Anda di halaman 1dari 55

MAKALAH STUDY TOUR YOGYAKARTA 2019

LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh :
ASIFA FUTRIANA
XI MIPA 6
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ilmian study tour ke Yogyakarta

SMAN 19 GARUT

Tahun pelajaran 2018-2019

Disusun oleh :

ASIFA FUTRIANA

XI Mipa 6

Telah disahkan atau disetujui pada tanggal 16 Desember 2019

Pembimbing kepala Sekolah


Kata Pengantar

ASSALAMMUALAIKUM WR.WB

Segala puji syukur sayai panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang
senantiasa melimpahkan Rahmat-nya dan kasih-nya,atas anugrah hidup
dan kesehatan yang telah saya terima,serta petunjuk-nya sehingga
memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan
karya tulis ini.

Di dalam karya tulis ini sayai selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang
bisa kami sajikan,sebagai syarat atas perjalanan saya dengan judul
“KARYA TULIS STUDY TOUR YOGYAKARTA” dimana di dalam judul
tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya tempat-
tempat wisata yang ada di yoygakarta yang indah dan menawan.

Saya menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman


saya tentang kota yogyakarta,menjadikan keterbatasan kami pula untuk
memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini,oleh
karna itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun

selalu kami harapan demi kesempurnaan karya tulis ini.

Harapan saya,semoga karya tulis membawa manfaat bagi


kita,setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang
kota yogyakarta.

Akhir kata,saya smapaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan ini.terutama kepada rekan satu
kelompok atas kerjasamanya,dan guru bahasa indonesia yang telah
membimbing dalam penyusunan karya tulis ini.

MOTTO

 pemikiran manusia adalah sebuah perca kain yang berserakan,


dan kita berpeluang menyajikannya menjadi sebuah permadani
yang indah dan menawan.
 Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.
 Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam
mengatasi adanya masalah adalah sesuatu yang utama.

 kesuksesan adalah tindakan sia-sia yang bodoh.


 Kegagalan hanya terjadi apabila kita menyerah.
 Kebijakan dan kebajikan adalah perisai terbaik.

 Man jadda wajada, man shabara zhafira.


 Keyakinan, semangat, dan motivasi adalah langkah awal sebuah
kesuksesan.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

MOTTO

DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN

1 . 1 LATAR BELAKANG

1 . 2 TUJUAN PENULISAN

1 . 3 WAKTU DAN TEMPAT

1 . 4 RUMUSAN MASALAH

BAB 2 PEMBAHASAN

2 . 1 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (UNY)

2 . 2 MALIOBORO

2 . 3 GUMUK PASIR

2 . 4 PUNCAK BECICI

2 . 5 TUBING SEDAYU

2 . 6 CANDI BOROBUDUR

BAB 3 PENUTUP

3 . 1KESIMPULAN

3 . 2 PESAN DAN KESAN

LAMPIRAN

DAFTAR PUSAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Yogyakarta atau jogja adalah sebuah kota beserta merangkap


sebagai ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.kota jogja terletak
di pulau jawa yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah
dan berbatasan dengan samudera Hindia.kota Jogja sering di sebut juga
sebagai kota budaya dan pelajar .

Yogyakarta kota yang terkenal akan sejarah dan warisan


budayanya. Yogyakarta merupakan pusat kerajaan Mataram (1575-
1640),dan sampai sekarang ada keraton atau Istana yang masih
berfungsi dalam arti yang sesungguhnya. Yogyakarta juga memiliki
banyak candi berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan
kerajaan-kerajaan jaman

dahulu,diantaranya Candi Borobudur yang di bangun pada abad yang


ke-9 oleh dinasti Syailendra. Selain warisan

budaya, Yogyakarta memiliki panorama alam yang indah dan atmosfer


kesenian yang sangat kental di dalamnya. Dalam hal kebudayaan
provinsi Yogyakarta masih sangat kental dengan budaya Jawanya dalam
kehidupan sehari hari seni dan budaya seola sangat terkenal dimata
regional maupun internasional?

Apa yang mempengaruhi kota jogjakarta sebagai salah satu icon


indonesia?

Dimana saja tempat-tempat pariwisata yang sering dikunjungi para


wisatawan?

Kenapa kota Jogjakarta dikatakan sebagai kota pariwisata?

Mengapa jogjakarta disebut juga sebagai kota pendidikan?


Kapan Borobudur diresmikan sebagai keajaiban dunia?

Apa saja kekuatan alam yang berada di Jogjakarta?

Mengapa kota jogjakarta tetap mempertahankan nilai-nilai


kebudayaannya?

Mengapa di kota jogjakarta terdapat banyak candi?

Usaha apa saja yang dilakukan untk tetap mempertahankan kota


jogjakarta?

Bagaimana cara untuk menjaga kota wisata ini agar tetap utuh?

BAB 2

PEMBAHASAN

2 . 1 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (UNY)

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan pengembangan dari


IKIP Yogyakarta yang telah berdiri 21 Mei 1964. Sejarah panjang UNY
dalam dunia pendidikan Indonesia telah menghasilkan tenaga
kependidikan dan nonkependidikan yang berkualitas unggul. Banyak
tenaga pengajar berkualifikasi S2 dan S3, pegawai profesional,
perpustakaan universitas dan fakultas yang lengkap, pusat komputer,
jaringan internet 24 jam, sarana olahraga berstandar internasional,
pusat bahasa, laboratorium
penelitian modern, dan lingkungan yang asri membuat kampus yang
dijuluki The Green Campus ini menjadi salah satu universitas terfavorit
dan layak diperhitungkan. Untuk menjawab tantangan global, mulai
tahun 2008,

UNY telah siap menuju World Class University.

Pengakuan internasional berupa sertifikasi terhadap kegiatan


manajemen. proses, dan fasilitas pendukung sangat diperlukan dalam
persaingan di era global. Untuk menuju World Class University, UNY
saat ini telah berhasil mendapatkan sertifikasi di bidang kegiatan
manajemen yaitu Standar manajemen Mutu (SMM) International
Organization for standardization (ISO) 9001:2008.

Sebagai Institusi yang memfokuskan diri pada jasa layanan pendidikan,


sejak tahun 2006 UNY telah merintis proses sertifikasi SMM ISO
9001:2000. Sertifikat ISO ini diawali oleh Fakultas Teknik (FT), yaitu
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin dan Pendidikan Teknik Elektro pada
2007. Setahun Kemudian 4 Jurusan lain di FT menyusul memperoleh
sertifikat ISO 9001:2000.

Langkah tersebut diikuti oleh 10 unit kerja lain di UNY, yaitu Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; Fakultas Bahasa dan Seni;
Fakultas Ilmu Pendidikan; Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi; Fakultas
Ilmu Keolahragaan; Lembaga Penelitian;
Lembaga Pengabdian Masyarakat; Biro Administrasi Akademik,
Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi; Biro Administrasi
Umum dan Keuangan; dan Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan
mengajukan sertifikasi ISO 9001:2000 di tahun 2008. Awal tahun 2009
kesepuluh unit kerja di UNY tersebut dinyatakan berhak dan layak
menerima Sertifikat ISO 9001:2000 yang dikeluarkan oleh PT. Sucofindo
Jakarta. Upacara penyerahan sertifikat ISO 9001:2000 bagi kesepuluh
unit kerja di UNY tersebut dilakukan oleh Menteri Pendidikan

Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A., pada 23 Maret 2009. Pada

kesempatan tersebut diserahkan pula penghargaan dari PT.


Sucofindo kepada Rektor UNY sebagai perguruan tinggi yang 11 unit
kerjanya telah

bersertifikat ISO 9001:2000 dan pada tahun 2010 kesebelas unit kerja
tersebut melakukan migrasi dari Sertifikat ISO 9001:2000 ke ISO
9001:2008.

Dampak dari sertifikasi yang diterima UNY cukup banyak, diantaranya


semakin banyaknya lembaga mitra menjalin kerjasama dengan UNY, dan
juga beberapa perguruan tinggi negeri melakukan studi banding di UNY
khusus tentang sertifikasi ISO. Manfaat ke dalam UNY sendiri sangat
dirasakan dengan semakin tertibnya kegiatan perkuliahan dan kegiatan
administrasi di UNY. Kegiatan sertifikasi tidak ber

henti pada diterimanya sertifikat saja melainkan keberlanjutan dari


diperolehnya sertifikat tersebut yaitu selalu meningkatkan pelaksanaan
pedoman yang telah ditetapkan, melakukan monitoring internal (audit
internal), dan setiap satu tahun usia sertifikat akan dilakukan
Surveillance Audit oleh PT. Sucofindo.

SEJARAH
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan pengembangan
dari IKIP Yogyakarta yang telah berdiri 21 Mei 1964. Sejarah panjang
UNY dalam dunia pendidikan Indonesia telah menghasilkan tenaga
kependidikan dan nonkependidikan yang berkualitas unggul. Banyak
tenaga pengajar berkualifikasi S2 dan S3, pegawai profesional,
perpustakaan universitas dan fakultas yang lengkap, pusat komputer,
jaringan internet 24 jam, sarana olahraga berstandar internasional,
pusat bahasa, laboratorium penelitian modern, dan lingkungan yang
asri membuat kampus yang dijuluki The Green Campus ini menjadi
salah satu universitas terfavorit dan layak diperhitungkan. Untuk
menjawab tantangan global, mulai tahun 2008, UNY telah siap menuju
World Class University.

Pengakuan internasional berupa sertifikasi terhadap kegiatan


manajemen. proses, dan fasilitas pendukung sangat diperlukan dalam
persaingan di era global. Untuk menuju World Class University, UNY
saat ini telah berhasil mendapatkan sertifikasi di bidang kegiatan
manajemen yaitu Standar manajemen Mutu (SMM) International
Organization for standardization (ISO) 9001:2008.

Sebagai Institusi yang memfokuskan diri pada jasa layanan pendidikan,


sejak tahun 2006 UNY telah merintis proses sertifikasi SMM ISO
9001:2000. Sertifikat ISO ini diawali oleh Fakultas Teknik (FT), yaitu
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin dan Pendidikan Teknik Elektro pada
2007. Setahun Kemudian 4 Jurusan lain di FT menyusul memperoleh
sertifikat ISO 9001:2000.

FAKTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (UNY)


Berikut ini adalah 20 Fakta Kampus Tentang Universitas Negeri
Yogyakarta :
1. UNY sebagai kampus dengan Lembaga Penyedia Tenaga
Kependidikan (LPTK) atau keguruan terbaik di Indonesia. Hal ini
terlihat dimana UNY berada diperingkat 10 pada Perguruan Tinggi
non-Politeknik yang masuk pada Klaster 1 menurut Kemenristekdikti
dengan mengungguli UPI, dan universitas keguruan lainnya
2. Kampus yang merupakan pecahan dari Fakultas Pedagogik
Universitas Gadjah Mada
3. Kampus U19 karena beberapa Mahasiswa UNY adalah pemain di Tim
Nasional Indonesia U19 contohnya Evan Dimas, Septian David
Maulana, dan Hansamu Yama
4. Kampusnya rakyat karena Uang Kuliah Tunggal di UNY tergolong
rendah. Hal ini terlihat dari UKT tertinggi dari berbagai kategori di
UNY tidak melewati Rp 6.500.000,00
5. Kampus dengan banyak jalur masuk karena jalur untuk masuk ke UNY
terdiri dari SNMPTN, SBMPTN, SM (SM prestasi, SM kerja sama, SM
Ujian Tulis, SM SBMPTN, dan SM Program Kelanjutan Studi)
6. Kampus Nusantara karena menerima Mahasiswa dari 34 Provinsi dari
berbagai jalur. Jalur yang paling banyak menerima mahasiswa dari
berbagai penjuru nusantara adalah jalur kerja sama. Jalur ini
menerima mahasiswa berprestasi dari daerah perbatasan ataupun
dari daerah SM3T.
7. Kampusnya anak kos karena Kampus Utama UNY terdapat
dilingkungan perumahan yang mayoritas penghuninya adalah anak
kos yaitu Kampus Karangmalang.

8. Kampus UNY tersebar di 4 kampus yang ada di Yogyakarta yaitu


kampus Utama Karangmalang, Kampus Wates, Kampus Jalan Kenari,
dan Kampus Bantul.
9. Kampus yang punya Mas Muja atau kepanjangan dari Masjid
Mujahidin.

10. Kampus Agamis karena terdapat Masjid Mujahidin dan Perkuburan


didepan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

11. Kampusnya Orang Jawa Tengah dengan banyaknya orang dari Jawa
Tengah maka UNY diartikan sebagai Universitas Ngapak Yogyakarta.

12. Kampus gaul yang masih sopan santun yang terlihat dari Rektor
UNY yang aktif dijejaring sosial facebook dan Instagram serta
mahasiswanya yang gaul tapi tetap mengedepankan sopan santun.

13. Kampus yang memiliki 7 Fakultas (Fakultas Matematika dan Ilmu


Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi,
Fakultas Teknik, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakuktas Ilmu Keolahragaan,
dan Fakultas Ilmu Sosial).

14. Kampus pahlawan, UNY menghasilkan banyak pendidik bangsa


yang merupakan pahlawan tanpa tanda jasa.

15. Kampus Hijau dengan daerahnya yang sejuk dan rindang


pepohonannya serta mengusung tema Green Campus.

16. Kampus Biru karena jas almamater dari UNY berwarna biru.

17. Kampus Singkat karena selain masa studi S1 yang direncanakan


selesai 4 tahun, di UNY juga ada mahasiswa dengan nama singkat yaitu
Y.

18. Kampus Olahraga yang terlihat dari Fakultas Ilmu Keolahragaan


yang memiliki fasilitas GOR, Stadion Sepakbola, Lapangan Tenih Indoor
maupun Outdoor, dan banyak lapangan (badminton, basket, voli pantai,
softball, tenis meja, hoki, futsa, dan sebagainya).

19. Kampus
penelitian
yang mana hal ini
dapat dilihat dari
jumlah laboratorium
di Fakultas MIPA sebanyak 4 laboratorium dan masih ada 1 yang sedang
dibangun.

20. Kampus Hotspot karena 90% dari UNY telah disebar hostpot atau
wifi untuk mahasiswa

2 . 2 MALIOBORO
Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota
Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke
perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari
Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani.
Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Terdapat
beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu
Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng
Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.

Kawasan Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata belanja andalan


kota Jogja, ini didukung oleh adanya pertokoan, rumah makan, pusat
perbelanjaan, dan tak ketinggalan para pedagang kaki limanya. Untuk
pertokoan, pusat perbelanjaan dan rumah makan yang ada sebenarnya
sama seperti pusat bisnis dan belanja di kota-kota besar lainnya, yang
disemarakan dengan nama-merk besar dan ada juga nama-nama lokal.
Barang yang diperdagangkan dari barang import maupun lokal, dari
kebutuhan sehari-hari sampai dengan barang elektronika, mebel dan
lain sebagainya. Juga menyediakan aneka kerajinan, misal batik,
wayang, ayaman, tas dan lain sebagainya. Terdapat pula tempat
penukaran mata uang asing, bank, hotel bintang lima hingga tipe melati.

Keramaian dan semaraknya Malioboro juga tidak terlepas dari


banyaknya pedagang kaki lima yang berjajar sepanjang jalan Malioboro
menjajakan dagangannya, hampir semuanya yang ditawarkan adalah
barang/benda khas Jogja sebagai souvenir/oleh-oleh bagi para
wisatawan. Mereka berdagang kerajinan rakyat khas Jogjakarta, antara
lain kerajinan ayaman rotan, kulit, batik, perak, bambu dan lainnya,
dalam bentuk pakaian batik, tas kulit, sepatu kulit, hiasan rotan, wayang
kulit, gantungan kunci bambu, sendok/garpu perak, blangkon batik
[semacan topi khas Jogja/Jawa], kaos dengan berbagai model/tulisan
dan masih banyak yang lainnya. Para pedagang kaki lima ini ada yang
menggelar dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya
menggelar plastik di lantai. Sehingga saat pengunjung Malioboro cukup
ramai saja antar pengunjung akan saling berdesakan karena sempitnya
jalan bagi para pejalan kaki karena cukup padat dan banyaknya
pedagang di sisi kanan dan kiri.

Dan ini juga perlu di waspadai atau mendapat perhatian khusus karena
kawasan Malioboro menjadi rawan akan tindak kejahatan, ini terbukti
dengan tidak sedikitnya laporan ke pihak kepolisian terdekat soal
pencopetan atau penodongan, dan tidak jarang pula wisatan asing juga
menjadi korban kejahatan dan ini sangat memalukan sebenarnya

LOKASI MALIOBORO

Jalan Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota
Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke
perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari
Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani.
Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta
NAMA MALIOBORO

Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga,


Malioboro menjadi kembang yang pesonanya mampu menarik
wisatawan. Tak hanya sarat kisah dan kenangan, Malioboro juga
menjadi surga cinderamata di jantung Kota Jogja.

MALIOBORO

Kawasan Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata belanja


andalan kota Jogja, ini didukung oleh adanya pertokoan, rumah makan,
pusat perbelanjaan, dan tak ketinggalan para pedagang kaki limanya.
Untuk pertokoan, pusat perbelanjaan dan rumah makan yang ada
sebenarnya sama seperti pusat bisnis dan belanja di kota-kota besar
lainnya, yang disemarakan dengan

nama-merk besar dan ada juga nama-nama lokal.Barang yang


diperdagangkan dari barang import maupun lokal, dari kebutuhan
sehari-hari sampai dengan barang elektronika, mebel dan lain
sebagainya. Juga menyediakan aneka kerajinan, misal batik, wayang,
ayaman, tas dan lain sebagainya. Terdapat pula tempat penukaran mata
uang asing, bank, hotel bintang lima hingga tipe melati.

Keramaian dan semaraknya Malioboro juga tidak terlepas dari


banyaknya pedagang kaki lima yang berjajar sepanjang jalan Malioboro
menjajakan dagangannya, hampir semuanya yang ditawarkan adalah
barang/benda khas Jogja sebagai souvenir/oleh-oleh bagi para
wisatawan.
Mereka berdagang kerajinan rakyat khas Jogjakarta, antara lain
kerajinan ayaman rotan, kulit, batik, perak, bambu dan lainnya, dalam
bentuk pakaian batik, tas kulit, sepatu kulit, hiasan rotan, wayang kulit,
gantungan kunci bambu, sendok/garpu perak, blangkon batik [semacan
topi khas Jogja/Jawa], kaos dengan berbagai model/tulisan dan masih
banyak yang lainnya. Para pedagang kaki lima ini ada yang menggelar
dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya menggelar
plastik di lantai.

Sehingga saat pengunjung Malioboro cukup ramai saja antar


pengunjung akan saling berdesakan karena sempitnya jalan bagi para
pejalan kaki karena cukup padat dan banyaknya pedagang di sisi kanan
dan kiri.

Dan ini juga perlu di waspadai atau mendapat perhatian khusus


karena kawasan Malioboro menjadi rawan akan tindak kejahatan, ini
terbukti dengan tidak sedikitnya laporan ke pihak kepolisian terdekat
soal pencopetan atau penodongan, dan tidak jarang pula wisatan asing
juga menjadi korban kejahatan dan ini sangat memalukan sebenarnya.

Sejarah Malioboro

Jalan Malioboro adalah saksi sejarah perkembangan Kota Yogyakarta


dengan melewati jutaan detik waktu yang terus berputar hingga
sekarang ini. Membentang panjang di atas garis imajiner Kraton
Yogyakarta, Tugu dan puncak Gunung Merapi. Malioboro adalah detak
jatung keramaian kota Yogyakarta yang terus berdegup kencang
mengikuti perkembangan jaman. Sejarah penamaan Malioboro
terdapat dua versi yang cukup melegenda, pertama diambil dari nama
seorang bangsawan Inggris yaitu Marlborough, seorang residen
Kerajaan Inggris di kota Yogjakarta dari tahun 1811 M hingga 1816 M.
Versi kedua dalam bahasa sansekerta Malioboro berarti “karangan
bunga” dikarenakan tempat ini dulunya dipenuhi dengan karangan
bunga setiap kali Kraton melaksanakan perayaan. Lebih dari 250 tahun
yang lalu Malioboro telah menjelma menjadi sarana kegiatan ekonomi
melalui sebuah pasar tradisional pada masa pemerintahan Sri Sultan
Hamengkubuwono I. Dari tahun 1758 – sekarang Malioboro masih terus
bertahan dengan detak jantung sebagai kawasan perdagangan.

Sejak awal degup jantung Malioboro berdetak telah menjadi pusat


pemerintahan dan perekonomian perkotaan. Setiap bagian dari jalan
Malioboro ini menjadi saksi dari sebuah jalanan biasa hingga menjadi
salah satu titik terpenting dalan sejarah kota Yogyakarta dan Indonesia.
Bangunan Istana Kepresidenan Yogyakarta yang dibangun tahun 1823
menjadi titik penting sejarah perkembangan kota Yogyakarta yang
merupakan soko

Sepanjang jalan Malioboro adalah penutur cerita bagi setiap orang yang
berkunjung di kawasan ini, menikmati pengalaman wisata belanja
sepanjang bahu jalan yang berkoridor (arcade). Dari produk kerajinan
lokal seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, kerajinan bambu
(gantungan kunci, lampu hias dan lain sebagainya) juga blangkon (topi
khas Jawa/Jogja) serta barang-barang perak, hingga pedagang yang
menjual pernak pernik

B. Asal Usul Jalan Malioboro

Asal usul malioboro Asal usul malioboro – Malioboro adalah sebuah


Jalan sepanjang tidak lebih dari 2 Kilo Meter yang membentang mulai
dari persimpangan Rel Kereta Api Stasiun Tugu Yogyakarta diujung utara
hingga pertigaan pojokan Gedung Agung diujung Selatan. Malioboro
adalah sebuah Jalan legendaris yang menjadi ikon Kota Yogyakarta
dengan kehidupan kontras antara siang dan malamnya. Saat siang hari,
ruas Jalan Malioboro dipadati kendaraan para pelancong maupun warga
Yogyakarta yang beraktifitas disekitar Jalan Malioboro, sementara
dikanan-kiri jalan adalah toko-toko berbagai macam kebutuhan pokok,
serta sepanjang trotoar kaki limanya dijejali lapak-lapak penjaja
souvenir khas Yogyakarta, kemudian diujung selatannya ada pasar
Beringharjo, tak ketinggalan sejumlah pusat perbelanjaan dan hotel
yang mengguratkan kehidupan perekonomian warga Yogyakarta.
Sebaliknya pada malam hari, Malioboro dipenuhi aroma berbagai sajian
kuliner yang menggugah selera, yang terhampar di ratusan tikar Warung
lesehan dengan menu khas Gudeg Yogya, Bakmi Jawa, dan berbagai
pilihan Ayam/ Burung dara/ Bebek bakar dan goreng. Keriuhan suasana
lesehan akan ditimpali oleh alunan sejumlah seniman yang
melantunkan musik dan lagu secara nomaden….dalam istilah kuno
disebut sebagai “mbarang” atau pengamen. Sejarah Asal usul
malioboro Jogja Ditinjau dari segi bahasa, kata malioboro berasal dari
bahasa sansakerta yg berarti karangan bunga. Dahulu kawasan
Malioboro dikembangkan oleh Sri Sultan HB I pada th 1758, kawasan itu
sebelumnya dipakai untuk sarana perdagangan

melalui pasar tradisional, dahulu di kawasan itu banyak terdapat


karangan bunga sebagai daya tarik, maka sangat wajar jika kemudian
kawasan itu dinamakan Malioboro.Ditinjau dari segi letaknya,
Malioboro berada berada segaris dengan gunung merapi, kraton dan
pantai parang tritis jogja. Asal usul malioboro Malioboro terletak 800
meter dari Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Jalan maliboro
yogyakarta dulunya pernah menjadi basis perjuangan tentara Indonesia
saat terjadi agresi militer belanda. Jalan malioboro diapit oleh
bangunan gedung perkantoran dan gedung pertokoan sehingga
malioboro bisa berkembang menjadi pusat bisnis seperti sekarang ini di
Yogyakarta. Malioboro juga menjadi tempat berkumpulnya para
seniman dan sastrawan dari berbagai daerah yang bermukim di
Yogyakarta, ujar suwarto 54 warga jogja yang berprofesi sebagai tukang
becak di kawasan malioboro.

Kawasan Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata belanja andalan


kota Jogja, ini didukung oleh adanya pertokoan, rumah makan, pusat
perbelanjaan, dan tak ketinggalan para pedagang kaki limanya. Untuk
pertokoan, pusat perbelanjaan dan rumah makan yang ada sebenarnya
sama seperti pusat bisnis dan belanja di kota-kota besar lainnya, yang
disemarakan dengan nama-merk besar dan ada juga nama-nama lokal.
Barang yang diperdagangkan dari barang import maupun lokal, dari
kebutuhan sehari-hari sampai dengan barang elektronika, mebel dan
lain sebagainya. Juga menyediakan aneka kerajinan, misal batik,
wayang, ayaman, tas dan lain sebagainya. Terdapat pula tempat
penukaran mata uang asing, bank, hotel bintang lima hingga tipe melati.
Keramaian dan semaraknya Malioboro juga tidak terlepas

Malioboro cukup ramai saja antar pengunjung akan saling berdesakan


karena sempitnya jalan bagi para pejalan kaki karena cukup padat dan
banyaknya pedagang di sisi kanan dan kiri. Dan ini juga perlu di
waspadai atau mendapat perhatian khusus karena kawasan Malioboro
menjadi rawan akan tindak kejahatan, ini terbukti dengan tidak
sedikitnya laporan ke pihak kepolisian terdekat soal pencopetan atau
penodongan, dan tidak jarang pula wisatan asing juga menjadi korban
kejahatan dan ini sangat memalukan sebenarnya.

B.Manfaat Malioboro
Berkembang pesatnya Malioboro sebagai denyut nadi perdagangan dan
pusat belanja, menuntut macam-macam pelayanan dan fasilitas yang
semakin meningkat baik jumlah dan ragamnya. Hal ini memberi dampak
positif dari segi ekonomi bagi penduduk, pengusaha dan pemerintah
setempat seperti:

1. Penerimaan Devisa : Masuknya wisatawan mancanegara akan


membawa valuta asing, yang berarti akan memperkuat neraca
pembayaran dan perdagangan. Penerimaan devisa negara dari
pariwisata bersumber dari : Uang yang dikeluarkan atau dibelanjakan
oleh wisatawan asing selama yang bersangkutan melakukan kunjungan,
berupa pengeluaran untuk penginapan (akomodasi), makan dan
minum, transportasi lokal dan tour, cenderamata, tip, dan lain-lain.
Biaya yang diterima oleh perusahaan penerbangan dimana wisatawan
yang berkunjung dimasukkan sebagai penerimaan sektor pariwisata.
Investasi bidang pariwisata. Biaya promosi pariwisata dari negara lain.

2. Kesempatan Berusaha : Kesempatan berusaha menjadi terbuka


luas, baik usaha yang langsung untuk memenuhi kebutuhan wisatawan
maupun yang tidak langsung. Lapangan usaha langsung seperti usaha
akomodasi, restoran dan rumah makan, biro perjalanan, toko
cenderamata, sanggar-sanggar kerajinan dan seni, pramuwisata, pusat
perbelanjaan, dan lain sebagainya. Lapangan usaha tidak langsung
seperti pertanian, perikanan, peternakan, perindustrian dan kerajinan,
industri olah raga, industri pakaian jadi, dan lapangan usaha lain yang
berkaitan dengan kebutuhan manusia.
3. Terbukanya Lapangan Kerja : Luasnya kesempatan dalam berusaha,
berarti akan membuka lapangan kerja baik lapangan kerja diberbagai
usaha yang langsung memenuhi kebutuhan wisatawan maupun yang
tidak langsung. Sektor pariwisata

merupakan sektor padat karya, karena kegiatannya lebih banyak


pelayanan jasa yang membutuhkan tenaga manusia. Lapangan kerja
yang tidak langsung seperti peternak, petani sayur mayur, pengrajin,
seniman, penjual eceran, dan lain-lain yang menyerap banyak tenaga
kerja.

4. Meningkatnya Pendapatan Masyarakat Dan Pemerintah : Wisatawan


yang datang berkunjung akan mengeluarkan sebagian dari uangnya
untuk keperluan selama perjalanannya. Hal ini akan menambah
pendapatan masyarakat setempat, seperti biaya penginapan, angkutan
local, makan minum, cenderamata dan pembelian jasa-jasa, dan barang
lainnya. Disamping itu pemerintah setempat pun akan memperoleh
pendapatan berupa pajak-pajak dari perusahaan dan dari uang asing
yang dibelanjakan oleh wisatawan.

5. Mendorong Pembangunan Daerah : Berkembangnya kepariwisataan


di daerah akan mendorong pemerintah daerah dan masyarakat
mempersiapkan dan membangun prasarana dan sarana yang diperlukan
seperti pembangunan dan perbaikan jalan, instalasi air, instalasi listrik,
pembenahan obyek dan daya tarik wisata, perbaikan lingkungan,
pengkondisian masyarakat, penataan kelembagaan dan pengaturan,
dan lain sebagainya. Selain itu juga akan mendorong investor untuk
menanamkan modalnya dalam pembangunan obyek dan daya tarik
wisata, usaha sarana akomodasi, usaha jasa biro perjalanan, restoran
dan rumah makan serta lain-lain.

6. Dengan adanya tempat pariwisata Malioboro ini maka pembangunan


dan pengembangan pariwisata akan mempunyai dampak positif dalam
bidang sosial budaya, seperti : Pelestarian budaya dan adat istiadat
salah satu sasaran wisatawan dalam melakukan perjalanan adalah
untuk menikmati, mengagumi dan mempelajari kebudayaan, dan adat
istiadat serta sejarah suatu bangsa.

7. Oleh karena itu seni dan budaya serta tata cara hidup yang unik dan
khas perlu dipertahankan dan dikembangkan. Apalagi Yogyakarta
terkenal dengan kota yang penuh dengan seniman jalanan serta orang-
orangnya yang ramah.

8. Dampak positif lainnya dengan adanya tempat pariwisata yaitu dapat


mengurangi konflik sosial sering terjadi saling curiga antara suatu
penduduk dengan penduduk lainnya, karena kurang saling mengenal,
baik dalam soal adatistiadat, budaya sejarah, kebiasaan maupun
perbedaan tingkat sosial. Salingberkunjung

melalui berwisata dapat mengurangi atau menghilangkan saling curiga


dan kecemburuan sosial, karena terjadinya komunikasi dan saling
mengenal satu sama lainnya.
2.3 GUMUK PASIR

Gumuk Pasir Yogyakarta merupakan objek wisata di Daerah Istimewa


Yogyakarta. Gumuk Pasir Yogyakarta terbentuk dari material Gunung
Merapi yang kemudian mengalami Trasnportasi melalui Sungai Opak
dan Sungai Progo yang kemudian terbawa ombak dan mengendap di
pantai. Material yang mengendap kemudian mengering dan terbawa
angin lalu terbang kedaratan sehingga mengalami proses Deposisi
menjadi Gumuk Pasir.[1] Nama gumuk berasal dari bahasa jawa yang
artinya gundukan-gundukan pasir yang terhampar luas. Gumuk Pasir
yogyakarta

terletak di sebelah barat Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul Daerah


Istimewa Yogyakarta.[2]
Rute Perjalanan ke Gumuk Pasir Yogyakarta

Untuk menuju Gumuk Pasir Yogyakarta dapat dilakukan dengan mudah


karena akses jalan yang lebar dan beraspal, selain itu sudah terdapat
tranportasi umum menuju Gumuk Pasir Yogyakarta dengan kendaraan
berupa bis. Rute yang diambil dari Kota Yogyakarta adalah sebagai
berikut:

Kota Yogyakarta- lurus terus mengikuti Jalan parangtritis- sesampainya


di Parangtritis ke barat arah Pantai Depok.[2]

Fasilitas di Gumuk Pasir Yogyakarta

Di Gumuk Pasir Yogyakarta ini terdapat beberapa fasilitas, diantaranya:

Warung makan

Area parkir kendaraan

Toilet

Spot foto

Bantul, Yogyakarta. Di Dunia sendiri, fenomena gumuk pasir seperti ini


hanya ada 2, di Indonesia dan Meksiko.

Untuk membentuk hamparan pasir sebegitu luasnya membutuhkan


waktu berjuta-juta tahun. Gumuk pasir di Jogja sendiri merupakan hasil
material vulkanik Gunung Merapi yang terbawa arus sungai Progo dan
Sungai Opak kemudian
mengendap. Endapan itu terus menerus dihantam oleh ombak. Pada
saat itulah butiran pasir terbawa oleh angin dan terhempas dan
membentuk gundukan-gundukan pasir yang saat ini dikenal dengan
Gumuk Pasir itu.

Cuaca di area Gumuk pasir inipun tidak berbeda dengan kondisi cuaca
di guru pasir pada umumnya. Perbedaan suhu antara siang dan malam
sangat terasa, apalagi saat siang hari. Perbedaan suhu yang ekstrim
inilah yang membuat tempat ini jarang digunakan untuk camping. Suhu
yang ekstrim ini juga kadang digunakan oleh orangorang yang akan
berangkat haji sebagai sarana untuk manasik haji. Hingga saat mereka
sudah ada di Saudi Arabia, tubuh mereka sudah bisa menyesuaikan.

