Anda di halaman 1dari 10

1.

Catatan kaki  harus ditulis di halaman yang sama, bila terlalu


 adalah daftar keterangan khusus tertulis di bagian panjang, potong teksnya saja dibandingkan harus
paling bawah setiap lembaran di akhir bab sebuah memotong catatan kakinya.
karya ilmiah baik makalah, tesis, skripsi, maupun  Memiliki jarak 3 cm dengan margin dibagian bawah,
sama halnya dalam aturan teks.
lainnya.
 Bila nama pengarang sebanyak dua hingga tiga orang,
 juga termasuk keterangan referensi yang berada dikaki
harus ditulis seluruhnya, bila nama pengarangnya
tulisan ataupun teks karya ilmiah. melebihi tiga orang, bisa tulis nama pengarang pertama
Fungsi Catatan Kaki kemudian di belakangnya dapat dituliskan et.al.,
ataupun dkk.
 memberi keterangan serta penjelasan terkait sumber  Nama pengarang harus ditulis dengan nama aslinya,
sebuah kutipan penyusunan karya ilmiah agar bisa pangkat maupun gelar tidak perlu ditulis.
dimengerti  Bagian judul buku ataupun sumber harus ada garis
 menghargai sumber dari kutipan yang telah dikutip, bawah, bila diketik menggunakan komputer harus
 menunjukan referensi lainnya agar pembaca bisa dicetak miring atau italic.
mengetahui ulasan secara lebih jelas tentang istilah  Ibid. Dipakai saat catatan kaki satu dan lainnya
yang sudah digunakan dalam karya ilmiah tersebut. memiliki keterangan sama dan tanpa diselingi
Cara Menulis Catatan Kaki dengan catatan lainnya. bila ada dibeberapa halaman,
penulisannya adalah: Ibid, nomor halaman, penulisan
 Penulisan catatan kaki dipisahkan garis yang memiliki Ibid harus menggunakan garis bawah ataupun
panjang sampai 14 karakter dari batas margin sebelah dimiringkan.
kiri serta berjarak 4 spasi hingga tulisan ataupun teks.  Op.cit. Dipakai saat mengutip istilah dari dua sumber
 harus diketik ataupun ditulis oleh satu spasi. yang serupa namun ditulis dalam catatan kaki yang
 harus diberi nomor urut. tak berurutan serta letaknya di halaman yang beda.
 nomor dalam catatan kaki harus diketik pada jarak 6 Untuk cara penulisannya adalah: Nama Penulis,
karakter terhadap batas margin sebelah kiri. kemudian op.cit., dan nomor halaman.
 Jika catatan kaki melebihi satu baris, baris kedua atau  LOC.cit. Dipakai seperti Op. cit. Namun digunakan di
selanjutnya dimulai serupa dengan margin teks yang halaman yang serupa yang sudah disisipi dengan
umumnya tepat di bagian margin sebelah kiri. referensi lainnya dari halaman yang serupa sama.
Cara penulisannya ialahi: Nama dari Penulis lalu loc.it.
 Jika catatan kaki melebihi satu, jarak catatan kaki dan
catatan kaki lainnya seperti jarak spasi dalam teks.  Jika keterangannya tentang referensi sebuah artikel atau
buku, maka penulisannya pun hampir sama dengan
daftar pustaka namun nama penulisnya tak dibalik jadi mengetahui informasi maupun teori tersebut dengan
tetap. lebih lengkap.
Contoh Penulisan Catatan Kaki  menghargai maupun memberikan suatu penghargaan
1. Bila Bersumber Dari Buku pada penulis sumber informasi, sehingga karya ilmiah
tersebut bisa terselesaikan.
 Doni Nami, Menulis karya ilmiah, Pustaka Pelangi, Unsur Daftar Pustaka
Bandung, 2012, hlm.22.
 Dodi Irawan, Cara Menulis Hasil Karya Ilmiah Untuk  Adanya nama penulis ataupun pengarang.
Pemula, Pustaka pagi, Bandung, 2014, hlm.15  Mempunyai judul buku serta judul artikelnya.
 Dodi Irawan, Cara Menulis Hasil Karya Ilmiah Untuk  Data publikasi buku ini meliputi tahun terbit, penerbit,
Pemula, Pustaka pagi, Bandung, 2014, hlm.15. tempat diterbitkan dan juga edisinya jika ada.
 Ibid., hal. 17 Syarat Penulis Daftar Pustaka
2. Penulisan Catatan Kaki Bersumber Dari Berita Online
Ataupun Bersumber Dari Internet  Bagi penulis yang menggunakan suatu marga atau
keluarga, nama marga atau keluarganya ditulis terlebih
Akbar Wahyudi, “Tata Cata Menulis Karya Ilmiah Untuk
dahulu, untuk penulis yang tidak menggunakan nama
Pemula”, Pustaka Gelap Gulita, diakses dari http://www.nama-
marga atau keluarga, diawali dengan penulisan nama
situs-webnya.com/2015/04/materi-pengantar-manajemen-
akhir atau belakang kecuali nama Cina.
bisnis.html, tgl 21 September 2018 pukul 12.30
 Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan.
2. daftar pustaka  Judul buku harus dicetak miring atau digaris bawahi
pada setiap kata.
 merupakan daftar yang berisi semua buku atau
 Baris pertama diketik mulai pada ketukan pertama
tulisan ilmiah yang menjadi rujukan dalam
sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik mulai
melakukan penelitian. ketukan ke-7.
Fungsi Daftar Pustaka  Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya
satu spasi.
 menunjukan bahwa suatu tulisan dan informasi dalam  Jarak antara sumber yang satu dengan sumber
karya ilmiah bukanlah hasil dari pemikiran penulis berikutnya dua spasi.
sendiri melainkan dari hasil pemikiran orang lain. Cara Menulis Daftar Pustaka (NaTaJuKoPen)
 memberikan sumber informasi yang ditulisnya agar 1. Nama Penulis
nantinya bisa ditelusuri oleh para pembaca jika ingin
Dalam menulis nama penulis buku, maka nama penulis buku Judul buku ditempatkan sesudah tahun terbit dengan dicetak
tersebut dibalik. miring atau diberi garis bawah.
Contoh: Contoh:
Hadi Setiadi → ditulis menjadi Setiadi, Hadi Setiadi, Hadi. 2017. Cerdas Belajar Bahasa Indonesia. 
jika penulisnya terdiri dari dua atau tiga orang, penulis pertama 4. Kota Penerbit
namanya ditulis dibalik, tetapi penulis kedua dan ketiga Kota penerbit ditulis setelah judul buku dan diakhiri tanda titik
namanya tidak perlu dibalik. Jika penulisnya lebih dari tiga, dua (:).
maka nama penulis pertama tetap dibalik, kemudian Contoh
ditambahkan singkatan dkk atau et.all. Setiadi, Hadi. 2017. Cerdas Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Contoh: 5. Penerbit
Penerbit merupakan PT atau CV buku tersebut diterbitkan.
 Hadi Setiadi dan Iwan Sasmito → Setiadi, Hadi dan Ditulis setelah kota penerbit dan diakhiri tanda titik (.).
Iwan Sasmito
Contoh:
 Hadi Setiadi, Iwan Sasmito, Fahri Abdillah, Seno Aji, Setiadi, Hadi. 2017. Cerdas Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Rabia Edra → Setiadi Hadi dkk atau Setiadi Hadi et.all PT. ECP Tulis Indo.
Kalau ada beberapa buku tapi ditulis oleh seorang pengarang, proposal adalah tulisan yang dibuat oleh penulis dengan
nama pengarang cukup ditulis sekali pada buku yang disebut maksud untuk menjelaskan rencana dan tujuan suatu kegiatan
pertama. Selanjutnya, cukup dibuat garis sepanjang 10 ketukan kepada para pembaca, sehingga mereka mendapatkan
dan diakhiri dengan tanda titik. pemahaman tentang tujuan kegiatan tersebut secara lebih jelas
Contoh: dan detail. Jadi dengan proposal maka diharapkan dapat
memberikan informasi yang jelas kepada para pembaca,
 Setiadi, Hadi. 2020 ABCDEF sehingga mereka mengerti maksud dan tujuan proposal
 __________ . 2020 GHIJKL tersebut.

Tanda garis tersebut menyatakan bahwa penulisnya 3. Proposal


sama yakni Hadi Setiadi.
 merupakan usulan yang tertulis untuk melakukan suatu
2. Tahun kegiatan yang ditujukan kepada pihak-pihak yang ada
Tahun dalam penulisan daftar pustaka ditulis setelah nama hubungannya dengan kegiatan tersebut.
penulis buku dan diakhiri tanda titik (.)  adalah suatu rancangan kegiatan atau kerja yang
Contoh: disusun secara sistematis dan terperinci sesuai standar
Setiadi, Hadi. 2017. oleh seseorang atau sekelompok peneliti untuk diajukan
3. Judul Buku
kepada pihak yang dikehendaki dalam mendapatkan  Jika ada anggaran dana yang diperlukan, maka
persetujuan maupun bantuan dalam penelitiannya. anggaran dana yang diperlukan harus realistis dengan
Pengertian Proposal  Menurut Para Ahli kegiatan tersebut.
 Menurut KBBI Tujuan Proposal
proposal berarti rencana yang dituangkan dalam bentuk Tujuan pembuatan atau penulisan  proposal yaitu:
rancangan kerja.
 Menurut Rieefky  Untuk mendapatkan bantuan dana
proposal adalah  suatu bentuk rancangan  kegiatan yang dibuat  Untuk mendapatkan dukungan
dalam bentuk formal dan standar.  Untuk mendapatkan perizinan
 Menurut Hasnun Anwar (2004:73) Fungsi Proposal
proposal adalah rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu.
 Menurut Jay (2006:1)  Untuk melakukan penelitian yang ada kaitannya dengan
proposal adalah alat bantu  menejemen standar agar sosial, budaya, ekonomi dan lain-lain.
manajemen dapat berfungsi secara efisien.  untuk mengajukan mendirikan suatu usaha.
 Menurut Hadi  untuk mengajukan tender dari berbagai macam
proposal adalah suatu usulan tersruktur untuk agenda lembaga.
kerjasama bisnis antar lembaga, perusahaan, usulan kegiatan  untuk mengadakan acara-acara kegiatan misalnya
sampai pada pemecahan masalah. seperti acara perayaan, seminar, pelatihan, perlombaan
 Menurut Keraf (2001:302) dan lain-lain.
proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang Manfaat Proposal
atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan
suatu  pekerjaan.  Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam
melaksanakan kegiatan tersebut.
Syarat-Syarat Menyusun Proposal  Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak
yang ingin mengetahui kegiatan tersebut.
 Harus memiliki struktur maupun logika yang sangat  Untuk meyakinkan para donatur/ sponsor agar mereka
jelas dan mudah dimengerti. memberikan dukungan material maupun finansial
 Hasil dari kegiatan harus terstruktur. dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.
 Rumusan jenis kegiatan yang dilakukan harus di tulis Jenis-Jenis Proposal
secara dan detail serta harus benar-benar dapat
 Proposal Bisnis
dilkerjakan.
Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia bisnis keuntungan, kerugian waktu, anggaran dana dalan lain-
atau usaha, bisa juga yang berhubungan dengan bisnis lain.
kelompok ataupun perseorangan. Contohnya seperti proposal 3. Sedangkan untuk bagian penutup terdiri dari daftar
pendirian badan usaha, tempat usaha dan lain-lain. pustaka, lampiran dan lain-lain
 Proposal Proyek  Proposal Non-Formal
Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia biasanya disampaikan hanya dalam bentuk surat. Dan selalu
pekerjaan, umumnya berisi serangkaian rencana-rencana dalam berisikan seperti permasalahan, saran-saran, pemecahan
usaha atau komersil. Contohnya seperti proposal proyek masalah dan pengesahan atau permohonan.
pembangunan suatau kantor.  Proposal Semi Formal
 Proposal Penelitian Hampir sama seperti proposal non-formal karena isinya tidak
Merupakan proposal yang sering digunakan pada bidang selengkap atau tidak memenuhi syarat-syarat proposal formal.
