LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Playen, Maret 2021
Kepada Yth.
Dengan hormat,
Berikut saya laporkan pelaksanaan Study Banding Manajer Pelayanan Pasien ( MPP-
Case Manager ) yang di selenggarakan pada tanggal 17 Maret 2021, dengan hasil dan
rekomendasi sebagaimana terlampir.
Demikian laporan ini saya susun, besar harapan saya kegiatan Study Banding Manajer
Pelayanan Pasien ( MPP-Case Manager ) ini memberikan manfaat dalam meningkatkan mutu
SDM , pelayanan di Rumah Sakit Nur Rohmah dan untuk mendapatkan masukan guna
peningkatan hasil kegiatan dalam program selanjutnya. Atas perhatiannya saya ucapkan banyak
terimakasih.
Peserta Pelatihan
LAPORAN
A. PENDAHULUAN
RS menghadapi berbagai tantangan dan tekanan : meningkatnya kompleksitas asuhan
pasien, tuntutan kualitas dan safety, pemenuhan terhadap peraturan perundangan. Dalam
konteks biaya, RS harus mengatasi kenaikan biaya staf, proses yg inefisien, pasien dgn lama
dirawat yang memanjang, prosedur yg tidak perlu dsb. MPP-Manajer Pelayanan Pasien/Case
Manager memegang peranan penting dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.
MPP jelas bukan PPA (Profesional Pemberi Asuhan) yg aktif, yg menulis resep,
mengorder pemeriksaan penunjang dsb. MPP adalah Tour Guide Peran MPP dapat
menggabungkan beberapa karakteristik spt koordinator, manajer finansial, problem solver,
fasilitator, konselor, manajer perencanaan, edukator, dan advokasi.
Cara pendekatannya dalam mengatasi masalah haruslah realistis, mempertimbangkan
sifat2 dari lingkungan RS, berbagai sikap anggota tim PPA sewaktu berinteraksi, sikap
kepala instalasi, maupun manajemen lainnya dalam pelayanan pasien, yg kemungkinan tidak
mempunyai pengetahuan / petunjuk ttg peran yg dijalankan oleh MPP.
Standar APK.2.
RS mendesain dan melaksanakan proses untuk memberikan pelayanan asuhan pasien yg
berkelanjutan di dalam RS dan koordinasi antar para tenaga medis (Profesional pemberi
asuhan-PPA).
Elemen penilaian APK.2.
1. Pimpinan pelayanan menetapkan desain & melaksanakan proses yang mendukung
kontinuitas pelayanan dan koordinasi pelayanan yg meliputi semua yg tercantum dalam
maksud & tujuan di atas.
2. Kriteria & kebijakan yg telah ditetapkan menentukan tata cara transfer pasien yg tepat di
dalam RS.
3. Kesinambungan & koordinasi terbukti terlaksana dlm seluruh fase pelayanan pasien.
4. Kesinambungan dan koordinasi terbukti dirasakan oleh pasien.
Maksud & Tujuan Standar APK.2
1. Pada keseluruhan perpindahan pasien di RS, mulai dari admisi sampai dengan pulang,
dapat melibatkan berbagai departemen dan pelayanan serta berbagai PPA (Profesional
Pemberi Asuhan)
2. Dalam seluruh fase pelayanan, kebutuhan pasien disesuaikan dengan sumber daya yang
tersedia di dalam RS dan bila perlu di luar RS
3. Dilakukan dengan menggunakan kriteria yang telah ditetapkan atau kebijakan yang
menentukan kelayakan transfer di dalam RS
4. Untuk mewujudkan asuhan pasien yang berkesinambungan (seamless), perlu dlaksanakan
proses pelayanan yang berkelanjutan dan koordinasi di antara para PPA, Unit pelayanan
5. Proses didukung dengan kriteria pindah rawat yang jelas, kebijakan, prosedur atau
pedoman. RS menetapkan individu yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan
pelayanan.
6. Individu tersebut dapat mengkoordinasikan seluruh pelayanan pasien, (seperti antar
departemen) atau dapat bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan pelayanan pasien
secara individual (contoh : CASE MANAGER).
Standar PP.2
Ada prosedur untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
asuhan yg diberikan kepada setiap pasien.
Elemen Penilaian PP.2
1. Rencana asuhan diintegrasikan dan dikoordinasikan di antara berbagai unit
kerja & pelayanan (lih.juga APK.2, EP 3)
2. Pemberian asuhan diintegrasikan dan dikoordinasikan di berbagai unit kerja &
Pelayanan.
3. Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan atau diskusi lain tentang kerjasama
dicatat dalam rekam medis pasien.
Maksud & Tujuan Standar PP.2 :
1. Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien menjadi tujuan agar menghasilkan
proses asuhan yang efisien.
2. Pimpinan menggunakan perangkat dan teknik agar dapat mengintegrasikan dan
mengkoordinasi lebih baik asuhan pasien.
3. Contoh asuhan secara tim, ronde pasien multi departemen, kombinasi bentuk perencanaan
asuhan, rekam medis pasien terintegrasi, manager kasus/CASE MANAGER
4. Rekam medis pasien memfasilitasi dan menggambarkan integrasi dan koordinasi asuhan.
B. PENGERTIAN
Dalam Kepustakaan terdapat berbagai definisi tentang case management. CCMC
(Commission for Case Manager Certification) menyebut ribuan referensi, tetapi hanya
sekitar duapuluhan definisi tentang case menegement yang memadai. Menurut CMSA (Case
Management Society of America) konsep dasar case management mencakup koordinasi yang
memadai untuk asuhan yang bermutu dan memenuhi kebutuhan pasien, serta secara Cost-
effective sehingga mendapatkan hasil asuhan yang positif. Case manager berperan sebagai
fasilitator yang penting kepada pasien, keluarga, pemberi asuhan, PPA, pembayar dan
lingkungan dirumahnya/komunitas.
