Anda di halaman 1dari 2

THYPOID FEVER

Di tetapkan :
Direktur,

Tanggal terbit
PAK
dr. RETNO HANDAYANI PRAMESTRI DEWI
NRP. 01.04.76.0504

PENGERTIAN Infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh Salmonella typhii (Elsevier, 2013.)


Jadi, demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram
negatif yang menurunkan sistem pertahanan tubuh dan dapat menular pada
orang lain melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
PENYEBAB 1. Salmonella typhii
2. Paratyphii A, S. Paratyphii B, S. Paratyphii C.
3. S typhii atau paratyphii hanya ditemukan pada manusia
4. Demam bersumber dari makanan-makanan atau air yang terkontaminasi

TANDA DAN 1. Suhu tubuh klien lebih dari 36,50C


GEJALA 2. Kulit terasa hangat
3. Kulit terlihat kemerahan
4. Nadi klien lebih dari batas normal {anak,-anak (>120x/menit), prasekolah
(>140x/menit), di bawah 3 tahun (>150x/menit), bayi (>160x/menit)}
5. Nafas klien lebih dari batas normal {anak-anak (>30x/menit), prasekolah
(>34x/menit), di bawah 3 tahun (40x/menit), bayi (60x/menit)}
6. Terjadi kejang
7. Kekurangan volume cairan (00027)
8. Bibir klien terlihat pecah-pecah
9. Mukosa klien kering dan pucat
10. Penurunan tugor kulit
11. Kulit klien terlihat lembab
12. Peningkatan konsentrasi urin
13. Klien terlihat lemas
14. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)

FAKTOR RESIKO -
DIAGNOSIS Hipertermia (00007)
KEPERAWATAN
KRITERIA 1. Keseimbangan antara produksi panas, panas yang diterima, dan kehilangan
EVALUASI/ panas
NURSING 2. Seimbang antara produksi panas, panas yang diterima, dan kehilangan panas
OUTCOME selama 28 hari pertama kehidupan
3. Keseimbangan asam basa bayi baru lahir
4.Temperature stabil : 36,5 – 37,5°C
5. Tidak ada kejang
6.Tidak ada perubahan warna kulit
7. Pengendalian risiko: hipertermia
8. Pengendalian risiko: hipotermia
9.Pengendalian risiko: proses menular
10. Pengendalian risiko: paparan sinar matahari
INFORMASI DAN 1. Monitor warna dan suhu kulit
EDUKASI 2. Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
3. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
4. Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh
5. Ajarkan pada orang tua pasien cara mencegah keletihan akibat panas
6. Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek
negative dari kedinginan
7. Beritahu tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganann emergency
yang diperlukan
8. Ajarkan indikasi dari hipotermia dan penanganan yang diperlukan yang
diperlukan
9. Berikan anti piretik jika diperlukan

EVALUASI
PENELAAH Subkomite Mutu Profesi
KRITIS
Cahyono, J.B. Suharyo B. 2010. Vaksinasi, Cara Ampuh Cegah Penyakit
Infeksi. Yogyakarta: Kanisius Damin
Sumardjo. 2009. Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
KEPUSTAKAAN Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksata. Jakarta : EGC
Muslim. 2009. Patofisiologi untuk Keperawatan . Jakarta : EGC
Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis NANDA & NIC-NOC. Jakarta: Mediaction
Publishing Rubenstein, David. et all. 2007. Kedokteran Klinis. Jakarta :
Erlangga
Soedarmo, Sumarmo S Poorwo, dkk. 2012. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis.
Jakarta: IDAI
Sukandarrumidi. 2010. Bencana Alam dan Bencana
Anthoropogene. Yogyakarta: Kanisius Tapan

Anda mungkin juga menyukai