farmasi dam MIPA.

Kerjasama tersebut berupa Universitas Gadjah Mada mengirimkan

salah satu Mahasiswa mereka untuk menjadi tim kesehatan di

UKS Taman Pintar Yogyakarta. Taman Pintar Yogykarta juga

bekerjasamam dengan Universitas Macquarie Australia, dimana

42
kerjasama tersebut dalam bentuk Universitas Mecquarie

mengirimkan Mahasiswa mereka untuk mengadakan work shop

robotik.

Gambar 3.2 Penandatanganan Kerjasama BMKG dna Pemerintah Kota Yogyakarta


Sumber: website Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, diakses 31 Mei 2020

 Melaksanakan Survei Kepusan Masyarakan

Demi meningkatkan kepuasan wisatawan, Taman Pintar

Yogyakarta selalu melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat

(SKM) yang rutin dilakukan setiap 2 kali dalam setahun. Dalam

survey ini, wisatawan akan diminta untuk menjawab pertanyaan

melalui wawancara. Data yang didapat dari survey tersebut kemudian

diolah oleh Taman Pintar dan hasilnya dijadikan dasar pengambilan

keputusan untuk pengembangan Taman Pintar. Terdapat tiga aspek

yang diukur dalam melihat opini wisatawan terhadap kunjungan

mereka ke Taman Pintar aspek tersebut yaitu aspek penilaian

43
wisatawan terhadap kualitas alat peraga, opini wisatawan terhadap

manfaat yang diperoleh dari kunjungannya ke Taman Pintar, serta

kesan wisatawan atas kunjungannya ke Taman Pintar.

Tabel 3.3 Hasil Penilaian Responden Terhadap Kualitas Alat Peraga


Kategori Jumlah Presentase

Sangat Setuju 195 19.5%

Setuju 705 70.5%

Tidak Setuju 100 10%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

TOTAL 1000 100.0%

Sumber: Taman Pintar

Tabel tersebut merupakan hasil survei wisatawan terhadap kualitas

alat peraga yang ada di Taman Pintar Yogyakarta. Hal ini

menunjukan hasil persentase sebanyak 90% responden menyatakan

setuju. Sementara itu, persentase yang menyatakan tidak setuju

adalah 10%. Persentase wisatawan yang merespon positif tersebut

mengalami sedikit peningkatan dari 88,4% (Juni-Juli 2019) menjadi

90% (Desember 2019).

Tabel 3.4 Hasil Opini Wisatawan Terkait Kunjungan ke Taman


Pintar Menambah Pengetahuan Baru
Kategori Jumlah Present
ase
Sangat Setuju 268 26.8%

Setuju 723 72.3%

Tidak Setuju 9 0.9%

44
Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Tidak Setuju 9 0.9%

TOTAL 1000 100.0%


Sumber: Taman Pintar

Berdasarkan tabel diatas menunjukan hasil survei bahwa responden

menyatakan setuju bahkan sangat setuju keberadaan Taman Pintar

memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai tempat untuk

menambah pengetahuan baru. Hasil survei tersebut menunjukkan

bahwa persentase responden yang menyatakan setuju dan sangat

setuju masing-masing secara berurutan sebesar 72,3% dan 26,8%

mendominasi persentase seluruh responden.

Tabel 3.5 Hasil Wisatawan Ingin Kembali ke Taman Pintar Lagi


Kategori Juml Presenta
ah se

Sangat Setuju 207 20.7%

Setuju 773 77.3%

Tidak Setuju 13 1.3%

Sangat Tidak 7 0.7%


Setuju
TOTAL 1000 100.0%

Sumber: Taman Pintar

Dalam tabel di atas menjelaskan bahwa hasil survei menujukan 20.7%

wisatawan ingin kembali datang ke Taman Pintar Yogayakarta. Hal ini

dikarenakanm wisatawan menilai bahwa Taman Pintar Yogyakarta

merupakan tempat belajar yang menyenangkan, edukatif dan ramah

45
lingkungan. Terdapat beberapa fasilitas yang diinginkan oleh wisatawan

agar pengelola Taman Pintar Yogayakarta dapat mewujudkannya, seperti

penambahan fasilitas berupa air mancur menari, Pementasan Teatrikal,

Science Theatre, Drama Musikal, kegiatan cerdas cermat, perlombaan

science seperti robotika dan juga tempat yamg instagramable Untuk

layanan peraga maupun program, sebisa mungkin selalu ada hal baru

yang diiringi dengan peningkatan kualitas layanan sehingga wisatawan

tetap ingin berkunjung ke Taman Pintar Yogyakarta. Misalnya, pada

tanggal 18 Desember 2019 Taman Pintar membuka wahana baru berupa

alat peraga berbasis Augmented Reality (AR), penambahan alat peraga

baru tersebut guna menarik perhatian generasi milenial. Terdapat tiga (3)

buah Alat peraga yang berbasis AR di Taman Pintar, alat peraga tersebut

Sand Box, Digital Aquarium, dan Anatomy Smart Table.

