Anda di halaman 1dari 16

MENENTUKAN TOPIK DAN MASALAH DALAM PENELITIAN

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Islam

Dosen Pengampu :

Dr. Zainuri M.Si

Disusun Oleh :

Nurhudah Kamarullah 180810102003

Vava Dwi Agustin Zein 180810102012

Andika Eko Prassetyo 180810102016

Intan Wardah Kharisma 180810102019

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
DAFTAR ISI
Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari topik dan masalah penelitian ?


b. Apa saja jenis dan topik masalah penelitian ?
c. Apa saja unsur-unsur dalam menentukan topik penelitian ?
d. Bagaimana cara dan proses dalam menentukan topik penelitian ?
e. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah penelitian ?
f. Bagaiman sumber masalah penelitian ?

Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian dari topik dan masalah penelitian.


b. Untuk mengetahui apa saja jenis dan topik masalah penelitian.
c. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur dalam menentukan topik penelitian.
d. Untuk mengetahui bagaimana cara dan proses dalam menentukan topik penelitian.
e. Untuk mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi masalah penelitian.
f. Untuk mengetahui bagaiman sumber masalah penelitian,
A. Pengertian Topik Penelitian

Topik penelitian merupakan pokok dari penelitian atau pembicaraan dalam penulisan artikel
ilmiah. Topik penelitian ini berada sebelum seseorang melakukan penelitian, hal ini lantaran
topik penelitian akan menjadi landasan dasar setiap kegiatan penelitian dilakukan. Topik
penelitian yang baik harus memiliki kualitas berikut, yaitu :

a. Kejelasan dalam pemilihan topik penelitian.


Dalam pemilihan topik penelitian haruslah memiliki kejelasan sehingga orang lain dapat
dengan mudah memahami sifat penelitian Anda. Topik penelitian harus memiliki
interpretasi tunggal sehingga orang tidak dapat terganggu. Topik penelitian harus bebas
dari ambiguitas apa pun. Kejelasan juga berarti bahwa topik penelitian harus diarahkan
dan harus mengatur seluruh metodologi penelitian.
b. Bahasa topik penelitian harus sederhana.
Dalam penggunaan bahasa, istilah teknis digunakan ketika hanya diperlukan, jika tidak
gunakan kata-kata sederhana sehingga semua orang bisa memahaminya. simpan etika
penulisan dalam pikiran kita untuk menghindari istilah atau kalimat yang tidak etis.

Pengertian Topik Penelitian Menurut Para Ahli

Adapun definisi topik penelitian menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;

1) Howe Opik
Topik penelitian ialah landasan dasar yang harus dimiliki sebelum langkah penelitian
dilakukan, hal ini menyangkut pada proses syarat terbentuknya wacana percakapan yang
baik dan secara sistematis dilakukan untuk meningkatkan kreadibiltas penelitian yang
dilakukan.
2) Sage Knowladge
Topik penelitian adalah subjek atau masalah yang menarik minat peneliti saat melakukan
penelitian. Topik penelitian yang didefinisikan dengan baik adalah titik awal dari setiap
proyek penelitian yang berhasil. Memilih topik adalah proses berkelanjutan yang
dilakukan oleh para peneliti untuk mengeksplorasi, mendefinisikan, dan memperbaiki
ide-ide mereka.
B. Jenis topik dan masalah penelitian
Dalam melakukan penelitian, hal yaling awal yang harus kita lakukan adalah
menentukan topiknya terlebih dahulu, karena topik inilah yang nantinya akan kita kaji
dalam penelitian kita. Topik penelitian yang kita pilih harus sesuai dengan bidang studi
kita karena akan berpengaruh pada kedalaman pemahaman dan pengembangan topik
tersebut saat kita menuliskannya dalam bentuk makalah atau laporan. Misalnya, jika kita
belajar tentang ekonomi, mungkin kita bisa mengembangkan topik yang kaitannya
dengan penelitian bisnis, sedangkan jika kita belajar tentang perilaku manusia, mungkin
kita bisa mengembangkan topik yang kaitannya dengan penelitian psikologi. Untuk
memperjelas pemahaman kita tentang topik penelitian, artikel ini akan mengulas tentang
pengertian topik penelitian, jenis, unsur, dan cara menuliskannya.

