Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

H DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN MOBILISASI
DI RUANG IGD RS XY

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


Stase Keperawatan Dasar

Disusun Oleh :

MOH RIOH GUNAWAN

14420202097

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2021
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN DASAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FKM UMI
Nama Mahasiswa yang mengkaji : Moh. Rioh Gunawan NIM : 14420202097

No. RM : 319508
Tanggal : 18/11/2020
Tempat : IGD

I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Nn. H
Umur : 19 Thn
Tempat/Tanggal lahir :-
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMP
Suku : Makassar
Pekerjaan : Pelajar
Lama bekerja :-
Alamat : Jl. Onta Baru Baru
Tanggal masuk RS : 18/11/2020
:
Ruangan : IGD
Golongan darah :-
Sumber info : Keluarga Pasien
2. Penanggung Jawab/Pengantar
Nama : Tn. Z
Umur : 40 Thn
Pendidikan terakhir :-
Pekerjaan : PNS
Hubungan dengan klien : Ayah Kandung
Alamat : Jl. Onta Baru
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan Utama
PBM dengan keluhan BAB encer lebih dari 6 kali
2. Alasan masuk RS
Klien dibawah kerumah sakit oleh ayahnya karena klien mengalami
BAB encer lebih dari 6 kali dalam sehari disertai muntah-muntah lebih
dari 3x dalam sehari, nafsu makan menurun, nyeri perut, demam (+),
Nyeri kepala (+)
3. Riwayat penyakit
P : Nyeri perut karena BAB >6 kali sehari disertai muntah
Q : Nyeri tertusuk sehingga sulit tidur
R : Nyeri tekan pada area epigastrium
S : Sulit tidur ketika nyeri
T :-
4. Data Medik
A. Dikirim oleh  IGD  Dokter Praktek
B. Diagnosa Medik
GEA Kronik
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil/kanak-kanak : Tidak ada
Riwayat perawatan : Tidak ada
Riwayat operasi : Tidak ada
Riwayat pengobatan : Tidak ada
2. Riwayat alergi : Tidak ada alergi obat
3. Riwayat Imunisasi :-
4. Lain-lain : sebelumnya klien pernah menderita
BAB encer disertai mual muntah tetapi
tidak sampai dirawat di RS.
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

GI

GII

GIII 19

Ket :

Laki laki
Perempuan
Meninggal dunia
Klien
Hidup bersama
Garis keturunan

GI : Kakek dan nenek dari ayah dan ibu pasien sudah meninggal karene
factor usia.
GII : Bapak dan ibu masih hidup dan tidak pernah menderita penyakit
yang sama dengan pasien.
GIII : Pasien saat ini berumur 19 tahun sedang dirawat dengan penyakit
GEA kronik, pasien merupakan anak tunggal
RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping
Klien mengatasi masalahnya dengan berdiskusi dengan keluarganya
2. Harapan klien terhadap penyakitnya
Klien berharap agar cepat sembuh dan dapat kembali beraktivitas
seperti biasanya.
3. Factor stressor
Klien merasa cemas dengan nyeri perut yang dialaminya.
4. Konsep diri
Klien berusaha mematuhi anjuran perawat dan dokter terhadap
penyakitnya 150-400 dan pengobatannya.
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya
Klien tidak mengetahui penyakit yang sedang dialaminya.
6. Adaptasi
Klien beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya.
7. Hubungan dengan anggota keluarga
Klien mengatakan mempunyai hubungan yang sangat baik dengan
anggota keluarganya.
8. Hubungan dengan masyarakat
Klien mengatakan mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat
di lingkungannya.
9. Perhatian dengan orang lain dan lawan bicara
Klien merespon dengan baik orang yang berada di lingkungan
sekitarnya.
10. Aktivitas social
Klien sering berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat.

11. Bahasa yang sering digunakan


Klien berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia.
12. Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan sekitar klien nampak bersih dan nyaman.
13. Kegiatan keagamaan/pola ibadah
Klien mengatakan tidak melaksanakan shalat 5 waktu.
14. Keyakinan tentang kesehatan
Klien percaya bahwa segala penyakit datangnya dari Allah Swt dan
semua ada obatnya.
V. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
Sebelum MRS : -
Setelah MRS : 3x sehari sedikit tapi sering
2. Minum
Sebelum MRS : -
Setelah MRS : -
3. Tidur
Sebelum MRS : -
Setelah MRS : susah tidur saat perut nyeri
4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : -
Setelah MRS : BAB >5 kali/hari, kuning, disertai lender, konsistensi
encer
5. Eliminasi fekal/BAK
Sebelum MRS : -
Setelah MRS : -
6. Aktifitas dan latihan
Sebelum MRS : -
Setelah MRS : -
7. Personal hygiene
Sebelum MRS : -
Setelah MRS : Penampilan kurang rapi
VI. PEMERIKSAAN FISIK
Hari ……. Tanggal 18/11/2020, Jam………
1. Keadaan umum
Kehilangan BB : BB sebelum MRS dan setelah MRS tidak
terjadi perubahan
Kelemahan : klien tampak lemah
Perubahan mood :-
Vital sign : TD = 90/70 mmHg, N = 110x/menit,
RR = 20x/menit, Suhu = 38℃
Tingkat kesadaran : Compos mentis (15)
Ciri-ciri tubuh :-
2. Head to toe
a. Kulit/integument
Inspeksi : Kulit klien berwarna kuning langsat, tidak terdapat lesi,
tidak terdapat edema
Palpasi : Kulit klien teraba hangat
b. Kepala dan rambut
Inspeksi : bentuk kepala klien bulat, tidak tampak adanya
benjolan, tidak ada lesi, rambut lurus dan berwarna hitam
Palpasi : tidak teraba adanya benjolan, tidak ada fraktur
c. Kuku
Inspeksi : kuku tampak bersih
Palpasi : capillary refiltime <2 detik
d. Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada dropping dan ptosis
pada kelopak mata, konjungtiva nampak anemis, sclera nampak
putih, pupil bereaksi dengan normal jika terkena cahaya, gerakan
bola mata normal
Palpasi : tidak ada peningkatan tekanan intraocular pada mata.
e. Hidung
Inspeksi : tampak normal, septum normal, tidak ada secret,
potensi hidung normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan baik pada sinur prontalis,
maxiliaris dan sinus etmodialis.
f. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada luka, tampak bersih,
tidak ada cairan, tidak ada serumen pada telinga, mendengar dengan
baik, tidak ada luka daerah telinga
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
g. Mulut
Inspeksi : tampak pucat dan kering, tidak ada luka, tidak ada
caries gigi, mulut tampak bersih
h. Leher
Inspeksi : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, tidak ada
distensi vena jugularis
Palpasi : tidak teraba pembekakan kelenjar tyroid
i. Dada
Inspeksi : bentuk dada normal chest, simetris kiri dan kanan,
frekuensi napas normal 20x/menit, ritme nafas afnea/normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, paru mengembang simetris saat
inspirasi
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
j. Abdomen
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada pembengkakan pada
abdomen
Auskultasi : bising usus 40x/menit pada kuadran kanan bawah,
Perkusi : suara timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada epigastrium
k. Genetalia
Tidak ada kelainan
l. Ekstremitas atas dan bawah
Dapat bergerak dengan normal, tidak ada kelainan pada ekstremitas
3. Pengkajian data focus
Data Subjektif :
 Klien mengatakan BAB >6 kali
 Klien mengatakan muntah >3 kali
 Klien mengatakan nafsu makan menurun
 Klien mengatakan nyeri perut
 Klien mengatakan nyeri kepala
 Klien mengatakan demam
 Klien mengatakan cemas
 Klien mengatakan tidak mengetahui penyakit yang dialaminya
Data Objektif
 Klien nampak lemah
 Klien Nampak cemas
 Mukosa bibir pucat dan kering
 Ada nyeri tekan pada area epigastrium
 Konjungtiva nampak anemis
 Bising usus 38x/menit
 Suhu 38℃
4. Pemeriksaan diagnostic
Nama : Nn. N Tgl. Pemeriksaan : 18/11/2020
Umur : 19 tahun Ruang : Khadijah
No. RM : 319508

NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
WBC 6,40 10^9/L 4,00-10,00
RBC 3,88 10^12/L 3,50-5,50
HGB 9,4 g/dL 11,0-16,0
HCT 29,9 % 37,0-54,0
MCV 77,1 fL 27,0-34,0
MCH 24,2 Pg 27,0-34,0
MCHC 31,4 g/dL 32,0-36,0
PLT 602 10^9/L 150-400

5. Penatalaksanaan medis/Terapi
a. L-Bio
b. Ranitidine
c. Sategasik
d. Ketorolac
e. Anvome
f. Lodia

VII. PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN


Infeksi Makanan Psikologi

Berkembang di usus Toksik tak dapat diserap Ansietas

Hipersekresi air dan elektrolit Hiperperistaltik Metabolis


KH,Lemak,Protein

Isi usus
Penyerapan makan di usus Meningkatkan tekanan
menurun osmotik

Pergeseran air dan


elektrolit ke usus
elektrolit keusus
Diare

Frekuensi BAB meningkat

Hilang cairan & elektrolit


berlebihan

Gangguan keseimbangan
cairan & elektrolit

Dehidrasi
Risiko kekurangan
elektrolit

VIII. PROSES KEPERAWATAN


Analisa Data
Nama : Nn. H NO RM : 319508
Umur : 19 tahun Dx Medis : GEA Kronik
Ruang Rawat : Khadijah Alamat : jl. Onta Baru

TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


DS : Infeksi Diare
19/11/2020  Klien
mengatakan Berkembang
BAB >6 kali, diusus
berwarna kuning,
disertai lender, Hipersekresi air
konsistensi encer & elektrolit
 Klien
mengatakan Isi usus
nyeri perut
DO : Diare
 Klien nampak
cemas
 Ada nyeri tekan
pada area
epigastrium
 Bising usus
38x/menit

Frekuensi BAB Risiko


DS : meningkat Ketikdakseimbang
 Klien an Elektrolit
mengatakan Hilang Cairan
muntah >3 kali & elektrolit
 Klien berlebihan
mengatakan
nafsu makan Gangguan
menurun keseimbangan
DO: cairan &
 Klien Nampak elektrolit
lemah
 Mukosa bibir Dehidrasi

pucar dan kering


 Konjungtiva Risiko

nampak anemis ketidakseimban

 Suhu 38℃ gan Elektrolit

PRIORITAS DIAGNOSA
1. (D.0020) Diare b/d inflamasi gastrointestinal
2. (D.0037) Risiko ketidakseimbangan elektrolit b/d muntah

INTERVENSI
Nama : Nn. H NO RM : 319508
Umur : 19 tahun Dx Medis : GEA Kronik
Ruang Rawat : Khadijah Alamat : Jl. Onta Baru
RENCANA
TGL/ TUJUAN/
DIAGNOSA
JAM KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
HASIL
19/11/2 Diagnosa 1 Eliminasi fekal 1. Identifikasi 1. Untuk
020
Diare b/d dengan kriteria penyebab diare mengetahui
inflamasi hasil : 2. Monitor warna, 2. Membantu
gastrointestinal 1. Control volume, membedakan
Ditanda dengan pengeluaran frekuensi dan penyakit individu
DS : feses konsistensi tinja dan
 Klien meningkat mengkajiberatny
mengatakan 2. Distensi a episode
BAB >6 kali abdomen 3. Monitor jumlah 3. Untuk
 Klien menurun pengeluaran mengetahui
mengatakan 3. Teraba diare seberapa banyak
nyeri perut massa pada feses yang keluar
DO : rektal 4. Berikan asupan 4. Makanan
 Klien nampak menurun cairan oral kembali secara
cemas 4. Nyeri bertahan cairan

 Ada nyeri abdomen mencegah keram

tekan pada menurun dan diare

area 5. Kram berulang

epigastrium abdomen 5. Berikan cairan 5. Untuk Untuk

 Bising usus menurun intravena mengatasi

38x/menit 6. Konsiste kehilangan cairan


nsi feses secara hebat
membaik 6. Anjurkan 6. Untuk menjaga
7. Frekuen makanan porsi asupan makanan
si defekasi kecil tapi sering yang dibutuhkan
membaik secara bertahap tubuh
8. Peristalti 7. Kolaborasi 7. Untuk
c usus pemberian obat menurunkan
membaik anti motilitas motilitas atau
paristaltik usus
dan menunjukkan
sekresi degresif
sehingga dapat
menghilangkan
kram dan diare
8. Kolaborasi 8. Untuk menyerap
pemberian obat zat-zat yang tidak
pengeras feses berguna sehingga
feses menjadi
padat

Diagnosa 2 1. Identifikasi 1. Agar lebih mudah


Risiko kemungkinan mengetahui
ketidakseimbanga Keseimbangan penyebab penyebab
n elektrolit b/d elektrolit ketidakseimbang ketidakseimbanga
muntah dengan kriteria an elektrolit n elektrolit,
DS : hasil : sehingga dapat
 Klien 1. Keberla menentukan
mengatakan njutan tindakan
muntah >3 pelayanan selanjutnya yang
kali rutin lebih tepat
 Klien komunitas dilakukan
mengatakan meningkat 2. Monitor mual 2. Agar dapat
nafsu makan 2. Ketersed muntah mengontrol mual
menurun iaan dan muntah
DO: pelayanan pasien
 Klien kesehatan 3. Monitor tanda 3. Agar menyadari
Nampak meningkat dan gejala tanda dan gejala
lemah 3. Ketersed hiponatremia dengan cepat dan
 Mukosa bibir iaan sumber (seperti sakit tepat sehingga
pucar dan daya untuk kepala, dapat mencegah
kering memenuhi membrane terjadinya
 Konjungtiva kebutuhan mukosa kering,) kemungkinan
nampak dasar yang tidak
anemis meningkat diinginkan akibat

 Suhu 38℃ 4. Persiapa hiponatremia.


n komunitas 4. Monitor tanda 4. Agar menyadari
untuk dan gejala tanda dan gejala
menghadapi hypernatremia dengan cepat dan
tantangan (seperti demam, tepat sehingga
dimasa depan mual, muntah, dapat mencegah
meningkat mukosa kering) terjadinya
5. Pemimp kemungkinan
in kunci yang tidak
memantau diinginkan
lingkungan hypernatremia
fisik
meningkat 5. Atur interval 5. Agar memantau
6. Berkola waktu perkembangan
borasi dengan pemantauan kondisi pasien
badan/pemeri sesuai dengan secara berkala
ntah kondisi pasien
meningkat 6. Dokumentasikan 6. Untuk
hasil pemantauan mengetahui
perkembangan
kondisi klien dan
sebagai alat
komunikasi antar
tenaga kesehatan
7. Jelaskan tujuan 7. Agar pasien dan
dan prosedur keluarga
pemantauan mengetahui dan
mengerti tujuan
dari prosedur
pemantauan yang
dilakukan
8. Informasikan 8. Agar pasien dan
hasil pemantauan keluarga dapat
jika perlu mengetahui
perkembangan
pasien

Anda mungkin juga menyukai