ASPECT RATIO
Merupakan perbandingan tinggi dan lebar layar. Semakin lebar layarnya, konsekuensi
dalam mengisi mise en scene-nya semakin luas, juga aspek camera set up-nya
Long Shot (LS): Biasanya dibuat untuk menunjukkan suasana lingkungan dari tokoh
film tersebut, seperti gambar yang terlihat dimana terdapat suasana ruang kantor dan
suasana panggung terbuka.
Full Shot (FS): Biasanya seluruh tubuh tokoh diperlihatkan dari kepala hingga ujung
kaki, hal ini dimaksudkan agar penonton dapat melihat seluruh gestur (gerak tubuh)
tokoh dan sedikit aktivitas lingkungannya
Medium Long Shot (MLS) / Knee Shot (KS): atau sering dikenal dengan Ukuran ini
sebenarnya digunakan pada film-film western (koboi) dan fungsinya adalah agar
pistol yang ada di bawah pinggang sang koboi dapat terlihat jelas oleh penonton,
sebab kalau menggunakan Full Shot maka pistol tersebut dianggap terlalu jauh.
Medium Shot (MS): Tidak memiliki variasi sebab hampir seluruh type of shot yang
menggunakan medium diambil ke Long Shot atau ke Close Up. Oleh karena itu type
of shot ini memiliki keunikan sendiri yaitu bahwa gestur tokoh terlihat lebih jelas
namun lingkungannya hampir tidak terlihat, jadi pusat perhatian penonton diarahkan
pada gerak tubuh tokohnya saja.
Close Up: Secara mendasar memiliki fungsi untuk menginformasikan ekspresi wajah
tokoh. Ada beberapa variasinya yaitu :
1. Medium Close Up (MCU) : Ukuran ini sering dianggap cocok untuk
memperlihatkan shot yang sifatnya intim (menggambarkan kedekatan)
sehingga banyak sekali adegan dialog dalam film menggunakan type of shot
ini terutama dialog-dialog yang normal artinya tidak ada penekanan dramatik
2. Close Up (CU): Banyak pembuat film yang memanfaatkan ukuran ini untuk
memperlihatkan ekspresi wajah si tokoh dengan lebih jelas, baik marah, sedih,
gembira dan lain-lain.
Dua type of shot terakhir biasanya difungsikan untuk memberi penekanan
dramatik kepada ekspresi wajah tokoh
CLOSE SHOT (CS): Ukuran ini banyak digunakan untuk menyebut type of shot dalam
bentuk padat namun bukan wajah tokoh atau mungkin malah benda lain seperti arloji,
buku, botol dan lain-lain.
Namun ukuran dan istilah ini tidaklah mengikat, artinya ada juga pembuat film yang
lebih senang atau terbiasa menggunakan istilah Close Up (CU) untuk
mengkomunikasikan ukuran ini.
Selain Close Shot, ada Two Shot & Three Shot, di mana ukuran ini digunakan untuk
menyebut type of shot yang tokohnya lebih dari satu orang. Type of shot yang di
dalamnya ada dua orang disebut two shot, sedangkan yang tiga orang disebut three shot.
Namun bila tokohnya lebih dari tiga orang maka ukuran shot tersebut lebih banyak
digolongkan pada ukuran Long Shot (LS).
Two Shot
Three Shot
CAMERA ANGLE
Setelah kita mengenal ukuran bingkai dalam membuat film, maka selanjutnya kita juga
wajib mengenal dimana seorang pembuat film meletakkan kameranya atau dikenal
dengan Camera Angle (sudut pengambilan kamera).
High Angle
Top Angle / Bird Eye View
Low Angle
Apabila tinggi mata tokoh / suatu benda lebih tinggi dari lensa kamera dan pada variasi
paling ekstrem disebut Frog Eye View / Worm Eye View.
LENSA
Sebenarnya lensa berfungsi untuk meneruskan cahaya dengan kekuatan penuh agar
pembingkaian dapat berjalan baik. Maka pembuat film harus memahami benar akan
adanya lensa ini. Bila coba digambarkan dilihat dari sudut penangkapannya maka ada
beberapa macam-macam lensa :
Lensa Normal : Lensa ini disebut lensa normal karena daya tangkapnya mendekati
mata manusia normal dalam melihat benda atau subyek tertentu. Dalam kamera film
35 mm lensa normalnya adalah 35 - 50 mm sedangkan untuk kamera film 16 mm
lensa normalnya adalah 25 mm.
Lensa Wide : Disebut lensa wide karena daya tangkapnya lebih luas dari daya
tangkap mata manusia dalam melihat benda atau subyek tertentu. Dalam kamera film
35 mm lensa wide adalah lensa yang ukurannya kurang dari 35 mm sedangkan untuk
kamera film 16 mm lensa wide ukuruannya kurang 25 mm. Lensa ini biasanya
memiliki jarak tangkapan, semakin jauh posisi kamera dari subyeknya maka daya
tangkapnya akan semakin terlihat luas. Namun bila jaraknya kurang dari jarak yang
seharusnya maka gambar akan terlihat tidak wajar atau sering disebut distorsi.
Lensa Tele : Lensa telephoto atau sering disebut dengan lensa tele saja adalah sebuah
lensa yang dapat memperlihatkan subyek menjadi dekat walaupun jarak
pengambilannya jauh.
DEFINISI CAMERA
Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu
menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video
termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah
satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input
data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital
elektronis.
Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-
masing Frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin
cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda
antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut.
Video Analog adalah Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada
pita magnetik.
Video Digital adalah juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam
dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.
Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing,
tetapi jauh lebih mudahkarena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga
untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia.
Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.
2. Capture Video Card dan Port, Contoh : Pinacle, Port Fire Wire IEEE 1394, USB2,
digunakan untuk proses transfer dari camcoder ke PC.
5. Sound Card
6. VGA card
3. White balance = untuk daylight dan sinar lampu dengan menggunakan testchart
yang telah distandarisasi dan selanjutnya melakukan penilaian true color
4. Menghitung noise = perbandingan antara signal dan noise power dituliskan dalam
decibel (dB), semangkin tinggi nilai dBnya berarti semangkin tinggi noise
distance dan semakin baik pula gambar videonya
1. Camcoder
Product Information
1/6" CCD imager with 290K effective pixels, 20X optical zoom lens with
990X digital zoom, 2.5" touch panel SwivelScreen LCD display, Memory
Stick slot
2. Camcoder MiniDV
Product Information
1/6” Advanced HAD CCD imager with 340K effective pixels, 20X optical
zoom lens with 800X digital zoom, Carl Zeiss Vario-Tessar lens, 2.5”
touch panel SwivelScreen LCD display
3. Camcoder DVD
Product Information
1/6" Advanced HAD CCD imager with 800K Pixel still image capabilities,
20X optical zoom lens with 800X digital zoom, Carl Zeiss Vario-Sonnar
lens, 2.5" touch panel Wide Hybrid LCD display
1. Penutup lensa
2. Layar LCD
4. Tombol volume
5. Batery
6. Pengunci batery
7. Tombol power
14. Lensa
15. Mikrophone/mike
1. Bagian kamera
2. Bagian VCR
Mengoperasikan Kamera Video
2. Pindahkan posisi tombol power dari off ke camera dengan menekan dan tahan
tombol kunci, kemudian dorong ke bawah
3. Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD, kemudian dibuka searah
tanda panah. Secara otomatis viewfinder akan mati
1. Tekan tombol pembuka searah dengan tanda panah dan buka penutupnya
2. Masukkan kaset dengan posisi jendela kaca kaset terlihat dari atas dan tekan
bagian tengah belakang kaset
3. Setelah penahan kaset secara otomatis turun kebawah kemudian tekan penutup
kaset
Pengambilan Gambar
1. Normal Angle
2. LS (Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan
dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada long shot,
obyek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di atas kepala
4. MS (Medium Shot)
Di sini obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari
atas pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding
dengan obyek utama
Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU
ini yang paling sering dipergunakan dalam televisi
6. CU (Close UP)
Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakang
nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari
bahu sampai di atas kepala
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi
seluruh layar dan jelas sekali detilnya
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi
seluruh layar dan lebih jelas sangat detilnya.
1. Pan, Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke
kanan atau sebaliknya
Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan)
2. Tilt, Tilting adalah gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas
atau sebaliknya
3. Dolly, Track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi
subyek
4. Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan.
Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller.
5. Crab adalah gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar
dengan subyek yang sedang berjalan.
6. Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau
sebaliknya
7. Zoom adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic,
dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut
pandang lebar atau sebaliknya
1. Jangan tingalkan kaset di dalam camcorder Anda saat tidak digunakan. Kaset bisa
menyebabkan gesekan dan hal ini bisa mengakibatkan masalah pada proses
merekam dan memutar
4. Jangan meninggalkan kaset camcorder di dalam mobil yang terkena udara panas
5. Jangan menaruh label pada kaset camcorder dimana label ini kemungkinan
berlawanan dengan pembuka pintu kaset. Hal ini dapat menyebabkan kaset
menyangkut di dalam kamera
5. Setelah selesai akan tampil gambar 5, untuk mengisi User name dan Company
Name, klik next
6. Dilanjutkan tempat folder untuk install (default ke C), setelah itu klik next
7. Setelah selesai komputer sedang mengcopy ke folder yang ditentukan, selesai klik
next
Sedangkan apabila anda memotret dengan menggunakan Kamera Digital, anda akan
dimudahkan. Dengan menggunakan fasilitas yang ada, Anda dapat menggunakannya
dengan mudah, walau anda bukan seorang fotografer profesional. Materi ini akan
memperkenalkan kepada anda tentang konsep Kamera Digital, bagian-bagian dan teknik
pengoperasiannya.
Cara kerja Kamera Digital hampir sama dengan Kamera Analog. Perbedaan yang
mendasar dapat dilihat dari tabel berikut :
B. Media Penyimpanan Foto
Kamera digital saat ini sudah memiliki sensor penangkap gambar CCD lebih dari
jutaan pixel. Semakin banyak pixel yang bisa ditangkap akan semakin detail dan
semakin halus gambar yang dihasilkan. Misalnya : untuk memotret gambar
ukuran pos card , Anda cukup membeli kamera digital dengan kapasitas sensor 1
Mega pixel. Kamera dengan kapasitas sensor 1 Mega Pixel ini juga masih
mencukupi untuk keperluan gambar di website. Akan tetapi untuk keperluan
gambar yang jauh lebih detail maka diperlukan kamera dengan kapasitas sensor 2
Mega Pixel atau lebih. Bagi fotografer profesional kini sudah tersedia kamera
berkapasitas 5-10 Mega pixel.
Yang perlu diingat adalah semakin banyak sel-sel sensitif foto yang ditampung
dalam chip CCD semakin banyak gangguan-gangguan elektronik yang
dihasilkan. Hanya pembuat sirkit elektronik yang cerdik dan canggih yang
mampu menangani persoalan ini. Dan sekarang ini memang menjadi persoalan
serius, karena belum terlihat siapa penghasil chip CCD terbaik saat ini.
D. Perbedaan CCD dan CMOS
CCD CMOS
E.
Saat ini banyak kamera digital murah yang menggunakan sensor CMOS dari
pada CCD. Apa kelebihan dan kekurangan CMOS dibanding CCD ? CMOS
memiliki keunggulan dimana ongkos produksi murah sehingga harga kamera
lebih terjangkau. Sedangkan CCD memiliki keunggulan dimana sensor lebih peka
terhadap cahaya sehingga pada kondisi redup (sore/malam) tanpa bantuan lampu
blitz / Flash masih bisa menangkap objek dengan baik, sedangkan pada CMOS
hasil perekaman objek sangat buram.
Banyak sekali jenis dan merk Kamera Digital yang ada dipasaran yang merupakan
produk dari beberapa perusahaan kamera. Misalnya : Canon, HP, Olympus, Genius
, Nikon dan lain-lain dengan keunggulan produk masing-masing. Namun secara
umum Kamera Digital mempunyai bagian-bagian yang tidak jauh berbeda antara
satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya mari Kita lihat contoh kamera
digital HP Photosmart 730 series.