1. Antropologi

Antropologi merupakan suatu cabang ilmu sosial yang membahas mengenai budaya
masyarakat suatu etnis. Antropologi muncul karena adanya ketertarikan dari orang
Eropa yang melihat budaya, ciri-ciri fisik dan adat istiadat yang berbeda. Obyek dari
antropologi adalah manusia, kebudayaan serta perilakunya. Obyek antropologi dengan
kata lain menyangkut semua manusia dimanapun dan kapanpun. Tujuan dari
antropologi adalah untuk membangun masyarakat dengan mempelajari perilaku,
bagaimana manusia dapat bermasyarakat dalam suku bangsa dan budaya manusia.
Antropologi memadukan secara integratif tujuan biologi dan sosio-budaya dalam
kehidupan.

Jenis – jenis Antropologi

Antropologi dibagi menjadi beberapa cabang secara khusus yaitu antropologi fisik
dan antropologi budaya. Cabang antropologi tersebut masih dibagi lagi menjadi sub
bidang, seperti dibawah ini:

a. Antropologi Fisik

Menurut Haviland, antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme


biologis. Antropologi fisik membahas manusia berdasarkan evolusinya serta
menyelidiki manusia dari variasi biologis dalam berbagai jenis (spesies). Analisis
antropologi fisik diperoleh dari fosil-fosil dan pengamatan pada primata-primata yang
pernah hidup. Para ahli antropologi fisik berusaha mencari tahu nenek moyang
manusia untuk mengetahui kapan, bagaimana, dan mengapa manusia menjadi mahluk
seperti sekarang ini.

b. Antropologi Budaya

Burke menjelaskan bahwa antropologi budaya berfokus pada kebudayaan manusia


atau cara hidup manusia dalam masyarakat. Antropologi budaya merupakan studi
mengenai praktek-praktek sosial, bentuk ekspresif dan penggunaan bahasa.

