Anda di halaman 1dari 2

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK)

Di tetapkan :
Direktur,

Tanggal terbit
PAK
dr. RETNO HANDAYANI PRAMESTRI DEWI
NRP. 01.04.76.0504

PENGERTIAN Suatu penyakit paru yang sering ditemukan, ditandai dengan sesak napas, batuk-
batuk dengan dahak. 
PENYEBAB 1. Asap rokok (baik mereka yang merokok aktif ataupun perokok pasif)
2. merokok jangka panjang merupakan penyebab dari 80 sampai 90 persen kasus
PPOK
3. Asap, gas, uap, atau bahan kimia
4. Debu
5. Polusi dalam ruangan (seperti bahan bakar padat yang digunakan untuk
memasak dan pemanasan)
6. Polusi luar ruangan Debu dan zat kimia okupasi (uap, iritan, dan asap)
7. Infeksi pernapasan bawah yang sering terjadi selama masa kanak-kanak

TANDA DAN 1. Batuk berdahak yang tidak kunjung sembuh dengan warna dahak agak kuning
GEJALA atau hijau.
2. Pernapasan tersengal-sengal, terlebih beraktivitas.
3. Mengi atau napas sesak dan berbunyi.
4. Lemas.
5. Penurunan berat badan.
6. Nyeri dada.
7. Kaki, pergelangan kaki, atau tungkai menjadi bengkak.
8. Bibir atau kuku jari berwarna biru.

FAKTOR RESIKO -
DIAGNOSIS Gangguan Pola Nafas
KEPERAWATAN
KRITERIA Respiratory Status : Ventilation
EVALUASI/ 1. Respirasi dalam batas normal
NURSING 2. Tidak terjadi dispnea
OUTCOME 3. Tidak ada akumulasi sputum.
4. Tidak terdapat pernapasan pursed-lip
5. Tidak terdapat orthopnea.
Respiratory Status : Airway patency
1. Menunjukkan jalan napas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama
napas, frekuensi pernapasan dalam rentang normal (bayi baru lahir : 30-60
kali per menit)
2. Tidak terdapat penggunaan otot bantu napas
3. Tidak terdapat retraksi dinding dada
4. Tidak terdapat pernapasan cuping hidung.
5. Tidak terdengar suara napas tambahan

INFORMASI DAN 1. Informasikan tentang intake cairan untuk mengobtimalkan keseimbangan


EDUKASI 2. Informasi tentang tanda dan gejala
3. Edukasi untuk perawatan di rumah
4. Edukasi berhenti merokok
5. Edukasi untuk menghindari semua asap, debu
EVALUASI 1. Menunjukkan jalan napas yang paten
2. Sesak nafas berkurang
3. Tidak ada suara nafas tambahan
4. Tidak menggunakan otot bantu pernafasan
PENELAAH Subkomite Mutu Profesi
KRITIS
1. Pokja SDKI DPP PPNI,2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi
1. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
2. Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder (2010).

Anda mungkin juga menyukai