Kamera video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu
menyimpan gambar digital dari mode gambar analog.
Kamera video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis. Video/Film adalah rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing - masing frame merupakan rekaman dari tahapan - tahapan dari suatu gerakan. semakin cepat putarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut dengan kasat mata. MACAM - MACAM KAMERA VIDEO Macam - macam video dilihat dari fungsinya dapat dibedakan : 1. 2. 3. 4.
Kamera Kamera Kamera Kamera
standar broadcast semi broadcast Home use handy cam
Pembagian berdasarkan format kamera video :
1. Camcoder 2. Camcoder miniDV 3. Camcoder DVD Format dalam Kamera video dibagi atas 2 bagian : 1. Analog format yang terdiri dari standar VHS, VHS-C, super VHS, super VHS-C, 8mm, Hi-8. 2. Digital format yang terdiri dari miniDV, Digital8, DVD.
JENIS - JENIS KAMERA
Kamera Studio
Kamera jenis ini selain memiliki kemampuan tersendiri juga ada
beberapa adjustment yang dikontrol, alat tersebut bernama Camera Control Unit atau lebih dikenal dengan CCU. Seperti system kamera jenis lainnya, kamera studio bertumpu pada penelusuran sirkuit akan tetapi tehnik digital sekarang memiliki pre-set pada semua penyetelan sirkuit terutama pada kamera studio modern. Karena ukuran kamera studio sangat berat maka kamera studio biasanya terpasang pada dolly agar bisa berpindah atau digeser secara halus. Kamera Broadcast Portable Kamera jenis ini lebih ramping, cocok untu digunakan di studio atau di lapangan. dengan lensa Zoom dan Viewfinder yang lebih besar maka kamera portable juga digunakan di studio produksi. Dan karena lebih ramping dibandingkan dengan kamera studio, unit kamera ini bisa bekerja di lapangan secara langsung. kamera portable memiliki semua sirkuit yang dibutuhkan serta memiliki fungsi - fungsi yang otomatis. Kemera jenis ini juga memiliki videotape recorder sebagai bagian dari body kamera. Kamera kecil Kamera ini lebih pupoler dengan nama Handycam. jenisnya kecil, dibuat karena untuk pertimbangan harga yang murah. Digunakan untuk home use. Sinematrography electronik Jenis kamera ini adalah jenis kamera televisi yang didesain dengan karakter menyerupai kamera Film. menggunakan tape yang selanjunya di transfer ke dalam bentuk seluloid.
BAGIAN - BAGIAN KAMERA
Kamera secara normal di desain agar cocok untuk aplikasi tertentu.
kamera studio misalnya, memilki Viewfinder yang besar agar kameramen
bisa dengan mudah mengoreksi focus secara akurat. Lensa kamera merupakan mata yang berfungsi menerima gambar secara natural. lensa kamera memiliki penyesuai area, lensa jenis ini disebut lensa zoom. Beam splitter (pembagi cahaya), Didalam sistem TV warna, warna gambar natural sebenarnya dibagi menjadi tiga versi identik yakni cahaya berwarna merah, hijau dan biru yang direflesikan dari sebuah subjek. Hal ini bisa dilakukan dengan tiga metode, yaitu : Dichroic mirror - Prisma blok khusus - atau Filter bergaris Tabung kamera, Solid-state image sensors (CCD) secara sederhana, urutan teratas kamera televisi memiliki 3 tabung yang terbagi atas componen merah, hijau dan biru pada gambar berwarna. informasi gambar secara detail dan brightness (luminance) dipancarkan dari gabungan gelombang warna yang diterima. Viewfinder, letak viewfinder lajimnya berada di paling atas kamera atau berada di samping kiri kamera. Viewfinder memiliki layar monochrome atau hitam putih, namun kini ada juga yang telah memiliki layar warna. Mounting, mounting kamera adalah bagian paling bawah dari kamera yang berfungsi untuk menyandarkan kamera pada tripod, agar kamera bisa digerakan sesuai keinginan kameramen. KONTROL KAMERA
Semua jenis kamera memiliki tiga urutan kontrol :
Untuk penyesuaian selama pengambilan gambar, Penyesuaian kembali ketika perubahan diinginkan, atau ketika kamera didiamkan sendirian. Pada kamera studio sebagian kontrol distel di CCU yang terpisah dari kamera. seorang CCU man akan mengontrol terang gelap serta keseimbangan warna dan lainnya agar gambar yang dihasilkan bisa maksimal. jadi seorang kameramen akan konsentrasi pada framing saja. Lensa kamera, sistim pada lensa kamera secara normal memiliki tiga penyetelan atau adjustment yang bisa distel secara manual atau semi otomatis. Focus, penyetelan jarak dimana gambar harus jelas/fokus. F-stop, penyetelan variable diafragma iris di dalam lensa zoom, merubah jarak focal (focal leght) disesuiakan berapa banyak
pemandangan/gambar bisa dicapai.