c. Antropologi Psikologi
Antropologi psikologi merupakan bidang yang mengkaji tentang hubungan antara
individu dengan nilai kebiasaan sosial dari sistem budaya yang ada. Ruang lingkup
antropologi psikologi sangat luas dan menggunakan berbagai pendekatan untuk
masalah yang muncul dalam interaksi antara nilai, pemikiran dan kebiasaan sosial.
Fokus kajian antropologi psikologi adalah kedekatan individu dalam masyarakat yang
dihubungkan dengan psikologi. Bisa kita bilang ini adalah sangat besar
kaitannya dengan cabang cabang psikologi lainnya seperti psikologi organisasi.
d. Antropologi Spresialisasi
Antropologi spesialisasi dibagi menjadi banyak keilmuan, antara lain:
1) Antropologi Kesehatan
Antropologi kesehatan merupakan keilmuan yang membahas pengaruh unsur-unsur
budaya terhadap penghayatan masyarakat mengenai penyakit dan kesehatan.
2) Antropologi Ekonomi
Antropologi Ekonomi adalah bidang kajian antropologi yang mempelajari gejala
ekonomi dalam kehidupan masyarakat dengan melihat gaya hidup manusia dan
sistem pencarian makanan secara subtantif.
3) Antropologi Perkotaan
Antropologi Perkotaan menggunakan pendekatan antropologi  untuk membahas
masalah perkotaan. Masalah perkotaan muncul dan berkembang  menjadi ciri dari
hakekat kota itu sendiri. 
4) Antropologi Kependudukan
Antropologi Kependudukan mempelajari cara mengatasi masalah-masalah
kependudukan. Beberapa kendala yang menghambat kelancaran program
kependudukan antara lain, latar belakang dan kondisi sosial budaya masyarakat. 
5) Antropologi Pendidikan
Antropologi Pendidikan bermanfaat untuk mengasah kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotorik,  dalam menganalisa, mensintesa, dan mengevaluasi topik-topik di
sekitar antropologi.
6) Antropologi Hukum
Antropologi Hukum berkaitan dengan suatu norma sosial adalah hukum. Jika terjadi
pelanggaran atau tindakan yang bertentangan dengan norma sosial maka pelanggar
akan diberikan sanksi.
7) Antropologi Sosial
Salah satu studi ilmu antropologi yang mempelajari kebudayaan masyarakat dalam
suatu etnis. Ilmu ini mempelajari manusia dari sisi keragaman fisik seperti perilaku,
tradisi, serta nilai – nilai budaya yang berbeda. Sehingga, dapat dikatakan bahwa
antropologi sosial mempelajari tentang apa saja yang terjadi dalam kehidupan
manusia.
8) Antropologi Forensik
Antropologi forensik merupakan antropologi terapan yang menggabungkan ilmu
antropologi fisik atau yang biasa disebut biologi, dengan ilmu Osteologi dan
Ondotologi. Kedua ilmu tersebut mempelajari tentang kondisi tulang dan gigi.
Kemudian, antropologi forensik berkaitan dengan pengguaan osteologi dan
odontologi dalam identifikasi mayat.
9) Antropologi Pembangunan
Dalam kajian antropologi, pembangunan adalah bagian dari kebudayaan.
Pembangunan sendiri menandai eksistensi dari beberapa tindakan manusia.
Sedangkan kebudayaan adalah sebuah pedoman untuk manusia bertindak. Dengan
demikian, berdasarkan prespektif antropologi, pembangunan dinilai memiliki tujuan
untuk membangun masyarakat serta peradaban manusia
10) Antropologi Terapan
Antropologi Terapan merupakan tempat keterampilan, pengetahuan dan sudut
pandang ilmu antropologi. Antropologi Terapan digunakan untuk mencari solusi
dari masalah-masalah praktis kemanusiaan serta menfasilitasi pembangunan
manusia. Antropologi Terapan berkaitan dengan masalah nyata dan berbagai
kebutuhan kelompok sosial di masa kini seperti masalah pengangguran konflik
kelompok etnis, bencana alam, kemiskinan struktural, ethnic cleancing dan
sebagaimnya. Antropologi terapan diketahui, dipelajari dan diaplikasikan dengan
menyesuaikan situasi kajian.
2. Studi Media Komparatif
Penelitian komparatifadalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini
dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta
dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Pada
penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih darisatu atau
dalam waktu yang berbeda.
Menurut Nazir (2005:58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif
yang inginmencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan
menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena
tertentu. Jadi peneitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk
membandingkan antara dua kelompok atau lebihdari suatu variabel tertentu.
Tujuan Penelitian Komparatif
1) Untuk membandingkan persamaan danperbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan
sifat-sifat objek yang di telitiberdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
2) Untuk membuat generalisasi tingkatperbandingan berdasarkan cara pandang atau
kerangka berpikir tentu.
3) Untuk bisa menentukan mana yang lebihbaik atau mana yang sebaiknya dipilih.
4) Untuk menyelidiki kemungkinan hubungansebab-akibat dengan cara berdasar atas
pengamatan terhadap akibat yang ada danmencari kembali faktor yang mungkin
menjadi penyebab melalui data tertentu.

Syarat Penggunaan Penelitian Komparatif

1) Penelitian komparatif dapat digunakanjika :


2) Metode eksperimental yang dianggap lebihkuat tidak memungkinkan untuk
dilakukan
3) Penelitian tidak mungkin memilih,mengontrol, dan memanipulasi faktor -- faktor
yang penting untuk mempelajarihubungan sebab akibat secara langsung
4) Pengontrolan terhadap seluruh variabel (kecuali variabel bebas ) sangat tidak
realistis dan terlalu dibuat -- buat,serta mencegah interaksi secara normal dengan
variabel -- variabel lain yangberpengaruh
5) Pengontrolan di laboratorium untukbeberapa tujuan penelitian dianggap tidak
praktis, mahal, atau secara etikadipertanyakan
3. Studi budaya
Kajian budaya dan media dalam ranah efistimologi masih bersifat umum.Ia hidup
dalam belantara diantara ilmu pengetahuan humaniora lainnya.Namun kajian ini
berupaya menggabungkan teori-teori budaya dan media secara kritis. Membahas
media dalam perspektif budaya, adalah memahami cara-cara produksi budaya dalam
pertarungan ideologi.Sebagai kajian lintas disiplin dan bertolak dari perspektif
ideologis, maka kajian budaya dan media (cultural studies and media) secara kritis
akan mengkaji proses-proses budaya alternatif pada media dalam menghadapi arus
budaya. Secara lebih spesifik adalah untuk memahami apa yang menyebabkan budaya
alternatif itu tumbuh atau atas ketidak berdayaan dalam menerima arus budaya global,
dari kemajuan teknologi informasi.
4. Studi Linguistik
Ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Bergantung pada sudut pandang dan
pendekatan seorang peneliti, linguistik sering kali digolongkan ke dalam ilmu
kognitif, psikologi, dan antropologi.
Bahasa dapat dipahami sebagai suatu interaksi bunyi dan makna.Disiplin yang
mempelajari bunyi bahasa disebut sebagai fonetik, yang berkaitan dengan sifat
sebenarnya dari bunyi ujar dan bukan bunyi ujar serta bagaimana mereka diproduksi
dan dirasakan. Studi tentang makna bahasa, di sisi lain, berkaitan dengan bagaimana
bahasa menggunakan logika dan referensi dunia nyata untuk menyampaikan,
memproses, dan menetapkan makna serta untuk mengelola dan menyelesaikan
ambiguitas. Hal ini pada gilirannya mencakup studi semantik (bagaimana makna
disimpulkan dari kata-kata dan konsep) dan pragmatik (bagaimana makna
disimpulkan dari konteks)
Ada sistem aturan (dikenal sebagai tata bahasa) yang mengatur komunikasi antara
anggota suatu masyarakat tutur tertentu. Tata bahasa dipengaruhi oleh suara dan
makna, termasuk morfologi (pembentukan dan komposisi kata-kata), sintaksis
(pembentukan dan komposisi frasa dan kalimat dari kata-kata ini), dan fonologi
(sistem bunyi). Melalui korpus linguistik, potongan besar teks dapat dianalisis untuk
kemungkinan kejadian bentuk linguistik tertentu dan pola gaya dalam wacana tertulis
atau lisan.

5. Studi Ekonomi

Studi mengenai berbagai macam perilaku ekonomi baik individu maupun kelompok.
Ketika mereka menggunkan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Pada subtopik yang dibahas dalam studi ekonomi yaitu mengenai tenaga
kerja, SDA, budaya ekonomi dll.

6. Permasalahan Deskriptif

Masalah deskriptif yaitu masalah yang berkenaan dengan pernyataan terhadap


keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang
berdiri sendiri). Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini dikembangkan
berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi (level of explanation). Bentuk
rumusan masalah dapat digambarkan seperti gambar berikut. Berdasarkan gambar
tersebut terlihat bahwa rumusan masalah dikelompokkan menjadi bentuk yaitu:
rumusan masalah deskriptif, komparatif, asosiati, dan komparatif asosiatif.

7. Permasalahan Komparatif

Rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau


lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Contoh Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
1) Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pegawai Negeri, BUMN dan Swasta?
(satu variabel pada 3 sampel)
2) Adakah kesamaan cara promosi antara perusahaan A dan B?
3) Adakah perbedaan, kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai Swasta Nasional,
dan Perusahaan asing (dua variabel pada dua sampel).

8. Permasalahan Asosiatif

Rumusan masalah asosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan
yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, dan interaktif/resiprokal timbal balik.
C. Unsur-Unsur dalam Menentukan Topik Penelitian

Dalam menentukan topik penelitian, peneliti perlu memperhatikan berbagai pertimbangan.


Pertimbangan tersebut di antaranya sebagai berikut.

1. Bermanfaat bagi masyarakat.


2. Dapat diteliti atau rasiopal.
3. Sesuai dengan keahlian yang dikuasal peneliti.
4. Dapat dijangkau (tempat, waktu, tenaga, dan dana).
5. Memiliki data-data pendukung atau penelitian yang relevan.
6. Menarik bagi peneliti.
7. Memiliki variabel yang jelas.

D. Cara dan proses dalam menentukan topik penelitian


Kemampuan dalam menentukan suatu topik penelitian adalah suatu keterampilan penting
untuk dimiliki, walaupun dalam menentukan topik penelitian masih terasa sulit. Berikut
merupakan cara untuk menentukan topik penelitian:
1. Brainstorming ide
Dalam menentukan ide, kita harus memiliki ide yang menarik untuk diteliti. Untuk
menghasilkan ide tersebut dapat menggunkan pertanyaan berikutu ini:
a. Apakah anda memiliki argumen yang kuat tentang kontroversi sosial ekonomi yang
terjadi sekarang;
b. Apakah anda sudah membaca informasi terbaru yang menarik minat anda;
c. Apakah anda memiliki masalah pribadi yang ingin diketahui lebih lanjut.
Dari pertanyaan-pertanyaan diatas, kita dapat mencari informasi yang baik untuk dijadikan
topik penelitian. Tetapi dalam menentukannya jangan mencari topik yang sudah banyak
dibahas dalam penelitian atau sulit untuk dianalisis lebih lanjut.
2. Baca informasi latar belakang umum
Setelah menemukan ide yang akan diteliti, lebih baik kita membaca informasi
ensiklopedia umum mengenai beberapa ide yang sedang anda pertimbangkan. Dengan
membaca, kita dapat mengetahui ide yang kita tentukan berhubungan dengan masalah
yang luas, sempit atau saling terkait. Kadang-kadang dalam mencari informasi mengenai
ide kita mengalami kesulitan tidak ditemukannya informasi yang kita cari. Salah satu
solusinya bisa dengan mencari informasi yang cakupannya lebih luas yang didalamnya
membahas ide kita. Pada masa kemajuan teknologi sekarang, situs pencarian seperti web,
google dan bing masih dianggap sebagai situ terbaik untuk mencari informasi yang
dibutuhkan.
3. Fokus pada topik anda
Suatu ide atau topik akan cenderung sulit diteliti jika cakupammya terlalu luas atau terlalu
sempit. Cara untuk membatasi topik antara lain sebagai berikut:
a. Berdasarkan wilayah geografis (memilih wilayah yang lebih spesifik dalam melakukan
penelitian anda, contoh: penelitian di wilayah selat sunda).
b. Berdasarkan budaya (memilih kebudayaan yang akan menjadi objek penelitian, contoh:
penelitian di daerah suku Asmad)
c. Berdasarkan kerangka waktu (memilih range waktu yang diteliti, contoh: 6 bulan
terakhir).
d. Berdasarkan disiplin (memilih penelitian yang memengaruhi disiplin ilmu).
4. Buat daftar kata kunci yang berguna
Dalam hal ini melakukan pelacakan kata-kata yang berkaitan dengan topik penelitian
anda, contoh dengan cara mencari sinonim dari kata kunci topik penelitian untuk
memperluas pencairan anda, setelah itu gunakan kata-kata tersebut untuk mencari basis
data.
5. Bersikap fleksibel
Dalam meneliti, penelitian dapat bersifat fleksibel tetapi bukan berarti mengubah topik.
Dalam proses penelitian biasanya kita menemui hal-hal yang kurang menarik sehingga
penelitian dapat dimodifikasi dengan merubah fokusnya menjadi lebih luas atau lebih
sempit.

6. Tentukan topik anda sebagai penelitian yang berfokus


Penelitian sering diawali oleh sebuah gagasan yang akan menimbulkan pertanyaan dan
pertanyaan yang lebih terfokus lagi. Contoh:
Gagasan : Harga dan Permintaan
Pertanyaan penelitian : bagaimana harga dapat memengaruhi permintaan?
Pertanyaan penelitian terfokus : bagaimana harga dapat memengaruhi permintaan
dalam
pasar monopoli?
7. Penelitian dan baca lebih lanjut tentang topik anda
Dalam proses ini, temukan informasi lebih lanjut tentang pertanyaan penelitian anda, kalau
perlu melakukan riset dan membaca sebelum memilih topik akhir anda.
8. Merumuskan pernyataan tesis
Rumuskan topik yang telah ditentukan menjadi sebuah pernyataan tesis yang biasanya
berupa kalimat yang menjawab dan membuktikan pertanyaan penelitian anda.

E. Cara Mengidentifikasi Masalah dalam Penelitian


Mengidentifikasi masalah merupakan bagian dari proses penelitian yang dapat dipahami
sebagai suatu upaya untuk mendefinisikan masalah yang ada dan membuat permasalahan
tersebut dapat diukur dan diuji.
Secara umum, identifikasi masalah terdiri dari 3 langkah yaitu
 Menemukan dan masalah yang ada dengan cara menemukan permasalahan yang ada
pada suatu fenomena atau suatu wilayah. (Problem)
 Mengidentifikasi sumber permasalahan karena bisa jadi, permasalahan tersebut
disebabkan oleh masalah lain. (Root cause)
 Menciptakan kalimat isu/kalimat permasalahan (Problem Statement) yang
menjelaskan permasalahan yang sudah diidentifikasi dengan cara merangkumnya
dalam sebuah kalimat permasalahan atau kalimat isu yang komprehensif untuk
menjelaskan permasalahan yang ada.