Taman Pintar Yogyakarta berupaya sebisa mungkin untuk menjadikan

Taman Pintar Yogyakarta sebagai taman hiburan yang raman untuk

segala generasi, sehingga penting untuk Taman Pintar Yogyakarta selalu

berinovasi dan menciptakan ide-ide baru agar selalu menarik dimata

wisatawan. Hal ini agar Taman Pintar Yogyakarta tetap hidup dan dapat

selalu memberikan yang terbaik kepada wisatawan sehingga Taman

Pintar Yogyakarta tidak mengalami penuruan wisatawan. Maka dari itu

penting untuk Taman Pintar Yogyakarat untuk mengembangkan setiap

atraksinya.

46
Gambar 3.3 Digital Aquarium
Sumber: Taman Pintar Yogyakarta

Tidak hanya itu, Taman Pintar Yogyakarta juga selalu

memperhitungkan setiap detail komponen, misalnya jam operasional

yang disesuaikan dengan sebaik mungkin. Taman Pintar Yogyakarta

buka pada pukul 08.00 sampai 16.15. Waktu buka tersebut disesuaikan

dengan jam kantor yang terdapat di daerah Yogyakarta. Selain itu juga

disesuaikan dengan masuknya wisatawan rombongan yang selalu

menyarankan untuk buka lebih awal. Batas maksimal tutup nya Taman

Pintar Yogayakarta pada pukul 16.15 WIB dikarenakan wahana yang

ada di Taman Pintar Yogayakarta belum memadai untuk melakukan

layanan malam dan area sekitar lokasi yang cenderung mulai sepi pada

pukul 16.15, namun jika terjadi keterlambatan pada wisatawan

rombongan Taman Pintar Yogyakarta akan memberikan dispensasi

waktu 15-30 menit namun harus melakukan konfirmasi terlebih dahulu

jika adanya keterlambatan di perjalanan. Pentingnya dekorasi di setiap

47
atraksi juga mempengaruhi kualitas atraksi tersebut. Taman Pintar

Yogyakarta sendiri memiliki tim yang ditugaskan dalam merancang

tampilan atraksi tim seksi pelayanan dan pengembangan mampu

merencanakan tampilan dan konsep dari setiap wahana yang ada di

Taman Pintar Yogyakarta. Sebelumnya dilakukan pembuatan konsep

yang nantinya disetujui oleh manajemen, khususnya kepala bidang

pengelola Taman Pintar Yogyakarta. Jika beban rancangan konsep

terlalu berat bagi tim pengembangan dan pelayanan maka pengerjaanya

akan diberikan kepada vendor tertentu.

Selain itu dalam meningkatkan pengembangan atraksi yang ada

Taman Pintar Yogayakarta memerlukan pendanaan untuk selalu

memperbaharui atau melakukan perbaikan terhadap atraksi. Dalam

menghadapi hal tersebut Taman Pintar Yogyakarta telah mempersiapkan

hal tersebut secara matang. Taman Pintar Yogayakarta yang dibawahi

Pemerintah Kota Yogyakarta telah merancang anggaran pendanaan

tersebut sejak tahun sebelumnya dan begitu seterusnya. Sehingga dana

untuk pengoperasinal dan pengelolaan wahana dapat terkontrol dengan

baik, dengan nominal anggaran yang bervariasi tergantung dari

pengembangan yang akan dilakukan.

2. Carry Capacity

Dalam menghadapi lonjakan wisatawan di saat musim puncak, Taman

48
Pintar Yogayakarta selalu cepat dan tanggap dalam menyediakan alternatif lain

agar wisatawan tetap merasa nyaman saat datang berkunjung. Biasanya

lonjakan wisatawan terjadi saat hari libur seperti akhir pekan, hari libur

nasional, dan juga saat memasuki periode masuk sekolah karena pada saat itu

banyak sekali rombongan anak sekolah yang datang dari luar daerah. Kendala

utama biasanya datang pada antrian loket tiket dan antrian masuk Gedung Oval-

Kotak, dimana pada musim tersebut antrian yang ada sangat panjang. Solusi

yang dilakukan Taman Pintar Yogyakarta adalah dengan menambahkan loket

tiket di area tertentu dan selalu menginfokan jika terdapat wahana yang

sekiranya membutuhkan waktu menunggu yang cukup lama seperti planetarium

dan kampung kerajinan

Gambar 3.4 Antrian wisatawan didepan loket tiket Taman Pintar Yogyakarta
Sumber: tribunjogja.com, Taman Pintar Yogyakarta Tembus 1 Juta Wisatawan Sepanjang 2017,
diakses 31 Mei 2020