Uniknya gumuk pasir ini sudah biasa menjadi surga para fotografer.
Selain menjadi tempat foto narsis, gumuk pasir juga menjadi incaran
para pasangan-pasangan yang ingin mengambil gambar untuk pre-
wedding. Ada juga para fotografer dan model profesional yang
menjadikan tempat ini untuk setting photo Untuk menuju ke Gumuk
pasir cukup mudah. Karena letaknya yang bersebelahan denga Pantai
Parangtriis, anda bisa mengambil jalur satu arah dengan Parangtritis
dari Kota Yogyakarta. Sesampainya di Pantai Parangtritis, anda akan
menemukan pertigaan Hotel Gandung ambil arah barat ke arah pantai
Depok.
2 . 4 PUNCAK BECICI
Perjalanan dari Yogyakarta menuju Puncak Becici terbilang
menyenangkan dan memanjakan mata. Jalanan yang halus, semilir
angin, deretan pohon yang berdiri dengan rapat mampu membuat
siapa saja yang melewatinya tersenyum sumringah. Desiran angin yang
menggoyangkan ranting-ranting pohon membuat kaki tak merasa lelah.
Rimbunnya hutan pinus inilah yang mengakibatkan kamu tidak
merasakan beratnya jalan kaki. Selain itu, kamu juga akan menjumpai
kursi-kursi panjang dari kayu yang bisa kamu gunakan beristirahat.
Gardu pandang yang dibangun diatas pohon juga menambah nyaman
suasana.

Puncak Becici ini dikenal dengan panormanya yang indah. Kamu bisa
melihat deretan pepohonan hijau yang tumbuh rapat-rapat dari
ketinggian dengan latar belakang Gunung Merapi dan Gunung
Merbabu. Tidak hanya itu, jika cuaca sedang cerah kamu akan melihat
goresan air yang memanjang lurus, itulah garis pantai selatan. Keelokan
lukisan Tuhan ini akan kamu jumpai setelah berjalan kaki sekitar 15
menit.

Kawasan Bantul lantai dua ini juga menyuguhkan hal yang spesial ketika
sore menjelang. Sinar keemasan mewarnai langit dengan perpaduan
gumpalan awan putih. Momen yang pas ketika kamu berada di atas
gardu pandang ketika melihat sunset tiba. Puncak Becici ini
menyediakan beberapa gardu pandang yang dapat kamu gunakan untuk
melihat keindahan itu. Menikmati senja di hamparan hutan pinus
bersama orang terkasih akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Mengabadikan Lenskap Puncak Becici

Seorang wisatawan sedang mengabadikan lenskap di salah satu sudut


Puncak Becici. (Benedictus Oktviantoro/Maioloo.com)

Duduk di atas Gardu Pandang

Ciri khas yang ada di Puncak Becici adalah gardu pandang yang
dibangun oleh warga setempat. Kamu bisa naik ke gardu ini dan
menikmati hembusan angin yang menerpa wajahmu. Tataplah ke
depan, maka kamu akan menemukan bentang alam yang indah.
Hamparan hutan menghijau, puncak gunung yang berjajar, dan garis
pantai selatan yang lurus memanjang menjadi pemandangan yang
tersaji secara Cuma-cuma. Namun saat berada di atas gardu pandang
kamu wajib berhati-hati, karena di ketinggian ini tidak ada alat
pengaman khusus seperti sit harnest dan tali kernmantle layaknya di
obyek wisata Kalibiru, Kulon Progo.

Hammocking dan Bermain Ayunan

Tiduran diatas hammock sembari berselaras dengan alam bisa menjadi


relaksasi dan terapi bagi kamu berkunjung kesini. Bawalah hammock
dari rumah, karena disini tidak

Camping

Menikmati konser derik serangga malam dibawah bayangan pucuk


pinus akan menjadi pengalaman yang seru. Jika kamu ingin
merasakannya, kamu bisa camping di kawasan Puncak Becici. Di tempat
ini telah tersedia camping ground yang cukup luas dan bisa digunakan
untuk mendirikan banyak tenda. Untuk camping di tempat ini kamu
cukup membayar Rp 5.000 per orang. Murah kan?

Photo Hunting

Banyak yang memanfaatkan keeksotisan pohon pinus disini untuk


mengabadikan momen bersama, terlebih ketika sunset tiba. Dari
tempat ini kamu bisa menangkap indahnya warna jingga dari pancaran
matahari yang hendak tenggelam. Kamu juga bisa menciptakan foto
landscape yang indah atau memotret siluet sahabat-sahabatmu. Selain
asyik sebagai tempat selfie dan groufie, tempat ini juga salah satu
alternatif untuk pemotretan model hingga pre wedding selain di Hutan
Pinus Mangunan. Untuk melakukan pemotretan pre wedding disini
kamu wajib membayar biaya sebesar Rp 30.000.

Lokasi dan Akses Menuju Puncak Becici

Puncak Becici terletak di Dusun Gunung Cilik, Desa Muntuk, Kecamatan


Dlingo, Bantul, dan masih termasuk dalam kawasan Hutan Lindung RPH
Mangunan. Destinasi wisata ini mudah dicapai. Jika kamu dari arah
Yogyakarta, kamu dapat menyusuri Jalan Imogiri Timur lurus hingga
menemukan petunjuk arah ke Kebun Buah Mangunan. Ikuti saja jalan
tersebut hingga menemukan pertigaan, kemudian belok kiri ke arah
hutan pinus. Setelah melalui hutan pinus ini, kamu akan menemukan
pertigaan
Retribusi

Tiket masuk: gratis

Parkir motor: Rp 3.000,00

Parkir mobil: Rp 10.000,00

Parkir bus: Rp 20.000,00

Camping: Rp 5.000,00/orang

Gardu pandang: Rp 2.000,00/orang

Untuk info lanjut mengenai perijinan camping, foto pre-wedding, dan


kegiatan dengan jumlah peserta masif bisa menghubungi koordinator
pokdarwis setempat, Gandi (0896 7544 4972).

Tempat Wisata dan Lokasi Asik di Sekitar Puncak Becici

Kebun Buah Mangunan

Jika Puncak Becici indah dengan sunsetnya, lain lagi dengan Kebun Buah
Mangunan. Tempat yang tak jauh dari Puncak Becici ini justru lebih
dikenal dengan panorama paginya yang fenomenal. Dari kawasan gardu
pandang kamu bisa melihat hamparan kabut yang merangkak naik dari
lembah. Aliran Sungai Oyo yang meliuk membelah kawasan
Pegunungan Sewu menjadi pemandangan yang teramat indah. Tak
heran jika banyak orang yang menjuluki tempat ini sebagai spot terbaik
untuk melihat “Amazonnya Jogja”.

Hutan Pinus Mangunan


Deretan pinus merkusii yang tumbuh dengan lebat menjadikan suasana
disini layaknya setting film-film luar negeri, bedanya tak ada salju di
hutan pinus ini. Rimbunnya dedaunan seakan menahanmu untuk tidak
bergegas pergi. Pohon-pohon yang tertata rapi dan hamparan daun
pinus kering menjadi magnet tersendiri bagi para pecinta fotografi
untuk menghampiri dan

mengabadikannya. Cukup membayar parkir 3.000 untuk motor dan


10.000 untuk mobil, kamu bisa menikmati setiap sudut di hutan ini
dengan puas.

Gua Cerme

Keindahan ornamen gua seperti stalagtit, stalakmit, pilar, sodastraw,


dan flowstone dapat kamu jumpai ketika menyusuri gua bawah tanah di
kawasan Selopamioro ini. Gua sepanjang 1,2 km ini menyajikan
keindahan negeri bawah tanah yang selama ini terkesan misterius.
Berhubung Cerme adalah gua basah alias dialiri sungai di dalamnya,
maka kamu wajib membawa baju ganti. Menyusuri Gua Cerme ini
membutuhkan tenaga yang ekstra, jadi lebih baik kamu mengisi perut
dulu ketika hendak melakukan caving. Dipandu oleh guide setempat,
kamu akan menemukan air terjun di dalam gua atau yang juga dikenal
dengan nama Grojogan Sewu.

Air Terjun Lepo

Di Dusun Pokoh I, Dlingo, Bantul terdapat Air Terjun Lepo yang unik
karena terbagi menjadi beberapa tingkatan. Di tingkat pertama terdapat
kolam air alami di tengah-tengah sungai. Air ini berwarna kebiruan dan
sangat jernih dengan dasar sungai batuan karst.nTingkatan kedua
terdapat air terjun berukuran sedang yang turun langsung ke dalam
kolam alami. Kolam ini dibangun rapi oleh masyarakat setempat tanpa
mengurangi kealamiannya. Sementara itu di tingkatan ketiga terdapat
air terjun lagi dengan ukuran yang lebih tinggi. Untuk merasakan sensasi
kesegarannya, kamu dapat berenang di kolam alami ini.

