Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6
juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara
(atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung
permukaan Bumi dari angin matahari,sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa.
Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan
udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan
melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara
-70 C hingga 55 C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan
setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760
milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi
(sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat
jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.

B. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah  Bagaimanakah
karakteristik lapisan Bumi dan pergeseran Benua ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.    BUMI
Sebelum membahas tentang struktur bumi dan penjelasannya, mari kita kaji
dahulu sedikit mengenai planet bumi. Bumi tempat kita tinggal saat ini merupakan
salah satu anggota tata surya dengan matahari sebagai pusatnya. Jarak bumi dengan
matahari sekitar 150 juta km. Bumi berbentuk bulat pepat dengan jari-jari ± 6.370
km. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari delapan planet yang dekat
dengan matahari.Bumi diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang
lalu, dan merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis
mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan.
Sebagai planet yang memiliki kehidupan di dalamnya, bumi terdiri atas
beberapa struktur yang memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal. Di antara
macam-macam struktur bumi di antaranya adalah terdiri dari banyak jenis material
seperti berbagai jenis batuan, tanah, serta air yang kesemuanya membentuk planet
bumi yang sekarang ini kita diami.

B.     STRUKTUR BUMI
Secara garis besar, lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu: kerak bumi
(crush), selimut (mantle), dan inti ( core). Struktur bumi seperti itu mirip dengan
telur, yaitu cangkangnya sebagai kerak, putihnya sebagai selimut, dan kuningnya
sebagai inti bumi.
 1.   Kerak Bumi (crush)
Lapisan ini menempati bagian paling luar dengan tebal 6-50 km. Tebal lapisan ini
tidak sama di setiap tempat, di benua tebalnya 20-50 km, samudra 0-5km atau
bersamaan dengan air diatasnya sekitar 6-12 km. Tersusun dari materi-materi padat
yang kaya silisium dan uluminium. Kerak bumi ini dapat dibagi 2 yaitu:
 Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 0-5km atau bersamaan dengan
air diatasnya sekitar 6-12 km. Kerak samudera atau kerak oseanik, merupakan kerak

2
bumi yang menyusun lantai dasar samudera. Kerak ini menyusun sekitar 65% dari
luas kerak bumi. Kedalaman dai kerak oseanik ini rata-rata sekitar 4000 meter dari
permukaan air laut, meskipun pada beberapa palung laut kedalamannya ada yang
mencapai lebih dari 10 km. Batuan yang menyusun kerak samudera adalh batuan
yang bersifat basa atau mafik. Bagian atas dari kerak samudera dengan ketebalan
sekitar 1,5 kn disusun oleh batuan yang bersifat basa atau basaltik, Sedangkan bagian
bawahnya disusun oleh batuan metamorf dan batuan beku gabbro. Permukaan kerak
samudera ditutupi oleh endapan sedimen dengan ketebalan rata-rata sekitar 500
meter.

 Kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-50 km. Batuan penyusun kerak
benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak benua atau
kerak kontinen, merupakan kerak bumi yang menyusun daratan atau benua. Kerak
benua mempunyai ketebalan antara 30 sampai 35 km dengan ketebalan rata-rata
sekitar 35 km. Kerak benua ini menyusun sekitar 79% dari volume kerak bumi.
Ketinggian permukaan dari kerak benua rata-rata sekitar 800 meter dari permukaan
laut, meskipun ada daerah yang ketinggiannya mencapai lebih dari 8000 meter.
Batuan yang menyusun kerak benua pada umumnya adalah batuan granitik atau yang
bersifat asam. Bagian atas dari kerak benua ini disusun oleh batuan beku, batuan
metamorf dan batuan endapan. Sedangkan secara keseluruhan batuan beku dan
batuan metamorf menyusun sekitar 95% , sisanya yang 5% merupakan batuan
endapan.
            Kerak Bumi dan sebagian mantel Bumi membentuk lapisan litosferdengan
ketebalan total kurang lebih 80 km. Suhu dibagian bawah kerak bumi mencapai 1.100
◦C. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah:Oksigen (O)
(46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe)
(5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K)
(2,6%),Magnesium (Mg) (2,1%).
Berdasarkan materi-materi penyusunnya, kerak bumi masih dikelompokkan
menjadi beberapa lapisan yaitu :

3
1.1.  Lapisan atas, pada lapisan ini merupakan tempat dimana makhluk hidup
berkembangbiak. Lapisan atas terdiri atas pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk
hidup yang sudah mati. Lapisan ini disebut sebagai tanah humus.
1.2.  Lapisan tengah, lapisan ini merupakan lapisan yang sedikit gersang dan
terdiri atas air serta pelapukan batuan. Lapisan tengah disebut dengan nama
lapisan tanah liat.
1.3 Lapisan bawah, lapisan bawah merupakan lapisan batuan yang masih belum
sempurna pembentukannya.
1.4 Lapisan batuan induk, pada lapisan ini terdapat  bebatuan padat sebagai
penyusunnya.
 2.     Selimut Bumi (Mantle)
Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya dibawah lapisan kerak
bumi. Lapisan ini sebagian besar berupa silikat/besi dan magnesium. Sesuai dengan
namanya, lapisan ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam bumi. Selimut bumi
tebalnya mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan yang padat yang
mengandung silikat dan magnesium. Suhu dibagian bawah selimut mencapai
3.000◦C,tetapi tekanannya belum mempengaruhi kepadatan batuan.
Selimut bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu litosfer, astenosfer dan mesosfer.
1. Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas materi-materi
padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 100 km. Bersama-sama
dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer. Litosfer tersusun atas
dua lapisan utama , yaitu laipsan sial dan lapisan sima.
 Lapisan Sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan
alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO 2dan Al2O3.. Batuan yang
terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf.

 Lapisan Sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan
magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SIO2 dan MgO.  Berat jenis

4
lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan sial. Hal itu
karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
2.      Astenosfer
 Astenosfer merupakan lapisan yang teletak dibawah lapisan litosfer. Lapisan ini
tebalnya 100-400km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma induk).
Astenosfer ini terdiri dari materi dalam keadaan cair atau semi-cair. Astenosfer suhu
normalnya adalah antara 1.400 sampai 3.000 derajat Celcius derajat Celcius. Yang
sangat tinggi suhu dalam segala hal menyebabkan lapisan, termasuk batu, mencair.
Hal ini terutama terdiri dari silikat besi dan magnesium. Suhu astenosfer bervariasi
dengan bahwa dari barysphere atau inti. Pada daerah tertentu di permukaan bumi di
mana suhu inti lebih tinggi, masalah membangun astenosfer dapat ditemukan dalam
keadaan cair. astenosfer memainkan bagian integral dalam gerakan lempeng tektonik
dari kerak bumi. Lempeng tektonik merupakan bagian dari litosfer yang mengapung
di atas astenosfer semipadat bawah. Hal ini lempeng-lempeng yang bertanggung
jawab untuk perubahan geologis besar seperti pembentukan pegunungan, lembah
keretakan, dataran tinggi dan juga gempa bumi dan letusan gunung berapi.

3.      Mesosfer merupakan lapisan yang terletak dibawah lapisan astenosfer.


Lapisan ini tebalnya 2.400-2.700km dan tersusun dari campuran batuan basa dan
besi.

3.     Inti Bumi (Core )


Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi yang terdiri dari
material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain
yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km.
Lapisan ini dibedakan menjadi dua, yaitu lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam.

1. a.  Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang
melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan

5
kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair
dengan suhu 3900°C.
2. Inti Bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat
juga disebut inti bumi. Inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km.
Inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat
mencapai 4800°C.

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni
lithosfer, hidosfer, atmosfer,dan biosfer
1)     ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan
ketebalan lebih dari 650 km.  Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena
adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi.  Perputaran bumi
ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan
tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus
angin..
Berdasarkan profil temperature secara vertical, lapisan-lapisan atmosfer dapat dibagi
menjadi :
1.  Troposfer ( 0 – 10 Km) Merupakan atmosfer terbawah dan dekat dengan
Bumi. Pada lapisan ini, terjadi adanya awan, angin, hujan ,petir, dan lain – lain.
2. Stratosfer ( 10 – 30 Km) Pada lapisan ini, terjadi peningkatan temperature
karena bertambahnya ketinggian. Ozon (O3) terdapat pada lapisan ini dengan
ketinggian 25 Km dari permukaan Bumi.
3. Mesosfer (30 – 50 Km) Lapisan ini mempunyai ion atau udara yang
bermuatan listrik (Lapisan D) yang berfungsi untuk memantulkan gelombang radio.
Karena adanya muatan listrik tersebut, Kita dapt berkomunikasi dengan orang lain di
luar negri.

6
4. Termosfer (50 – 400Km) Lapisan ini berfungsi untuk melindungi bumi dari
meteor dengan cara membakarnya. Hal ini disebabkan karena lapisan atmosfer
mempunyai atom yang bermuatan listrik atau terionisasi radiasi matahari
5. Eksosfer  > 400 Km
Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi.  Pada lapisan ini, kandungan gas-gas
atmosfer sangat rendah.  Batas antara ekosfr (yang pada dasarnya juga adalah batas
atmosfer) dengan angkasa luar tidak jelas.  Daerah yang masih termasuk ekosfer
adalah daerah  yang masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi.  Garis imajiner
yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause.
Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi memiliki arti yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup berbagai organisme di muka bumi.  Fungsi
atmosfer antara lain :
1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari
dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari.
2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.
Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat penting.  Apabila tidak ada
lapian atmosfer, suhu permukaan bumi bila 100% radiasi matahari diterima oleh
permukaan bumi akan sangat tinggi dan dikhawatirkan tidak ada organisme yang
mampu bertaham hidup, termasuk manusia.
Dalam mendistribusikan air antar wilayah di permukaan bumi, peran atmosfer ini
terlihat dalam siklus hidrologi.  Ta2npa adanya atmosfer yang mampu menampung
uap air, maka seluruh air di permukaan bumi hanya akan mengumpul pada tempat
yang paling rendah. Sungai-sungai akan kering, seluruh air tanah akan merembes ke
laut, sehingga air hanya akan mengumpul di samudera dan laut saja.  Pendistribusian
air oleh atmosfer  ini memberikan peluang bagi semua mahluk hidup untuk tumbuh
dan berkembang di seluruh permukaan bumi.

7
Selain itu, atmosfer dapat menyediakan oksigen bagi mahluk hidup.  Kebutuhan
tumbuhan akan CO2 juga dapat diperoleh dari atmosfer.
2)     HIDROSFER
Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen menjadi
H2O.  Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan.  Lapisan air yang
menyelimuti permukaan bumi  disebut hidrosfer.  Siklus Air / Siklus hidrologi
merupakan suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara
terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi.
Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada
ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami
kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Macam Hidrosfer
1. Samudera-samudera dan laut-laut
Samudera-samudera dan laut-laut menempati 71% permukaan bumi.  Bila di lihat
dari luar bumi, terlihat seperti bulatan air.  Tubir samudera yang paling dalam 10 km,
dengan rata-ratanya 4 km.  Bila semua air ini diratakan di permukaan bumi dapat
mencapai dalamnya 2,84 km.

1. Sungai
Sungai adalah aliran air tawar melalui suatu saluran menuju laut, danau dan atau
sungai lain yang lebih besar.  Air sungai dapat berasal dari gletser (es), danau
yang  meluap atau mata air pegunungan.  Dalam perjalanannya, aliran air sungai
mempunyai tiga aktivitas, ayitu melakukan erosi, transportasi dan sedimentasi.
1.  Danau
Danau adalah masa airdalam jumlah besar yang berada dalam satu cekungan atau
basin diwilayah daratan.  Berdasarkan proses terjadinya, danau terbagi menjadi :
1. Danau alam; terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia.
2. Danau buatan (waduk) yang merupakan buatan manusia untuk keperluan
tertentu. Misalnya waduk  Jatiluhur dan Saguliang di Jawa Barat.  Waduk ini antara

8
lain manfaatkan untuk pembangkit listrik, pengairan lahan pertanian, pengendali
banjir, rekreasi dan budidaya ikan.
4.     Rawa
Rawa adalah tanah rendah yang selalu tergenang air karena tidak ada pelepasan air
(drainase).  Oleh karena itu, air rawa bersifat asam.  Berdasarkan sifatnya, rawa dapat
dibedakan menjadi :
a.       Rawa air asin, yaitu rawa yang terdapat di daerah pantai.
b.      Rawa air payau, yang terdapat di sekitar muara air sungai di dekat laut.
c.       Rawa air tawar, yang terdapat di sekitar sungai-sungai besar.
5. Air Tanah
Merupakan air yang terdapat di lapisan tanah di bawah permukaan bumi, berasal ari
air hujan yang meresap ke dalam tanah.   Semakin banyak air hujan yang meresap ke
dalam tanah, semkain banyak pula air yang tersimpan di dalam tanah.  Secara umum
air tanah dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Air tanah dangkal, yang terdapat di atas lapisan batuan kedap air.
2. Air tanah dalam, yang terletak di antara dua lapisan batuan kedap air.
Air tanah dapat juga keluar ke permukaan bumi dalam bentuk sumber air panas yang
disebut geyser.  Geyser merupakan sumber air panas yang erat hubungannya dengan
aktivitas vulkanisme.

3)     LITHOSFER
Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya
lapisan.  Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas
batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.  Lithosfer adalah lapisan kulit bumi
paling luar yang berupa batuan padat.  Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu
kerak dan selubung, yang tebalnya 50 – 100 km.  Lithosfer merupakan lempeng yang
bergerak sehingga dapt menimbulkan persegeran benua.
Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan yang terdiri ari campuran antar
mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat.  Induk

9
batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat
tinngi dan terdapat di bawah kerak bumi.  Magma akan mengalami beberapa proses
perubahan sampi menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Lithosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan.  Tanah terbentuk
apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses
fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir.  Selanjutnya bagian ini bercampur
dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang kemudian
membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup.  Dalam wujud
aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis di permukaan
bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi usmber makanan mahluk
hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut.
Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu :             
1.      Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen,
granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan
benua.Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan batu bertebaran
rata-rata 35km.  Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a.       Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian
atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan
benua.
b.       Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada
bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah
tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
2.      Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh
logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O
lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt.

10
Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65
km .

4)     BIOSFER
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan
ekosistem yang ada di planet bumi.  Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang
berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio  yang berarti hidup
dan sphereyang berarti lapisan.  Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah
lapisan tempat tinggal mahluk hidup.  Termsuk semua bisofer adalah semua bagian
permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup.
Pemahaman mengenai biosfer sangat penting untuk pengelolaan sumberdaya hayati,
terutama karena perkembangan flora dan fauna yang semakin berkurang.  Salah satu
penyebabnya adalah terjadinya degradasi hutan akibat kebakaran ataupun pembukaan
hutan untuk pemukiman.
Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal dari biosfer, baik air,
mineral maupun komponen-komponen penyusun atmosfer.  Secara fisik biosfre ini
terbagi tiga, yaitu litosfer, hidrosfer dan atmosfer.

C.    TEORI TERBENTUKNYA KULIT BUMI


Kulit bumi dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Hal ini telah
menjadi bahan pemikiran para ahli untuk mengungkap proses perubahan dan
perkembangan kulit bumi pada masa lalu, sekarang dan prediksi pada masa yang akan
datang. Adapun berbagai teori terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan para ahli
antara lain sebagai berikut.
1.    Teori kontraksi (Contraction theory)

11
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Descrates (1596-1650). Ia
menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin susut dan mengkerut yang
disebabkan oleh terjadinya proses pendinginan, sehingga di bagian permukaannya
terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran. Teori kontraksi didukung pula
oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852). Mereka berpendapat bahwa
bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan di bagian dalam bumi
yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk pegunungan dan
lembah-lembah.
2.    Teori dua benua (Laurasia-Gondwana theory)

Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat
besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan
bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah equator bumi,
sehingga akhirnya terpecah-pecah menjadi benua benua yang lebih kecil. Laurasia
terpecah menjadi Asia, Eropa dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah
menjadi Afrika, Australia dan Amerika Selatan. Teori Laurasia-Gondwana kali
pertama dikemukakan oleh Edward Zuess pada 1884.

3.      Teori pengapungan benua (Continental drift theory)


Teori pengapungan benua dikemukakan oleh Alfred Wegener pada 1912. Ia
menyatakan bahwa pada awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar yang
disebut Pangea. Menurutnya benua tersebut kemudian terpecahpecah dan terus
bergerak melalui dasar laut. Gerakan rotasi bumi yang sentripugal, mengakibatkan
pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju equator. Teori ini didukung
oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika
Selatan bagian timur, serta adanya kesamaan batuan dan fosil pada kedua daerah
tersebut.

4.      Teori konveksi (Convection theory)

12
Menurut teori konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess
dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, menyatakan bahwa di dalam bumi
yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan
kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika arus konveksi yang membawa
materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung
tengah samudera), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang
baru menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua. Bukti kebenaran teori
konveksi adalah terdapatnya tanggul dasar samudera (Mid Oceanic Ridge), seperti
Mid Atlantic Ridge dan Pasific-Atlantic Ridge. Bukti lainnya didasarkan pada
penelitian umur dasar laut yang membuktikan bahwa semakin jauh dari punggung
tengah samudera, umur batuan semakin tua. Artinya terdapat gerakan yang berasal
dari Mid Oceanic Ridge ke arah berlawanan yang disebabkan oleh adanya arus
konveksi dari lapisan di bawah kulit bumi.
5.    Teori lempeng tektonik (Plate Tectonic theory)
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa planet bumi terdiri atas sejumlah
lapisan. Lapisan bagian atas bumi merupakan bagian yang tegar dan kaku berada
pada suatu lapisan yang plastik atau cair. Hal ini mengakibatkan lapisan permukaaan
bumi bagian atas menjadi tidak stabil dan selalu bergerak sesuai dengan gerakan yang
berada di bawahnya. Keadaan inilah yang melatarbelakangi lahirnya teori Lempeng
Tektonik. Lahirnya teori lempeng tektonik (tectonic Plate theory) pada tahun 1968
merupakan kenyataan mutakhir dalam geologi yang menunjukkan terjadinya evolusi
bentuk permukaan bumi. Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh Tozo
Wilso. Berdasarkan teori ini, kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng
tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer, Lempeng-lempeng tektonik
pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena pengaruh arus konveksi yang terjadi
pada lapisan astenosfer yang berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi.
Litosfer sebagai lapisan paling luar dari badan bumi, bagaikan kulit ari pada
kulit manusia dan merupakan lapisan kerak bumi yang tipis. Prinsip teori tektonik
lempeng adalah kulit bumi terdiri atas lempeng-lempeng yang kaku dengan bentuk

13
tidak beraturan. Dinamakan lempeng karena bagian litosfer mempunyai ukuran yang
besar di kedua dimensi horizontal (panjang dan lebar), tetapi berukuran kecil pada
arah vertikal (ketebalan). Bandingkan dengan daun meja, daun pintu, atau lantai di
kelas kalian! Lempeng ini terdiri atas lempeng benua (tebal sekitar 40 km) dan
lempeng samudera (tebal sekitar 10 km). Kedua lempeng tersebut berada di atas
lapisanastenosfer dengan kecepatan rata-rata 10 cm/tahun atau 100 km/10 juta tahun.
Astenosfer merupakan suatu lapisan yang cair (kental) dan sangat panas. Panasnya
cairan astenosfer senantiasa memberikan kekuatan besar dari dalam bumi untuk
menggerakkan lempeng-lempeng secara tidak beraturan. Kekuatan ini
dinamakantenaga endogen yang telah menghasilkan berbagai bentuk di permukaan
bumi. Di bumi ini litosfer terpecah-pecah menjadi sekitar 12 lempeng.
Teori lempeng tektonik banyak didukung oleh fakta ilmiah, terutama dari data
penelitian geologi, geologi kelautan, kemagnetan purba, kegempaan, pendugaan
paleontologi, dan pemboran laut dalam. Lahirnya teori lempeng tektonik sebenarnya
merupakan jalinan dari berbagai konsep dan teori lama seperti Teori Apungan Benua,
Teori Arus Konveksi, Teori Pemekaran Lantai samudera, dan Teori Sesar Mendatar,
sebagaimana telah dijelaskan pada teori-teori di atas.
Berdasarkan kajian para ahli, lempeng tektonik yang tersebar di permukaan
bumi dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak dan mendesak satu sama lain.
Lempeng tektonik bagian atas disebut lempeng samudera, sedangkan lempeng
tektonik pada bagian atas terdapat masa kontinen disebut lempeng benua. Kedua
lempeng ini memiliki sifat yang berbeda. Apabila dua lempeng yang berbeda sifat
tersebut saling mendekat, umumnya lempeng samudera akan ditekuk ke bawah
lempeng benua hingga jauh ke dalam lapisan astenosfer.
Bertemunya antara dua lempeng seperti ini dinamakan gerakan bertumbukan
(subduction), sedangkan daerah yang menjadi tempat tumbukan lempenglempeng
disebut subduction zone. Selain saling mendekat kemudian bertumbukan, gerakan
lempeng juga ada yang saling menjauh dengan lempeng lainnya, dinamakan gerak
divergent atau disebut juga sebagai proses pemekaran. Hasil pemekaran lempeng

14
yang berada di atas benua disebut rifting, sedangkan pemekaran yang berada di
samudera disebut spreading. Contoh proses ini adalah pecahnya Benua Pangea pada
Zaman Trias dengan membentuk celah sepanjang pinggiran Atlantik yang
memisahkan Afrika dan Amerika Latin. Coba kamu perhatikan kedua benua tersebut!
Pasti nampak seperti sebuah sobekan kertas yang keduanya menunjukkan ciri-ciri
bekas sobekan yang berpasangan. Selain itu, ada juga gerakan lempeng yang hanya
bersinggungan atau berpapasan, disebut juga transcurrent fault. Setiap gerakan
lempeng yang berbeda tersebut, akan mempengaruhi gejala dan fenomena alam di
atas permukaan bumi. Secara lengkap, prinsip pergerakan lempeng-lempeng tektonik
adalah sebagai berikut:
a.       Konvergensi
Konvergensi, yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik.
Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua
dengan benua atau antara lempeng benua dengan lempeng dasar samudera. Zone atau
tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua
disebut Zone Konvergen.
Contohnya tumbukan antara lempeng India dengan lempeng Benua Eurasia
yang menghasilkan terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya yang
merupakan pegunungan tertinggi di dunia dengan puncak tertingginya, yaituMount
Everest. Contoh lainnya, tumbukan lempeng Italia dengan Benua Eropa yang
menghasilkan terbentuknya Pegunungan Alpen. Zone berupa jalur tumbukan
antarlempeng benua dengan lempeng dasar samudera, disebut Zone
Subduksi atauzone tunjam, contohnya tumbukan antara lempeng benua Amerika
dengan lempeng dasar Samudera Pasifik yang menghasilkan
terbentuknya Pegunungan Rocky dan Pegunungan Andes.
Fenomana yang dihasilkannya:
1) lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua;
2) terbentuk palung laut di tempat tumbukan tersebut;
3) pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan;
4) terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi dan ekstrusi;

15
5) daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam;
6) penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng;
7) timbunan sedimen campuran atau melange.
Contoh:
Pegunungan di pantai barat Amerika, deretan Pulau Sumatera, Jawa dan Nusa
Tenggara, merupakan akibat pembengkakan lempeng benua. Bermunculan puncak
gunungapi dan terjadi gempa di sepanjang pulau dan pegunungan tersebut.
Ingatlah bahaya gempa yang menimbulkan Tsunami di Aceh dan Sumatera Utara
pada akhir Desember 2004, gempa tersebut timbul akibat adanya tumbukan
antara lempeng samudera Australia terhadap lempeng benua Asia.

b.  Divergensi
Divergensi yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya gerakan
saling menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone berupa
jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Divergen (zone
sebar pisah). Fenomena yang terjadi, sebagai berikut:
1)      Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
2)      Pembentukan tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang tempat
perenggangan lempeng-lempeng tersebut.
3)      Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal
(lava bantal) dan hamparan leleran lava encer, dan
4)      Aktivitas gempa.
Contoh:
Di Lautan Atlantik, tanggul dasar samudera memanjang dari dekat Kutub
Utara sampai mendekati Kutub Selatan. Celah ini menjadikan benua Amerika

bergerak saling menjauh dengan benua Eropa dan Afrika.


c.       Sesar mendatar
Sesar mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan
arah) antarlempeng tektonik. Contohnya, gesekan antara lempeng Samudera Pasifik

16
dengan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San
Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco di
utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zone berupa jalur tempat
bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Sesar Mendatar(Zone
Transform). Bentukan alam yang dihasilkan antara lain patahan atau sesar mendatar.
Gerak patahan atau sesar ini dapat menimbulkan gempa bumi. Contoh: Sesar Sam
Andreas di California.
Tenaga endogen yang telah mengakibatkan adanya variasi bentuk muka bumi,
tidak hanya terjadi di daratan melainkan juga di dasar laut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari delapan planet yang dekat
dengan matahari dan merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai
jenis mahluk hidup. Secara garis besar, lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian,
yaitu: kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan inti ( core).
Kerak Bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori,
yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar
5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun
kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak
benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Berdasarkan
materi-materi penyusunnya, kerak bumi masih dikelompokkan menjadi beberapa
lapisan yaitu : Lapisan atas, Lapisan tengah, Lapisan bawah, Lapisan batuan induk.
Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya dibawah
lapisan kerak bumi. Lapisan ini sebagian besar berupa silikat/besi dan magnesium.
Selimut bumi tebalnya mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan yang padat
yang mengandung silikat dan magnesium. Suhu dibagian bawah selimut mencapai
3.000◦C,tetapi tekanannya belum mempengaruhi kepadatan batuan. Selimut bumi
dibagi menjadi tiga bagian yaitu litosfer, astenosfer dan mesosfer.

17
Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi yang terdiri dari
material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain
yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua,
yaitu lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam.

18
DAFTAR PUSTAKA
Ekarizkifitriasih (2011). “Makalah Struktur
Bumi.”http://ekarizkifitriasih.wordpress.com/makalah-struktur-bumi/.
16/Februari/2014
Chintya. (2013). “struktur Bumi.” http://9triliun.com/artikel/12148/struktur-
bumi.html. 14/Februari/2014.

19

Anda mungkin juga menyukai