E-ISSN 2502-5295
Volume …, No. …, Bulan Tahun
Abstract: Rainfall in general is not evenly distributed in a region, this affects the spread of rain that is also not
uniform so that it affects the design of future engineering in a region. Sumbawa regency as an area with hilly
topographic conditions also experienced the uniformity of the spread of rain so as to know the consistency of this
rainfall data, the Kagan-Rodda method is used with the outside in the form of optimum rain station points in
representing an area in Sumbawa Regency Set up a method to test data consistency with the Rescaled Adjusted
Partial Sums (RAPS) method. The calculation result obtained the value coefficient of variation (Cv) is 24.1, for
allowable error 3% it takes 64 new stations with a kagan triangle length of 10.8 km, while for allowable error 5% it
takes 23 new stations with a kagan triangle length of 17.8 km.
Abstrak: Curah hujan pada umumnya tidak merata disuatu wilayah, hal ini berimbas pada penyebaran hujan yang
juga tidak seragam sehingga mempengaruhi perancangan keteknikan dimasa mendatang di suatu wilayah. Kabupaten
Sumbawa sebagai daerah dengan kondisi topografi yang berbukit juga mengalami ketidakseragaman penyebaran
hujan sehingga untuk mengetahui konsistensi data curah hujan ini, maka digunakan metode Kagan-Rodda dengan
luaran berupa titik-titik stasiun hujan yang optimum dalam mewakili suatu wilayah di Kabupaten Sumbawa.
Sedangkan metode untuk menguji konsistensi data dengan metode Rescaled Adjusted Partial Sums (RAPS). Hasil
perhitungan diperoleh nilai koefisien variasi (Cv) adalah 24,1, untuk kesalahan ijin 3% dibutuhkan 64 stasiun baru
dengan panjang segitiga Kagan 10,8 km, sedangkan untuk kesalahan ijin 5% dibutuhkan 23 stasiun baru dengan
panjang segitiga Kagan 17,8 km.
-1
Jurnal Teknik Sipil Volume …, No. …, Bulan Tahun
Universitas Syiah Kuala
[ CITATION Sam16 \l 1033 ], [ CITATION Ism16 \l 2. Pola penempatan stasiun hujan di dalam suatu daerah.
1033 ], [ CITATION Cip17 \l 1033 ], [ CITATION Adi18 \l
1033 ], [ CITATION Ras19 \l 1033 ], [ CITATION
Kur17 \l 1033 ], [ CITATION Les18 \l 1033 ], [CITATION Standar WMO
Pra18 \l 1033 ]. Para peneliti diatas memperoleh kerapatan Kerapatan Jaringan Stasiun hujan dapat diartikan
stasiun hujan yang optimal sesuai dengan standar World sebagai luasan daerah yang diwakili oleh setiap stasiun
Meteorogical Organization (WMO) dan Metode Kagan- hujan[CITATION Pra18 \l 1033 ]. Kerapatan minimum
Rodda. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian- stasiun hujan didasarkan pada hasil kajian dari World
penelitian terdahulu yaitu lokasi studi yang berada di Meteorological Organization (WMO) seperti yang
Kabupaten Sumbawa. disajikan pada Tabel 1. dibawah ini:
Metode Kagan-Rodda
Metode Kagan pada dasarnya menggunakan
analisis statistik dan mengaitkan kerapatan jaringan stasiun
Keterangan :
hujan dengan kesalahan interpolasi (interpolation error)
Ý = curah hujan rata-rata
dan kesalahan perataan (averaging error). Adapun
N = jumlah data
perumusan yang digunakan dalam metode Kagan sebagai
Dy = simpangan rata-rata
berikut :
yi = data curah hujan ke-i
Sk = ٭simpangan mutlak
−d/ d ( 0 )
Sk = ٭٭nilai konsistensi data r ( d )=r ( 0 ) e
(8)
Pengujian konsistensi menggunakan data stasiun
√A
itu sendiri yaitu dengan menghitung
penyimpangan terhadap nilai rata-rata (mean) dibagi
dengan akar kumulatif rerata penyimpangan kuadrat
kumulatif
Z 1 =C V
√ 1−r ( 0 ) +0 , 23
N
d ( 0) √ N
(9)
(6)
A
R=|S
Keterangan :
K **
|maks−|S
K **
|min
(7)
L=1 , 07
(11)
√ N
3. METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian Efisiensi Kerapatan Stasiun Hujan
ini adalah di Kabupaten Sumbawa, merupakan salah satu
daerah yang berada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara
Barat. Secara astronomis, Kabupaten Sumbawa terletak
antara posisi 116" 42' sampai dengan 118" 22' Bujur Timur
dan 8” 8' sampai dengan 9” 7' Lintang Selatan dengan luas
wilayah 6.643,98 km2. Posisi geografisnya, berbatasan
dengan Kabupaten Sumbawa Barat di sebelah Barat,
Kabupaten Dompu di sebelah Timur, Laut Flores di sebelah
Utara dan Samudra Hindia di sebelah Selatan. [ CITATION
Bad19 \l 1033 ].
-4
Jurnal Teknik Sipil Volume …, No. …, Bulan Tahun
Universitas Syiah Kuala
Q R
Perbandingan nilai dan hasil perhitungan
√n √n
dengan Tabel 2 menyatakan bahwa data curah hujan
yang digunakan adalah konsisten.
Analisis Kerapatan Jaringan Stasiun Hujan
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
Analisis kerapatan jaringan stasiun hujan berdasarkan
. Langkah selanjutnya melakukan overlay titik stasiun pedoman WMO bahwa setiap stasiun hujan memiliki
hujan pada peta persebaran hujan wilayah Kabupaten luasan daerah pengaruh masing-masing. Hasil
Sumbawa. Apabila ada titik hasil overlay yang tidak ideal, pengumpulan data untuk stasiun hujan di Kabupaten
maka dilakukan efisiensi dari tahapan model jaringan Sumbawa terdapat 1 stasiun hujan yang berada di bandara
hujan. Diagram alir Penelitian Efisiensi Kerapatan Stasiun Sultan Kaharuddin. Melalui ketentuan WMO, kerapatan
Hujan di Kabupaten Sumbawa dapat dilihat pada Gambar stasiun hujan untuk daerah pegunungan beriklim sedang,
2. mediteran dan daerah tropis seperti wilayah Sumbawa
Nov
Apr
Mei
Okt
Feb
Jun
Jan
Agt
Sep
Des
Jul
Tabel 4. Hasil Uji Konsistensi Data Curah Hujan dengan Metode RAPS
No Tahun Curah Hujan Dy² Sk٭ Sk٭٭ |Sk|٭٭
-6
Jurnal Teknik Sipil Volume …, No. …, Bulan Tahun
Universitas Syiah Kuala
1 2007 1176 2206,6 -115,8 -0,37 0,37
2 2008 1200 1579,2 -130,8 -0,42 0,42
3 2009 988 10745,3 -341,8 -1,11 1,11
4 2010 1872 26528,7 543,2 1,77 1,77
5 2011 1639 8579,2 311,2 1,01 1,01
6 2012 1305 65,3 -21,8 -0,07 0,07
7 2013 1620 7550,8 294,2 0,96 0,96
8 2014 907 16405 -417,8 -1,36 1,36
9 2015 973 11703,4 -350,8 -1,14 1,14
10 2016 1638 8523,5 315,2 1,03 1,03
Total 14.650 93.887 |Sk |٭٭maks = 1,77
Hasil Akar 306,4
|Sk |٭٭min = 0,07
Q = 1,77 ; R = 1,74 ; n = 10
Rata-rata 1.331,8
Q R
=0,56 =0,54
√n √n
Sehingga berdasarkan ketentuan tersebut, 1 stasiun Perhitungan statistik untuk data curah hujan kala
hujan yang berada di bandara Sultan Kaharuddin belum ulang 10 tahun diperoleh nilai rata-rata adalah 1331,8 dan
dapat mewakili semua wilayah Kabupaten Sumbawa dan simpangan baku (S) untuk data tersebut adalah 321,36.
tidak dapat memberikan data yang optimal karena stasiun Dari hasil rata-rata dan simpangan baku tersebut maka
yang ada belum memenuhi standar kerapatan stasiun hujan dapat diperoleh nilai koefisien variasi (Cv) yang diperoleh
menurut WMO, maka untuk itu perlu adanya perencanaan dari pembagian simpangan baku dengan nilai rata-rata dan
untuk mendapatkan jumlah stasiun hujan dan sebaran yang dikalikan dengan 100% adalah 24,1 (). Setelah nilai Cv
efektif. telah diperoleh maka selanjutnya dapat menghitung jumlah
Rekomendasi Jaringan Stasiun Hujan Baru stasiun yang direkomedasikan untuk persentase kesalahan
ijin sebesar 3% dan 5% yang disajikan pada Tabel 6.
-7
Jurnal Teknik Sipil Volume …, No. …, Bulan Tahun
Universitas Syiah Kuala
Gambar 3. Rekomendasi Pos Stasiun Hujan Baru dengan Peta Jaring Kagan (Kesalahan Ijin 3%)
Gambar 4. Rekomendasi Pos Stasiun Hujan Baru dengan Peta Jaring Kagan (Kesalahan Ijin 5%)
-8
Jurnal Teknik Sipil Volume …, No. …, Bulan Tahun
Universitas Syiah Kuala
Berdasarkan Gambar 5, stasiun hujan dengan Tabel 7. Perbandingan antara kesalahan ijin 3% dan
saling tumpang tindih (overlap) satu sama lain serta banyak Kesalahan Ijin
No Kriteria
3% 5%
stasiun memiliki jarak yang berdekatan, sehingga beberapa
Dapat mewakili kejadian
1 ya ya
stasiun hujan dapat diwakili oleh satu stasiun hujan. hujan di Kabupaten Sumbawa
Memenuhi syarat pedoman
Sedangkan pada Gambar 6 dengan kesalahan ijin 5% 2 ya Ya
WMO
memiliki luas wilayah tangkapan dengan sedikit overlap Tumpang tindih (overlap)
3 banyak sedikit
antar stasiun
antar daerah tangkapannya. 4 Jarak antar stasiun rapat renggang
Rangkuman perbandingan antara kesalahan ijin 3 %
5 Jumlah Stasiun banyak sedikit
dan kesalahan ijin 5 % dapat dilihat pada Tabel 7.