2 . 5 TUBING SEDAYU

Karst Tubing Sedayu merupakan tempat sempurna untuk Teman


Traveler yang ingin mengadu adrenalin. Letaknya di Jalan Raya Wates –
Jogjakarta Km. 9,5, Argomulyo, Sedayu, Pedes, Argomulyo, Sedayu,
Bantul. Satu timnya, permainan ini diisi minimal enam orang yang
menawarkan mini rafting menyenangkan. Setiap orang, bisa menjelajahi
aliran sungai dengan menggunakan perahu karet. Tak perlu khawatir,
alat dan perlengkapannya sudah berstandar internasional. Rutenya pun
juga tidak terlalu panjang sehingga tidak membosankan.

Ditemani Pemandu Profesional

Terhanyut oleh arus sungai

Terhanyut oleh arus sungai (c)Rizky Nusantara/Travelingyuk

Saat pertama kali datang ke objek wisata di Bantul ini, para pemandu
sudah menyambut di depan tempat pendaftaran. Setelah mendaftar
dan membayar, Teman Traveler boleh berganti pakaian dan
menggunakan atribut keselamatan, seperti helm, pelindung badan dan
juga sepatu yang nyaman dan aman. Sebelum memulai kegiatan, semua
tim akan menjalani breafing terlebih dahulu sekitar 10 menit. Kegiatan
ini berfungsi untuk mengarahkan apa yang harus dilakukan oleh
pengunjung selama melakukan peluncuran ini. Tak perlu khawatir,
pemandunya ramah sehingga sangat cepat untuk akrab dengan mereka.

Pengalaman Seru yang Bikin Dag Dig Dug

Permainan di sebuah titik

Permainan di sebuah titik (c)Rizky Nusantara/Travelingyuk

Perjalanan dimulai dengan jalan kaki sejauh 200 meter dengan


membawa ban yang sudah dipilih. Selanjutnya, semua anggota tim
meloncat ke dalam air. Tentunya menggunakan ban sebagai tempat
duduk. Mengikuti arus air, ban ini lah yang akan bergerak menelusuri
sungai. Teman Traveler tidak hanya akan dibuat kagum dengan lika-liku
aliran air, tapi juga pemandangan di sekitar sungai. Ternyata Karst
Tubing Sedayu sangat menyenagkan, bukan?

Karst Tubing Sedayu ini cukup jauh dari pusat kota. Setidaknya, jaraknya
sampai 12 km. Cara menuju ke sini sangat mudah karena banyak papan
penunjuk arah. Untuk harga tiket masuk nya dibagi menjadi dua sesuai
dengan jalurnya. Jalur rafting yang pertama adalah 900 meter dengan
harga Rp40.000. Sedangkan, jalur kedua dengan jarak 1.400 meter
dengan harga Rp50.000. Harga yang dikeluarkan per orang ini sudah
termasuk fasilitas free dokumentasi.

2 . 6 CANDI BOROBUDUR

A. Sejarah Candi
Borobudur

Didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun


800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
Dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya 504 arca
Buddha. Candi Borobudur ini adalah sebagai model alam semesta yang
dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha. Berdasarkan
bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14.
Ditemukan pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang
menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. .

Penamaan Borobudur pertama kali ditulis dalam buku "Sejarah Pulau


Jawa" karya Sir Thomas Raffles.Nama Bore-Budur, yang kemudian ditulis
BoroBudur,kemungkinan ditulis Raffles dalam tata bahasa Inggris untuk
menyebut desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore (Boro) Raffles
juga menduga bahwa istilah 'Budur' mungkin berkaitan dengan istilah
Buda dalam bahasa Jawa yang berarti "purba" maka bermakna,"Boro
purba".

Ahli Sejarah J.G. de Casparis dalam disertasi doktor pada tahun 1950
berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan yang didirikan
oleh Raja Mataram dari wangsa Syailendra bernama Samaratungga,
yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa
itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu
Pramudawardhani. .

Menurut legenda masyarakat setempat perancang Borobudur bernama


Gunadharma,sedikit yang diketahui tentang arsitek misterius ini.
Namanya lebih berdasarkan dongeng dan legenda Jawa dan bukan
berdasarkan prasasti bersejarah. Legenda Gunadharma terkait dengan
cerita rakyat mengenai perbukitan Menoreh yang bentuknya
menyerupai tubuh orang berbaring. Dongeng lokal ini menceritakan
bahwa tubuh Gunadharma yang berbaring berubah menjadi jajaran
perbukitan Menoreh, tentu saja legenda ini hanya fiksi dan dongeng
belaka.

B. Arti Nama Borobudur

Nama Borobudur berasal dari gabungan kata-kata Boro dan Budur,Boro


berasal dari kata sansekerta ''vihara'' yang berarti komplek candi dan
bihara atau juga asrama (menurut poerbatjaraka dan
stutterhim).Sedangkan budur dalam bahasa bali ''beduhur'' yang artinya
atas. Jadi nama borobudur berarti asrama/bihara (kelompok candi yang
terletak di atas bukit).

Memang di halaman barat laut dari candi Borobudur sewaktu di adakan


penggalian di temukan sisa-sisa bekas sebuah bangunan yang
dimungkinkan bangunan bihara. Pendapat lain dikemukakan oleh
casparis berdasarkan prasasti Sri kahuluan (842 M). Di dalam prasasti
tersebut terdapat nama sebuah kuil ''Bhumisambhara'' yang
menurutnya nama itu tidak lengkap. Agaknya masih ada lagi sepatah
kata untuk''gunung'' di belakangnya, sehingga nama
seharusnya''Bhumisambhara Budhara'' Dari kata inilah akhirnya terjadi
nama Borobudur.

Dari beberapa pendapat yang ada, dapat disebutkan berbagai pendapat


dari para ahli yaitu :

1) Kitab Negara kartagama

Naskah dari tahun 1365 M yaitu kitab Negara kartagama karangan Mpu
prapanca meyebutkan kata “Budur” untuk sebuah Budha dari aliran
Wajradha. Kemungkinan yang ada nama “Budur” tersebut tidak lain
adalah candi Borobudur.

2) SirThomas Stamford Raffles

Raffles manafsirkan Borobuduir berati bahwa Budur merupakaan


bentuk lain dari “Budo”.yang dalam bahasa jawa berarti Kuno. tetapi
bila dikaitkan dengan Borobudur berati “Boro Jaman Kuno” Namaun
karena “Bhara” dalam bahas jawa kuno berati banyak, maka Borobudur
juga berarti “Budha yang Banyak” jika dikaji secara teliti maka
keterangan yang ditemukan oleh raffles memang tidak ada yang
memuaskan. Boro jaman kuno” kurang mengena maupun “Budha yang
banyak” Kurang mencapai sasaran.

3) Poebatjaraka

Menurut beliau “Boro” berarti “Biara” dengan demikian Borobudur


berarti “Biara Budur”. Penafsiran ini sangat menarik karena mendekati
kebenaran berdasarkan bukti-bukti yang ada.Selanjutnya jika di
hubungkan dengan kitab Negara Kartagama mengenai “Budur” maka
besar kemungkinan penafsiran Poerbatjaraka adalah benar dan tepat.

4) DE Casparis

De Casparis menemukan kata majemuk dalam sebuah prasati yang


kemungkinan merupakan asal kata dari Borobudur. Dalam sebuah
prasasti SrI Kahulunan yang berangka 842 M dijumpai kata “Bhumi
Sambhara Budhara” yaitu satu sebutan untuk bangunan suci pemujaan
nenek moyang atau disebut kuil.
5) Drs. Soediman

Bahwa Borobudur berasal dari dua kata yaitu Bara dan Budur. Bara
berasal dar bahasa sanksekerta Vihara yang berarti komplek candi dan
Bihara yang berarti asrama. Budur dalam bahasa bali bedudur yang
artinya di atas. Jadi nama Borobudur berarti asrama atau vihara dan
komplek candi yang terletak di atas tanah yang tinggi atau bukit.

C. Letak Geografis Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan


Borobudur,Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah.Secara
astronomis terletak di 70.361.2811 LS dan 1100.121.1311 BT.
Lingkungan geografis Candi Borobudur dikelilingi oleh Gunung Merapi
dan Merbabu di sebelah Timur,Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah
Utara, dan pegunungan Menoreh di sebelah Selatan, serta terletak di
antara Sungai Progo dan Elo.Candi Borobudur didirikan di atas bukit
yang telah dimodifikasi, dengan ketinggian 265 dp

D.Tahap-Tahap Pembangunan Candi Borobudur

Ada beberapa tahap dalam pembangunan candi borobudur diantaranya


:

Tahap pertama

Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti (diperkirakan


antara 750 dan 850 M). Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat.
Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi kemudian
diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar.

