Sesuai Judul Penelitian di atas, maka ada 3 buah Instrumen Penelitian, yaitu:
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan pada Bab
terdahulu, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan
1
lingkungan (environmental leadership) dan Pengetahuan Konservasi terhadap
kemampuan mengelola lingkungan para kepala desa di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
kepala desa yang dinilai bawahan memiliki gaya kepemimpinan lingkungan transaksional.
kepala desa mengelola lingkungan lebih tinggi bila kepala desa yang dinilai bawahan
kepala desa mengelola lingkungan lebih rendah bila kepala desa yang dinilai bawahan
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada para kepala desa di kabupaten/kota yang ada di
2. Waktu Penelitian
2
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode expost facto dengan desain
lingkungan sebagai variabel terikat (Y), sedangkan variabel bebas (X) yaitu: 1)
pengetahuan konservasi (B), yang terdiri dari pengetahuan konservasi tinggi (B 1 ) dan
Gaya Kepemimpinan
(A)
Transformasional Transaksional
Pengetahuan Konservasi
(B) (A 1 ) (A 2 )
Keterangan:
3
A 2 B 2 : Kemampuan mengelola lingkungan kepala desa yang dipersepsikan oleh
bawahannya bergaya kepemimpinan transaksional dan memiliki pengetahuan
konservasi rendah.
Populasi target dalam penelitian ini yaitu seluruh kepala desa di seluruh
seluruh kepala desa yang ada pada 7 kabupaten/kota di propinsi Nusa Tenggara Timur,
yaitu kabupaten Ngada, kabupaten Nagekeo, kabupaten Ende, kota Kupang, kabupaten
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 250 orang kepala desa dengan
penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara proporsional berdasarkan banyak
sedikitnya jumlah desa pada suatu kabupaten/kota, yaitu: kabupaten Ngada 40 orang
kepala desa, kabupaten Nagekeo 30 orang kepala desa, kabupaten Ende 40 orang kepala
desa, kota Kupang 25 orang kepala desa, kabupaten Kupang 45 orang kepala desa,
kabupaten Timor Tengah Selatan 45 orang kepala desa, dan kabupaten Sumba Barat
sebanyak 25 orang kepala desa. Sehingga total menjadi 250 orang kepala desa sebagai
responden dalam penelitian ini. Pada tiap-tiap kabupaten ditentukan 3 kecamatan untuk
memperoleh sampel yaitu kepala desa, yang juga dilakukan secara proporsional
kecamatan.
instrumen untuk diisi, yaitu instrumen tentang kemampuan mengelola lingkungan, dan
desanya masing-masing. Hasil pengisian instrumen berupa skor, yang kemudian disusun
Untuk kepentingan analisis data, maka pada tahap selanjutnya, berdasarkan urutan
skor kepemimpinan lingkungan ditentukan 27% kelompok rangking atas yang dinilai
kelompok rangking atas dengan pengetahuan konservasi tinggi dan 27% kelompok
Tenik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan 3 (tiga) buah
berpedoman pada konsepsional yang meliputi defenisi konseptual, defenisi operasional, dan
a. Defenisi Konseptual
b. Defenisi Operasional
lingkungan ini terdapat empat pilihan jawaban dengan skor 4 (empat) untuk
jawaban yang paling baik, 3 (tiga) untuk jawaban baik, 2 (dua) untuk jawaban cukup
c. Kisi-kisi Instrumen.
Lingkungan.
6
Nomor dan Jumlah Butir Instrumen Sebelum dan
Dimensi Indikator Sesudah Uji Coba
Sebelum Jumlah Sesudah Jumlah
Mampu membangun kesadaran
kolektif bagi semua orang untuk 2, 12, 22, 3 12, 22 2
melindungi lingkungan
Mampu menginventarisasi potensi
ketersediaan sumberdaya alam,
3, 13, 23, 3 3, 13 2
masalah lingkungan, dan potensi
konflik
Perencanaan
Mampu menentukan kriteria
(Planning)
prioritas masalah lingkungan yang 4, 14, 24, 3 4, 24 2
akan diatasi
Mampu menetapkan sasaran atau
5, 15, 25, 3 15, 25 2
hasil yang akan dicapai
Mampu melaksanakan tindakan
dengan menggunakan semua 6, 16, 26, 3 6, 16 2
Implementasi
sumberdaya yang tersedia
(Implementation)
Mampu menentukan alur
7, 17, 27, 3 7, 17 2
komunikasi internal dan eksternal
Mampu melaksanakan evaluasi
8,18, 28, 3 18, 28 2
terhadap pelaksanaan program
Tinjauan Ulang Mampu melakukan revisi terhadap
9, 19, 29, 3 9, 19 2
(Review) kebijakan program
Mampu membuat program kerja
10, 20, 30, 3 10, 20, 30, 3
baru dalam mengelola lingkungan
Jumlah butir pertanyaan 30 - 21
d. Pengujian Validitas
Setiap instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus dilakukan pengujian
dilakukan dengan cara mengkolerasikan skor masing-masing butir dengan total skor dari
semua butir dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dengan rumus
sebagai berikut:
7
∑ xy− {∑ x }{∑ y }
N
=
rxy 2 2 2 2
Keterangan:
√ { }{ }
∑ x (∑ x ) ∑ y (∑ y )
−
N
−
N
Dimana suatu butir instrumen bisa dinyatakan valid (sahih) atau tidak bila nilai r
Hitung > r Tabel maka butir instrumen dinyakatakan valid (sahih), namun bila r Hitung < r
Tabel maka butir instrumen dinyakatakan tidak valid atau gugur pada α = 0.05.
antara skror butir dengan skor total pada taraf signifikan α = 0,05, sehingga diperoleh
0.361, dimana r Hitung >r Tabel maka ada 21 butir instrumen yang dinyatakan valid untuk
dapat digunakan untuk pengumpulan data. Sedangkan ada 9 butir yang tidak valid, yaitu
e. Penghitungan Reliabilitas
reliabilitas, untuk meyakinkan bahwa butir-butir instrumen dinyatakan valid (sahih), maka
8
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Penghitungan
reliabilitas dalam penelitian ini, setiap butir pertanyaan dari setiap instrumen yang telah
k ∑ S2 j
α=
k−1 (
1− 2
S x )
Keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item I
Sx = jumlah varians skor total
menunjukkan bahwa dari 21 butir pertanyaan yang valid (sahih) mempunyai koefisien
a. Defenisi Konseptual
b. Defenisi Operasional
9
keberlanjutan lingkungan jangka panjang demi menjaga keseimbangan lingkungan
melalui dimensi 1). Idealized Influence, dengan indikator bertindak sebagai role model
bagi bawahan, memperhatikan kebutuhan bawahan, memberikan visi, misi dan program
kerja, dan menumbuhkan rasa bangga dan kepercayaan; 2). Inspirational Motivation,
tujuan dan target; 3). Intellectual Stimulation, dengan indikator menciptakan iklim yang
tidak pernah = 1.
c. Kisi-Kisi Instrumen
kepemimpinan lingkungan, maka Tabel 3.3 berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen
10
Nomor dan jumlah Butir Instrumen Sebelum dan Sesudah
Dimensi Indikator Uji Coba
Sebelum Jumlah Sesudah Jumlah
Bertindak sebagai role model bagi bawahan 1, 29, 33, 3 1 1
Memperhatikan kebutuhan bawahan 5, 17, 25, 3 5, 25 2
Idealized
Memberikan visi, misi dan program kerja, 9, 37, 2 - -
Influence
Menumbuhkan rasa bangga dan
13, 21, 41, 45 4 41, 45 2
kepercayaan
Memotivasi dan menginspirasi bawahan
2, 14, 22, 26, 4 2, 14, 22, 26 4
dan ekspektasi tinggi
Inspirational
Mengekspresikan tujuan penting dengan
Motivation 6, 38, 42, 3 6, 42 2
cara sederhana
Mengkomunikasikan tujuan dan target 10, 18, 30, 34 4 10, 18 2
Menciptakan iklim yang kondusif 3, 31, 2 31 1
Membantu untuk mengenali dan
7, 27, 35, 3 7, 35 2
menyelesaikan masalah
Intellectual
Pendekatan dengan cara baru 11, 39, 2 39 1
Stimulation
Mendorong untuk mengekspresikan inovasi 15, 23, 2 15 1
Melakukan pendekatan untuk pencapaian
19, 43, 2 - -
kinerja
Memperhatikan bawahan untuk
16, 20, 2 16 1
berprestasi dan berkembang,
Individualized Melatih (choacing) dan menasihati
28; 32, 40, 3 32 1
consideration (mentoring)
Melakukan pendekatan personal atau 4, 8, 12, 24,
6 8, 12, 44 3
kelompok 36, 44
45 - 23
Jumlah Butir
d. Pengujian Validitas
skror butir dengan skor total pada taraf signifikan α = 0,05, sehingga diperoleh 0.361,
dimana r Hitung > r Tabel maka ada 23 butir instrumen yang dinyatakan valid untuk
dapat digunakan untuk pengumpulan data. Sedangkan ada 22 yang tidak valid, yaitu
butir nomor 3, 4, 9, 11, 13, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 33, 34, 36, 37, 38, 40,
dan 43.
e. Penghitungan Reliabilitas
11
Hasil penghitungan reliabitas untuk instrumen kemampuan mengelola lingkungan,
bahwa dari 23 butir pertanyaan yang valid (sahih) mempunyai koefisien reliabilitas
a. Definisi Konseptual
sebagai hasil belajar atau hasil interaksi dengan berbagai sumber referensi tentang
asas lestari, dan asas manfaat, untuk membentuk pemahaman yang diarahkan pada
b. Defenisi Operasional
sebagai hasil belajar atau hasil interaksi dengan berbagai sumber referensi tentang
jenis sumberdaya alam secara bijaksana berdasarkan asa perlindungan, asas lestari,
dan asas manfaat, untuk membentuk pemahaman yang diarahkan pada usaha-usaha
12
hayati dan ekosisitemnya yang berasaskan kelestarian serta mengimplementasikan
meliputi aspek terminologi dan teori konservasi, kondisi nyata konservasi, prisnip-prinsip
konservasi, dan aspek dampak konservasi, dalam hubungan dengan indikator obyek
konservasi yang meliputi: Keanekaragaman Hayati, Lahan Pertanian, Hutan dan Air,
dengan menggunakan 2 pilihan jawaban, yaitu Benar (B) yang diberi skor 1 dan
c. Kisi-Kisi Instrumen
kepemimpinan lingkungan, maka Tabel 3.4. berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen
d. Pengujian Validitas
skror butir dengan skor total pada taraf signifikan α = 0,05, sehingga diperoleh 0.361,
dimana r Hitung > r Tabel maka ada 24 butir instrumen yang dinyatakan valid untuk
dapat digunakan untuk pengumpulan data. Sedangkan ada 16 yang tidak valid, yaitu
butir nomor 3, 4, 8, 10, 12, 19, 20, 21, 23, 26, 30, 31, 34, 36, 39, dan 40.
e. Penghitungan Reliabilitas
bahwa dari 24 butir pertanyaan yang valid (sahih) mempunyai koefisien reliabilitas sebesar
1. Statistik deskriptif; berupa skor rata-rata, median, modus, simpangan baku, dan
distribusi frekuensi kumulatif. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan
histogram.
14
2. Pengujian persyaratan analisis; berupa uji normalitas dengan menggunakan uji
3. Uji Hipotesis; dilakukan setelah uji prasyarat terpenuhi atau bila data dinyatakan
normal dan homogen, maka pengujian hipotesis menggunakan two-way Anova dan uji
Tukey.
H. Hipotesis Statistik
1. H0: µ 1 =µ 2
A A
H 1 :µ 1 ≠µ 2
A A
2. H0: µ 1 1 =µ 2 1
A B A B
1 :µ 1 1 >µ 2 1
H A B A B
3. H0: µ 2 2 =µ 1 2
A B A B
1 :µ 2 2 <µ 1 2
H A B A B
4. H0: Interaksi A x B = 0
H 1 : Interaksi A x B ≠ 0
Keterangan:
µA 1 : Rata-rata skor kemampuan kepala desa mengelola lingkungan yang dinilai bawahan
memiliki gaya kepemimpinan lingkungan transformasional
µA 2 : Rata-rata skor kemampuan kepala desa mengelola lingkungan yang dinilai bawahan
memiliki gaya kepemimpinan lingkungan transaksional
µA 1 B 1 : Rata-rata skor kemampuan kepala desa mengelola lingkungan yang dinilai bawahan
memiliki gaya kepemimpinan lingkungan transformasional dengan pengetahuan
konservasi tinggi
µA 1 B 2 : Kemampuan kepala desa mengelola lingkungan yang dinilai bawahan memiliki
gaya kepemimpinan lingkungan transformasional dengan pengetahuan konservasi rendah
15
µA 2 B 1 : Kemampuan kepala desa mengelola lingkungan yang dinilai bawahan memiliki gaya
kepemimpinan lingkungan transaksional dengan pengetahuan konservasi tinggi
µA 2 B 2 : Kemampuan kepala desa mengelola lingkungan yang dinilai bawahan memiliki
gaya kepemimpinan lingkungan transaksional dengan pengetahuan konservasi rendah
Interaksi A x B : Interaksi antara kepemimpinan lingkungan dan pengetahuan konservasi terhadap
kemampuan kepala desa mengelola lingkungan.
16