Nim : 180601002
Tugas .
1. Ukuran-ukuran epidemiologi. Minimal 2 lembar font : times new roman spasi 1,5
kertas : A4
2. Jelaskan ODD resiko dan resiko relative
Jawaban .
1. Ukuran-ukuran Epidemiologi
Dalam ukuran-ukuran dasar epidemiologi dikenal ada angka kesakitan dan angka kematian.
Keduanya merupakan ukuran dasar dalam epidemiologi untuk menentukan angka kesakitan
maupun kematian.
A. Angka Kesakitan
Angka kesakitan atau yang biasa disebut dengan 'Morbiditas' adalah angka yang
menunjukkan derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi. Morbiditas juga
merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi
sakit. Morbiditas mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan
dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok
yang beresiko.
Di dalam Epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah angka Insidensi, prevalensi dan
berbagai ukuran turunan dari kedua indikator tersebut. Ukuran-ukuran untuk angka kesakitan
adalah sebagai berikut:
1. Rate adalah proporsi dalam bentuk khusus perbandingan antara pembilang dengan penyebut
atau kejadian dalam suatu populasi tertentu dengan jumlah penduduk dalam populasi tersebut
dalam batas waktu tertentu. Ukuran Rate antara lain:
a. Incidence Rate
b. Prevalence Rate
c. Point Prevalence Rate
d. Period Prevalence Rate
e. Attack rate, dan lainnya.
Rumus umum Rate:
2. Rasio adalah nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut.
Nilai rasio jarang digunakan, kecuali pada beberapa hal khusus seperti rasio jenis kelamin (sex
ratio), rasio mortalitas yang distandarisasi (SMR) dan lain-lain.
Rumus Rasio:
3. Proporsi adalah perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut.
rumus proporsi:
Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih
dahulu tentang :
Data tentang jumlah penderita baru.
Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru(Population at Risk).
Rumus:
2. Prevalence Rate
Prevalence Rate adalah ukuran dari frekuensi kasus baru dan kasus lama suatu penyakit yang
terjadi pada sekelompok penduduk/masyarakat selama waktu tertentu. Prevalence rate
digunakan untuk mengukur jumlah orang dikalangan penduduk yang menderita sesuatu
penyakit pada satu titik waktu tertentu.
Meski sedikit yang sakit dalam setahun tetapi bila kronis, jumlahnya akan meningkat dari
tahun ke tahun, maka prevalence rate akan > incidence rate. Bila penyakit akut (lama sakit
pendek karena sembuh atau mati) prevalence relatif < incidence.
Rumus:
Rumus:
4. Period Prevalence Rate
Period Prevalence Rate yaitu jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka
waktu yang bersangkutan.
Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat
munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa.
Rumus:
Contoh: Suatu kantor dengan jumlah karyawan sebanyak 100 orang, 20 orang diantaranya
sejak 2 bulan yang lalu tidak masuk kantor karena menderita penyakit A, dan selanjutnya
pada hari ini 30 orang lainnya terpaksa pulang karena juga menderita penyakit A. Berapakah
Period Prevalence Rate nya?
Perhitungan: Period PR = 100/20 x 100% = 50%
Manfaat Attack Rate adalah untuk memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu
penyakit. Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan penularan penyakit
tersebut.
Bila periode waktunya panjang, populasi yang menjadi resiko juga dapat berubah, maka
digunakan penduduk pada pertengahan periode sebagai populasi yang menjadi resiko.
Rumus:
B. Angka Kematian
Angka kematian atau yang biasa disebut dengan 'Mortalitas' jumlah kematian yang terjadi
dalam suatu populasi. Kematian adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup (Organisasi
Kesehatan Dunia -WHO-). Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital
untuk Kematian. Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian,
yaitu :
a. Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait,
b. Status penyakit,
c. Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat (Bunuh diri, Kecelakaan, Pembunuhan, Bencana
Alam, dsb.)
Contoh: Total kematian penduduk Indonesia tahun 2001 sebanyak 17.308.680 orang dan
jumlah penduduk Indonesia pertengahan tahun 2001 sebanyak 178.440.000 orang. Berapa
CDR tahun 2001?
Perhitungan;
CDR = (17.308.680/ 178.440.000) X1000 = 9.7 per 1000
Angka kematian kasar penduduk Indonesia tahun 2001 adalah 10 orang per 1000 penduduk
Contoh : Jumlah kematian karena TBC di suatu wilayah pada tahun 2000 adalah sebanyak
3.000 orang. Jumlah penduduk pertengahan tahun adalah 13.821.000. Berapakah rate
kematian karena TBC tersebut ?