Tahap Kedua

Pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan


satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar.

Tahap ketiga

Undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan


dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun
pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.

Tahap keempat dan kelima

Lalu, dimanakah letak kesalahan desain Candi Borobudur? Menurut


Dirjen Kebudayaan, I Gusti Ngurah Anom dalam “Simposium Rahasia di
Balik Keagungan Borobudur” yang diselenggarakan Dhammasena
Universitas Trisakti di Jakarta,pertengahan Maret lalu, kesalahan desain
itu diperbaiki dengan membuat “kaki tambahan” dan menutupi kaki
aslinya. Hal ini dilakukan pada tahap kedua pembangunan Borobudur.

Adanya dua kaki itu pertama kali diketahui oleh Yzerman (1885) ketika
mengadakan penelitian untuk penyelamatan Candi Borobudur dari
bahaya kerusakan. Kaki tambahan seperti yang terlihat sekarang,
bentuknya sangat sederhana dan sering disebut teras lebar. Teras lebar
ini menutupi relief di kaki asli, yang terdiri dari 160 pigura. Di beberapa
pigura terdapat tulisan singkat sebagai petunjuk ringkas bagi
pemahatnya dalam huruf Jawa Kuna. Ternyata kata-kata yang
dipergunakan itu juga terdapat dalam kitab Mahakarmavibhangga yang
memuat cerita tentang cara kerja hukum karma dalam kehidupan.
E. Seni Relief Dalam Candi Borobudur

Relief adalah seni pahat dan ukiran 3-dimensi yang biasanya dibuat di
atas batu. Bentuk ukiran ini biasanya dijumpai pada bangunancandi,
kuil, monumen dan tempat bersejarah kuno. Di Indonesia, relief pada
dinding candi Borobudur merupakan salah satu contoh yang dipakai
untuk menggambarkan kehidupan sang Buddha dan ajaran-ajarannya.
Relief ini bisa merupakan ukiran yang berdiri sendiri, maupun sebagai
bagian dari panel relief yang lain,membentuk suatu seri cerita atau
ajaran. Pada Candi Borobudur sendiri misalkan ada lebih dari 1400
panel relief ini yang dipakai untuk menceritakan semua ajaran sang
Buddha Gautama.

Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga,salah satu raja kerajaan


Mataram Kuno,keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti
Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya
mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang
selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal
dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti
sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa
yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat
tinggi.

Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10


tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah
direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan.
Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di
atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa
stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan
melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha
Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha
mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.

Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu,melambangkan manusia


yang masih terikat nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu
melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu
namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut,patung
Budha diletakkan terbuka.Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana
Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut
Arupadhatumelambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu,
rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa
melambangkan nirwana,tempat Budha bersemayam.

Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa


mahir pembuatnya. Relief itu akan terbaca secara runtut bila anda
berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada
reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat
melegenda,yaitu Ramayana.Selain itu, terdapat pula relief yang
menggambarkan kondisi masyarakat saat itu.Misalnya, relief tentang
aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian
saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan
pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang)..

Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur


adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa
candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan
Borobudur awalnya berdiri dikitari rawa kemudian terpendam karena
letusan Merapi. Dasarnya adalah prasasti Kalkutta bertuliskan ‘Amawa’
berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar
Merapi. Beberapa yang lain mengatakan Borobudur tertimbun lahar
dingin Merapi.

Pada dinding candi di setiap tingkatan kecuali pada teras-teras


Arupadhatu dipahatkan panel-panel bas-relief yang dibuat dengan
sangat teliti dan halus. Relief dan pola hias Borobudur bergaya naturalis
dengan proporsi yang ideal dan selera estetik yang halus. Relief-relief ini
sangat indah, bahkan dianggap sebagai yang paling elegan dan anggun
dalam kesenian dunia Buddha. Relief Borobudur juga menerapkan
disiplin senirupa India, seperti berbagai sikap tubuh yang memiliki
makna atau nilai estetis tertentu. Relief-relief berwujud manusia mulia
seperti pertapa, raja dan wanita bangsawan, bidadari atapun makhluk
yang mencapai derajat kesucian laksana dewa,seperti tara dan
boddhisatwa, seringkali digambarkan dengan posisi tubuh tribhanga.
Posisi tubuh ini disebut “lekuk tiga” yaitu melekuk atau sedikit condong
pada bagian leher, pinggul, dan pergelangan kaki dengan beban tubuh
hanya bertumpu pada satu kaki, sementara kaki yang lainnya dilekuk
beristirahat. Posisi tubuh yang luwes ini menyiratkan keanggunan,
misalnya figur bidadari Surasundari yang berdiri dengan sikap tubuh
tribhanga sambil menggenggam teratai bertangkai panjang.

jātaka. Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan


berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di
sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka
secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang
sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi
menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.

Salah satu ukiran Karmawibhangga di dinding candi Borobudur (lantai 0


sudut tenggara)Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief
yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut
menggambarkan hukum karma. Karmawibhangga adalah naskah yang
menggambarkan ajaran mengenai karma, yakni sebab-akibat perbuatan
baik dan jahat. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri
(serial), tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang
mempunyai hubungan sebab akibat.Relief tersebut tidak saja memberi
gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan
hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia
dan pahala.Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan
manusia dalam lingkaran lahir – hidup – mati (samsara) yang tidak
pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan
diakhiri untuk menuju kesempurnaan.Kini hanya bagian tenggara yang
terbuka dan dapat dilihat oleh pengujung. Foto lengkap relief
Karmawibhangga dapat disaksikan di Museum Karmawibhangga di sisi
utara candi Borobudur.

LalitawistaraPangeran Siddhartha Gautama mencukur rambutnya dan


menjadi pertapa. Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha
dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang
lengkap) yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari surga Tushita,dan
berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras.
Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah
melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga
sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan,baik di
sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya
penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha.Relief
tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai
Pangeran Siddhartha,putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari
Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir
dengan wejangan pertama,yang secara simbolis dinyatakan sebagai
Pemutaran Roda Dharma,ajaran Sang Buddha di sebut dharma yang
juga berarti “hukum”, edangkan dharma dilambangkan sebagai roda.

Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan


tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan
ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan
mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita
Awadana.Pada relief candi Borobudur Jataka dan Awadana,
diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang
sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan
Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya
penyair Aryasura yang hidup dalam abad ke-4 Masehi.

F. Pemugaran Candi Borobudur

Pemugaran candi Borobudur dimulai tanggal 10 Agustus 1973 prasasti


dimulainya pekerjaan pemugaran candi Borobudur terletak di sebelah
Barat Laut menghadap ke Timur, karyawan pemugaran tidak kurang dari
600 orang diantaranya ada tenaga-tenaga muda lulusan SMA dan SIM
bangunan yang memang diberikan pendidikan khususnya mengenai
teori dan praktek dalam bidang Chemika Arkeologi (CA) dan Teknologi
Arkeologi (TA).

Teknologi Arkeologi bertugas membongkar dan memasang batu-batu


candi Borobudur sedangkan Chemika Arkeologi bertugas membersihkan
serta memperbaiki batu-batu yang sudah retak dan pecah,pekerjaan-
pekerjaan di atas bersifat arkeologi semua ditangani oleh badan
pemugaran candi Borobudur, sedangkan pekerjaan yang bersifat teknis
seperti penyediaan transportasi pengadaan bahan-bahan bangunan
ditangani oleh kontraktor (PT. NIDYA KARYA dan THE CONTRUCTION and
DEVELOVMENT CORPORATION OF THE FILIPINE).Bagian-bagian candi
Borobudur yang dipugar ialah bagian Rupadhatu yaitu tempat tingkat
dari bawah yang berbentuk bujur sangkar,sedangkan kaki candi
Borobudur serta teras I, II, III dan stupa induk ikut dipugar, pemugaran
selesai pada tanggal 23 Februari 1983 M di bawah Pemugaran Pertama
Candi Borobudur

Karena keadaan Candi Borobudur kian memburuk maka pada tahun


1900 dibentuk suatu panitia khusus, diketuai Dr. J.L.A. Brandes. Sangat
disayangkan bahwa Dr. J.L.A. Brandes meniggal tahun 1905 namun
laporan bersama yang disusun tahun 1902 membuahkan rancangan
pemugaran. Tahun 1907 dimulai pemugaran besar-besaran yang
pertama kali dan dipimpin oleh Van Erp. Pekerjaan ini berlangsung
selama empat tahun sampai tahun 1911 dengan biaya sekitar 100.000
Gulden dan sepersepuluhnya digunakan untuk pemotretan.

Kegiatan Van Erp antara lain memperbaiki system drainase,saluran-


saluran pada bukit diperbaiki dan pembuatan canggal untuk
mengarahkan aliran air hujan. Pada tingkat rupadhatu, lantai yang
melesak diratakan dengan menutup bagian yang melesak dengan
campuran pasir dan tras atau semen sehingga air hujan mengalir
melalui dwarajala atau gorgoyie.Batu-batu yang runtuh dikembalikan
dan beberapa bagian yang miring atau membahayakan diberi penguat.
Pada tingkat rupadhatu, 72 buah stupa terus dibongkar dan disusun
kembali setelah dasarnya di ratakan, demikian juga pada stupa
induknya.

1) Korosi, yang disebabkan oleh pengaruh iklim;


2) Kerja mekanis,yang disebabkan tangan manusia atau kekuatan lain
yang datang dari luar

3) Kekuatan tekanan,kerusakan karena tertekan atau tekanan batu-


batunya berupa retak-retak,bahkan pecah.

Pemugaran Kedua Candi Borobudur

Usaha penyelamatan berikutnya dilakukan pada tahun 1963 oleh


pemerintah Republik Indonesia dengan adanya pemberontakan G-30-
S/PKI.Pada tahun 1968 Pemerintah Republik Indonesia membentuk
Panitia Nasional untuk membantu melaksanakan pemugaran Candi
Borobudur. Pada tahun itu juga UNISCO akan membantu
pemugaran.Pada tahun 1969 Presiden membubarkan Panitia Nasional
dan membebankan tugasnya kepada Mentri Perhubungan, bahkan pada
tahun 1970 atas prakarsa UNISCO diadakan diskusi panel di Yogyakarta
untuk membahas rencana pemugaran.Kesepakatan yang diperoleh
adalah membongkar dan kemudian memasang kembali batu-batu
bagian Rupadhatu.

Kemudian pada tanggal 10 Agustus 1973 Presiden Soeharto


meresmikan dimulainya pemugaran Candi Borobudur. Persiapan
pemugaran memakan waktu selama dua tahun dan kegiatan fisiknya
yaitu dimulai pembongkaran batu-batu candi dimulai tahun 1975.
Dengan menggerakan lebih dari 600 pekerja serta batu sebanyak 1 juta
buah. Bangunan Candi yang di pugar adalah bangunan rupadhatu yaitu
empat tingkat dari bawah yang berbentuk bujur sangkar.Kegiatan ini
memakan waktu 10 tahun. Dan pada tanggal 23 Februari 1983
pemugaran Candi Borobudur dinyatakan selesai dengan diresmikan oleh
Presiden Soeharto dengan ditandai penandatangan prasati. Usaha-
usaha menyelamatkan Candi Borobudur dengan berjuta-juta dollar
mempunyai banyak manfaat bagi bangsa ini. Menurut Prof. Soekmono,
sesungguhnya Candi Borobudur mempunyai nilai lain dari pada sekedar
sebagai objek wisata yaitu sebagai benteng pertahanan budaya kita.
Seperti peninggalan purbakala lainnya, Candi Borobudur menjadi
penegak kepribadian bangsa kita dan candi sebagai bukti nyata dari
prasasti nenek moyang kita sehingga menjadi kewajiban dan tanggung
jawab bangsa kita untuk meneruskan keagungan Candi Borobudur
kepada anak cucu kita.

G. Struktur Bangunan Candi Borobudur

Monumen ini dilengkapi dengan sistem drainase yang cukup baik untuk
wilayah dengan curah hujan yang tinggi. Untuk mencegah genangan
dan kebanjiran, 100 pancuran dipasang disetiap sudut, masing-masing
dengan rancangan yang unik berbentuk kepala raksasa makara. Sekitar
55.000 meter kubik batu andesit diangkut dari tambang batu dan
tempat penatahan untuk membangun monumen ini. Batu ini dipotong
dalam ukuran tertentu, diangkut menuju situs dan disatukan tanpa
menggunakan semen.Struktur Borobudur tidak memakai semen sama
sekali, melainkan sistem interlock (saling kunci) yaitu seperti balok-
balok lego yang bisa menempel tanpa perekat.Batu-batu ini disatukan
dengan tonjolan dan lubang yang tepat dan muat satu sama lain, serta
bentuk "ekor merpati" yang mengunci dua blok batu.Relief dibuat di
lokasi setelah struktur bangunan dan dinding rampung.

Borobudur amat berbeda dengan rancangan candi lainnya, candi ini


tidak dibangun di atas permukaan datar, tetapi di atas bukit alami. Akan
tetapi teknik pembangunannya serupa dengan candi-candi lain di Jawa.
Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi
lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan
sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi
tingkat. Secara umum rancang bangun Borobudur mirip dengan
piramida berundak. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan
melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah
kanan.Borobudur mungkin pada awalnya berfungsi lebih sebagai
sebuah stupa, daripada kuil atau candi.Stupa memang dimaksudkan
sebagai bangunan suci untuk memuliakan Buddha. Terkadang stupa
dibangun sebagai lambang penghormatan dan pemuliaan kepada
Buddha. Sementara kuil atau candi lebih berfungsi sebagai rumah
ibadah. Rancangannya yang rumit dari monumen ini menunjukkan
bahwa bangunan ini memang sebuah bangunan tempat peribadatan.
Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur teras bertingkat-tingkat
ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak,
yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.

Menurut legenda setempat arsitek perancang Borobudur bernama


Gunadharma, sedikit yang diketahui tentang arsitek misterius ini.
Namanya lebih berdasarkan dongeng dan legenda Jawa dan bukan
berdasarkan prasasti bersejarah. Legenda Gunadharma terkait dengan
cerita rakyat mengenai perbukitan Menoreh yang bentuknya
menyerupai tubuh orang berbaring. Dongeng lokal ini menceritakan
bahwa tubuh Gunadharma yang berbaring berubah menjadi jajaran
perbukitan Menoreh, tentu saja legenda ini hanya fiksi dan dongeng
belaka.

Perancangan Borobudur menggunakan satuan ukur tala, yaitu panjang


wajah manusia antara ujung garis rambut di dahi hingga ujung dagu,
atau jarak jengkal antara ujung ibu jari dengan ujung jari kelingking
ketika telapak tangan dikembangkan sepenuhnya.
BAB III

PENUTUP

3 . 1 KESIMPULAN

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat Provinsi


di Indonesia yang meliputi Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Paku
Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan
Pulau Jawa bagian tengah dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah
dan Samudera Hindia.

Yogyakarta banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik dari dalam


maupun dari luar negeri. Beberapa objek wisata di Yogyakarta yang
sering dikunjungi oleh para wisatawan diantaranya Museum Dirgantara,
Kebun Binatang Gembiraloka,Malioboro, dan Candi Borobudur. Meski
Candi Borobudur berada di luar daerah Yogyakarta namun obyek wisata
ini merupakan objek wisata yang wajib dikunjungi sebelum pergi ke
Yogyakarta.

Maka dapat disimpulkan bahwa tempat-tempat pariwisata yang ada di


Yogyakarta itu sangat banyak, dan kita harus senantiasa menjaga serta
merawatnya agar tetap asri seperti aslinya. agar menarik para
wisatawan untuk berlibur ke jogja.

Selain itu, kota jogja yang menawan itu tidak harus kita tambahkan
dengan budaya-budaya barat yang kita rasa sangat
bagus atau trendy. tapi justru itu salah,kita harus tetap menjaga budaya
asli itu sendiri,agar mempunyai keaslian yang khas dimata dunia.

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu kota favorit para


wisatawan untuk berlibur dan menghabiskan sisa waktu istirahatnya di
tempat-tempat wisata yang ada di Yogyakarta. walaupun banyak cerita-
cerita mistis yang beredar di masyarakat luas, para wisatawan tetap
antusias menikmati tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja.

3 . 2 SARAN

Dari pembuatan karya tulis ini penulis akan menyajikan beberapa saran
diantaranya:

1. kita sebagai generasi muda harus menjadi generasi penerus bangsa


dengan cara giat belajar dan berlatih supaya menjadi siswa – siswi yang
terampil dan bertaqwa

2. Kita sebagai warga negara harus menjaga dan melestarikan budaya


bangsa dengan memelihara tempat – tempat bersejarah sebagai
peninggalan nenek moyang kita

3. Penulis berharap dengan berkembangnya kebudayaan barat di


harapkan pada rekan generasi muda mampu memilih dan menilia
budaya yang masuk dan berusaha mempertahankan kebudayaan
bangsa sendiri.

Anda mungkin juga menyukai