KEGIATAN BELAJAR 2
PROSEDUR PENGOPERASIAN KAMERA
DAN
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
Disusun oleh :
Ogi Ganira, S.T
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa mampu :
1. Memahami prosedur penggunaan kamera.
2. Memahami pengambilan gambar dengan menggunakan kamera.
C. Penyajian Materi
1. Mengenal Kamera Video
Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu
menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk salah satu
produk teknologi digital sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang
memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah
ke mode digital elektronis.
Dalam pembuatan video, kamera memiliki peran yang sangat strategis. Untuk itu,
tim, khususnya juru kamera harus memahami jenis dan fungsi tiap-tiap jenis kamera
tersebut. Berikut beberapa jenis kamera yang banyak digunakan saat ini.
a. Kamera Foto (Still Photography)
Kamera foto menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak (still single
picture). Bahan baku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid sehingga
setelah melakukan perekaman harus diproses lagi dengan pemrosesan secara
kimiawi.
Bagi seorang pemula menggunakan kamera analog sering menemukan kendala baik
dalam proses pemotretan maupun dari kualitas foto yang dihasilkan. Misalnya : gambar
yang kurang sempurna, kesulitan dalam menentukan fokus suatu objek, serta gambar
objek yang tak langsung terlihat seperti hasil foto yang sebenarnya. Belum lagi proses
1 / 33
pencetakan yang memerlukan ruang gelap dan hasil foto yang tidak bisa
diperbaiki/diedit.
Sedangkan apabila anda memotret dengan menggunakan Kamera Digital, anda akan
dimudahkan. Dengan menggunakan fasilitas yang ada, Anda dapat menggunakannya
dengan mudah, walau anda bukan seorang fotografer profesional. Materi ini akan
memperkenalkan kepada anda tentang konsep Kamera Digital, bagian-bagian dan teknik
pengoperasiannya.
Yang perlu diingat adalah semakin banyak sel-sel sensitif foto yang ditampung dalam
chip CCD semakin banyak gangguan-gangguan elektronik yang dihasilkan. Hanya
pembuat sirkit elektronik yang cerdik dan canggih yang mampu menangani persoalan ini.
Dan sekarang ini memang menjadi persoalan serius, karena belum terlihat siapa
penghasil chip CCD terbaik saat ini.
CCD CMOS
Saat ini banyak kamera digital murah yang menggunakan sensor CMOS dari pada CCD.
Apa kelebihan dan kekurangan CMOS dibanding CCD ? CMOS memiliki keunggulan
dimana ongkos produksi murah sehingga harga kamera lebih terjangkau. Sedangkan
CCD memiliki keunggulan dimana sensor lebih peka terhadap cahaya sehingga pada
kondisi redup (sore/malam) tanpa bantuan lampu blitz / Flash masih bisa menangkap
objek dengan baik, sedangkan pada CMOS hasil perekaman objek sangat buram.
Banyak sekali jenis dan merk Kamera Digital yang ada dipasaran yang merupakan
produk dari beberapa perusahaan kamera. Misalnya : Canon, HP, Olympus, Genius ,
Nikon dan lain-lain dengan keunggulan produk masing-masing. Namun secara umum
Kamera Digital mempunyai bagian-bagian yang tidak jauh berbeda antara satu dengan
yang lainnya. Untuk lebih jelasnya mari Kita lihat contoh kamera digital HP Photosmart
730 series.
3 / 33
Bagian Sisi Depan dan Sisi Bawah Kamera Digital
Pada bagian sisi depan dan sisi bawah kamera digital memiliki beberapa bagian anatara
lain :
Untuk melihat fungsi dari masing-masing bagian sisi depan dan sisi bawah kamera
digital adalah sebagai berikut :
1. Video/Self Timer Light pada modus video akan berwarna merah ketika melakukan
perekaman movie, dan pada modus kamera akan berwarna merah berkelap-kelip
(blinking red) saat Self Timer diaktifkan.