Pada bagian sisi depan dan sisi bawah kamera digital memiliki beberapa bagian anatara
lain :
Untuk melihat fungsi dari masing-masing bagian sisi depan dan sisi bawah kamera digital
adalah sebagai berikut :
1. Video/Self Timer Light pada modus video akan berwarna merah ketika
melakukan perekaman movie, dan pada modus kamera akan berwarna merah
berkelap-kelip (blinking red) saat Self Timer diaktifkan.
7. Speaker berfungsi untuk sarana output suara kamera atau audio clips
9. Camera Dock Connector adalah konektor penghubung dengan dok kamera yang
memiliki konektor USB, konektor audio visual dan konektor power adapter AC.
Pada bagian sisi atas kamera digital memiliki beberapa bagian anatara lain :
Fungsi dari masing-masing bagian sisi depan dan sisi bawah kamera digital adalah
sebagai berikut :
1. Flash Button berfungsi untuk menyeting apakah flash aktif atau tidak aktif.
Secara default flash dalam keadaan tidak aktif.
3. Mode Button berfungsi untuk memilih fitur-fitur yang ada seperti : Self Timer,
Macro, Burst atau Exposure Settings.
4. Status LCD berfungsi menampilkan setting kamera dan setting yang sedang aktif.
Icon-icon yang tertera pada Status LCD disamping mengindikasikan/menandakan
bahwa :
8. Kondisi Battery penuh, jika battery lemah (low battery) akan dimunculkan
peringatan pada Image Display.
12. F-stop kamera disetting pada F2.6 atau F4.9 pengaturan aperture kamera.
13. Mode portrait kamera digital sedang aktif untuk pemotretan jarak 60 s.d
100 cm.
14. Mode landscape kamera digital sedang aktif.
15. Mode aksi/sport sedang aktif berfungsi untuk memotret benda bergerak.
16. Setting Macro sedang aktif untuk pemotretan jarak sekitar 20 cm.
17. Setting Burst Mode / Multi Snap sedang aktif untuk pengambilan beberapa
gambar dalam satu snapshot. Biasanya sampai 5 gambar
18. Setting Self Timer sedang aktif untuk pemotretan tanpa menekan Shutter
Button.
5. Shutter Button merupakan tombol perekam gambar. Jika ditekan separo akan
mengunci fokus dan exposure, kemudian tekan penuh untuk mengambil gambar
objek.
6. Video Button merupakan tombol perekam movie. Jika ditekan pertama kali
berarti proses perekaman movie dimulai dan jika ingin menghetikannya tekan
video button sekali lagi.
Pada bagian sisi belakang kamera digital memiliki beberapa bagian antara lain :
Fungsi dari masing-masing bagian sisi belakang kamera digital adalah sebagai berikut :
1. Optical Viewfinder di kenal juga dengan Jendela Pelihat, berupa jendela kecil
pada kamera untuk melihat objek yang akan di ambil oleh fotografer, objek yang
tampak pada Optical Viewfinder sesuai dengan kenyataan, dan hasil yang tampak
pada Optical Viewfinder pula yang akan terekam pada memory card kamera
digital. Pada kamera fotografi profesional, pada Optical Viewfinder juga terdapat
titik fokus dan pengukuran cahaya sehingga fotografer dapat melihat apakah
gambar yang di hasilkan memiliki cahaya yang cukup dan ketajaman gambar
yang pas. Optical Viewfinder juga berfungsi dalam perekaman movie/video
2. Video Viewfinder Light akan menyala dengan warna merah pada saat perekaman
movie/video dan akan berkelap-kelip (blinking red) apabila self timer pada modus
kamera diaktifkan atau saat terjadi kesalahan (error).
3. Auto Focus Viewfinder Light akan menyala dengan warna hijau saat kamera siap
untuk pengambilan gambar objek. Saat itu fokus dan exposure objek terkunci
dengan ditekannya Shutter Button separonya sebelum perekaman gambar
dilakukan kamera. Apabila kamera tidak bisa fokus atau dalam kondisi Long
Exposure atau terjadi error maka Auto Focus Viewfinder Light akan berkelap-
kelip (blinking green).
4. ON/OFF Switch merupakan swicth untuk menghidupkan atau mematikan
komputer.
5. Zoom Button untuk proses Zooming (Zoom out/Zoom in) ialah memperbesar
gambar objek yang posisinya jauh sehingga tidak perlu mendekati objek untuk
memperoleh ukuran yang diinginkan. Perpaduan Optical Zoom dan Digital Zoom
menghasilkan zoom yang berlipat
6. Memory/USB Light akan menyala dengan warna orange apabila Memory Card
telah terpasang dengan benar. Memory/USB Light akan berkelap-kelip (blinking
orange) pada saat kamera dihidupkan, pengisian ulang battery (charging battery),
mengirim dan menerima data melalui USB Connector dan saat membaca dan
menyimpan data pada Memory Card.
7. Memory Card door tempat untuk memasang memory card atau mencabutnya.
9. Arrow Button adalah tombol untuk memilih menu yang tampil pada Image
Display ke dua arah yaitu atas dan bawah, dan menu tersebut diakses dengan cara
menekan OK Button.
10. Image display berfungsi untuk menampilkan objek yang tertangkap lensa kamera,
menampilkan menu-menu yang tersedia, ataupun menampilkan hasil rekaman
kamera / movie yang sudah tersimpan pada memory card.
11. HP Instant Share Button berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan menu yang
muncul pada Image Display.
12. Playback button berfungsi untuk menampilkan dan menutup hasil rekaman yang
dimunculkan pada Image display.
13. Live View Button berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fasilitas live
view yaitu menjadikan Image Display berfungsi sebagai Optical Viewfinder
untuk pengambilan gambar yang lebih akurat, namun berdampak pemborosan
dalam penggunaan battery.
Ada beberapa type memory card yang tersedia untuk kamera digital, diantaranya
SD,MMC (Multi Media Card), SDC, CF, MD, MS, MSPRO dengan beberapa
merk memory card yang ada dipasaran seperti : ULTRA, VGEN, KINGSTON,
SONY dengan kapasitas daya tampung yang
beragam. Misalnya : 16 Mb, 32 Mb, 64 Mb, 128
Mb, 256 MB, 512 MB, 1GB, 2 GB, bahkan ada
yang sudah mencapai 4 Gb. Dalam pemilihan
memory card hendaklah disesuaikan dengan type
dan kemampuan dari Kamera Digital yang
dimiliki.
USB Cable Data penghubung kamera dengan komputer atau printer melalui USB
Port sedangkan Audio Visual Cable penghubung kamera dengan TV. Kabel data
kamera biasanya hanya bisa untuk kamera yang sejenis.
3. Tripod
Monopod mirip tripod, tapi berkaki satu. Lebih mudah dibawa. Hanya dapat
menghilangkan goyangan vertikal
5. Filter berfungsi untuk menyaring cahaya yang masuk. Ada beberapa jenis yaitu :
Filter UV menyaring cahaya Ultra Violet agar tidak terjadi hazy pada foto-
foto landscape, sering digunakan untuk melindungi lensa dari debu.
Apabila anda ingin melakukan pemotretan sebuah objek maka sebaiknya lakukan
persiapan-persiapan sebagai berikut :
Persiapan Awal
Pertama kali untuk keamanan kamera, maka Anda hendaknya memasang tali kamera.
Kemudian periksa battery kamera, jika masih kosong atau battery lemah hendaklah
masukkan battery yang masih baru.
Kemudian periksa juga memory card, jika belum terpasang maka silakan dipasang pada
slot memory card yang disediakan
Setelah melakukan persiapan awal, berikutnya anda sudah dapat melakukan pemotretan
dengan teknik dasar sebagai berikut :
1. Nyalakan kamera dengan menekan ON/OFF Switch. Jika lampu menyala dan
tutup lensa kamera terbuka berarti kamera siap untuk digunakan.
2. Peganglah kamera dengan dua tangan agar kamera tidak goyang saat Anda
menekan Shutter Button.
3. Berikutnya arahkan kamera pada objek dan lihat hasilnya pada tampilan objek
(Image Display) atau bisa melihat langsung melalui Optical Viewfinder kamera.
4. Setelah lensa kamera bisa menangkap objek pada posisi yang tepat maka tekan
tombol shutter. Jangan langsung menekan habis Shutter Button untuk
memberikan kesempatan cahaya lebih banyak masuk karena secanggih apapun
kamera , tetap perlu waktu untuk bekerja. Jika lampu hijau dekat Optical
Viewfinder menyala/berkelip segera tekan penuh Shutter Button untuk mengambil
gambar, setelah terdengar bunyi beep berarti pemotretan sudah selesai dan gambar
sudah tersimpan pada memory card.
Besar file dan kualitas gambar tergantung dari setting pixel pada saat kamera mengambil
gambar dan memprosesnya untuk direkam ke dalam media penyimpanan. Misalnya pada
kamera dengan kemampuan 4 Mbit, dengan setting maksimum, tiap gambar akan
mencapai ukuran sebesar 9 sampai 15 mega bytes. Ini merupakan ukuran yang sangat
besar! Coba bandingkan dengan ukuran disk drive kecil yang hanya menampung 1.4
mega bytes saja.
Untuk menanggulangi hal tersebut, di tiap kamera dilengkapi fasilitas kompresi gambar
secara otomatis. Anda tidak perlu pusing dengan bagaimana cara memprosesnya dan
settingnya, kamera akan mengaturnya secara otomatis. Mudah saja. Yang perlu Anda
ketahui adalah bagaimana cara pengaturannya dan seberapa besar rasio pengkompresian
tersebut.
Ada 3 jenis kompresi yang perlu Anda ketahui sebagai pertimbangan sebelum melakukan
pemotretan yaitu : kompresi rasio rendah, kompresi rasio tinggi dan tidak ada kompresi
Coba perhatikan gambar di atas. Bila gambar diperbesar beberapa kali akan
terlihat perbedaan kualitas. Dengan kompresi tinggi, beberapa titik gambar
akan dihilangkan atau dibuat rata dengan seadanya. Akhirnya akan membuat
gambar terkotak-kotak dan seakan-akan "pecah" seperti pada gambar bibir di
tengah. Dengan kompresi rasio rendah, mutu gambar dapat dipertahankan
sehingga gambar akan terlihat lebih alami seperti gambar bibir di sebelah
kanan.
Sebelum melakukan pemotretan maka Anda sebaiknya melakukan setting kamera digital
sesuai dengan kondisi objek dan hasil yang Anda inginkan. Secara umum fitur-fitur yang
biasa disetting pada kamera digital antara lain :
1. Flash On/Off
2. Self Timer
Pada kamera digital self timer merupakan fasilitas untuk mangatur waktu
pemotretan yang ditandai dengan nyalanya Self Timer Light yang bisa mencapai
10 detik. Selain memudahkan untuk memotret gambar diri, fitur ini juga berguna
untuk mengambil gambar dalam keadaan cahaya yang kurang, karena bisa
mengurangi guncangan saat menekan Shutter Button.
3. Sharpness
4. White Balance
Setting White Balance meliputi :
c. Tungsten
5. Picture Resolution
7. Exposure
Exposure adalah jumlah cahaya yang masuk ke kamera yang mempunyai efek
terhadap foto yang dihasilkan. Pencahayaan berlebih akan menyebabkan hasil
foto washed-out (lazim disebut over-exposure/OE) dan pencahayaan kurang akan
menyebabkan hasil foto gelap (lazim disebut under-exposure/UE). Lalu
bagaimana mendapatkan cahaya yang tepat? Anda mengenal apa yang disebut
lightmeter dalam dunia fotografi. Lightmeter ada yang built-in di dalam bodi
kamera dan ada pula yang handheld. Anda menggunakan lightmeter untuk
mengukur cahaya reflektif yang masuk ke dalam lensa dan prosesor kamera akan
menentukan apakah sudah sesuai dengan stelan iso kamera Anda. Pada modus
auto atau programmed auto, secara otomatis kamera akan mencarikan kombinasi
yang tepat antara Aperture dan Shutter Speed. Pada modus Aperture Priority
(A/Av) kamera akan menggunakan Aperture yang Anda pilih dan menentukan
Shutter Speed yang cocok. Sebaliknya, pada modus Shutter Speed priority
(S/Tv) kamera akan menggunakan Shutter Speed yang Anda pilih dan
menentukan Aperture yang tepat. Pada modus manual (M) Anda akan harus
menentukan kombinasi yang tepat dipandu oleh meter kamera tersebut.
