PURSED-LIPBREATHING
Di Susun Oleh :
Pursed lip breathing (PLB) adalah teknik pernapasan yang terdiri dari mengeluarkan
napas melalui bibir yang mengerut (kerucut) dan bernapas melalui hidung dengan mulut
tertutup. Dokter, perawat, ahli terapi fisik, ahli terapi okupasi, dan ahli terapi pernapasan
mengajarkan teknik ini kepada pasien mereka untuk meredakan sesak napas dan meningkatkan
pernapasan dalam, juga disebut sebagai pernapasan perut atau diafragma. Tujuan PLB adalah
untuk menciptakan tekanan balik di saluran udara untuk membukanya; udara yang bergerak
karenanya membutuhkan lebih sedikit kerja.Bernafas melalui bibir yang mengerucut baik
dalam pernapasan maupun inhalasi adalah salah satu tanda yang digunakan petugas kesehatan
untuk mendeteksi kemungkinan penyakit Asma pada pasien anak. Kanada menunjukkan
bahwa menggunakan PLB memiliki efek positif dalam mengobati gangguan terkait stres dan
kecemasan. Pernafasan eksfoliasi bibir juga dapat digunakan secara efektif selama serangan
asma untuk memperlambat pernapasan Anda, mengurangi kerja pernapasan, dan menenangkan
diri. Untuk bernafas di bibir, Anda harus menghirup hidung selama dua detik, lalu buang napas
perlahan melalui bibir yang berbentuk kerucut selama empat detik. Jika empat detik terlalu
lama, buang napas saja selama dua kali Anda bernapas (wahyono, 2019).
Teknik pernapasan melalui mulut yang terkontrol dan teratur ini tidak hanya bermanfaat
untuk mereka dengan penyakit pada paru-paru, melainkan juga bermanfaat untuk semua orang
pada umumnya. Teknik pernapasan melalui mulut mengerucut ini dapat membantu
Selain itu, Pursed Lip Breathing (PLB) atau teknik pernapasan memalui mulut ini juga
bermanfaat untuk mengencangkan bibir. Lebih dari itu, manfaat mempunyai kebiasaan Pursed
Lip Breathing (PLB) adalah membantu meningkatkan kendali atas pernapasan secara
keseluruhan, sehingga berbagai aktivitas termasuk olahraga untuk orang dengan penyakit paru-
PENGERTIAN
Pursed lip breathing (PLB) adalah teknik pernapasan yang terdiri dari mengeluarkan
napas melalui bibir yang mengerut (kerucut) dan bernapas melalui hidung dengan mulut
tertutup. Pursed-lip breathing adalah teknik pernapasan yang dilakukan perlahan dan terkontrol
dengan menghirup udara dari hidung dan menghembuskannya melalui mulut. Latihan
pernapasan pursed lip kan mengoptimalkan kinerja paru-paru di saat bersamaan. Artinya, Anda
tidak perlu bekerja keras untuk bernapas secara optimal. Itulah sebabnya, pursed lip breathing
sangat membantu pasien yang bermasalah dengan paru-paru seperti asma, fibrosis paru, dan
termasuk pada bagian dari pengobatan penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK (Azelia,
1. Untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta mengurangi kerja
pernafasan.
3. Mencegah pola aktifitas otot pernafasan yang tidak berguna, melambatkan frekuensi
Kesehatan atau penyakit tertentu. Etiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang
sebab penyakit tertentu. Dan penyakit yang sering dikaji dalam etiologi adalah permasalahan
pada paru-paru. Dilakukannya pursed lip breathing dalam yaitu untuk mengatasi penyebab
dari:
1. Sesak nafas
2. Asma
PATOFISIOLOGI
diakibatkan oleh proses patologi. Patologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari penyakit yang
disebabkan oleh perubahan struktur dan fungsi dari sel dan jaringan tubuh. Pasalnya, golongan
penyakit pada paru-paru tersebut sangat memengaruhi sistem pernapasan sehingga pasien perlu
untuk memahami dan mengerti bagaimana menerapkan teknik pernapasan PLB. Diharapkan,
pasien penyakit paru-paru dapat mencegah sekaligus mengatasi gejala yang kerap ditimbulkan
seperti sesak napas, batuk, mengi, dan gejala pada gangguan sistem pernapasan lainnya. Teknik
pursed lip breathing dalam dipercaya dapat mengatasi sesak nafas melalui mekanisme yaitu
meningkatkan pengeluaran karbondioksida dan meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan
Teknik pernapasan dengan mengerucutkan bibir atau Pursed Lip Breathing tidak
mempunyai risiko atau dampak negatif apapun. Kendati demikian, pastikan melalukan teknik
pernapasan ini dengan baik dan benar. Bila perlu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter
atau ahli terapis sebelum memulai menerapkan teknik pernapasan ini. Apabila terjadi
penurunan fungsi paru-paru saat melalukan Pursed Lip Breathing (PLB) secara drastis, segera
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Melakukan uji fungsi paru meliputi spirometri sederhana, pengukuran volume paru
formal, kapasitas difusi karbon monoksida (CO) dan gas darah arteri. Uji fungsi paru digunakan
untuk mengukur dan merekam 4 komponen paru yaitu saluran napas (besar dan kecil),
parenkim paru (alveoli, interstitial), pembuluh darah paru dan mekanisme pemompaan
Menerapkan teknik pernapasan melalui mulut atau Pursed Lip Breating (PLB) ini dapat
dilakukan setiap saat dan sangat dianjurkan menjadi suatu kebiasaan. Berikut cara melakukan
▪ Posisikan tubuh senyaman mungkin dengan posisi punggung tegak atau bisa juga
dengan berbaring.
▪ Kedua bahu usahakan sereleks mungkin dan jangan ada ketegangan di sendi mana pun.
▪ Tarik napas panjang melalui hidung kurang lebih dua hingga tiga detik dan pastikan
▪ Selama proses menghirup udara, mulut harus terturup. Diamkan beberapa saat udara di
dalam tubuh.
▪ Keluarkan atau hembuskan udara dari dalam tubuh secara perlahan melalui mulut.
▪ Ulangi menghirup udara melalui hidung dan hembuskan melalui mulut secara teratur
Waktu untuk menghirup udara dapat ditingkatkan hingga empat detik atau lebih tergantung
kemampuan.
PATHWAY
Arus Puncak
Ekspirasi
Faktor yang mempengaruhi APE : Arus Puncak
Ekspirasi
2. Faktor Host
- Jenis Kelamin
- Umur
- Tinggi badan
1. APE meningkat
2. APE tetap
Faktor yang mempengaruhi APE : 3. APE menurun
1. Faktor Lingkungan
- Kebiasaan merokok
- Polusi udara
- Infeksi
- Penggunaan nebulasi
PENGKAJIAN
Menurut(Somantri, 2012) fokus pengkajian yang dikaji pada pasien PPOK adalah:
a. Biodata
Data Biografi : nama, alamat, umur, pekerjaan, tanggal masuk rumah sakit, nama
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama: keluhan utama merupakan faktor utama yang mendorong pasien
mencari pertolongan atau berobat kerumah sakit. Keluhan utama pada pasien PPOK
c. Data fisiologis, respirasi, nutrisi atau cairan, eliminasi, aktivitas atau istirahat,
reproduksi, perilaku dan lingkungan. Pada klien dengan gangguan pola nafas tidak
efektif dalam kategori fisiologis dengan subkategori respirasi, perawat harus mengkaji
data mayor dan minor yang tercantum dalam buku Standar Diagnosa Keperawatan
Subyektif : dyspnea
napas abnormal
Subyektif : Ortopnea
Obyektif : Pernapasan pursed-lips, pernapasan cuping hidung, diameter thoraks
DIAGNOSE KEPERAWATAN
atau komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan Kesehatan. Diagnosa keperawatan
dalam masalah ini gangguan pola napas tidak efektif. Dalam standar diagnosis keperawatan
Indonesia gangguan pola napas tidak efektif termasuk kedalam kategori fisiologis dan
subkategori respirasi. Penyebab dari gangguan pola napas tidak efektif adalah adanya
hambatan upaya napas, hipoventilasi dan kelelahan otot pernapasan. Adapun gejala dan tanda
mayor dari gangguan pola napas tidak efektif adalah subyektif yaitu dyspnea, obyektif yaitu
penggunaan otot bantu pernapasan, fase ekspirasi memanjang, pola napas abnormal. Gejala
dan tanda minor dari gangguan pola napas tidak efektif secara subyektif adalah ortopnea.
Secara obyektif adalah pernapasan pursed-lips, pernapasan cuping hidung, diameter thoraks
ekspirasi menurun, ekskursi dada berubah (PPNI, 2016). Salah satu gejala klinis dari gangguan
FOCUS INTERVENSI
Focus intervensi Teknik Pursed Lip Breating dapat diterapkan untuk pasien yang menderita
penyakit paru-paru yang salah satunya berfungsi untuk mengatasi pernafasan yang sesak.
Tahapan ini disebut perencanaan keperawatan yang meliputi penentuan prioritas diagnosa
keperawatan, menetapkan sasaran dan tujuan, menetapkan kriteria evaluasi serta merumuskan
intervensi serta aktivitas keperawatan. Berikut ini adalah intervensi untuk klien dengan
2. Tujuan keperawatan yaitu setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 kali 24 jam
Status pernapasan ventilasi adalah volume udara yang bergerak masuk dan keluar
Status pernapasan dimana saluran udara trakeobronkial yang terbuka dan lancar
dan frekuensi napas dimana nilai ini akan menentukan tingkat keparahan dari suatu
penyakit.
(Wiguna, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
pursed-lip-breathing
Sebastian, I. (2021). Home Care. Retrieved from Kesehaan Umum:
https://mhomecare.co.id/blog/pursed-lip-breathing/
ketidakefektivan pola nafas pada pasien anak dengan Asma Bronchiale di Puskesmas
Cecar.
Pernafawan Pursed Lips Breathing (PLB) Untuk Mengatasi POla Napas Tidak Efektif