Untuk wahana-wahana tertentu yang memiliki kuota wisatawan terbatas, maka

akan diberlakukan sistem pembagian jam pelayanan. Sistem pembagian jam

layanan tersebut diberlakukan untuk zona yang memiliki tempat terbatas dan

49
kuota wisatawan yang terbatas. Untuk zona planetarium jam layanan dimulai

pada pukul 9.30, 10.30, 11.30, dan seterusnya. Untuk pelayanan pukul 9.30,

wisatawan dapat mulai memasuki area pada pukul 09.00. Agar wisatawan tidak

tertinggal Taman Pintar Yogyakarta selalu memberikan pengumuman di waktu-

waktu tersebut. Sementara, untuk zona yang memiliki area yang kecil seperti

yang ada di Kampung Kerajinan maka dapat dibagi menjadi kelompok-

kelompok kecil sesuai kapasitas ruang atau menyediakan tempat yang luas

seperti di Hall Pytagoras. Untuk alat peraga yang kertersediaan nya terbatas

altermatif yang akan dilakukan oleh Taman Pintar Yogyakarta adalah dengan

membuat sistem antrian yang akan diatur oleh Pemandu di zona tersebut atau

dengan membiarkan wisatawan untuk melihat-lihat alat peraga yang lain

terlebih dahulu.

Selama saya magang di Taman Pintar Yogyakarta antrian yang terlihat

cukup parah terdapat pada loket tiket dan antrian masuk ke Gedung Oval-kotak.

Untuk menghadapi permasalahan tersebut biasanya staf yang tidak memiliki

pekerjaan atau sedang tidak sibuk atau sedang memiliki waktu luang akan

membantu diarea tersebut dan sebelumnya wisatawan akan diarahkan oleh

petugas security di tempat agar keadaan tetap tertib dan kondusif. Untuk

carrying capacity sendiri, Gedung Oval-Kotak Taman Pintar Yogyakarta tidak

membatasi jumlah wisatawan yang akan masuk kedalam gedung karena gedung

paling ramai hanya saat musim pucak saja dan staf pengelola merasa gedung

oval kotak tidak perlu pembatasan untuk wisatawan. Maka tak jarang petugas

50
yang bekerja di dalam gedung tersebut sedikit kewalahan apalagi jika terdapat

wisatawan yang susah diarahkan untuk tetap tertib dan tenang. Akibatnya

terdapat beberapa alat peraga yang rusak karena banyak disentuh oleh

wisatawan. Selain alat peraga yang rentang rusak akibat sering tersentuh tangan

wisatawan, muncul juga bau yang tidak sedap di dalam ruangan. Yang

membuat wisatawan lain merasa tidak nyaman, walaupun sudah tersedia

penyemprot ruangan namun bau tersebut tetap tidak dapat diatasi, akibatnya

pemandu di area suka membawa semprotan ruangan untuk menghilangkan bau

tersebut

3. Pengelolaan Sumber Daya Manusia

 Rekruitmen dan Penempatan

Taman Pintar Yogyakarta dikelola oleh Pemerintah Yogyakarta

melalui Dinas Pariwista Kota Yogyakarta. Saat ini Taman Pintar

Yogyakarta memiliki karyawan dengan jumlah 136 orang yang

terbagi ke dalam beberapa divisi. Dalam memilih karyawan, staf

HRD (Human Resource Departement) Taman Pintar Yogaykarta

selalu melihat latar belakang pendidikan para pelamar.

Pertimbangan tersebut dilakukan agar calon pekerja dapat

ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan kompetensi masing-

masing. Penempatan karyawan sesuai dengan latar belakang

pendidikan diharapkan mampu membuat karyawan bekerja secara

51
maksimal. Untuk karyawan yang memiliki latar belakang Bahasa

Inggris akan ditempatkan di Humas Bagian Kerjasama, latar

belakang Ilmu Komunikasi akan ditempatkan di bagian Humas,

latar belakang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dibagian Seksi

Pelayanan dan Pengembangan.

 Training

Sebelum melakukan pekerjaan dilapangan karyawan

dituntut untukmelakukan proses training terlebih dahulu, proses

tersebut sangat penting dilakukan untuk perkembangan karyawan

dan perusahaan. Di Taman Pintar proses training dilakukan

selama 3 bulan. Hal tersebut dilakukan untuk proses adaptasi bagi

karyawan baru di tempat kerja. Seperti karyawan di divisi

pemandu mereka melakukan proses training selama 3 bulan.

Dalam masa training tersebut pemandu akan diajarkan bagaimana

melayani pengunjung, mengenal alat peraga dan edukasi

mengenai wahana yang ada di Taman Pintar. Namun tidak semua

karyawan melakukan training. Jika terdapat karyawan yang

memiliki pengalaman dibidang yang sama mereka akan langsung

ditempatkan diarea tanpa proses training terlebih dahulu.