F. Sumber Masalah dalam Penelitian


Permasalahan dalam penelitian bisa saja berasal dari berbagai sumber, tergantung dari
banyak hal seperti kebutuhan yang mendesak saat itu, keinginan peneliti, keterbatasan
teori atau konsep dan lain-lain.
Menurut James H. MacMillan dan Schumacher (Hadjar, 1996 : 40 – 42), masalah dapat
bersumber dari :
1) Observasi
Masalah yang muncul dari observasi merupakan jenis masalah yang didapatkan dari
pengamatan pada sebuah objek terkait dari banyak kuantitas atau casualitas. Sebuah
fenomenaakan dianggap sebuah masalah jika hal tersebut sudah terbatas atau tidak
sesuai antara keharusan dan fakat yang ada di lapangan.
Masalah dalam bentuk observasi kebanyakan barasal dari hubungan antara beberapa
aspek yang belum memiliki penjelasan memadai karena hal tersebut dilakukan begitu
saja tanpa ada pertimbangan ilmiah. Kebanyakan fenomena yang muncul berasal dari
otoirtas atau tradisi yang berlaku dalam sebuah daerah.
Sebagai contoh masalah dari hasil observasi dalam penelitian pendidikan adalah :
Seorang pengamat mengamati guru sudah mengajar sesuai dengan pendekatan
saintifik di dalam kelas, namun ternyata setelah dilakukan pengukruan terhadap
keterampilan proses sains peserta didik, ternyata hasilnya berada di bawah rata-rata.
2) Dedukasi dari Teori
Banyak hasil penelitian akan menghasilkan banyak teori, dan biasanya beberapa teori
akan saling menguatkan atau saling melemahan satu sama lain. Kebenaran dari teori
ini tidak hanya benar terhadap rasio tapi juga harus dibuktikan secara empirs atau
pada praktiknya di lapangan.
Meskipun demikian, kebanyakan masalah yang muncul dari Deduksi terhadap teori
pada umumnya digunakan untuk mencoba keberlakuan suatu teori yang pada
sekelompok objek penelitian. Tujuannya untuk mengetahui teori tersebut berlaku
untuk objek dengan karakter yang berbeda dari tempat dimana Teori tersebut
dikembangkan.
3) Kepustakaan
Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan penelitian
ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat meningkatkan
validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk digeneralisasikan lebih luas. Laporan
penelitian sering juga menyampaikan rekomendasi kepada peneliti lain tentang apa
yang perlu diteliti lebih lanjut. Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan
masalah yang menentukan masalah yang perlu diangkat untuk diteliti.
4) Masalah Sosial
Masalah sosial yang ada di sekitar kita atau yang baru menjadi berita terhangat (hot
news) dapat menjadi sumber masalah penelitian.
Misalnya :

a. Adanya perkelahian antar sekolah menimbulkan berbagai dampak bagi sekolah dan
warga sekitar.

b. Penggalakan program 3 M (menguras, mengubur, menimbun) sebagai upaya


pencegahan penyakit demam berdarah.

c. Dalam pembuatan keputusan tertentu, sering mendesak untuk dilakukan penelitian


evaluatif. Hasil sangat diperlukan untuk dijadikan dasar pembuatan keputusan lebih
lanjut.
5) Situasi praktis

Situasi praktis yang dimaksudkan adalah masalah yang muncul setelah sebuah program
akan dilaksanakan, sedang dalam proses pelakasanaan atau setelah selesai
dilakasanakan. Munculnya masalah dalam situasi praktis ini setelah melalui proses
evaluasi dari sebuah program. Hasil dari penelitian dan evaluasi ini selanjutnya akan
dijadikan landasan dalam membuat keputusan tentang program yang dimaksud.

6) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat menimbulkan masalah yang memerlukan jawaban empiris
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. (Purwanto 2010:109-111).

Anda mungkin juga menyukai