Meter kamera adalah ukuran intensitas cahaya yang masuk itu. Jika meter
menunjukkan kekurangan cahaya maka Anda bisa memperkecil Aperture atau
memperlambat Shutter Speed. Sebaliknya jika meter menunjukkan kelebihan
cahaya maka Anda bisa memperbesar Aperture atau mempercepat Shutter Speed.
Perlu diingat bahwa semakin lambat Shutter Speed
maka semakin besar peluang obyek kabur karena
gerakan tangan, getaran kamera, atau gerakan obyek
itu sendiri.
a. Shutter Speed
Fungsi dari shutter speed adalah untuk mengatur cahaya yang masuk
selama proses pengambilan gambar. Jika memotret objek diam maka
shutter speed disetting diangka yang rendah, sedang untuk memotret objek
yang bergerak shutter speed disetting diangka lebih tinggi. Berapa lama
waktu yang diperlukan untuk shutter tersebut terbuka akan sangat
mempengaruhi "kecerahan" gambar (exposure) dan bagaimana gerakan
yang mungkin terjadi akan terekam pula. Banyak orang kadang
menyebutnya dengan kecepatan bukaan
diafragma. Shutter dengan kecepatan rendah
akan memberikan jatah cahaya yang masuk ke
lensa lebih lama. Akibatnya gambar yang
terekam seakan-akan lebih lembut dan terang.
Sebaliknya, untuk shutter dengan kecepatan
tinggi, cahaya yang masuk akan sedikit dan
gambar yang dihasilkan akan lebih gelap.
Ini bisa dilakukan dengan permainan efek Shutter Speed. Mari Anda lihat
contoh di bawah:
Pada gambar paling kiri Shutter Speed di set pada kecepatan 1/250 detik.
Sangat cepat! Dalam hal ini, kamera otomatis akan menentukan kecepatan
Shutter Speed sehingga didapatkan hasil yg akurat. Akan tetapi, kadang
Anda ingin menampilkan efek seolah-olah objek bergerak seperti kincir
angin tersebut bergerak. Hal tersebut bisa didapat dengan mengeset
Shutter pada angka yg lebih tinggi. Misalnya pada contoh ini, shutter
speed yg digunakan adalah 0,8 detik. Dengan kata lain lensa akan terbuka
selama 0,8 detik dan semua yg bergerak akan terekam saling tindih.
Akibatnya akan terjadi blur di daerah kincir angin. Efek ini akan
menimbukan kesan hidup pada foto. Perlu diingat, dengan bukaan yg lebih
lama, Anda perlu menggunakan tripod. Sebab tangan Anda sendiri
bergerak, yang akan mengakibatkan semua gambar jadi blur. Jadi
seandainya tangan Anda bergerak, gerakan tersebut tidak seimbang dengan
kecepatan 1/250 detik. Pada kamera, biasanya setting untuk shutter speed
bisa ditemui dengan angka sebagai berikut: 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125,
1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2, 0.2, 0.3, 0.6, 1, 1.5, dan seterusnya. 1/250
berarti 250 miliseconds, dan 1.5 berarti satu setengah detik.
b. Aperture
d. Zooming
zooming akan menyebabkan perubahan f/stop menjadi lebih lambat
(angka besar). Ini tentunya akan berpengaruh pada obyek yang ingin
difoto. Penggunaan zoom pada kamera biasanya dibarengi dengan
penggunaan zoom head pada flash. Lensa tele/zoom akan mempersempit
sudut cakupan lensa dan zoom head pada flash akan mempersempit
dispersi cahaya flash itu, yang dengan kata lain menambah intensitasnya
sehingga bisa menjangkau lebih jauh. Zoom head pada posisi tele dgn
lensa pada posisi wide akan menyebabkan ada bagian foto yang tidak
mendapat cahaya atau Anda kenal dengan istilah vignet. Zoom head pada
posisi wide dan lensa pada posisi tele akan menyebabkan cahaya flash
tidak bisa menjangkau obyek yang jauh.
Sumber : http://kurnia.nireblog.com