akademisi seperti penelitian untuk tugas akhir, tesis dan lain- Unsur-Unsur Proposal
lain.
1. Latar Belakang Masalah
 Proposal Kegiatan Dalam unsur ini dikemukakan kesenjangan antara harapan dan
Proposal jenis ini sering digunakan di lingkungan masyarakat, kenyataan baik itu kesenjangan teorik maupun kesenjangan
karena merupakan proposal untuk mengajukan suatu rencana parktis yang melatarbelakangi masalah.
kegiatan baik itu kegiatan individu maupun perorangan. 2. Rumusan Masalah
Jenis Proposal Berdasarkan Bentuknya Dalam unsur ini menyatakan secara tersurat berupa pertanyaan
Jenis proposal berdasarkan bentuk dibagi kedalam 3 jenis yang ingin dicari jawabannya.
diantaranya yaitu: 3. Tujuan Penelitian
 Proposal Formal Dalam hal ini diungkapkan sasaran atau tujuan yang akan
Proposal ini isinya sangat lengkap terdiri dari tiga bagian dicapai.
diantaranya yaitu bagian pendahuluan, isi, dan penutup, berikut 4. Hipotesis
penjelasannya: Dalam hipotesis diajukan berupa jawaban sementara masalah
penelitian agar hubungan antara masalah dan jawaban yang
1. Bagian pendahuluan terdiri dari sampul dan halaman lebih jelas.
judul, kata pengantar, ikhtisar, daftar isi, dan 5. Asumsi Penelitian
pengesahan atau permohonan.
Asumsi penelitian merupakan anggapan dasar tentang suatu hal
2. Bagian isi terdiri dari latar belakang masalah, batasan yang dijadikan dasar dalam berpikir dan bertindak.
masalah, tujuan, anggapan atau pemikiran dasar,
6. Manfaat Penelitian
metodologi penelitian, fasilitas, personalias
Dalam unsur ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang 5. Target kegiatan
diteliti. 6. Manfaat kegiatan
7. Definisi Operasional 7. Jenis kegiatan
8. Waktu dan tempat kegiatan
9. Jadwal kegiatan
Sistematika Penulisan Proposal 10. Pelaksana dan organisasi kerja
 Proposal Penelitian 11. Sasaran
Sistematika penulisannya ialah sebagai berikut ini: 12. Anggaran dana kegiatan
13. Penutup
1. Latar belakang
2. Batasan masalah Kaidah Bahasa Proposal 
3. Rumusan masalah Kaidah kebahasaan proposal adalah
4. Tujuan penelitian Menggunakan istilah ilmiah, baik yang berkaitan dengan
5. Manfaat penelitian kegiatan yang akan dilakukan atau yang berkaitan dengan
6. Tinjauan pustaka bidang keilmuannya.
7. Metode penelitian
8. Objek penelitian 1. Menggunakan kata kerja tindakan untuk menyatakan
9. Metode pengumpulan data langkah-langkah kegiatan atau metode penelitian.
10. Metode analisis data 2. Menggunakan kata-kata yang menyatakan
11. Hasil yang diharapkan pendefinisian, seperti merupakan, yaitu, yakni, adalah.
12. Daftar pustaka 3. Menggunakan kata-kata yang mengandung makna
perincian, seperti pertama, kedua, selain itu.
4. Menggunakan kata-kata yang bersifat ke-akan-an,
 Proposal Kegiatan seperti akan, diharapkan.
Adapun sistematika penulisan proposal kegiatan diantaranya 5. Menggunakan kata-kata denotatif atau bermakna
yaitu: sebenarnya. Hal ini sangat penting untuk menghindari
kesalahpahaman antara pihak pengaju proposal dengan
1. Latar belakang kegiatan pihak penerima proposal.
2. Dasar pemikiran Ciri-Ciri Proposal:
3. Nama kegiatan
4. Tujuan kegiatan 1. dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan A. Menurut cara memperolehnya:
3. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara 1. Data primer : data yang dikumpulkan dan diolah sendiri
4. berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di oleh peneliti langsung dari subjek atau objek penelitian.
jilid.
2. Data sekunder : data yang didapatkan tidak secara
langsung dari objek atau subjek penelitian. Data
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat
proposal: primer : data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh

 Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau


beberapa orang yang ahli dalam menyusun proposal,
sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan B. Menurut sumbernya
yang diselenggarakan.
 Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan
1. Data internal : data yang menggambarkan keadaan atau
informasi yang diperlukan, yaitu berupa bahan2 hasil
kesepakatan seluruh panitia kegiatan dalam sebuah organisasi
 Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, 2. Data eksternal, yaitu data yang menggambarkan duatu
dan realistis
 Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk keadaan atau kegiatan di luar sebuah organisasi
dibahas,direvisi dan disetujui.
 Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk C. Menurut sifatnya
dipergunakan sebagaimana mestinya.
 Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-
1. Data kuantitatif : data yang berbentuk angka pasti
pihak yang dituju, baik internal maupun eksternal
2. Data kualitatif : data yang bukan berbentuk angka
4. Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan
Analisis Data D. Menurut waktu pengumpulannya
Jenis data
1. Cross section/insidentil, yaitu data yang dikumpulkan
hanya pada suatu waktu tertentu
pengambilan sampel dari populasi tersebut dilakukan
2. Data berkala/ time series, yaitu data yang dikumpulkan secara acak.
dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu
perkembangan atau kecenderungan keadaan/ peristiwa/ Analisis data kualitatif

kegiatan.  Teknik analisis yang menggunakan teknik


pengumpulan data yang bermacam-macam
(triangulasi), dan juga dilakukan secara terus menerus.
 untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
(sebagai lawannya adalah eksperimen) yang dimana
peneliti merupakan sebagai instrumen kunci

A. Teknik Analisis data


Analisis data Deskriptif
Analisis data kuantitatif   merupakan suatu cara dalam meneliti status
 Merupakan Teknik analisis data yang menggunakan sekelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem
statistik. pemikiran atau juga peristiwa masa sekarang. 
 Dua Macam Jenis Penelitian Kuantitatif Statistik Untuk  Jenis metode penelitian kualitatif ini berusaha
Analisa Data : menjelaskan fenomena sosial pada saat tertentu.
1. Statistika Deskriptif Analisis data deskriptif kualitatif
 Teknik statistik yang digunakan menganalisis data  berguna untuk mengembangkan teori yang telah
dengan cara mendeskripsikan data yang sudah dibangun dari data yang sudah didapatkan di lapangan.
terkumpul, sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk
membuat kesimpulan yang berlaku dalam umum atau B.Teknik Pengumpulan data
generalisasi.
2. Statistik Inferensial 1. Wawancara
 teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi, dan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti
statistik ini sangat cocok digunakan apabila sampel dan narasumber.
diambil dari populasi yang sudah jelas dan cara
a. Wawancara terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari
orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
dengan pasti informasi apa yang hendak digali dari
narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat b. Non participant observation
daftar pertanyaan secara sistematis. merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara
b. Wawancara tidak terstruktur langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi 3. Angket (kuesioner)
pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin- Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang
poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden. dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner
merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila
2. Observasi peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu
karena melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup
Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur besar dan tersebar di wilayah yang luas.
sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk
merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat
pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian dikategorikan dalam dua jenis, yakni kuesioner terbuka dan
yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang
kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk
pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode
menjawab. Sementara itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner
pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua kategori,
yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh
a. Participant observation
objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa
penelitian saat ini juga menerapkan metode kuesioner yang
memiliki bentuk semi terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan
jawaban telah diberikan oleh peneliti, namun objek penelitian
tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan
kemauan mereka.

4. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak
ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen
adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam
dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang
dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi
dua, yakni:
a. Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang
langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi
b. Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan
oleh laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi

Anda mungkin juga menyukai