2021
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA MASALAH GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
I. PENGKAJIAN
Hari/ tanggal : ..................................
Oleh : ...............................................
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Nn. S saat ini mengeluh perut sakit dibagian bawah sampai pinggang,
6. Riwayat Menstruasi
Pasien mendapat menarche pada usia 15 tahun, siklus menstruasi 28 hari, menstruasi selama
6-7 hari dengan frekuensi ganti duk 5-6 x sehari untuk hari pertama. Selanjutnya hari ke dua
4-5 x sehari dan hari selanjutnya hanya 3-4 kali ganti duk. Darah menstruasi berwarna merah
kehitaman, pada hari 1-3 darah sering terlihat seperti gumpalan darah.
7. Riwayat KB
Pasien masih gadis, tidak pernah memakai alat kontrasepsi
C. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
b. Tanda-tanda vital :
TD : 120/90 Nafas : 20x/i
Nadi : 95 x/i Suhu : 36,80C
c. Pengukuran Antropometri :
TB : 163 cm
BB : 54 kg
IMT : 20,32
d. Pemeriksaan Head to Toe :
1) Kepala : bentuk kepala simetris, tidak ada luka, tidak teraba benjolan
2) Rambut : pasien memakai jilbab
3) Mata : bentuk simetris,sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.
4) Hidung : bentuk hidung simetris
5) Telinga : Paien memakai jilbab
6) Mulut dan tenggorokkan: mukosa bibir lembab
7) Leher : tidak ada pembengkakan kelenjeng tiroid dan tidak terdapat kaku kuduk
8) Wajah : ekspresi wajah sedang menahan nyeri atau menyeringit
9) Dada dan thorax :
a) Paru-paru :
o Inspeksi : simetris kiri dan kanan
o Palpasi : vocal fremitus kiri dan kanan sama
o Perkusi : tympani
o Auskultasi : suara nafas vesikuler
b) Jantung
o Inspeksi : ictus tidak terlihat
o Palpasi : ictus tidak teraba
o Perkusi : pekak
o Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan II lup-dup
10) Abdomen
o Inspeksi : bentuk simetris
o Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada benjolan
o Perkusi : timpani
o Auskultasi : Bising usus 14 permenit
11) Eksremitas atas/bawah
o Papasi : capillary refill < 2 detik, tidak terdapat edema,
e. Pola Fungsi Kesehatan
1) Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Pasien mengatakan nyeri menstruasi yang dirasakan pasien pertama kali pada saat
pasien berada di bangku SMP, selama ini jika nyeri menstruasi muncul pasien akan
Mengkonsumsi jahe dan madu serta ditambah dengan istirahat
2) Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum menstruasi pasien makan 3x dalam sehari dan minum 6-8 gelas air putih/hari,
tetapi pada saat nyeri menstruasi datang pasien mengatakan bahwa pola makan sangat
terganggu karena pasien merasa mual dan muntah.
3) Pola eliminasi
Pasien mengatakan BAB sekali sehari, dengan konsistensi lunak, BAK 5-6 x/hari tidak
ada nyeri BAK, tidak ada hemoroid
4) Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan pada saat pasien merasakan nyeri haid pola tidur dan istirahat
pasien akan terganggu karna nyeri yang dirasakan
5) Pola persepsi sensori dan kognitif
Pasein mengatakan nyeri pada skala 6-7 dengan memakai numeric scale, nyeri
dirasakan di daerah perut bawah, bertambah parah kalau pasien beraktifitas berlebih,
nyeri terjadi hilang timbul, nyeri dirasakan seperti di tusuk-tusuk. Nyeri berlangsung
selama 5-6 jam dan akan hilang setelah psien beristirahat
6) Persepsi dan konsep diri
Status mental pasien sadar, bicara normal, memakai bahasa Indonesia, tidak terdapat
gangguan penglihatan dan pendengaran. Hal yang difikirkan pasien saat ini adalah
cemas terhadap kondisi penyakitnya,
7) Pola hubungan dengan orang lain
Selama ini pasein mengatakan selalu berinteraksi dengan baik dengan teman, keluarga
dan tetangganya.