 Capacity Building

Taman Pintar juga selalu melakukan Capacity Bulding

52
untuk para karyawan, meskipun untuk tahun 2020 ini agenda

tersebut dibatalkan karena wabah virus Covid-namun hal tersebut

tidak membuat karyawan taman pintar kehilangan kualitas dalam

melaksanankan pekerjaanya. Capacity Building dilakukan untuk

pengembangan dan meningkatkan kerja karyawan. Dalam

meningkatkan kinerja karyawan, setiap tahun Taman Pintar selalu

mengadakan pelatihan khusus seperti pelatihan soft skill, etika

dalam berkomunikasi dan pelatihan dalam menghadapi bencana

seperti kebakaran. Pelatihan tersebut dilakukan guna

menghasilkan karyawan yang berkualitas.

Gambar 3.5 Pelatihan etika komunikasi karyawan Taman Pintar,


khususnya petugas garda depan: pemandu, CS, bagian informasi, bagian
loket tiket dan kehumasan Sumber: Instagram @tamanpintar_yogyakarta,
diakses 31 Mei 220

Dalam gambar tersebut terlihat karyawan Taman Pintar yang

sedang mengikuti pelatihan etika komunikasi yang dikhususkan

untuk karyawan di garda depan seperti pemandu, CS (Customer

53
Service), bagian informasi, bagian loket tiket dan kehumasan. Demi

meningkatkan kepuasan pengunjung, staf Taman Pintar dituntut

selalu ramah dalam memberikan pelayanan kepada pengunjung.

Karyawan Taman Pintar juga menerapkan 3S yaitu Senyum, Sapa,

dan Salam serta melayani pengunjung sebaik mungkin, sesuai

dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku di Taman Pintar.

Taman Pintar juga selalu sigap dan tanggap apabila terdapat

keluhan, baik mengenai atraksi maupun mengenai sikap karyawan

yang kurang sesuai.

Dalam menangani keluhan, karyawan Taman Pintar harus

selalu bersikap ramah dan selalu tersenyum walaupun pengunjung

menyampaikannya dengan cara yang tidak baik seperti membentak

ataupun beberbicara dengan kasar, namun karyawan tidak boleh

ikut meluapkan amarah terhadap perilaku pengunjung tersebut.

Karyawan diharapkan. dapat membaca situasi dengan memberikan

solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dikeluhkan. Pihak

manajemen Taman Pintar juga menyediakan kotak saran dan kritik

yang terdapat di meja ruang Informasi Taman Pintar. Salah satu

saran yang pernah diterima Taman Pintar yaitu dibukanya Taman

Pintar pada hari Senin. Banyak sekali pengunjung yang

mengharapkan agar Taman Pintar dibuka setiap hari (sebelumnya

54
Taman Pintar memberlakukan tutup pada Hari senin). Saran

tersebut kemudian ditanggapi dan diterima oleh Taman Pintar demi

3. 6 Tabel Total Wisatawan Taman Pintar tahun 2019


meningkatakan kepuasan pengunjung, sehingga saat ini Taman

Pintar Yogyakarta beroperasi setiap hari.


Berikut merupakan tabel wisatawan pada tahun 2019.

Gambar 3.6 Poster Pembukaan Taman Pintar Setiap Hari


Sumber: Instagram @tamanpintar_yogyakarta, diakses 31 Mei 2020

Tot Per
al Bul 95.584 81.979 96.370 74.258 28.246 93.035 64.116 22.453 43.131 77.358 77.384 168.661 922.575

Zona
Lalulintas 856 1.075 1.012 1.303 484 2.015 1.464 599 707 628 728 1.299 12.170

767 608 773 350 172 759 460 132 136 287 285 971 5.700

Presenter
TV 85 33 47 42 17 111 76 41 31 26 24 94 627

Hand
on 187 208 357 457 62 415 318 100 459 498 444 1.002 4.507

Lukis
Gerabah 874 729 836 873 454 1.097 891 167 233 433 540 1.087 8.214

Kreasi
Gerabah 649 417 1.078 699 104 700 467 154 179 530 368 1.029 6.374

Membatik 606 476 834 644 87 805 572 105 334 478 429 1.211 6.581

Wahana
Bahari 3.452 3.397 3.579 4.390 1.605 8.946 6.128 1.925 2.720 3.486 3.167 6.530 49.325

Zona
Astronomi 6.234 3.930 4.346 5.792 1.523 10.271 6.530 1.987 2.471 3.898 3.771 10.869 61.622

Oval
Kotak 19.481 14.346 17.442 17.653 6.295 32.759 23.467 8.031 10.081 13.209 14.835 40.591 218.190

Oval
Kotak 60.585 53.045 60.271 34.596 15.793 32.302 22.209 8.408 24.620 52.512 50.752 101.044 516.137

Paud 1.808 3.715 5.795 7.459 1.650 2.855 1.534 804 1.160 1.373 2.041 2.934 33.128

Januari Februar i Septem ber Oktobe r Novemb er Desemb er


Bulan Maret April Mei Juni Juli Agustus
Total

55
Dari table diatas dapat dilihat pada tahun 2019 total wisatawan dalam satu tahun

sekitar 922.575 wisatawan. Jumlah wisatawan di Taman Pintar tidak selalu naik

pertahunnya. Wisatawan di tahun 2019 terbilang lebih sedikit dibandingkan tahun

2017 yaitu sekitar 1.005.293 wisatawan. Untuk itu meningkatkan jumlahwisatawan

yang datang Taman Pintar selalu berupaya untuk memberikan pembaharuan terhadap

atraksi yang ada agar wisatawan yang datang selalu bertambah

56
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah penulis jabarkan penulis dapat menyimpulkan

sebagai berikut:

1. Taman Pintar memiliki 1.273 alat peraga dan 54 zona. Demi

meningkatkan kepuasan wisatawan Taman Pintar selalu berusaha

berinovasi dan memperbaharui setiap atraksi yang ada.

