Anda di halaman 1dari 13

Nama : Widia Tri Utami

Nrp : 2443019110
Golongan: T/2

Pengujian
Aktivitas Obat
Anti-Inflamasi
PraktikumFarmakologi
2020-2021
AKTIVITAS PRAKTIKUM

1. Membahas pertanyaan awal dari tugas yang telah diupload dan


pustaka acuan
2. Membahas pertanyaan yang muncul selama proses diskusi
praktikum
3. Membahas hasil Praktikum dalam Tabel dihubungkan dengan
landasan teori
4. Proses diskusi akan dipandu oleh asisten melalui Zoom/Google
Meet
5. Membahas pertanyaan penuntun untuk membuat Laporan
6. Pembuatan Laporan
7. Upload Laporan (maksimal H+6 Pk. 17.00 WIB)

Jens Martensson 2
TUJUAN PRAKTIKUM

• Mahasiswa dapat memahami proses terjadinya


inflamasi.
• Mahasiswa mengenal obat-obat anti inflamasi
dan penggolongannya.
• Mahasiswa mengetahui metode pengujian obat
antiinflamasi (rat paw oedema) dan
pengolahan data yang dihasilkan.

Jens Martensson 3
PUSTAKA ACUAN

• Buku Basic and Clinical Pharmacology 14th Ed. (Katzung, Bertram G.,
2017):
Chapter 36, halaman 642-663

• Buku Medical Pharmacology at a Glance :


Chapter 32, halaman 64-65

• Buku Human Anatomy & Physiology :


Halaman 511
Chapter 20, Halaman 777
Chapter 21, Halaman 791

• E-book dapat didownload pada link berikut:


http://bit.ly/LiteraturePraktikumFarkol

Jens Martensson 4
PERSIAPKAN JAWABAN
PERTANYAAN BERIKUT DAN
SUBMIT DI BELLA

Jens Martensson
1. Apa tanda-tanda terjadinya inflamasi?
Jawab: Gejala proses inflamasi yang sudah dikenal ialah kalor, rubor,
tumor, dolor dan functio laesa.(Farmakoterapi ed.4, halaman 209)

2. Mediator inflamasi apa saja yang terlibat dalam proses


inflamasi dan apa masing-masing efeknya?
Jawab :

• Vasodilatasi : prostaglandin dan nitrit oksida

• Peningkatan permeabilitas vaskular : histamin, serotonin, bradikinin,


leukotrien C4, leukotrien D4, dan leukotrien E4

• Kemotaksis, aktivasi leukosit : leukotrien B4, kemokin (misalnya:


interleukin 8 [IL-8])

• Demam : IL-1, IL-6, prostaglandin, faktor nekrosis tumor (TNF)

• Nyeri: prostaglandin dan bradikinin

• Kerusakan jaringan: nitrit oksida, enzim lisosom neutrofil dan


makrofag Jens Martensson 6
3. Jelaskan secara singkat terbentuknya respons inflamasi
Jawab : Reseptor pola permukaan sel mengenali rangsangan yang
merugikan → Jalur inflamasi diaktifkan → Penanda inflamasi dilepaskan →
Sel inflamasi direkrut

4. Bagaimana mekanisme kerja dari obat kortikosteroid?


Jawab : Reseptor glukokortiorid (RG) → Berikatan dengan Hsp90 (Heat
shock protein) → Apabila obat kortikosteroid masuk kedalam tubuh → Obat
berikatan dengan RG → Hsp90 lepas dari RG → Berpindah ke inti sel
(nucleus) → Berikatan dengan GRE (glucocorticoid Response Elements) →
Regulasi transkripsi gen → Sintesis protein(salah satunya: Lipocortin-1) →
Lipocortin-1 menghambat enzim fosfolipase A2 → Radang dan nyeri
berkurang.

5. Bagaimana mekanisme kerja dari obat NSAID?


Jawab : Golongan obat ini menghambat enzim siklo-oksigenase sehingga
konversi asam arakhidonat menjadi prostaglandin terganggu.
(Farmakologi dan Terapi Ed 5 hal 230)

Jens Martensson 7
6. Obat apa saja yang digunakan dalam praktikum ini? Berapa lama OOA dan
DOA dan waktu paruh dari obat tersebut?
Jawab :

• Untuk obat Ketoprofen

• Untuk OOA sekitar 30menit


• Sedangkan DOA 8 jam
• Waktu paruhnya 2-4jam
• Voltaren

• DOA:-
• OOA:30 menit
• Waktu paruh 5 menit
7. Bagaimana mekanisme kerja carrageenan dan di mana ia diinjeksikan?
Jawab :Karagenan disuntikkan subkutan pada telapak kaki belakang tikus
sehingga menyebabkan udem. Udem dapat diinhibisi oleh obat antiinflamasi yang
telah diberikan sebelumnya. Volume udem diukur dengan alat pletysmometer
dan dibandingkan terhadap udem yang tidak diberi obat antiinflamasi. Efektivitas
obat dinilai dari presentase proteksi yang diberikan terhadap pembentukan
udem.
Jens Martensson 8
8. Bagaimana cara mengukur volume oedema?
Jawab :

• Memberikan tanda pada kaki tikus yang akan dilakukan percobaan


dengan menggunakan spidol. Tanda diberikan pada sendi kaki
kiri/kanan bagian belakang. Bertujuan agar pemasukan kaki pada air
raksa selalu sama
• tahap awal volume kaki tiap tikus diukur dan digunakan sebagai volume
dasar/ Volume kaki saat t0
• Pada setiap kali pengukuran volume, tinggi cairan pada alat diperiksa
dan dicatat sebelum dan sesudah pengukuran
• Usahakan Jangan sampai ada air raksa yang tumpah
Jens Martensson 9
• Kemudian masukakan kaki tikus sampai batas tanda dan dilakukan
pembacaan skala
• Tikus kemudian di injeksikan karagenan sebagai agen inflamasi dan
kemudian ditunggu selama 5 menit lalu diukur dengan pletismometer
seperti cara awal
• Kemudian Tikus kembali diinjeksikan dengan Obat antiinflamasi
ditunggu selama 10 menit dan diamati lagi pada alat pletismometer

9. Bagaimana cara melakukan perhitungan persentase inhibisi oedema?


Jawab : % Inhibisi oedema = a – b/a x 100%

Ket : a = % oedema pada kelompok hewan control

b = % oedema pada kelompok hewan yang mendapat bahan uji atau


mendapat obat penbanding

Jens Martensson 10
10. Tuliskan cara perhitungan dosis, volume pemberian, pengenceran
(bila diperlukan) serta cara penyiapan Larutan Sediaan Obat pada
praktikum ini apabila diketahui
a. Jika diketahui bahwa dosis obat ketoprofen 50mg/70kgBB (ip),
tersedia larutan ketoprofen 100mg/2ml
Jawab : a.) Dosis obat ketoprofen 50 mg/70 kg BB

• BB tikus =180 gr

• Dosis ketoprofen = 180 gr/ 200 gr x 50 mg x 0,018 = 0,81 mg

• Sediaan ketoprofen di lab = 50 mg/ml

• Vp = 0,81 mg/ 50 mg x 1 ml = 0,0162 ml

• Factor pengenceran = 0,05 ml/ 0,0162 ml = 3,086 → 4 kali

• Volume akhir = 0,05 ml x 4 = 0,2 ml

• Volume yang diinjeksikan = 0,0162 ml x 4 = 0,0648 ml

Jens Martensson 11
b. Jika diketahui bahwa dosis obat Na diklofenak 50mg/70kgBB (ip),
tersedia larutan ketoprofen 37,5mg/ml

• Berat tikus 130gram

130𝑔
• Dosis:200𝑔x50mg x0,018=0,585mg

• Sediaan voltaren 37,5mg/ml

0,585𝑚𝑔
• Vp : 37,5𝑚𝑔 x1ml=0,0156ml

0,05𝑚𝑙
• Fp:0,0162𝑚𝑙=3,08→4x

• Vol terahir:0,05ml x 4=0,2ml

• Ambil voltaren 0,05ml+WFI ad 0,2ml →larutan A

• Volume diinjeksikan 0,0156ml x 4=0,0624ml

• Ambil larutan A 0,0624ml →suntikan pada mencit


Jens Martensson 12
GOOD LUCK
Jens Martensson

Anda mungkin juga menyukai