Anda di halaman 1dari 4

Melangkah untuk esok

Created by. Sman 3 tarakan

Merakit sebuah perahu impian sambil berharap hari esok pasti akan datang.
Sebuah fakta yang benar adanya, namun masih menghimpit layaknya bermimpi
dalam sebuah ilusi.

( Scene 1 ) seputaran rumah saja, karena masih bersiap kesekolah.

Diawali Angga yang membuka jendela kamarnya sambil menatap fajar yang
baru menyingsing.
“ Namaku Angga, lelaki biasa yang masih mempunyai mimpi dan asa.
Mungkin terdengar sedikit naif, namun inilah kenyataanya, saat banyak orang
sepertiku masih berani bergelut mencari penyangga untuk terus hidup, dikala
pandemic berkepanjangan ini.”

( Scene 2 ) dalam perjalanan menuju tempat kerja atau sekolah

Dimulai dari pertama menaiki motor di parkiran atau langsung perekaman


dia naik motor di jalan.
“ Masih jelas di ingatanku, saat pandemic ini mulai menyebar ke seluruh
dunia, hingga tak terasa sedikit demi sedikit mengambil alih tatanan kehidupan.”
Dialog yang diatas nih, kalua bisa pas dia naik motor, dikasih time skip ke
masa lalu kayak mengingat berita awal penyebaran covid-19.
Setelah selesai time skip, kembali nyooting angga di motor lagi melihat
sekilas dalam perjalanan ibu” yang melarang anaknya keluar rumah.
“ Agak sedikit lucu memang, hanya dengan virus sekecil mikro, kita sebagai
makhluk berakal menjadi takut umtuk berinteraksi antar sesama. Namun, ini
adalah keputusan yang benar mengingat penyebarannya yang begitu cepat hanya
dengan kontak fisik biasa.”
Perjalanan Angga masih berlanjut, nanti selanjutnya secara sekilas juga dia
ngelihat orang sederhana yang masih berjualan di pinggir jalan padahal dikala
pandemic.
“ Masih menjadi kegundahan sendiri bagiku, saat mengingat kembali
peraturan “stay at home” yang dikeluarkan pemerintah. Entah memang benar
adanya harus begitu, atau hanya sekadar pandangan dari satu sudut saja.”
“ Terkadang aku sendiri merasakan apa yang sepertinya tak dirasakan oleh
pihak pemerintah, Peraturan yang terkesan satu sudut ini hanya membuat rakyat
seperti kami menjadi tak berdaya dan berteriak meringis tanpa berani menyuarakan
aspirasi tersebut keluar dari gubuk derita.”

( Scene 3 ) Di sini agak sedikit kasih fresh cerita, Angga kek stop di pinggiran
jalan duduk diatas motor sambil minum-minuman kaleng atau makan
cemilan.
Atau bisa juga Angga beli di supermarket, nah, pas di sini dia melihat
kesenjangan yg terjadi. Yaitu di antrian.
Angga yang berhenti di jalan kembali melihat kesenjangan yang terjadi
akibat pandemic.
“ Aku hanya melihat dari sudut pandangku saja, entah ini suatu hal yang
salah atau memang kenyataan yang sebenarnya. Tapi di balik itu semua jangan
lupakan kami yang merana dan tersiksa di sudut pandang berbeda ini. Aneh
memang jika usaha hidup kami terhalang dengan peraturan yang sebenarnya tidak
merugikan juga untuk kami lakukan,
“ Namun, ini semua layaknya sebuah dilema yg menyakitkan. Kala memilih
hidup dengan menaati peraturan atau hidup dengan usaha yang dilakukan.”
( Scene 4 ) Perjalan Angga akhirnya sampai di sekolah atau tempat kerja ataau
dimana aja bagusnya.

Menatap langit sambil memegang helm, ala” anak


senja.wwkwkwkw. sambil berucap
“ Yah, ini hanya sebuah pendapat rakyat biasa, tak lebih hanya
untuk membuat negeri ini lebih baik di kedepannya.”
Jalan menuju gerbang atau tempat yang ditujunya.
“ Sekarang kita hanya harus tinggal berpikir bagaimana
membuat Indonesia lebih baik seterusnya.”
“ Teruslah Melangkah untuk menggapai esok, jangan berhenti
berharap walaupun ilusi dan mimpi terus mengelabui. Teroboslah
hingga ke ujung fatamorgana.”

Nb. Intinya kalua mau bagus nih script harus pintar main time skip,
pengulangan kejadian, actor yg mumpuni, sama pengendalian emosi,
dan untuk actor harus lebih tenang dan santuy.

Genrenya nih santai, cuman video yg dikhususkan untu sedikit


mengkritik pemerintah, dan sedikit penyampaian aspirasi masyarakat
yg terbebani akan peraturan stay at home.

Kalau dialognya sendiri improve aja, semua dialog diatas nih dipakai
untuk backsound, tapi di filmnya tetp ada interaksi di kehidupan biasa.
Yg penting inti ceritanya nih di dialog di atas. Kalua urusan
penambahan pemeran pemdukung untuk interaksinya, kuserahkan
sama kalian dimana baiknya nempatin tuh pemeran pembantu.
Tempatkan aja di scene yg menurut kalian memang harus ada
komunikasi disitu.

Anda mungkin juga menyukai