Pembaharuan atraksi tersebut dilakukan guna meningkatkan

kepuasan wisatawan. Sangat penting untuk setiap objek wisata

selalu meningkatkan kualitas atraksinya, agar wisatawan yang

datang tidak kecewa dan selalu berkeinginan untuk datang kembali.

Taman Pintar selau berupaya meningkatkan kualitas dari setiap

atraksinya. Walaupun Taman Pintar selalu berupaya untuk

meningkatkan kualitas setiap atrakisnya masih saja terdapat

wisatawan yang merasa kurang puas saat mengunjungi Taman

Pintar. Beberapa atraksi yang dianggap masih belum memberikan

kepuasan terhadap wisatawan diantaranya Zona Memorabilia, Zona

Lalulintas, Zona Teknologi Popular dan Zona Tepi TV.

2. Dalam mengelola atraksinya Taman Pintar selalu melakukan

pengecekan secara berkala. Taman Pintar memiliki Tim Teknisi

yang ditugaskan untuk mengelola, merawat serta mengembangkan

57
setiap atraksi dan alat peragaagar selalu prima. Pengelolaan sumber

daya manusia juga penting dilakukan Taman Pintar guna

memberikan pelayanan yang memuaskan. Saat ini Taman Pintar

Yogyakarta memiliki 136 orang karyawan yang terbagi dibeberapa

divisi. Dalam memilih karyawannya HRD Taman Pintar selalu

melihat latar belakang pendidikan para calon pelamarnya, hal ini

agar karyawan dapat ditempatkan sesuai dengan kemampuannya

masing-masing. Taman Pintar juga selalu mengadakan kegiatan

training untuk karyawan baru selama 3 bulan. Selain itu, Taman

Pintar juga selalu menagadakan capacity building untuk

meningkatkan kualitas para karyawan agar dapat bekerja dengan

baik. Setiap tahunya Taman Pintar juga slelau mengadakan

pelatihan-pelatihan khusus seperti soft skil, etika berkomunikasi dan

pelatihan mengatasi bencana. Taman Pintar selalu sigap dan tangga

apabila terdapat keluhan dari wisatawan. Utnuk meminimalisi

keluahan tersebut Taman Pintar melakukan SKM (Survei Kepuasan

Masyarakat) yang rutin dilakukan setiap 2 kali dalam setahun

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis dapat memberikan saran kepada
Taman Pintar Yogyakarta yaitu:

1. Menambahkan softskil kepada karyawan seperti cara mengatasi

komplain, etika menyambut tamu dan pembelajaran Bahasa asing

58
untuk meningkatkan performa karyawan.

2. Mempercepat proses perbaikan alat peraga agar wisatawan dapat

menikmati semua fasilitas yang diberikan.

3. Penambahan fasilitas game VR di zona teknologi popular jika

memungkinkan agar banyak wisatawan yang dapat menikmati

permainan tersebut.

4. Memberikan fasilitas permainan di zona memorabilia yang sesuai

dengan tema di zona tersebut demi meningkatkan wisatawan yang

datang.

5. Sebaiknya Taman Pintar memberikan fasilitas berupa staf khusus

yang bertugas sebagi media penyampaian keluhan wisatawan karena

penulis merasa cara tersebut lebih efektif dibandingkan kotak saran

yang hanya terdapat di ruang informasi saja. Atau memperbanyak

kotak saran di beberpa titik point area Taman Pintar

59
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi,


(Jakarta: Rineka Cipta, 2006).

Adisasmita, Rahardjo. (2011). Manajemen Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Penerbit


Graha Ilmu

Arifin, Z., & Rahayu, I. T. 2011. Hubungan antara orientasi religius, locus of control
dan psychological well-being mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta:


Rineka Cipta.

Asmuji. 2012. Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Arruzz


Media

Badan Statistika Yogyakarta. 2019. Perkembangan Pariwisata dan Transportasi


Udara D.I. Yogyakarta, Desember 2019.

Clave, S. Anton. (2007). The Global Theme Park Industry. UK: Kings Lynn, Hal 27.

Daly, Fajar Peunoh. 2019. Pengaruh Wisata Halal Terhadap Kepuasan Wisatawan
Berkunjung Ke Kota Banda Aceh. Skripsi. Program Studi Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Negeri Ar-
Raniry.

Departemen Humas Taman Pintar Yogyakarta 2020. Jumlah wisatawan Taman


Pintar pada tahun 2016

Dridea,Catrinel Raluca dan Strutzen Gina. 2005. Theme Park- The Main Concept of
Tourism Industry Development.

Esther Kuntjara . 2006. Penelitian Kebudayaan, Sebuah Panduan Praktis.Yogyakarta:


Graha Ilmu.
Extrada, E. 2014. Taman bertema indoor trans studio Semarang. Semarang: Jurusan

xix
Arsitektur Fakultas Teknik. Hal 1

Irawan, Presetya. 1997. Metode Penelitian : Pengantar Metode Penelitian.


Jakarta: Universitas Terbuka.

Irene, Diana. 2009. Manajemen Pemasaran Usaha Kesehatan. Yogyakarta : Nuha


Medika. Hal 61-62

Irene, Diana. 2009. Manajemen Pemasaran Usaha Kesehatan. Yogyakarta: Nuha


Medika. Hal 61-65

Ismayati, “Pengantar Pariwisata”. Grasindo. Jakarta. 2010. Hal 3

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) online. Pengertian atraksi. Diaksies melalui

https://kbbi.web.id/atraksi, pada tanggal 4 Februari 2020

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) online. Pengertian pengelolaan Diakses

melalui https://kbbi.web.id/kelola pada 4 Februari 2020

Kotler dan Keller. 2009. Pengertian Kepuasan Konsumen. Diaskes melalu Jurnal
Administrasi Bisnis Analia Lumban Gaol Universitas Brawijaya Fakultas
Ilmu Administrasi.

Kusumaningrum, Dian. 2009. Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Daya Tarik


Wisata di Kota Palembang. Tesis PS. Magister Kajian Pariwisata.
Universitas Gadjah Mada. Hal 17-18

Moleong, 2005. Metodologi Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja


Rosdakary. Hal 6

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia. Hal 6 Pendit,
Nyoman S. 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta, Pt.
Pradnya Paramita

Pedit, Nyoman S. 2003. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya
Paramita

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Buana.

xx
Ramadhan,Ligiya Fitria. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Wisatawan Dalam Berwisata di Kampung Gajah. Skripsi.
Program Studi Destinasi Studi Pariwisata Jurusan Kepariwisataan
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

Ramadhon, P. 2008. Pengelolaan Lanskap Kawasan Bertema (Theme Park) di


Dunia Fantasi. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Hal 9.

Robbins, S. P. Dan Mary Coulter. 2010. Manajemen Edisi Kesepuluh Jilid, 1.

Soekadijo, R. G. 1997. Anatomi Pariwisata: Memahami Pariwisata sebagai


systematic Linkage. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Soekadijo, R. G. Anatomi pariwisata: memahami pariwisata sebagai" systemic


linkage. Gramedia Pustaka Utama, 2000. Hal 34

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hal 148

Taman Pintar Yogyakarta. 2020. Sejarah, profile, visi misi, motto, logo, tujuan
dan motto, wahana dan mascot. https://tamanpintar.co.id/

Waro, Muhammad Ahsanul. 2018. Manajemen Daya Tarik Wisata Religi dalam
Meningkatkan Wisatawan di Makam Syekh Jumadil Kubro Semarang.
Skripsi. Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri
Walisongo Semarang

Widoyoko, Eko Putro. (2014). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar

xxi
LAMPIRAN
Panduan wawancara Staf Taman Pintar Yogykarta

Profil Informan

Nama : Winarno
Usia : 40
Jenis kelamin : Pria
Pekerjaan : Karyawan Taman Pintar
Pangkat/Jabatan : Analis Sumber Daya IPTEK
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : S1 Teknik Mesin
Alamat : Taman kt. I/366 yogyakarta
Lama masa pekerjaan : 14 tahun

Panduan Wawancara Kepada Pengelolaan Taman Pintar Mengenai


Pengelolaan Atraksi dan Pengelolaan Karyawan Dalam Meningkatkan
Kepuasan Wisatawan

No Pertanyaan penelitian Formulasi pertanyaan


1. Apa saja atraksi yang ada di Taman 1. Berapa total atraksi yang dimiliki
Pintar Yogyakarta yang dirasa belum taman pintar?
cukup memberi kepuasan bagi
Kurang lebih 1273 alat peraga
wisatawan?
dan 54 zona dengan berbagai
tambahan program kegiatan
eventual. Detail jumlah riil alat
peraga belum diupdate lagi.
2. Atraksi yang menurut wisatawan
paling menarik?
Generator Van de Graff
3. Atraksi apa yang paling digemari
atau disukai wisatawan?

