Anda di halaman 1dari 11

BA

B
X PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi dalam menulis
berbagai jenis artikel ilmiah secara lengkap, utuh, dan mengedepankan aspek kesantunan
berbahasa Indonesia akademik.

Artikel ilmiah adalah artikel yang memenuhi kaidah ilmu pengetahuan.


Artikel ilmiah juga dapat diartikan sebagai hasil berpikir ilmiah yang didasarkan pada
rencana yang relatif matang karena akan memudahkan penulis untuk mewujudkan
teks artikel. Selain itu, artikel ilmiah juga merupakan suatu representasi hasil
pemikiran penulis atau suatu obyek kajian kepada pembaca melalui bahasa tulis
dengan mengikuti sistematika dan kaidah penulisan ilmiah.
Istilah artikel ilmiah mempunyai empat dimensi yaitu
1. dimensi hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang dapat berupa temuan
penelitian atau gagasan analitis kritis,
2. dimensi bahasa tulis sebagai alat mempresentasikan hasil pemikiran penulis
dalam bentuk satuan-satuan makna dan penanda hubungan satuan-satuan
makna secara eksplisit,
3. dimensi sistematika yang dijadikan unsur pembeda antara bentuk karya tulis
artikel dengan bentuk karya tulis lain, dan
4. dimensi kaidah penulisan yang harus ditaati, baik yang bersifat umum maupun
bersifat selingkung.
Terdapat dua jenis artikel ilmiah yang lazim ditemukan dalam dunia akademik
yaitu artikel ilmiah hasil penelitian dan artikel ilmiah hasil pemikiran atau artikel
konseptual.

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN

1
Artikel Ilmiah hasil penelitian adalah salah suatu jenis artikel ilmiah yang
ditulis berdasarkan hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang berupa penelitian.
Artikel ilmiah hasil penelitian bukan merupakan bentuk ringkasan atau pengerdilan
dari laporan penelitian melainkan hasil kerja penulisan baru yang dipersiapkan dan
dilakukan sedemikian rupa, sehingga tetap menampilkan secara lengkap semua aspek
penelitian. Umumnya, artikel ilmiah hasil penelitian disusun setelah laporan
penelitian selesai ditulis. Artikel ilimiah hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal
terdiri atas beberapa bagian, yaitu judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci,
pendahuluan, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran,
serta daftar pustaka.

Judul
Judul artikel hasil penelitian diharapkan dapat dengan cepat memberikan
gambaran mengenai penelitian yang telah dilakukan. Peubah (variabel) penelitian dan
hubungan antar-peubah serta informasi lain yang dianggap penting harus terlihat
dalam judul artikel. Namun, tetap harus dijaga agar judul artikel tidak terlalu panjang,
kira-kira 5-15 kata. Selain itu, judul artikel diupayakan provoatif, argumentatif, dan
analitik.
Contoh: Implikasi Otonomi Daerah terhadap Eksistensi Bahasa daerah.

Nama Penulis
Nama penulis ditulis tanpa gelar akademik/profesional. Namun demikian,
gelar kebangsawanan atau keagamaan boleh dicantumkan. Selain itu, nama lembaga
asal penulis diletakkan pada catatan kaki (atau sesuai selingkung penulisan).

Abstrak dan Kata Kunci


Abstrak artikel hasil penelitian secara ringkas memuat uraian tentang masalah
dan tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan hasil penelitian. Topik
yang dibahas diutamakan pada hasil penelitian. Abstrak sebaiknya disertai dengan 3 –
5 kata kunci, yaitu istilah yang menggambarkan bentuk masalah yang diteliti. Sebagai

2
ringkasan padat isi artikel, panjang abstrak dan kata kunci antara 50-75 kata dalam
satu paragraf serta berspasi tunggal dan berformat lebih sempit daripada teks utama.

Pendahuluan
Bagian pendahuluan terutama berisi paparan tentang permasalahan penelitian,
wawasan dan rencana penulis dalam kaitan dengan upaya pemecahan masalah, tujuan
penelitian, rangkuman kajian teoritis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti,
serta harapan akan hasil dan manfaat penelitian.
Penyajian bagian pendahuluan dilakukan secara naratif, dan tidak perlu
pemisahan (secara fisik) dari satu subbagian ke subbagian lain. Pemisahan hanya
dilakukan dengan pergantian paragraf.

Metode Penelitian
Metode penelitian menguraikan bagaimana penelitian dilakukan, dengan
materi pokok rancangan penelitian, sasaran/target penelitian (populasi-sampel),
teknik pengumpulan data dan pengembangan instrumen, parameter penelitian, dan
teknik analisis data. Paparan dalam bagian ini mengutamakan format esai bukan
format enumeratif.

