Anda di halaman 1dari 19

kamera elektronik untuk menangkap

gambar bergerak (Motion) dalam


format video. Kamera video sendiri
dalam perkembangannya dimulai dari
kamera video analog dan berkembang
menjadi kamera video digital.
Lensa menangkap gambar, lalu
diteruskan ke bagian panel penangkap
gambar. Penangkap gambar atau biasa
disebut sensor CCD -yang juga berfungsi
sebagai view finder- mengirimkan
gambar ke LCD. Sementara pada
kamera DSLR, gambar juga dilewatkan
ke cermin pantulan yang merefleksikan
gambar ke jendela intip (eye finder).

Gambar yang ditangkap oleh lensa,
dilewatkan pada filter warna yang
kemudian akan ditangkap oleh CCD
atau sensor gambar. Jarak antara lensa
dan sensor ini dikenal dengan istilah
focal length. Jarak ini pula yang akan
menjadi faktor pengali pada lensa.

Tugas CCD adalah merubah sinyal
analog (gambar yang ditangkap oleh
lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini
terdapat jutaan titik sensor yang dikenal
dengan pixel

Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD
diteruskan ke bagian pemroses gambar
yang tugasnya memproses semua data
dari sensor CCD menjadi data digital
berupa file format gambar, serta
melakukan proses kompresi sesuai format
gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan
sebagainya). Di bagian ini selain chipset
yang berperan, software (firmware) dari
kamera yang bersangkutan juga
menentukan hasil akhir gambar.
Proses yang terakhir adalah
mengirimkan hasil file gambar dalam
format yang dipilih ke bagian
penyimpanan (storage) atau memory
card.

Kamera Studio
Kamera Portable, terdiri dari :
Kamera ENG (Electronics News Gathering)
Kamera EFP (Electronics Field Production)

Bentuk fisik kamera ini lebih besar
dibandingkan dengan kamera
elektronik lainnya. Tipe lensa yakni
box lens dengan jenis zoom lens.
Kelengkapan yang mendukung
kamera studio yakni : Pedestal,
Tripod, Rolling Tripod, Crane/Hand
Crane, Porta jip dll. Selain itu
dilengkapi dengan dua hand/pan
bar untuk pengaturan focus, zoom
maupun pergerakan kamera
(Camera Movement).
Kamera ini hanya digunakan di dalam
studio, selain kelengkapan di atas ada
lagi kelengkapan lain yang di pasang di
ruang control, seperti : CCU(Camera
Control Unit), RCP(Remote Control
Panel), WFM (Wave Form Monitor), Video
Monitor yang berfungsi untuk setting
kamera yang berada dalam studio.
Kamera ENG adalah kamera yang
digunakan untuk meliput sebuah
peristiwa, kejadian ataupun sebuah
berita. Ciri-ciri dari kamera ini adalah
bentuknya yang portabel artinya mudah
dibawa kemana-mana, dilengkapi
dengan shake reduction (peredam
getaran atau goncangan) serta
dilengkapi dengan baterai dengan
daya tahan yang cukup lama.
Kamera EFP adalah kamera yang
digunakan untuk produksi non berita.
Kamera ini biasanya digunakan untuk
produksi drama, sinetron, program
nondrama dan lain-lain. Ciri-ciri dari kamera
ini adalah dilengkapi dengan aksesoris
seperti tripod, crane atau jimmy jib dan
kadang dilengkapi juga dengan zoom
servo (remote pengatur perbesaran
gambar), view finder dan juga intercom.
Salah satu yang membedakan dari
ketiga jenis kamera juga ada pada
lensa yang digunakan. Lensa sebagai
bagian penting dari kamera nyatanya
juga akan berpengaruh pada acara
jenis apa yang akan dibuat oleh televisi.
Lensa untuk liputan bola berbeda
dengan misalnya lensa yang digunakan
untuk liputan berita.
Sebuah lensa yang terdapat pada body
kamera dimana di dalam lensa ini sudah
terdapat kontrol fokus dan zoom serta
sensor kendali untuk kontrol ekternal.
Sebuah lensa yang terdapat pada
kamera dimana kontrol zoom dan fokus
terpadat atau menempel pada badan
lensa.
Lensa ini memungkinkan pengambilan
gambar dengan sistem makro atau
ekstrim close up (pengambilan obyek
jarak dekat atau benda-benda kecil).
Shot Boxes
sebuat perangkat elektronik yang dipasang
pada kamera studio yang mampu
mengingat ukuran zoom lensa lengkap
dengan ukuran shutter dan fokus.


http://dikiumbara.wordpress.com/2013/1
1/03/studio-televisi-kamera-apa-yang-
digunakan/
http://ict-
smancol.blogspot.com/2013/04/prinsip-
kamera-video-dan-jenis-jenis.html

Anda mungkin juga menyukai