Kata Kunci: gunung semeru, banjir lahar dingin, sungai glidik, check dam
Keywords: mount semeru, cold volcanic mudflow, glidik river, check dam
dengan:
θ = sudut kemiringan dasar sungai (tan
θ = I = slope dasar sungai) √ (22)
ϕ = sudut geser dalam butiran dasar
sungai (23)
C* = konsentrasi butiran pada endapan
(24)
= (Vs = volume solid material; V
= volume air)
σ = kerapatan debris (ton/m3)
ρw = kerapatan air √ (25)
h = kedalaman aliran
d = diameter rata – rata butiran (26)
permukaan dasar sungai
b. Aliran Lumpur (27)
√
( )
(16)
√ (28)
Dengan:
c. Aliran Muatan Dasar = jarak terjunan (m)
= panjang loncatan air (m)
(17)
= lebar mercu sub dam (m)
= debit per meter (m3/det/m)
= tinggi air diatas bendung utama (m)
Check Dam
Perencanaan Check Dam antara lain = tinggi bendung utama dari lantai kolam
sabagai berikut: olak (m)
a. Perhitungan Dimensi Peluap = koefisien besarnya (4,5-5,0 )
Debit desain dihitung dengan persamaan = tinggi dari permukaan lantai
sebagai berikut (PD T-12-2004.A, 2004, p.9): kolam olak (permukaan batuan
dasar ) sampai ke muka air
diatas mercu subdam.
√ (18) = tinggi air pada titik jatuh
Jika = 0.60 terjunan (m)
= 0.50 = debit aliran per meter lebar pada
titik jatuh terjunan (m3/dt/m)
rumus menjadi: = kecepatan jatuh pada terjunan (m/dt)
(19) = angka Froude aliran pada titik terjunan
(20)
c. Stabilitas Terhadap Geser
Berikut persamaan untuk menghitung
dengan:
dimensi peluap pada sabo dam (PD T-12-
= Tiggi air diatas pelimpah
2004.A, 2004, p.12):
= Debit desain
= Lebar Pelimpah Check Dam
= Debit banjir (29)
= Parameter aliran
dengan: = gaya vertikal total (t)
= faktor keamanan terhadapgeser
= gaya vertikal total (t) e. Daya Dukung Tanah Pondasi
= gaya horizontal total (t) Berikut persamaan untuk menghitung
= koefisien geser antara dasar badan dimensi peluap pada sabo dam (PD T-12-
bendung dan tanah dasar 2004.A, 2004, p.12):
(33)
d. Stabilitas Terhadap Guling ( )
Berikut persamaan untuk menghitung
dimensi peluap pada sabo dam (PD T-12-
2004.A, 2004, pp.11-12): ( )
(34)
(30) Dengan:
= tegangan vertikal pada ujung hilir
(31) bendung (t/m2)
= tegangan vertikal pada ujung hulu
bendung (t/m2)
Pada umumnya besarnya disyaratkan
= gaya vertikal total (t)
= lebar dasar bendung utama (m)
= eksentrisitas resultan gaya yang bekerja
∑
∑ (32) ( ) (m)
1200 Q 10 tahun
1000 Q 25 tahun
Q (m3/detik)
Q 50 tahun
800
Q 100 tahun
600
Q 200 tahun
400
200
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48
t (jam)