Istilah resmi yang digunakan KARS untuk case manager adalah Manajer Pelayanan
Pasien disingkat MPP. Definisi Manajemen Pelayanan Pasien : adalah suatu proses
kolaboratif utk asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi pelayanan, evaluasi dan
advokasi untuk opsi dan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan komprehensif pasien dan
keluarganya, melalui komunikasi dan sumber daya yg tersedia sehingga memberi hasil
asuhan pasien yg bermutu dengan biaya efektif.
6) Setiap hari dilakukan review atas rencana klinis asuhan dan juga update EDD.
- PPA melakukan updating EDD bersama pasien dan MPP
- Pendokumentasiannya harus jelas dan konsisten
- Pasien dan keluarga harus jelas tentang apa yang diharapkan selama dirawat,
menghindari kebingungan yang dapat menunda proses pemulangannya
7) Libatkan pasien, keluarga, pemberi asuhan dirumah untuk keputusan dan pilihan
pelayanan.
- Pasien, keluarga diedukasi/dilatih untuk memberdayakan pelayanan individual
sehingga memaksimalkan kemandiriannya
- Bila masuk dalam rencana, follow-up dapat dilakukan oleh staf rumah sakit 1 – 3
hari pertama dirumah.
8) Rencanakan pelayanan sampai tujuh hari
- P3 mencakup juga kontinuitas pelayanan sampai dengan tujuh hari dirumah
9) Gunakan daftar tilik (check list) 24 – 48 jam sebelum proses pemulangan
10) Biasakan mempertimbangkan keputusan tentang rencana pemulangan pasien setiap
hari.
J. TATALAKSANA MANAJEMEN PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT
Manajemen pelayanan pasien yang dilaksanakan oleh MPP dilakukan melalui beberapa
tahapan atau aktivitas sebagai berikut dibawah ini :
1. Identifikasi, seleksi / skrining pasien utk manajemen pelayanan pasien.
Kriteria yg digunakan a.l. namun tidak terbatas pada :
a. Usia
b. Pasien dengan fungsi kognitif rendah
c. Pasien dgn risiko tinggi
d. Potensi komplain tinggi
e. Kasus dgn penyakit kronis, katastropik, terminal
f. Status fungsional rendah, kebutuhan bantuan ADL (Activity Daily Living) yg tinggi
g. Pasien dgn riwayat penggunaan peralatan medis dimasa lalu
h. Riwayat gangguan mental, upaya bunuh diri, krisis keluarga, isu sosial a.l.terlantar,
tinggal sendiri, narkoba.
i. Sering masuk IGD, readmisi RS
j. Perkiraan asuhan dgn biaya tinggi
k. Kemungkinan sistem pembiayaan yg komplek, adanya masalah finansial
l. Kasus yg melebihi rata-rata lama dirawat
m. Kasus yg diidentifikasi rencana pemulangannya penting/berisiko atau yg
membutuhkan kontinuitas pelayanan
2. Asesmen untuk manajemen pelayanan pasien
Komponen asesmen a.l. namun tidak terbatas pada :
a. Fisik, fungsional, kognitif, kekuatan-kemampuan, kemandirian
b. Riwayat kesehatan
c. Perilaku psiko-sosio-kultural
d. Kesehatan mental
e. Tersedianya dukungan keluarga, kemampuan merawat dari pemberi asuhan
f. Finansial
g. Status asuransi
h. Riwayat penggunaan obat, alternatif
i. Riwayat trauma, kekerasan
j. Pemahaman ttg kesehatan (health literacy)
k. Harapan thd hasil asuhan, kemampuan utk menerima perubahan
l. Aspek legal
Data asesmen diperoleh melalui, namun tidak terbatas pada :
1. Wawancara pasien, keluarga, pemberi asuhan
2. Asesmen awal saat admisi rawat inap, asesmen secara intermiten “ongoing” selama
dirawat .
3. Komunikasi dengan dokter, PPA lainnya
4. Rekam medis
5. Data klaim, asuransi
K. PENUTUP
Kehadiran Manajer Pelayanan Pasien di rumah sakit adalah penting sebagai bagian
dari penerapan pelayanan berfokus pada pasien (Patient Centered Care). MPP memfasilitasi
pemenuhan kebutuhan asuhan pasien, termasuk keluarga dan pemberi asuhannya, baik akut,
maupun dalam proses rehabilitasi di rumah sakit maupun pasca rawat.
MPP meningkatkan keterlibatan dan pemberdayaan pasien serta keluarga dalam
asuhan pasien dan menghasilkan outcome asuhan yang lebih baik, termasuk kepuasan
pasien. Selain itu perannya akan mengoptimalkan terlaksananya pelayanan berfokus pada
pasien (Patient Centered Care) dan asuhan pasien terintergrasi, serta membantu
meningkatkan kolaborasi interprofesional.
Dalam standar akreditasi, pelayanan yang diberikan oleh MPP minimal merupakan
bagian dari penerapan standar HPK, PPK, APK, AP dan PP.
Dibuat di Playen
Pada tanggal Maret 2021