2. Microphone merupakan sarana perekaman audio clips pada perekaman movie.
3. Flash berfungsi menghasilkan kilatan cahaya untuk membantu mendapatkan gambar
yang jelas jika kondisi obyek gelap atau kurang cahaya. Misalnya : Malam hari, dalam
ruangan. Disamping itu Kamera Digital memiliki Sensor Flash untuk menentukan tingkat
pencahayaan secara otomatis. Flash hanya berfungsi pada modus kamera.
4. Power Adapter Connector berfungsi untuk menyambungkan kamera dengan listrik AC
jika tidak menggunakan battery.
5. USB Connector merupakan konektor penghubung kamera ke komputer atau printer
untuk transfer data melalui USB Cable Data.
6. TV Connector merupakan konektor penghubung kamera ke TV yang berfungsi sebagai
pengganti layar (Image Display) dari kamera.
7. Speaker berfungsi untuk sarana output suara kamera atau audio clips
8. Tripod Mount merupakan tempat pemasangan tripod kamera
9. Camera Dock Connector adalah konektor penghubung dengan dok kamera yang
memiliki konektor USB, konektor audio visual dan konektor power adapter AC.
10. Battery Door tempat memasukkan battery kamera.
11. Lens (Lensa) berfungsi untuk menangkap gambar objek yang ada dihadapan kamera (
objek yang dipotret). Cover Lens (Penutup Lensa) merupakan penutup lensa otomatis
berfungsi untuk pengaman lensa ketika kamera tidak digunakan.
4 / 33
Fungsi dari masing-masing bagian sisi depan dan sisi bawah kamera digital adalah
sebagai berikut :
1. Flash Button berfungsi untuk menyeting apakah flash aktif atau tidak aktif. Secara
default flash dalam keadaan tidak aktif.
2. Image Quality Button berfungsi untuk menentukan kualitas image yamg dihasilkan. Ada
3 tingkatan kualitas image pada kamera digital dimulai dari yang paling rendah yaitu :
Good ditandai dengan *, Better ditandai dengan ** dan Best ditandai dengan ***.
3. Mode Button berfungsi untuk memilih fitur-fitur yang ada seperti : Self Timer, Macro,
Burst atau Exposure Settings.
4. Status LCD berfungsi menampilkan setting kamera dan setting yang sedang aktif.
5 / 33
18. Setting Self Timer sedang aktif untuk pemotretan tanpa menekan Shutter Button.
5. Shutter Button merupakan tombol perekam gambar. Jika ditekan separo akan
mengunci fokus dan exposure, kemudian tekan penuh untuk mengambil gambar objek.
6. Video Button merupakan tombol perekam movie. Jika ditekan pertama kali berarti
proses perekaman movie dimulai dan jika ingin menghetikannya tekan video button
sekali lagi.
Fungsi dari masing-masing bagian sisi belakang kamera digital adalah sebagai berikut :
1. Optical Viewfinder di kenal juga dengan Jendela Pelihat, berupa jendela kecil pada
kamera untuk melihat objek yang akan di ambil oleh fotografer, objek yang tampak pada
Optical Viewfinder sesuai dengan kenyataan, dan hasil yang tampak pada Optical
Viewfinder pula yang akan terekam pada memory card kamera digital. Pada kamera
fotografi profesional, pada Optical Viewfinder juga terdapat titik fokus dan pengukuran
cahaya sehingga fotografer dapat melihat apakah gambar yang di hasilkan memiliki
cahaya yang cukup dan ketajaman gambar yang pas. Optical Viewfinder juga berfungsi
dalam perekaman movie/video
2. Video Viewfinder Light akan menyala dengan warna merah pada saat perekaman
movie/video dan akan berkelap-kelip (blinking red) apabila self timer pada modus
kamera diaktifkan atau saat terjadi kesalahan (error).
3. Auto Focus Viewfinder Light akan menyala dengan warna hijau saat kamera siap
untuk pengambilan gambar objek. Saat itu fokus dan exposure objek terkunci dengan
ditekannya Shutter Button separonya sebelum perekaman gambar dilakukan kamera.
Apabila kamera tidak bisa fokus atau dalam kondisi Long Exposure atau terjadi error
maka Auto Focus Viewfinder Light akan berkelap-kelip (blinking green).
4. ON/OFF Switch merupakan swicth untuk menghidupkan atau mematikan komputer.
5. Zoom Button untuk proses Zooming (Zoom out/Zoom in) ialah memperbesar gambar
objek yang posisinya jauh sehingga tidak perlu mendekati objek untuk memperoleh
ukuran yang diinginkan. Perpaduan Optical Zoom dan Digital Zoom menghasilkan zoom
yang berlipat.
6. Memory/USB Light akan menyala dengan warna orange apabila Memory Card telah
terpasang dengan benar. Memory/USB Light akan berkelap-kelip (blinking orange)
6
pada saat kamera dihidupkan, pengisian ulang battery (charging battery), mengirim dan
menerima data melalui USB Connector dan saat membaca dan menyimpan data pada
Memory Card.
7. Memory Card door tempat untuk memasang memory card atau mencabutnya.
8. Wrist Strap Mount tempat pemasangan tali kamera.
9. Arrow Button adalah tombol untuk memilih menu yang tampil pada Image Display ke
dua arah yaitu atas dan bawah, dan menu tersebut diakses dengan cara menekan OK
Button.
6 / 33
10. Image display berfungsi untuk menampilkan objek yang tertangkap lensa kamera,
menampilkan menu-menu yang tersedia, ataupun menampilkan hasil rekaman kamera /
movie yang sudah tersimpan pada memory card.
11. HP Instant Share Button berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan menu yang
muncul pada Image Display.
12. Playback button berfungsi untuk menampilkan dan menutup hasil rekaman yang
dimunculkan pada Image display.
13. Live View Button berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fasilitas live view
yaitu menjadikan Image Display berfungsi sebagai Optical Viewfinder untuk
pengambilan gambar yang lebih akurat, namun berdampak pemborosan dalam
penggunaan battery.
3. Tripod
7 / 33
4. Monopod
5. Filter berfungsi untuk menyaring cahaya yang masuk. Ada beberapa jenis yaitu :
Filter UV menyaring cahaya Ultra Violet agar tidak terjadi hazy pada foto-foto landscape,
sering digunakan untuk melindungi lensa dari debu.
Filter PL/CPL berfungsi untuk mengurangi bayangan pada permukaan non logam. Bisa
juga untuk menambah efek kontras pada foto langit.
8 / 33
Pengoperasian Kamera Digital
Apabila anda ingin melakukan pemotretan sebuah objek maka sebaiknya lakukan
persiapan-persiapan sebagai berikut :
Persiapan Awal
Pertama kali untuk keamanan kamera, maka Anda hendaknya memasang tali kamera.
Kemudian periksa battery kamera, jika masih kosong atau battery lemah hendaklah
masukkan battery yang masih baru.
9 / 33
Kemudian periksa juga memory card, jika belum terpasang maka silakan dipasang
pada slot memory card yang disediakan
Setelah melakukan persiapan awal, berikutnya anda sudah dapat melakukan pemotretan
dengan teknik dasar sebagai berikut :
1. Nyalakan kamera dengan menekan ON/OFF Switch. Jika lampu menyala dan tutup
lensa kamera terbuka berarti kamera siap untuk digunakan.
2. Peganglah kamera dengan dua tangan agar kamera tidak goyang saat Anda menekan
Shutter Button.
3. Berikutnya arahkan kamera pada objek dan lihat hasilnya pada tampilan objek (Image
Display) atau bisa melihat langsung melalui Optical Viewfinder kamera.
4. Setelah lensa kamera bisa menangkap objek pada posisi yang tepat maka tekan tombol
shutter. Jangan langsung menekan habis Shutter Button untuk memberikan
kesempatan cahaya lebih banyak masuk karena secanggih apapun kamera , tetap perlu
waktu untuk bekerja. Jika lampu hijau dekat Optical Viewfinder menyala/berkelip
segera tekan penuh Shutter Button untuk mengambil gambar, setelah terdengar bunyi
beep berarti pemotretan sudah selesai dan gambar sudah tersimpan pada memory
card.
Besar file dan kualitas gambar tergantung dari setting pixel pada saat kamera
mengambil gambar dan memprosesnya untuk direkam ke dalam media penyimpanan.
Misalnya pada kamera dengan kemampuan 4 Mbit, dengan setting maksimum, tiap
gambar akan mencapai ukuran sebesar 9 sampai 15 mega bytes. Ini merupakan ukuran
yang sangat besar! Coba bandingkan dengan ukuran disk drive kecil yang hanya
menampung 1.4 mega bytes saja. 10
Untuk menanggulangi hal tersebut, di tiap kamera dilengkapi fasilitas kompresi gambar
secara otomatis. Anda tidak perlu pusing dengan bagaimana cara memprosesnya dan
settingnya, kamera akan mengaturnya secara otomatis. Mudah saja. Yang perlu Anda
ketahui adalah bagaimana cara pengaturannya dan seberapa besar rasio
pengkompresian tersebut.
10 / 33
Ada 3 jenis kompresi yang perlu Anda ketahui sebagai pertimbangan sebelum
melakukan pemotretan yaitu : kompresi rasio rendah, kompresi rasio tinggi dan tidak ada
kompresi
Coba perhatikan gambar di atas. Bila gambar diperbesar beberapa kali akan terlihat
perbedaan kualitas. Dengan kompresi tinggi, beberapa titik gambar akan dihilangkan
atau dibuat rata dengan seadanya. Akhirnya akan membuat gambar terkotak-kotak dan
seakan-akan "pecah" seperti pada gambar bibir di tengah. Dengan kompresi rasio
rendah, mutu gambar dapat dipertahankan sehingga gambar akan terlihat lebih alami
seperti gambar bibir di sebelah kanan.
Disamping tingkat kompresi, resolusi gambar juga berpengaruh terhadap kualitas image.
Semakin besar ukuran resolusi semakin halus kualitas gambar yang dihasilkan, dan
sebaliknya semakin kecil resolusi semakin kasar kualitas gambar.
Sebelum melakukan pemotretan maka Anda sebaiknya melakukan setting kamera digital
sesuai dengan kondisi objek dan hasil yang Anda inginkan. Secara umum fitur-fitur yang
biasa disetting pada kamera digital antara lain :
11
11 / 33
1. Flash On/Off
Pada kamera digital self timer merupakan fasilitas untuk mangatur waktu pemotretan
yang ditandai dengan nyalanya Self Timer Light yang bisa mencapai 10 detik. Selain
memudahkan untuk memotret gambar diri, fitur ini juga berguna untuk mengambil
gambar dalam keadaan cahaya yang kurang, karena bisa mengurangi guncangan saat
menekan Shutter Button.
3. Sharpness
Sharpness merupakan fasilitas untuk mengatur tingkat ketajaman gambar (lebih lembut
12 image.
atau lebih terang) yang akan menimbulkan efek yang berbeda pada
4. White Balance
Setting White Balance meliputi :
a. Auto White Balance
12 / 33
Settingan ini adalah settingan otomatis. Fotografer mempercayakan sepenuhnya kepada
kehebatan kamera dan biasanya kamera akan mencari settingan white balance yang
paling natural, sama seperti aslinya.
b. Day Light
Seperti namanya, settingan ini akan menormalisasi gambar yang berada pada lighting
yang berlebihan seperti misalnya dalam kondisi outdoor yang bermandikan cahaya
matahari. Warna yang diperkuat adalah kuning kecokelatan.
c. Tungsten
13
13 / 33
menjadi kebiru-biruan. Tidak seperti filter CPL yang membirukan warna biru, tungsten
membuat keseluruhan gambar menjadi mayoritas berwarna biru.
d. Fluorescent
Settingan ini digunakan untuk menormalisasi gambar yang berada di bawah lampu
fluorescent atau yang lebih umum disebut neon warna putih atau lampu TL. Lampu TL
adalah salah satu lampu yang paling tidak artistik, karena terlalu banyak menyemprotkan
warna putih dan memudarkan warna yang lain. Untuk membuatnya lebih natural, bisa
dipakai filter fluorescent.
5. Picture Resolution
Pada kamera digital picture resolution merupakan fasilitas untuk mangatur resolusi dari
image. Ada 3 jenis resolusi image pada kamera digital yaitu :
6. Night Mode
14
14 / 33
Night Mode berfungsi untuk pemotretan dimalam hari saat cahaya redup/intensitas
cahaya rendah
7. Exposure
Meter kamera adalah ukuran intensitas cahaya yang masuk itu. Jika meter
menunjukkan kekurangan cahaya maka Anda bisa memperkecil Aperture atau
memperlambat Shutter Speed. Sebaliknya jika meter menunjukkan kelebihan cahaya
maka Anda bisa memperbesar Aperture atau mempercepat Shutter Speed. Perlu
diingat bahwa semakin lambat Shutter Speed maka semakin besar peluang obyek
kabur karena gerakan tangan, getaran kamera, atau gerakan obyek itu sendiri.
a. Shutter Speed
Fungsi dari shutter speed adalah untuk
mengatur cahaya yang masuk selama
proses pengambilan gambar. Jika
memotret objek diam maka shutter speed
disetting diangka yang rendah, sedang
untuk memotret objek yang bergerak
shutter speed disetting diangka lebih
tinggi. Berapa lama waktu yang diperlukan
untuk shutter tersebut terbuka akan
sangat mempengaruhi "kecerahan"
gambar (exposure) dan bagaimana
15
gerakan yang mungkin terjadi akan
terekam pula. Banyak orang kadang
menyebutnya dengan kecepatan bukaan diafragma. Shutter dengan kecepatan rendah
akan memberikan jatah cahaya yang masuk ke lensa lebih lama. Akibatnya gambar
yang terekam seakan-akan lebih lembut dan terang. Sebaliknya, untuk shutter dengan
kecepatan tinggi, cahaya yang masuk akan sedikit dan gambar yang dihasilkan akan
lebih gelap.
Misalnya : Anda ingin mengambil foto jalanan yang ramai, sehingga terlihat kesan lampu
15 / 33
mobil seperti garis-garis merah yang memenuhi jalan. Teknik ini dinamakan Long
Exposure.
Ini bisa dilakukan dengan permainan efek Shutter Speed. Mari Anda lihat contoh di
bawah:
Pada gambar paling kiri Shutter Speed di set pada kecepatan 1/250 detik. Sangat
cepat! Dalam hal ini, kamera otomatis akan menentukan kecepatan Shutter Speed
sehingga didapatkan hasil yg akurat. Akan tetapi, kadang Anda ingin menampilkan efek
seolah-olah objek bergerak seperti kincir angin tersebut bergerak. Hal tersebut bisa
didapat dengan mengeset Shutter pada angka yg lebih tinggi. Misalnya pada contoh ini,
shutter speed yg digunakan adalah 0,8 detik. Dengan kata lain lensa akan terbuka
selama 0,8 detik dan semua yg bergerak akan terekam saling tindih. Akibatnya akan
terjadi blur di daerah kincir angin. Efek ini akan menimbukan kesan hidup pada foto.
Perlu diingat, dengan bukaan yg lebih lama, Anda perlu menggunakan tripod. Sebab
tangan Anda sendiri bergerak, yang akan mengakibatkan semua gambar jadi blur. Jadi
seandainya tangan Anda bergerak, gerakan tersebut tidak seimbang dengan kecepatan
1/250 detik. Pada kamera, biasanya setting untuk shutter speed bisa ditemui dengan
angka sebagai berikut: 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2, 0.2,
0.3, 0.6, 1, 1.5, dan seterusnya. 1/250 berarti 250 miliseconds, dan 1.5 berarti satu
setengah detik.
b. Aperture
16 / 33
c. Setting ISO (Sensitivitas Cahaya)
Pada kamera analog sensitivitas film dikenali lewat angka ASA seperti : ASA 100, ASA
200, sedangkan sensitivitas kamera digital diatur lewat setelan standar ISO. ISO
(International Organization for Standardization) mengeluarkan standar untuk
sensitivitas cahaya yang disebut ISO 5800. Jenis setelan ISO pencahayaan standar
adalah 100, 200, 400 dan 800. Pada kamera yang lebih canggih, tersedia ISO 200
sampai 1600. ISO tinggi mampu menghasilkan gambar yang sempurna dalam ruangan
tertutup, namun bisa menghasilkan efek negatif berupa noise (tampilan titik atau
goresan pada gambar).
d. Zooming
zooming akan menyebabkan perubahan f/stop menjadi lebih lambat (angka besar). Ini
tentunya akan berpengaruh pada obyek yang ingin difoto. Penggunaan zoom pada
kamera biasanya dibarengi dengan penggunaan zoom head pada flash. Lensa
tele/zoom akan mempersempit sudut cakupan lensa dan zoom head pada flash akan
mempersempit dispersi cahaya flash itu, yang dengan kata lain menambah intensitasnya
sehingga bisa menjangkau lebih jauh. Zoom head pada posisi tele dgn lensa pada posisi
wide akan menyebabkan ada bagian foto yang tidak mendapat cahaya atau Anda kenal
dengan istilah vignet. Zoom head pada posisi wide dan lensa pada posisi tele akan
menyebabkan cahaya flash tidak bisa menjangkau obyek yang jauh
17
Kamera 35 mm
17 / 33
Kamera 8 mm Kamera 16 mm
18
Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu
menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video
termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula
salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil
input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital
elektronis.
18 / 33
Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan cepat.
Masing-masing Frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan.
Semakin cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya
terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda
tersebut.
Video Analog adalah Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada
pita magnetik.
Video Digital adalah juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam
dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.
Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip
dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCR-Video Cassete
Recorder), bisa juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect,
sehingga bisa diatur sesuai dengan potongan yang
ada.
19 / 33
3. Kabel Firewire atau USB
4. Harddisk, untuk pengolahan Video Intensif lebih baik menggunakan SCSI Harddisk,
sedangkan untuk yang standar gunakan saja HDD serial ATA, Putaran HDD minimal
7200 rpm.
5. Sound Card
6. VGA card
7. CD-ROM dan CD-RW/DVD-RW
1. Camcoder 20
20 / 33
Product Information
1/6" CCD imager with 290K effective pixels, 20X optical zoom lens with 990X digital
zoom, 2.5" touch panel SwivelScreen LCD display, Memory Stick slot
2. Camcoder MiniDV
Product Information
1/6” Advanced HAD CCD imager with 340K effective pixels, 20X optical zoom lens with
800X digital zoom, Carl Zeiss Vario-Tessar lens, 2.5” touch panel SwivelScreen LCD
display
3. Camcoder DVD
21
21 / 33
Product Information
1/6" Advanced HAD CCD imager with 800K Pixel still image capabilities, 20X optical
zoom lens with 800X digital zoom, Carl Zeiss Vario-Sonnar lens, 2.5" touch panel Wide
Hybrid LCD display
22
22 / 33
Bagian-bagian Kamera video :
1. Penutup lensa
2. Layar LCD
3. Tombol pembuka layar LCD
4. Tombol volume
5. Batery
6. Pengunci batery
7. Tombol power
8. Tombol start/stop merekam
9. Jek memasukan listrik dari adaptor
10. Tempat memesang tali handy camera Lensa
11. Informasi batery
12. Tombol lampu
13. Tombol untuk memilih kualitas warna
14. Lensa
15. Mikrophone/mike
16. Lampu tanda merekam 23
17. Infrared (merekam di tempat gelap)
18. Tombol control vidio
19. Tombol pengunaan lampu
20. Tombol FADER
21. Tombol BACK LIGHT
22. Tombol FOCUS
23. Lampu sensor remote
23 / 33
Type analog kamera video dibagi 2 (dua) bagian :
1. Bagian kamera
2. Bagian VCR
24
24 / 33
Mengoperasikan Kamera Video
1. Tekan tombol pembuka searah dengan tanda panah dan buka penutupnya
2. Masukkan kaset dengan posisi jendela kaca kaset terlihat dari atas dan tekan bagian
tengah belakang kaset
25
25 / 33
3. Setelah penahan kaset secara otomatis turun kebawah kemudian tekan penutup kaset
Pengambilan Gambar
1. Normal Angle
2. Hight Camera Angle
3. Low Camera Angle
4. Bird Eye View
5. Subjective Camera Angle
6. Objective Camera Angle
2. LS (Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan
ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas
4. MS (Medium Shot)
Di sini obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas
pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan
obyek utama
26
5. MCU (Medium Close Up)
Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini
yang paling sering dipergunakan dalam televisi
6. CU (Close UP)
Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakang nampak
sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di
atas kepala
26 / 33
7. BCU ( Big Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh
layar dan jelas sekali detilnya
1. Pan, Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan
atau sebaliknya
Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan)
Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri)
2. Tilt, Tilting adalah gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau
sebaliknya
Tilt up : mendongak ke atas
Tilt down : mendongak ke bawah
3. Dolly, Track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek
Dolly in : mendekati subyek
Dolly out : menjauhi subyek
4. Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang
ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller.
Pedestal up : kamera dinaikan
Pedestal down : kamera diturunkan
5. Crab adalah gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan
subyek yang sedang berjalan.
Crab left (bergerak ke kiri)
Crab right ( bergerak ke kanan)
6. Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya
7. Zoom adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic, dengan
mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau
sebaliknya
Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up
Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot
27 / 33
5. Jangan menaruh label pada kaset camcorder dimana label ini kemungkinan berlawanan
dengan pembuka pintu kaset. Hal ini dapat menyebabkan kaset menyangkut di dalam
kamera
6. Rawat handycam Anda dengan menyerahkannya pada teknisi untuk membersihkan tape
head saat kotor. Perawatan semacam ini dapat membuat kamera Anda lebih tahan
lama.
28 / 33
b. Mengoperasikan Kamera Virtual dan Live Shooting
Visualisasi yang tampak pada layar pada dasarnya merupakan hasil dari
kerja kamera video yang merekam objek dengan posisi yang berbeda-beda.
Perbedaan letak dan posisi serta gerakan objek yang tampak pada layar
adalah akibat dari gerakan-gerakan yang ditimbulkan dari kamera. Seorang
skriptwriter harus mengetahui petunjuk-petunjuk yang berhubungan dengan
gerakan kamera.
a. Eye level
Pada eye level, kamera diposisikan sejajar dengan mata subjek. Angle
jenis ini digunakan agar penonton atau audiens memiliki interpretasi yang sama
dengan operator kamera. Segala pergerakan kamera menjadi tanggung jawab
operator.
b. Low angle
Kamera berada sejajar dengan tanah. Posisi kamera dapat menghadap
45o ke atas (frog eye) atau sejajar dengan tanah. Angle seperti ini menyebabkan
subjek tampak lebih besar atau lebih tinggi dibandingkan aslinya.
c. High angle 29
o
Pada angle ini, kamera berada 45 di atas subjek dan menghadap subjek.
Angle jenis ini menjadikan subjek terlihat lebih kecil dibandingkan aslinya.
29 / 33
d. Conversation
Posisi kamera menghadap subjek ketika dua orang atau lebih dalam posisi
sejajar dengan subjek lain dan sedang melakukan percakapan.
e. Two shoot
Posisi kamera menghadap subjek ketika dua orang atau lebih dalam posisi
sejajar dengan subjek lain dan tanpa percakapan.
f. Close up
Tipe shoot yang hanya menunjukkan wajah dan sedikit pundak. Fokus
pada bagian tertentu yang menjadi perhatian utama.
30
g. Medium Close Up
Tipe shot yang menunjukkan wajah, dada, leher, dan pundak.
Gambar yang diambil agak lebih luas seperti pasfoto.
30 / 33
h. Big Close Up
Lebih mengutamakan pada wajah, bahkan biasanya dahi atau bagian atas
kepala sedikit terpotong. Tipe shoot ini akan menonjolkan mimik subjek.
i. Extreme Close Up
Tipe ini lebih dekat atau besar dibandingkan MCU, CU, dan BCU. Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan pesan verbal dari subjek, misalnya mata yang
semakin tajam dengan menyipit atau melotot, dan meneteskan air mata. Angle
jenis ini ingin menunjukkan hal-hal yang sifatnya detail. Biasanya yang diambil
pada tipe ini hanya mata dan sekitarnya. Untuk bibir tidak dianjurkan kecuali
memang menjadi point of interest. Jika tidak berhati-hati menggunakan angle
jenis ini, bisa jadi kesan yang diperoleh tidak sesuai harapan.
j. Medium Shoot
Batasannya perut hingga head room. Angle jenis ini memberikan informasi
kostum yang dikenakan subjek, keadaan fisik subjek (sedang berdiri atau
duduk), juga menunjukkan info tentang keberadaan subjek.
Hanya saja, info yang disampaikan tidak sebanyak yang terlihat pada jenis
angle medium long shoot.
31
31 / 33
k. Medium long shoot
Persentase tentang subjek dengan keterangan tempat berbanding
seimbang, batasannya adalah dari paha sampai dengan head room.
l. Long shoot
Tipe shoot yang memberikan informasi letak atau keberadaan subjek,
keadaan fisik subjek, dan pakaian subjek. Batasannya adalah head room sampai
dengan di bawah sepatu atau telapak kaki.
o. Bird eye
Kamera berada tepat di atas subjek menghadap ke bawah (subjek)
memberikan kesan seolah-olah manusia itu kecil, seperti burung yang sedang
terbang melihat subjek.
D. Rangkuman
1. Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan
gambar digital dari mode gambar analog. Jenis kemera yaitu kamera foto, dan
kamera film, kamera video.
2. Tahapan mengoperasikan kamera adalah persiapan, menghidupkan kamera, dan
mengopersikan kamera.
Angle kamera sangat beragam, di antaranya adalah eye level, low angle, high
angle, conversation, two shoot, close up, medium close up, big close
3. up, extreme close up, medium shoot, medium long shoot, long shoot, extreme long
shoot, wide shoot, dan bird eye.
E. Tugas/Soal/Latihan
Tugas :
Dengan menggunakan handphone Anda ambillah gambar dengan ketentuan sebagai berikut
: untuk siswa dengan digit terakhir (paling belakang) nomor induk siswa (NIS) nya ganjil
(1,3,5,7,9) maka angel/sudut pengambilan gambarnya ganjil :1,3,5,7,9,11,13 dan 15
sedangkan untuk siswa dengan digit terakhir nomor induk siswa (NIS) nya genap
(0,2,4,6,8) maka angel/sudut pengambilan gambarnya genap 2,4,6,8,10,12 dan 14
1. Eye level
2. Low angle
3. High angle
4. Conversation
5. Two shoot
6. Close up
7. Medium Close Up
8. Big Close Up
9. Extreme Close Up
10. Medium Shoot
11. Medium long shoot
12. Long shoot
13. Extreme long shoot
14. Wide shoot
15. Bird eye
Ketentuan :
Tugas perorangan
File gambar jpg. diberi nama : Nama Siswa-Sudut.jpg (Contoh : Ogi Ganira-Eye
Level.jpg)
File-file disimpan dalam folder yang diberi nama siswa kemudian dimampatkan dikemas
dalam bentuk zip
Ukuran file zip maksimum 5 MB.
Dikirim sebelum batas akhir pengumpulan tugas
Soal:
Kerjakanlah soal-soal berikut pada lembar kerja yang disediakan!
1. Secara umum kamera dibagi menjadi tiga, yaitu ….
2. Bagian-bagian kamera terdiri atas ….
3. Persiapan apa sajakah yang harus dilakukan sebelum mengoperasikan
kamera?
4. Apa sajakah yang harus dilakukan dalam prosedur menghidupkan kamera?
5. Sebutkan jenis-jenis angle kamera!
34 / 33