Anda di halaman 1dari 6

Dedy Dharmawansyah

FT Mandaya | FT Mandiri dan Berdaya

Rumah pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan menjadi impian setiap orang yang
berada didalamnya sebagai bagian dari proses tumbuh utuh agar bermanfaat bagi semesta
alam. Fakultas Teknik yang menjadi bagian terpenting dalam struktur organisasi Universitas
Teknologi Sumbawa, juga diharapkan harus mampu mentransformasikan visi diatas dalam
bentuk kegiatan-kegiatan konkrit. Kami sendiri, selaku unit terkecil dalam fakultas sudah
mencoba realisasikan visi itu walaupun dengan berbagai keterbatasan sumber daya yang
kami miliki dengan menghadirkan aktivitas keilmuan, seperti sharing session penelitian yang
dilaksanakan setiap minggu di Fakultas Teknik sebagai media dosen dalam meningkatkan
kemampuan meneliti, disamping itu kegiatan Bamboo mini project juga coba kami cetuskan
sebagai media mahasiswa sipil untuk mengaplikasikan ilmu konstruksi secara langsung.
Namun demikian, masih banyak impian yang belum terealisasi, impian ini kami namakan FT
Mandaya (Mandiri dan Berdaya) sebagai representasi kedewasaan FT yang sudah menginjak
tahun ke 5, diharapkan memiliki kemandirian baik secara finansial maupun organisasi
sehingga mampu menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. FT Mandaya ini
dapat kami gambarkan sebagai berikut:
FT Mandaya ditopang oleh 4 inti penting yaitu menjalankan pembelajaran berbasis 3S,
menghadirkan unit usaha mandiri, pusat studi FT dan kegiatan pengabdian berbasis
penelitian.

Unit
Usaha
FT

Pembelajaran Peningkatan Pusat


Mutu
3S Mahasiswa Studi FT

Pengabdian
masyarakat
berbasis
penelitian

1
1. Pembelajaran berbasis 3S (santai, serius, sukses)
Permasalahan:
1. Kurangnya fasilitas perkuliahan
2. Intensitas kehadiran dosen yang minim
3. Antusias mahasiswa dalam menerima mata kuliah yang minim
Treatment: Perkuliahan harus mampu menghadirkan suasana yang menyenangkan dengan
diskusi dua arah. Perkuliahan pun tidak harus selalu di dalam kelas, kuliah lapangan dengan
mengunjungi berbagai pusat keilmuan disekitar Sumbawa dapat dijadikan sebagai pilihan.

2. Unit Usaha FT
Permasalahan:
1. Kurangnya anggaran fakultas untuk menjalankan program
2. Dana Fakultas hanya bersumber dari dana Universitas yang didistribusikan ke Fakultas.
Treatment: FT perlu memiliki sumber pemasukan lain untuk menjalankan setiap kegiatannya.
Mahasiswa di FT jumlahnya sekitar 40% dari seluruh mahasiswa UTS. Hal ini menjadi media
perputaran ekonomi yang cukup menjanjikan kedepan dengan menghadirkan berbagai
perniagaan kreatif yang dikemas dalam bentuk koperasi terpadu dengan berbagai fasilitas
penunjang seperti Fotocopy, Print, makanan, jajanan, pusat oleh-oleh dll.
Disamping itu, Unit Usaha yang berkolaborasi dengan Pusat Studi dapat menghadirkan semacam
layanan jasa kepada pihak ke 3 (masyarakat). Misalnya:
a. T. Informatika  Jasa pembuatan Web, jasa aplikasi dll
b. T. Industri  Jasa analisis, dll
c. T. Elektro  Jasa pembuatan sensor, jasa analisis kelistrikan dll.
d. T. Sipil  Jasa analisis konstruksi, jasa penggambaran, jasa pengujian beton, tanah dll.
e. T. Mesin  Jasa inspeksi alat, jasa pengelasan, jasa pengujian kuat tarik dll.
f. T. Metalurgi  Jasa inspeksi, jasa analisis korosif dll
Walaupun nanti akan dijalankan oleh prodi masing-masing dan lintas prodi, namun kedua
lembaga diatas yang akan mengontrol, mengatur dan menjembatani untuk kesejahteraan semua
pihak yang ada dilingkungan FT.

3. Pusat Studi FT
Permasalahan:
1. Belum terfokus dan mayoritas masih sektoral (per prodi)
2. Tidak ada penelitian unggulan FT
3. Tidak lintas keilmuan

2
Treatment: Pusat Studi FT dibentuk dalam rangka mengakomodir keinginan untuk
menghadirkan berbagai penelitian unggulan baik oleh dosen maupun mahasiswa yang memiliki
topik-topik terfokus berbasis kearifan lokal dan lintas keilmuan. Misalnya:

Mitigasi Bencana
Berbasis IT
a. Mitigasi Bencana Berbasis IT
(T. Sipil, T. Informatika, T. Elektro)
b. Electric Vehicles
(T. Elektro, T. Mesin, T. Metalurgi, T.
Industri)
c. Smart Farming (alat pertanian berbasis
IoT, Pengeram telur berbasis sensor dll)
(Semua Program Studi)
Smart Farming d. dll
Electric Vehicles

Syarat: Perlu diskusi lintas prodi untuk memunculkan topik-topik unggulan ini.

4. Pengabdian Masyarakat berbasis Penelitian


Permasalahan:
1. Tidak Terstruktur
2. Tidak terjadwal
3. Insidental
Treatment: Selama ini, saat kita melakukan kegiatan Pengadian Kepada Masyarakat tidak
pernah direncanakan baik Tema, waktu, lokasi dll. Hanya sebatas untuk menggugurkan
kewajiban dan mendapatkan kum dari aktivitas tersebut.
Pengabdian Masyarakat diharapkan menjadi kegiatan terapan yang bersumber dari hasil
pembelajaran dan penelitian yang dilakukan oleh insan akademis (dosen, mahasiswa maupun
kolaborasi) di FT UTS. Kedepan, Kegiatan ini perlu direncanakan dengan baik. Harus ada tim
teknis yang dibentuk sebagai fasilitator (mengumpulkan ide dan informasi, menjalin kerjasama,
membaca permasalahan dari objek yang dituju,membuat timeline kegiatan).

Hulu Hilir
Pembelajara Penelitian Pengabdian

InsyaAllah aktivitas akademik kita akan berjalan dengan mandiri, menghadirkan


kebermanfaatan untuk masyarakat dan akreditasi terbaik akan kita dapatkan dengan elegan

3
4
Penguatan Tupoksi masing- Akreditasi semua Program Akreditasi fakultas

Jangka Menengah
Jangka Pendek

Jangka Panjang
masing unit dan Studi
Penyeragaman berbagai
aturan di lingkungan FT.

Output:
Dosen : Peningkatan
kualitas Tri Dharma

Mahasiswa :

Staff
Peningkatan layanan
kepada mahasiswa dengan
budaya 3S (Senyum, Sapa
dan Salam)

5
ESSAY

Anda mungkin juga menyukai