xxii
Mengapa wisatawan menyukai
atraksi tersebut?
Taman Air Menari, karena gratis
dan menyenangkan
4. Atraksi apa yang paling tidak
digemari? Mengapa?
Permainan angka, karena
membutuhkan konsentrasi dan
pemahaman lebih.
5. Atraksi apakah yang sering rusak
karena digunakan banyak orang?
Robot dino
6. Atraksi apa yang jarang rusak?
Banyak, Generator Van de Graff
dll
7. Atraksi apa yang membutuhkan
pemeliharaan khusus? Mengapa?
Air laminer, karena aliran air
harus lurus dan stabil
8. Atraksi apa yang tidak
membutuhkan pemeliharaan
khusus?
Terowongan pohon
9. Atraksi apa yang jumlahnya
banyak untuk dapat dinikmati
oleh wisatawan yang banyak?
(ada duplikasi) (mengapa)
Di Perpustakaan ada 6 buah

xxiii
komputer Ensklotepi.
Terowongan ilusi/ ilusi mata ada
7
10. Atraksi apa yang jumlahnya
terbatas? Mengapa?
Alat peraga di jembatan science,
karena jarang rusak dan
membutuhkan tempat yg lebih
luas
11. Apa saja atraksi yang ada di
Taman Pintar Yogyakarta yang
dirasa belum cukup memberi
kepuasan bagi wisatawan ?
Memorabilia

Profil Informan

Nama : Zuanita Maharani P


Usia : 29 Tahun
Jenis kelamin : Wanita
Pekerjaan : PNS
Pangkat/Jabatan : Analis Humas dan Protokol Taman Pintar
Yogyakarta
Suku bangsa : Jawa, Indonesia
Pendidikan : S1 Ilmu Komunikasi
Alamat : Rotowijayan KP II/19 RT 36 RW X Kadipaten
Kraton
Yogyakarta
Lama masa pekerjaan : 1 tahun 2 bulan

xxiv
Panduan Wawancara Kepada Pengelolaan Taman Pintar Mengenai
Pengelolaan Atraksi dan Pengelolaan Karyawan Dalam Meningkatkan
Kepuasan Wisatawan

No Pertanyaan penelitian Formulasi pertanyaan


2. Bagaimana pengelolaan Taman 1. Berapa total karyawan taman pint
Pintar terhadap atraksi demi ar ?
meningkatkan kepuasan wisatawan?
136 orang
2. Bagaiaman taman pintar dalam m
engatur karyawanya?
Penempatan jabatan sesuai dengan
background pendidikan dan
pengalaman kerja masing-masing
3. Apa standar operasional karyawa
n (baik yang di kantor dan yang b
ertemu langsung dengan wisataw
an) taman pintar dalam menyamb
ut tamu?
Yang pasti dengan ramah, sopan,
dan santun menerapkan senyum,
salam, sapa. Melayani semaksimal
mungkin sesuai dengan batasan-
batasan yang berlaku.
4. Dalam meningkatkan kepuasan p
engujung apa yang perlu dilakuka
n taman pintar ?
Selalu memberikan inovasi baik
dari segi pelayanan maupun alat
peraga serta selalu memperbaiki

xxv
diri dalam segala aspek.
5. Bagaiaman taman pintar dalam m
erawat setiap atraksi yang ada?
Taman Pintar mempunyai tim
teknis tersendiri terutama di Seksi
Pelayanan dan Pengembangan
yang rutin melakukan perawatan
alat peraga dan memperbarui atau
meningkatkan program-program
layanan Taman Pintar.
6. Bagaiaman pengelola taman pinta
r dalam menyikapi atraski yang r
usak?
Segera diupayakan untuk
perbaikan. Jika dapat langsung
diperbaiki maka akan langsung
diperbaiki, namun jika
membutuhkan proses yang cukup
panjang (seperti atraksi yang
dikerjasamakan dengan pihak
ketiga) maka segera membuat
permohonan untuk perbaikan agar
perbaikan dapat segera dilakukan.
7. Apakah ada denda bagi wisatawa
n yang apabila ketahuan merusak
atraksi yang ada?
Tidak ada, masih berupa teguran
peringatan.

xxvi
8. Bagaimana sikap karyawan tama
n pintar dalam menghadapi tamu?
Selalu memberikan pelayanan
yang terbaik sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
9. Apakah ada pelatihan khusus unt
uk karyawan taman pintar dalam
meningkatkan performa kerja?
Ada, minimal satu kali dalam satu
tahun dilakukan pelatihan untuk
bidang-bidang tertentu. Capacity
Building untuk seluruh karyawan
juga dilakukan rutin satu kali
setiap tahun, namun karena
pandemi COVID-19 maka tahun
2020 ditiadakan.
10. Apakah latar pendidikan karyawa
n mempengaruhi posisi dimana m
ereka ditempatkan?
Ya
11. Apakah pernah terdapat complain
serius yang diterima taman pintar
oleh tamu, bagaiaman taman pint
ar menghadapi permasalahan ters
ebut?
Pernah. Disikapi dengan senyum
dan tenang meskipun customer
menyampaikan dengan emosi

xxvii
serta tentu saja mempelajari detail
kejadian dan memberikan solusi
terbaik.
12. Siapakah yang mengelola Taman
Pintar?
Pemerintah Kota Yogyakarta
melalui Dinas Pariwisata Kota
Yogyakarta. Namun karena
Taman Pintar merupakan BLUD
(Badan Layanan Umum Daerah)
maka sejak tahun 2010 sudah
tidak menggunakan APBD.
13. Apakah Taman Pintar dalam men
gelola atraksinya juga bekerja sa
ma dengan stakeholders/perusaha
an lainnya ? jika ada bentuk kerja
sama seperti apa?
Ya. Ada yang berupa konten zona,
program layanan, maupun alat
peraga.
14. Bagaiaman Taman Pintar dalam
menangani lonjakan wisatawan y
ang membeludak agar wisatawan
tetap nyaman saat berada di Tama
n Pintar?
Kendala utama biasanya pada
antrian loket yang panjang, maka
solusinya dengan menambah loket

xxviii
tiket di area tertentu saat peak
season dan selalu menginfokan
kepada wisatawan untuk wahana-
wahana yang sekiranya
membutuhkan waktu menunggu
yang cukup lama seperti
planetarium, kampung kerajinan,
dan sebagainya.
15. Bagaiaman Taman Pintar dalam
mengelola carrying capacity atau
kapasitas wisatawan di setiap zon
a?
Untuk wahana tertentu yang
memiliki kuota wisatawan, maka
diberi pembagian jam layanan
seperti Planetarium dan Theater
4D. Untuk zona yang areanya
kecil, seperti yang ada di
Kampung Kerajinan, dapat dibagi
menjadi kelompok-kelompok
kecil sesuai kapasitas ruang atau
menyediakan tempat yang luas
seperti di Phytagoras Hall.
16. Bagaiaman Taman Pintar dalam
mengembangkan atraksi yang ada
agar tetap uptudate/terbaharui seh
ingga wisatawan tidak merasa bos
an saat mengunjung Taman Pintar

xxix
terus-menerus?
Selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selalu mengevaluasi wahana yang
sudah ada dan perbaikan yang
perlu dilakukan.
17. Bagaiaman Taman Pintar dalam
mengalokasikan dananya dalam p
engembangan aktrasi ataupun fasi
litas yang lainnya?
Karena berada dibawah
Pemerintah Kota Yogyakarta,
maka rencana anggaran untuk
tahun berjalan sudah disusun sejak
tahun sebelumnya dan begitu
seterusnya sehingga dana untuk
operasional dan pengelolaan
wahana pasti dimasukkan dalam
rencana anggaran dengan nominal
yang bervariasi tergantung
pengembangan apa yang akan
dilakukan.
18. Bagaiaman Taman Pintar dalam
mengelola tampilan di setiap zona
agar selalu menarik di mata wisat
awan?
Selalu melakukan pemantauan dan
perawatan rutin khususnya oleh

xxx
tim Seksi Pelayanan dan
Pengembangan yang selalu
melakukan pengecekan sehingga
jika ada yang perlu diganti atau
diperbarui dapat langsung
ditindaklanjuti.
19. Apakah terdapat Tim khusus yan
g di tugaskan untuk mengatur tam
pilan di zona atraksi?
Tim dalam Seksi Pelayanan dan
Pengembangan mampu
mengaplikasikan rencana tampilan
yang desainnya telah dikonsep
dan disetujui sebelumnya oleh
manajemen, khususnya Kepala
Bidang Pengelolaan Taman
Pintar. Jika beban kerja dan
nominal pengerjaannya besar
maka harus melalui proses untuk
dapat dikerjakan oleh vendor
tertentu.
20. Mengapa Taman Pintar hanya bu
ka pada pukul 08.00-16.15 saja?
Apa yang mendasari jam operasio
nal itu?
Jam operasional disesuaikan
dengan jam kerja kantor selain itu
juga disesuaikan dengan masukan

xxxi
wisatawan terutama rombongan
yang sering menyarankan untuk
buka lebih awal. Batas maksimal
pukul 16.15 WIB karena wahana
yang ada di Taman Pintar belum
memadai untuk layanan malam
dan area sekitar cenderung mulai
sepi sejak pukul 16.15 WIB.
21. Bagaimana pengelolaan Taman
Pintar terhadap atraksi demi
meningkatkan kepuasan
wisatawan?
Selalu dilaksanakan Survei
Kepuasan Masyarakat (SKM)
yang rutin dua kali dalam 1 tahun.
Hasil SKM tersebut salah satunya
menjadi dasar pengambilan
keputusan untuk pengembangan
Taman Pintar. Untuk layanan
peraga maupun program, sebisa
mungkin selalu ada hal baru yang
muncul setiap tahun yang diiringi
dengan peningkatan kualitas
layanan sehingga wisatawan tetap
ingin berkunjung ke Taman
Pintar.

xxxii

Anda mungkin juga menyukai