Hasil Penelitian
Bagian hasil penelitian memuat hasil akhir analisis data. Artinya, hasil
pengujian hipotesis dan penggunaan statistik tidak termasuk di dalam bagian ini.
Penyajian hasil penelitian umumnya dibantu dengan tabel dan grafik.

Pembahasan
Bagian Pembahasan merupakan bagian terpenting dari artikel hasil penelitian.
Penulis dalam bagian pembahasan akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah
dikemukakan di tujuan penelitian dan menguji jawaban sementara di dalam hipotesis.
Bagian ini menunjukkan bagaimana temuan diperoleh, menginterpretasi temuan, serta
mengaitkan temuan dengan teori yang sudah mapan. Bahkan, tidak menutup
kemungkinan bagian pembahasan memunculkan teori baru

3
Kesimpulan dan Saran
Bagian kesimpulan menyajikan ringkasan dari pembahasan hasil penelitian,
namun tetap menyelaraskan dengan tujuan dan hipotesis penelitian.
Saran mengacu pada tindakan praktis, pengembangan teori baru, dan rekomendasi
bagi penelitian lanjutan .

Daftar Pustaka
Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka (daftar rujukan)
hanya sumber pustaka yang benar-benar dirujuk di dalam tubuh artikel hasil
penelitian.

ARTIKEL KONSEPTUAL ATAU ARTIKEL NONPENELITIAN

Artikel konseptual ditulis berdasarkan hasil pemikiran atas suatu obyek kajian
yang berupa gagasan atau telaah dan analisis kritis. Dalam penulisannya, penulis
terlebih dahulu mengkaji sumber pustaka yang relevan dengan permasalahan, baik
yang sejalan maupun yang bertentangan dengan pemikiran penulis. Pemikiran penulis
atau pendapat penulis tentang hal yang dibahas dalam artikel konseptual merupakan
bagian yang paling penting.

Judul
Judul dapat ditulis dalam bentuk kalimat berita atau kalimat tanya. Artikel
konseptual pada dasarnya bertujuan untuk membuka wacana diskusi, beradu
argumentasi, analisis, dan sintesis pendapat dari para ahli di bidang ilmu tertentu.

Nama Penulis
Nama penulis artikel konseptual, umumnya ditulis tanpa gelar akademik atau
gelar profesional lain untuk menghindari bias terhadap senioritas dan wibawa atau
inferioritas penulis.

4
Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak artikel konseptual merupakan ringkasan dari isi artikel yang ditulis
secara padat dan bukan merupakan pengantar penulis. Abstrak umumnya berisi 50 –
250 kata yang disusun dalam satu paragraf, diketik dengan jarak satu spasi. Abstrak
dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing. Abstrak ditulis pada halaman
pertama artikel, tidak pada halaman baru, tetapi ditulis langsung di bawah nama
penulis.

Pendahuluan
Bagian pendahuluan menguraikan hal-hal yang dapat menarik perhatian
pembaca dan memberikan acuan bagi permasalahan yang akan dibahas. Bagian
pendahuluan diakhiri dengan rumusan singkat (1 – 2 kalimat) tentang hal-hal pokok
yang akan dibahas (perumusan masalah) dan tujuan pembahasan.

Bagian Inti
Isi bagian inti sangat bervariasi, umumnya berisi pembahasan, analisis,
argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis mengenai
masalah yang dibicarakan. Sifat artikel penting yang seharusnya ditampilkan di dalam
bagian inti adalah kupasan yang argumentatif, analitik, dan kritis dengan sistematika
yang runtut dan logis, serta sejauh mungkin berciri komparatif dan menjauhi sifat
tertutup dan instruktif. Banyaknya subbagian dan sub-subbagian tidak ditentukan.

Kesimpulan
Bagian kesimpulan berisi penegasan pendirian penulis atas masalah yang
dibahas pada bagian sebelumnya. Boleh juga disertakan saran dan pendirian alternatif
penulis dan dapat disajikan dalam subbab tersendiri.

Daftar Pustaka

5
Bahan pustaka atau bahan rujukan yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka
(daftar rujukan) hanya sumber pustaka yang benar-benar dirujuk di dalam tubuh
artikel konseptual. Bagian ini ditulis pada pada halaman terakhir, tidak pada halaman
baru. Aturan penulisan daftar pustaka bervariasi sesuai dengan gaya selingkung.

Format penulisan semua bagian artikel ilmiah ditulis dalam format esai
dengan tujuan untuk menjaga kelancaran pembacaan dan menjamin keutuhan ide
yang ingin disampaikan oleh penulis.

Contoh Format Esai


Sertifikasi praktik pertanian organik dilakukan oleh IFOAM yang
berkedudukan di Amerika Serikat. Untuk wilayah Eropa dilakukan oleh Skal yang
berkedudukan di Belanda dan untuk wilayah Asia oleh JONA yang berkedudukan di
Jepang.

Contoh Format Enumeratif


Sertifikasi praktek pertanian organik akan dilakukan oleh :
(a) IFOAM di Amerika Serikat sebagai induk lembaga sertifikasi pertanian organik,
(b) Skal di Belanda untuk wilayah Eropa, dan
(c) JONA di Jepang untuk wilayah Asia.

KIAT

6
KIAT MENULIS ARTIKEL ILMIAH
Mencari hal aktual.
Mengamati dan mempelajari artikel yang telah dimuat di media massa
Membaca, melakukan penelitian, pengamatan, studi literatur, percobaan kecil,
untuk mendapatkan data.
Judul yang menarik sekaligus menggambarkan isi, tetapi tidak terlalu panjang.
Pengantar atau bagian pembuka yang menarik sekaligus mudah dimengerti orang
umum.
Menggunakan kalimat yang pendek dan efektif.
Menggunakan metode ilmiah.
Hindari hal-hal berikut:
salah memahami audience atau pembaca tulisannya
salah menyusun struktur artikel
salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak
(plagiat)
salah menuliskan bagian Kesimpulan,
tidak cermat menggunaan bahasa Indonesia,
tidak tepat menulis daftar pustaka (tidak standar), dan
tidak konsisten dalam format tampilan.

Tugas dan Pelatihan


Carilah dua buah artikel imiah masing-masing adalah artikel ilmiah hasil penelitian
dan artikel ilmiah konseptual. Analisislah kelengkapan dan ketepatan isi bagian-
bagiannya!

KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA DALAM ARTIKEL ILMIAH


Bahasa yang digunakan dalam artikel ilmiah adalah bahasa Indonesia tulis
ilmiah yang bercirikan logis, lugas, jelas, bertolak dari gagasan, formal, objektif,

7
ringkas dan padat, konsisten, menggunaan EYD, dan menggunakan paragraf yang
benar. Logis artinya bahasa itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan
hasil berpikir. Lugas bermakna mengungkapkan hasil berpikir secara langsung.
Kejelasan pengungkapan hasil berpikir dapat dicapai dengan penyusunan kalimat
yang tidak terlalu panjang dan jelas hubungan antargagasannya.
Bahasa Indonesia artikel ilmiah juga harus bertolak dari gagasan, artinya yang
ditonjolkan adalah gagasan, bukan penulisnya. Formal berkaitan dengan pemilihan
kata formal, kecermatan penggunaan kata ilmiah teknis, kelengkapan unsur wajib
dalam kalimat, ketepatan penggunaan kata fungsi, kebernalaran isi, dan tampilan esai
formal. Objektif berhubungan dengan penggunaan gagasan sebagai pangkal tolak
serta menjauhkan penggunaan kata subjektif.
Ciri ringkas dalam bahasa Indonesia tulis ilmiah diwujudkan dengan tidak
adanya unsur-unsur bahasa yang tidak diperlukan.Ciri kepadatan terpenuhi jika
gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa
pemborosan. Konsistensi dalam penulisan berkaitan dengan keajegan penulisan unsur
bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah yang sesuai dengan kaidah.
Akhirnya, bahasa Indonesia tulis ilmiah dalam artikel ilmiah harus mematuhi
kaidah penulisan ejaan yang dibakukan yaitu EYD. Dalam hal pengembangan
paragraf, paragraf yang digunakan dalam artikel ilmiah harus memiliki tiga
persyaratan, yaitu kesatuan (memiliki satu gagasan pokok) , kesistematisan dan
kelengkapan (memiliki ide penjelas), dan kepaduan (keterkaitan antarkalimat).

Analisis Kebahasaan 1
Karakteristik bahasa Indonesia artikel ilmiah yang mana yang tidak terpenuhi dalam
kalimat-kalimat berikut! Jelaskan alasan Saudara!

1. Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi


pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat

8
yang masuk ke negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-
nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.
2. Karena sulit, maka pengambilan data dilakukan secara tidak langsung.
3. Menurut para ahli psikologi bahwa korteks adalah pusat otak yang paling rumit.
4. Meskipun sudah diuraikan, namun paparannya belum jelas.
5. Mulai sejak penentuan masalah, penelitian itu tidak jelas arahnya.
6. Peneliti terdiri orang-orang yang mewakili lembaga.
7. Hubungan rumusan masalah dan simpulan tidak cocok
8. Para pendidik yang kadangkala atau bahkan sering kena getahnya oleh ulah
sebagian anak-anak mempunyai tugas yang tidak bisa dikatakan ringan.
9. Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam menumbuhkan dan
membina anak berbakat sangat penting.
10. Kita tahu bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam
penanaman moral Pancasila.
11. Menurut Valendika (2004) menyatakan bahwa milenium ketiga belum dimulai
tahun 2000.
12. Setiap perguruan tinggi wajib melaksanakan pengabdian pada masyarakat
13. Berbagai temuan baru berhasil diungkapkan dalam penelitian ini
14. Contoh-contoh ini telah memberi bukti betapa besar peran orang tua dalam
pembentukan kepribadian anak.
15. Penelitian pasti diawali adanya masalah.

Analisis Kebahasaan 2
Analisislah ketidakcermatan penggunaan bahasa Indonesia tulis ilmiah dalam dua
jenis artikel ilmiah yang telah Saudara analisis kelengkapan dan ketepatan isi bagian-
bagiannya!

BAHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH


Bahan penulisan artikel ilmiah dibagi menjadi dua yaitu bahan mentah dan
bahan jadi. Bahan mentah penulisan artikel ilmiah dapat berupa gagasan, artikel

9
orang lain,dan buku orang lain. Sedangkan bahan jadi dapat berwujud makalah,
laporan penelitian, laporan pengabdian kepada masyarakat, dan diktat (margono,
2006). Sebagaimana sebuah bahan penulisan, baik bahan mentah maupun bahan jadi
untuk penyusunan artikel ilmiah akan diolah, diubah, dan disesuaikan sesuai dengan
karakteristik artikel ilmiah. Karakteristik yang dimaksudkan yaitu bergaya
selingkung, orisinalitas gagasan/temuan, adanya diskusi dan referensi, dan berformat
esai.
Pengolahan bahan artikel ilmiah yang berasal dari bahan mentah berupa
gagasan harus mempertimbangkan kelayakan publikasi. Kelayakan publikasi dapat
ditentukan dari bobot, urgensi, orisinalitas, dan kemutakhiran gagasan. Tahap lebih
lanjut adalah penguraian gagasan umum menjadi gagasan khusus.
Penyusunan artikel ilmiah yang diambil dari bahan jadi berupa makalah
dapat dilakukan dengan menambahkan abstrak dan kata kunci serta menambahkan
pengutipan (membandingkan dengan pendapat penulis lain). Selanjutnya, mengolah
laporan penelitian menjadi artikel ilmiah dapat melalui langkah (1) menghilangkan
data mentah dan tabel, (2) mengurangi rujukan, dan (3) mengubah judul agar lebih
singkat dan menarik.
Pengubahan laporan pengabdian kepada masyarakat menjadi artikel ilmiah
dapat ditempuh dengan jalan mengeksplisitkan landasan ilmiah pengabdian
masyarakatserta mendudukkan hasil temuan dalam kerangka teoritik (pembahasan).
Akhirnya, mengolah diktat dengan artikel ilmiah sebagai purnarupanya dapat
dilakukan dengan cara menganalisis ( membandingkan antarkonsep) serta
menemukan pendapat atau pendirian sendiri.

Praktik Penulisan
Ubahlah makalah/hasil penelitian/hasil pengabdian kepada masyarakat yang pernah
Saudara susun menjadi artikel ilmiah!

Daftar Rujukan

10
Aditya, Halda. 2007. Menulis Artikel Ilmiah Episode 1, (online), (http://www.
haldaaditya.blogspot.com, diakses 7 Maret 2008).

Astrid. 2007. Pelatihan Menulis Artikel, (online), ( http://www.itb.ac.id/news/


trackback/1685. diakses 17 September 2007).

Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nugroho H,Dwi. 2007. Jurnal JPI, (online), ( http://jurnaljpi.files. wordpress. com,


diakses 6 Maret 2008).

Putra, Budi. 2007. Kiat Menulis artikel, (online), (http://thegadgetnet.com., diakses


17 September 1997).

Rosidi, Imron. 2005. Ayo Senang Menulis Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Media
Pustaka.

Soeseno, Slamet. 1982. Teknik Penulisan Ilmiah Populer. Jakarta: Gramedia.

Universitas Jember. 2007. Artikel Ilmiah, (online), (http://elearning.unej.ac.id.,


diakses 17 September 2007).

Wordpress.Com. 2006. Kiat Menulis Artikel Iptek di Media, (online),


(http://jurnalisme.wordpress.com, diakses 6 Maret 2008).

Saukah, Ali dan Mulyadi Guntur Waseso (ed.). 2006. Menulis Artikel untuk Jurnal
Ilmiah. Malang: UM Press.

11

Anda mungkin juga menyukai