Anda di halaman 1dari 13

Prodi Pendidikan Profesi Ners

Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

PERENCANAAN
a. Pola nafas tidak efektif b.d. hambatan upaya napas (sesak napas)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3 x 24 jam SIKI :
diharapkan: Monitor pernafasan
SLKI: Pola Napas Aktivitas Keperawatan
1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan 1. Untuk mengetahui perkembangan status pernafasan pasien
 Dipertahankan pada level 3 kesulitan bernafas
 Ditingkatkan ke level 4 2. Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan, 2. Observasi retraksi abnormal ruang interkostal selama
 1 = Meningkat penggunaan otot-otot  bantu nafas, dan retraksi inspirasi dapat mengindikasikan obstruksi jalan nafas.
 2 = Cukup meningkat pada otot supraclaviculas dan interkosta
 3 = Sedang 3. Monitor suara nafas tambahan seperti ngorok 3. Tanda-tanda adanya dyspnea, takipnea, wheezing, krekel,
 4 = Cukup Menurun atau mengi ronchi, dan sianosis menunjukan pengobatan yang tidak
 5 = Menurun efektif dan kondisi anak mungkin buruk.
4. Takipnea, dispnea, napas pendek dan napas dangkal
4. Monitor pola nafas (misalnya : bradipneu, selama dialisa diduga rongga peritonela atau mungkin
Dengan kriteria hasil: takipneu, hiperventilasi, pernafasan kusmaul, menunjukkan terjadinya komplikasi
pernafasan 1:1, apneustik, respirasi biot, dan pola
 dispnea [3]
ataxic) 5. Pada kebanyakan kasus, jumlah aliran harus sama atau
 Tanda Tanda vital dalam rentang normal
5.  Monitor staus oksigen pada pasien yang lebih dari jumlah yang dimasukkan, keseimbangan positif
(tekanan darah, nadi, pernafasan) [3]
tersedasi (seperti, SaO2,SvO2,SpO2) sesuai menunjukkan kebutuhan evaluasi lebih lanjut
 Penggunaan otot bantu napas [3] dengan protocol yang ada 6. Gangguan pergerakan atau tidak adekuatnya ekspansi
 Pernapasan cuping hidung [3] 6. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru dada mengindikasikan penyakit pada paru atau pleura.
7. Mencegah terjadinya nafas pendek

7. Monitor kelelahan otot-otot diapragma dengan


pergerakan parasoksikal
8. Penumpukan secret dapat memperburuk keadaan.
8. Auskultasi suara nafas, catat area dimana terjadi
penurunan atau tidak adanya ventilasi dan
keberadaan suara nafas tambahan
9. Monitor tanda vital
10. Dapat menunjukkan intervensi selanjutnya
9. Monitor tanda vital 11. Peningkatan upaya pernapasan dapat menunjukkan derajat
10. Monitor TD, nadi, suhu dan RR hipoksemia
11. Monitor frekuensi dan irama pernapasan 12. Penurunan dan peningkatan nadi adalah manifestasi yang
Prodi Pendidikan Profesi Ners
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

menunjukkan kondisi pasien memburuk.


12. Monitor kualitas dari nadi

b. intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 SIKI:


x 24 jam, diharapkan : Terapi Aktivitas
SLKI : Aktivitas Keperawatan:
Toleransi terhadap aktivitas
1. Pertimbangkan kemampuan klien dalam 1. Mengetahui keterbatasan aktivitas klien
 Dipertahankan pada level 3
berpartisipasi melalui aktivitas spesifik
 Ditingkatkan pada 4
2. Bantu klien untuk mengeksplorasi tujuan 2. Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri
 1 = Menurun
 2 = Cukup menurun personal dari aktivitas yang biasa dilakukan berdasarkan aktifitas yang biasa dilakukan
 3 = Sedang 3. Dorong aktivitas kreatif yang tepat 3. Aktivitas yang tepat dapat melatih kekuatan dan irama
 4 = Cukup Meningkat jantung
 5 = Meningkat 4. Ciptakan lingkungan aman untuk dapat 4. Mencegah terjadi nya cedera
melakukan pergerakan otot secara berkala sesuai
Dengan kriteria hasil: dengan indikasi
- Toleransi terhadap aktivitas 1/2/3/4/5 [3] 5. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas 5. Mempermudah klien dalam aktivitas
- SpO2 ketika beraktivitas [3]
seperti kursi roda
- Frekuensi nadi ketika beraktivitas [3]
- Frekuensi pernapasan ketika beraktivitas 6. Berikan kesempatan keluarga untuk terlibat 6. Keluarga dapat memantau klien secara penuh
[3] dalam aktivitas dengan cara yang tepat
- TD ketika beraktivitas [3] 7. Berikan reinforcement positif bagi partisipasi 7. Meningkatkan motivasi dan harga diri klien
- Kekuatan tubuh [3] klien dalam aktivitas
- Kemudahan dalam melakukan aktivitas 8. Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual 8. Mengetahui setiap perkembangan yang muncul segera
hidup harian [3] terhadap aktivitas setelah terapi aktivitas.
9. Bantu klien dan keluarga memantau 9. Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama
perkembangan klien terhadap pencapaian tujuan aktivitas
10. Tentukan pembatasan aktivitas fisik pada klien 10. Mencegah penggunaan energi yang berlebihan karena
dapat menimbulkan kelelahan.
11. Tentukan persepsi klien dan perawat mengenai 11. Memudahkan klien untuk mengenali kelelahan dan waktu
kelelahan. untuk istirahat
Prodi Pendidikan Profesi Ners
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

12. Anjurkan klien untuk melakukan latihan upper 12. Upper limb stretch merupakan latihan peregangan pada
limb terutama saat dispnea otot-otot tubuh bagian atas bertujuan meningkatkan massa
otot, kekuatan, dan ketahanan dalam melakukan aktivitas
atau proses latihan fisik

c. Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan (sulit tidur karena sesak napas)

Setelah diberikan asuhan keperawatan SIKI:


selama 3 x 24 jam, diharapkan : Dukungan Tidur
SLKI : Aktivitas Keperawatan:
Pola Tidur
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur 1. Membantu meningkatkan kebutuhan tidur
 Dipertahankan pada level 3
2. Identifikasi faktor pengganggu tidur 2. Mengurangi factor waktu tidur
 Ditingkatkan pada 4
3. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur 3. Makanan minuman yang manis menyebabkan
 1 = Menurun
 2 = Cukup menurun klien saat tidur tidak nyaman
 3 = Sedang 4. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi 4. Membantu meningkatkan wkatu todur
 4 = Cukup Meningkat 5. Modifikasi lingkungan 5. Meningkatkan waktu tidur
 5 = Meningkat 6. Tetapkan jadwal tidur rutin 6. Melatih waktu tidur klien
7. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan tindakan untuk menunjang 7. Menghindari waktu tidur pasien terganggu
Dengan kriteria hasil: siklus tidur terjaga
- Keluhan sulit tidur [3] 8. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit 8. Saat sakit waktu tidur akan terganggu karena
- Keluhan sering terjaga [3]
adanya sesak maupun nyeri
- Keluhan tidak puas tidur [3]
- Keluhan pola tidur berubah [3] 9. Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung 9. Meningkatkan kualitas tidur
- Keluhan istirahat tidak cukup [3] supresor terhadap tidur REM
10. Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara nonfarmakologi 10. Meningkatkan kebutuhan tidur pasien
lainnya (upper limb stretch)
Prodi Pendidikan Profesi Ners
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (HARI PERTAMA)


NAMA PASIEN : Tn. A Diagnosa Keperawatan: TTD Perawat
RUANGAN : Melati Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas (sesak
HARI/TANGGAL : Senin , 08 Februari 2021 napas)

PENGKAJIAN DIAGNOSIS- IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF EVALUASI


INTERVENSI (S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 09.00 WIB Pukul: 09.30 WIB Pukul: 13.30 WIB
S:
- Pasien mengeluh sesak napas 1. Memonitor frekuensi, irama, 1. Frekuensi napas : 27 x/m, irama S:
terutama saat berbaring dan kedalaman tidak teratur, dyspnea, terdapat - Pasien mengeluh sesak napas terutama saat
O: penggunaan otot bantu napas berbaring
- menggunakan otot bantu napas O:
- Terdapat retraksi dinding dada 2. Mengatur posisi semi- 2. Pasien dianjurkan untuk setengah - Ada penggunaan otot bantu napas
- Irama pernapasan tidak teratur fowler atau fowler duduk - Terdapat retraksi dinding dada
- Dyspnea - Irama pernapasan tidak teratur
- TD : 130/90 mmHg RR : 27 x/m 3. Memberikan oksigen 3. Pemberian O2 NRM 10 lpm - Dyspnea
N : 95 x/m S : 36,7 0 c - Diberikan O2 NRM 10 lpm
SpO2 97 % dengan NRM 10 lpm 4. Melatih pursed lip-breathing 4. Pasien di anjurkan melakukan latihan - Pasien mengikuti instruksi latihan pursed
pursed lips breathing lips breathing
- TD : 138/95 mmHg RR : 26 x/m
A: 5. Memonitor TTV 5. TD : 130/90 mmHg RR : 27 x/m - N : 90 x/m S : 36,6 0 c
SLKI: pola napas berada pada level 3 N : 95 x/m S : 36,7 0 c
SpO2 97 % dengan NRM 10 lpm
P: A:
Lakukan SIKI: pemantauan pernapasan SLKI: pola napas berada pada level 3

P:
Lanjutkan SIKI: pemantauan pernapasan yang
dibutuhkan
Prodi Pendidikan Profesi Ners
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (HARI PERTAMA)


NAMA PASIEN : Tn. A Diagnosa Keperawatan: TTD Perawat
RUANGAN : Melati Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara
HARI/TANGGAL : Senin, 08 Februari 2021 suplai dan kebutuhan oksigen

PENGKAJIAN DIAGNOSIS- IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF EVALUASI


INTERVENSI (S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 09.00 WIB Pukul: 09.30 WIB Pukul: 13.30 WIB
S: S:
- Pasien mengatakan badannya terasa 1. Menganjurkan aktivitas 1. Pasien di anjurkan untuk duduk di - Pasien mengatakan badannya terasa lemas
lemas ringan yang tepat tempat tidur - Pasien mengatakan sesak napas mulai
- Pasien mengatakan sesak napas saat berkurang
berbaring 2. Mengajarkan upper limb 2. Pasien di ajarkan melakukan upper
stretch limb stretch kombinasi dengan O:
O: pursed lips breathing - Pasien tampak lemah
- Pasien tampak lemah - Pasien tampak hanya di tempat tidur
- Pasien tampak hanya di tempat tidur 3. Memonitor kebutuhan nutrisi 3. Pasien diberikan makanan lunak - Kebutuhan pasien dibantu keluarga
- Kebutuhan pasien dibantu keluarga - Tampak lelah karena sesak
- Tampak lelah karena sesak - Pasien belum mampu mengikuti instruksi
- TD : 130/90 mmHg RR : 27 x/m 4. Menganjurkan istirahat yang 4. Kebutuhan istirahat pasien berkurang latihan upper limb
N : 95 x/m S : 36,7 0 c cukup karena sesak - TD : 138/95 mmHg RR : 26 x/m
SpO2 97 % dengan NRM 10 lpm N : 90 x/m S : 36,6 0 c
5. Memonitor respon fisik emosi 5. Tampak lelah karena sesak Diberikan O2 NRM 10 lpm
terhadap aktivitas
A:
SLKI: toleransi terhadap aktivitas berada A:
pada level 3 SLKI: toleransi terhadap aktivitas berada pada
Prodi Pendidikan Profesi Ners
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

level 3
P:
Lakukan SIKI: terapi aktivitas P:
Lanjutkan SIKI: terapi aktivitas yang
dibutuhkan

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (HARI PERTAMA)


NAMA PASIEN : Tn. A Diagnosa Keperawatan: TTD Perawat
RUANGAN : Melati Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan (sulit
HARI/TANGGAL : Senin, 08 Februari 2021 tidur karena sesak napas)

PENGKAJIAN DIAGNOSIS- IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF EVALUASI


INTERVENSI (S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 09.00 WIB Pukul: 09.30 WIB Pukul: 13.30 WIB
S: S:
- Pasien mengeluh sulit tidur 1. Mengidentifikasi faktor 1. Pasien sulit tidur karena - Pasien mengeluh sulit tidur
- Sering terbangun pengganggu tidur adanya sesak dan meningkat - Sering terbangun
- Mengeluh istirahat tidak cukup saat berbaring - Mengeluh istirahat tidak cukup
- Waktu tidur hanya 4 jam 2. Menganjurkan memodifikasi 2. Keluarga di anjurkan untuk - Waktu tidur hanya 4 jam
O: lingkungan tidak terlalu banyak yang O:
- Pasien tampak lesu berkunjung
- Pasien tampak lesu
- Tampak pucat
- Tampak pucat
- Tampak sesak 3. Waktu tidur pasien masih
3. Menjelaskan pentingnya tidur - Tampak sesak
- Tampak tidak segar sedikit
cukup selama sakit - Tampak tidak segar
- TD : 130/90 mmHg RR : 27 x/m
- Waktu tidur hanya 4 jam
N : 95 x/m S : 36,7 0 c 4. Pasien dianjurkan hanya
4. Menganjurkan menghindari - Pasien mengikuti anjurkan makan makanan dari
- memakan makanan dari
makanan/minuman yang rumah sakit
rumah sakit dan minum air
A: mengganggu tidur - Pasien belum mampu mengikuti instruksi latihan
putih sebelum tidur
SLKI: Pola tidur berada pada level 3 upper limb
- TD : 138/95 mmHg RR : 26 x/m
5. Pasien diajarkan upper limb
- N : 90 x/m S : 36,6 0 c
Prodi Pendidikan Profesi Ners
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

P: stretch A:
Lakukan SIKI: dukungan tidur 5. Mengajarkan relaksasi otot SLKI: pola tidur berada pada level 3
autogenik atau cara P:
nonfarmakologi lainnya
Lakukan SIKI: dukungan tidur yang dibutukan

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (HARI KEDUA)


NAMA PASIEN : Tn. A Diagnosa Keperawatan: TTD Perawat
RUANGAN : Melati Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas (sesak
HARI/TANGGAL : Selasa , 09 Februari 2021 napas)

PENGKAJIAN DIAGNOSIS- IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF EVALUASI


INTERVENSI (S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 09.00 WIB Pukul: 09.30 WIB Pukul: 13.30 WIB
S:
- Pasien mengeluh masih sesak napas 1. Memonitor frekuensi, irama, 1. Frekuensi napas : 26 x/m, irama tidak S:
terutama saat berbaring dan kedalaman teratur, dyspnea, terdapat penggunaan - Pasien mengatakan sesak napas mulai
O: otot bantu napas berkurang
- Menggunakan otot bantu napas O:
- Terdapat retraksi dinding dada 2. Mengatur posisi semi- 2. Pasien dianjurkan untuk setengah - Masih terdapat penggunaan otot bantu
- Irama pernapasan tidak teratur fowler atau fowler duduk napas
- Dyspnea - Terdapat retraksi dinding dada
- TD : 139/96 mmHg RR : 26 x/m 3. Memberikan oksigen 3. Pemberian O2 NRM 10 lpm - Irama pernapasan mulai teratur
N : 94 x/m S : 36,6 0 c - Dyspnea berkurang
SpO2 96 % dengan NRM 10 lpm 4. Melatih pursed lip-breathing 4. Pasien di anjurkan melakukan latihan - Diberikan O2 NRM 10 lpm
pursed lips breathing - Pasien mengikuti instruksi latihan pursed
lips breathing 2x1 sehari
A: 5. Memonitor TTV 5. TD : 139/96 mmHg RR : 26 x/m - TD : 133/87 mmHg RR : 24 x/m
SLKI: pola napas berada pada level 3 N : 94 x/m S : 36,6 0 c - N : 75 x/m S : 36,5 0 c
SpO2 96 % dengan NRM 10 lpm
P:
Prodi Pendidikan Profesi Ners
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Lanjutkan SIKI: pemantauan pernapasan A:


SLKI: pola napas berada pada level 3

P:
Lanjutkan SIKI: pemantauan pernapasan yang
dibutuhkan

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (HARI KEDUA)


NAMA PASIEN : Tn. A Diagnosa Keperawatan: TTD Perawat
RUANGAN : Melati Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara
HARI/TANGGAL : Selasa, 09 Februari 2021 suplai dan kebutuhan oksigen

PENGKAJIAN DIAGNOSIS- IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF EVALUASI


INTERVENSI (S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 09.00 WIB Pukul: 09.30 WIB Pukul: 13.30 WIB
S: S:
- Pasien mengatakan badannya terasa 1. Pasien di anjurkan untuk duduk di - Pasien mengatakan badannya terasa lemas
lemas 1. Menganjurkan aktivitas tempat tidur - Pasien mengatakan sesak napas saat berbaring
- Pasien mengatakan masih sesak ringan yang tepat
napas 2. Pasien di ajarkan melakukan upper
2. Mengajarkan upper limb limb stretch kombinasi dengan O:
O: stretch pursed lips breathing - Pasien tampak lemah
- Pasien tampak lemah - Pasien tampak memposisikan diri semi
- Pasien tampak setengah duduk di 3. Pasien diberikan makanan lunak fowler
tempat tidur 3. Memonitor kebutuhan nutrisi - Kebutuhan pasien dibantu keluarga
- Kebutuhan pasien dibantu keluarga - Tampak lelah karena sesak
- Tampak lelah karena sesak 4. Kebutuhan istirahat pasien - Pasien mampu mengikuti instruksi latihan
- TD : 139/96 mmHg RR : 26 x/m 4. Menganjurkan istirahat yang berkurang karena sesak upper limb dengan kombinasi pursed lips
N : 94 x/m S : 36,6 0 c cukup breathing
SpO2 96 % dengan NRM 10 lpm 5. Tampak lelah karena sesak - TD : 133/87 mmHg RR : 24 x/m
5. Memonitor respon fisik emosi N : 75 x/m S : 36,5 0 c
terhadap aktivitas
Prodi Pendidikan Profesi Ners
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Diberikan O2 NRM 10 lpm


A:
SLKI: toleransi terhadap aktivitas berada
pada level 3 A:
SLKI: toleransi terhadap aktivitas berada pada
P: level 3
Lanjutkan SIKI: terapi aktivitas
P:
Lanjutkan SIKI: terapi aktivitas yang dibutuhkan

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (HARI KEDUA)


NAMA PASIEN : Tn. A Diagnosa Keperawatan: TTD Perawat
RUANGAN : Melati Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan (sulit
HARI/TANGGAL : Selasa, 09 Februari 2021 tidur karena sesak napas)

PENGKAJIAN DIAGNOSIS- IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF EVALUASI


INTERVENSI (S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 09.00 WIB Pukul: 09.30 WIB Pukul: 13.30 WIB
S: S:
- Pasien mengeluh sulit tidur 1. Mengidentifikasi faktor 1. Pasien sulit tidur karena - Pasien mengeluh sulit tidur
- Sering terbangun pengganggu tidur adanya sesak dan meningkat - Sering terbangun
- Mengeluh istirahat tidak cukup saat berbaring - Mengeluh istirahat tidak cukup
- Waktu tidur hanya 4 jam 2. Menganjurkan 2. Keluarga di anjurkan untuk - Waktu tidur hanya 4 jam
O: memodifikasi lingkungan tidak terlalu banyak yang O:
- Pasien tampak lesu berkunjung
- Pasien tampak lesu
- Tampak pucat
- Tampak pucat
- Tampak sesak 3. Waktu tidur pasien masih
3. Menjelaskan pentingnya - Tampak sesak
- Tampak tidak segar sedikit
tidur cukup selama sakit - Tampak tidak segar
- TD : 139/96 mmHg RR : 26 x/m
- Waktu tidur hanya 4 jam
- N : 94 x/m S : 36,6 0 c 4. Pasien dianjurkan hanya
4. Menganjurkan menghindari - Pasien mengikuti anjurkan makan makanan dari
memakan makanan dari
makanan/minuman yang rumah sakit
rumah sakit dan minum air
Prodi Pendidikan Profesi Ners
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

A: mengganggu tidur putih sebelum tidur - Pasien mampu mengikuti instruksi latihan upper limb
SLKI: pola tidur berada pada level 3 dengan kombinasi pursed lips breathing
5. Pasien diajarkan upper limb - TD : 133/87 mmHg RR : 24 x/m
P: stretch N : 75 x/m S : 36,5 0 c
Lanjutkan SIKI: dukungan tidur 5. Mengajarkan relaksasi otot A:
autogenik atau cara SLKI: pola tidur berada pada level 3
nonfarmakologi lainnya P:
Lakukan SIKI: dukungan tidur yang dibutukan

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (HARI KETIGA)


NAMA PASIEN : Tn. A Diagnosa Keperawatan: TTD Perawat
RUANGAN : Melati Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas (sesak
HARI/TANGGAL : Rabu, 10 Februari 2021 napas)

PENGKAJIAN DIAGNOSIS- IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF EVALUASI


INTERVENSI (S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 09.00 WIB Pukul: 09.30 WIB Pukul: 13.30 WIB
S:
- Pasien mengatakan sesak napas 1. Memonitor frekuensi, irama, 1. Frekuensi napas : 24 x/m, irama S:
berkurang dan kedalaman pernapasan tteratur, dyspnea - Pasien mengatakan sesak napas berkurang
O: berkurang, penggunaan otot bantu O:
- Penggunaan otot bantu napas napas berkurang - Irama pernapasan teratur
berkurang 2. Mengatur posisi semi- - Tidak diberikan O2
- Irama pernapasan teratur fowler atau fowler 2. Pasien dianjurkan untuk setengah - Pasien tampak melakukan secara mandiri
- Dyspnea berkurang duduk jika sesak timbul
- TD : 137/95 mmHg RR : 22 x/m 3. Memberikan oksigen - latihan pursed lips breathing diajarkan
N : 94 x/m S : 36,6 0 c 3. Pemberian O2 nasal kanul 3 lpm juga kepada keluarga, dilakukan 2x1
SpO2 98 % dengan nasal kanul 3 4. Melatih pursed lip-breathing sehari
lpm 4. Pasien di anjurkan melakukan latihan - TD : 134/80 mmHg RR : 21 x/m
pursed lips breathing
Prodi Pendidikan Profesi Ners
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

5. Memonitor TTV N : 74 x/m S : 36,3 0 c


A: 5. TD : 137/95 mmHg RR : 22 x/m SpO2 99%
SLKI: pola napas berada pada level 3 N : 94 x/m S : 36,6 0 c
SpO2 98 % dengan nasal kanul 3
P: lpm A:
Lanjutkan SIKI: pemantauan pernapasan SLKI: pola napas berada pada level 3

P:
SIKI: pemantauan pernapasan dihentikan

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (HARI KETIGA)


NAMA PASIEN : Tn. A Diagnosa Keperawatan: TTD Perawat
RUANGAN : Melati Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara
HARI/TANGGAL : Rabu, 10 Februari 2021 suplai dan kebutuhan oksigen

PENGKAJIAN DIAGNOSIS- IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF EVALUASI


INTERVENSI (S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 09.00 WIB Pukul: 09.30 WIB Pukul: 13.30 WIB
S: S:
- Pasien mengatakan badannya masih 1. Pasien di anjurkan untuk duduk di - Pasien mengatakan badannya terasa lemas
terasa lemas 1. Menganjurkan aktivitas tempat tidur - Pasien mengatakan sesak napas berkurang
- Pasien mengatakan sesak napas ringan yang tepat
berkurang 2. Pasien di ajarkan melakukan upper
2. Mengajarkan upper limb limb stretch kombinasi dengan O:
O: stretch pursed lips breathing - Pasien tampak lemah
- Pasien tampak lemah - Pasien tampak sering duduk ditempat tidur
- Pasien tampak duduk di tempat tidur 3. Pasien diberikan makanan lunak - Kebutuhan pasien dibantu keluarga
3. Memonitor kebutuhan nutrisi - Pasien mampu mengikuti instruksi latihan
Prodi Pendidikan Profesi Ners
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

- Kebutuhan pasien dibantu keluarga upper limb dengan kombinasi pursed lips
- TD : 137/95 mmHg RR : 22 x/m 4. Kebutuhan istirahat pasien breathing
N : 94 x/m S : 36,6 0 c 4. Menganjurkan istirahat yang berkurang karena sesak - Keluarga diajarkan untuk melatih pasien
SpO2 98 % dengan nasal kanul 3 cukup selama dirumah dilakukan 2x sehari
lpm 5. Tampak sesak berkurang - TD : 134/80 mmHg RR : 21 x/m
5. Memonitor respon fisik emosi N : 74 x/m S : 36,3 0 c
terhadap aktivitas SpO2 99%
A:
SLKI: toleransi terhadap aktivitas berada A:
pada level 3 SLKI: toleransi terhadap aktivitas berada pada
level 3
P:
Lanjutkan SIKI: terapi aktivitas P:
SIKI: terapi aktivitas dihentikan

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (HARI KETIGA)


NAMA PASIEN : Tn. A Diagnosa Keperawatan: TTD Perawat
RUANGAN : Melati Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan (sulit
HARI/TANGGAL : Rabu, 10 Februari 2021 tidur karena sesak napas)

PENGKAJIAN DIAGNOSIS- IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF EVALUASI


INTERVENSI (S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 09.00 WIB Pukul: 09.30 WIB Pukul: 13.30 WIB
S: S:
- Pasien mengatakan sudah bisa tidur 1. Pasien sulit tidur karena - Pasien mengatakan waktu tidur meningkat
- Sering terbangun 1. Mengidentifikasi faktor adanya sesak dan meningkat - Sering terbangun
- Mengeluh istirahat cukup terutama pengganggu tidur saat berbaring - Waktu tidur 6 jam
pada malam hari 2. Keluarga di anjurkan untuk O:
- Waktu tidur 6 jam tidak terlalu banyak yang
2. Menganjurkan - Tampak sesak berkurang
O: berkunjung
memodifikasi lingkungan - Pasien tampak segar
- Tampak sesak berkurang
- Waktu tidur meningkat
Prodi Pendidikan Profesi Ners
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

- Tampak segar 3. Waktu tidur pasien masih - Pasien mengikuti anjurkan makan makanan dari
- TD : 137/95 mmHg RR : 22 x/m sedikit rumah sakit
N : 94 x/m S : 36,6 0 c 3. Menjelaskan pentingnya - Pasien mampu mengikuti instruksi latihan upper limb
tidur cukup selama sakit 4. Pasien dianjurkan hanya dengan kombinasi pursed lips breathing
memakan makanan dari - Keluarga diajarkan untuk melatih pasien selama
A: rumah sakit dan minum air dirumah dilakukan 2x sehari
SLKI: Pola tidur berada pada level 3 4. Menganjurkan menghindari putih sebelum tidur - TD : 134/80 mmHg RR : 21 x/m
makanan/minuman yang N : 74 x/m S : 36,3 0 c
P: mengganggu tidur 5. Pasien diajarkan upper limb A:
Lanjutkan SIKI: dukungan tidur stretch SLKI: pola tidur berada pada level 3
P:
5. Mengajarkan relaksasi otot SIKI: dukungan tidur yang dibutukan
autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya

Anda mungkin juga menyukai