Perhitungan;
Spesific death rate = (3.000/ 13.821.000) X 100.000
= 2 per 100.000 penduduk
3. Infant Mortality Rate
Rumus:
Contoh: Total kematian bayi berusia <1 di jakarta Timur tahun 2003 sebanyak 12.038.254
orang dan jumlah seluruh kelahiran hidup tahun 2003 sebanyak 148.455.000 orang. Berapa
IMR tahun 2003?
Perhitungan: IMR= 12.038.254/148.455.000 x 100%
= 8,1%
Contoh: Total kematian ibu karena persalinan, kehaliman dan nifas di Jakarta Selatan tahun
2012 sebanyak 530.304 orang dan jumlah seluruh kelahiran hidup tahun 2012 sebanyak
12.390.00 orang. Berapa MMR tahun 2012?
Perhitungan: MMR = 530.304/12.390.00 x 1000 = 42,80
MMR 43 orang per 1000 penduduk.
Contoh: Jumlah kematian akibat kanker payudara di rumah sakit A, dilaporkan sebanyak 56
orang dan pasien yang dirawat dengan penyakit yang sama sebanyak 112 orang. Berapa Case
Fatality Rate penyakit tersebut?
Perhitungan;
CFR = (56/ 112) X 100%
CFR = 50%
Contoh: Jumlah kematian akibat TBC di rumah sakit Z, dilaporkan sebanyak 37 orang dan
jumlah pasien yang dirawat dengan penyakit yang sama sebanyak 94 orang. Berapa DSDR
penyakit tersebut?
Perhitungan: DSDR= 37/94 x 1000 = 393,6
DSDR penyakit TBC sebanyak 394 orang per 1000 penduduk.
Jawaban Soal No. 2
2. Risk Ratio/ Relative Risk Rasio dari risiko terjadinya penyakit atau kondisi kesehatan antara
kelompok yang terpapar dan kelompok yang tidak terpapar. Digunakan jika periode waktu
penyakit memiliki durasi yang tetap atau pasti. Namun, jika penyakit memiliki masa inkubasi
lama atau bervariasi, penetapan risk ratio membutuhkan periode observasi yang cukup lama.
Risk ratio disebut juga sebagai cumulative incidence ratio (CIR) dan berkaitan dengan rate
ratio.
3. CIR merupakan rasio angka insidensi kumulatif dari kelompok yang terpapar penyakit
dan angka insidensi kumulatif kelompok yang tidak terpapar penyakit. Insidensi
kumulatif kelompok terpapar merupakan proporsi dari kasus baru pada kelompok
yang terpapar, sedangkan insidensi kumulatif kelompok tidak terpapar merupakan
proporsi dari kasus baru pada kelompok yang tidak terpapar. Perhitungan Risk Ratio
bisa dilakukan pada penelitian dengan desain studi experimental ataupun kohort.
4. Example! Risiko perilaku merokok di dalam rumah pada kelompok yang diberikan
intervensi terpadu 0.85 kali lebih rendah atau 15 % mengurangi perilaku merokok di
dalam rumah dibandingkan dengan kelompok non.
5. Odds Ratio Odds Ratio merupakan rasio kemungkinan paparan pada kasus dan rasio
kemungkinan paparan pada kontrol. Odds kasus artinya perbandingan jumlah kasus
terpapar dengan kasus tidak terpapar, sedangkan odds kontrol artinya perbandingan
jumlah kontrol terpapar dan kontrol tidak terpapar. Odds ratio merupakan sebuah
pendekatan relative risk yang digunakan dalam studi case control.
6. Prevalence Ratio Penelitian cross sectional (potong-lintang) merupakan penelitian
yang menggunakan data prevalensi. Rasio prevalensi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus Odds ratio atau risk ratio, akan tetapi data yang digunakan
bukan data insidensi kumulatif melainkan data prevalensi penyakit.
7. Example! Jadi, perhitungan Prevalensi Rasio dengan pendekatan Odds rasio
didapatkan ibu yang memiliki jarak kelahiran < 2 tahun berisiko 1,21 kali lebih besar
untuk mengalami kejadian nearmiss dibandingkan ibu yang memiliki jarak kelahiran
lebih dari 2 tahun.
8. Lakukan perhitungan prevalensi rasio untuk data dibawah ini dengan pendekatan Risk
rasio dan Odds rasio.