Anda di halaman 1dari 7

Hendra Efendi dan TA Larasati |Dukungan Keluarga dalam Manajemen Penyakit Hipertensi

Dukungan Keluarga dalam Manajemen Penyakit Hipertensi

Hendra Efendi1, TA Larasati2


1
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Dewasa ini hipertensi masih menjadi permasalahan di dunia dan negara berkembang khususnya Indonesia terlihat dari
prevalensi hipertensi yang masih tinggi. Di Indonesia sendiri komplikasi dari hipertensi tersering adalah infark miokard yang
dikenal dengan silent killer. Hipertensi sendiri adalah suatu penyakit yang ditandai dengan terjadinya peningkatan tekanan
darah pada tubuh manusia. Dalam proses pengobatan atau terapinya hipertensi memerlukan terapi yang kontinu. Dimana
dapat diartikan bahwa penderita harus terus mengonsumsi obat secara berkala untuk mencegah terjadi komplikasi lebih
lanjut. Banyak pasien hipertensi yang mengalami komplikasi kardiovaskular seperti gagal jantung akibat tidak patuhnya
dengan tahap pengobatan hipertensi. Baik dalam kepatuhan obat maupun dalam menurunkan tingkat stressor pasien,
keluarga sangat berperan penting. Keluarga sendiri merupakan suatu kelompok terkecil dalam suatu komunitas. Keluarga
sangat berperan dalam menurunkan atau menaikan progresivitas penyakit hipertensi. Fungsi kesehatan keluarga sangat
berperan dalam perjalanan penyakit hipertensi. Selain itu pengaruh keluarga dapat terangkum dalam subkategori berikut
yaitu support system utama keluarga, keseimbangan finansial, kontrol kesehatan, dan wellbeing merupakan subkategori
dari pengaruh keluarga terhadap penyakit hipertensi.

Kata kunci: dukungan, hipertensi, keluarga

Family Support in Hypertension Disease’s Management


Abstract
Nowadays, hypertension still one of the most problem that affect both world and developing country, especially Indonesia.
It was seen from the prevalence of hypertension that still high in Indonesia. In Indonesia the most common complication of
hypertension is miocard infarct that known as silent killer. Hypertension is disease that characterized by elevated of blood
pressure in human body. In the process of management and therapy of hypertension the needed of drugs always
continous. Therefore hypertension patient must consume the drugs every day to prevent more complication. Most of them
usually not taking it seriously so complication such as heart failure almost happen in every patient. Family have important
role as reminder and reducer of stress that held by the patient. Family is the smallest group of people in the level of
community. Familiy healthy function is one of the many function that reduce the progressivity of hypertension. Influence of
the family as reducer of progesivity could be summarized as; level of support sytem, health control, financial stable, and
wellbeing.

Key word: family, hypertension, support

Korespondensi: Hendra Efendi, Krawang Sari, Natar, Lampung Selatan RT/RW 005/003, 085840564598, e-mail
Hendraefendi720@yahoo.com

Pendahuluan Survei faktor risiko penyakit kardiovaskular


Dewasa ini, hipertensi masih menjadi (PKV) oleh proyek WHO pada data Riskesdes
permasalahan didunia dan negara (2013) menunjukan angka prevalensi hipertensi
berkembang. Hipertensi merupakan salah satu di Indonesia sebesar 25,8%. dengan tekanan
diantara penyebab kematian nomor satu darah diatas 140/90 mmHg pada dua kali
secara global. Hipertensi dapat menyebabkan pengukuran dan pada keadaan cukup istirahat.
komplikasi berupa penyakit jantung koroner, Berdasarkan survei tersebut, terlihat bahwa
infark (penyumbatan pembuluh darah yang hipertensi masih menjadi permasalahan dan
menyebabkan kerusakan jaringan) jantung akan semakin meningkat seiring dengan
(54%), stroke (36%), dan gagal ginjal (32%).1 komplikasi dari hipertensi. Kompliksasi
Menurut World Health Organization hipertensi sendiri yang paling sering adalah
(WHO) dan the International Society of terkait masalah renovaskular seperti gagal
Hypertension (ISH), terdapat 600 juta penderita ginjal dan penyakit jantung seperti left
hipertensi di seluruh dunia, dengan 3 juta ventricular hypertrophy dan congestive heart
diantaranya meninggal setiap tahunnya. Tujuh failure. Tentunya seiring dengan meningkatnya
dari setiap 10 penderita tersebut tidak kejadian hipertensi dan komplikasi hipertensi
mendapatkan pengobatan secara adekuat. akan meningkatkan beban masalah kesehatan
Majority | Volume 6 | Nomor 1 | Februari 2017 | 34
Hendra Efendi dan TA Larasati |Dukungan Keluarga dalam Manajemen Penyakit Hipertensi

kepada masyarakat Indonesia, penyelenggara nyaman, posisi duduk punggung tegak atau
fasilitas kesehatan, dan pemerintah terlentang paling sedikit selama 5 menit
Indonesia.2,3 sampai 30 menit setelah merokok atau minum
Permasalahan tersebut akan terus kopi.8
muncul apabila terapi yang dilakukan oleh Hipertensi dibagi menjadi 2, yaitu
pasien hipertensi tidak teratur. Sebagaimana hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
kita tahu terapi hipertensi bersifat kontinu Hipertensi primer merupakan keadaan
dengan tujuan untuk mempertahankan kadar hipertensi yang penyebab utamanya bersifat
tekanan darah yang normal dan harus disertai idiopatik, sedangkan hipertensi sekunder
dengan perubahan gaya hidup. Progresivitas diakibatkan oleh suatu penyakit lain yang
menuju hyperetension related disease akan mendasari, misalnya penyakit ginjal. Hipertensi
meningkat seiring dengan ke tidak teraturan primer memiliki faktor risiko yang
dalam mengonsumsi obat anti hipertensi. menyebabkan seseorang lebih mudah terkena
Progresivitas hipertensi berkembang menjadi hipertensi. Faktor risiko tersebut dibagi
hypertension related disease dapat diturunkan menjadi faktor yang tidak dapat diubah dan
dengan beberapa faktor seperti social support, faktor yang dapat diubah. Faktor-faktor yang
environmental factors,dan familiy support.3,6 tidak dapat diubah antara lain riwayat
Dukungan keluarga atau Family support keluarga, usia, ras, dan jenis kelamin.
dibutuhkan pasien untuk mengontrol penyakit. Sedangkan faktor-faktor yang dapat diubah
Suatu penelitian di Brazil menemukan bahwa antara lain obesitas, kurang gerak, merokok,
kelurga berpengaruh positif dalam mengontrol sensitivitas natrium, kalium rendah, minum
penyakit. Kesulitan dalam hubungan keluarga, minuman berakohol secara berlebihan, dan
perhatian keluarga terhadap keturunannya, stress. Hipertensi sekunder lebih jarang terjadi,
dan keterlibatan kecil dalam perawatan pasien hanya sekitar 5% dari seluruh kasus tekanan
mempengaruhi kesembuhan pasien.3 Pasien darah tinggi. Hipertensi sekunder dapat
yang memiliki dukungan dari keluarga mereka disebabkan oleh penyakit ginjal, reaksi
menunjukkan perbaikan perawatan dari pada terhadap obat-obatan tertentu misalnya pil KB,
yang tidak mendapat dukungan dari keluarga. hipertiroid, hiperaldosteronisme, dan lain
Dukungan keluarga dapat berupa perhatian sebagainya.9,10
mengenai penyakit mereka atau mengingatkan Hipertensi yang tidak terkontrol dapat
untuk minum obat.4,5 Penelitian lain di menimbulkan komplikasi yang berdampak
Durango menemukan bahwa ada hubungan pada sistem kardiovaskular dan
yang kuat antara dukungan keluarga dan serebrovaskular, ginjal dan retina yang sering
keberhasilan terapi pada pasien hipertensi.6 disebut dengan kerusakan organ target.
Progresivitas penyakit hipertensi yang Kerusakan organ target tersebut seperti
dapat berkembang menjadi hypertension hipertrofi ventrikel kiri, peningkatan ketebalan
related disease tentunya dapat dihambat intima media dari pembuluh darah,
bahkan dapat terkontrol dengan penggunaan mikroalbuminuria yang mengikuti disfungsi
obat anti hipertensi yang teratur. Progresivitas glomerulus, penurunan kognitif dan retinopati
penyakit tersebut juga dapat dihambat dengan hipertensi lalu terjadi komplikasi mayor, yaitu
adanya social support, environmental stroke, gagal jantung kongestif dan miokard
factors,dan family support. Dalam hal ini infark, gagal ginjal dan oklusi vaskular retina.11
penulis terfokus pada peran dukungan Target pengobatan pasien hipertensi
keluarga ataufamily support terhadap menurut Eighth Joint National Committee (JNC
perkembangan penyakit hipertensi. 8) adalah <140/90 mmHg untuk usia kurang
dari 60 tahun dan <150/90 mmHg untuk usia
Isi 60 tahun keatas. Namun, pada pasien
Hipertensi didefinisikan sebagai hipertensi yang disertai penyakit diabetes
peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya melitus atau penyakit ginjal kronik, target
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 tekanan darah harus mencapai <140/90mmHg
mmHg. Tekanan darah diukur dengan tanpa memandang usia pasien.8 Terapi pasien
sphygmomanometer yang telah dikalibrasi hipertensi diawali dengan intervensi gaya
dengan tepat (80% dari ukuran manset hidup, kemudian pemberian obat-obatan.
menutupi lengan) setelah pasien beristirahat Modifikasi gaya hidup dapat menurunkan risiko
35 | Majority | Volume 6 | Nomor 1 | Februari 2017
Hendra Efendi dan TA Larasati |Dukungan Keluarga dalam Manajemen Penyakit Hipertensi

penyakit lain dan menghindari kebutuhan Pengaplikasian pengobatan secara holistik


terapi obat. Menjaga gaya hidup tetap sehat mengintegrasikan terapi konvensional dan
saja tidak cukup untuk menurunkan tekanan alternatif untuk mencegah dan
darah, kebanyakan pasien membutuhkan menyembuhkan penyakit, serta memberikan
terapi farmakologi untuk mengontrol tekanan promosi kesehatan secara optimal. Keadaan
darah mereka.12 kesehatan secara holistik adalah memandang
Menurut JNC 8, gaya hidup yang individu sebagai seorang manusia yang
dilakukan adalah membatasi merokok, memiliki tubuh, pikiran dan spirit, atau disebut
mengontrol diet dengan mengurangi konsumsi juga terkait dengan aspek fisik, psikologis,
alkohol, membatasi sodium tidak lebih dari sosial, dan kultural serta lingkungan.15
2.400 mg/hari, serta melakukan aktivitas fisik Keluarga sendiri memiliki fungsi-fungsi
3-4 hari per minggu dengan rata-rata 40 menit tertentu menururut Notoatmodjo yang dikutip
per sesi. Terapi obat-obatan dibutuhkan jika oleh Supriyana DS yaitu: (1) fungsi holistik,
modifikasi gaya hidup tidak mencapai target adalah fungsi keluarga yang meliputi fungsi
tekanan darah secara adekuat. Pengobatan lini biologis, fungsi psikologis dan fungsi sosial
pertama yang digunakan dalam terapi ekonomi. Fungsi biologis menunjukan apakah
hipertensi adalah diuretik, angiotensin- di dalam keluarga terdapat gejala-gejala
converting enzyme (ACE) inhibitors atau penyakit menurun, maupun penyakit kronis.
angiotensin receptor blockers (ARBs), beta Fungsi psikologis menunjukan hubungan antar
bloker dan calcium channel blockers (CCBs). keluarga, apakah keluarga tersebut dapat
Beberapa pasien membutuhkan dua atau lebih saling mendukung. Fungsi sosio-ekonomi
obat anti hipertensi untuk mencapat target menunjukan bagaimana keadaan ekonomi
tekanan darah mereka.8 keluarga dan peran aktif keluarga dalam
Menurut Duvall, keluarga adalah kehidupan sosial; (2) fungsi fisiologis, dapat
sekumpulan orang yang dihubungkan oleh diukur melalui APGAR Skor yang meliputi
ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang adaptation, partnership, growth, affection and
bertujuan menciptakan dan mempertahankan resolve; (3) fungsi patologis; (4) fungsi
budaya yang umum, meningkatkan hubungan antar manusia; (5) fungsi
perkembangan fisik, mental, emosional, dan keturuanan; (5) fungsi indoor; (6) fungsi
sosial dari tiap anggota keluarga. Keluarga outdoor14
merupakan lembaga pertama dalam kehidupan Keluarga dapat melaksanakan perawatan
anak, tempat anak belajar dan mengatakan atau pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari
sebagai makhluk sosial. Keluarga adalah unit tugas kesehatan keluarga, yaitu sebagai
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari berikut:14
suami, istri atau suami, istri dan anak atau ayah 1. Mengenal masalah kesehatan keluarga.
dan anak atau ibu dan anak.13 Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga
Dukungan keluarga merupakan sesuatu yang tidak boleh diabaikan. Karena tanpa
yang esensial untuk pasien dalam mengontrol kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti.
penyakit. Keluarga merupakan dukungan Orang tua perlu mengenal keadaan
utama bagi pasien hipertensi dalam kesehatan dan perubahan-perubahan yang
mempertahankan kesehatan. Keluarga dialami oleh anggota keluarganya.
memegang peran penting dalam perawatan Perubahan sekecil apa pun yang dialami
maupun pencegahan kesehatan pada anggota anggota keluarga, secara tidak langsung
keluarga lainnya. Oleh sebab itu, keluarga akan menjadi perhatian keluarga atau orang
harus memiliki pengetahuan tentang hal tua. Apabila menyadari adanya perubahan,
tersebut. Pengetahuan keluarga mengenai keluarga perlu mencatat kapan terjadinya,
penyakit hipertensi merupakan hal yang sangat perubahan apa yang terjadi, dan seberapa
penting. Apabila pengetahuan keluarga besar perubahanya.
semakin baik maka perilakunya akan semakin 2. Membuat keputusan tindakan kesehatan
baik. Namun, jika pengetahuan yang baik tidak yang tepat. Tugas ini merupakan upaya
disertai dengan sikap, maka pengetahuan itu utama keluarga untuk mencari pertolongan
tidak akan berarti.14 yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga,
Pendekatan secara holistik diperlukan dengan pertimbangan di antara anggota
dalam penanganan kasus kesehatan individu. keluarga yang mempunyai kemampuan
Majority | Volume 6 | Nomor 1 | Februari 2017 | 36
Hendra Efendi dan TA Larasati |Dukungan Keluarga dalam Manajemen Penyakit Hipertensi

memutuskan sebuah tindakan. Tindakan progresivitas hipertensi sangat bergantung


kesehatan yang dilakukan oleh keluarga pada pasien, tenaga kesehatan, keluarga, dan
diharapkan tepat agar masalah kesehatan komunitas. Dalam tingkat keluarga, terdapat
yang sedang terjadi dapat dikurangi atau subkategori yang mempengaruhi keadaan
teratasi. Jika keluarga mempunyai penyakit pasien, yaitu harmonitas pada
keterbatasan dalam mengambil keputusan, keluarga, keseimbangan finansial, kepatuhan
maka keluarga dapat meminta bantuan obat, dan wellbeing.14,17,18
kepada orang lain di lingkungan tempat Harmonitas dalam keluarga diartikan
tinggalnya. sebagai suatu momen ketenangan dan
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga kedamaian hubungan antara seluruh anggota
yang sakit. Seringkali keluarga mengambil keluarga. Keluarga yang memiliki hubungan
tindakan yang tepat, tetapi jika keluarga yang harmonis menunjukan referensi positif
masih merasa mengalami keterbatasan, yang ditandai dengan rasa puas telah memiliki
maka anggota keluarga yang mengalami hubungan yang baik. Sebaliknya referensi
gangguan kesehatan perlu memperoleh negatif muncul pada keluarga yang memiliki
tindakan lanjutan atau perawatan agar hubungan yang buruk. Hubungan buruk
masalah yang lebih parah tidak terjadi. meningkatkan rasa stres dan ansietas yang
Perawatan dapat dilakukan di institusi merujuk neglected self-care pada pasien dan
pelayanan kesehatan atau di rumah apabila memperburuk keadaan pasien. 4,18
keluarga telah memiliki kemampuan Keseimbangan finansial dalam hal ini
melakukan tindakan untuk pertolongan kesulitan finansial dapat menyerang secara
pertama. langsung afek keluarga dan menyebabkan
4. Mempertahankan suasana rumah yang ketidak stabilan dan ketakutan di keluarga.
sehat. Rumah merupakan tempat berteduh, Ketika situasi tidak stabil, takut dan insecured
berlindung, dan bersosialisasi bagi anggota menyebabkan masalah lebih besar yang
keluarga. Sehingga anggota keluarga akan berhubungan dengan pengobatan, penilaian,
memiliki waktu yang lebih banyak kebiasaan sehat dan gangguan emosional. Hal
berhubungan dengan lingkungan tempat tersebut tentunya menyebabkan tekanan
tinggal. Oleh karena itu, kondisi rumah darah menjadi tidak terkontrol. 4,18
harus dapat menunjang derajat kesehatan Salah satu alasan pasien gagal dalam
bagi anggota keluarga. mengontrol hipertensi adalah kurangnya
5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada tingkat kepatuhan. Tingkat kepatuhan obat
di masyarakat. Apabila mengalami mencakupi penggunaan obat secara teratur,
gangguan atau masalah yang berkaitan aspek yang berhubungan dengan sistem
dengan kesehatan keluarga atau anggota kesehatan, faktor sosio-ekonomi, hal-hal yang
keluarga harus dapat memanfaatkan berkaitan dengan terapi dan obat itu sendiri.
fasilitas kesehatan yang ada disekitarnya. Oleh sebab itu untuk mendapatkan hasil yang
Keluarga dapat berkonsultasi atau meminta efisien terhadap kontrol penyakit individu
bantuan tenaga keperawatan untuk penderita perlu diedukasi perihal pengetahuan,
memecahkan masalah yang dialami anggota ide, pikiran serta perasaan terhadap penyakit
keluarganya, sehingga keluarga dapat bebas hipertensi. Sehingga cangkupan kurangnya
dari segala macam penyakit. tingkat kepatuhan obat dapat diperkecil dan
Dukungan keluarga sendiri memiliki hasil kontrol tekanan darah menjadi efisien.4,18
dasar sebagai menghambat progresivitas Wellbeing adalah suatu keadaan dimana
penyakit hipertensi, dikarenakan dukungan individu dalam keadaan welI atau baik baik
keluarga memiliki hubungan yang erat dengan secara mental, psikologis dan spiritual. Setiap
kepatuhan minum obat sehingga dukungan penyakit dapat mengalami regresi bila disertai
keluarga diharapkan dapat ditingkatkan untuk dengan rasa fragility, dependency dan
menunjang keberhasilan terapi hipertensi.16 insecurity. Keadaan ini juga dapat merujuk
Adopsi kegiatan aktif dan efektif untuk pada gangguan kesehatan mental yang tidak
memperlambat progresivitas hipertensi dapat dapat dihindari.18
dikatakan penting dalam menurunkan Keluarga memiliki peran dalam
morbiditas dan mortalitas akibat penyakit manajemen penyakit pasien, dimulai dari
kardiovaskular. Proses memperlambat makan harian, aktivitas fisik, serta manajemen
37 | Majority | Volume 6 | Nomor 1 | Februari 2017
Hendra Efendi dan TA Larasati |Dukungan Keluarga dalam Manajemen Penyakit Hipertensi

stres. Anggota keluarga memutuskan makanan Ringkasan


apa yang akan dikonsumsi, aktivitas fisik yang Kasus kesehatan dari setiap individu
sesuai dan bagaimana kesehatan menjadi perlu pendekatan secara holistik (menyeluruh).
prioritas dalam keluarga.19 Selain individu sebagai obyek kasus, juga
Penanganan hipertensi dari sisi asupan individu sebagai seorang manusia yang terkait
makanan dimulai dengan pembatasan natrium dengan aspek fisik, biologis, psikologis, sosial,
dan lemak dalam diet, pengaturan berat badan dan kultural serta lingkungan. Masalah
(jumlah kalori sesuai dengan BMI), perubahan kesehatan individu merupakan suatu
gaya hidup, program latihan, dan tindak lanjut komponen dari sistem pemeliharaan kesehatan
asuhan kesehatan dengan interval teratur. dari individu yang bersangkutan, individu
Ketidak patuhan terhadap program terapi sebagai bagian dari keluarga dan sebagai
merupakan masalah yang besar pada penderita bagian dari masyarakat. Dalam proses
hipertensi. Bila pasien berpartisipasi secara memperlambat progresivitas hipertensi sendiri
aktif dalam program termasuk pemantauan diri sangat bergantung pada pasien, tenaga
mengenai tekanan darah dan diet, kepatuhan kesehatan, keluarga dan komunitas. Dalam
cenderung meningkat karena dapat segera tingkat keluarga terdapat subkategori yang
diperoleh umpan balik sejalan dengan mempengaruhi keadaan penyakit pasien hal
perasaan semakin terkontrol.16,17 tersebut tersiri atas; 1) Harmonitas pada
Anggota keluarga juga memberikan keluarga, 2) keseimbangan finansial, 3)
dukungan emosional yang membantu pasien kontroling kesehatan, dan 4) wellbeing .
untuk menangani stres akibat penyakitnya.
Ketika keluarga memberikan dukungan kepada Simpulan
pasien, maka keadaan pasien akan membaik. Berdasarkan uraian diatas, dapat
Dukungan keluarga yang meningkat akan disimpulkan bahwa dukungan keluarga yang
berhubungan dengan kontrol tekanan darah berperan dalam manajemen penyakit
yang lebih baik pada pasien hipertensi.19 hipertensi dapat berupa kepatuhan minum
Dukungan emosional keluarga terlihat obat, harmonitas keluarga, keseimbangan
dimana keluarga sebagai tempat yang aman finansial, controlling kesehatan, wellbeing,
dan damai untuk istirahat dan belajar serta makan harian, aktivitas fisik dan manajemen
membantu penguasaan terhadap emosi, stres.
diantaranya menjaga hubungan emosional
meliputi dukungan yang diwujudkan dalam Daftar Pustaka
bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian 1. WHO. A global brief on hypertension:
dan mendengarkan atau didengarkan saat silent killer, global public health crisis
mengeluarkan perasaanya.20 [internet]. Switzerland: World Health
Harmonitas keluarga diperlukan dalam Organization; 2013 [disitasi tanggal 4
menurunkan mortalitas penyakit hipertensi, Oktober 2016]. Tersedia dari:
dimana dengan menurunnya tingkat stress http://www. Ish-world.com/downloads/
kejadian peningkatan tekanan darah dapat pdf/global_brief_hypertension.pdf
dimungkinkan untuk menurun. Keseimbangan 2. Rahajeng E, Tuminah S. Prevalensi
finansial sangat diperlukan dimana terapi hipertensi dan determinannya di
dalam hipertensi bersifat kontinus. Sehingga indonesia [internet]. Jakarta: Pusat
keseimbangan finansial sangat diperlukan Penelitian Biomedis dan Farmasi Badan
untuk mempertahankan terapi yang sedang Penelitian Kesehatan Departemen
dilaksanakan. Dalam kontrol kesehatan sangat Kesehatan RI; 2009 [disitasi tanggal 4
diperlukan dukungan keluarga. Dikarenakan Oktober 2016]. Tersedia dari:
keluarga berperan sebagai suatu kelompok http://www.lib.fkm.ui.ac.id/file?file=pdf/
utama yang bertindak sebagai pengingat.18,21 metadata-74324.pdf
Dukungan keluarga juga memiliki peran 3. Kemenkes RI. Hipertensi penyebab
bersamaan dengan manajemen diri dalam kematian nomor tiga. [internet]. Jakarta:
mengontrol penyakit kronik. Keluarga Kementerian Kesehatan Republik
memberikan peranan penting dalam Indonesia; 2010 [disitasi tanggal 4 Oktober
mendorong dan memperkuat perilaku pasien.22 2016]. Tersedia dari: http://www.depkes.

Majority | Volume 6 | Nomor 1 | Februari 2017 | 38


Hendra Efendi dan TA Larasati |Dukungan Keluarga dalam Manajemen Penyakit Hipertensi

go.id/article/print/810/hipertensi-penye 12. Nguyen Q, Dominguez J, Nguyen L,


bab-kematian-nomor-tiga.html Gullapalli N. Hypertension management:
4. Costa RS, Nogueira LT. Family support in an update. Am Health Drug Benefits
the control of hypertension. Rev Lat Am [internet]. 2010 [disitasi tanggal 1
Enfermagem [internet]. 2008 [disitasi November 2016]; 3(1): 47-56. Tersedia
tanggal 4 Oktober 2016]; 16(5): 871-6. dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
Tersedia dari: http://www.ncbi.nlm.nih. articles/PMC4106550/
gov/ pubmed/19061024 13. Harnilawati. Konsep dan proses
5. Oxman TE, Hull JG. Social support and keperawatan keluarga. Sulawesi Selatan:
treatment response in older depressed Pustaka Assalam; 2013.
primary care patients. J Gerontol 14. Supriyana DS. Hubungan sembilan fungsi
Psycholog Sci [internet]. 2001 [disitasi keluarga dengan peningkatan derajat
tanggal 4 Oktober 2016]; 56: 35-45. kesehatan keluarga di kabupaten karang
Tersedia dari: http://www.ncbi.nlm. anyar [tesis]. Surakarta: Universitas
nih.gov/pubmed/11192336 Sebelas Maret; 2010.
6. Strogatz DS, James SA. Social support and 15. Wade DT. Holistic health care: what is it
hypertension among blacks and whites in and how can we achieve it [internet].
a rural, southern community. Am J Oxford: Oxford Centre for Enablement;
Epidemiol [internet]. 1986 [disitasi tanggal 2009 [disitasi tanggal 1 November 2016].
4 Oktober 2016]; 124: 949-56. Tersedia Tersedia dari: http://docplayer.net/
dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub 5778978-Holistic-health-care-what-is-it-
med/3776977 and-how-can-we-achieve-it.html
7. Marin-Reyes F, Rodriguez-Moran M. 16. Susanto Y. Hubungan dukungan keluarga
Family support of treatment compliance in dengan kepatuhan minum obat pasien
essential arterial hypertension. Salud hipertensi lansia di wilayah kerja
Publica Mex [internet]. 2001 [disitasi puskesmas sungai cuka kabupaten tanah
tanggal 4 Oktober 2016]; 43: 336-9. laut. Jurnal Ilmiah Manuntung [internet].
Tersedia dari: http://www.ncbi.nlm. 2015 [disitasi tanggal 4 Oktober 2016];
nih.gov/pubmed/3776977 1(1):62-67. Tersedia dari: http://www.
8. James PA, Oparil S, Carter BL, Cushman jim-akfarsam.org/99-2/
WC, Dennison-Himmelfarb C, Handler J, et 17. Suprianto PK, Arna YD, Kuspiantiningsih T.
al,. Guideline for the management of high Hubungan dukungan sosial keluarga
blood pressure in adults: report from the dengan kepatuhan menjalankan program
panel members appointed to the eighth pengobatan pasien hipertensi di urj
joint national committee. J Am Med Assoc jantung rsu dr. soetomo surabaya. Jurnal
[internet]. 2014 [disitasi tanggal 4 Oktober Keperawatan [internet]. 2009 [disitasi
2016]; 311(5): 507-520. Tersedia dari: tanggal 4 Oktober 2016]; 2(2):3781-9.
http://jamanetwork.com/journals/jama/f Tersedia dari: http://digilib.poltekkesdep
ullarticle/1791497 kes-sby.ac.id/ view.php?id=247
9. Price SA, Wilson, Lorraine M. Patofisiologi: 18. Kitayama S, Karasawa M, Curhan KB, Ryff
konsep klinis proses-proses penyakit. CD, Markus HR. Independence and
Jakarta: EGC; 2005. interdependence predict health and
10. Yogiantoro M. Hipertensi essensial. wellbeing: divergent patterns in the united
Dalam: Sudoyo W, Setiyohadi, Bambang. states and japan. Frontiers in psycho
Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: FK [internet]. 2010 [disitasi tanggal 4 Oktober
UI; 2010. hlm. 1079. 2016]; 1(163):1-10. Tersedia dari:
11. Kabedi NN, Kayembe DL, Kayembe TK. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
Hypertensive retinopathy and its articles/PMC3153777/
association with cardiovascular, renal and 19. Rosland AM. Sharing the care: the role of
cerebrovascular morbidity in congolese family in chronic illness [internet].
patients. Cardiovasc J Afr [internet]. 2014 California Healthcare Foundation; 2009
[disitasi tanggal 1 November 2016]; 25: [disitasi tanggal 4 Oktober 2016]. Tersedia
228-32. Tersedia dari: http://www.ncbi. dari: http://www.chcf.org/resources/dow
nlm.nih.gov/pmc/ articles/PMC4241591/ nload.aspx?id=%7B5006315E
39 | Majority | Volume 6 | Nomor 1 | Februari 2017
Hendra Efendi dan TA Larasati |Dukungan Keluarga dalam Manajemen Penyakit Hipertensi

20. Tumenggung I. Hubungan dukungan sosial


keluarga dengan kepatuhan diet pasien
hipertensi di rsud toto kabila kabupaten
bone bolango. J Health and Sports
[internet]. 2013 [disitasi tanggal 26 Januari
2017]; 7(1):1-12. Tersedia dari:
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/ JHS/
article/download/1085/882
21. Osamor PE. Social support and
management of hypertension in south-
west nigeria. Cardiovasc J Afr [internet].
2015 [disitasi tanggal 1 November 2016];
26:29-33. Tersedia dari: http://www.
ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC43922
08/
22. Penarrieta MI, Barrios FF, Gomez TG,
Martinez SP, Gonzales ER, Valle LQ. Self
management and family support in
chronic diseases. J of Nursing Edu and
Practic [internet]. 2015 [disitasi tanggal 4
Oktober 2016]; 5(11): 73-80. Tersedia dari:
http://www.sciedupress.com/ journal/
index. php/jnep/article/.../4618

Majority | Volume 6 | Nomor 1 | Februari 2017 | 40

Anda mungkin juga menyukai