8) Pola reproduksi dan seksual
Pasien belum menikah, belum memakai alat kb, tidak pernah paps smear, tidak
menderita keputihan
f. Data Penunjang
1) Radiologi (rontgen)
2) Pemeriksaan diagnostik (USG, Patologi antomi/PA)
3) Laboratorium : darah, sekret, sputum, cairan mani
D. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Agen pencedera Nyeri Akut
P : Pasien mengatan nyeri ketika sebelum dan fisiologis
selama menstruasi pada hari pertama. Nyeri
terasa 5-6 jam dan akan hilang jika pasien
beristirahat. Klien mengatakan nyeri akan
diperparah karena pasien kelelahan, kurang
tidur, kurang olah raga teratur 1 minggu
sebelu, haid
Q : Pasien mengatan nyeri seperti di tusuk tusuk
R :Pasien mengatan nyeri di daerah perut bawah
sampai ke pinggang
S : Pasien mengatkan skala nyeri 6-7 dengan
memakai numeric scale
T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul, nyeri
bertambah jika pasien beraktifitas berlebih
- Pasien mengatakan membatasi aktivitas fisik
ketika mentruasi
DO:
- Pasien tampak meringis
- Tampak gelisah
- TD : 120/90 mmHg
- N : 95x/i
- RR : 20 x/i
- Suhu : 36,80C
2. DS : Kelemahan Intoleransi
- Pasien mengatakan lemah saat melakukan aktifitas
aktivitas
DO :
- Pasien tampak pucat
- TD : 120/90 mmHg
- N : 95x/i
3. DS: Ancaman Ansietas
- Pasien mengatakan bahwa khawatir dengan terhadap konsep
nyeri mesntruasi yang dirasakan diri
- Pasien mengatakan sulit berkonsentrasi akibat
nyeri menstruasi
DO:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien sering bertanyadengan kondisi yang
dialaminya
E. Perencanaan Keperawatan
3. Edukasi
Jelaskan efek terapi
dan efek samping obat
4. Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian dosis dan jenis
analgesik, sesuai indikasi
2 Intoleransi Aktivitas (D.0056) Toleransi Aktivitas Meningkat Manajemen Energi (I. 05178)
Definisi : (L.05047) 1. Observasi
Ketidakcukupan energi untuk 1. frekuensi nadi meningkat Identifkasi gangguan
melakukan aktivitas sehari-hari 2. kemudahan dalam fungsi tubuh yang
PENYEBAB melakukan aktivitas mengakibatkan kelelahan
Ketidak seimbangan sehari-hari meningkat Monitor kelelahan
antara suplai dan kebutuhan 3. kecepatan berjalan fisik dan emosional
oksigen meningkat Monitor pola dan
Tirah baring 4. kekuatan tubuh bagian jam tidur
Kelemahan atas meningkat Monitor lokasi dan
Imobilitas 5. kekuatan tubuh bagaian ketidaknyamanan selama
Gaya hidup monoton bawah meningkat melakukan aktivitas
6. keluhan lelah menurun 2. Terapeutik
7. perasaan lemah menurun Sediakan lingkungan
8. tekanan darah membail nyaman dan rendah stimulus
9. frekuensi nafas membaik (mis. Cahaya, suara,
kunjungan)
Lakukan rentang
gerak pasif dan/atau aktif
Berikan aktivitas
distraksi yang menyenangkan
Fasilitas duduk di
sisi tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau berjalan
3. Edukasi
Anjurkan tirah
baring
Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
Anjurkan
menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
Ajarkan strategi
koping untuk mengurangi
kelelahan
4. Kolaborasi
Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
Terapi Aktivitas (I.05186)
1. Observasi
Identifikasi deficit
tingkat aktivitas
Identifikasi
kemampuan berpartisipasi
dalam aktivotas tertentu
Identifikasi sumber
daya untuk aktivitas yang
diinginkan
Identifikasi strategi
meningkatkan partisipasi
dalam aktivitas
Identifikasi makna
aktivitas rutin (mis. Bekerja)
dan waktu luang
Monitor respon
emosional, fisik, social, dan
spiritual terhadap aktivitas
2. Terapeutik
Fasilitasi focus pada
kemampuan, bukan deficit
yang dialami
Sepakati komitmen
untuk meningkatkan
frekuensi danrentang
aktivitas
Fasilitasi memilih
aktivitas dan tetapkan tujuan
aktivitas yang konsisten
sesuai kemampuan fisik,
psikologis, dan social
Koordinasikan
pemilihan aktivitas sesuai
usia
Fasilitasi makna
aktivitas yang dipilih
Fasilitasi
transportasi untuk
menghadiri aktivitas, jika
sesuai
Fasilitasi pasien dan
keluarga dalam
menyesuaikan lingkungan
untuk mengakomodasikan
aktivitas yang dipilih
Fasilitasi aktivitas
fisik rutin (mis. Ambulansi,
mobilisasi, dan perawatan
diri), sesuai kebutuhan
Fasilitasi aktivitas
pengganti saat mengalami
keterbatasan waktu, energy,
atau gerak
Fasilitasi akvitas
motorik kasar untuk pasien
hiperaktif
Tingkatkan aktivitas
fisik untuk memelihara berat
badan, jika sesuai
Fasilitasi aktivitas
motorik untuk merelaksasi
otot
Fasilitasi aktivitas
dengan komponen memori
implicit dan emosional (mis.
Kegitan keagamaan khusu)
untuk pasien dimensia, jika
sesaui
Libatkan dalam
permaianan kelompok yang
tidak kompetitif, terstruktur,
dan aktif
Tingkatkan
keterlibatan dalam
aktivotasrekreasi dan
diversifikasi untuk
menurunkan kecemasan
( mis. Vocal group, bola voli,
tenis meja, jogging,
berenang, tugas sederhana,
permaianan sederhana, tugas
rutin, tugas rumah tangga,
perawatan diri, dan teka-teki
dan kart)
Libatkan kelarga
dalam aktivitas, jika perlu
Fasilitasi
mengembankan motivasi dan
penguatan diri
Fasilitasi pasien dan
keluarga memantau
kemajuannya sendiri untuk
mencapai tujuan
Jadwalkan aktivitas
dalam rutinitas sehari-hari
Berikan penguatan
positfi atas partisipasi dalam
aktivitas
3. Edukasi
Jelaskan metode
aktivitas fisik sehari-hari, jika
perlu
Ajarkan cara
melakukan aktivitas yang
dipilih
Anjurkan melakukan
aktivitas fisik, social,
spiritual, dan kognitif, dalam
menjaga fungsi dan
kesehatan
Anjurka terlibat
dalam aktivitas kelompok
atau terapi, jika sesuai
Anjurkan keluarga
untuk member penguatan
positif atas partisipasi dalam
aktivitas
4. Kolaborasi
Kolaborasi dengan
terapi okupasi dalam
merencanakan dan
memonitor program aktivitas,
jika sesuai
Rujuk pada pusat
atau program aktivitas
komunitas, jika perlu
3. Ansietas b/d ancaman terhadap Tingkat ansietas (L.09093) Resuksi Ansietas (I.09314)
konsep diri 1. Variabel khawatir akibat 1. Observasi
Definisi : kondisi yang di hadapi Identifikasi saat tingkat
Kondisi emosi dan pengalaman menurun ansietas berubah
subjektif individu terhadap objek 2. Perilaku gelisah menurun Identifikasi kemampuan
yang tidak jelas dan spesifik 3. Perilaku tegang menurun mengambil keputusan
akibat antisipasi bahaya yang 4. Anoreksia menurun Monitor tanda-tanda ansietas
memungkinkan individu 5. Frekuensi pernapasan 2. Terapeautik
melakukan tindakan untuk menurun Ciptakan suasana
menghadapi ancaman 6. Tekanan darah menurun terapeautik untuk
Penyebab : 7. Pucat menurun menumbuhkan kepercayaan
1. Krisis situasional 8. Tremor menurun Temani pasien untuk
2. Kebutuhan tidak terpenuhi 9. Konsentrasi membaik mengurangi kecemasan
3. Krisis maturasional 10. Pola tidur membaik Pahami situasi yang
4. Ancaman terhadap konsep 11. Kontak mata membaik membuat ansietas
diri Dengarkan dengan penuh
5. Ancaman terhadap kematian perhatian
6. Kekhawatiran mengalami Gunakan pendekatan yang
kegagalan tenang dan meyakinkan
7. Disfungsi sistem keluarga Motivasi mengidentivikasi
8. Hubungan orang tua-anak situasi yang memicu
tidak memuaskan kecemasan
9. Faktor keturunan 3. Edukasi
10. Penyalahgunaan zat Jelaskan prosedur, termasuk
11. Terpapar bahaya lingkungan sensasi yang mungkin
12. Kurang terpapar informasi dialami
Anjurkan keluarga tetap
bersama pasien
Anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif
Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan presepsi
Latih kegiatan untuk
pengalihan ketegangan
Latih teknik relaksasi
4. Kolaborasi
Kolaborai pemberian obat
ansietas
Terapi Relaksasi (I.09326)
1. Observasi
Identifikasi penurunan
tingkat nergi,
ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau gejala
lain yang mengganggu
kemampuan kognitif
Identifikasi teknik relaksasi
yang pernah efektif
digunakan
Identifikasi kesediaan,
kemampuan, dan penggunaan
teknik sebelumnya
Monitor respon terhadap
terapi relaksasi
2. Terapeautik
Ciptakan lingkungan yang
tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan
suhu ruangan yang nyaman
Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
Gunakan pakaian yang
longgar
Gunakan nada suara yang
lembut dengan irama yang
lambat
Gunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang dengan
analgetik
3. Edukasi
Jelaskan tujuan manfaat,
batasan, dan jenis relaksasi
yang digunkan
Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
Anjurkan mengambil posisi
yang nyaman
Anjurkan pasien rileks dan
merasakan sensasi relaksasi
Anjurkan pasien sering
ngulangi atau melatih teknin
yang dipilih
Demonstrasikan dan latih
teknik relaksasi
F. Implementasi dan Evaluasi