Anda di halaman 1dari 6

BAB III

URAIAN KHUSUS
A. Struktur Organisasi Puskesmas
UPTD PUSKESMAS GOGAGOMAN
(Sesuai dengan permenkes RI NO 75 Tahun 2014)

KEPALA PUSKESMAS

Sukmawati S.St
KASUBAG TATA USAHA

RIA. P MOKOAGOW S.KM

PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB UKP PENANGGUNG JAWAB


ESSENSIAL DAN KEFARMASIAN DAN JARINGAN PELAYANAN
PENGEMBANGAN LABORATORIUM PKM DAN JEJARING DAN
Junitha Ch. G. Kereh. S.ST.M.Kes Dr. Lussianan M. Maramis. FASYANKES
M.Kes Indriyani Y. Tunggali, S.St
PELAYANAN PJ. PELAYANAN
PROMKES DAN UKS KESEHATAN PJ. PELAYANAN
JIWA PEMERIKSAAN UMUM BIDAN KOORDINATOR
Indri A.H Pomanto Hanitha Potabuga Hanitha N. Potabuga
S.km
Junitha Ch. G. Kereh.
PELAYANAN PELAYANAN PJ. PELAYANAN S.ST.M.Kes
KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN GIGI DAN
LINGKUNGAN GIGI MULUT PJ. POSKESDES
MASYAMASYAR MOGOLAING
AKAT Juniar Kasim, Amkg
Ni Nyoman Sulastri, Misdiari Makalalag Anggraini Sinubu, St.Keb
Amkl

PELAYANAN KIA KB PELAYANAN PJ. PELAYANAN BALITA PJ. PUSTU MOLINOW


KESEHATAN DAN ANAK
TRADISIONAL
Hastuti Mokodompit, Amd.Kep Indriani Hippy, Amd.Keb
Junitha Ch.G.Kekeh. Shisfan Mamonto,
S.St.M.Kes S.Kep

PELAYANAN GIZI PELAYANAN PJ PELAYANAN PJ POSKEDES


KESEHATAN KESEHATAN REMEJA MONGKONAI
LANSIA
Ni Wayan Dewi Yuniarti,
Murtono T. Ingland J. Kamasih. dr. Lussiana M. Maramis,
Amd. Keb
Malingkas, Amd. Gz Amd. Keb M.Kes

PELAYANAN PZP PELAYANAN PJ. PELAYANAN KIA PJ.POSKESDES


KESEHATAN KB MONGKONAI BARAT
PEDULI REMAJA
Desak K. Indrawati, Junitha C.H.G. Kereh Fitri H. Mamonto, Amd.
S.Kep Stery Palealu S.St.M.Kes Keb
Amd.Keb
PJ. PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA

Ingland J. Kamasih,
Amd.Kep

PJ. PELAYANAN
KESEHATAN TB.PARU
DAN KUSTA
Winda R. Nihe S. Kep

PJ. PELAYANAN
KESEHATAN GAWAD
DARURAT/KEPERAWAT
AN

Desak Kade Indrawati


S.Kep.Ns

PJ. PELAYANAN
PERSALINAN

Anggraini Mokoagow,
Amd.Keb

PJ. PELAYANAN
KEFARMASIAN

Ariastuti Wijayanti,
S.Si,Apt

PJ. LABORATORIUM

Winda R.Nihe, S.Kep

B. Pengelolaan Obat ( Kementerian Kesehatan RI, 2010)


Obat merupakan komponen yang esensial dari suatu pelayanan
kesehatan. oleh karena itu diperlukan pengelolaan yang baik dan benar serta
efektif dan efisien secara berkesinambungan. Pengelolaan obat publik dan
perbekalan kesehatan meliputi kegiatan perencanaan dan permintaan,
penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian serta pencatatan dan
pelaporan. Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara
optimal untuk menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat
penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat waktu dan tepat mutunya
di tiap unit.
Ruang lingkup dari pengelolaan obat yaitu :
a. Perencanaan
b. Permintaan
c. Penyimpanan
d. Pendistribusian
e. Pencatatan dan pelaporan

A. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan
kebutuhan puskesmas.Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan
perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang
mendekati kebutuhan, meningkatkan penggunaan obat secara
rasional,meningkatkan efisiensi penggunaan obat.
Perencanaan kebutuhan di puskesmas setiap periode dilaksanakan
oleh pengelola obat publik dan perbekalan kesehatan di puskesmas.Data
obat yang dihasilkan oleh puskesmas merupakan salah satu faktor utama
dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan.Oleh
karena itu data ini sangat penting untuk perencanaan kebutuhan obat di
puskesmas.

B. Permintaan atau pengadaan obat


Sumber penyediaan obat di Puskesmas adalah sebelumnya berasal dari
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Obat yang diperkenankan untuk
disediakan di Puskesmas adalah obat Esensial yang jenis dan itemnya
ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan dengan merujuk kepada
Daftar Obat Esensial Nasional. Selain itu sesuai dengan kesepakatan
global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No: 085 Tahun 1989
tentang Kewajiban menuliskan resep atau menggunakan Obat Generik di
Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah, maka hanya obat generik saja
yang diperkenankan tersedia di Puskesmas.
Permintaan obat yang dilakukan di Puskesmas Gogagoman yaitu:
a. Menyusun daftar permintaan obat sesuai dengan kebutuhan unit-unit
pelayanan kesehatan di Puskesmas
b. Mengajukan permintaan kepada kepala Dinas Kesehatan atau instalasi
farmasi
kabupaten menggunakan LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat) yang telah ditandatangani oleh kepala Puskesmas
C. Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan
yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik
maupun kimia dan mutunya tetap terjamin.Tujuan dari penyimpanan
yaitu agar obat tersedia di Unit Pelayanan Kesehatan mutunya dapat
dipertahankan.Dalam penyimpanan perlu dilakukan standar terhadap
gudang serta kondisi penyimpanan obat dan sistem pengaturan
penyimpanan obat.
Persyaratan gudang menurut pedoman puskesmas yaitu :
a. Cukup luas minimal 3 x 4 m2
b. Ruangan kering tidak lembab
c. Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembab/panas
d. Perlu cahaya yang cukup, namun jendela harus mempunyai
pelindung untuk menghindarkan adanya cahaya langsung dan
berteralis
e. Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan ber-
tumpuknya debu dan kotoran lain. Bila perlu diberi alas papan (palet)
f. Dinding dibuat licin
g. Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
h. Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat
i. Tersedia lemari/laci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang
selalu terkunci
j. Sebaiknya ada pengukur suhu ruangan
Selain standar gudang, perlu diperhatikan kondisi penyimpanan
gudang.Kondisi penyimpanan gudang diperlukan untuk menjaga mutu
obat.Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada kondisi penyimpanan
gudang yaitu kelembaban, sinar matahari dan temperatur.
Pengaturan dan penyimpanan obat dapat disusun secara alfabetis,
dirotasi dengan sistem FIFO dan FEFO, disimpan pada rak, diletakan
diatas palet, cairan dipisahkan dari padatan, obat-obatan disimpan
ditempat yang cocok dan sesuai.

D. Pendistribusian
Pendistribusian merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat
secara merata dan teratur dari gudang obat puskesmas untuk memenuhi
kebutuhan dari sub – sub unit pelayanan kesehatan dipuskesmas (kamar
obat lab, pustu, pusling, posyandu). Kegiatan distribusi yang dilakukan
meliputi:
a. Menetapkan dasar penyerahan atau pengiriman obat ke sub unit
pelayanan kesehatan dipuskesmas.
b. Menyiapkan dokumen penyerahan
c. Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas, kuantitas, dosis dan
kondisi obat serta kelengkapan dan kebenarandokomen yang
menyertainya.
d. Melakukan administrasi, setiap pengeluaran obat harus segera
dicatat pada kartu stock.

E. Pencatatan dan pelaporan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian


kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib, baik
obatobatan yang diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di
Puskesmas dan atau unit pelayanan lainnya. Tujuan pencatatan dan
pelaporan adalah Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan,
sumber dana untuk melakukan pengaturan dan pengendalian, sumber
dana untuk pembuatan laporan.

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan


pelaporan obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk
mendukung pelaksanaan seluruh pengelolaan obat. Sarana yang
digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas adalah
LPLPO dan kartu stok. LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data, tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan
dengan baik. LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan,
perencanaan kebutuhan obat, pengendalian persediaan dan pembuatan
laporan pengelolaan obat.

Alur pelaporan yaitu Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO
sub unit dan Puskesmas Induk, LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap, yaitu :Dua
rangkap diberikan ke Dinkes Kabupaten/Kota melalui Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota, untuk diisi jumlah yang diserahkan. Setelah ditanda
tangani disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di
Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota.an Satu rangkap untuk arsip
Puskesmas

Periode pelaporan dilakukan secara periodic, setiap bulan LPLPO


dikirim setiap awal bulan, begitu juga untuk puskesmas yang
mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan dan
didistribusikan setiap 3 bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai