A. Pendahuluan
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Association for Educational
Communication and Technology (AECT) suatu asosiasi yang bergerak dalam bidang
komunikasi pembelajaran mendefinisikan bahwa media adalah segala bentuk yang
digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT ini
menunjukan bahwa istilah “media” memiliki makna yang sangat umum. Ini disebabkan
kata “segala bentuk” yang terdapat dalam pengertian tersebut memberi makna bahwa
yang disebut “media” tidak terbatas pada jenis media tertentu.
Jadi apapun bentuknya, bila dapat digunakan untuk menyalurkan informasi atau
pesan dapat disebut sebagai media. Senada dengan AECT, Arief S. Sadiman menyatakan
bahwa definisi media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima. Dalam buku Desain Instruksional, Atwi Suparman
menjelaskan bahwa media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Alat atau media tersebut dapat berupa
alat-alat elektronika, gambar, buku, dan sebagainya.
Dari beberapa pengertian media yang telah diuraikan di atas, dapat dilihat adanya
persamaan antara pengertian yang satu dengan lainnya, terutama pada ruang lingkup
pengertian media, serta fungsi dari media tersebut. Semua pengertian media mengacu
pada pengertian media secara umum, sedangkan fungsinya menyalurkan informasi atau
pesan dari sumber ke penerima.
Salah satu bentuk media audio visual sebagai komunikasi marketing adalah iklan.
Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang
ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media yang sekaligus bertujuan mempersuasi
orang untuk membeli. Menurut Kotler, iklan merupakan bentuk komunikasi non-personal
yang dilaksanakan lewat media dan dibayar oleh sponsor yang jelas. Karenanya iklan
merupakan media yang dapat diserap sehingga iklan sebagai sumber informasi menjadi
stimulus bagi organisme seseorang yang akan memberikan respon dari stimulus yang
diterimanya.
Dengan demikian iklan sesuai dengan teori S – O – R ( Stimulus – Organisme –
Respon ). Teori ini mengemukakan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti melalui
suatu analisis dari stimuli yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi spesifik dan
didukung oleh hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi.
Selain dapat dipandang dari perpektif teori S – O – R iklan televisi juga dapat
dikaji dari teori A – T – R ( Awareness, Trial, Reinforcement ). Teori ini mengemukakan
bahwa khalayak itu dapat dipengaruhi oleh iklan, hasilnya kita akan mendapatkan
sekelompok orang yang relatif tetap memakai produk-produk hasil iklan itu. Rangkaian
teori A-T-R diawali dengan usaha pertama menggugah kesadaran khalayak bahwa
produk yang diinginkan itu ada di sekelilingnya. Harapan kedua ialah setelah menggugah
Membuat sebuah iklan dalam format audio visual berkaitan dengan serangkaian
proses yang harus dilalui sehingga iklan benar-benar dapat mengundang simpati
pemirsanya. Rangkaian proses produksi itu meliputi : Pre-Production, Production, dan
post production :
Pada tahap Pre-production, pengembangan naskah merupakan jantung dari produksi yang
akan dijalankan.
Bagi anda yang melakukan kegiatan penulisan Naskah Video terdapat istilah-istilah
dalam penulisan Naskah tersebut yang akan membantu anda dalam proses produksi
Video.
Gambar atau aspek visual dari suatu programVideo yang tampak di layar kaca
monitor adalah hasil dari serangkaian pengambilan gambar atau shooting dalam kegiatan
dalam produksi.
Penulisan dan
Jenis Shot Visualisasi
Keterangan singkat
Group S.pengambilan
Group Shot gambar untuk
sekelompok orang (bila
objeknya gambar orang)
OSS.Biasanya digunakan
untuk meliputi. Dua
orang yang sedang
bercakap-cakap.
Over Shoulder Shot
Pengambilannya melalui
belakang bahu
(membelakangi kamera )
secara bergantian.
Dari tabel jenis-jenis pengambilan gambar tersebut dapat ditambahkan beberapa catatan
sebagai berikut.
1. Pada dasarnya media televisi adalah media close-up maka efektivitas
penyampaian pesan adalah dengan menggunakan lebih banyak jenis-jenis
shot close.
2. Long shot apalagi Extreme Long shot sebaiknya tidak digunakan karena
kamera televisi berbeda dengan kamera film. Untuk menciptakan suatu awal
Berikut ini adalah beberapa bentuk fisik naskah, yaitu naskah satu kolom dan naskah
dua kolom.
1. Naskah Satu Kolom
Dalam naskah satu kolom, penulisan deskripsi unsur audio dan
visual tidak dipisahkan. Semua ditulis berurutan tanpa pemisahan kolom.
Khusus untuk program yang akan direkam dengan multi kamera televisi
dan tidak dengan teknik film (satu kamera) perlu diperhatikan bahwa:
1. Adegan (scene) tidak perlu diberi nomor urut karena
progresi perekaman akan terjadi bersamaan dengan saat penampilan.
2. Pendekatan produksi video (multi kamera) biasanya post produksi
tidak terlalu banyak bekerja. Misalnya, tidak banyak penyuntingan
dan unsur dramatik sudah dilaksanakan pada saat perekaman.
VIDEO AUDIO
5. Nama tokoh (kecuali bila termasuk dalam dialog), isyarat musik, sound effect
dan instruksi acting semuanya ditulis dalam huruf kapital. Untuk naskah dua
b. CU. ADI
ADI : (MEMBERI SALAM)
c. LS. PAK GURU MENGANG
GUK LALU MELIHAT FX : SUARA BEL SEKOLAH
SEKE LILING KELAS
F. PEMBUATAN STORYBOARD
GUNADARMA
Product : ………….
Theme : ………….
Duration : …………. A D V E R T I S I N G
Date : ………….
Versi : ………….
TV Commercial 2005
Sumber : :www.unaballena.com/prensagal.html
Dari kedua contoh storyboard di atas, dapat disimpulkan bahwa pembuatan storyboard
dimaksudkan untuk menyiapkan dan memberikan gambaran awal mengenai bentuk paket
komunikasi yang akan dibuat, mulai dari awal hingga akhir scene, khususnya untuk paket
komunikasi pemasaran yang dinamis, dalam arti menggunakan media televisi.
G. PROSES EDITING
Untuk proses Editing video banyak software yang bisa digunakan, antara lain :
Adobe Premiere, Ulead Video Editor, Pinnacle Studio, Avid, dan sebagainya atau Final
Cut Pro apabila kita gunakan computer Apple Mac. Setiap software tersebut mempunyai
kelebihannya masing-masing. Fitur-fitur yang ada dalam software tersebut pun berbeda-
beda, walaupun ada beberapa fitur yang sama yang umumnya merupakan fitur standar
yang dipunyai oleh sebuah software editing. Dalam workshop ini kita akan gunakan
software editing Adobe Premiere.
*catatan : untuk men-capture film kita juga dapat gunakan software editing lainnya.
Setelah kita memilih project setting, maka tampilan berikutnya adalah workspace.
Pada umumnya workspace suatu program video editing terdiri dari :
1. Project window : untuk tempat sementara klip-klip yang telah diimport
2. Monitor window : tempat untuk memainkan klip, baik klip yang sudah di-edit
maupun yang belum di-edit.
3. Timeline window : tempat untuk meletakkan dan merangkai klip-klip yang
dapat diberi efek dan transisi, yang kemudian dapat dilihat dalam monitor
window.
2. Untuk memindahkan klip yang kita batasi pada source window kita cukup
mendrag and drop klip tersebut dari source window ke timeline. Apabila klip
yang akan kita edit merupakan klip movie / gambar kita harus menempatkannya
pada timeline video. Dan apabila klip tersebut berupa audio kita harus
menempatkannya pada timeline audio.
3. Pada timeline video terdapat beberapa macam timeline, yaitu Video 1A, Video
1B, dan Video 2. Diantara Video 1A dan Video 1B terdapat timeline transition
yang berfungsi untuk menempatkan transisi antara video 1A dengan video 1B.
Sedangkan Video 2 lebih banyak digunakan untuk penambahan efek green
screen/blue screen dan title.
G.4. Cara memberikan efek video, efek audio, dan transisi pada klip
Untuk memberikan efek video, efek audio dan transisi pada klip kita harus
menempatkan klip terlebih dahulu ke dalam timeline. Karena pemberian efek dan
transisi hanya dapat dilakukan di dalam timeline.
Act : Suatu bagian atau unit tertentu dari perkembangan dramatik dalam
sebuah teleplay; dalam TV biasanya dipisahkan dengan unit yang
serupa dengan spot komersial iklan atau paling tidak dengan fade
out lalu diteruskan dengan fade in.
Action : 1. Gerakan yang dipola dari seorang tokoh atau objek.
2. Dalam sinema diartikan sesuatu yang akan diperlihatkan.
3. Dalam naskah film dua kolom dimaksudkan sebagai tempat
untuk menuliskan deskripsi visual; untuk TV kolom visual diberi
judul “video”.
Ad-Lib : Pembicaraan atau tindakan yang tidak dinaskahkan atau dilatihkan
(semacam improvisasi).
Aerical Shot : Pengambilan/shot dari atas (udara) dengan menggunakan pesawat
terbang atau helikopter.
Animation : 1. Benda, gambar, dan tulisan yang tampak hidup. Misalnya
berupa rangkaian beberapa gambar dengan perbedaan kecil lalu
dishot per bingkai. Bila ditayangkan akan tampak seperti
bergerak/hidup.
2. Bila diterapkan untuk manusia, model, atau boneka disebut
pixilation.
Audio : Bagian dari program yang dapat didengar, misalnya bunyi musik.
Blocking : Proses perencanaan gerakan fisik orang atau objek dalam set.
Dilakukan dengan membuat tanda posisi dengan kapur atau plester.
Kemudian dengan cue penyaji pemain menempati posisi tersebut.
Boom : Alat penyangga yang bisa digerakkan sehingga pergerakan kamera
atau microphone dari satu tempat ke tempat lain pada saat
perekaman mudah dilakukan.
Camera : Sebuah kamera berikut semua peralatan elektronik yang
Chain diperlukan untuk menyajikan gambar ke layar TV
Cinema- : 1. Menggunakan kamera portable (mudah dibawa) dalam
Verite pembuatan film untuk mendapatkan gambar yang sebenarnya.
Misalnya gerakan hewan yang akan mati.
2. Serangkaian teknik yang dirancang untuk ‘menyela aktualita’
Contrast : Perbedaan antara terang dan gelap dalam adegan. Sebaiknya
dengan ratio 20:1.
Control Room : Ruang tempat sutradara dan kerabat teknik mengontrol kegiatan
produksi di studio. Kegiatannya memilih visual untuk
ditransmisikan/direkam dan memainkan semua fungsi elektronik.
Crab : Gerakan menyamping dari dolly camera sama dengan Truck.
Credit : Penayangan/mengumumkan orang yang bertanggung jawab
dalam produksi, penyajian, pemain, dan pihak lain yang
memberikan kontribusinya dalam suatu program media apapun.