PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberian obat dalam terapi penyembuhan menimbulkkan berbarbagai
macam pengaruh. Interaksi obat merupakan situasi di mana suatu zat memengaruhi
aktivitas obat, yaitu meningkatkan atau menurunkan efeknya, atau menghasilkan efek
baru yang tidak diinginkan atau direncanakan. Interaksi dapat terjadi antar-obat atau
antara obat dengan makanan serta obat-obatan herbal. Secara umum, interaksi obat
harus dihindari karena kemungkinan hasil yang buruk atau tidak terduga. Interaksi
obat tidak hanya terjadi antar obat. Ada obat-obat tertentu yang jika berinteraksi
dengan zat – zat yang terkandung dalam makanan, akan meningkatkan kinerja obat
namun ada juga jenis obat yang jika bereaksi dengan makanan tertentu dapat
menurunkan kerja obat dalam tubuh, bahkan dapat meningkatkan toksisitas bagi
tubuh.
Oleh karena itu, sangat perlu diketahui dan dipahami dengan benar hal tentang
pengaruh interaksi obat dan optimalisasi kerja obat dengan zat – zat yang terkandung
dalam makanan terlebih pada mineral serta bioaktifnya agar dapat tercapai kesehatan
yang optimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka ditarik rumusan masalah bagaimana pengaruh
mineral dan bioaktif terhadap optimamasi obat dan efeknya?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh mineral dan bioaktif terhadap optimamasi obat dan efeknya
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui terkait dengan mineral
2. Mengetahui fungsi mineral
3. Mengetahui makanan sumber mineral dan dampaknya
4. Mengetahui pengaruh mineral terhadap optimasi obat dan efeknya
5. Mengetahui terkait senyawa bioaktif
6. Mengetahui fungsi senyawa bioaktif
7. Mengetahui manfaat senyawa bioaktif
8. Mengetahui makanan sumber senyawa bioaktif
9. Mengetahui pengaruh senyawa bioaktif terhadap obat dan efeknya
D. Manfaat
1. Manfaat Keilmuan
Memberikan informasi bagi pembaca terkait mineral dan senyawa bioaktif serta
pengaruhnya terhadap optimasi obat dan efeknya.
2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi untuk menambah pengetahuan pembaca agar mengetahui
mengenai keoptimalan kerja obat serta dapat menghindari dari pengaruh negatif
interaksi obat yang tidak sesuai apabila dikonsumsi dengan makanan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mineral
1. Definisi
Mineral merupakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk
mendukung proses tumbuh dan berkembang. Berdasarkan kebutuhannya, mineral
digolongkan dalam dua kelompok utama, yaitu mineral makro dan mineral mikro
(Susilowati dan Kuspriyanto, 2016).
Mineral makro dibutuhkan oleh tubuh dalam ukuran > 100 mg/hari yaitu
terdiri dari kalsium (Ca), fosfor (P), natrium (Na), kalium (K), magnesium (Mg),
klorida (Cl), sulfur (S) sementara itu, mineral makro (trace elemens) dibutuhkan <
100 mg/hari. Mineral mikro terdiri dari arsen (As), boron (B), selenium (Se),
mangan (Mn), tembaga (Cu), fluor (F), zink (Zn), molibdenum (Mo), nikel (Ni),
silikon (Si), iodium (I), kromium (Cr), kobalt (Co) dan besi (Fe).
2. Fungsi Mineral
Menurut Helmyati dkk (2017) fungsi mineral dalam tubuh adalah sebagai
berikut :
1. Sebagian besar mineral mempengaruhi keseimbangan cairan, misalnya
natrium (Na), kalium (K) dan klorida (Cl)
2. Penting untuk transmisi saraf dan kontraksi otot, misalnya natrium (Na),
kalium (K), magnesium (Mg) dan kalsium (Ca).
3. Terlibat dalam metabolisme energi, misalnya fosfor (P) dan magnesium
(Mg)
4. Terlibat dalam pembentukan struktur tulang dan gigi, misalnya kalsium
(Ca), fosfor (P) dang magnesium (Mg).
5. Ikut menentukan bentuk dari protein, misalnya sulfur (S).
3. Sumber, Fungsi dan Dampak Mineral
Adapun sumber, fungsi dan dampak mineral menurut Susilowati dkk
Kuspriyanto (2016) serta Mayer dkk (2011) antara lain seperti pada tabel dibawah
ini
Tabel 1. Mineral Bersasarkan Sumber Pangan, Fungsi, Akibat Kekurangan dan
Kelebihan dalam Tubuh
No. Jenis Sumber Fungsi Dampak Dampak
Mineral Pangan Kekurangan Kelebihan
Kalsium Susu Memperkuat Rakhitis Gejala
(Ca) Padi – tulang dan gigi Osteoporosis kelelahan,
padian Menghantarkan Osteomalasi lemah, mual,
utuh impuls saraf a (pada muntah,
Kacang Pertumbuhan dan orang sembelit, sakit
Polong – kontraksi otot dewasa) diperut, sering
polongan Pembentukan Gangguan buang air
Sayuran darah pencernaan kecil, rasa
hijau Pemelihara irama Sindrom haus
Daun jantung pramenstrua Serangan
singkong Permebealitas si (PMS) jantung
Ikan membran sel Gangguan
Udang Transmisi inpuls ginjal dan
Tulang saraf kencing batu
lunak empedu
Keju Arthritis
Molasse Menghambat
regenerasi sel
Youghurt
Tubuh
kekurangan
mineral
penting
Menganggu
penyerapan
vitamin K, Fe
dan Zn
Gangguan
keseimbangan
hormon
2. Fosfor (P) Daging Pembentukan Bayi lahir Kejang – kejang
Keju tulang dan gigi prematur
Unggas Pengatur Pertumbuha
Ikan perpindahan atau n bayi
Susu pengendalian terhambat
Biji bunga energi dan Lemah
matahari pembentukan Gangguan
Suplemen ATP persendian
Mengangkut zat
gizi hingga
menyebrangi
membran sel
Pertumbuhan
jaringan lunak
BAB III
KESIMPULAN
Mineral terdiri atas 2 kelompok yaitu maro dan mikro. Keduanya memiliki
peran yang sangat penting bagi kehidupan
Konsumsi makanan mengandung mineral yang tinggi secara berlebihan,
jika dikonsumsi dengan obat maka kerja obat tidak akan maksimal dan
menyebabkan penurunan khasiat obat
Senyawa bioaktif banyak terkandung pada sayur dan buah. Mengonsumsi
senyawa bioaktif seperti asam folat yang berlebihan bersamaan dengan
obat akan menyebabkan defisiensi asam folat.
PERTANYAAN
1. Mineral dikelompokkan menjadi 2 yaitu ....
a. Mineral makro dan essensial
b. Minerla makro dan mikro
c. Mineral makro dan mikro
d. Non essensial dan mikro
2. Konsumsi mineral tembaga (Cu) dalam jumlah berlebih akan menyebabkan ....
a. Interaksi obat dan makanan
b. Metabolisme obat terganggu
c. Gangguan kecemasan
d. Kehilangan asam folat
3. Mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi yang dibarengi dengan mengonsumsi
obat antasida akan menyebabkan ....
a. Anemiae
b. Leukimia
c. Peningkatan zat besi
d. Defisiensi zat besi
e. Defisiensi kalium
4. Senyawa bioaktif banyak terkandung dalam ....
a. Oat
b. Jagung dan padi
c. Sayur dan buah
d. Makanan sereal
e. Buah dan daging ‘
5. Siang itu ibu A makan snack yang mengandung asam folat yaitu pepaya.
Kemudian, beliau ingat bahwa harus meminum pil KB yang diberikan oleh bidan
desa. Beliau langsung meminumnya dan melanjutkan makan pepaya lagi.
Beberapa saat kemudian ibu A merasa pusing, jantung berdebar, dan sesak napas.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ....
a. Pil KB beracun
b. Makan pepaya dan pil KB bersamaan dapat menyebabkan keracunan
c. Terjadi defisiensi asam folat
d. Terjadi anemia
DAFTAR PUSTAKA
Biesalski, HK dan Erhardt, JG. 2007. Vitamin A in Nutritional Anemia. In Kraemer, K and
Zimmermann, M.B Nutritional Anemia..
Gibson. G.G., dan Sket. P. (1991). Pengantar Metabolisme Obat. Diterjemahan oleh : Aisyah. B.I. UI
Press, Jakarta.
Hallberg dan Hulten. (2000) . Iron, Zink and Other Trace Elements Human Nutrition and Diettetics.
Edinburgh Journal: Churchill Livingstone ed 10, 174 - 87
Harkness, R. (1984). Interaksi Obat. Diterjemahkan oleh : Agoes, G dan Widianto, M.B. ITB,
Bandung.
Helmyati, S., Rahmawati, N.F., Purwanto., dan Yuliati. (2017). Buku Saku Interaksi Obat dan
Makanan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Himenma, M. 2016. Senyawa Bioaktif. https://id.scribd.com/doc/315350626/RINGKASAN-
SENYAWA-BIOAKTIF-docx, diakses 6 Februari 2020
Mayer, B., Tucker, L., Wiliams, S. (2011). Ilmu Gizi Sangat Mudah. Edisi 2. Diterjemahkan oleh :
Dwijayanthi, L. Buku Kedokteran ECG, Jakarta
Prabowo, A., T. Estiasih, I., dan Purwatiningrum. 2014. Umbi Gembili (Dioscorea esculenta L.) sebagai
Bahan Pangan Mengandung Senyawa Bioaktif. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(3):129-
135.
Prarika, D., Wjaya, A., Dianritami, A.A., dan Tanto, I.A. (2018). Nutrisi Interaksi Susu dengan
Ciprofloxa. https://islidedocs.com/document/nutrisi-interaksi-susu-dengan-ciprofloxa-docx,
diakses 6 Februari 2020.
Susilowati dan Kuspriyanto. (2016). Gizi dalam Daur Kehidupan. PT. Refika Aditama, Bandung.