Anda di halaman 1dari 32

OKSIGENASI

ASTRIDA RAKHMA
ANATOMI DAN FISIOLOGIS SISTEM PERNAPASAN
PENGERTIAN OKSIGENASI
 Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolism sel tubuh, mempertahankan tubuh dan aktivitas
berbagai organ dan sel tubuh.

 Otak masih mampu mentoleransi kekurangan oksigen antara 3-5 menit .


Apabila kekurangan oksigen lebih dari 5 menit , maka akan terjadi kerusakan
otak secara permanen. Tanpa oksigen dalam waktu tertentu sel tubuh akan
mengalami kerusakan yang menetap dan menimbulkan kematian.
CARA MENGHITUNG PERNAPASAN
 Inspirasi (menarik nafas)
Proses masuk udara luar ke dalam paru-paru melalui saluran nafas

 Ekspirasi (menghembuskan nafas)


Udara dipaksa keluar oleh pengendoran otot dikarenakan paru mengempis.

 “Satu kali respirasi = satu kali inspirasi + satu kali ekspirasi”

 Jumlah Respirasi normal Dewasa 12 – 20 x/menit


JENIS SUARA NAFAS
 Suara napas normal dihasilkan dari getaran udara ketika melalui jalan napas dari laring ke
alveoli dan bersifat bersih.

 Jenis suara napas normal adalah:

1) Bronchial: ekspirasi lebih jelas, ekspirasi lebih panjang dari inspirasi.

2) Vesikular: suara paru normal, inspirasi lebih panjang dari ekspirasi serta lebih jelas.

3) Bronkovesikular: merupakan gabungan dari suara napas bronkhial dan vesikular. Suaranya

terdengar nyaring dengan intensitas sedang. Inspirasi sama panjang dengan ekspirasi (E = I).
 Jenis suara nafas tambahan (abnormal)

1) Wheezing: terdengar selama inspirasi dan ekspirasi, dengan karakter suara nyaring, suara
terus-menerus yang disebabkan aliran udara melalui jalan napas yang menyempit.

2) Ronchi: terdengar selama fase inspirasi dan ekspirasi, karakter suara terdengar perlahan,
nyaring, dan suara mengorok terus-menerus. Berhubungan dengan sekresi kental dan
peningkatan produksi sputum.
3) Pleural fiction rub: terdengar saat inspirasi dan ekspirasi. Karakter suara kasar, berciut, dan
suara seperti gesekan akibat dari inflamasi pada daerah pleura. Sering kali pasien mengalami
nyeri saat bernapas dalam.

4) Rales/crackles: rales digambarkan sebagai suara klik yang kecil atau berderak di paru-paru.
Biasanya suara ini terdengar ketika inspirasi, napas rales terjadi bila saluran udara yang lebih
kecil terbuka secara tiba-tiba saat menghirup udara
FAKTOR- FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP KEBUTUHAN OKSIGENASI:

1. Faktor Fisiologi

 Menurunnya kemampuan mengikat oksigen seperti anemia

 Menurunnya konsentrasi oksigen yang diinspirasi seperti pada obstruksi


saluran pernapasan bagian atas

 Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun yang mengakibatkan


terganggunya oksigen
2. Faktor Perkembangan

 Bayi prematur, yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan paru

 Bayi dan toddler, adanya risiko ISPA

 Anak usia sekolah dan remaja, risiko infeksi saluran pernafasan dan merokok

 Dewasa muda dan pertengahan, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas, stress.

 Adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan arteriosklerosis,


elastisitas menurun, ekspansi paru menurun
3. Faktor Perilaku 5. Alergi Pada Saluran Napas
 Nutrisi 6. Obat-obatan
 Merokok
 Alkohol dan obat-obatan
 Kecemasan

4. Faktor Lingkungan
 Tempat kerja (polusi)
 Suhu Lingkungan
 Ketinggian tempat dari
permukaan laut
PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN
 Pemberian terapi oksigen adalah suatu tata cara pemberian bantuan gas
oksigen pada penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam
paru melalui saluran pernapasan dengan menggunakan alat khusus.

 Pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan


menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada klien dapat
melalui 2 cara, yaitu melalui Nasal Kanula dan Masker Oksigen.
ALAT BANTU OKSIGEN

• Nasal kanul
• Simple mask
• Rebreathing mask
• Non rebreathing mask
ALAT OKSIGEN
FLOWMETER
TABUNG
OKSIGEN
MANOMETER

HUMIDIFIER

NASAL KANUL MASKER OKSIGEN


NASAL KANUL
• Tabung plastik yang mempunyai cabang kecil yang menonjol untuk
dimasukkan ke dalam lubang hidung.

• Metode ini merupakan metode yang paling mudah dan paling dapat
diterima karena lebih efektif, mudah dipakai oleh pasien.

• Pasien yang menerima oksigen melalui nasal kanul ke hidung masih


dapat berkomunikasi dengan mudah, dapat makan dan melakukan
aktifitas setiap hari.
 Keuntungan:
Dapat digunakan oleh anak-anak dan dewasa

 Kerugian :
Konsentrasi yang dihasilkan kecil, pemberian tidak
boleh lebih dari 5 liter/menit dan jika berlebihan
dapat menyebabkan iritasi pada mukosa hidung
SIMPLE MASK
 Pemberian oksigen kepada klien dengan
menggunakan masker yang dialiri oksigen dengan
posisi menutupi hidung dan mulut klien.

 Masker oksigen umumnya berwarna bening dan


mempunyai tali sehingga dapat mengikat kuat
mengelilingi wajah klien.
REBREATHING MASK
 Menggunakan masker yang menutupi hidung dan mulut klien dan memiliki
kantung resepoir (kantung udara)

 Indikasi penggunaan adalah pada klien dengan kadar tekanan


karbondioksida yang rendah, udara inspirasi sebagian tercampur dengan
udara ekspirasi sehingga konsentrasi karbondioksida lebih tinggi

NON REBREATHING MASK


 Pada  prinsipnya, udara inspirasi tidak tercampur dengan ekspirasi. Indikasi
penggunaan adalah pada klien dengan kadar tekanan karbondioksida
yang tinggi.
 Keuntungan:

 Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada nasal kanul

 Dilengkapi dengan klep agar udara inspirasi dan ekspirasi tidak tercampur

 Memiliki kantung resepoir (kantung udara) untuk menampung udara untuk inspirasi

 Kerugian :

 Kantung oksigen bisa terlipat

 Tidak nyaman bagi klien


MELATIH PASIEN NAPAS DALAM

• Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan


menggunakan diafragma, sehingga memungkinkan abdomen
terangkat perlahan dan dada mengembang penuh.

• Tujuan nafas dalam adalah untuk mencapai pernapasan yang lebih


terkontrol dan efisien, meningkatkan relaksasi otot, menghilangkan
ansietas, dan merupakan Teknik untuk merelakskan tubuh.
TEKNIK PERNAPASAN DALAM:

1. Menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik


melalui hidung (bukan menarik napas dalam) dengan
mulut tertutup.
2. Kemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan
melalui mulut dengan posisi seperti bersiul
LATIHAN BATUK EFEKTIF
• Latihan batuk efektif merupakan cara untuk melatih pasien yang
tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif.

• Tujuan untuk membersihkan laring, trakea & bronkiolus dari sekret


atau benda asing dijalan napas
FISIOTERAPI DADA
 Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan dengan melakukan
drainase postural, clapping & vibrating pada pasien dengan gangguan sistem
pernapasan.

 Tindakan drainase postural merupakan tindakan dengan menempatkan


pasien dalam berbagai posisi untuk mengalirkan sekret disaluran pernapasan.

 Tindakan drainase postural diikuti dengan tindakan clapping (penepukan) &


vibrasi

 Tindakan drainase postural tidak dapat dilakukan pada klien dengan penyakit
jantung, peningkatan TIK, dispnea berat, & lansia.
 Clapping dilakukan dengan menepuk dada posterior anterior kurang
lebih 1 menit & memberikan getaran (Vibrasi) tangan pada daerah
tersebut yang dilakukan pada klien saat ekspirasi.

 Clapping tidak dapat dilakukan pada klien dengan emboli paru, hemoragi,
nyeri hebat (klien Ca)

 Lakukan auskultasi pada daerah paru yang dilakukan tindakan drainase


postural, clapping & vibrasi

 Setelah dilakukan tindakan ini diteruskan dengan pengisapan lendir


(suction)
PENGHISAPAN LENDIR (SUCTION)
 Pengisapan lendir merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang

tidak mampu mengeluarkan sekret atau lendir secara mandiri dengan menggunakan

alat pengisap

 Lama penghisapan lendir tidak boleh lebih dari:

a) 5-10 detik untuk bayi dan anak

b) 10-15 detik untuk dewasa,


Hal yang perlu dicatat
1. Waktu penghisapan.
2. Keadaan sekret: jumlah, warna, bau
dan konsentrasi
3. Hal-hal yang terjadi selama penghisapan:
Posisi, keadaan selama penghisapan
(Hipoksia, bradikardi)
PEMERIKSAAN SPUTUM
• Sputum adalah lendir dan materi lainnya yang dibawa dari paru-paru, bronkus
dan trakea yang mungkin dibatukkan dan dimuntahkan atau ditelan. Kata
“sputum” yang dipinjam langsung dari bahasa Latin “meludah,” disebut juga
dahak.

• Sputum yang dikeluarkan oleh seorang pasien hendaknya dapat dievaluasi


sumber, warna, volume dan konsistennya karena kondisi sputum biasanya
memperlihatkan secara spesifik proses kejadian patologik pada pembentukan
sputum itu sendiri
JENIS WARNA SPUTUM
 Sputum kekuning-kuningan kemungkinan adanya proses infeksi.

 Sputum hijau kemungkinan proses penimbunan nanah, warna hijau ini dikarenakan adanya
verdoperoksidase. sputum hijau ini sering ditemukan pada penderita bronkhiektasis karena
penimbunan sputum dalam bronkus yang melebar dan terinfeksi.

 Sputum merah muda dan berbusa kemungkinan tanda edema paru akut.

 Sputum berlendir, lekat, abu-abu/putih kemungkinan tanda bronkitis kronik.

 Sputum berbau busuk kemungkinan tanda abses paru.


DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas merupakan ketidakmampuan untuk
membersihkan sekresi atau obstruksi saluran pernapasan guna mempertahankan jalan
napas yang bersih.
 Diagnosa keperawatan: ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
obstruksi jalan nafas : secret yang berlebih

2) Ketidakefektifan Pola Nafas merupakan kondisi ketika individu mengalami penurunan


ventilasi yang adekuat, karena perubahan pola nafas.
 Diagnosa keperawatan : ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan….
INTERVENSI KEPERAWATAN
1) Kaji frekuensi, kedalaman, dan upaya pernapasan
2) Auskultasi adanya suara nafas tambahan
3) Atur posisi pasien yang memungkinkan untuk memaksimalkan
pengembangan paru
4) Ajarkan pasien untuk batuk efektif untuk memudahkan
pengeluaran secret
5) Tentukan kebutuhan pengisapan jalan nafas
6) Terapi pemberian obat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai