Di susun oleh:
Rati Rohaeti
CIMAHI
2020
Asuhan Keperawatan Pada Ny. N Dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler
Akibat Acut Coronary Syndrom Di Ruang Perawatan Intensive Cardio Care Unit
Rumah Sakit Dustira Cimahi
DATA KLIEN
A. DATA UMUM
1. Nama inisial klien : Ny. N
2. Umur : 38 th
3. Alamat : Jl.Mulya Bakti no.6 Rt 03/RW 11 Cimahi
4. Agama : Islam
5. Tanggal masuk RS/RB : 04-01-2021
6. Nomor Rekam Medis : 542278
7. Diagnosa medis : ACS
8. Ruang : ICU
B. PENGKAJIAN
1. HEALTH PROMOTION
a. Kesehatan Umum:
- Alasan masuk rumah sakit:
Klien mengeluh nyeri dada, nyeri terasa seperti tertindih benda berat, nyeri
terasa didaerah dada sebelah kiri menjalar ke bahu, skala nyeri 4 (0 - 10),
nyeri terasa tidak tentu, kadang saaat beraktivitas nyeri terasa, dan berkurang
saat beristirahat .
- Kesadaran : Compos Mentis
- Tekanan darah : 160/110 mmHg
- Nadi : 98 x/menit
- Suhu : 36.7 0C
- Respirasi : 22 x/menit
c. Riwayat pengobatan
No Nama obat/jamu Dosis Keterangan
1. Biogesic 1 tab Jika nyer
d. Kemampuan mengontrol kesehatan:
- Yang dilakukan bila sakit : meminum obat warung, Pergi ke puskesmas.
- Pola hidup (konsumsi/alkohol/olah raga, dll)
3. ELIMINATION
a. Sistem Urinary
1) Pola pembuangan urine (frekuensi, jumlah, ketidaknyamanan)
b. Sistem Gastrointestinal
1) Pola eliminasi
4. ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
b. Cardio respons
1) Penyakit jantung : Sebelumnya belum pernah menderita penyakit
jantung
2) Edema esktremitas : Tidak ada
3) Tekanan darah dan nadi : Tekanan darah : 160/110 mmHg,
Nadi : 98 x/menit
4) Tekanan vena jugularis : Tidak ada
5) Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi : Dada simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan bentuk
dada dan punggung
b) Palpasi : Tidak ada krepitasi
c) Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung
d) Auskultasi: Irama teratur, denyut kuat
c. Pulmonary respon
1) Penyakit sistem nafas : Sebelumnya belum pernah menderita penyakit
pada sistem pernafasan
2) Penggunaan O2 : Binasal canul 4 lt/mt
3) Kemampuan bernafas : Jalan nafas tidak ada masalah
4) Gangguan pernafasan (batuk, suara nafas, sputum, dll)
- Respirasi 22 x/menit irama teratur, bunyi nafas ronkhi pada saat akhir
pernafasan, dan saat bernafas tidak menggunakan otot bantu nafas
5) Pemeriksaan paru-paru
a) Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan, pengembangan
dada saat bernafas sama kiri dan kanan, tidak ada ada
penggunaan otot bantu nafas
b) Palpasi : Tidak ada krepitasi
c) Perkusi : Sonor
d) Auskultasi : Irama teratur, bunyi nafas ronkhi pada saat akhir
Pernafasan
5. PERCEPTION/COGNITION
a. Orientasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan : SMA
2) Kurang pengetahuan : Klien belum mengetahui tentang
penyakitnya
3) Orientasi (waktu, tempat, orang) : Tidak ada masalah
b. Sensasi/persepsi
1) Riwayat penyakit jantung : Sebelumnya belum pernah menderita
penyakit jantung
2) Sakit kepala : Ada pusing
3) Penggunaan alat bantu : Tidak ada
4) Penginderaan : Tidak ada kelainan
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
2) Kesulitan berkomunikasi : Tidak ada
6. SELF PERCEPTION
a. Self-concept/self-esteem
1) Perasaan cemas/takut : Klien mengatakan cemas akan
penyakitnya
2) Perasaan putus asa/kehilangan: Tidak ada
3) Keinginan untuk mencederai : Tidak ada
4) Adanya luka/cacat : Tidak ada
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan
1) Status hubungan : Kawin
2) Orang terdekat : Keluarga
3) Perubahan konflik/peran : Tidak ada
4) Perubahan gaya hidup : Tidak ada
5) Interaksi dengan orang lain : Tidak ada masalah
8. SEXUALITY
a. Identitas seksual
1) Masalah/disfungsi seksual : Tidak ada
2) Periode menstruasi : Teratur
3) Metode KB yang digunakan : Suntik
4) Pemeriksaan SADARI : Teratur
5) Pemeriksaan papsmear : Belum pernah
9. COPING/STRESS TOLERANCE
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas : Ada
2) Kemampan untuk mengatasi : Berusaha untuk berobat
3) Perilaku yang menampakkan cemas : Klien tampak cemas
11. SAFETY/PROTECTION
a. Alergi : Tidak ada
b. Penyakit autoimune : Tidak ada
c. Tanda infeksi : Tidak ada
d. Gangguan thermoregulasi : Tidak ada
e. Gangguan/resiko (komplikasi immobilisasi, jatuh, aspirasi, disfungsi
neurovaskuler peripheral, kondisi hipertensi, pendarahan, hipoglikemia,
Sindrome disuse, gaya hidup yang tetap)
- Tidak ada
12. COMFORT
a. Kenyamanan/Nyeri
1) Provokes (yang menimbulkan nyeri) : Klien mengeluh Nyeri dada, nyeri
terasa seperti tertindih benda berat
2) Quality (bagaimana kualitasnya) : nyeri terasa tidak tentu,kadang
saaat beraktivitas nyeri terasa, dan
berkurang saat beristirahat
3) Regio (dimana letaknya) : nyeri terasa didaerah dada sebelah
kiri menjalar ke bahu
4) Scala (berapa skalanya) : 4 (0 – 10)
5) Time (waktu) : ± 5 – 10 menit
b. Rasa tidak nyaman lainnya : Klien mengatakan terasa pusing
c. Gejala yang menyertai : Tidak ada
13. GROWTH/DEVELOPMENT
Pertumbuhan dan perkembangan : Tidak ada gangguan
C. Analisa Data
mmhg
N : 98 x/menit Produksi asam laktat
meningkat
Hasil EKG :
Inferior infark dan
Nyeri
elevasi segmen
ST di V1, V2 dan
V3 (anteroseptal)
2 DS : Suplai O2 ke miokard Penurunan curah
jantung b.d
Klien mengatakan dada menurun
perubahan preload
terasa berat dd.klien mengeluh
lelah TD 160/110
DO : Seluler hipoksia
mmHg.
TD : 160/110
mmhg Integritas membran sel
Klien tampak berubah
lelah Kontraktilitas menurun,
beban jantung meningkat
Mekanisme kompensasi
Klien terpasang O2
4-5 Lpm via Binasal
Canule Mengaktifasi sistem renin-
Pola nafas pasien angiotensin-aldosteron
tampak tidak teratur
Nafas tampak seperti
Vasokonstriksi & retensi
berat
cairan
Bunyi nafas ronchi
diakhir nafas
Peningkatan preload
Ketidakseimbangan
ventilasi perfusi
Peningkatan preload
Ketidakseimbangan
ventilasi perfusi
Ketidakseimabangan
antara suplai dan
kebutuhan oksigen
Intoleransi aktifitas
D. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (iskemia) dd klien mengeluh nyeri, skala
nyeri 4, klien nampak meringis kesakitan, TD 160/110 mmHg
b. Penurunan curah jantung b.d perubahan preload dd.klien mengeluh lelah TD
160/110 mmHg.
c. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi perfusi dd. Dispnea,
adanya bunyi nafas tambahan
d. Intoleransi aktivitas b.d ketiadkseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
dd. Klien menegeluh lelah, dispnea, gamabaran EKG nampak iskemik
e. Defisit pengetahuan tentang manajemen penyakit jantung b.d keterbatasan kognitif
dd. Klien menunjukan perilaku yang tidak sesuai
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien : NY.N Ruang : ICCU
Perawatan
Diagnosa : ACS No.Relam Medik : 542278
Medis
1 04-01- Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan intervens Manajemen nyeri
21
pencedera fisiologis keperwatan selama 1x24 jam,maka
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
(iskemia) dd klien perfusi miokard meningkat dengan
inyensitas nyeri
mengeluh nyeri, skala nyeri kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
4, klien nampak meringis a. Nyeri dada menurun 3. Indentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
kesakitan, TD 160/110 b. Tekanan darah membaik 4. Monitor efek samping penggunaan analgetik
mmHg 5. Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
6. Fasilitasi istirahat dan tidur
7. Jelasakan penyebab, periode, dann pemicu nyeri
8. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
9. Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu
2 04-01- Penurunan curah jantung Setelah dilakukan intervens Perawatan jantung akut
21
b.d perubahan preload keperwatan selama 1x24 jam,maka
1.Identifikasi karakteristik nyeri dada
dd.klien mengeluh lelah TD curah jantung meningkat dengan
2.Monitor EKG 12 sadapan untuk perubahan ST dan T
160/110 mmHg kriteria hasil: 3.Monitor aritmia
4.Monitor elaktrolit
a. Dispnea menurun
5.Monitor enzim jantung
b. Tekanan darah membaik 6.Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
7.Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress dan ansietas
8.Sediakan lingkungan yang kondusif untuk istirahat dan
pemulihan
9.Siapkan untuk menjalani intervensi coroner perkutan jika perlu
10. Anjurkan segera lapor jika nyeri dada
11. Anjurkan menghindari manuver valsava ( mengedan dan batuk
keras)
12. Kolaborasi pemberian antiplatelet jika perlu
13. Kolaborasi pemberian angi angina
14. Kolaborasi pepmberian morpine jika perlu
15. Klaborasi pemberian inotropic jika perlu
16. Kolaborasi pemeberian obat untuk mencegah manuver valsava
17. Kolaborasi pencegahan thrombus dengan antkoagulan jika
perlu
18. Kolaborasi pemerikasaan x-ray dada jika perlu
3 04-01- Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan intervens Terapi oksigen
21
b.d ketidakseimbangan keperwatan selama 1x24 jam,maka
1. Monitor kecepatan aliran oksigen
ventilasi perfusi dd. pertukaran gas meningkat dengan
2. Monitor efektifitas terapi oksigen
Dispnea, adanya bunyi kriteria hasil: 3. Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat makan
nafas tambahan 4. Monitor tanda tanda hipoventilasi
a. Dispnea menurun
5. Monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan oksigen
b. Bunyi nafas tambahan menurun 6. Berikan oksigen tambahan
7. Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan oksigen
dirumah
8. Kolaborasi penentuan dosis oksigen
No. No. Dx. Kep. Tanggal / Jam Implementasi (respon dan atau hasil) paraf Evaluasi (SOAP) dan paraf
1 Nyeri akut b/d 04-01-21 Ev. 20.30 WIB
agen pencedera
Jam 15.00 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S:
fisiologis WIB
frekuensi, kualitas, inyensitas nyeri Klien mengatakan nyeri dada
berkurang
(iskemia) dd klien
s.d R/ nyeri terasa seperti tertindih benda
mengeluh nyeri, berat, nyeri terasa didaerah dada O:
Jam 21.00 sebelah kiri menjalar ke bahu, skala Klien terlihat lebih baik
skala nyeri 4, klien TD : 140/90 mmhg
WIB nyeri 4 (0 - 10), nyeri terasa tidak tentu,
nampak meringis kadang saaat beraktivitas nyeri terasa, N :90 x/menit
dan berkurang saat beristirahat . R : 20 x/menit
kesakitan, TD
Skala nyeri : 3 (0-10)
160/110 mmHg 2. Identifikasi skala nyeri A:
R/ skala nyeri 4 (0 - 10), Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat
3. Indentifikasi faktor yang memperberat dan
sumbatan arteri koroner mulai teratasi
memperingan nyeri
R/ nyeri terasa tidak tentu, kadang saaat
beraktivitas nyeri terasa, dan berkurang P:
saat beristirahat . Intervensi dilanjutka