Secara keseluruhan yang bisa dilakukan pada control lensa adalah agar gambar atau shot bisa jelas/focus, gambar bisa memiliki kedalaman atau dept of field yang baik, shot memiliki sudut yang baik, serta besar kecilnya gambar yang diinginkan. Sudut lensa umumnya layar televisi memiliki proporsi 4:3, Lensa kamera secara normal bisa menangkap gambar dengan proporsi yang sama 4:3 Hitungan ini menjadi acuan bagaimana agar kita bisa memanfaatkan lens angle atau sudut lensa. Selain lensa yang normal, terdapat juga narrow lens untuk pengambilan gambar yang jauh serta widelens, untuk mendapatkan gambar lebih lebar lagi. Kontrol zoom, berfungsi untuk mendekatkan atau menjauhkan objek. pada tombol ini terdapat kode W (wide angle) dan T (telephoto) jika tombol zoom ditekan di kode W maka gambar atau objek kelihatan mendekat (zoom in), jika kontrol zoom dengan kode T yang ditekan maka objek akan menjauh (zoom out). Focus untuk membuat gambar menjadi fokus, setel atau adjust lensa dengan memutar ring focus. hal ini juga bisa disesuaikan dengan merubah kontrol zoom. Focus juga akan jauh lebih mudah jika objek yang kita shooting memiliki cahaya yang cukup. F-numbers (f-stop), f-stop sebenarnya bisa dihitung, ini persis seperti pada lensa photo still (tustel). Angka - angka tersebut adalah f/1.422.845.68 11 16 22 32 dalam kenyataannya angka - angka tersebut bisa 3.5 4.5 6.3 biasanya digunakan. sebagai contoh : dalam bukaan pertama dari f/8 ke f/4 artinya gambar lebih terang empat kali lipat. Agar kita memiliki dept of field yang baik harus memiliki pencahayaan yang cukup. Exposure dan iris, orang sering beranggapan kalau gambar yang bagus adalah gambar yang terang, hal ini tidak selalu benar. yang benar adalah jika objek memiliki tones yang benar. Dalam kamera standar memiliki auto-iris , kalau fasilitas ini diaktifkan maka secara otomatis lensa akan menyetelnya, rongga lensa terbuka. Fasilitas auto-iris bermanfaat ketika seorang kameramen harus berpindah - pindah tempat dimana pencahayaan belum tentu sama. sayangnya jika fasilitas ini dipakai kadangkala objek menjadi tidak
konstan. jadi baiknya adalah fasilitas ini digunakan pertama kali,
selanjunya gunakan manual iris. jika pindah lokasi atau pencahayaan berbeda lakukan dengan auto-iris kembali, setelah itu kembali lagi ke manual. BAHASA KAMERA Bahasa kamera merupakan bahasa standar broadcast internasional jadi bahasa digunakan di stasiun televisi manapun. berikut bahasa kamera yang umum digunakan : ECU : Extreme close-up (shot yang detail) VCU : Very close-up (shot muka,dari dahi ke dagu) BCU : Big close-up (seluruh kepala) CU : Close-up (dari kepala sampai dada) MCU : Medium close-up (dari kepala sampai perut) MS : Medium shot (seluruh badan sebelum kaki) KNEE : Knee shot (dari kepala hingga lutut) MLS : Medium long shot (keseluruhan badan) LS : Long shot (keseluruhan, sampai 1/3 tinggi layar) ELS : Extra long shot (XLS), long shot yang lebih Extreme Zoom in : Obyek seolah-olah mendekat ke kamera Zoom out : Obyek seolah-olah menjauh dari kamera Pan up / Tilt up : Kamera bergerak (mendongak) ke atas Pan down / Tilt down : Kamera bergerak ke bawah
Pan Left : Kamera bergeser ke kiri
Pan Right : Kamera bergeser ke kanan Track in / Dolly in : Kamera track (bergerak) mendekat ke obyek Track out / Dolly out : Kamera track (bergerak) menjauh dari obyek
MEMILIH KAMERA VIDEO YANG BAIK
Yang perlu diperhatikan : 1. Teknologi Image Engine diantaranya LCD, CRT, DLP, dan LCOS disarankan untuk memilih yang LCD. 2. Resolusi : SVGA, XVGA, SXGA, dan UXGA pilih resolusi yang tinggi yaitu SVGA 3. Brightness (pencahayaan) dengan ukuran ANSI lumens, pilih dengan ANSI lumens yang lebih besar. 4. Koneksi mempengaruhi kualitas gambar VGA, RBG, RCA, SVIDEO, DVI (pilih yang paling lengkap) Performa Kamera video bisa di lihat dari : 1. Analisa gambar bergerak = kualitas gambar bergerak yang telah direkam 2. Titik lemah Resolusi = menentukan nilai yang horizontal dan vertikal, dan hanya sedikit yang menguji warna-warni 3. White Balance = untuk daylight dan sinar lampu dengan menggunakan testchart yang telah distandarisasi dan selanjutnya melakukan penilaian true colour 4. Menghitung Noise = perbandingan antara signal dan noise power dituliskan dalam decibel (dB), semakin tinggi nilai dB nya berarti semakin tinggi noise distance dan semakin baik pula gambar videonya. 5. Cahaya sensitif = berapa lama waktu yang dibutuhkan kamera untuk menyesuaikan ulang kecerahan, semakin
lama ulang waktu penyesuaian semakin buruk pula
setting diafragma otomatisnya. 6. Kompresi kontra kerugian = perbedaan antara rekaman dengan aslinya.