Anda di halaman 1dari 8

Kelompok (1) : - M.

Panji Sofyan (17)


- Nezar Adriano Maulana (25)
Kelas : XI-MIPA3
Materi : Akhlak Tercela (Ishraf, Tabdzir, Bakhil)

A.
1. Pengertian Ishraf secara bahasa artinya ….
A. Berdandan atau keterlaluan
B. Melampui batas atau berlebih-lebih
C. Sombong atau keras kepala
D. Bergaya atau riya’
E. Memfitnah
2. Dibawah ini yang termasuk akhlak tercela, kecuali?
A. Ishraf
B. Riya’
C. Qana’ah
D. Tabdzir
E.Bakhil
3. Menghambur-hamburkan sesuatu yang tidak ada manfaatnya disebut ….
A. Tahzir
B. Tahlik
C. Tahkir
D. Tabdzir
E. Takfir
4. Dasar Larangan Ishraf terdapat pada …
A. QS. Al-A’raf : 31
B. QS. Al-Isra’ : 31
C. QS. Al-Isra’ : 13
D. QS. Al-A’raf : 13
E. QS. Ali Imran : 180
5. Melaksanakan salat lail semalam suntuk sehingga ketiduran dan tidak melaksanakan salat
subuh termasuk perbuatan …
A. Tawakal
B. Ishraf
C. Tabdzir
D. Takhir
E. Tasawuf
6. Dibawah ini adalah cara-cara menghindari Tabdzir, kecuali ….
A. Menjalani hidup boros
B. Hidup sederhana
C. Memandang kehidupan yang dialami fakir miskin
D. Membuat sekala prioritas dalam berbelanja
E. Memahami pentingnya saling menolong
7.

Hadist tersebut memiliki arti “Makan dan minumlah, berpakaianlah dan bersedekahlah tanpa
bersikap ….”
A. Berlebihan dan sombong
B. Riya’ dan sombong
C. Berlebihan dan Riya’
D. Suudzan dan Takabur
E. Iri dan dengki
8. Dibawah ini termasuk contoh dari perbuatan Israf, kecuali ….
A. Mengkonsumsi makanan berlebihan
B. Tidak mematikan lampu setelah selesai dipakai
C. Menahan hartanya dan enggan membayar zakat fitrah atau zakat maal yang merupakan kewajibannya
D. Membiarkan air kran terbuka
E. Mencuci pakaian dengan menggunakan air yang berlebihan
9. QS. Al-Isra’ ayat 26-27 adalah dasar larangan …
A. Ghibah
B. Pesimis
C. Israf
D. Bakhil
E. Tabdzir
10. “Perbuatan yang dilakukan dengan cara menghambur-hamburkan uang ataupun barang
dengan tujuan untuk memenuhi kesenangan” pernyataan tersebut merupakan pengertian dari ….
A. Takabur
B. Tabzir
C. Namimah
D. Riya’
E. Ghibah
11. Allah Swt. menyebut para pemboros sebagai saudara setan. Salah satu sifat setan yang
tercantum dalam ayat yang sama dengan pemboros adalah . . .
a. Suka menyesatkan manusia
b. Membisikkan kebohongan kepada manusia
c. Sangat ingkar kepada Tuhannya
d. Memasukkan was was ke dalam jiwa manusia
e. Melihat manusia dari tempat yang manusia tidak dapat melihatnya
12. Cara untuk menghindari sifat israf, tabzir, dan bakhil adalah...
A. Hubbuddunya
B. Mengikuti akal pikiran dan mengabaikan kata hati
C. Berperilaku boros
D. Mengamalkan tasawuf
E. Bersedekah sebanyak banyaknya walaupun tidak ikhlas
13. Dibawah ini adalah pengertian Bakhil, yaitu …
A. Menahan harta yang seharusnya dikeluarkan
B. Menghambur-hamburkan harta
C. Memamerkan harta
D. Bersuka ria sampai melewati batas
E. Membeberkan aib tetangga
14. Dasar larangan Bakhil, terdapat pada surat …
A. QS. Al-A’raf : 31
B. QS. Al-Isra’ : 26
C. QS. Al-Isra’ : 27
D. QS. Al-A’raf : 13
E. QS. Ali Imran : 180
15. Berikut ini adalah cara-cara menghindari perilaku Bakhil, kecuali …

A. Menanamkan keyakinan bahwa segala sesuatu itu milik Allah

B. Memperbanyak rasa syukur


C. Melakukan kegiatan sosial dengan memperbanyak infak dan sedekah
D. Memohon perlindungan Allah dari sifat bakhīl /kikir
E. Menumpuk harta benda namun tidak berkenan melakukan infak atau sedekah

B.
1. Jelakan pengertian Ishraf secara istilah!
2. Sebutkan 3 contoh perbuatan Tabdzir!
3. Sebutkan 3 cara menghindari perbuatan Tabzir!
4. Apa perbedaan Ishraf dan Tabdzir!
5. Tuliskan ayat yang melarang perbuatan Bakhil!

Kunci jawaban dan Pembahasan


A.
1. B
2. C
3. D
4. A
5. B
6. A
7. A
8. C
9. E
10. B
11. C
12. D
13. A
14. E
15. E
B.

1. Secara istilah melampaui batas (berlebihan) dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang
dilakukan seseorang di luar kewajaran atau kepatutan. Isrāf juga dapat berarti menggunakan
harta untuk sesuatu yang benar namun melebihi batas yang dibenarkan, misalnya makan atau
minum secara berlebihan.
2. - Mengkonsumsi makanan yang tidak ada manfaatnya dan justru membahayakan misalnya
membeli minum-minuman keras, narkoba, dll.
- Membeli sesuatu yang tidak diambil manfaatnya.
- Kongkow-kongkow yang tidak jelas tujuannya. Ini termasuk tabẓīr dalam soal waktu atau
kesempatan.
3. - Menyadari dan memahami bahaya tabdzir
- Hidup hemat dan sederhana
- Membuat skala prioritas dalam belanja
4. Antara israf (berlebih-lebihan) dan mubazir atau tabzir (boros) punya perbedaan walau terlihat
kadang sama. Israf adalah memanfaatkan sesuatu sepantasnya namun sudah berlebihan dari yang
pantas. Tabzir (mubazir) adalah memanfaatkan sesuatu pada sesuatu yang tidak pantas.
5.

(QS. Ali-Imran : 180)


Pembahasan Soal :
A.
1. Ishraf secara bahasa yaitu melampaui batas atau berlebih-lebih, oleh karena itu opsi jawaban B
merupakan opsi yang paling tepat. Opsi A,C,D,E kurang tepat karena opsi tersebut bukan merupakan
pengertian Ishraf
2. Qana’ah bukanlah akhlak tercela melainkan akhlak terpuji yaitu merasa cukup/selalu bersyukur. Oleh
karena itu opsi C merupakan opsi yang paling tepat karena opsi lain adalah akhlak tercela
3. Tabdzir adalah menghambur-hamburkan sesuatu yang tidak ada manfaatnya, opsi jawaban yang paling
tepat adalah D
4. QS. Al-A’raf ayat 31 adalah dasar larangan Ishraf, maka opsi yang paling tepat adalah opsi A. opsi E
yaitu QS. Ali-Imran ayat 180 merupakan dasar larangan Bakhil. Sedangkan opsi B,C,D bukan merupakan
dasar larangan Ishraf
5. Salah satu contoh Ishraf dalam ibadah yaitu melaksanakan salat lail semalam suntuk sehingga
ketiduran dan tidak melaksanakan salat subuh. Maka opsi jawaban yang paling tepat adalah B
6. Menjalani hidup boros bukanlah cara menghindari tabdzir, maka opsi jawaban yang paling tepat adalah
opsi A. Opsi B,C,D,E merupakan cara-cara menghindari Tabdzir
7. HR. An-Nasa’i tentang dasar larangan Ishraf tersebut memiliki arti “Makan dan minumlah,
berpakaianlah dan bersedekahlah tanpa bersikap berlebihan dan sombong”. Opsi A merupakan opsi
yang paling tepat. Opsi B,C,D,E kurang tepat karena bukan “berlebihan dan sombong”
8. Menahan harta dan enggan membayar zakat fitrah/zakat maal yang merupakan kewajibannya termasuk
Bakhil dan bukan Ishraf, maka opsi C tersebut adalah opsi yang paling tepat sedangkan opsi lain seperti
A,B,D,E merupakan contoh perbuatan Ishraf
9. Opsi E merupakan opsi yang paling tepat karena QS. Al-Isra’ ayat 26-27 adalah dasar larangan Tabdzir
bukan Ishraf,Bakhil,Ghibah atau bahkan Pesimis
10. Opsi B yaitu Tabdzir adalah opsi yang paling sesuai dengan pernyataan tersebut. Riya’, Ghibah,
Takabur dan Namimah tidak sesuai dengan pernyataan tersebut
11. Soal tersebut merujuk pada dasar larangan Tabdzir yaitu QS. Al-Isra ayat 26-27 yang memiliki arti
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang
dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya
pemborospemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada
Tuhannya.”. Maka opsi yang paling tepat adalah opsi C
12. Opsi D yaitu mengamalkan Tasawuf merupakan cara unutk menghindari sifat Israf,Tadzrib dan
Bakhil. Opsi A,B,C,E bukan merupakan cara untuk menghindari sifat-sifat tersebut
13. Bakhil yaitu Menahan harta yang seharusnya dikeluarkan, maka opsi A adalah opsi yang paling tepat.
Opsi B,C,D,E bukanlah merupakan pengertian dari Bakhil
14. QS. Ali-Imran ayat 180 adalah dasar larangan bakhil, maka opsi E adalah opsi yang paling tepat. Opsi
A yaitu QS. Al-A’raf ayat 31 adalah dasar larangan dari Ishraf, Opsi B,C,D bukanlah dasar larangan
Bakhil
15. Opsi E yaitu Menumpuk harta benda namun tidak berkenan melakukan infak atau sedekah bukanlah
cara menghindari perilaku bakhil. Opsi A,B,C,D adalah cara menghindari perilaku Bakhil. Maka opsi
jawaban yang paling tepat adalah opsi E
B.
1. Berlebih-lebihanan, dalam Bahasa Arab disebut dengan kata : "Asrafa – Yusrifu – Israafan” yang
berarti bersuka ria sampai melewati batas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, melampaui batas
(berlebihan) diartikan;
“melakukan tindakan di luar wewenang yang telah ditentukan berdasarkan aturan
(nilai) tertentu yang berlaku. Secara istilah melampaui batas (berlebihan) dapat
diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan seseorang di luar kewajaran atau
kepatutan. Isrāf juga dapat berarti menggunakan harta untuk sesuatu yang benar
namun melebihi batas yang dibenarkan, misalnya makan atau minum secara
berlebihan.
2. Perilaku tabẓīr adalah
membelanjakan harta pada jalan yang salah/tidak haq maka contohnya banyak sekali.
Setiap pengeluaran (uang, barang dan jasa) untuk keperluan yang tidak haq atau
perbuatan tmaksiat, maka itu termasuk kepada perbuatan tabẓīr, misalnya:
a. Memberi sumbangan untuk kegiatan hura-hura dan kemaksiatan, misalnya untuk
acara pesta minum-minuman keras. Walaupun dia tidak ikut meminumnya, maka
sumbangannya tersebut termasuk pada perbuatan tabẓīr.
b. Mengkonsumsi makanan yang tidak ada manfaatnya dan justru membahayakan,
misalnya membeli minum-minuman keras, narkoba, dll.
c. Membeli sesuatu yang tidak diambil manfaatnya.
d. Kongkow-kongkow yang tidak jelas tujuannya. Ini termasuk tabẓīr dalam soal
waktu atau kesempatan.
e. Segala sesuatu pembelanjaan yang tidak memperhitungkan tujuan dan
kemanfaatan dan hanya menuruti kesenangan.
3. Ada banyak cara untuk menghindari perilaku tabzir ini, misalnya:
- Membuat prioritas dalam belanja
- Bersikap lebih dewasa dalam memutuskan masalah,
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT,
- Selalu bersyukur akan pemberian Allah SWT,
- Menstabilkan pengeluaran dengan pemasukkan
- Menyadari dan memahami bahaya tabdzir
- Hidup hemat dan sederhana
4. Antara israf (berlebih-lebihan) dan mubazir atau tabzir (boros) punya perbedaan walau terlihat kadang
sama. Israf adalah memanfaatkan sesuatu sepantasnya namun sudah berlebihan dari yang pantas. Tabzir
(mubazir) adalah memanfaatkan sesuatu pada sesuatu yang tidak pantas.
Contohnya:
Untuk keperluan sekolah, seorang cukup menulis dengan menggunakan bolpen yang harganya Rp 2.000
atau 3.000. Bolpen tersebut sudah bisa untuk menulis dengan baik. Namun terlalu berlebihan bila
menggunakan bolpen yang harganya sampai Rp 500.000. Inilah israf. Berbeda dengan tabzir, beli bolpen
tidak untuk menulis atau difungsikan sebagaimana mestinya akan tetapi dipakai untuk hal yang tidak
bermanfaat semisal corat coret yang tidak ada artinya
5. QS. Ali-Imran ayat 180 adalah dasar larangan Bakhil

Anda mungkin juga menyukai