Anda di halaman 1dari 27

KEMOTERAPI

Pemberian obat untuk membunuh sel kanker dan


merupakan terapi sistemik, yang berarti obat menyebar
keseluruh tubuh dan dapat mencapai sel kanker yang telah
menyebar jauh atau metastase ketempat lain
• Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan sitotoksik
dalam terapi kanker yang dapat menghambat proliferasi
sel kanker (Smeltzer, 2010)
• Obat sitotoksik yaitu kemampuan suatu zat kimia untuk
merusak sel atau mencegah sel untuk memperbanyak
diri (multiplikasi)
• Tujuan : Pengobatan (Cure), Mengurangi masa sel
kanker (Control), Memperbaiki dan meningkatkan kualitas
hidup dan mengurangi komplikasi akibat metastasis
(Palliation)
lanjutan.....

Obat anti kanker dapat diberikan sebagai terapi tunggal


(active single agen), tetapi kebanyakan berupa
kombinasi karena dapat lebih meningkatkan potensi
sitotoksik terhadap sel kanker.
Klasifikasi kemoterapi

a. Terapi adjuvant
b. Terapi neojuvan
c. Kemoterapi primer
d. Kemoterapi induksi
e. Kemoterapi kombinasi
Terapi adjuvant dan neojuvan

Terapi adjuvant: kemoterapi yang diberikan sesudah


operasi, dapat sendiri atau bersamaan dengan radiasi, dan
bertujuan untuk membunuh sel yang telah bermetastase
Terapi neojuvan:
Kemoterapi yang diberikan sebelum operasi untuk
mengecilkan massa tumor, biasanya dikombinasi dengan
radioterapi
....

Kemoterapi primer : digunakan untuk penatalaksanaan


tumor yang kemungkinan kecil untuk diobati dan digunakan
hanya untuk mengontrol gejalanya

Kemoterapi induksi: digunakan sebagai terapi pertama dari


beberapa terapi berikutnya
Kemoterapi kombinasi :
Menggunakan 2 atau lebih agen kemoterapi
cara pemberian kemoterapi

a. Pemberian peroral
b. Pemberian secara Subcutan dan IM
c. Pemberian secara IV
d. Pemberian secara intratecal
e. Radiosensitizer
f. Intraperitoneal
Cara kerja kemoterapi

suatu sel normal akan berkembang mengikuti siklus


pembelahan sel yang teratur. Beberapa sel akan membelah
diri dan membentuk sel baru dan sel lain yang akan mati.
Sel yang abnormal akan membelah diri dan berkembang
secara tidak terkontrol, sehingga membentuk tumor
Tahap siklus sel :

1. Fase G0: Fase istirahat, ketika ada sinyal untuk


berkembang, sel ini akan memasuki fase G1
2. Fase G1: sel siap untuk membelah diri yang diperantarai
oleh beberapa protein penting untuk reproduksi. Fase ini
berlangsung 18-30 jam
3.Fase S: fase sintesis. pada fase ini DNA sel akan dikopi.
Fase ini berlangsung 18-20 jam
4. Fase G2: sintesis protein terus berlanjut. Fase ini
berlangsung 2-10 jam
5. Fase M, sel dibagi menjadi 2 sel baru. fase ini
berlangsug 30-60 menit
Obat kemoterapi mempunyai target dan efek merusak yang
berbeda pada setiap siklus selnya. Obat kemoterapi aktif
pada saat sel sedang bereproduksi, sehingga sel tumor
yang aktif merupakan target utama, namun sel yang sehat
juga bereproduksi, maka tidak tetutup kemungkinan sel
tersebut juga akan terpengaruh oleh kemoterapi, yang akan
muncul sebagai efek samping obat.
Efek samping kemoterapi:

Anemia, trombosipenia, leukopenia, mual dan muntah,


alopesia (rambut rontok), stomatitis, reaksi alergi.
Prosedur tindakan kemoterapi

1. Persiapan pasien :
Sebelum pengobatan dilakukan pemeriksaan:
a. Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit
b. Fungsi hepar, billirubin, SGPT, SGOT, alkali fosfat
c. Fungsi ginjal: ureum, creatinin
e. Audiogram (terutama pemberian cis-plastinum)
f. EKG (terutama pemberian adriamycin, epirubicin)
Syarat pasien untuk kemoterapi

Pasien dengan keganasan mengalami kelemahan dan


kelelahan, yang apabila diberikan kemoterapi dapat terjadi
untolerable side efect, sehingga perlu dipertimbangkan:
1. Status penampilan pasien, yang dinilai menurut ECOG
(Eastern Cooperative Oncology Group)
ECOG (Eastern Cooperative Oncology Group)
• Grade 0 : masih sepenuhnya aktif,tanpa hambatan
mengerjakan tugas dan pekerjaan sehari-hari
• Grade 1: hambatan pada pekerjaan berat
• Grade 2: hambatan melakukan banyak aktivitas, 50%
waktunya untuk tidur
• Grade 3: Hanya mampu melakukan aktivitas ringan,
perawatan diri tertentu, lebih dari 50 % waktunya untuk
tiduran
• Grade 4: Sepenuhnya tidak bisa melakukan aktivitas,
hanya tiduran terus
Lanjutan....

2. Jumlah leukosit >3000/ml


3. Jumlah trombosit > 120.000 /ul
4. Cadangan sumsum tulang masih adekuat mis: Hb > 10
gr%
5. Creatinin clearence diatas 60 ml/menit (dalam 24 jam )
6. Billirubin < 2 mg/dl
7. Riwayat pengobatan kemoterapi sebelumnya
PEMBERIAN KEMOTERAPI
1. Double cek : 7 benar
2. Gunakan APD dengan benar
3. Teknik aseptik
4. Gunakan pengalas
5. Periksa kepatenan vena: untuk mencegah ekstravasasi
6. Premedikasi sesuai protokol
7. Berikan obat sesuai protokol, perhatikan reaksi pasien
8. Cek kepatenan vena secara teratur
9. Bilas dengan NS setiap pemberian obat
10.Buang sampah kedalam tempat sampah khusus
11.Lepaskan APD dan cuci tangan
12.Dokumentasi
1. Double cek : 7 benar
2. Gunakan APD dengan benar
3. Teknik aseptik
4.Gunakan pengalas
5. Periksa kepatenan vena: untuk mencegah ekstravasasi
6.Premedikasi sesuai protokol
7. Berikan obat sesuai protokol, perhatikan reaksi pasien
8.Cek kepatenan vena secara teratur
9.Bilas dengan NS setiap pemberian obat
EKSTRAVASASI

Adalah terjadinya kebocoran obat vesikan atau iritan yang


masuk ke jaringan sub kutan, dapat menyebabkan nyeri,
nekrosis sehingga mengakibatkan terkelupasnya jaringan.
TANDA-TANDA EKSTRAVASASI

• Tidak adanya blood return


• Aliran infus lambat
• Kebocoran pada kateter
• Ukuran dan kualitas vena
• Pembengkakan pada bagian tusukan kateter
• Eritema, inflamasi pada daerah tusukan
• Nyeri, rasa terbakar di sekitar vena atau sepanjang vena
• Pasien mengeluh rasanya berbeda saat ini
Prosedur Penanganan Ekstravasasi
 Stop infus segera, kanul kateter jangan diangkat
 Disconect infus (jangan kanul atau jarum)
 Tinggalkan kanul pada tempatnya dan lakukan aspirasi , hindari
penekanan
 Beri tanda dengan spidol
 Beri antidotum sesuai instruksi
 Tinggikan daerah ektremitas
 Beri Kompres
 Lakukan pemotretan
 Lakukan pendokumentasian
 Buat kronologis
Efek samping kemoterapi:

1. Efek samping segera terjadi (immediate Side Effects)


timbul dalam 24 jam pertama pemberian spt mual dan
muntah
2. Efek samping yang awal terjadi (early side effect) yombul
beberapa hari sampai minggu, misalnya netropenia dan
stomatitis
3. Efek samping yang terjadi belakangan (delayed side
effect) yang timbul beberapa hari sampai bulan mis:
neuropati perifer, rambut rontok
4. Efek samping yang terjadi kemudian (late side effect)
yang timbul dalam beberapa bulan sampai tahun misalnya
keganasan sekunder
Pengkajian

1. Riwayat penyakit
2. Riwayat keluarga
3. Kaji adanya tanda-tanda anemia: kelemahan, kelelahan,
pucat, sakit kepala, anoreksia,muntah, sesak, napas cepat.
4. kaji adanya tanda-tanda leukopenia, demam, stomatitis
5. kaji adanya tanda-tanda trombositopenia: petechia,
purpura, perdarahan membran mukosa, pembentukan
hematoma, kaji adanya tanda2 invasi ekstra medula,
limfadenopati, hepatomegali, splenomegali
Diagnosa Keperawatan

1. Kelemahan/keletihan
2. Risiko cedera
3. Risiko infeksi
4. Nyeri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai